Pendekatan model
keperawatan anak
Eka Hadrayani, M.Kep
Pelayanan keperawatan di Indonesia,
kedepan diharapkan perawat harus
Pelaksanaan asuhan keperawatan di Dalam melaksanakan prakteknya,
mampu memberikan pelayanan kepada
sebagian besar rumah sakit Indonesia perawat harus mengacu pada model
masyarakat secara profesional sesuai
umumnya telah menerapkan pendekatan konsep dan teori keperawatan yang
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
ilmiah melalui proses keperawatan sudah dimunculkan
serta teknologi bidang kesehatan yang
selalu berkembang
01 Kathryn E.Barnard
Hubungan interaktif antara orang tua dan anak secara langsung yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan harian)
02 Florence Nightingale
Lingkungan Keperawatan (ventilasi, kehangatan ,cahaya, diet, kebersihann dan
ketenangan
03 Lydia E.Hall
Lingkaran Keperawatan Care , Cure, Core
Cont..
4 Hildegard E.Peplau
Fase hubungan perawat-pasien orientasi, kerja, terminasi
6 Madeleine Leininger
Culturu Care Deversity and University
Cont..
7
Afaf Ibrahim Meleis
Teori Transisi
8
Kristen M.Swanson
Caring
Katharine Kolcaba
Teory of Comfort
10 Levine
Teori konservasi
Penerapan dan aplikasi
Teori Model Keperawatan
pada Anak
Pemenuhan kebutuhan psikospiritual pada bayi mungkin belum bisa diberikan secara
optimal, namun bagi keluarga, khususnya orang tua bayi, hal ini membutuhkan
intervensi khusus. Kebutuhan kenyaman dari aspek psiko-spiritual pasien bisa
dipenuhi meskipun pasien dengan tingkat kesadaran yang menurun seperti
memfasilitasi kunjungan orang tua, sentuhan terapeutik (caring touch). Perawat perlu
mengidentifikasi tahap penerimaan orang tua terhadap kondisi bayi mereka (denial,
anger, bargaining, depression, dan acceptance). Kebutuhan spiritual dalam konteks ini,
perawat perlu mengidentifikasi adanya tanda-tanda distress spiritual yang dialami
oleh orang tua, seperti perasaan marah kepada Tuhan, menolak untuk melaksanakan
kegiatan beribadah, perasaan tidak tenang setelah beribadah, dan membutuhkan
bimbingan spiritual khusus dari pemuka agama yang dipercaya.
Kebutuhan kenyamanan
sosiokultural