Anda di halaman 1dari 33

Ide-ide global tentang individu,

kelompok, situasi atau kejadian


tertentu

Model-model konseptual

Teori-teori

1. Memberi pemahaman masuk ke dalam


perawatan klien
2. Membuka wawasan keperawatan
3. Menstimulasi penemuan intervensi kep
baru
Model Konseptual & Teori
Kep digunakan:

Untuk memberi
Untuk meningkatkan
pengetahuan pada
praktik keperawatan
perawat

Sebagai penuntun Mengidentifikasi


penelitian & bidang & tujuan dari
kurikulum praktik keperawatan
Teori Keperawatan
menuntun Perawat :
Memberikan
tujuan pengkajian

Memberikan
Akuntabilitas diagnosa
professional
keperawatan

Memberikan
Autonomi intervensi
keperawatan

Landasan dasar
berkomunikasi
Tujuan Model
Keperawatan :

1. Memberi arahan untuk penelitian dalam menetapkan dasar


pengetahuan empiris keperawatan.
2. Mengidentifikasi bidang untuk diteliti.
3. Mengidentifikasi teknik penelitian & instrumen yang
digunakan untuk memvalidasi intervensi keperawatan.
4. Mengidentifkasi bentuk kontribusi dimana peneliti akan
meningkatkan pengetahuan.
5. Merumuskan legislasi yang mengatur praktek
keperawatan, riset & pendidikan.
Tujuan Model
Keperawatan :

6. Merumuskan peraturan yang menginterpretasi tindakan


praktik kep sehingga perawat & profesi lain memahami
hukum yang berlaku.
7. Mengembangkan rencana kurikulum untuk pendidikan
keperawatan.
8. Menetapkan kriteria untuk mengukur kualitas asuhan
keperawatan, pendidikan & penelitian.
9. Menyiapkan uraian tugas yang digunakan oleh tenaga
keperawatan.
Tujuan Model
Keperawatan :

10. Memberikan arah pengembangan dari sistem


pemberian asuhan keperawatan.
11. Memberikan pengetahuan untuk meningkatkan
administrasi, praktik, pendidikan & penelitian
keperawatan.
12. Memberikan struktur yang sistematis & rasional dalam
aktivitas keperawatan.
13. Mengidentifkasi ranah tujuan keperawatan.
Model Keperawatan Gerontik

Leininger
Roy Roger

Johnson
Neuman Henderson

Orem
TEORI
CALLISTA ROY

Tujuan keperawatan membantu


Mengemukakan: klien untuk beradaptasi
memandang terhadap perubahan kebutuhan
fisiologis konsep diri, fungsi
klien sebagai peran & hubungan
sistem adaptasi. interdependensi selama sehat
& sakit.
TEORI
CALLISTA ROY
 Pemenuhan kebutuhan
fisiologis dasar
 Pengembangan konsep diri
positif
Seluruh
individu harus  Penampilan peran social
beradaptasi  Pencapaian keseimbangan
terhadap antara kemandirian dan
kebutuhan : ketergantungan
Kelebihan dan kekurangan
teori adaptasi Callista Roy:
 KELEBIHAN
 Tingkat adaptasi dan kemandirian klien
tinggi
 Perawat sebagai fasilitator
 Resiko sakit berulang kecil
 KEKURANGAN
 Resiko gagal beradaptasi dapat
menyebabkan depresi yang berat
Rogers menyajikan asumsi tentang manusia:
TEORI 1. Manusia diasumsikan sebagai kesatuan yang
ROGERS dengan individualitas.
2. Manusia secara kontinyu mengalami
pertukaran energi dengan lingkungan.
3. Manusia mampu abstraksi, citra, bahasa,
Mengemukakan: pikiran, sensasi, dan emosi.
Metaparadigma
4. Manusia diidentifikasi dengan pola dan
lansia. mewujudkan karakteristik dan perilaku yang
berbeda dari bagian dan yang tidak dapat
diprediksi dengan pengetahuan tentang
bagian-bagiannya.
TEORI BETTY  Tindakan kep :
NEUMAN
1. Pencegahan primer: peningkatan
pertahanan tubuh melalui identifikasi
faktor risiko yang potensial & aktual
Mengemukakan: terjadi akibat stressor.
Manusia secara
2. Pencegahan sekunder: penguatan
utuh pertahanan & sumber internal melalui
menggabungkan penetapan prioritas & rencana
konsep holistik & pengobatan pada gejala yang tampak.
pendekatan 3. Pencegahan tersier: memberikan
sistem terbuka. penguatan pertahanan tubuh melalui
pendidikan kesehatan & membantu
mencegah masalah yang sama.
TEORI VIRGINIA
HANDERSON

 Mengemukakan :
Membantu individu yang sakit & sehat dalam melaksanakan
aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan &
penyembuhan dimana individu dibantu secara cepat untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya untuk memenuhi 14
keb Handerson.
14 keb Handerson :

1. Bernapas secara normal 8. Menjaga kebersihan tubuh dan


2. Makan & minum cukup rapi
3. Eliminasi 9. Menghindari bahaya dari
4. Bergerak & lingkungan
mempertahankan posisi 10. Berkomunikasi dengan orang lain
yang dikehendaki. 11. Beribadah menurut keyakinan
5. Istirahat & tidur 12. Berkerja yang menjanjikan
6. Berpakaian prestasi
7. Mempertahankan 13. Bermain & rekreasi
temperatur tubuh dengan 14. Belajar,menggali & memuaskan
normal rasa keingintahuan
Culture shock terjadi saat pihak luar (perawat)
mencoba mempelajari atau beradaptasi secara
TEORI efektif dengan kelompok budaya tertentu
LEININGER (klien).
Klien akan merasakan perasaan tidak nyaman,
gelisah dan disorientasi karena perbedaan nilai
budaya, keyakinan, dan kebiasaan.
Mengemukakan: Culture imposition adalah kecenderungan
Model konseptual Leininger tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam-
sering disebut sebagai diam maupun terang-terangan, memaksakan
Trancultural Nursing Theory nilai-nilai budaya, keyakinan, dan
atau teori perawatan
transkultural
kebiasaan/perilaku yang dimilikinya kepada
individu, keluarga, atau kelompok dari budaya
lain karena mereka meyakini bahwa
budayanya lebih tinggi daripada budaya
kelompok lain.
TEORI
DOROTHY
JOHNSON

 Mengemukakan :
Bagaimana klien beradaptasi
terhadap kondisi sakitnya &
bagaimana stress aktual/
potensial dapat mempengaruhi
kemampuan beradaptasi.
TEORI DOROTHY
JOHNSON

Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada


pengelompokkan perilaku berikut:

1. Perilaku mencari keamanan


2. Perilaku mencari perawatan
3. Menguasai diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar
internalisasi prestasi
4. Mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secara sosial dan
cultural
5. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima secara sosial
dan cultural
6. Perilaku seksual dan identitas peran
7. Perilaku melindungi diri sendiri
Mengemukakan: keperawatan yang
menekankan pada kebutuhan klien
tentang perawatan diri
Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi
kebutuhan klien untuk mencapai kemandirian dan kesehatan yang optimal.

a. Teori Self care deficit


Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan-
keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya.
b. Teori Self care
Ketika klien tidak mampu melakukan perawatan dirinya sendiri maka deficit
perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu klien untuk melakukan tugas
perawatan dirinya
c. Teori nursing system
Perawat menentukan, mendesain, dan menyediakan perawatan yang mengatur
kemampuan individu dan memberikannya secara terapeutik sesuai dengan tiga
tingkatan
MEDIS KEPERAWATAN

PENYEBAB KELEMAHAN

PENYAKIT RESIKO

MASALAH RESPON

KESEHATAN MANUSIA

PENYEMBUHAN PERAWATAN

Perbandingan Model Biomedis & Keperawatan


Keperawatan bersifat unik :

Mensistensis ilmu biologik, perilaku & sosial untuk dapat


berfungsi meningkatkan kesehatan.
Perawat berfungsi membantu individu sehat & sakit dalam
melakukan kegiatan yang menunjang kesehatan &
penyembuhan dengan memberi rasa nyaman, membina
hubungan baik dengan individu, keluarga, atau komunitas &
menggunakan hubungan baik dengan klien melalui askep
(WHO,1996).
Keperawatan modern

Suatu seni & ilmu yang mencangkup aktivitas,


konsep & keterampilan yang berhubungan dengan
ilmu sosial, fisik dasar, etika & isu-isu yang
beredar serta bidang lainnya.

Keperawatan: Profesi yang ditujukan ke berbagai


respon individu & keluarga terhadap masalah
kesehatan yang dihadapi.
Hakekat
Keperawatan:
Suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang didasarkan
Bentuk pelayanan pada ilmu & kiat keperawatan
profesional : berbentuk pelayanan bio-
memberikan asuhan psiko-sosio-spiritual yang
keperawatan komprehensif, serta ditujukan
kepada individu, keluarga &
masyarakat, baik sakit maupun
sehat yang mencangkup
seluruh siklus kehidupan
manusia.
Pelayanan keperawatan merupakan:

Bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan


fisik, mental, keterbatasan pengetahuan, serta
kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara
mandiri.
Asuhan keperawatan

Pendekatan holistik

Rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan


secara langsung diberikan pada klien lansia
(individu, keluarga, masyarakat) pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan.

Terpenuhinya kebutuhan dasar klien lansia


Inti Asuhan keperawatan

Keahlian perawat dalam menginterpretasikan


situasi klinik & membuat keputusan yang
kompleks dengan berpikir kritis.

Berpikir kritis :
1. Mampu melakukan observasi yang relevan
2. Mengenali masalah kesehatan
3. Mengembangkan pemecahan masalah yang
tepat
4. Mengevaluasi hasil pemecahan masalah
Tujuan Pemberian Asuhan Keperawatan:
Mempertahankan & mencapai derajat kesehatan
yang optimal dengan memodifikasi lingkungan
sedemikian rupa sehingga klien lansia dapat
meningkatkan tanggung jawab bagi dirinya
secepat mungkin.

Ilmu Keperawatan mencangkup:


ilmu-ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu
biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu dasar
keperawatan & ilmu keperawatan klinik.
Praktik Keperawatan

Tindakan mandiri perawat profesional melalui


kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien
lansia & tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan sesui dengan
lingkup, wewenang & tanggung jawabnya

Praktik Keperawatan menggunakan :


Pengetahuan teoritik yang mantap & kokoh dari
berbagai ilmu dasar & ilmu keperawatan
sebagai landasan untuk membuat rencana
ASKEP
Kegiatan dalam Praktik Keperawatan

1. Membantu klien lansia dan keluarga dalam


memenuhi kebutuhan dasarnya
2. Mencegah penyakit, meningkatkan &
mempertahankan kesehatan
3. Mengobservasi & mengevaluasi respon klien
lansia & adaptasi terhadap pengobatan &
keadaan sakit.
4. Mengajarkan klien lansia dan keluarga untuk
merawat diri.
5. Memberi nasihat & merencanakan bersama
klien lansia dan keluarga tentang tujuan yang
akan dicapai dalam mengaktualisasikan diri.

Anda mungkin juga menyukai