OLEH MARIALAMBERTINA BAREKARAN,S.KEP.NS.M.KES DEFINISI CARING
Mayehoff memandang caring sebagai suatu proses
yang berorientasi pada tujuan membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff juga memperkenalkan sifat-sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati. Sedangkan Sobel mendefinisikan caring sebagai suatu rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain. Artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berpikir, bertindak dan berperasaan TEORI KEPERAWATAN TENTANG CARING Leininger (1991, dalam Blais dkk, 2007) menyatakan bahwa caring penting untuk tumbuh kembang dan kelangsungan hidup manusia. Caring berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi dan cara hidup manusia yang menekankan pada aktivitas yang sehat dan memampukan individu dan kelompok berdasarkan budaya. Perilaku caring mencakup memberi kenyamanan, kasih sayang, perhatian,memfasilitasi koping, empati, memandirikan, fasilit asi, minat, perilaku membantu, cinta, pengasuhan, perilaku protektif, perilaku rest oratif, berbagi,perilaku menstimulasi, pertolongan, dukungan, pengawasan, kelembutan,tindakan konsultasi kesehatan, tind akan instruksi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. Perilaku caring juga meliputi menghormati klien, memberikan sentuhan pada klien, kehadiran dan membina kedekatan dengan klien (Creasia &Parker, 2001). LANJUTAN TEORI CARING ❑ Watson dengan teori Nursing: The Philosophy and Science of Caring mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang dipe rlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi klien sebagai manusia. ❑ Griffin (1983, dalam Morrison & Burnard, 2008) membagi konsep caring ke dalam dua domain utama. Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya. ❑ Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pernyataan diatas a dalah caring terdiri atas dua aspek yaitu berupa tindakan nyata perawat dalam melakukan peran dan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien dan aspek afektif perawat seperti perasaan cinta, altruisme, belas kasih, kehangatan serta perasaan lain yang mendasari perawat melakukan tindakan caring kepada klien. TEORI CARING WATSON Watson (2001, dalam Fawcett, 2005) menjelaskan empat/4 komponen dari Theory of Human Caring yaitu: 1. Transpersonal Caring Relationship.Komponen Transpersonal Caring Relationship adalah Self, Phenomenal Field dan Intersubjectivity. 2. Caring Moment/ Caring Occasion Watson (1996, dalam Fawcett, 2005) menjelaskan Caring Moment adalah momen ketika perawat dan pasien bersatu dalam suatu cara dimana kesempatan untuk perawatan manusia tercipta. 3. Caring (Healing) Consciousness Konsep Caring (Healing) Consciousness menjelaskan caring menghubungkan kesadaran satu individu untuk caring dengan i ndividu lainnya. LANJUTAN TEORI CARING WATSON 4. Clinical Caritas Processes Clinical Caritas Processes merupakan kompotensi caring dalam keperawatan yang lebih dikenal sebagai representasi nilai, sikap dan perilaku perawat yang menimbulkan perasaan dipedulikan yang dipersepsikan oleh klien. TEORI CARING MENURUT SIMON ROACH
Menurut Roach (1995, dalam Blais dkk, 2007) ada lima
komponen caring. Lima komponen tersebut adalah: 1.Compassion (kasih sayang) Compassion adalah kepekaan terhadap kesulitan dan kepedihan ora ng lain dapat berupa membantu seseorang untuk tetap bertahan, memberik an kesempatan untuk berbagi, dan memberi ruang bagi orang lain untu k berbagi perasaan, serta memberikan dukungan secara penuh 2. Competence (kemampuan) Competence adalah memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan,peng alaman, energi dan motivasi sebagai rasa tanggung jawab terhadap profesi. Compassion tanpa competence akan terjadi kelalaian klinis,s ebaliknya competence tanpa compassion menghasilkan suatu tindakan. LANJUTAN TEORI CARING SIMON ROACH... 3.Confidence (kepercayaan diri) Confidence adalah suatu keadaan untuk memelihara hubungan antar manusia dengan penuh percaya diri. Confidence dapat berupa ekpresi caring yang meningkatkan kepercayaan tanpa mengabaikan kemampuan orang lain untuk tumbuh dan menyampaikan kebenaran 4. Concience (suara hati) Perawat memiliki standar moral yang tumbuh dari sistem nilai humanistik altruistik (peduli kesejahteraan orang lain) yang dianut dan direfleksikan pada tingkah lakunya. 5. Commitment Melakukan tugas secara konsekuen dan berkualitas terhadap tugas, orang,karir yang dipilih. TEORI CARING MENURUT K. M. SWANSON Swanson (1991, dalam Tomey & Alligood, 2006) mendefinisikan caring sebagai cara perawat memelihara hubungan yang bernilai dengan pasien agar mereka merasakan komitmen dan tanggung jawab terhadap dirinya sendirinya. Swanson dalam Middle Theory of Caring mendeskripsikan 5 komponen proses caring yaitu: 1. Mengetahui (Knowing) Knowing berarti berusaha untuk memahami arti suatu kejadian dalam kehi dupan pasien, mencegah adanya asumsi, berfokus pada perawatan untuk pasien,mencari tanda-tanda, melakukan pengkajian secara cermat dan melibatkan diri dengan pasien 2. Kehadiran atau Keberadaan (Being With).Kehadiran berarti menghadirkan emosi saat bersama pasien. Hal ini berarti hadir secara fisik, menyampaikan keberadaan dan berbagi perasaan dengan pasien tanpa membebani pasien. LANJUTAN TEORI CARING K. M. SWANSON...
3. Melakukan (Doing For)Melakukan pelayanan keperawatan
untuk membantu pasien dalam perawatan total atau mendukung pasien untuk melakukan perawatan mandiri 4. Memungkinkan (Enabling) Enabling berarti membantu pasien dan memfasilitasi pasien a gar dapat merawat dirinya sendiri. Enabling juga berarti membantu pasi en untukmelalui masa transisi dalam kehidupan atau melalui peristiwa yang tidak biasa dengan cara berfokus pada kejadian tersebut, menginfor masikan, menjelaskan, mendukung dan memberikan feedback. 5. Mempertahankan Kepercayaan (Maintaining Belief) Proses ini merupakan fondasi caring dan ditunjukkan pada k eyakinan terhadap kapasitas seseorang melalui bekerja bersama-sama dan mengenali arti suatu kejadian atau kondisi bagi pasien MANFAAT PERILAKU CARING ❑ Pemberian pelayanan keperawatan yang didasari oleh perilaku caring perawat mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. ❑ Penerapan caring yang diintegrasikan dengan pengetahuan biofisikal dan pengetahua n mengenaiperilaku manusia akan dapat meningkatkan keseh atan individu dan memfasilitasi pemberian pelayanan kepada pasien. Watson (1979, dalam Tomey& Alligood, 2006) menambahkan bahwa caring yang dilakukan dengan efektif dapat mendorong kesehatan dan pertumbuhan individ u. Selain itu, perilaku caring perawat memberi pengaruh dalam pelayanan yang ber kualitas pada pasien (Prompahakul, Nilmanat & Kongsuwan, 2011). Perilaku caring yang dilakukan oleh perawat meliputi pengetahuan, tindakan dan dideskripsikan sebagai sepuluh faktor karatif serta digunakan dalam praktik keperawatan di beberapa setting klinik yang berbeda, Yaitu :
1) Membentuk dan menghargai sistem nilai humanistic dan
altruistic Nilai-niai humanistic dan altruistic adalah sikap yang didasari pada nilai nilai kemanusiaan yaitu menghormati otonomi dan kebebasan klien te rhadap pilihan yang terbaik menurutnya serta mementingkan orang lain dari pada diri sendiri, dimanifestasikan dengan memanggil nama klien dengan nama sehari-hari, mengenal karakteristik klien (umur, pekerjaan, pendidikan, alamat). 2) Menanamkan sikap penuh pengharapan atau kepercayaan (Faith-Hope) Faktor ini sangat erat hubungannya dengan nilai altruistic dan humanistic.Perawat membantu klien untuk memperoleh kesejahteraan dan kesehatan melalui hubungan yang efektif dengan klien dan memfasilitasi klien untuk menerapkan gaya hidup sehat LANJUTAN 10 FAKTOR KARATIF... 3)Menumbuhkan sensisitifitas atau kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain Perawat harus belajar untuk mengembangkan sifat sensitif dan peka terhadap perasaan klien sehingga dapat lebih ikhlas, otentik dan sensitif dalam memberikan asuhan keperawatan, ditandai dengan sikap empati dan mampu menempatkan diri pada posisi klien. 4)Mengembangkan hubungan saling percaya dan saling membantu Sebuah hubungan saling percaya digambarkan sebagai hubungan ya ng memfasilitasi untuk penerimaan perasaan positif dan negatif yang termasuk dalam hal ini, kejujuran, empati, kehangatan dan komunikasi efektif. 5) Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif Perawat berbagi perasaan dengan klien merupakan hal yang riskan. Perawat harus mempersiapkan diri dalam menghadapi ekspresi perasaan positif dan negatif klien dengan cara memahami ekspresi klien secara emosional maupun intelektual dalam situasi yang berbeda LANJUTAN 10 FAKTOR KARATIF 6) Menggunakan metode sistematis dalam menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan Perawat menggunakan proses keperawatan yang sistematis dan terorganisir untuk menyelesaikan masalah kesehatan klien sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan. 7) Meningkatkan proses pembelajaran dalam hubungan interpersonal Faktor karatif ini merupakan konsep yang penting bagi keperawatan untuk membantu kesembuhan dengan bentuk kepedulian. 8) Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosial dan spiritual yang sup ortif,protektif dan korektif Perawat harus menyadari bahwa lingkungan internal dan eksternal berpengaruh terhadap kesehatan dan penyakit individu. Lingkungan internal meliputi mental dan kesejahteraan spiritual serta keyakinan sosial budaya individu. Sedangkan lingkungan eksternal meliputi kenyamanan, pr ivacy, keamanan dan kebersihan serta keindahan LANJUTAN 10 FAKTOR KARATIF 9)Membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia Perawat harus memahami kebutuhan biofisikal, psikososial dan interpersonal bagi dirinya sendiri dan juga klien. Klien harus terpenuhi kebutuhan tingkat dasar terlebih dahulu sebelum berusaha mencapai kebutuhan yang berada diatasnya. 10) Mengembangkan kekuatan faktor excistensial phenomenologic Perawat harus memahami pertumbuhan dan kemata ngan jiwa klien (fenomenologis) tentang data serta situasi yang membantu pemahaman klien tentang fenomena APLIKASI PERILAKU CARING DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
❑ Perilaku perawat yang ditunjukkan dalam asuhan
keperawatan berhubungan dengan caring meliputi kehadiran, sentuhan kasih s ayang, selalu mendengarkan dan mengenal klien (a) kehadiran bukan berarti hanya hadir secara fisik melainkan juga komunikasi dan juga m emahami klien (b)sentuhan, sebagai satu bentuk komunikasi yang merupakan awal terjadinya hubungan antara perawat dan klien (Potter & Perry, 2009). Sentuhan terdiri atas sentuhan kontak dan sentuhan nonkontak (Fredrikkson, 1999 dalamPotter & Perry, 2009) PERBEDAAN CARING DAN CURING
Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan
pengakuan masyarakat adalah ilmu kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan (Lindberg,1990:40). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tinda kan kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu ata u sebagai advokasi padaindividu yang tidak mamp u memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan curi ng adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk mengobati klien. LANJUTAN PERBEDAAN CARING DAN CURING 1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder.Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat. 2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter. 3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼ nya adalah curing. 4. Caring bersifat lebih “Healthogenic”daripada curing. Maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan d an untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit. LANJUTAN PERBEDAAN CARING DAN CURING
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana
pengobatan/terapidan membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan penanganannya. 6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien. SEKIAN DAN TERIMA KASIH
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu