Anda di halaman 1dari 26

KONSEP CARING

S1 NERS PRODI KEPERAWATAN ITSK RS dr. SOEPRAOEN

Ns. HANIM MUFAROKHAH, M.Kep


Email: hanim.mufarokhah@itsk-soepraoen.ac.id
No. HP 081233335809
Agenda Style
01 Pengertian caring

02 Teori keperawatan tentang caring

03 Aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari dan


praktik keperawatan

04 Perbedaan caring dan curing


Pengertian Caring
Caring merupakan suatu perilaku atau tindakan yang dilakukan untuk memberikan
rasa aman secara fisik dan emosi dengan orang lain secara tulus

Caring merupakan sentral untuk praktek


keperawatan, seorang perawat dituntut untuk lebih
peduli
kepada pasien.

Caring adalah sikap kepeduliaan perawat terhadap klien dalam pemberian


asuhan keperawatan dengan cara merawat klien dengan kesungguhan hati,
keikhlasan, penuh kasih saying, baik melalui komunikasi, pemberian
dukungan, maupun tindakan secara langsung.
ASPEK YANG DIPERLUKAN DALAM PERILAKU
CARING PERAWAT

1. PENGETAHUAN
2. KETRAMPILAN
3. KEAHLIAN
4. EMPATI
5. KOMUNIKASI
6. KOMPETENSI KLINIK
7. KEAHLIAN TEKNIK
8. KETRAMPILAN INTER-
PERSONAL
9. RASA TANGGUNG
JAWAB
PERKEMBANGAN TEORI CARING
1. Teori Caring menurut
Leininger
menggambarkan caring sebagai kegiatan
perawat profesional dan membantu klien
berkaitan dengan nilai dan tujuan yang
ingin dicapai individu maupun kelompok

Karakteristik caring terbagi menjadi 3:

1) Professional caring, yaitu sebagai wujud 3) Humanistic caring, yaitu proses


dari kemampuan secara kognitif. Berdasarkan pemberian bantuan pada klien
ilmu, sikap dan keterampilan professional. bersifat kreatif, intuitif atau kognitif
dan didasarkan pada filosofi,
2) Scientific caring, yaitu segala keputusan dan
fenomenologi, perasaan objektif
tindakan dalam memberikan asuhan
maupun subyektif.
keperawatan pada klien berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki perawat
2. Teori Caring menurut Watson
Watson dengan teori Nursing: The Philosophy and Science of Caring mempertegas
bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi
dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi klien sebagai manusia.

Watson (2001, dalam Fawcett, 2005) menjelaskan empat/4 komponen dari


Theory of Human Caring yaitu:
1. Transpersonal Caring Relationship.
Komponen Transpersonal Caring Relationship adalah Self, Phenomenal Field dan
Intersubjectivity.
2. Caring Moment/ Caring Occasion
4. Clinical Caritas Processes Clinical Watson (1996, dalam Fawcett, 2005) menjelaskan Caring Moment adalah momen
Caritas Processes merupakan kompotensi ketika perawat dan pasien bersatu dalam suatu cara dimana kesempatan untuk
caring dalam keperawatan yang lebih
perawatan manusia tercipta.
dikenal sebagai representasi nilai, sikap
dan perilaku perawat yang menimbulkan perasaan 3. Caring (Healing) Consciousness
dipedulikan yang dipersepsikan Konsep Caring (Healing) Consciousness menjelaskan caring menghubungkan
oleh klien.
kesadaran satu individu untuk caring dengan individu lainnya.
10 factor Carative
Didalam interaksi manusia transpersonal,
perawat menggunakan sepuluh faktor
perawatan sebagai pedoman dalam interaksi
perawat-klien yang didasarkan pada
kepekaan terhadap diri dan orang lain
10 factor Carative

1. Sistem nilai humanistik dan altruistik (mengutamakan kepentingan orang lain).


2. Kejujuran dan harapan.
3. Sensitifitas pada pribadi seseorang dan orang lain.
4. Rasa tolong menolong-Saling percaya, hubungan antar sesama manusia.
5. Mengekspresikan perasaan positif dan negatif.
6. Proses pemecahan masalah keperawatan yang kreatif.
7. Proses belajar mengajar transpersonal.
8. Lingkungan fisik, social, spiritual dan mental yang supportif, protektif, dan
korektif.
9. Pertolongan dalam memenuhi kebutuhan manusia.
10. Kekuatan spiritual-fenomenologikal-eksistensial (Watson, 1979/1985).
Teori Caring menurut Kristen M. Swanson

Teori Caring Swanson menjelaskan tentang proses Caring


yang terdiri dari proses perawat mengerti kejadian yang
berarti di dalam hidup seseorang, hadir secara emosional,
melakukan suatu hal kepada orang lain sama seperti
melakukan terhadap diri sendiri, memberi informasi dan
memudahkan jalan seseorang dalam menjalani transisi
kehidupan serta menaruh kepercayaan seseorang dalam
menjalani hidupnya.
Lanjutan Teori Caring K. M. Swanson...
Dimensi
Caring
-Swanson
Lanjutan…
Caring dalam Praktik Keperawatan
1. Kehadiran
2. Sentuhan
3. Mendengarkan
4. Memahami klien
5. Caring dalam spiritual
6. Melibatkan keluarga
dalam merawat klien
KEHADIRAN
Kehadiran adalah saat dimana perawat dan klien bertemu yang
menjadi sarana agar lebih dekat dan bisa menyampaikan manfaat
caring

Kehadiran bermakna “ada di” dan “ada dengan”.


