Anda di halaman 1dari 27

TEORI

KEPERAWATAN
TENTANG CARING

Diana Rachmania
DEFINISI

 Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu


kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain,
pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada
orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.

 Caring merupakan bentuk kepedulian perawat


terhadap klien sebagai bentuk perhatian, penghargaan
dan mampu memenuhi kebutuhannya
 Caring memberikan kemampuan pada perawat
untuk memahami dan menolong klien.
 Seorang perawat harus memiliki kesadaran
tentang asuhan keperawatan, dalam
memberikan bantuan bagi klien dalam mencapai
atau mempertahankan Kesehatan atau
mencapai kematian
Persepsi klien akan caring

Caring dipersepsikan oleh klien sebagai ungkapan


cinta dan ikatan, otoritas dan keberadaan, selalu
bersama, empati, dapat memotivasi perawat untuk
dapat lebih care pada klien dan mampu melakukan
tindakan sesuai kebutuhan klien.

Semakin baik perilaku caring perawat dalam


memberikan pelayanan asuhan keperawatan,
klien atau keluarga semakin senang dalam
menerima pelayanan, berarti hubungan terapeutik
perawat-klien semakin terbina.
Ahli keperawatan yang mengungkapkan mengenai
teori caring
 knowing dan being with sebagai wujud
compassion (keharuan, kepedulian perawat
terhadap emosi pasien atau empati,
responsiveness, dan respect),
 enabling dan doing for adalah untuk memperkuat
pasien mampu memelihara dan merawat diri
sendiri.
 Maintenaining belief adalah mempertahankan
keyakinan pasien akan kesejahteraan/ kesehatan.
 Komponen yang ada dalam struktur ini saling
berintegrasi dan berhubungan dan tidak bisa
berdiri sendiri, yang nantinya akan membentuk
suatu perilaku caring
Asumsi Dasar Science of Caring
( Jean Watson,)

1. Caring dapat dilakukan & dipraktekkan hanya secara


interpersonal.
2. Caring terlaksana oleh factor-faktor curative dengan hasil
kepuasan terhadap kebutuhan manusia.
3. Caring yang efektif akan meningkatkan kesehatan &
perkembangan individu/ keluarga.
4. Respon caring menerima seseorang bukan saja keadaan saat ini
tapi kemungkinan akan menjadi apa ia nanti.
Lanjutan asumsi dasar ……………..

5. Lingkungan yang bersifat caring menjanjikan pengembangan


potensi & memberikan keleluasaan memilih kegiatan yang terbaik
bagi diri seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.
6. Praktik caring mengintegrasikan pengetahuan biophisycal &
perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan & untuk
membantu yang sakit  ilmu caring melengkapi ilmu curing.
7. Praktik caring merupakan pusat kperawatan
10 Faktor Curative menurut Watson

 Watson mengemukakan teorinya tentang “Human


Caring”, filosofi yang mencakup 4 komponen
manusia, sehat, lingkungan & perawatan.
 Berdasarkan konsep – konsep tsb, Watson (1985)
menekankan dalm sikap Caring harus tercermin 10
faktor Curatif
10 faktor Curatif Watson:

1. Pembentukan sistem nilai humanistic & altruistic.


2. Menanamkan kepercayaan harapan
3. Menumbuhkan sensitifitas terhadap diri sendiri & orang lain.
4. Membina hubungan saling percaya dan saling membantu.
5. Meningkatkan & menerima ekspresi perasaan positif & negatif
klien.
6. Penggunaan sistematis metode penyelesaian masalah untuk
pengambilan keputusan.
Lanjutan 10 faktor Curatif Watson:

7. Peningkatan pembelajaran & pengajaran interpersonal.


8. Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosio – kultural &
spiritual yg mendukung.
9. Membantu dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.
10. Mengembangkan factor kekuatan eksistensial fenomenologis
Prinsip Dasar Hubungan Perawat – Klien

Salah satu kunci keberhasilan pelayanan profesional 


hubungan interpersonal antara perawat – klien

Kualitas hubungan interpersonal ners-klien


menentukan kualitas asuhan keperawatan
NURSING; A HELPING PROFESSION
Keperawatan “helping profession”

Perawat profesional sedapat mungkin


melakukan perubahan dari perilaku yang
maladaptif menjadi adaptif, dari keadaan sakit
menjadi sehat dan dari keadaan chaos
(ketidakteraturan) ke keadaan keseimbangan
yang stabil
Lanjutan…………….

Lingkup praktik keperawatan & Struktur


hubungan Perawat - Klien adalah membantu
yang:
•Sehat mempertahankan kesehatannya
•Sakit memperoleh kembali kesehatannya
•Tidak dapat disembuhkan untuk menyadari
potensi yang dimilikinya
•Menghadapi ajal untuk diperlakukan secara
manusiawi.
Perbedaan Caring Vs Curing
 Curing diterapkan sebagai aktivitas yang
dibutuhkan untuk memberikan kebutuhan medis
terhadap pasien
 Disini tenaga kesehatan mendiagnosa terhadap
penyakit yang diderita pasien, dan kemudian
melakukan tindakan pengobatan secara medis
berdasarkan kondisi fisik pasien.
 Jadi curing di aplikasikan lebih kepada bagaimana
mengetahui penyakit yang diderita pasien dan
cara penanggulangannya.
Perbedaan Diagnosis dan
Intervensi (Caring VS Curing)

 Diagnosa Medis: mengungkapkan penyakit yang


diderita (diagnosis penyakit)
 Diagnosa Keperawatan: Identifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon pasien.
 Intervensi Kedokteran: melakukan tindakan
pengobatan dengan obat dan tindakan operatif
 Intervensi keperawatan : membantu klien memenuhi
kebutuhan dasarnya dan membantu menyelesaikan
masalah klien baik fisik, psikologis, sosial dan spiritual
dengan tindakan keperawatan yang meliputi intervensi
keperawatan, observasi,pendidikan kesehatan dan
konseling (terapi non drug)
Tujuan Pengobatan dan
Perawatan
 Tujuan Pengobatan: Menentukan dan menyingkirkan
penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit
dan penanganannya.(Kuratif)
 Tujuan Perawatan: Membantu pelaksanaan rencana
pengobatan/terapiMembantu pasien/klien beradaptasi
dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan, dan meningkatkan fungsi tubuh (prefentif,
promotif , kuratif dan rehabilitatif)
Prinsip Hubungan Perawat - klien
yang harus dipahami Perawat

 Awareness (kesadaran diri)


 Seseorang sebagai “helper”
 Menghormati
 Saling percaya / trust
 Konsep empati
 Sikap caring
 Konsep tentang otonomi dan kolaborasi
 Perawat sebagai pembela klien
Penerapan Caring dalam Hubungan Kolabora

Strategi:
1. Memahami diri & orang lain.
2. Belajar menghargai & mengelola
perbedaan.
3. Tingkatkan kemampuan mengatasi
konflik
4. Upayakan untuk menciptakan win – win
solution.
5. Kuasai ketrampilan interpersonal.
Lanjutan Penerapan Caring dlm Hub.Kolaboratif……….

6. Pahami bahwa kolaborasi merupakan


sebuah proses/ perjalanan.
7. Ciptakan kegiatan multi disiplin.
8. Hargai bahwa kolaborasi dapat terjadi
secara spontan.
9. Seimbangkan antara otonomi & kesatuan.
10. Kolaborasi tidak selalu perlu untuk setiap
keputusan.
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai