Disusun oleh :
YUNDRI RESTIVELDA
META NIM: 138602618
Disusun oleh :
YUNDRI RESTIVELDA
META NIM: 138602618
PFh4BFVB1NG
.x sca›N wi xme.s.st..1›.rñ»i
,1fDh: fBlt037803
STIKes Maranatha Kupang
Nama Penulis : YUNDRI RESTIVELDA META
Judul : ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.
R. K DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS
SIKUMANA KECAMATAN MAULAFA KOTA
KUPANG TAHUN 2021
BAB / Halaman : V/169 Halaman
GAMBARAN KASUS
Bidan merupakan ujung tombak untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi,
salah satu upayanya dengan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif.
Tujuannya adalah untuk dapat memberikan asuhan kebidanan secara
komprehensif. Kasus ini di ambil di Puskesmas Sikumana Kecamatan Maulafa
Kota Kupang.
Pada tanggal 22 Maret 2021 sampai dengan tanggal 29 Maret 2021 pada Ny. R.
K G1 P0 A0 AH0 umur 23 tahun usia kehamilan 38-39 minggu janin tunggal,
hidup, letak kepala, intra uterine dengan anemia. Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, TD 100/70 mmHg, suhu 36,50C, nadi 85 x/menit, pernapasan 22
x/menit, TB 154 cm, BB sebelumnya 43 kg, BB saat ini 59 kg, LiLA 28 cm.
Tafsiran persalinan 04-04-2021 dan Hb 9,0 gram %.
Pada tanggal 30 Maret 2021, jam 09.30 WITA Ny. R. K mengatakan keluar
lendir bercampur darah dan nyeri perut bagian bawah menjalar ke pinggang, KU
baik, kesadaran composmentis, hasil pemeriksaan vulva/vagina portio tipis
pembukaan 10 cm, kantong ketuban utuh, bagian terendah kepala, posisi ubun-
ubun kecil, turun hodge IV. Jam 23.00 WITA ibu partus normal, keadaan ibu dan
bayi sehat.
Pada tanggal 31 Maret 2021 kunjungan nifas I Ny. K.R P1A0AH1 post partus
normal hari ke 2 KU baik, kesadaran composmentis, ibu mengatakan tidak ada
keluhan, ASI keluar lancar lochea rubra, TFU teraba 2 jari dibawah pusat dan
kunjungan neonatus I BBL normal hari ke 2 keadaan bayi baik, HR 134 ×/menit,
RR 43 x/menit, Suhu 37˚C, 20 ×/menit, BB 1.800 gram, PB 47 cm, bayi sudah
BAB/BAK tali pusat masih basah, bayi menyusui lancar. Pada tanggal 07 April
2021 dilakukan kunjungan nifas II, pada Ny. R. K P1A0AH1 nifas normal hari ke 8,
keadaan ibu baik, kesadaran composmentis, ibu mengatakan tidak ada keluhan,
lochea sanguinolenta dan TFU tidak teraba dan kunjungan neonatus II BBL
normal hari ke 8, keadaan bayi baik, tali pusat sudah putus, semua masih dalam
batas normal. Kunjungan neonatus III tanggal 23 April 2021 BBL normal hari ke
24 keadaan bayi baik, kesadaran composmentis, tali pusat sudah putus, semua
masih dalam batas normal. Dilakukan kunjungan nifas III, tanggal 02 Mei 2021
pada Ny. R. K P1A0AH1 nifas normal hari ke 33 KU baik, kesadaran
composmentis, BB: 2.100 gram, ibu mengatakan tidak ada keluhan, lochea alba
dan TFU tidak teraba.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
Tugas Akhir dengan baik. Laporan Tugas Akhir ini penulis ajukan dalam rangka
Sikumana tahun 2021. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
Maranatha Kupang.
4. Nabilah Nurul Ilma, S.ST., M.K.M selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah
6. Pasien dan Keluarga yang telah bersedia untuk menjadi pasien dan yang
kebidanan.
ii
7. Keluarga tercinta, Bapa John Meta & Mama Martha Bako, kakak-kakak
tercinta Kak Fenty, Kak Yusti, Kak Neny, Kak Edy, dan anak
dengan baik.
8. Bapa Kos Sahabat dan mama serta teman-teman Kos Sahabat Kak Maria,
Kak Fina, Kak Bora, Yimra, Rina, Ary yang senantiasa membantu dan
Yumarsi, Regina, Eda, Stevy, dan lebih terkhususnya buat “sister from
another mom” atau Squad Beban Ortu Ella, Lesy, Mala, Noni, Ria dan
Penulis menyadari bahwa penulisan studi kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu segala usul, saran dan kritikan yang bersifat
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................168
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR
A : Abortus
AH : Anak Hidup
ANC : Antenatal Care
AKI : Angka Kematian Ibu
AKB : Angka Kematian
Bayi ASI : Air Susu Ibu
BB : Berat Badan
BAB : Buang Air
Besar BAK : Buang
Air Kecil
BBL : Bayi Baru Lahir
BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan
Social C : Celcius
CM : Centi Meter
DTT : Desinfeksi Tingkat
Tinggi DJJ : Denyut Jantung Janin
G : Gravida
GR : Gram
HB : Hemoglobin
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
IM : Intra Muscular
IU : Internasional Unit
IMD : Inisiasi Menyusu
Dini JK : Jenis Kelamin
KB : Keluarga Berencana
KG : Kilo Gram
KN : Kunjungan Neonatus
KF : Kunjungan Nifas
vii
LILA : Lingkar
Lengan LK: Lingkar Kepala
LD : Lingkar Dada
LP : Lingkar Perut
MMHG : Milimeter
Hidrogenium PAP : Pintu
Atas Panggul
P : Partus
PB : Panjang Badan
PX : Prossesus Xypodeus
RR : Respirasi Rein
RS : Rumah Sakit
SDKI : Survey Demografi Kesehatan
Indonesia TB : Tinggi Badan
TBBJ : Tafsiran Berat Badan Janin
TD : Tekanan Darah
TFU : Tinggi Fundus
Uteri TM : Trimester
TP : Tafsiran Persalinan
TT : Tetanus Toksoid
TTV : Tanda-tanda Vital
UK : Usia Kehamilan
USG : Ultrasonografi
VT : Vagina Toucher
WHO : World Health Organization
WITA : Waktu Indonesia Tengah
viii
1
BAB I
PENDAHULUA
A. LATAR BELAKANG
rangkaian peristiwa alamiah dan fisiologis yang akan di alami oleh setiap
wilayah.
dan menengah. Kasus kematian ibu di dunia masih tinggi sekitar 295.000
kasus kematian ibu dan bayi yang masih tinggi tersebut. Berdasarkan
laporan Dinas Kesehatan pada bulan Mei tahun 2021, jumlah kasus
2020, jumlah kunjungan ANC 7.104 ibu hamil, persalinan nakes 7.420 ibu
tenaga kesehatan 31, sedangkan KF1 sebanyak 1121, KF2 sebanyak 1111,
3
KF3 sebanyak 1095, KN1 sebanyak 1128, jumlah KN lengkap 1100 dan
dan bayi yang baru dilahirkan oleh tenaga kesehatan termasuk skrining
status imunisasi tetanus lengkap pada ibu hamil (Kemenkes RI, 2015).
adanya Revolusi KIA. Revolusi KIA salah satu bentuk upaya percepatan
penurunan AKI dan AKB melalui persalinan pada fasilitas kesehatan yang
emergensi (obstetri neonatal) bagi ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan
CARE) pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan tujuan
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
R.K mulai dari masa kehamilan Trimester III, Bersalin, Nifas dan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. ANTENATAL CARE
1. Kehamilan
a. Pengertian
(Indawani, 2017).
c. Antenatal Care
edukasi dan penanganan medic pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
(Walyani, 2020).
7
2016) yaitu:
1) Uterus
kental.
3) Serviks Uteri
mempengaruhi :
a) Estrogen
(2) Tekanan serta saraf akibat penimbunan lemak dan air serta
b) Somatotropin
c) Progesteron
berfungsi
5) Kulit
6) Sirkulasi Darah
serum darah lebih besar dari pada pertumbuhan sel darah, sehingga
7) Sistem Pernafasan
8) Traktus Digestivus
9) Abdomen
yakni:
bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat
khawatir.
4) Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal ini dipengaruhi
1) Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari pasien berupa data
ibu mengatakan sudah tidak haid lagi 2 bulan yang lalu, ibu
a) Biodata
keadaan klien secara keseluruhan yang terdiri dari data ibu dan
suami meliputi:
(2) Umur
(3) Suku/bangsa
perilaku kesehatan.
12
(4) Agama
(5) Pendidikan
(6) Pekerjaan
(7) Alamat
b) Alasan Kunjungan
c) Keluhan Utama
d) Riwayat menstruasi
e) Riwayat Perkawinan
Data yang perlu dikaji adalah berapa usia klien pertama kali
f) Riwayat obstetrik
dan tahun kehamilan tersebut berakhir, usia gestasi pada saat itu,
(1) Usia gestasi saat bayi yang terdahulu lahir harus diketahui
g) Riwayat kontrasepsi
h) Riwayat kesehatan
mengalami gangguan.
i) Keadaan Psikososial
terhadap kehamilannya.
menerima perannya.
(a) Menu
(b) Frekuensi
mungkin.
2) Data Objektif
a) Pemeriksaan Umum
(5) LiLA (Lingkar Lengan Atas) pada bagian kiri LiLA kurang
BBLR.
dengan cepat.
(2) Nadi
kebersihan cukup.
simetris.
vena jugularis.
pembesaran abdomen.
keputihan.
(c) Abdomen
melenting (bokong)
difundus.
bagian kecil.
kedalam PAP.
(3) Auskultasi
(4) Perkusi
kekurangan B1.
d) Pemeriksaan Laboratarium
(1) Darah
(2) Urine
presentasi kepala.
dan evaluasi)
yakni :
Pengukuran tinggi badan cukup satu kali, Bila tinggi badan <
badan ibu dan usia kehamilan. Berat badan ibu hamil bertambah
BBLR.
Rendah (BBLR).
28 minggu 26,7 cm
30 minggu 29,5- 30 cm
32 minggu 29,5- 30 cm
34 minggu 31 cm
36 minggu 32 cm
38 minggu 33 cm
40 minggu 37,7 cm
Sumber : Sari dkk (2015 dalam Kemenkes, 2016 )
atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120
25 tahun/seumur
TT 5 1 tahun setelah TT4 99%
hidup
mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 0,5
anemia pada ibu hamil dan zat besi digunakan untuk membuat
h) Tes laboratorium
bila diperlukan.
darah (anemia).
atau negatif HIV. Bila ibu hamil positif HIV penanganan medis
berat.
30
pengobatan jika hasil tesnya positif. Saat lahir, bayi dari ibu
ibu hamil.
B. PERSALINAN
1. Persalinan
a. Pengertian
sudah cukup berada dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarnya
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Fitriana dan Nurwiandani,
2020).
b. Tanda-tanda Persalinan
yaitu:
depan.
intensitasnya.
serviks.
2) Bloody show
Bloody show merupakan lendir disertai darah dari jalan lahir dengan
kalau pembukaan lengkap atau hamper lengkap dan dalam hal ini
yaitu :
2) Teori Oxytocin
4) Pengaruh Janin
5) Teori prostaglandin
3) Passage, yaitu keadaan jalan lahir yang terdiri dari bagian keras
ligament-ligament.
persalinan.
profesional.
e. Tahapan Persalinan
a) Fase Laten
Fase laten adalah fase pembukaan yang sangat lambat yaitu dari
b) Fase Aktif
Fase aktif adalah fase pembukaan yang lebih cepat. Fase aktif
jam.
2) Kala II
bercampur darah.
36
(4) Kala IV
ibu setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada
d. Mekanisme persalinan
1) Engagement
2) Descent (penurunan)
3) Fleksi
5) Ekstensi
bawah panggul.
7) Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah simfisis dan
e. Evidence Based
1) Keluarga Berencana
diinginkan.
40
komplikasi.
lainnya.
bersih, aman dan tepat waktu merupakan salaah saatu upaya efektif
5) Penatalaksanaan
1) Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang didapat dari klien sebagai pendapat
2) Data Objektif
badan).
(1) Abdomen
(b) Palpasi
kepala.
(2) Genetalia
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
tangan.
partograf.
bimbingan meneran.
mulai meneran.
meneran.
bokong ibu.
muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa yang
bersih.
posterior.
dilahirkan.
kelahiran bayi.
penyuntikan oksitosin/IM.
tersebut.
g) Oksitosin.
dahulu.
(2) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu,
lain
i) Mengeluarkan plasenta
bayi.
tertinggal.
j) Pemijatan Uterus.
k) Menilai Perdarahan.
aktif.
dengan baik.
pusat.
53
kering.
pervaginam.
persalinan.
uteri.
kering.
n) Dokumentasi.
C. BAYI
a. Pengertian BBL
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan berat lahir 2.500-
4.000 gram, cukup bulan dan tidak ada kelainan yang kemudian
3) Nilai AS 7-10
4) LIDA 30-38 cm
5) LIKA 33-35 cm
menurun 120x/menit.
56
menurun 40x/menit.
sempurna.
3) Perubahan pernapasan
4) Perubahan sirkulasi
arteriesus menutup.
d. Penanganan BBL
radiasi.
mengenai tubuhnya.
dengan kain atau kapas yang bersih dari lendir segera setelah
4) Rangsangan taktil
5) Laktasi
7) Identifikasi bayi
gelang identitas pada bayi dan gelang ini tidak boleh lepas
8) Penilaian BBL
Tampilan 0 1 2
Seluruh tu
Appearance Badan merah, buh
A Pucat
(warna kulit) ekstremitas biru kemerah-
merahan
Lebih dari
Pulse rate Kurang dari 100
P Tidak ada 100
(frekuensi nadi) x/menit
x/menit
Activity Ekstremitas
Gerakan
A Tidak ada dalam sedikit
(tonus otot) aktif
fleksi
Baik /
Resfiration (perna Lemah/tidak
R Tidak ada menangis
fasan) teratur
kuat
Keterangan :
(1) Asfiksia berat : Jumlah nilai 0 sampai 3
Tanda bahaya pada bayi baru lahir yakni: sesak nafas, frekuensi
f. Evidance Based
susu).
62
2) Baby friendly
berat badan bayi lebih cepat. Ibu pun akan merasa lebih dekat
menyebabkan hipotermi.
terlebih dahulu.
kuman.
sempurna.
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
65
harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan
2017).
1) Subjektif
Informasi atau data yang diperoleh dari apa yang dikatakan oleh
frekuensi BAK dan BAB bayi dalam 1 jam pertama, dan kuat
2) Objektif
u4mur 1 jam.
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
Asuhan kebidanan pada Bayi baru lahir umur satu jam menurut
a) Pencegahan infeksi
panas dari tubuh bayi, hal ini dapat dilakukan dengan cara
Setelah tali pusat dipotong dan diikat, biarkan tali pusat tetap
ditangani.
Menyusui Dini.
f) Manajemen laktasi
menyusui selanjutnya.
68
h) Pemberian vitamin K1
sebagian BBL.
j) Pemeriksaan BBL
antropometri.
2. BBLR
a. Pengertian BBLR
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
dkk, 2020).
69
b. Etiologi
Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Factor plasenta
1) Faktor ibu
lain-lain.
2) Faktor Janin
kelainan kromosom.
3) Faktor Lingkungan
c. Karakteristik BBLR
1) Berat badan < 2.500 gram, PB < 45 cm, lingkar kepala < 33 cm,
hipotonik lemah.
3) Kepala lebih besar dari badan, rambut tipis, halus, ubun-ubun besar
satural lebar.
lengan.
d. Penanganan BBLR
kanguru.
71
bayi.
3) Pengawasan nutrisi
4) Penimbangan ketat
3. Neonatus
a. Pengertian Neonatus
aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatik dan cepat
b. Kunjungan Neonatus
3) Suhu (ºC)
infeksi bakteri.
6) Memeriksa ikterus.
pemberian ASI.
e. Evidence Based
antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkurapkan di dada atau di
tangan bayi dibiarkan tetap terkena air ketuban karena bau dan rasa
cairan ketuban ini sama dengan bau yang dikeluarkan payudara ibu,
tetap menempel. Kontak antar kulit ini bisa dilakukan sekitar satu
D. NIFAS
Meliputi adaptasi masa nifas, adaptasi perubaahan fisik masa nifas, laktasi,
terdiri dari :
1. Nifas dini
sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau ±40 hari ( Fitri
psikologik.
bayinya.
bayi sehat.
(2017) yaitu :
76
Tabel 2.5 Perubahan tinggi fundus uteri dan berat uterus masa
involusi.
2) Serviks
dilalui oleh 2-3 jari, dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1
jari.
3) Ligamen-ligamen.
menjadi kendor.
a) Vagina
terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil dari pada biasanya,
5) Sistem Pencernaan
berserat selama persalinan. Disamping itu rasa takut buang air besar
dapat diberikan obat laksan per oral atau rektal, bila masih juga
6) Sistem Perkemihan
tergantung pada:
persalinan.
a) Diatesis
cara berlatih.
8) Kulit
9) Tanda-Tanda Vital
a) Suhu Badan
b) Denyut Nadi
partum.
(2) Pada ibu yang nifas bisa cepat, kira-kira 110x /menit. Bisa
c) Tekanan Darah
partum.
d) Respirasi
(1) Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal, hal ini
istirahat.
10) Laktasi
lemak bertambah.
a. Taking In
pada dirinya, ibu masih pasif dan tergantung dengan orang lain,
b. Taking Hold
perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif sehingga
c. Letting Go
2. Nifas Lanjut
berdasarkan kebutuhan.
sedikit tiga kali dilakukan kunjungan masa nifas untuk menilai status
ibu dan bayi baru lahir, juga untuk mencegah, mendeteksi, dan
1. Subjektif
Contohnya :
2. Objektif
a) Pemeriksaan Umum :
b) Pemeriksaan fisik
(5) Payudara
(6) Abdomen
infeksi
(8) Perineum
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
hipotermi.
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
abnormal.
istirahat.
tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.
(1) Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ia atau bayi alami.
1. Definisi SOAP
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis.
2. Pembagian SOAP
penunjang.
tindakan segera.
morbiditas.
klien.
pendokumentasian asuhan.
menyeluruh.
mengalami defisiensi zat besi dalam darah. Selain itu, anemia dalam
kehamilan dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi ibu dengan kadar
90
hemoglobin (Hb) <11 gr% pada trimester I dan III sedangkan pada
Myers (1998 dalam Ertiana, Astutik, 2016), yaitu suatu kondisi adanya
penurunan sel darah merah atau menurunnya kadar Hb, sehingga kapasitas
daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin
berkurang.
hamil dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu Hb > 11 gr% artinya tidak
b. Persalinan prematurus
f. Mola hidatidosa
g. Perdarahan antepartum
uteri.
a. Abortus
a. Anemia ringan
b. Anemia sedang
c. Anemia berat
Pemberian preparat besi 60 mg dan asam folat 400 mg, 6 bulan selama
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
Identitas
1. Data Subjektif
a. Alasan datang
Ibu mengatakan hamil anak pertama, tidak pernah keguguran dan ibu
bagian bawah.
94
b. Riwayat haid
pembalut/hari, siklus haid 28 hari dan tidak ada nyeri haid. Tafsiran
1 Hamil
ini,
tahun
2020
eliminasi.
Pola makan ibu 3 kali sehari, nafsu makan baik, jenis makanan : nasi
sayur hijau, ikan, tempe dan minum air putih 7-8 gelas/hari.
Pola tidur ibu yaitu tidur siang 1-2 jam/ hari dan tidur malam 6-7 jam/
hari.
Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti pakaian dalam 2
BAB 1-2 kali sehari, bau khas feses dan tidak ada keluhan. BAK 4-5
95
TM I
Tanggal : -
Frekuensi : -
UK :-
Keluhan :-
Terapi :-
TM II
Frekuensi : 2x
Tanggal : 12-10-2020
UK : 15-16 minggu
Tanggal : 12-12-2020
UK : 24-25 minggu
TM III
Frekuensi : 2x
Tanggal : 05-02-2021
96
UK : 32 minggu
Tanggal : 25-03-2021
UK : 39 minggu
Imunisasi TT
Frekuensi : 3 kali
TT terakhir : 19-10-2020
minggu.
darah
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
persalinan 04-04-2021.
b. Pemeriksaan fisik
Kepala tidak ada benjolan, rambut bersih tidak ada ketombe, muka
tidak ada oedema, konjungtiva merah muda, sklera putih, telinga tidak
ada serumen, mukosa mulut lembab, tidak ada karies gigi, tidak ada
normal.
c. Pemeriksaan obstetrik
sebelah kanan perut ibu teraba keras, datar, memanjang seperti papan,
dan sebelah kiri perut ibu teraba bagian kecil, bagian terendah teraba
bulat, keras, tidak dapat digoyangkan lagi, dan sudah masuk PAP,
d. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
b) Darah
98
3. Analisa Data
4. Penatalaksanaan (Perencanaan,Pelaksanaan,Evaluasi)
x/menit, RR: 22 x/menit, DJJ : 138 x/menit, Lila : 28 cm, TFU 1/2 jari
pintu atas panggul, keadaan ibu dan janin baik. Ibu mengerti dengan
hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu pada ibu bahwa nyeri perut bagian bawah merupakan hal
yang bersifat normal yang dialami oleh setiap ibu hamil yang
sedikit, tidak boleh menahan air kencing, tidak boleh kerja yang berat,
Ibu mengerti tentang penyebab nyeri perut bagian bawah yaitu rahim
makanan yang berserat, makan lebih sering dengan porsi sedikit, tidak
boleh menahan air kencing, tidak boleh kerja yang berat, tidur dengan
dan bersalin. Anemia adalah suatu kondisi adanya penurunan sel darah
Ibu sudah mengerti dan dapat mengulangi pengertian dari anemia yaitu
infeksi, ketuban pecah dini (KPD) dan juga dampak anemia saat
10
dosis yang telah diberikan, mengonsumsi makanan yang kaya akan zat
besi dan asam folat seperti daging, telur, brokoli, kangkung, bayam,
vitamin C seperti jeruk, tomat, papaya. Lalu, ibu juga rutin melakukan
diberikan oleh tenaga kesehatan dan diminum dengan dosis yang telah
diberikan, mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan asam
karena ibu sedang anemia dan akan berdampak pada janin yaitu
6. Menganjurkan pada ibu untuk istrahat yang cukup dan teratur agar ibu
tidak merasa lelah, yaitu: tidur siang 1-2 jam/hari dan tidur malam 7-8
dan kaki serta ibu bersedia ke fasilitas kesehatan jika mengalami tanda
bahaya.
semakin sering dan lama serta keluar lendir dan darah dari jalan lahir.
menjalar ke perut bagian bawah, serta keluar lendir dan darah dari
jalan lahir.
parlengkapan ibu seperti kain, baju, celana dalam, BH, pembalut dan
perlengkapan bayi seperti baju bayi, topi bayi, selimut bayi, kain
Ibu sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan ibu sudah
pembalut dan perlengkapan bayi seperti baju bayi, topi bayi, selimut
10. Menganjurkan ibu untuk personal hygiene yaitu mandi 2 kali sehari,
sikat gigi 2 kali sehari, keramas rambut 2-3 kali seminggu, ganti
pakaian luar setiap kali selesai mandi, ganti pakaian dalam setiap kali
selesai mandi atau jika basah, cuci tangan sebelum makan dan sesudah
BAK/BAB.
mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, keramas rambut 2-3 kali
seminggu, ganti pakaian luar setiap kali selesai mandi, ganti pakaian
dalam setiap kali selesai mandi atau jika basah, cuci tangan sebelum
29 Maret 2021.
1. Data Subjektif
Saat kunjungan ulang ibu mengatakan sakit pada perut bagian bawah yang
menjalar ke pinggang.
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
10,9 gr%.
Muka tidak ada oedema, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak
c. Pemeriksaan Obstetrik
papan, dan sebelah kiri perut ibu teraba bagian terkecil, bagian
terendah teraba bulat, keras, tidak dapat digoyangkan lagi, dan sudah
3. Analisa Data
kesehatan ibu dan janin dalam keadaan sehat. TD: 100/80 mmHg,
disampaikan.
sedikit, tidak boleh menahan air kencing, tidak boleh kerja yang berat,
tidur dengan posisi miring kiri untuk mengatasi nyeri perut bagian
bawah.
sedikit, tidak boleh menahan air kencing, tidak boleh kerja yang berat,
kondisi adanya penurunan sel darah merah atau menurunnya kadar Hb,
vital pada ibu dan janin berkurang serta dampak anemia pada saat
perdarahan saat bersalin, bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi
lahir premature.
mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan asam folat seperti
sayuran hijau lainnya yang ada di sekitar rumah. Ibu juga perlu
gelas/hari.
Ibu mengatakan telah istrahat yang cukup dan teratur yaitu istrahat
III.
dari jalan lahir sebelum wakrunya, demam tinggi lebih dari 2 hari.
sehari, sikat gigi 2 kali sehari, keramas rambut 2-3 kali seminggu,
ganti pakaian luar setiap kali selesai mandi, ganti pakaian dalam setiap
kali selesai mandi atau jika basah, cuci tangan sebelum makan dan
selesai BAK/BAB.
A. KALA I
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Fisik
Wajah tidak pucat, tidak ada kloasma gravidarum, tidak ada oedema
pada muka, mata sklera putih, konjungtiva merah muda. Dada simetris,
areola mamae. Vulva tidak ada oedema, keluar lendir dan darah.
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada varises, tidak ada oedema,
c. Pemeriksaan Obstetrik
papan, dan sebelah kiri perut ibu teraba bagian terkecil, bagian
terendah teraba bulat, keras, tidak dapat digoyangkan lagi, dan sudah
ada varises, keluar lendir bercampur darah, portio tipis dan lunak,
3. Analisa Data
4. Penatalaksanaan (Perencanaan,Pelaksanaan,Evaluasi)
keluarga yaitu keadaan ibu dan janin baik. TD 100/80 mmHg, suhu
persalinan.
saat proses persalinan yang diakibatkan karena ibu dengan anemia saat
hamil.
gunting tali pusat, gunting episiotomi, klem 2 buah, klem tali pusat,
kateter nelaton).
11
c. Infus set (aboket no.16/18 cm. cairan RL, selang infus, plester,
torniquet).
ukur, spuit 2,5-3 ml, spuit 1 ml, leanec/dopler, lampu sorot, tempat
h. Perlengkapan ibu dan bayi (kain bersih, baju bayi, topi bayi,
ibu, baju ibu, sabun, kain untuk ibu, makan dan minum untuk ibu,
setiap 4 jam.
Sudah dilakukan observasi pada jam 20.00 WITA DJJ 145 x/menit,
detik.
B. KALA II
1. Data Subyektif
merasakan dorongan yang kuat untuk meneran saat kontraksi dan ibu
2. Data Objektif
3. Analisa Data
dengan tissue.
tangan DTT/ steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat
suntik).
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
11
Sudah dilakukan dan DJJ dalam batas normal yaitu : 144 x/menit.
baik yaitu: saat ada kontraksi rangkul kedua paha kearah dada,
tempelkan dagu pada dada, buka mata dan melihat kearah perut
dan meneran.
meneran jika adaa rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat,
pada kondisi itu ibu diposisikan setengah duduk atau posisi yang
Sudah dilakukan.
10. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang aman jika ibu
kontraksi.
Sudah dilakukan.
11
11. Memberi dukungan moril dan mental pada ibu dengan cara,
Sudah dilakukan.
12. Mengajarkan pada ibu cara relaksasi yaitu: menarik napas dari
13. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
bayi.
14. Meletakakn kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong
ibu.
15. Membuka partus set daan periksa kembali kelengkapan alat dan
bahan.
16. Memakai sarung tangan steril pada kedua tangan untuk menolong
kelahiran bayi.
17. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain atau kasa steril.
Sudah dilakukan.
19. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
Sudah dilakukan.
sanggah dan susur dari punggung kemudian kearah kaki bayi dan
11
kelahiran bayi.
Sudah dilakukan dan pada pukul 23.00 WITA, bayi lahir spontan,
23. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari wajah, kepala dan bagian
basah dengan kain yang kering, memastikan bayi dalam posisi dan
C. KALA III
1. Data Subyektif
Ibu merasa perutnya mules-mules dan keluar darah dari jalan lahir.
2. Data Obyektif
3. Analisa Data
secara IM.
27. Mengklem atau menjepit tali pusat dengan klem 3 cm dari pusat
bayi, lalu melakukan pengurutan isi tali pusat kearah ibu dan
29. Meletakkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu dan
dengan posisi lebih rendah dari putting susu atau areola mamae
11
ibu. Menyelimuti bayi daan ibu dengan kain yang kering dan
30. Memindahkan klem dari tali pusat hingga berjarak 5-6 cm dari tali
pusat.
31. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut tepat diatas
dominan.
Sudah dilakukan.
uteri.
33. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu utnuk menarik napas dalam
dan cepat sambil menarik tali pusat kearah bawah kemudian keatas
lahir utuh.
dengan baik
D. KALA IV
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
3. Analisa Data
perdarahan pervaginam.
Sudah dilakukan.
12
42. Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi.
Sudah dilakukan.
46. Membersihkan ibu dari sisa darah dan cairan tubuh dengan
kering.
setelah dekontaminasi.
12
bersih.
52. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tissu atau handuk yang bersih dan kering.
bayi.
Sudah dilakukan dan hasil pemeriksaan pada bayi dan kondisi bayi
36,9℃.
54. Memberikan suntikan Vit K 1 mg pada bagian luar paha kiri bayi 1
Sudah dilakukan.
55. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir lalu keringkan dengan tisu atau handuk yang bersih
dan kering.
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
1. Data Subyektif
Maret 2021, jam 23.00 WITA, jenis kelamin perempuan, berat badan: 1.800
gram, PB 47 cm, saat ini bayi menyusu kuat dan diberikan susu formula
karena BBLR.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan antropometri
c. Pemeriksaan Fisik
Kepala tidak ada gejala cepal hematoma dan caput succodenum, tidak ada
benjolan. Mata konjungtiva merah muda sklera putih, hidung tidak ada
polip, mulut bersih, telinga simetris tidak ada serumen, tidak ada
dada mamae ada, tidak ada retraksi dinding dada. Abdomen tidak
kembung, lembek, tali pusat basah, kulit kemerahan, ekstremitas atas dan
bawah bergerak aktif dan lengkap genetalia normal, tidak ada kelainan,
labia mayora sudah menutupi labia minora, ada lubang pada anus.
Refleks
kakinya)
a. Riwayat Eliminasi
BAB 1 kali, warna coklat kehitaman,bau khas feses. Sudah BAK 1 kali,
3. Analisa Data
Bayi Baru Lahir umur 1 Jam Dengan Bayi Berat Lahir Rendah.
RR/HR: 42 /125 x/menit, BB: 1.800 gram, PB: 47 cm, LK: 30 cm, LL: 12
2. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa bayinya mengalami BBLR atau
Berat Badan Lahir Rendh yaitu 1.800 gram dan bayinya akan di rawat di
incubator.
Sudah dilakukan dan bayi masih dirawat di incubator dengan suhu 340C.
5. Memberikan suntikan vitamin K 0,5 mg pada bagian luar paha kiri bayi 1
hepatitis.
8. Mengobservasi tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi kuning selama 24
jam pertama setelah lahir dan pada umur lebih dari 14 hari, infeksi pada
tali pusat seperti: kemerahan, bernanah, berbau, bayi tidak mau menyusu,
bayi rewel terus, sesak napas, demam, mata bayi bernanah banyak, bayi
Sudah melakukan observasi tanda bahaya pada bayi baru lahir dan tidak
10. Menjelaskan pada ibu kehilangan panas pada bayi yaitu melalui proses
konveksi, konduksi, evaporasi dan radiasi. Hal ini dapat dilakukan dengan
dengan kain yang kering, jangan mandikan bayi sebelum suhu tubuhnya
stabil, yaitu untuk bayi normal 6 jam setelah bayi lahir dan untuk BBLR
pada bayi yaitu melalui proses konveksi, konduksi, evaporasi dan radiasi
serta akan mengeringkan tubuh bayi, selimuti bayi terutama bagian kepala
dengan kain yang kering, jangan mandikan bayi sebelum suhu tubuhnya
stabil, yaitu untuk bayi normal 6 jam setelah bayi lahir dan untuk BBLR
1. Data Subyektif
Maret 2021, jam 23.00 WITA, jenis kelamin perempuan, berat badan:
1.800 gram, PB 47 cm, saat ini bayi sedang berada di ruang perawatan
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1.800 gram.
12
b. Pemeriksaan Fisik
Abdomen tidak kembung, lembek, tali pusat masih basah, tidak ada
bergerak aktif.
3. Analisa Data
yang telah dilakukan pada bayi yaitu : S: 37℃, RR/HR: 43/133 x/meni
t, N : 133 x/menit, BB: 1.800 gram, BAB : 2-3 x/hari, BAK : 5-6
x/hari.
4. Mengobservasi tanda bahaya bayi baru lahir yaitu: bayi kuning selama
24 jam pertama setelah lahir dan ditemukan pada umur lebih dari 14
13
hari, infeksi pada tali pusat seperti: kemerahan, bernanah, berbau, bayi
tidak mau menyusu, bayi rewel terus, sesak napas, demam, mata bayi
Sudah melakukan observasi tanda bahaya pada bayi baru lahir lagi
6. Menjelaskan pada ibu kehilangan panas pada bayi yaitu melalui proses
kepala dengan kain yang kering, jangan mandikan bayi sebelum suhu
tubuhnya stabil, yaitu untuk bayi normal 6 jam setelah bayi lahir dan
bagian kepala dengan kain yang kering, jangan mandikan bayi sebelum
suhu tubuhnya stabil, yaitu untuk bayi normal 6 jam setelah bayi lahir
dan untuk BBLR 12 jam setelah bayi lahr, lingkungan yang hangat.
diberikan.
1. Data Subyektif
Ibu mengatakan saat ini bayi menyusu kuat, tali pusat sudah lepas pada
saat usia 6 hari, sudah BAB 2 kali per hari, BAK 4-5 kali per hari.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
BB 1.900 gram.
b. Pemeriksaan Fisik
Abdomen tidak kembung, lembek, tali pusat sudah terlepas, tidak ada
bergerak aktif.
3. Analisa Data
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Usia Kehamilan Umur 8 Hari Dengan Berat
yang telah dilakukan pada bayi yaitu : S: 36,8℃, RR/HR: 49/138 x/me
bayinya tidur lebih dari 2 jam, bangunkan untuk susui bayi, menyusui
bayi harus pada kedua payudara dan memberikan juga susu BBLR.
tangan, topi, kaos kaki dan segera mengganti pakaian atau popok saat
5. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya bayi yaitu: bayi kuning, infeksi
pada tali pusat seperti: kemerahan, bernanah, berbau, bayi tidak mau
menyusu, bayi rewel terus, sesak napas, demam, mata bayi bernanah
banyak, bayi biru (sianosis), dan bayi kejang. Jika terdapat tanda-tanda
fasilitas kesehatan.
jika sakit.
13
a. Mencuci tangan.
f. Ibu dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan
handuk atau kain lebar yang elastis atau kantung yang dibuat
sedemikian rupa untuk menjaga tubuh bayi agar tidak terjatuh. Bila
tiduran.
diberikan.
1. Data Subyektif
Ibu mengatakan saat ini bayi menyusu kuat, tali pusat sudah lepas pada
saat usia 6 hari, BAB 3 kali per hari, BAK 5 kali per hari.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
BB 2.100 gram.
b. Pemeriksaan Fisik
3. Analisa Data
yang telah dilakukan pada bayi yaitu : S: 36,8℃, RR/HR: 46/141 x/me
bayinya tidur lebih dari 2 jam, bangunkan untuk susui bayi, menyusui
bayi harus pada kedua payudara dan memberikan juga susu BBLR.
tangan, topi, kaos kaki dan segera mengganti pakaian atau popok saat
5. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya bayi yaitu: bayi kuning, infeksi
pada tali pusat seperti: kemerahan, bernanah, berbau, bayi tidak mau
menyusu, bayi rewel terus, sesak napas, demam, mata bayi bernanah
banyak, bayi biru (sianosis), dan bayi kejang. Jika terdapat tanda-tanda
fasilitas kesehatan.
jika sakit.
seperti Meletakkan bayi di dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan
ibu, jangan terlalu kencang ataupun longgar sehingga bayi dan ibu
merasa nyaman.
diberikan.
1. Data Subyektif
Ibu mengatakan telah melahirkan 11 jam yang lalu tanggal 30 Maret 2021,
jam 23.00 wita, ibu merasa mules pada perutnya dan ibu sudah BAK 1 kali
dan belum BAB. Ibu merasa sedikit nyeri pada luka jahitan perineum.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Fisik
baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik dan keras, vesika urinia
3. Analisa Data
kosong, lochea rubra, dan keadaan ibu baik-baik saja. Ibu dan keluarga
dibilas dengan air dingin dan tidak boleh menggunakan air panas
dibilas dengan air dingin dan tidak boleh menggunakan air panas.
bergizi seperti nasi, ikan, telur, daging, sayuran hijau dan buah-buahan,
dan BAB cuci vulva sampai bersih dari depan kebelakang dan
diberikan.
tangan dan kaki, atau kepala sakit, kejang, demam lebih dari 2 hari,
payudara bengkak merah disertai rasa sakit, ibu terlihat murung dan
5. Memberitahu ibu waktu yang tepat untuk menyusui bayi yaitu susui
bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8x sehari, bila bayi
tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui sampai payudara kosong
a) Amoksilin 3x500mg
dengan putting.
(3) Diselingi
istirahat
dengan baik, kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus,
payudara.
14
menjaga payudara tetap bersih dan kering. Terutama puting susu, dan
9. Melakukan pendokumentasian.
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Fisik
3. Analisa Data
kosong, lochea sanguinolenta, dan keadaan ibu baik-baik saja. Ibu dan
setelah BAK dan BAB dengan menggunakan sabun dari arah depan ke
penuh.
kebersihan diri yaitu mandi 2x sehari, setelah BAK dan BAB cuci
3x sehari.
14
nifas.
yang banyak dari jalan lahir, keluar cairan berbau, kejang, payudara
bengkak, demam lebih dari 2 hari, dan sakit kepala yang hebat.
Ibu mengatakan telah susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling
sedikit 8x sehari, bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui
teratur.
menyusui yang benar yaitu Seluruh badan bayi tersangga dengan baik,
kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus, wajah bayi
bersih dan kering. Terutama putting susu dan ibu harus memakai BH
payudara.
9. Melakukan pendokumentasian
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Fisik
3. Analisa Data
Ibu mengatakan sudah istirahat yang cukup minimal siang 2 jam dan
kebersihan diri yaitu mandi 2x sehari, setelah BAK dan BAB cuci
x sehari.
nifas.
yang banyak dari jalan lahir, keluar cairan berbau, kejang, payudara
bengkak, demam lebih dari 2 hari, dan sakit kepala yang hebat.
4. Menjelaskan kepada ibu dan suami tentang alat kontrasepsi yang tidak
ulang 3 bulan.
14
c) KB IUD adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat dari plastik
6. Melakukan pendokumentasian
BAB IV
PEMBAHASAN
KASUS
Pada bab ini, penulis membandingkan hasil asuhan dengan tinjauan teori
yang ada di bab II dan analisa faktor pendukung maupun faktor penghambat
sehingga hasil asuhan ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai pada kasus Ny.
Pembahasan mencakup kasus yang di ambil, kajian teori dan analisa kesenjangan
A. ANTENATAL CARE
standar (10 T) yaitu pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan,
tinggi fundus uteri, penentuan letak janin dan penghitungan denyut jantung
janin, skrining status imuniasi tetanus toksoid, pemberian tablet tambah darah,
pengobatan.
dalam kandungan sehat; Memberitahu pada ibu bahwa nyeri perut bagian
14
bawah merupakan hal yang bersifat normal yang dialami oleh setiap ibu hamil
adanya tekanan pada kandung kemih yang berlokasi di bagian bawah perut
makanan yang berserat, makan lebih sering dengan porsi sedikit, tidak boleh
menahan air kencing, tidak boleh kerja yang berat, tidur dengan posisi miring
kiri; Menjelaskan pada ibu pengertian anemia dan dampaknya saat hamil dan
bersalin.
Anemia adalah suatu kondisi adanya penurunan sel darah merah atau
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin berkurang. Dampak anemia
saat hamil yaitu resiko terjadi abortus, hambatan tumbuh kembang janin
dalam rahim, mudah terjadi infeksi, ketuban pecah dini (KPD). Sedangkan,
bersalin, bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir premature ;
Fe yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan diminum dengan dosis yang
telah diberikan, mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan asam
seperti jeruk, tomat, papaya. Lalu, ibu juga rutin melakukan pemeriksaan Hb
nutrisi yang diperlukan ibu karena ibu sedang anemia dan akan berdampak
pada janin yaitu BBLR. Makanan bergizi seimbang seperti nasi, lauk-pauk,
pada ibu untuk istrahat yang cukup dan teratur agar ibu tidak merasa lelah,
yaitu: tidur siang 1-2 jam/hari dan tidur malam 7-8 jam/hari; Menjelaskan
tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu: perdarahan tiba-tiba dari jalan
lahir, nyeri perut yang hebat, muntah-muntah sehingga ibu tidak mau makan,
tekanan darah tinggi, bengkak di wajah, tangan, kaki, sakit kepala yang hebat
pada pinggang menjalar ke perut bagian bawah, perut mules teratur, semakin
sering dan lama serta keluar lendir dan darah dari jalan lahir; Menjelaskan
seperti kain, baju, celana dalam, BH, pembalut dan perlengkapan bayi seperti
baju bayi, topi bayi, selimut bayi, kain bedong, kaos kaki dan kaos tangan;
Menganjurkan ibu untuk personal hygiene yaitu mandi 2 kali sehari, sikat gigi
2 kali sehari, keramas rambut 2-3 kali seminggu, ganti pakaian luar setiap kali
selesai mandi, ganti pakaian dalam setiap kali selesai mandi atau jika basah,
dan anus setiap kali selesai BAK/BAB; Menganjurkan ibu untuk kunjungan
15
pendokumentasian.
kesehatan ibu dan janin dalam keadaan sehat; Menganjurkan ibu untuk tetap
lebih sering dengan porsi sedikit, tidak boleh menahan air kencing, tidak boleh
kerja yang berat, tidur dengan posisi miring kiri untuk mengatasi nyeri perut
pendokumentasian
1. Kala 1
tunggal, hidup, presentasi kepala, intra uterine dengan inpartu kala 1 fase
aktif. Tanggal 30-03-2021 jam 09.30 WITA, Ibu mengatakan nyeri pada
lendir bercampur darah dari jalan lahir. Keadaan umum baik, kesadaran
vulva/vagina tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada kelainan,
ketuban utuh, bagian terendah kepala, posisi ubun-ubun kecil, turun hodge
pada saat persalinan. Lama kala 1 pada multigravida 8 jam dan lama kala 2
teori.
2. Kala II
tunggal, hidup, presentasi kepala, intra uterine dengan inpartu kala II.
Ibu mengatakan ingin BAB dan meneran. Keadaan ibu baik dan
keadaan janin baik. Tekanan darah ibu 100/70 mmHg, nadi 90 x/menit,
vagina tidak ada kelainan, portio tidak teraba, pembukaan lengkap (10
pembukaan lengkap dan keadaan janin baik, menyiapkan ibu dan keluarga
kelahiran bayi.
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala
pengeluaran bayi. Tanda dan gejala kala dua di antaranya ibu merasa ingin
keadaan janin baik, menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses
teori.
2. Kala III
Pada kasus Ny. R. K P1A0AH1 partus kala III. Ibu merasa perutnya
mules-mules dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. TFU
setinggi pusat, kontraksi uterus baik, bentuk uterus membulat, serta keluar
100/30 mmhg, nadi 90 x/menit, Suhu 37°C. Ibu P 1 A0 AH1 partus kala III.
perdarahan.
Kala III dimulai dari setelah bayi lahir sampai plasenta lahir.
karena telah mendapatkan asuhan persalinan kala III sesuai dengan kajian
teori.
3. Kala IV
Pada kasus Ny. R. K P1A0AH1 partus kala IV. Ibu merasa lega dan
kosong, perineum utuh. Ibu P1 A0 AH1 Kala IV partus kala IV. Asuhan
kala IV, petugas harus memantau ibu setiap 15 menit pada jam pertama
dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan. Asuhan yang
teori.
pada bayi baru lahir umur 1 jam meliputi Menginformasikan kepada ibu dan
Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa bayinya mengalami BBLR dan
bagian luar paha kiri bayi 1 jam setelah bayi lahir; Memberikan imunisasi HB
0 pada bagian luar paha kanan bayi 1 jam setelah pemberian vitamin K;
Mengobservasi tanda bahaya bayi baru lahir; Menggantikan pakaian bayi bila
basah atau kotor; Menjelaskan pada ibu kehilangan panas pada bayi;
yang telah dilakukan pada bayi; Menjaga kehangatan bayi dengan tetap
sebagai pengganti ASI setiap 2-3 jam; Mengobservasi tanda bahaya bayi baru
lahir yaitu: bayi kuning selama 24 jam pertama setelah lahir dan ditemukan
pada umur lebih dari 14 hari, infeksi pada tali pusat seperti: kemerahan,
bernanah, berbau, bayi tidak mau menyusu, bayi rewel terus, sesak napas,
demam, mata bayi bernanah banyak, bayi biru (sianosis), dan bayi kejang;
yang telah dilakukan pada bayi; Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
sesering mungkin, jika bayinya tidur lebih dari 2 jam, bangunkan untuk susui
bayi, menyusui bayi harus pada kedua payudara dan memberikan juga susu
menyelimuti bayi dengan selimut tebal dan kering, pakaikan sarung tangan,
15
topi, kaos kaki dan segera mengganti pakaian atau popok saat bayi kencing
hygiene bayi dengan memandikan bayi 2 kali sehari setiap pagi dan sore;
Menjelaskan pada ibu tanda bahaya bayi yaitu: bayi kuning, infeksi pada tali
pusat seperti: kemerahan, bernanah, berbau, bayi tidak mau menyusu, bayi
rewel terus, sesak napas, demam, mata bayi bernanah banyak, bayi biru
yang telah dilakukan pada bayi; Mengevaluasi pemberian ASI dan susu
sampai umur 28 hari masa neonatus mendapat pelayanan neonatal 3 kali yaitu
pada umur 6-48 jam jam setelah lahir, kunjungan kedua 3-7 hari setelah lahir
dan kunjungan ketiga 8-28 hari setelah lahir. Asuhan yang diberikan meliputi
Berdasarkan kajian pada kasus Bayi Ny. R. K dan kajian teori, terdapat
pada jam ke-9 dengan asuhan meliputi menginformasikan kepada ibu dan
Memberitahu ibu tanda bahaya masa nifas; Memberitahu ibu waktu yang tepat
untuk menyusui bayi; Mengingatkan ibu untuk minum obat secara teratur;
bahaya masa nifas; Mengevaluasikan kembali kepada ibu tentang waktu yang
Pada tanggal kunjungan nifas ketiga (KF3) dilakukan pada hari ke 33,
bahaya masa nifas; Menjelaskan kepada ibu dan suami tentang alat
pendokumentasian.
pelayanan nifas sebanyak 3 kali yaitu pada saat 6 jam - 3 hari setelah
melahirkan, kunjungan kedua 4-28 hari, kunjungan ketiga 29-42 hari setelah
Berdasarkan kajian pada kasus Ny. R. K dan kajian teori tidak terdapat
BAB V
A. KESIMPULAN
a. Kehamilan
1) Data subjektif
kehamilannya.
2) Data objektif
b. Persalinan
1) Data subjektif
2) Data objektif
III-IV.
a. Data subjektif
b. Data objektif
d. Nifas
1) Data subjektif
2) Data objektif
TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik dan keras, vesika urinia
a. Ibu hamil
pemeriksaan.
trimester III.
menjalar ke perut bagian bawah, serta keluar lendir dan darah dari
jalan lahir.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2
b. Ibu bersalin
d. Bayi
e. Ibu nifas
bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui sampai
bersalin, bayi baru lahir dan nifas yang telah dilakukan oleh penulis dan
B. SARAN
1. Bagi Puskesmas
Asuhan yang diberikan pada klien sudah cukup baik dan hendaknya
lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan serta dapat mengikuti
nifas dan BBL. Lebih meningkatkan penyuluhan dan konseling pada saat
sumber terbaru.
3. Bagi Profesi
setiap ibu hamil, bersalin, nifas juga pada bayi tentang apa saja yang
4. Bagi Masyarakat
sehingga akan merasa lebih yakin dan nyaman karena mendapat gambaran
tentang pentingnya pengawasan pada saat hamil, bersalin, nifas dan BBL
DAFTAR PUSTAKA
Arsinah, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan pada Neonatus. Yogyakarta: Graha Ilmu.
DepKes RI. 2017. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK- KR. 2016.
Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Kupang. 2020. Data KIA. Dinkes Kota
Kupang.
Noorbaya, dkk.2020. Panduan Belajar Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta. Gosyen Publishing
Nugroho. 2014 Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Jakarta : Trans Info Medika
Yulianti. 2016. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir . Jakarta : Trans Info Medika
169
LAMPIRAN-LAMPIRAN
170
171
172
173
L£MB.OR REVliil
t1
9
!N£0C