Kehadiran perawat meliputi hadir secara fisik, berkomunikasi dengan
pengertian.

Kehadiran juga merupakan sesuatu yang ditawarkan perawat pada


klien dengan maksud memberikan dukungan, dorongan,
menenangkan hati klien, mengurangi rasa cemas dan takut klien
karena situasi tertentu, serta selalu ada untuk klien
(Potter & Perry, 2009).
SENTUHAN
Sentuhan Caring merupakan suatu bentuk komunikasi non verbal
yang bisa mempengaruhi kenyamanan dan keamanan klien,
meningkatkan harga diri klien, serta memperbaiki orientasi tentang
kenyataaan. (Watson, 1994).

Pengungkapan sentuhan harus berorientasi pada tugas dan dapat


dilakukan dengan cara memegang tangan klien, memberikan
pijatan pada punggung, menempatkan klien dengan hati – hati dan
ikut serta dalam pembicaraan (Potter & Perry, 2009)
MENDENGARKAN
Mendengarkan merupakan hal penting dalam caring, karena
ketertarikan seorang perawat terhadap kondisi kliennya dengan
menunjukkan perhatian penuh.

M endengarkan termasuk mengerti apa yang klien butuhkan.

Perawat yang mendengarkan klien dengan sungguh – sungguh, akan


mengetahui secara benar dan merespon apa yang benar – benar
berarti bagi klien dan keluarganya (Potter & Perry 2009).

Mendengarkan juga termasuk memberikan perhatian pada setiap


perkataan yang diucapkan , nada suara, ekspresi wajah, dan bahasa
tubuh klien.
MEMAHAMI KLIEN
Caring adalah memahami klien dan keluarga.

Memahami kebutahan klien dan memilih intervensi yang tepat


u/membantu klien dan keluarga mencapai kondisi sehat.

Memahami klien dan keluarga  jg berarti menghindari asumsi,


fokus pada kebutuhan klien dan memberikan informasi yang
dibutuhkan klien.
CARING DALAM SPIRITUAL
• Spiritual memberikan keterikatan yang baik antara diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
• Klien dan perawat saling memahami satu dengan yang lain sehingga
menjadi hubungan yang terapeutik (Watson, 2003).
• Mengarahkan harapan klien
• M endapatkan informasi tentang kondisi kesehatannya

• Membantu klien & klrg dlm menggunakan sumberdaya yg dimiliki


• Memberikan pemahaman bhw caring membangun hubungan individu
dg sesama dan Yang Maha Esa.
MELIBATKAN KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN
Setiap individu menjalani hidup melalui hubungan dg orang
lain

Sebagai perawat perlu memahami klien dan keluarga sebagai


suatu bagian yang tdk dpt dipisahkan
Perilaku caring yang dibutuhkan klien dan keluarga adl:
1. Jujur
2. M emberikan penjelasan yang lengkap dan jelas’
3. Memperhatikan privasi klien dan keluarga

4. M eyakinkan klien dan keluarga bhwa perawat selalu ada

5. M em bantu mem andirikan klien dan keluarga


Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku caring
Gibson, et.al (2006) mengemukakan 3 (tiga):
1. Faktor Individu
Kemampuan intelektual merupakan kapasitas individu mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu kegiatan mental.

2. Faktor psikologis
Terdiri atas sub variable sikap, komitmen dan motivasi.

3. Faktor organisasi
Faktor organisasi yang bisa berpengaruh dalam perilaku caring
adalah, sumber daya manusia, kepemimpinan, imbalan, struktur dan
pekerjaan (Gibson, 2006).
Perilaku caring bisa diukur dengan beberapa alat ukur
(tools) yang sudah dikembangkan oleh para peneliti yang membahas ilmu
caring.

ALAT Beberapa penelitian tentang caring bersifat kuantitatif maupun kualitatif.


UKUR
PERILAKU Tujuan untuk :
CARING 1. memperbaiki caring secara terus menerus melalui penggunaan hasil
(outcomes) dan intervensi yang berarti untuk memperbaiki praktik
keperawatan;
2. sebagai studi banding (benchmarking) struktur, setting, dan
lingkungan yang lebih menujukkan caring;
3. mengevaluasi konsekuensi caring dan non caring pada pasien
maupun perawat.
CONTOH INSTRUMEN CARING
LANJUTAN……
TERIMA KASIH,..
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai