Anda di halaman 1dari 8

RESUME

“ Pendekatan Teori Model Keperawatan Pada Anak “


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan anak I
Dosen Pengampu : Hani Handayani, M.Kep

Disusun oleh :

Nama : Hendi Permana (C1814201027)

Kelas : 2A

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2020
A. Teori dan Model
Teori merupakan hubungan konsep-konsep, proporsisi yang
menggabarkan pandangan sistematis terhadap suatu fenomena dengan
merinci. Keaslian suatu teori terletak pada bagaimana teori tersebut
menjelaskan suatu fenomena.
Sedangkan Model sendiri merupakan gambaran-gambar konsep yang
detail disederhanakan dan cocok untuk diaplikasikan. Model dapat digunakan
sebagai landasan peraktek.
1. Teori Dalam Keperawatan Anak
Beberapa teori menjadi landasan dalam keperawatan anak
a. Teory Comfort Katherine Colcaba
Teory Comfort Katherine Colcaba merupakan salah satu
teori keperawatan dengan focus pada kenyamanan. Kolacaba
dalam teori kenyamanan mensintesis tiga tipe kenyamanan dalam
analisis konsepnya.
1) Relief, yang bearti ketika kenyamanan yang spesifik yang
dibutuhkan klien terpenuhi.
Contohnya: seorang anak dirawat di RS dengan kasus
pneumonia,sehingga seorang perawat mengagkat diagnosa
bersihan jalan nafas yang tidak efektif, resiko difisit
volume cairan, resiko perubahan nutrisi dari kebutuhan
tubuh, serta resiko kerusakan integritas kulit. Untuk
mencapai kenyamanan yang spesifik perlu kita lakukan
terlebih dahulu yaitu membersihkan jalan nafas pasien agar
mengurangi sesak pada pasien.
2) Ease, berarti ketika pasien atau klien merasa tenang dan
puas.
Contoh: seorang anak masuk di RS dengan diagnosa
Maningitis, Tuberkulosa, sehingga seorang perawat
mengangkat diagnosa keperawatan yang tepat pada anak
adalah tidak efektifnya bersihan jalan nafas, gangguan
keseimbangan cairan, serta difisit nutrisi kurang dari
kebutuhan. Apabila ketiga diagnosa keperawatan tersebut
terpenuhi dengan baik maka barulah dapat dikatakan
pasien merasa tenang dan puas.
3) Transcendence, yaitu ketika klien melampaui kebutuhan
rasa nyaman.
Contoh: seorang anak berusia 3 tahun masuk di RS dengan
diagnosa pneumonia disertai PDA, sehingga seorang
perawat mengangkat diagnosa keperawatan yaitu tidak
efektifnya kebersihan jalan nafas dan perubahan nutrisi
kurang dari kebutuan. Sehingga seorang perawat
melakukan tugasnya dengan menangani masalah tersebut
sesuai dengan outcome yang harus dicapai. Selain itu
seorang perawat juga selalu memberikan hiburan kepada
anak seperti mengajak bermain tembak gambar, bercerita
dengan anak, dan lain-lain sehingga seorang anak tidak
merasa kejenuhan meskipun harus dirawat di RS berhari-
hari.
Dari tiga tipe kenyaman tersebut dapat terlihat melalui
kenyamanan fisik (sensasi tubuh, mekanisme homeostatic,
serta fungsi kekebalan tubuh), psikospritual (kesadaran
diri, identitas seksual, makna hidup seseorang),
Sosiokultural (hubungan interpersonal, keluarga, tradisi
keluarga, ritual dan praktek keagamaan), lingkungan (suhu,
cahaya, suara, bau,warna, serta furniture).
b. Teory Parent Child Interaction Barnard
Teory bernard merupakan teori yang berfokus pada
perkembangan instrument pengkajian untuk mengevaluasi
kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak disamaping
memandang orang tua sebagai pemberi asuhan kepada anak serta
sebagai sebuah system interaktif. Pemberi asuhan anak dipengaruhi
oleh karakteristik individu setiap anggota dan karakteristik
individu tersebut dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan system
yang diharapkan dapat memunculkan prilaku adaptif.
c. Transcultural Nursing Teory
Transcultural Nursing Teory merupakan teori yang
berfokus
pada budaya keluarga dalam merawat anak. Keluarga harus terlibat
dalam perawatan kesehatan anak, karena keluarga dan masyarakat
sangat mempengaruhi status kesehatan anak.
Contoh Transcultural Nursing Teory, Masalah: obesitas dan
overweigh pada anak. Terdapat keselahan presepsi dari orang tua
yang menyakini bahwa anak gemuk berarti sehat. Dan selama anak
tidak memiliki keluhan sakit maka seorang ibu tidak akan
membawa anak mereka ke Rumah Sakit. Sehingga dalam
permasalahn ini dibutuhkan peran perawat dalam memberikan
pengetahuan pada seorang ibu dan pendidikan nutrisi yang baik
untuk anak.
d. Florance Nightingale (lingkungan keperawatan (ventilasi,
kehangatan, cahaya, kebersihan, dan ketenangan)
Teori Florance Nightingale lebih memfokuskan pada
pengaruh lingkungan, terdapat 5 komponen pokok lingkungan
sehat:
1) Ventilasi (suatu keada dimana suhu berada dalam keadaan
normal, yang itu tepat masuknya udara ).
2) Cahaya ( cahaya yang cukup untuk pemenuhan kesehatan
pasien) 3) Kehangatan (kehangatan yang cukup untuk proses
pemulihan)
4) Pengendalian kebisingan ( suatu keadaan dimana pasien merasa
kenyamanian tanpa gangguan keributan).
5) Kebersihan ( menjauhnkan pasien dari tempat-tempat yang
memiliki peluang untuk menimbulkan penyakit baru).
e. Lydia E. hall (lingkaran keperawtan care, cure, core)
Lydia E. hall memperkenalkan 3 teori lingkaraan
keperawataan :
1) Lingkaran kepedulian (care)
Perawat harus mampu menjadi orang yang professional
dalam menyediakan kebutuhan pasien selama di rawat. Perawat
harus menciptakan suasana yang tenang, sehingga pasien
menganggap perawat mampu menghibur serta memberikan
ketenangan.
2) Lingkaran Inti (Core)
Perawat harus mampu bersikap professional dalam
menbangun hubungan dengan pasien, agar pasien mampu
mengatakan perasaan atau penyakit yang dideritanya.
3) Lingkaran keperawatan (cure)
Kepedulian perawat terhadap pasien yang didasarkan
pada ilmu pengetahuan, dan cara pengobatan suatu penyakit.
Perawat sebaiknya mampu membantu pasien agar cepat
sembuh sehingga dapat meringankan Beban keluarga.
f. Margaret Jean Herman Watson (Ten Caractive Factor)
1) Memberikan Sistem nilai humanistic altruistic
2) Membangkitkan rasa percaya dan harapan
3) Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada
orang lain
4) Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien
5) Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik
positif, maupun negative.
6) Menggunakn meteode yang ilmiah yang sistematik untuk
mengambil keputusan
7) Memberikan dukungan/support, melindungi, membantu
memperbaiki kondisi mental, fisik sosial-kultural, serta spiritual.
8) Meningkatkan hubungan interpersonal
9) Bantuan yang diberikan dapat memuasakan kebutuhan manusia
10) Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
g. Afaf Ibrahim meleis (Teori transisi)
Transisi meliputi sebuah proses yang berpindah dan
berubah dalam pola dasar kehidupan, yang mana ditemukan dalam
semua individu.

h. Kristen M. Swanson (Caring)


Caring merupakan pemberian perhatian yang penuh terhadap
pasien
selama ia dirawat di RS ataupun di lingkungan masyarakat.
2. Model dalam keperawatan anak
a. Model Konservasi Levine
Model Konservasi Levine bertujuan untuk meningkatkan
adaptasi individu dan mempertahankan keutuhan dengan
menggunakan prinsip-prinsip konservasi. Model ini membantu
perawat untuk berfokus pada pengaruh dan respon konservasi pada
tingkat individu.
Perawat dapat mencapai tujuan model ini dengan
mempertahankan empat prinsip konservasi yaitu:
1) konservasi energy (berfokus pada keseimbangan antar sumber
energy dengan energy yang digunakan)..
2) konservasi integritas struktur (berfokus pada bagaimana proses
mempertahankan atau memperbaiki struktur tubuh).
3) konservasi integritas personal ( berfokus pada mengendalikan
perasaan cemas).
4) Konservasi integritas sosial (menunjukkan keberhasilan
individu dalam lingkungan sosial termasuk keluarga,
komunitas dan teman).
Model Konservasi Levine berfokus pada penanganan
gangguan akibat penyakit dan belum menekenkan pada
tindakan promotif dalam mempertahankan kesehatan. Model
konservasi ini lebih ditekankan pada latihan fisik.
b. Picture books for reflective learning book model
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Crewley, Ditzel, &
Walton , 2012) mengatakan bahwa anak-anak yang di RS memiliki
rasa bosan yang cukup tinggi, sehingga dibutuhkan suasana yang
mampu membuat jiwanya merasa seperti menjalankan kativitas
seperti biasanya. Salah satunya yaitu dengan mengubah suasa hati
anak seperti ia berada di sekolah dengan menggunakan beberapa
metode:
1) Story Finding (pilih buku dengan konten yang ia
inginkan)
2) Storytelling (menceritakan apa gambar tersebut)
3) Story expanding (biarkan anak untuk memilih tempat
yang ia inginkan).

B. Referensi
Crewley, J., Ditzel, L., & Walton , S. (2012). Using Children's Picture books
For Reflective Learning In Nurse Education. Contenporary Nurse,
XIVII(1), 45- 52.
Erika, A. Y. (2014, October). Pendekatan Transkultural Nursing, Child
Healthcare Model, dan Transtheoritical Model Terhadap Pengetahuan
dan Budaya Keluarga. Jurnal Ners, IX(2), 262-269.
Hermalinda. (2017). Aplikasi Model Konservasi Levine Pada Anak Dengan
Kanker Yang mengalami Fatingue di Ruangan Perawatn Anak. Articel.
Suza, D. E. (2015). Family Cantered Care Model untuk Menurunkan Dampak
Hospitalisasi Anak dengan Penyakit Kanker di Medan, Sumatera
Utara. Idea Nursing, VI(1), 15-24.

Anda mungkin juga menyukai