Anda di halaman 1dari 12

NASKAH TUTORIAL

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK KRONIS


DENGAN GANGGUAN SISTEM URINARIA

DISUSUN OLEH
Eka Hadrayani., S.Kep., Ns., M.Kep

BLOK ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SISTEM URINARIA


Diberikan Kepada Mahasiswa Semester V Program Studi Keperawatan

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
NASKAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK KRONIS DENGAN GANGGUAN SISTEM URINARIA

NASKAH ini adalah merupakan bagian dari proses pembelajaran pada Blok ASUHAN
KEPERAWATAN ANAK SISTEM URINARIA yang penyajiannya pada semester V yang
berfokus pada materi ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SISTEM URINARIA dengan tujuan
mahasiswa dapat memahami konsep dasar, patofisiologi, pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi dan evaluasi.
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek proses Asuhan Keperawatan
mulai dari pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi dan Evaluasi kebutuhan anak
dengan hirscprung, atresia ani, dan atresia bilier. Mahasiswa juga diharapkan memiliki
kemampuan dalam manajemen kasus dan kolaborasi untuk mengatasi kebutuhan pada
pasien anak dengan NS, GNA, GNC, GGA, GGC, Hipospadia, Willms Tumor.
Sebelum membaca naskah ini tutor dan mahasiswa diharapkan membaca TIU dan TIK
terlebih dahulu sehingga pada proses diskusi tidak terjadi penyimpangan dari tujuan serta
tercapainya kompetensi minimal yang diharapkan. Bahan diskusi dapat diperoleh dari
sumber yang tercantum pada NASKAH, kuliah pakar akan diberikan dalam kelas tatap muka,
diskusi kelompok maupun diskusi panel.

Romangpolong-Gowa September 2023

Penyusun
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mempelajari naskah ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan proses
Asuhan Keperawatan Anak Kronis dengan Gangguan Sistem Urinaria dari semua kasus/
kelainan yang sesuai dengan keluhan pasien mulai dari pengkajian, Diagnosa Keperawatan,
Intervensi, Implementasi dan Evaluasi.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari naskah, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami dan menjelaskan defenisi NS, GNA, GNC, GGA, GGC, Hipospadia, Willms
Tumor
2. Memahami dan menjelaskan etiologi NS, GNA, GNC, GGA, GGC, Hipospadia, Willms
Tumor
3. Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis NS, GNA, GNC, GGA, GGC, Hipospadia,
Willms Tumor
4. Memahami dan menjelaskan patofisiologi NS, GNA, GNC, GGA, GGC, Hipospadia, Willms
Tumor
5. Memahami dan menjelaskan komplikasi NS, GNA, GNC, GGA, GGC, Hipospadia, Willms
Tumor
6. Memahami dan menjelaskan pemeriksaan diagnostik NS, GNA, GNC, GGA, GGC,
Hipospadia, Willms Tumor
7. Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan NS, GNA, GNC, GGA, GGC, Hipospadia,
Willms Tumor
8. Memahami dan menjelaskan pengkajian pada anak NS, GNA, GNC, GGA, GGC, Hipospadia,
Willms Tumor
9. Memahami dan menjelaskan Diagnosa Keperawatan pada anak dengan NS, GNA, GNC,
GGA, GGC, Hipospadia, Willms Tumor
10. Memahami dan menjelaskan Rencana Keperawatan pada anak dengan NS, GNA,
GNC, GGA, GGC, Hipospadia, Willms Tumor
11. Memahami dan menjelaskan integrasi nilai islam dalam asuhan keperawatan pada
anak dengan NS, GNA, GNC, GGA, GGC, Hipospadia, Willms Tumor

SKENARIO KASUS ANAK KRONIS DENGAN GANGGUAN SISTEM URINARIA

SKENARIO I
Anak perempuan usia 8 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan
keluhan nyeri perut kanan bawah sejak lima hari sebelum masuk rumah sakit dan demam
sejak tiga hari sebelum masuk rumah sakit dengan suhu tertinggi 39◦C. Ibu mengatakan anak
mengeluhkan adanya nyeri perut kanan bawah yang semula dirasakan hilang timbul,
seperti tertusuk benda tajam, dan semakin memberat dalam satu hari terakhir. Pasien
dalam keadaan sadar penuh, tampak kesakitan saat datang ke IGD. Pemeriksaan Tanda
vital didapatkan frekuensi nadi 140x/menit, TD 129/71 (62) mmHg, pernafasan 25x/menit,
suhu 37.1◦ C. Pada pemeriksaan antropometri BB 17kg TB 129,5 cm.

SKENARIO II
Anak S, usia 2 tahun datang dengan keluhan bengkak pada seluruh tubuh sejak kurang lebih 2
minggu sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi nadi
132x/menit, pernafasan 38x/menit, suhu 36,80◦C, BB 13,5 kg, TB 86 cm, edema palpebra,
asites, pitting edema, dan edema pada skrotum. Pemeriksaan penunjang didapatkan total
protein 3,8 g/dl, albumin 1,2 g/dl, globulin 2,7 g/dl, ureum 14 mg/dl, kreatinin 0,2 mg/dl,
kolesterol total 659 mg/dl, protein urin 500 mg/dl.

SKENARIO III
Anak M ,laki-laki usia 9 tahun, dibawa ibunya ke poli dengan keluhan Sembab di bagian
kelopak mata 2 hari lalu , BAK berkurang dan kemerahan. Ibu mengatakan 2 minggu yang lalu
anak sempat mengalami demam dan naik turun disertai batuk, hidung mengeluarkan cairan
napas berbunyi disertai sesak. Pemeriksaan tanda-tanda vital Frekuensi nadi 91x/menit,
Pernafasan 34x/menit , Suhu 37,2 ◦C. Pemeriksaan penunjang didapatkan Ureum : 55mg/dl
Natrium : 120 mEq/L (hipernatremia) Protein : 6,2 mg/dl ,Albumin: 3,3 mg/dl, Hb : 9,7 g /dl Ht :
36% Leukosit : 17340/mm³

TUGAS UNTUK MAHASISWA


Kegiatan pembelajaran pada Problem Based Learning (PBL) sangat menuntut keaktifan
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dari kasus yang telah disiapkan. Proses
pembelajaran dalam hal ini meliputi:
1. Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan membuat pertanyaan-
pertanyaan, konsep ilmiah dan hubungan antara disiplin ilmu terkait. Untuk
mengarahkan diskusi, mahasiswa diharapkan dapat menentukan kata kunci dari
skenario di atas. Diskusi akan didampingi oleh tutor, dan diwajibkan untuk membuat
laporan hasil diskusi yang akan dilaporkan pada diskusi panel.
2. Melakukan aktvitas pembelajaran indvidual baik di perpustakaan dengan menggunakan
buku ajar (max 10 tahun terakhir), jurnal, textbook, ataupun melalui media elektronik
seperti internet, slide ataupun Video yang merupakan referensi dalam 3 tahun terakhir
dan mendiskusikan hasil temuan dengan sesama anggota kelompok.
3. Melakukan diskusi kelompok tanpa dipandu oleh tutor dalam rangka curah pendapat
antar anggota kelompok untuk menganalisis informasi dalam menyelesaikan masalah
yang ada. Jadwal yang ditentukan oleh anggota kelompok sendiri. Hasil diskusi
dikonsulkan kepada tutor.
4. Peserta didik dapat berkonsultasi pada nara sumber yang ahli sesuai dengan masalah
yang ada untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

PROSES PEMECAHAN MASALAH


Dalam melaksanakan PBL, ada 7 langkah (seven Jumps) yang biasa ditempuh untuk
mencapai tujuan pembelajaran :
1. L1 : Menjelaskan istilah dan konsep
2. L2 : Menetapkan masalah/problem dasar pada scenario dan membuat pertanyaan
untuk membantu menentukan masalah yang ada
3. L3 : Menganalisis masalah dengan menjawab pertanyaan
4. L4 : Menarik kesimpulan dari L3
5. L5 : Merumuskan sasaran pembelajaran
6. L6 : Mengumpulkan informasi tambahan baik dari perpustakaan, internet, dsb
7. L7 : Menyampaikan kesimpulan akhir
Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat dan diskusi, anda
diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam scenario ini, yaitu dengan
mengikuti 7 langkah penyelesaian di bawah ini :
1. Brain Storming, identifikasi semua istilah yang asing/belum dipahami maknanya (bila
ada), lalu buat definisinya. Semua mahasiswa harus merasa nyaman dan jujur
menyampaikan istilah yang tidak dipahami.
Aktifitas mahasiswa: menuliskan daftar istilah dan definisinya
2. Tentukan masalah (aspek atau konsep) pada skenario di atas yang tidak anda
mengerti. Buat pertanyaan tentang hal tersebut dan hal ini akan menjadi tujuan
belajar. Aktifitas mahasiswa: menuliskan daftar masalah yang akan dijelaskan.
3. Dengan menggunakan pengetahuan masing-masing jawablah atau jelaskanlah.
Aktifitas mahasiswa: menuliskan hipotesis atau penjelasan dari masalah yang
ditemukan.
4. Cobalah membuat menyusun penjelasan tersebut secara sistematik.
Aktifitas mahasiswa: menyusun penjelasan dari masalah yang ditemukan dalam
bentuk skema.
5. Tentukan masalah-masalah yang belum terjawab dengan baik dan jadikanlah hal
tersebut sebagai tujuan pembelajaranmu selanjutnya.
Aktifitas mahasiswa: Menuliskan tujuan pembelajaran secara lebih spesifik untuk
lingkup system yang dipelajari. Mahasiswa diperbolehkan secara indvidu
menambahkan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pribadi.
6. Untuk menjawab atau memecahkan masalah tersebut , carilah informasi yang
diperlukan sebanyak-banyaknya dari kepustakaan, pakar, dan lain-lain sumber
informasi.
Aktifitas mahasiswa: membuat resume indvidu berdasarkan tujuan pembelajaran.
7. Diskusikan dan lakukan sintese dari semua informasi yang ditemukan.
Aktifitas mahasiswa: Menuliskan hasil sintesis semua informasi yang ditemukan oleh
anggota kelompok dalam menjawab semua tujuan pembelajaran.

PENJELASAN
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan
untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 5 dan 6 bisa diulangi dan selajutnya
dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah di atas bias diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dianggap
cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk
diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-
hal yang masih belum jelas.

JADWAL KEGIATAN
Sebelum pertemuan antara tutor degan mahasiswa , mahasiswa dibagi menjadi kelompo-
kelompok diskusi yang terdiri dari 9-10 orang tiap anggota kelompok.
1. Pertemuan pertama: dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan
dan tanya jawab yang bertujuan menjelaskan tentang naskah dan cara menyelesaikan
naskah, membagi kelompok diskusi, membagikan naskah.
2. Pertemuan kedua: diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua
dan sekretaris kelompok yang pasilitasi oleh tutor, yang bertujuan:
a. Memilih ketua dan sekretaris kelompok
b. Brain-storming untuk proses 1 -5
c. Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1 yang bertujuan untuk
melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan
klasifikasi, analisa dan sintesa dari semua informasi.
4. Mahasiswa belajar mandiri baik sendiri-sendiri yang bertujuan untuk mencari informasi
baru yang diperlukan.
5. Diskusi mandiri, proses sama dengan diskusi tutorian. Bila informasi cukup,diskusi
mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri dapat dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat (terakhir): diskusi panel dan tanya jawab pakar yang bertujuan
untuk melaporkan hasil analisa dan sintesa informasi yang ditemukan untuk
menyelesaikan masalah pada skenario dan apabila ada masalah yang belum jelas atau
kesalahan persepsi, dapat diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan pada
saat diskusi. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang
tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk penulisan laporan tentang salah
satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada
kelompok. Laporan ditulis dalam bentuk laporan lengkap.
CATATAN:
 Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok serta
laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap ke tutor melalui
ketua kelompok.
 Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakar masing-masing, dan
dikembalikan mahasiswa melalui ketue kelompok untuk diperbaiki
 Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke tutor
 Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok lain untuk dipakai sebagai
salah satu bahan ujian.

FORMAT LAPORAN HASIL ANALISIS SINTESIS SISTEM…


1. Skenario/Kasus pemicu
2. Daftar istilah
3. Learning Objektif (merupakan simpulan dari langkah 2 dan 5)
4. Hasil Analisis Sintesis (merupakan hasil diskusi penjelasan learning objektif yang
disertai dengan rujukan sumber)
5. Web of Causation
6. Daftar pustaka

PENILAIAN MAKALAH
No Jenis Penilaian Skor Deskripsi Skor
Aspek yang dijelaskan lengkap, integratif dan 30%
4
terintegrasi dengan nilai-nilai Islam
Aspek yang dijelaskan lengkap, terintegratif
3
Kelengkapan konsep dan tidak terintegrasi dengan nilai-nilai Islami 15%
1
30% 2 Aspek yang dijelaskan masih kurang lengkap
Aspek yang dijelaskan hanya sebagain 10%
1 saja/ hanya menunjukkan sebagian konsep
5%
2 Kebenaran konsep 40% Diungkapkan dengan tepat, aspek penting 40%
4 tidak dilewatkan, bahkan analisis dan sintetis
nya membantu memahami konsep
3 Diungkap dengan tepat, namun deskriptif 20%
Sebagian besar konsep sudah terungkap, 10%
2
namun masih ada yang terlewatkan
Kurang dapat mengungkapkan aspek penting, 0
1 melebihi halaman, tidak ada proses
merangkum hanya mencontoh
Model buku yang dibuat, belum pernah 20%
4
ataupun jarang ditemui
3 Penampilan buku yang unik dan menarik
3 Kreatvitas skenario 20% Penampilan buku telah banyak ditemui di 10%
2
khalayak
Penampilan buku yang sangat standard 5%
1
0
4 Tata letak dan penyusunan kata dalam buku 10%
sangat strategis dan memudahkan pembaca
untuk memahami isinya
3 Tata letak dan penyusunan kata dalam buku
Setting 10% mempermudah untuk dibaca 7%
4
2 Tata letaknya berurut, sesuai konsep namun
kurang membantu pembaca, hanya sekedar
intisari 5%
1 Tata letak tidak seperti buku, hanya seperti
rangkuman saja 0

PENILAIAN COOPERATVE LEARNING


NO JENIS PENILAIAN DESKRIPSI SKOR 1 2 3 4 5 6 7 8
I Kehadiran (10%) Hadir tepat waktu 10
Terlambat < 5 menit 7
Terlambat 5-10 menit 4
Terlambat > 15 menit 1
II Aktvitas dan Aktif dan Kreatif 40
kreatvitas (40%)
Kreatif tetapi kurang 30
aktif
Aktif tetapi kurang 20
kreatif
Pasif 10

III Sikap dalam Menghargai sikap dan 20


interaksi (20%) mampu berinteraksi
pada proses diskusi
Tingkatan sikap dan 15
interaksi agak kuat
Tingkatan sikap dan 10
interaksi agak lemah
Tidak serius dan 5
menghambat proses
diskusi

V ReleIevansi (30%) ReleVansi dengan 30


tujuan pembelajaran
90-100 %
ReleVansi dengan 20
tujuan pembelajaran
70-80%
ReleVansi dengan 10
tujuan pembelajaran
50-60%
ReleVansi dengan 5
tujuan pembelajaran
<50%
Diskusi di luar tujuan 0
pembelajaran

Nama Mahasiswa:
1. 5.
2. 6.
3. 7.
4. 8.
LEMBAR KERJA

Anda mungkin juga menyukai