Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2


1. CHELSY P. HELLY 6. MARIANI DES NANI
2. DWI SULASTRI RDJA 7. MUSA ANDREAS TANGKO
3. FRANS LODO 8. MARLINCE NG. GULLING
4. JORHANS A. BOIMAU 9. MARTHA MAGA GORO
5. KRISANTA C. RUNESI 10. MARIO F.M. PUTRA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………I
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………..II
B. TUJUAN PENULIS……………………………………………………III
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...IV
A. KONSEP CARING……………………………………………………..V
B. SIKAP,SPIRIT,DAN KARAKTERISTIK CARING………………….VI
C. CARE SEBAGAI SEBUAH IDE MORAL…………………………..VII
D. MEMBANGUN PRIBADI CARING………………………………..VIII
E. ASUMSI DASAR SCIENCE OF CARING…………………………...IX

BAB III PENUTUP………………………………………………………………X

A. KESIMPULAN………………………………………………………….XI
B. SARAN…………………………………………………………………XII

DAGTAR PUSTAKA…………………………………………………………XIII
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “APLIKASI CARING
DLAM DUNIA KEPERAWATAN” dengan baik.

Kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam
penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari banyak sekali
kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini, dapat bermanfaat bagi
kita semua, atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia keperawatan, sifat care seorang perawat sangat dibutuhkan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien ataupun pasiennya khususnya dalam
memenuhi kebutuhan dasar pasien. Jika seorang perawat tidak menerapkan konsep caring
kepada pasiennya maka asuhan keparawatan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Dengan demikian akan terjadi kesenjangan antara pasien dan perawat
dan proses penyembuhan pun akan berjalan lambat.

Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa
human scince and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan
keperawatan.sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan
pengetahuan empiris dengan estetia, humanities, dan kiat / art ( Watson, 1985 ). Sebagai
pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang
menjadi inti keperawatan, seperti yang dikatakan oleh Watson ( 1985 ) human care is the
heart of nursing atau leiningger
( 1984 ) yang menekan caring is the central and unflying domain for the body of
knowledge and practice of nursing.

Oleh sebab itu, seorang perawat wajib mempunyai dan menerapkan sifat caring
ketika sedang memberikan asuhan keperawatan kepada pasiennya. Tetapi hasil atau
manfaat dari caring ini tidak dapat dirasakan jika tidak adanya respon dari klien.
Penerapan caring juga harus melihat situasi maupun keadaannya. Jika keadaan tidak
memungkinkan dan caring diterapkan maka akan terjadi kekacauan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami tentang asumsi science of caring
2. Tujuan khusus
a.mahasiswa dapat mengetahui konsep caring science.
b. mahasiswa mengetahui sikap, spirit, karakteristik caring
c. mahasiswa mengetahui fungsi care sebagai sebuah ide moral
d. mahasiswa mengetahui bagaimana cara membangun pribadi caring
e. mahasiswa mengetahui asumsi tentang scince of caring
BAB II
PEMBAHASAN

A.KONSEP CARING
Pengertian Caring Science Caring science merupakan suatu orientasi human science
dan kemanusiaanterhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring .
Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi seni dankemanusiaan.
Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan yang
terdapat dalam lingkaran caring yang konsentrik – dari individu, pada orang lain, pada
masyarakat,pada dunia, pada planet Bumi, pada alam semesta (Watson, 2004).
Watson (1988) dalam George (1990) mendefinisikan caring lebih dari sebuah exisestensial
philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya Berita Ilmu Keperawatan ISSN
1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :147-150 148 caring adalah ideal moral dari
keperawatan.
Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan
penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif.
Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban hubungan
antara perawat-klien, dimana perawat membantu partisipsi klien, membantu
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan. Teori human caring yang
dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975-1979, hanya berkisar pada sepuluh carative
factors sebagai suatu kerangka untuk memberikan suatu bentuk dan fokus terhadap
fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah “factors” terlalu stagnant terhadap
sensibilitasnya di masa kini. Ia pun kemudian menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai
dengan evolusi teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical
caritas” dan “caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan araN
perkembangan teorinya (Watson, 2004)
B. SIKAP,SPIRIT,DAN KARAKTERISTIK CARING

a) sikap carring

Asuhan keperawatan bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawatan
dapat memperhatikan sikap carring kepada klian. Dalam memberikan asuhan, perawatan
menggunakan:

 Keahlian
 Kata-kata yang lemah lembut
 Sentuhan
 Memberikan harapan
 Selalu berada disamping klien
 Bersikap “carring” sebagai media pemberi asuhan

b) spirit carring

Para perawat dapat diminta untuk merawat, namun mereka tidak dapat diperintah untuk
memberikan asuhan dengan menggunakan soirit carring. Spirit carring seyogyanya harus tumbuh
dari dalam diri perawat dan berasal dari hati perawat yang terdalam. Spirit caring bukan hanya
memperhatikan apa yang dikerjakan perawat yang bersifat tindakan fisik, tetapi
jugamencerminkan siapa dia. Oleh karenanya, setiap perawat dapat memperlihatkan cara yang
berbeda ketika memberikan asuhan kepada klien.

Perilaku caring menolong klien meningkatkan perubahan positif dalm aspek fisik, psikologis,
spiritual dan social.

c) Carakteristik caring

Munurut Wolf dan Barnum(1998)


 Mendengar dengan perhatian
 Member rasa nyaman
 Berjata jujur
 Memiliki kesabaran
 Bertanggung jawab
 Memberi informasi sehingga klien dapat mengambil keputusan
 Member sentuhan
 Memajukan sensifitas
 Menunjukkan rasa hormat kepada klien
 Memanggil klien denggan namanya

Sedangkan menurut Meyer (1971) komponen utama “caring” adalah:

 Pengetahuan kesabaran
 Kejujuran nilai,
 Kepercayaan
 Kerendahan hati
 Harapan
 Keberanian

C . CARE SEBAGAI SEBUAH IDE MORAL

Care adalah semangat, tindakan penting dari keperawatan, kekuatanyang


menyatakan, proses dinamika dan intisari structural. Care adalah nilai, caring adalah
sebuah kebaikan. Mayerhoff (1971) memberikan informasi yang berhubungan dengan nilai
care. Dalam konteks kehidupan manusia, caring sebagai salah satu cara mengatur nilai-
nilainya yang lain dan aktifitas sekitarnya. Bila pebngaturan ini komprehensif, karena
keterlibatan caring-nya terdapat staabilitas dasar dalam kehidupannya. Dengan melayani
caring, seseorang manusia hidup dalam kehidupan sendiri yang berani.

D . MEMBANGUN PRIBADI CARING

Untuk membangun pribadi caring, perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang
manusia, aspek umbuh kembang, respon terhadap lingkungan yang terus berubah, keterbatasan
dan kekuatan serta kebutuhan-kebutuhan manusia. Bukan berati kalau pengetahuan perawat
tentang caring meningkat akan menyokong perubahan perilaju perawat.

Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari betuk kinerja perawat dalam merawat
pasien. Secara teoritik ada tiga kelompok variable yang mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan
diantaranya:

 Variable individu
 Variable psikologi
 Variable organisasi

Menurut Gipson (19870) yang ternasuk variable individu adalah kemamppuan dan
keterampilan, latar belakang dan demografi. Variabel Psikologi merupakan persepsi, sikap,
kepribadian, belajar dan motivasi. Dan variable Organisasi adalah kepemimpinan, sumberdaya,
imbalan struktur dan desain pekerjaan. Dengan demiikian membangun pribadi caring perawat
harus menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan individu melalui pengetahuan dan keterampilan
caring. Pendekatan organisasi dapat dilakukan melalui perencanaan pengembangan, imbalan atau
yang terkait dengan kupuasa kerja perawat dan serta adanya effektive leardership dalam
keperawatan.

E . ASUMSI DASAR SCIENCE OF CARING


Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal
caring. Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan
waktu. Watson menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut
yaitu:
• Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara
interpersonal
• Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan
manusia tertentu
• Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga
• Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia kemudian
• Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi
yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih
tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu
• Caring lebih “healthogenic” daripada curing.
• Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan.

Pada tahun 1988 di dalam bukunya yang kedua, Nursing Human Science and Human care:
A Theory of Nursing. Watson mengemukakan 11 asumsi yang berhubungan dengan caring :

1. Perhatian dan kasih sayang merupakan kekuatan batin yang utama dan universal.

2. Kasih sayang yang bermutu dan caring adalah penting bagi kemanusiaan, tetapi sering
diabaikan dalam hubungan antar sesama.

3. Kemampuan untuk menyokong ideologi dan ideal caring di dalam praktik keperawatan
akan mempengaruhi perkembangan dari peradaban dan menentukan kontribusi keperawatan
pada masyarakat.

4. Caring terhadap diri sendiri adalah prasyarat bagi caring terhadap orang lain.

5. Keperawatan selalu memegang konsep caring di dalam berhubungan dengan orang lain
dalam rentang sehat-sakit.

6. Caring adalah esensi dari keperawatan dan merupakan fokus utama dalam praktik
keperawatan.

7. Praktik keperawatan secara signifikan telah menekankan pada Human care.

8. Fondasi caring keperawatan dipengaruhi oleh teknologi medis dan birokrasi institusi.

9. Penyediaan dan perkembangan dari Human care menjadi isu yang hangat bagi
keperawatan untuk saat ini maupun masa yang akan datang.

10. Human care hanya dapat diterapkan secara efektif melalui hubungan interpersonal.
11. Kontribusi keperawatan kepada masyarakat terletak pada komitmen pada Human care.
(dikutip dari Barnhart, et al., 1994, dalam Mariner-Tomey, 1994; Boyd & Mast, 1989 dalam
Fitzpatrick & Whall, 1989).

Berbagai penelitian telah menyatakan tentang caring sebagai fokus sentral keperawatan
(Wolf, et al., 2003). Stanizewska & Ahmed (1998) menyatakan di dalam penelitiannya
bahwa harapan pasien akan asuhan keperawatan adalah asuhan keperawatan yang mencakup
perilaku caring perawat di dalamnya (Stanizewska & Ahmed, 1998, dalam Wolf, et al.,
2003; Redman & Lynn, 2005).
Valentine (1997) menyatakan bahwa perilaku caring perawat adalah bagian dari praktik
keperawatan profesional yang holistik / menyeluruh. Di dalam penelitiannya ia
mengemukakan bahwa pilihan pasien dalam mencari pusat pelayanan kesehatan dipengaruhi
oleh pengalaman positif terhadap perilaku caring perawat (Valentine, 1997, dalam Wolf,
Miller, & Devine, 2003). Felgen (2003) juga menyatakan bahwa pasien / konsumen dari
pusat pelayanan kesehatan mengharapkan perawat memiliki perilaku caring dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam dunia keperawatan, sifat care seorang perawat sangat dibutuhkan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien ataupun pasiennya khususnya dalam
memenuhi kebutuhan dasar pasien. Jika seorang perawat tidak menerapkan konsep caring
kepada pasiennya maka asuhan keparawatan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Dengan demikian akan terjadi kesenjangan antara pasien dan perawat
dan proses penyembuhan pun akan berjalan lambat.
Oleh sebab itu, seorang perawat wajib mempunyai dan menerapkan sifat caring
ketika sedang memberikan asuhan keperawatan kepada pasiennya. Tetapi hasil atau
manfaat dari caring ini tidak dapat dirasakan jika tidak adanya respon dari klien.
Penerapan caring juga harus melihat situasi maupun keadaannya. Jika keadaan tidak
memungkinkan dan caring diterapkan maka akan terjadi kekacauan.

B. Saran

Supaya pasien merasa nyaman pada saat perawat memberikan asuhan


keperawatan maka perawat harus menerapkan sikap caring untuk melancarkan prosos
penyembuhan kepada pasien. Selain itu pasien juga harus mendukung sikap caring yang
diterapkan oleh perawat kepadanya.
DAFTAR PUSTAKA

Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. Http://www2.uchsc.edu/son/caring.

http://eprints.ums.ac.id/pdf.25-11-2010

http://www.scribd.com/doc/watson-orem.25-11-2010

Anda mungkin juga menyukai