Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

RANGKUMAN MATERI PERTEMUAN 1-15

DOSEN PENGAMPUH: NURLELA PETRA SARAGIH

LAURA P. SIMATUPANG
233302040064

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2023
TOPIK 1 : CARING

 Defnisi caring : salah satu kekuatan yang esensial untuk menolong


orang lain pulih dari sakit, mempertahankan kesehatan,dan bertahan
hidup.
 Komponen fundamental dari praktek keperawatan holistik.
 Caring dikembangkan dari filosofi humanistik, yang merupakan inti
dari keperawatan.
 Major ingredients of caring ( mayeroff,1971):
 Knowing (mengetahui)
 Patience (kesabaran)
 Honesty (kejujuran)
 Trust (kepercayaan)
 Hope (harapam)
 Courage ( keberanian)
 Lima C dari Caring , Roach (1984)
 Compassion (kasih sayang)
 Competence (kompetensi)
 Consciense (kesadaran)
 Comfidence (kepercayaan)
 Commitment (komitmen)
 JEAN WATSON
Faktor carative
 Watson (1979) yang terkenal dengan teori human care,
 Caring sebagai jenis hunbungan dan transaksi antara pemberi dan
penerima.
 Faktor carative
 Forming a humanistic-altruistic: faktor memberi kepuasan melalui
memberi dan memperluas rasa diri (sense of self)
 Instilling faith & hope : mengajarkan orang lain agar percaya dan
mempunyai pengharapan (fasilitas optinisme, menyesuaikan diri)
 Cultivating sensitivity to one’s self: sensitive terhadap diri sendiri
dan orang lain.
 Developing a helping- trust relaton: membina hubungan saling
percaya;jujur,empati.
 Expressing & feeling: mengekspresikan perasaan positif dan
negatif
 Using creative problem-solving caring process:mengambil
keputusan dengan menggunakan metode pemecahan masalah yang
ilmiah dan sistematik.
 Promoting interpersonal teaching-learning:meningkatkan proses
belajar.
 Providing a supportive,protective,or corrective mental-phisical
sociocultural & spritual environmet: memberikan
lingkungan,fisik,mental,sosio cultural dan spiritual yang bersifat
suportif,protektif,dan korektif.
 Assisting with the gratification of human needs: membantu dalam
pemenuhan kebutuhan dasar.
 Allowing for existential-phenomenologic forces: memberi
kesempatan untuk mengekspresikan aspek manusia..

TOPIK 2: TATA TERTIP KEHIDUPAN KAMPUS

Akademisi sesuai dengan standar ilmiah:


 Kognitif : mencari sumber
 Afektif : sifat dan perilaku
 Psicamotor: skil dan keterampilan / memasang infus dll..

Ilmiah sesuatu yang dapat dbuktikan secara praktik berdasarkan bukti


 Expect opinio: pendapat para ahli
 Background information: text book

Meta-analyses : hasil-hasil penelitian yang dijadikan kesimpulan.

TOPIK 3: APLIKASI CARING DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI & PRAKTIK

A.Aplikasi caring
 Dimulai dari diri perawat
 Menerapkan caring behavior dalam praktek keperawatan: membantu
dalam menuntun perawat menerapkan caring dalam merawat pasien.
 Mempraktekkan caring:
 Perawat harus menjalin hubungan caring dengan pasien.
 Mutualitas harus terbentuk mengenai situasi dan kebutuhan pasien.
 Perawat harus mempermalukan pasien sebagai mahluk holistik
dengan sikap yang positif.
 Perawat harus mempromosikan kesehatan pasien.
 Caring occasions/moments harus diciptakan oleh perawat.
 Instilasi caring ke dalam praktek keperawatan
 Memahami diri sendiri seutuhnya
 Membaurkan energi kehidupan perawat dan pasien
 Mempraktekkan caring secara teratur
 Menyadari bagaimana caring memberi keuntungan bagi pasien
 Berperilaku caring yang akan memperkaya kehidupan
perawat,pasien dan menciptakan lingkungan yang positif.
 Providing presence ( bersama pasien)
Person-to-person encounter
 Kontak mata
 Bahasa tubuh
 Intonasi suara
 Mendengarkan
 Sifat yang positif & support
 Memberikan kenyamanan (comforting)
 Memberikan ketenangan baik emosional & fisik
 Menggunakan sentuhan
 Melakukan sesuatu sama seperti ketika melakukan pada diri sendiri
 Touch ( sentuhan)
 Listening ( mendengarkan)
 Knowing the patient (mengenal pasien)
 Spiritual caring

B. Caring dan Curing


 Diagnosa medis : mengungkapkan penyakit yang diderita
 Diagnosis keperawatan : identifikasi masalah dan penyebab
berdasarkan kebutuhan dan respons pasien.
 Intervensi kedokteran:melakukan pengobatan dengan obat dan tindakan
operatif.
 Intervensi keperawatan: membantu klien memenuhi kebutuhan
dasarnya dan membantu menyelesaikan masalah klien baik
fisik,psikologis,sosial,
Dan spiritual dengan tindakan intervensi keperawatan,observasi,
pendidikan kesehatan dan konseling.

TOPIK 4:PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM SISTEM


PELAYANAN KESEHATAN

 Paradigma asuhan pasien : pergeseran paradigma


 Medical center care:patient centered care
 Apa yang kita sampaikan secara lisan & tulisan harus sesuai dengan
standar ilmiah.
 Definisi pasient centered care
 Ada yang saling menguntungkan antara penyedia pelayanan
kesehatan,pasien dan keluarga.

TOPIK 5: STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL


 Standar praktik keperawatan disusun oleh organisasi perawat: PPNI
 Lingkup standar praktik keperawatan indonesia
 Standar praktik profesional
 Standar kinerja profesional
 Standar praktik profesional
 Standar 1 pengkajian
 Standar 2 diagnosa keperawatan
 Standar 3 perencanaan
 Standar 4 pelaksaan tindakan (implementasi)
 Standar 5 evaluasi
 Standar 6 catatan keperawatan
 Standar kinerja profesional
 Standar 1 jaminan mutu
 Standar 2 pendidikan
 Standar 3 penilaian kerja
 Standar 4 kesejawatan (collegial)
 Standar 5 etik
 Standar 6 kolaborasi
 Standar 7 riset
 Standar 8 pemanfatan sumber sumber
 Keperawatan sebagai profesi
 Nilai intelektual: body of knowledge,pendidikan
spesialisasi,menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis
dan kreatif.
 Nilai komitmen moral

TOPIK 6: INTERPROFESIONAL COLLABORATIOL


 Mampu memahami konsep interprofesional collaboration dan
interprofesional education
 Elemenpraktik kolaboratif,meliputi responsibilitas,akuntabilitas,
Kordinasi,komunikasi,koperatif,asertf,otonomi,dan mutual trust and
respect.
 Ipc – harus dikenalkan sejak dini - dimulai pada masa akademik –
pelayanan yang nyata – readiness
 Jika IPC terlaksanakan dengan baik : pelayanan berpusat kepada
pasien berjalan dengan optimal.

TOPIK 7: IPE DAN IPC


 IPE adalah pelaksaan pembelajaran yang diikuti oleh dua atau lebih
profesi yang berbeda untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas
pelayanan dan pelaksanaannya dapat dilakukan dalam pembelajaran.
 Praktek kolaborasi dapat meningkatkan keterjangkauan serta koordinasi
layanan kesehatan sumber daya klinis spesifik yang sesuai.
 Proses IPE membentuk proses komunikasi,tukar pikiran,proses belajar
sampai kemudian menemukann sesuatu yang bermanfaat antar para
pekerja profesi kesehatan.
 Praktik kolaborasi antar profesi,dimana melibatkan berbagai profesi
dalam pembelajarannya.
 Implementasi IPE dibidang kesehatan dilaksanakan kepada mahasiswa
dengan tujuan untuk memahami kompetensi-kompetensi IPE sejak dini
dengan tujuan untuk menanamkan kompetensi IPE sejak dini dengan
retensi bertahap.
 Kolaborasi adalah kerjasama yang lebih terfokus pada tugas atau misi
biasa terjadi dalam bisnis,perusahaan atau organisasi lainnya.

TOPIK 8 : UTS

TOPIK 9: KONSEP NILAI,NORMA,ETIK,DAN MORAL


 Nilai adalah sesuatu yang memberi makna dalam hidup,yang memberi
acuan,dan titik tolak dan tujuan hidup.
 Norma adalah aturan atau ketemtuan yang mengikat warga kelompok
dalam masyarakat,dipakai sebagai panduan,tataan,dan pengendali
tingkah laku yang sesuai dan berterima.
 Tujuan norma adalah agar manusia dapat hidup pantas sedangkan hidup
pantas tersebut dapat dipenuhi bila kita dapat memenuhi kebutuhan
dasar.
 Etika membahas bagaimana & mengapa kita mengikuti moral atau
harus mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan
berbagai ajaran moral.
 Etika selalu terkait dengan suaula san tindak susila & baik dan tidak
baik.
 Etika bertujuan khusus membentuk manusia yang bersifat susila atau
bijak.kode etik profesi mengatur tentang apa yang wajib dilakukan dan
yang dilarang.
 Etika,nilai dan normal saling berkaitan sebab semua berusaha
mengarahkan manusia agar memiliki pola pikir,sikap, dan perilaku
yang baik dalam hidup bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
 Moral adalah derajat kepribadian manusia yang tercermin dari sikap
dan tingkah laku.
 Moral dapat diartikan sama dengan etika,etik,ahlak,kesusilaan,dan budi
pekerti.
 Nlai moral berkaita dengan perilaku manusia tentang hal baik dan
buruk.
 Moral adalah kondisi mental yang membuat orang tetap
berani,bersemangat bergairah,berdisiplin dan sebagainya;isi hati atau
keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan.

TOPIK 10: KODE ETIK KEPERAWATAN

 Kode etik adalah kaidah kaidah atau peratura peraturan yang ditetapkan
bersama dan diterima oleh seluruh anggota suatu profesi.
 Kode etik keperawatan adalah persetujuan bersama,yang timbul dari
diri anggota itu sendiri,mengarahkan pengembangan mereka sesuai
dengan nilai nilai ideal yang diharapkan.
 Tujuan kode etik:
 Tanpa sanksi hukum,kode etik tidak akan dilanggar oleh para
anggotanya.
 Sebagai kewajiban bagi profesi dalalm memberikan pelayanan
dilandasi pertimbangan moral.
 Sebagai kewajiban bagi profesi dalam memberikan pelayanan
dilandasi pertimbangan moral.
 Menghaslkan pelayanan yng bermutu tinggi.
 Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang
dikenakan pada pelanggar.
 Fungsi kode etik:menghindari ketegangan antara manusia,memperbaiki
status kepribadian,menopang pertumbuhan dan perkembangan
kehidupan.
 Malpraktik adalah kegagalan seorang profesional untuk melakukan
praktik sesuai standar-kesalahan,melakukan sesuatu yang seharusnya
tidak boleh dlakukan oleh seorang profesional.

TOPIK 11 : ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN

 Berpikir kritis dalam proses keperawatan


 Pengkajian:
 Memudahkan perawat mendapat data dasar
 Menentukan data mana yang relevan tentang kondisi kita
 Mengecek keakuratan data
 Mengidentifikasi asumsi
 Mengenali adanya informasi yang hilang
 Teknik pengambilan data
 Hal hal yang perlu diperhatikan dalam berpkir kritis
 Diagnosis: prioritas masalah,merumuskan tujuan,menentukan
intervensi.
 Proses berpikir:intervensi
 Berpikir rasional,logis,dan beralasan
 Berpikir reflektif
 Berpikir otonomi
 Berpikir kreatif
 Berpikir kritis: implementasi (pelaksanaan)
 Identifikasi pasien secara individual
 Bandingkan anatara satu dan yang lain
 Batasan waktu
 Pertimbangkan keterlibatan antara pasien/keluarga
 Berpikir kritis:evaluasi
 Evaluasi terhadap data atau informasi yang ada pada pasien
 Evaluasi terhadap diagnosis keperawatan
 Evaluasi terhadap rencana keperawatan dilakukan oleh perawat
 Evaluasi terhadap implementasi keperawatan
 Evaluasi terhadap evaluasi itu sendiri
 Modifikasi rencana keperawatan
TOPIK 12: ETIKA KEPERAWATAN

 Autonomy (kemandirian) : sebagai seorang perawat yang profesional


harus mampu berpikir logis dan cepat dalam mengambil keputusan
 Beneficence (berbuat baik): berbuat baik harus dilakukan kepada siapa
saja tanpa membeda bedakan, khususnya ketika sedang memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasien. perbuatan baik yang dilakukan
oleh seorang perawat haruslah berlandaskan kepada ilmu dan kiat
keperawatan.
 Justice (keadilan) : menjunjung tinggi keadilan harsu selalu dilakukan
oleh para perawat.
 Non-malefience (tidak merugikan) : pada prinsipnya seorang perawat
harus selalu melakukan tindakan pelayanan keperawatan sebagai ilmu
keperawatan dan kiat keperawatan yang telah dimiliki dengan tidak
merugikan dan menimbukan bahaya pada pasien.
 Veracity (kejujuran) :kejujuran harus dimiliki oleh semua orang.pada
seorang perawat kejujuran adlah hal yang wajib diberikan kepada
pasien,hal ni karena pasien mempunyai hak otonomi sehingga ia berhak
untuk mengetahui informasi yang ia inginkan
 Fidelity (menepati janji) : dibutuhkan komitmen yang tinggi dalam
menepati janji kepada oran lain khususnya pasien dan dokter. Hal ini
karena tugas dan tanggung jawab seorang perawat yang menuntutnya
untuk dapat meningkatkan kesehatan,mencegah penyakit,memuluhkan
kesehatan dan meminimalkan pederitaan pasien.
 Confidertiality (kerahasiaan) : perawat harus benar benar menjaga
kerahasiaan yang dimiliki oleh pasien meskipun bayak orang mendesak
membeberkan informasi mengenai kesehatan pasien.
 Accountability (akuntabilitas) : tanggung jawab seorang perawat
amatlah berat, hal ini karena setiap tindakan yang dilakukan oleh
perawat kepada pasien harus sesuai dan tepat tanpa kecuali.
 Freedom ( kebebasan) : setiap orang apapun profesinya mempunyai hak
atas sesuatu kebebasan. Kebebasan menentukan pilihan atau langkah
yang hendak ia ambil.
 Advocacy (advokasi)sebagai seorang perawat yang langsung
berinteraksi dengan pasien ataupun keluarga pasien maka perawat harus
bisa melindungi hak hak klien.

TOPIK 13 : ASPEK HUKUM DALAM KEPERAWATAN


TOPIK 14 : PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN

Tujuan hukum dalam praktik keperawatan yaitu untuk mengendalikan


cakupan praktek keperawatan,ketentuan, perizinan bagi perawat,dan
standar asuhan adalah melindungi kepentingan masyarakat.
 Hubungan hukum dengan profes keperawatan
 Perawat dalam menjalankan proses keperawatan harus berpedoman
pada lafal sumpah perawat,standar profesi perawat,standar asuhan
keperawatan,dan kode etik keperawatan.
 Fungsi hukum dalam keperawatan:
 Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan mana yang sesuai dengan hukum.
 Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain
 Membantu menentukan batas batas kewenangan tindakan
keperawatan mandiri.
 Membantu dalam mempertahankan standar praktik keperawatan.
 Sumber hukum :
 Hukum yang dikeluarkan oleh badan legislatif
 Hukum peraturan
 Hukum umum
 Tipe hukum : hukum pidana,hukum perdata
 Masalah masalah dalam praktik keperawatan
 Alasan perlunya perlindungan hukum dalam praktik keperawatan
 Alasan filosofi
 Yuridis UUD 1945 pasal 5
 Sosiologi
 Undang-undang praktik keperawatan

TOPIK 15: PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 Suatu proses memilih alternatif untuk mencapai tujuan individu dan


organisasi.
 Proses yang kompleks dan abstrak dalam memilih alternatif
 Tipe keputusan ada dua yaitu :keputusan rutin dan keputusan inovatif
 Tahapan pengambilan keputusan:
 Menetapkan sasaran
 Menentukan persoalan
 Mengembangkan alternatif
 Mengevaluasi alternatif
 Memilih satu alternatif
 Melaksanakan keputusan
 Sebelum membuat keputusan, ajukan beberapa pertanyaan berdasarkan
data penilaian:
 Apakah benar benar perlu mengambil keputusan
 Apa masalahnya
 Apakah perlu dipecahkan
 Seberapa cepat keputusan harus dibuat
 Pengambilan keputusan
 Ketercapaian suatu tujuan sangat tergantung pada pengambilan
keputusan.
 Keputusan akan mengubah keadaan kearah positif.
 Pasca pengambilan keputusan
 Model pengambilan keputusan : model rasional

Anda mungkin juga menyukai