Anda di halaman 1dari 125

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS TRIMESTER III

PADA NY. V UMUR 19 TAHUN G1P0A0 DI DESA BETANIA


WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAPANE
KABUPATEN POSO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan


Diploma DIII Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Palu

Oleh:
DELSIYANI BASOMPE
NIM : PO0224218072

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


PALU JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-III KEBIDANAN POSO
2021
ii
ii
i
iv
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN POSO

Basompe Delsiyani.2021.Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis Trimester III


pada Ny.V Umur 19 Tahun G1P0A0 di Desa Betania Wilayah Kerja Puskesmas
Mapane Kabupaten Poso. Laporan Tugas Akhir Program Studi DIII Kebidanan
Poso Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu. Pembimbing:(1) Nilda Yulita
Siregar (2) Kadar Ramadhan.

ABSTRAK

xii + 88 halaman + 6 tabel + 4 gambar + 2 bagan + 7 lampiran

Latar belakang : Antenatal Care (ANC) merupakan salah satu program untuk
menurunkan AKI ( Angka Kematian Ibu ) di Indonesia dengan upaya meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan pemeriksaan ibu hamil oleh tenaga
professional yang sesuai dengan standar pelayanan. Cakupan pelayanan K1 di Puskesmas
Mapane Kabupaten Poso tahun 2019 yaitu 100%, cakupan tersebut sudah mencapai target
yang ditetapkan Puskesmas Mapane yaitu 100% dan cakupan pelayanan K4 di tahun
2019 sebesar 84%, cakupan tersebut belum mencapai target yang ditetapkan Puskesmas
Mapane yaitu 100%. Tujuan : Memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis
Trimester III pada Ny.V umur 19 tahun G1P0A0 dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan (SOAP). Metode Penelitian : pemecahan studi kasus ditulis dalam
bentuk SOAP. Hasil penelitian : Pada masa kehamilan keluhan yang dirasakan ibu dari
kunjugan pertama sampai keempat merupakan ketidaknyamanan pada trimester III hal ini
normal, namun pada saat kunjungan kedua sampai keempat ibu mengalami kenaikan BB
1 kg yang seharusnya 0,3-0,5 kg setiap minggu Hal ini tidak sesuai dengan teori dan
kasus. Kesimpulan : Pengkajian data Subjektif dan Objektif ditemukan kesenjangan
antara kasus pada Ny. V dengan teori, sedangkan Assement dan Plan tidak ditemukan
kesenjangan antara kasus pada Ny. V dengan teori. Saran : Bagi Puskesmas Mapane
diharapkan bidan tetap melaksanakan setiap pelayanan kebidanan dengan baik dan selalu
berpegang pada Standar Asuhan Kebidanan agar tercipta ibu yang sehat untuk generasi
yang sehat juga.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Kehamilan Fisiologis, Trimester III

Daftar Pustaka : 19 (2009-2020).

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan

rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang

Berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis Trimester III pada Ny. V

Umur 19 tahun G1P0A0 di Desa Betania Wilayah Kerja Puskesmas Mapane

Kabupaten Poso“ sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya

Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementrian Palu Jurusan Kebidanan Program

Studi DIII Kebidanan Poso.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini banyak hal yang harus

peneliti lewati, kesulitan yang dihadapi tetapi peneliti banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih terutama

kepada yang terkasih dan tersayang kedua orang tua Bapak Ritseman Basompe,

ibu Marlis Melego, Oma dan Opa, dan Adik saya Dinho Leonard Yestanasel

Basompe,atas segala pengorbanan, dukungan serta do’a yang diberikan sehingga

peneliti dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Karena itu pada

kesempatan kali ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Nasrul, SKM., M.Kes sebagai Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Palu.

2. Sumiaty, SST., MPH sebagai Ketua Jurusan Program Studi Kebidanan.

3. Lisda Widianti Longgupa, S.S.T., M.Keb ketua Program Studi Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Palu Prodi Kebidanan Poso.

v
i
4. Nilda Yulita Siregar, S.S.T., M.Kes sebagai pembimbing I sekaligus

pembimbing akademik yang dengan penuh kesabaran telah memberikan

dorongan dan pengarahan serta membimbing penulis dalam penyusunan

Proposal sampai Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

5. Kadar Ramadhan, S.K.M., M.K.M selaku pembimbing II yang telah

memberikan dorongan dan arahan serta masukan dan saran sehingga Laporan

Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

6. Sony Bernike Magdalena Sitorus, S.S.T,, M.Kes sebagai ketua penguji yang

telah memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan Laporan Tugas

Akhir ini.

7. Fransisca Noya, S.S.T., M.Keb selaku penguji II yang telah memberikan

arahan, dukungan dan semangat sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan.

8. Christina Entoh, S.Kep., M.Kes sebagai penguji III yang telah memberikan

masukan dan saran untuk kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

9. Seluruh dosen dan staf Prodi DIII Kebidanan Poso yang telah memberikan

peneliti ilmu pengetahuan, petunjuk dan nasehat selama peneliti menjalani

pendidikan.

10. Kepala Puskesmas Mapane Bapak Tony, SKM

vi
i
11. Kepada Ibu Khuzaifah, S.T.Keb dan Ibu Marlina Fitriya Lailatul K, S.Tr.Keb

yang selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga peneliti dapat

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

12. kepada ibu yang bersedia menjadi responden dan keluarga sehingga peneliti

dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

13. Rekan seangkatan 2018 terima kasih atas kebersamaannya untuk saling

membantu dan mengingatkan selama proses perkuliahan dengan tidak

melupakan semangat “untuk terus maju”.

Penulis berharap bahwa penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini bukanlah akhir

dari sebuah perjuangan, namun menjadi awal sebuah perjalanan panjang demi

mencapai kesuksesan.

Poso, 30 Juli 2021

Penulis

vii
i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI..........................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR BAGAN................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
D. Manfaat.........................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
A. Konsep Dasar Teori Kehamilan Trimester III..............................................8
1. Pengertian Kehamilan................................................................................8
2. Tanda Dan Gejala Kehamilan....................................................................8
3. Menentukan Usia Kehamilan.....................................................................9
4. Faktor Resiko Pada Ibu Hamil.................................................................11
5. Perubahan Pada Kehamilan Trimester III................................................11
6. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III...............................................16
9. Tanda Bahaya Kehamilan........................................................................22
10. Berat Badan Pada Ibu Hamil...................................................................23
12. Pengertian tentang Antenatal Care...........................................................27
13. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan ANC.....................................................27
14. Manfaat Pemeriksaan Antenatal Care......................................................28

15. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan (ANC)..................................................29

ix
16. Standar Asuhan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)...................31
17. Tempat Pelayanan ANC..........................................................................33
18. Tenaga Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)................................34
B. Standar Asuhan Kebidanan Menurut Lawrence Weed...............................34
C. Kewenangan Bidan.....................................................................................38
D. Asuhan Kebidanan Kehamilan....................................................................40
E. Prosedur pelayanan antenatal care (ANC) dengan protokol
penanganancovid-19 menurut (Pritasari & Mulati, 2020)..................................43
F. Kerangka Teori...........................................................................................47
G. Kerangka Konsep........................................................................................48
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................49
A. Jenis dan Desain Penelitian.........................................................................49
B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................49
C. Subjek Penelitian.........................................................................................49
D. Definisi Oprasional......................................................................................50
E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................50
F. Teknik Keabsahan Data..............................................................................52
G. Penyajian Data............................................................................................53
H. Alat Dan Bahan...........................................................................................53
I. Etika Penelitian...........................................................................................54
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN.........................................55
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...........................................................55
B. Tinjauan Kasus............................................................................................56
C. Pembahasan.................................................................................................74
BAB V PENUTUP.................................................................................................77
A. Kesimpulan.................................................................................................77
B. Saran..........................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................79

x
DAFTAR TABEL

Halama

n Tabel 2. 1 Menentukan Usia kehamilan..............................................................10

Tabel 2. 2 Perubahan payudara selama hamil........................................................11

Tabel 2. 3 TFU M.Donald......................................................................................12

Tabel 2. 4 Imunisasi TT pada Ibu Hamil...............................................................19

Tabel 2. 5 Ketidaknyamanan Masa Hamil Trimester III.......................................20

Tabel 2. 6 Penambahan Berat Badan Normal dan Indeks Masa Tubuh (IMT) pada

ibu hamil................................................................................................................23

x
i
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Leopold I...........................................................................................24

Gambar 2. 2 Leopold II..........................................................................................25

Gambar 2. 3 Leopold III........................................................................................26

Gambar 2. 4 Leopold IV........................................................................................26

xi
i
DAFTAR BAGAN

Halaman

Kerangka Teori......................................................................................................47

Kerangka Konsep...................................................................................................48

xii
i
DAFTAR LAMPIRAN

1. Biodata Penulis
2. Surat Permohonan Penelitian
3. Surat persetujuan reponden (informed consent )
4. Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian
5. Format Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
6. Dokumentasi Peneliti

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang alami. Setiap wanita bila

mengalami menstruasi dan melalukan hubungan seksual dengan seorang pria

yang juga organ reproduksinya sehat, kemungkinan akan terjadi pembuahan

atau kehamilan (Fatimah, 2018). Sembilan bulan ibu bisa belajar

menyesuaikan diri dan menyiapkan diri untuk menjadi orang tua, karena untuk

menjadi orang tua perlu persiapan yang matang agar tidak terjadi hal-hal yang

merugikan diri sendiri atau orang lain dikemudian hari (Simkin et al., 2008).

Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester yaitu trimester I (0-12 minggu),

trimester II (13-27 minggu), dan trimester III (28-40 minggu).

Berdasarkan data Word Health Organization (WHO), pada tahun

2017 menyebutkan bahwa sekitar 810 wanita meninggal akibat

komplikasi atau melahirkan setiap harinya. Pada tahun 2000-2017 rasio

kematian ibu (MMR, jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup) turun

sekitar 48% di seluruh dunia dan 94% dari semua kematian ibu terjadi di

Negara berpenghasilan rendah dan menengah kebawah, remaja muda (usia 10-

14 tahun) menghadapi risiko komplikasi dan kematian yang lebih tinggi akibat

kehamilan dibandingkan wanita lain. Penyebab tertinggi AKI adalah


2

perdarahan yang sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan

yang memadai (World Health Organization, 2017).

Menurut World Health Organization (WHO), Pemeriksaan

Antenatal Care (ANC) merupakan perawatan ibu dan janin selama masa

kehamilan. Melalui Antenatal Care berbagai informasi serta edukasi terkait

kehamilan dan persiapan persalinan bisa diberikan sedini mungkin. Kurangnya

pengetahuan mengenai tanda bahaya kehamilan sering terjadi karena

kurangnya kunjungan Antenatal Care ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu

dan janin seperti terjadinya perdarahan saat masa kehamilan karena tidak

terdeteksinya tanda bahaya. Berbagai penelitian terkait Antenatal Care

menyatakan bahwa keberhasilan Antenatal Care lebih berarti dan dapat

menyelamatkan nyawa atau menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) (World

Health Organization, 2017).

Kunjungan Antenatal Care dilakukan minimal 4 kali selama

kehamilan yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali

pada trimester III, dengan dilakukanya Antenatal Care secara teratur maka

diharapkan mampu mendeteksi dini serta dapat menangani komplikasi yang

sering terjadi pada ibu hamil. Pelayanan Antenatal Care diberikan kepada ibu

hamil yang dilakukan oleh tenaga kesehatan difasilitas pelayanan kesehatan

(Kementrian Kesehatan RI, 2019).

Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) ditentukan melalui

tiga model Annual Averange Reduction (ARR) atau angka penurunan rata-rata

kematian ibu pertahun. Dari ketiga model tersebut, rata-rata penurunan


3

mencapai 5/5 % pertahun sebagai target kinerja dengan menggunakan model

kedua. Berdasarkan model tersebut diperkirakan pada tahun 2024 Angka

Kematian Ibu di Indonesia menurun menjadi 183/100.000 kelahiran hidup,

ditahun 2030 turun menjadi 131 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah

kematian ibu pada tahun 2018-2019 menurut Provinsi terjadi penurunan dari

4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia. Pada tahun 2019 penyebab

kematian ibu terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam

kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus), Gangguan sistem peredaran

darah (200 kasus), gangguan metabolik (157 kasus), dan lain-lain (1.311

kasus) (Kementrian Kesehatan RI, 2019).

Jumlah Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi

Tengah tahun 2019 adalah 97 kematian, jumlah tertinggi di Kabupaten

Donggala (17 kasus) dan terendah adalah Kabupaten Poso (2 kasus). Penyebab

kematian ibu terbanyak dipengaruhi oleh perdarahan 24,8%, Hipertensi dalam

kehamilan 24,8%, penyebab gangguan sistem peredaran darah dan jantung

11,3%, penyebab infeksi 72% dan peyebab gangguan metabolik 1% (Dinas

Kesehatan Sulawesi Tengah, 2019).

Penilaian terhadap pelayanan (ANC) dapat dilakukan dengan

melihat melihat cakupan K1 dan K4. cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil

yang telah memperoleh pelayanan (ANC) pertama kali oleh tenaga kesehatan,

dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun

waktu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan (ANC) sesuai


4

dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap

trimester, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada

satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan

terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan

kehamilanya ke tenaga kesehatan (Kementrian Kesehatan RI, 2019).

Data Kementrian Kesehatan RI, pada tahun 2018 menunjukan

bahwa cakupan K1 95,65% dari target 100% dan cakupan K4 88,03% dari

target 78% dan pada tahun 2019 cakupan K1 96,4% dari target 100% dan

cakupan K4 menjadi 88,5% dari target 80% (Kementrian Kesehatan RI, 2019).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah,pada tahun

2018 cakupan K1 78,3% dari target 100% dan cakupan K4 88,8% dari target

79% dan pada tahun 2019 cakupan K1 naik menjadi 90,2% dari target 100%

dan cakupan K4 79,8% dari target 79,73%. Berdasarkan data untuk Kabupaten

Poso, pada tahun 2018 cakupan K1 74,8% dan cakupan K4 63% dan pada

tahun 2019 cakupan K1 70,2% dan cakupan K4 57,7% (Dinas Kesehatan

Sulawesi Tengah, 2019)

Berdasarkan data dari Puskesmas Mapane, cakupan kunjungan ibu

hamil pada tahun 2019 cakupan K1 sebesar 100% dari target 100% dan

cakupan K4 sebesar 84% dari target 100% dan pada tahun 2020 sampai pada

bulan Desember cakupan kunjungan Ibu hamil K1 sebesar 100% dan cakupan

K4 turun menjadi 79%.


5

Untuk mengantisipasi adanya risiko yang terlalu berat pada ibu

yang berkaitan dengan kehamilannya, disinilah pentingnya peran bidan untuk

melakukan asuhan ANC kepada ibu hamil sehingga dapat meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan serta dapat mendeteksi sedini mungkin

terjadinya resiko yang terjadi pada masa kehamilan.

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, sehingga peneliti

tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis Trimester

III di Wilayah Kerja Puskesmas Mapane.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana menerapkan model Asuhan Kebidanan

Kehamilan Fisiologis Trimester III pada Ny. V di Wilayah Kerja Puskesmas

Mapane?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III Pada

Ny.V Di Wilayah Kerja Puskesmas Mapane dengan pendekatan metode

SOAP menurut Lawrence Weed.


6

2. Tujuan Khusus

a. Untuk melakukan pengkajian data subjektif pada Asuhan Kebidanan

Trimester III pada Ny. V di Wilayah Kerja Puskesmas Mapane.

b. Untuk melakukan pengkajian data objektif pada Asuhan Kebidanan

Trimester III pada Ny. V di Wilayah Kerja Puskesmas Mapane.

c. Untuk melakukan Assesment pada Asuhan Kebidanan Kehamilan

Trimester III pada Ny. V di Wilayah Kerja Puskesmas Mapane.

d. Untuk melakukan Plan yang sesuai dengan masalah yang ada pada

Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III pada Ny. V di Wilayah

Kerja Puskesmas Mapane.

D. Manfaat

1. Bagi Lahan Praktik Klinik

Sebagai bahan masukan/informasi mengenai pengetahuan dan

pelaksanaan tentang Asuhan Kebidanan Kehamilan pada ibu Hamil.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan kajian untuk meningkatkan ilmu pengetahuan bagi

peserta didik dan dapat dijadikan sebagai masukan untuk pengembangan

materi yang telah diberikan dalam proses perkuliahan maupun praktik

lapangan.
7

3. Bagi Penulis

Untuk meningkatkan pengalaman, wawasan dan pengetahuan

mahasiswa dalam memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada ibu

hamil.

4. Bagi Klien

Klien mendapatkan Asuhan Kebidanan Kehamilan trimester III

yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori Kehamilan Trimester III

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari). Kehamilan ini dibagi atas 3 trimester yaitu; kehamilan trimester

pertama mulai 0-12 minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 13-27

minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-40 minggu (Yuli, 2017)

2. Tanda dan Gejala Kehamilan

Sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil yang

terjadi akibat perubahan fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan. Secara

umum tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi tanda kemungkinan/dugaan

hamil, tanda tidak pasti hamil dan tanda pasti hamil.

a. Tanda tidak pasti hamil

1) Amenorrhea (tidak dapat haid )

2) Mual dan muntah

3) Mengidam

4) Perubahan bentuk payudara (membesar,tegang,dan sedikit nyeri)

5) Pigmentasi kulit

6) Sering buang air kecil

8
9

b. Tanda kemungkinan/dugaan hamil

1) Perut membesar

2) Uterus membesar

3) Terjadi perubahan bentuk dan konsistensi Rahim

4) Tanda Chadwick (vulva dan vagina tampak kebiruan)

5) Tanda Piscaseck (bentuk rahim yang tidak sama )

6) Kontraksi rahim bila dirangsang

c. Tanda pasti hamil

1) Teraba balotement sekaligus dapat dikenal bagian-bagian janin

2) Terdengar dan dapat dicatat detak jantung janin

3) Dapat dirasakan gerakan janin

4) Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen

5) Dengan alat USG dapat diketahui jantung janin,panjang janin dan

dapat diperkirakan tuanya usia kehamilan.

6) Dapat menilai pertumbuhan janin

3. Menentukan Usia Kehamilan

Cara menghitung usia kehamilan menggunakan rumus neagele

dimana usia kehamilan di hitung 280 hari. Rumus neagele digunakan untuk

menghitung hari pertama haid terakhir (HPHT) seorang wanita sebelum hamil

dan taksiran perkiraan persalinan (TP). HPHT ditentukan dengan cara

menganamnesis pada ibu secara tepat karena ketika terjadi kesalahan maka

penentuan uisa kehamilan juga menjadi tidak tepat.


10

Cara menghitung Hari Perkiraan Lahir (HPL) :

a. Apabila HPHT pada bulan Januari sampai Maret menggunakan rumus =

+7 +9 +0 Contoh : HPHT : 6 Januari 2019 = 6 / 1 / 2019 = +7 +9 +0 Jadi

HPLnya = 13 / 10 / 2019 (13 Okt 2019)

b. Apabila HPHT April sampai akhir Desember menggunakan rumus =

+7 -3 +1 Contoh : HPHT : 8 Juli 2019 = 8 / 7 / 2019 = +7 -3 +1 Jadi

HPLnya = 15 / 4 / 2020 (15 Apr 2020)

Berikut contoh menentukan usia kehamilan, HPHT 13 November

2013 tanggal kunjungan 15 juli 2014, jika dihitung berdasarkan bulan

yang dijalani adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1 Menentukan Usia Kehamilan

Bulan Jumlah hari Jumlah Sisa hari


minggu
November 17 2 3
(sisa)
Desember 31 4 3
Januari 31 4 3
Februari 29 4 1
Maret 31 4 3
April 30 4 2
Mei 31 4 3
Juni 30 4 2

Juli 15 2 1

Total 32 21 hari 3
mgg
UK 35 minggu

Sumber : (Ai Yeyeh, dkk. 2014).


11

4. Faktor Resiko Pada Ibu Hamil

Meliputi :

a. Umur

1) Terlalu muda yaitu dibawah 20 tahun

2) Terlalu tua yaitu diatas 35 tahun

b. Paritas (jumlah persalinan yang pernah dialami ibu)

c. Interval, jarak persalinan terakhir dengan kehamilan sekarang sekurang-

kurangnya dua tahun

d. Tinggi badan : kurang dari 145 cm

e. Lingkar lengan atas : kurang dari 23,5 cm

f. Kelainan bentuk tubuh

5. Perubahan Pada Kehamilan Trimester III

a. Perubahan Fisiologi Ibu Hamil Trimester III

1) Perubahan payudara atau mamae

Tabel 2.2 Perubahan Payudara Selama Hamil

Usia Kehamilan
(Minggu) Perubahan

3-4 Rasa penuh pada payudara


6 Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri
8 Pelebaran pembuluh darah vena
disekitar payudara
12 Penggelapan sekitar areola dan putting
16 Kolostrum sudah mulai dikeluarkan
Sumber : (Yulizawati et al., 2018).
12

2) Perubahan Uterus

Tinggi Fundus Uteri (TFU) dapat ditentukan dengan

menggunakan pita sentimeter.

Pengukuran tinggi fundus uteri menurut MC. Donald yaitu jarak

fundus dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam

bulan.

Tabel 2.3 TFU M.Donald

Usia Kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri


24-28 24-25 cm di atas simfisis
28 26,7 cm di atas simfisis
30 29,5-30 cm di atas simfisis
32 29,5-30 cm di atas simfisis
34 31 cm di atas simfisis
36 32 cm di atas simfisis
38 33 cm di atas simfisis
40 37,7 cm di atas simfisis
Sumber : (Yulizawati et al., 2018).

3) Sistem Endokrin

Sistem endokrin merupakan sekresi kelenjar hipofisis menurun,

penuran tersebut akan meningkatakn sekresi semua hormon endokrin

(khususnya kelenjar tiroid, paratiroid dan adrenal). Hormon prolaktin,

hormon hipofise, akan meningkat secara perlahan-lahan menjelang

kehamilan trimester akhir, tetapi fungsi prolaktin dalam memicu

laktasi disupresi sampai plasenta dilahirkan sehingga kadar estrogen

menurun (Prawirohardjo, 2016).


13

4) Sistem Kekebalan

Kadar imunologik pada kehamilan tidak berubah. Kadar

antibodi ibu yang memiliki kepentingan khusus karena mampu untuk

melintasi plasenta. IgG ibu merupakan komponen utama imunoglobin

janin didalam uterus dan periode neonatal dini dan merupakan satu-

satunya imunoglobin yang dapat menembus plasenta (Fatima &

Nuryaningsih, 2017).

5) Sistem Perkemihan

Apabila satu organ membesar maka organ yang lain akan

mengalami tekanan, tidak jarang pada kehamilan terjadi gangguan

berkemih yaitu ibu akan merasa lebih sering buang air kecil. Pada

akhir kehamilan, pada saat kepala janin mulai turun pintu atas panggul

maka ibu akan mengalami sering kencing. Rahim yang bersifat elastis

akan membesar 10 kali lipat dari ukuran normalnya akibat

pertumbuhan janin. Kondisi ini berpengaruh pada bentuk dan aktivitas

organ lainnya, seperti kandung kemih yang akan cepat terasa penuh

sehingga frekuensi buang air kecil bertambah.

6) Sistem Pencernaan

Selama awal kehamilan, rasa mual dan ingin muntah (emesis

gravidarum) sering terjadi pada 7-14 minggu karena peningkatan

kadar estrogen dan Human Chorionic Gonadotropin (HCG). Kondisi

ini akan lebih berat pada kehamilan ganda atau kehamilan

molahidatidosa. Biasanya, gangguan yang terjadi pada sistem


14

pencernaan adalah pengeluaran air liur yang berlebihan, daerah

lambung terasa panas, mual muntah dan sakit kepala terutama pagi

hari, muntah berlebihan dan obstipasi.

7) Sistem Muskuloskeletal

Peningkatan hormon progesteron dan relaksin menyebabkan

pengeduran jaringan ikat dan otot sehingga simfisis pubis dan

Articulasio sacro Cocsigeal melunak dan begeser sehingga

menyebabkan nyeri pinggang dan persendian. Postur tubuh berubah

menyesuaikan perubahan pusat gaya berat badan pada masa hamil

rahim mendorong tubuh ke depan sehingga tubuh condong kebelakang

agar seimbang dengan lekuk pinggang yang berlebihan.

8) Sistem Kardiovaskuler

Kadar hemoglobin (Hb) minimum yang sesuai dalam masa

kehamilan adalah 11 gr/dl. Penggolongan kadar Hb ibu adalah kadar

11 gr/dl (tidak anemia), Hb 9-10 (anemia ringan), Hb 7-8 gr/dl (anemia

sedang) dan <7 gr/dl (anemia berat). Selama kehamilan, tekanan

sistolik turun 5-10 mmHg dan distolik 10-15 mmHg. Setelah

kehamilan 24 minggu, tekanan darah akan sedikit demi sedikit naik

kembali seperti tekanan darah sebelum hamil.


15

10) Sistem Integumen

Perubahan pada kuli ibu hamil yaitu hiperpigmentasi atau

warna kulit lebih gelap disebabkan karena adanya peningkatan

melanosit stimulating hormon. Hiperpigmentasi terjadi pada leher,

wajah, lipatan paha, dan aksila. Hiperpigmentasi yabg terjadi pada

wajah disebut Cloasma Grvidarum yang biasanya timbul pada hidung,

dahi, dan pipi. Hiperpigmentasi yang terjadi pada bagian perut disebut

linea nigra yaitu pada garis tengah berwarna hitam kebiruan dari pusat

sampai simpisis. Perubahan hormon pada ibu hamil menimbulkan

perubahan pada pertumbuhan rambut dan kuku. Perubahan juga terjadi

pada aktivitas kelenjar meningkat sehingga pada hamil ibu lebih

banyak mengeluarkan keringat. Peregangan kulit pada ibu hamil

menyebabkan elastis kulit mudah pecah sehingga timbiul Striae

Gravidarum. Garis-garis pada perut ibu yang berwarna kebiruan

disebut Striae Livide Pigmentasi berlebihan akan berkurang setelah

persalinan.

11) Sistem Pernafasan

Pada akhir kehamilan ventilasi pernafasan meningkat menjadi

40% perbahan tersebut mengakibatkan hiperventilasi pada ibu hamil,

sehingga dianjurkan untuk bernafas lebih cepat. Ibu hamil Ibu hamil

dianjurkan untuk bernapas lebih cepat.


16

b. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester III

Trimester III merupakan masa persiapan dalam menanti kelahiran

bayi dan menjadi orang tua, sehingga sebagian besar perhatian tertuju pada

kesiapan persalinan. Selama periode ini sebagian besar wanita hamil

dalam keadaan cemas yang nyata. Hal-hal yang mendasari

ketidaknyamanan trimester III yaitu :

a. Pertambahan ukuran uterus akibat dari perkembangan janin dan

plasenta serta turunnya kepala pada rongga panggul menibulkan

pengaruh pada sistem organ maternal. Hal tersebut menjadi dasar

timbulnya ketidakyamanan pada ibu hamil trimester III.

b. Pada trimester III kadar progesteron mengalami peningkatan hingga 7

kali lebih tinggi dari masa sebelum hamil.

c. Penantian dan persiapan akan mempengaruhi psikologis ibu. Ibu

merasa khawatir terhadap proses persalinan yang akan dihadapinya

dan bagaimana keadaan bayi saat dilahirkan sehingga dukungan

pendamping sangat di butuhkan.

6. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III

a. Oksigen

Pada kehamilan terjadi perubahan pada sistem respirasi untuk

dapat memenuhi kebutuhan oksigen, disamping itu terjadi desakan

diagfragma karena dorongan rahim yang membesar. Sebagai kompensasi

terjadinya desakan rahim dan kebutuhan oksigen yang meningkat ibu

hamil akan bernafas lebih dalam. Hal ini akan berhubungan dengan
17

meningkatnya aktifitas paru-paru karena selain untuk mencukupi

kebutuhan O2 ibu, juga harus mencukupi kebutuhan oksigen janin. Ibu

hamil terkadang merasakan sakit kepala, pusing ketika berada di

keramaian misalnya pasar, hal ini disebabkan karena kekurangan oksigen.

Untuk menghindari kejadian tersebut hendaknya ibu hamil menghindari

tempat kerumunan banyak orang.

b. Nutrisi

Wanita hamil harus betul-betul mendapatkan perhatian susunan

nutrisi, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk

pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat

menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, insersia uteri,

perdarahanpasca salin, sepsis puerperalis, dll. Sedangkan makan

berlebihan dapat mengakibatkan komplikasi seperti kegemukan,

preeklamsia, janin besar dan sebagainya. Zat-zat yang diperlukan antara

lain yaitu protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam

garam terutama kalsium, fosfor dan zat besi, vitamin dan air.

c. Personal hygiene

Sebaiknya ibu hamil mandi dengan teratur, menjaga kebersihan

pakaian d an selalu menjaga kebersihan area kewanitaan dengan

menggunakan teknik pencucian dari depan ke belakang.

d. Pakaian

Ibu hamil harus menggunakan baju yang longgar dengan bahan

yang mudah menyerap keringat, bagian dada harus longgar karena


18

payudara akan membesar, bagian pinggang harus longgar, bra disiapkan

paling sedikit dua buah dengan bukaan di depan untuk memudahkan

menyusui.

e. Eliminasi

Cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan

ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar. Untuk

mengantisipasi obstipasi ibu hamil dianjurkan untuk diet mengandung

serat, latihan atau senam hamil dan tidak dianjurkan memberikan obat-

obat perangsang.

f. Seksual

Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi wanita

hamil, sebaiknya menggunakan kondom karena prostaglandin yang

terdapat di dalam semen bisa menyebabkan kontraksi, lakukanlah dalam

frekuensi yang wajar 2 sampai 3 kali seminggu.

g. Mobilisasi

Melakukan latihan atau senam hamil agar otot-otot tidak kaku,

jangan melakukan gerakan tiba-tiba atau spontan, jangan mengangkat

secara langsung benda-benda yang cukup berat, jongkoklah terlebih

dahulu lalu kemudian mengangkat benda, apabila bangun tidur miring

dulu baru kemudian bangkit dari tempat tidur.


19

h. Imunisasi

Imunisasi TT adalah upaya pencegahan infeksi Tetanus

Neonatorum (TN) melalui proses peningkatan daya tahan tubuh ibu hamil,

sehingga ibu akan mentransfer antioksin tetanus tersebut melalui plasenta

untuk melindungi bayi yang akan dilahirkan. Perlindungan terbaik

melawan infeksi tetanus adalah Imunisasi TT. Oleh karena itu, imunisasi

TT penting untuk ibu hamil dan harus dilakukan dengan jadwal yang

sudah ditentukan. Tahap dari pelaksanaan program suntik TT pada ibu

hamil cukup melalukan suntik 2 kali, suntik TT dan 1 kali apabila

dianjurkan. TT 1 diberikan saat kehamilan masuk ke trimester kedua yaitu

usia kehamilan 16 minggu, TT 2 akan diberikan empat minggu setelah

pemberian vaksin dosis pertama dan apabila hamil kembali dalam waktu

dua tahu sejak kehamilan pertama dan telah diberi dua dosis vaksin TT

sebelumnya, maka hanya perlu mendapat satu dosis penguat. Sementara

itu, jika jarak antara kehamilan pertama dan kedua terlalu jauh, maka perlu

mendapatkan dua dosis vaksin (Lisnawati, 2011).

Tabel 2.4 Imunisasi TT pada Ibu Hamil

Imunisasi Interval Durasi


Perlindungan
TT 1 Selama kunjungan antenatal -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah TT4 25tahun
(seumur hidup)
Sumber : (Yulizawati et al., 2018).
20

i. Istirahat dan tidur

Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang cukup.

Saat ibu hamil kurang istirahat atau tidur akan terlihat pucat, lesu dan

kurang gairah. Usahakan tidur malam ±8 jam dan tidur siang ±1 jam.

7. Taksiran Berat Janin (TBJ)

Taksiran berat janin dapat dihitung dengan rumus Johnson-Tausak

sebagai berikut :

TBJ: (TFU-12) x 155, namun jika kepala janin telah masuk pintu atas panggul

rumusnya menjadi, TBJ: (TFU-11) x 155.

8. Ketidaknyamanan Masa Hamil Trimester III dan cara mengatasinya

Trimester III merupakan masa persiapan dalam menanti kelahiran

bayi dan menjadi orang tua, sehingga sebagian besar perhatian tertuju pada

kesiapan persalinan.Selama periode ini sebagian besar wanita hamil dalam

keadaan cemas yang nyata. Hal-hal yang mendasari ketidaknyamanan

trimester III yaitu :

Tabel 2. 5 ketidaknyaman Masa Hamil Trimester III

No Keluhan Cara mengatasi

1. Sering berkemih a. Kurangi minum setelah makan malam


b. Perbanyak minum pada siang hari
c. Batasi minum kopi, teh, dan soda
2. Keputihan a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi
tiap pagi
b. Memakai pakaian dalam dari bahan
katun dan mudah menyerap
c. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan
makan buah dan sayur
21

3. Sembelit a. Tingkatkan diet asupan cairan


b. Minum cairan dingin atau hangat, saat
terutama saat perut kosong
c. Istirahat cukup
d. Membiasakan buang air besar secara
teratur
e. Buang air besar segera setelah ada
dorongan
4. Napas sesak a. Jelaskan penyebab isiologisnya
b. Dorong agar secara sengaja mengatur
laju dan dalamnya pernapasan pada
pada kcepatan normal terjadi
c. Mendorong postur tubuh yang baik,
melakukan pernapasan interkostal
5. Nyeri ligamentum a. Berikan penjelasan mengenai penyebab
rotundum nyeri
b. Tekuk lutut kearah abdomen
c. Mandi air hangat
d. Gunakan bantal pemanas pada area
yang terasa sakit hanya jika tidak
terdapat kontraindikasi
e. Gunakan sebuah bantal untuk
menopang sebuah uterus dan bantal
lainnya letakkan diantara lutut sewaktu
dalam posisi berbaring miring
6. Perut kembung a. Hindari makan yang mengandung gas
b. Hindari berdiri terlalu lama dalam
lingkungan yang hangat dan sesak
c. Hindari berbaring dalam posisi
terlentang
7. Hemoroid a. Hindari konstipasi
b. Makan makanan yang berserat dan
banyak minum
c. Gunakan kompres es dan air hangat
8. Sakit punggung a. Gunakan posisi tubuh yang baik
atas dan bawah b. Gunakan bra yang menopang dengan
ukuran yang tepat
c. Gunakan kasur yang keras
d. Gunakan bantalketika tidur untuk
22

meluruskan punggung
9. Varises pada kaki a. Tinggikan kaki sewaktu berbaring
b. Jaga agar kaki tidak bersilang
c. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama
d. Senam untuk melancarkan peredaran
darah
e. Hindari pakaian atau korset yang ketat

Sumber : (Ari Sulistyawati, 2009).

9. Tanda Bahaya Kehamilan

a. Sakit kepala berat

Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang

normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu

masalah serius adalah sakit kepala yang menetap tidak hilang dengan

beristirahat.

b. Penglihatan Kabur

Wanita hamil mengeluh penglihatan kabur, karena pengaruh

hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam

kehamilan.Perubahan ringan adalah normal.

c. Bengkak wajah dan jari-jari tangan

Bengkak biasa menunjukkan adanya masalah serius jika

muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristrahat dan

disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini biasa merupakan

pertanda anemia atau gagal jantung.

d. Gerakan janin tidak terasa

Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester III

selama kehamilan.
23

10. Berat Badan Pada Ibu Hamil

Umumnya, berat badan wanita hamil bertambah disebabkan oleh

janin yang cukup bulan kira-kira 3400 gram, plasenta 600 gram, air ketuban

800 gram, besar uterus 1135 gram, mamae yang membesar dan bertambahnya

volume darah 1350 gram.

Pada trimester I ibu akan mengalami penambahan berat badan ±1

kg, trimester II terjadi penambahan ±3 kg atau 0,3 kg/minggu, pada trimester

III terjadi penambahan berat badan ±6 kg atau 0,3-0,5 kg/minggu,

kemungkinan penambahan berat badan hingga maksimal 16 kg.

Tabel 2.6 Penambahan Berat Badan Normal dan Indeks Masa Tubuh
(IMT) pada ibu hamil
Kategori IMT Rekomendasi (Kg)
Rendah < 19, 8 12,5- 18
Normal 19,8- 26 11,5- 16
Tinggi 26- 29 7- 11,5
Obesitas >29 ≥7
Gemeli - 16- 20,5
Sumber : (Yulizawati et al., 2018).

11. Manuver Palpasi menurut Leopold (Ari Sulistyawati, 2009).

a. Leopold I bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di

fundus.

Cara pelaksanaannya :

1) Pemeriksa mengadap pasien

2) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi

fundus uteri
24

3) Meraba bagian apa yang ada difundus . jika teraba bulat, melenting,

mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bulat,

besar, lunak, tidak melenting, dan susah digerakkan maka itu adalah

bokong janin.

(Gambar 2.1 Leopold I)

b. Leopold II bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah

kanan atau kiri ibu

Cara pelaksanaannya :

1) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu

2) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut

sebelah kiri kearah kanan

3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan

bagian apa yang ada disebelah kanan (jika teraba benda yang rata,tidak

teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung

bayi, namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan menonjol, maka

itu bagian kecil janin).


25

(Gambar Leopold II)

c. Leopold III bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah

uterus

Cara pelaksanaannya :

1) Tangan kiri menahan fundus uteri

2) Tangan kana meraba bagian yang ada di bagian bawahh uterus, jika

teraba yang bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan, maka itu

adalah kepala. Namun jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak, dan

sulit digerakan, maka ini adalah bokong. Jika dibagian bawah tidak

ditemukan kedua bagian seperti diatas, maka pertimbangkan apakah

janin dalam letak melintang.

3) Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan

menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan

ballottement (pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan pada

usia kehamilan 5-7 bulan)

4) Tangan kanan merabah bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan,

jika masi mudah digoyangkan, berarti kepala sudah masuk panggul),

lalu lanjutkan pada pemeriksaan Leopold IV untuk menngetahui

seberapa jauh kepala sudah masuk panggul.


26

(Gambar Leopold III)

d. Leopold IV bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah

dan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.

Cara pelaksanaannya :

1) Pemeriksaan menghadap kaki pasien

2) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada dibawah

3) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang

berlawanan dibagian bawah

4) Jika kedua tangan konvergen ( dapat saling bertemu) berarti kepala

belum masuk panggul

5) Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah

masuk panggul

(Gambar Leopold IV)


27

12. Pengertian tentang Antenatal Care

Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan

oleh perawat/bidan kepada wanita selama hamil. Misalnya dengan

pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan

perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran

supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua. Pemeriksaan

kehamilan merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksakan

keadaan ibu dan janin secara berskala yang diikuti dengan upaya koreksi

terhadap penyimpangan yang ditemukan. Pada hakikatnya pemeriksaan

kehamilan bersifat preventif care dan bertujuan mencegah hal-hal yang tidak

tidak diinginkan bagi ibu dan janin.

13. .Tujuan Pemeriksaan Kehamilan ANC

a. Pemeriksaan Umum

Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil untuk memperoleh

pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani

kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat,dan melahirkan bayi

yang sehat.

b. Pemeriksaan Khusus

Tujuan Khusus ANC adalah menyediakan pelayanan antenatal

yang terpadu, komprehensif, serta berkualitas, memberikan konseling

kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI,

meminimalkan missed opportunity pada ibu hamil untuk mendapatkan

pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas mendeteksi


28

secara dini adanya kelainan atau penyakit sedini mungkin pada ibu hamil

dapat melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai

dengan sistem rujukan yang sudah ada. Selain itu pemeriksaan kehamilan

atau antenatal care juga dapat di jadikan sebagai ajang promosi kesehatan

dan pendidikan tentang kehamilan, persalinan, dan persiapan menjadi

orang tua.

14. Manfaat Pemeriksaan Antenatal Care

Pemeriksaan antenatal juga memberikan manfaat terhadap ibu dan

janinnya, antara lain :

a. Bagi Ibu

1) Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan

mengurangi penyulit masa antepartum.

2) Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani ibu

hamil dalam menghadapi proses persalinan.

3) Dapat meningkatkan kesehatan ibu pasca persalinan dan untuk dapat

memberikan ASI.

4) Dapat melakukan proses persalinan secara aman.

b. Bagi Janin

Manfaat untuk janin adalah dapat memelihara kesehatan ibu

sehingga mengurangi kejadian prematuritas kelahiran mati, dan berat bayi

lahir rendah.
29

15. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

Pemeriksaan kehamilan Antenatal Care (ANC) sangatlah dibutuhkan

guna memantau kondisi kesehatan ibu dan janinnya.Sehingga diperlukan

pemeriksaan kehamilan secara rutin.

Menurut (Fatimah, and Nuryaningsih. 2017). pemeriksaan

kehamilan sebaiknya dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Minimal 1 kali pada trimester ke-1 (kehamilan 0-12 Minggu)

b. Minimal 1 kali pada trimester ke-2 (kehamilan 13-27 Minggu)

c. Minimal 2 kali pada trimester ke-3 (kehamilan 28-40 Minggu)

Program kesehatan ibu di Indonesia menganjurkan agar ibu hamil

melakukan paling sedikit empat kali kunjungan untuk pemeriksaan selama

kehamilan, menurut jadwal 1-1-2 yaitu paling sedikit sekali kunjungan

dalam trimester pertama, paling sedikit sekali kunjungan dalam trimester

kedua, dan paling sedikit dua kali kunjungan dalam trimester ketiga

(Yulizawati et al 2018). Selain untuk ibu hamil sebaiknya melakukan

kunjungan ANC minimal sebanyak 4 kali, yaitu sebagai berikut :

a. Kunjungan 1/K1 (Trimester 1)

K1/ kunjungan baru ibu hamil yaitu ibu hamil yang pertama kali pada

masa kehamilan.Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini

mungkin ketika ibu hamil mengalami terlambat datang bulan.

Adapun tujuan pemeriksaan pertama pada antenatal care adalah

sebagai berikut :

1) Mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan


30

2) Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin terjadi

pada masa kehamilan, persalinan dan nifas

3) Mengenali dan mengobati penyakit- penyakit yang mungkin

diderita sedini mungkin

4) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak

5) Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari,

keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas serta laktasi.

Pada kunjungan pertama juga merupakan kesempatan untuk

memberikan informasi bagi ibu hamil supaya dapat mengenali

faktor resiko ibu dan janin. Informasi yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut :

a) Kegiatan fisik yang dapat dilakukan dalam batas normal.

b) Kebersihan pribadi khususnya daerah genetalia, karena selama

kehamilan akan terjadi peningkatan secret di vagina.

c) Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan serat tinggi.

d) Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan tenaga

kesehatan.

e) Wanita perokok atau peminum harus menghentikan

kebiasaannya.

a. Kunjungan 2/K2 (Trimester 2)

Pada periode ini, ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan

kehamilan 1 bulan sekali sampai umur kehamilan 28 minggu. Adapun

tujuan pemeriksaan kehamilan di trimester II antara lain :


31

1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.

2) Penapisan pre-eklamsi gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran

perkemihan.

3) Mengulang perencanaan persalinan.

b. Kunjungan 3 dan 4/ K3 dan K4 (Trimester 3)

Pada periode ini sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan

kehamilan dilakukan setiap 2 minggu jika tidak mengalami keluhan

yang membahayakan dirinya atau kandungannya. Tujuan kunjungan

pemeriksaan kehamilan trimester III yaitu :\

1) Mengenali adanya kelainan letak janin.

2) Memantapkan rencana persalinan.

3) Mengenali tanda-tanda persalinan.

16. Standar Asuhan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

Adapun standar asuhan pelayanan pemeriksaan kehamilan sesuai

Permenkes Nomor 4 tahun 2019 sebagai berikut :

b. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan (T1)

Pengukuran berat badan diwajibkan setiap ibu hamil melakukan

kunjungan. Kenaikan berat bada normal pada waktu kehamilan sebesar

0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.Ukuran normal tinggi badan

yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.

c. Ukur Tekanan darah (T2)

Tekanan darah yang normal adalah 110/80 hingga 140/90 mmHg,


32

apabila diketahui tekanan darah ibu hamil melebihi 140/90 mmHg maka

perlu diwaspadai adanya preeklamsi.

c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) (T3)

Lingkar lengan atas (LILA) biasaya digunakan untuk mengukur

status gizi bayi di dalam keadaan darurat atau saat berat dan tinggi badan

bayi tak dapat dinilai secara akurat.Malnutrisi pada ibu hamil

mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga

pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan

IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA <23,5

cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik

dalam jumlah maupun kualitasnya.

d. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T4)

Merupakan suatu cara untuk mengukur besar rahim dari tulang

kemaluan ibu hingga batas pembesaran perut tepatnya pada puncak fundus

uteri. Dari pemeriksaan tersebut dapat diketahui pertumbuhan janin sesuai

dengan usia kehamilan.

e. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (T5)

Pemberian imunisasi ini sangat dianjurkan untuk mencegah

terjadinya infeksi tetanus neonatorum.Penyakit tetanus neonatorum yang

disebabkan oleh masuknya kuman Clostridium Tetani ke tubuh bayi

merupakan penyakit infeksi yang dapat mengakibatkan kematian bayi

dengan gejala panas tinggi, kaku kuduk, dan kejang.Imunisasi TT


33

dianjurkan 2 kali pemberian selama kehamilan, yaitu TT1 diberikan pada

kunjungan awal dan TT2 dilakukan pada 4 minggu setelah suntikan TT1.

f. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T6)

Tablet Fe merupakan tablet penambah darah. Selama masa

pertengahan kehamilan, tekanan sistolik dan diastolik menurun 5 hingga

10 mmHg.Hal ini biasa terjadi karena vasodilatasi perifer akibat perubahan

hormonal selama kehamilan.

g. Penentuan presentasi janin dan detak jantung janin (DJJ) (T7)

h. Pelaksanaan Temuwicara (pemberian komunikasi interpersonal dan

konseling) (T8)

i. Tes Laboratorium (T9)

j. Tatalaksana kasus (T10)

17. Tempat Pelayanan ANC

Menurut Prasetyawati(2011), pelayanan ANC bisa diperoleh di :

a. Klinik bersalin

b. Rumah Sakit Bersalin

c. Dokter Umum dan Puskesmas

d. Organisasi Sukarela

e. Bidan

f. Perawatan mandiri
34

18. Tenaga Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

Dalam pelayanan antenatal juga dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan

yang kompeten seperti dokter, bidan, dan perawat terlatih, sesuai dengan

ketentuan pelayanan antenatal yang berlaku (Kemenkes RI, 2010).

B. Standar Asuhan Kebidanan Menurut Lawrence Weed

Dr. Lawrence weed merupakan dokter yang memperkenalkan format

catatan SOAP. Beliau menggunakan catatan SOAP tersebut untuk membantu

semua tenaga kesehatan mengorganisasikan dan merencanakan perawatan

pasien, termasuk asuhan kebidanan, yang berkualitas.Dalam acuan Dr. Weed

berdasarkan rencana (SOAP) yang telah dibuat oleh dokter tersebut.

Dengan dokumentasi jenis ini, banyak tujuan dapat dipenuhi, mulai

dari memastikan asuhan yang berkualitas hingga menyelesaikan rencana

asuhan yang sudah dibuat tersebut.Ini menjadi sangat penting dalam atmosfer

kesehatan yang mencakup tuntutan hukum dan kebutuhan pembayar pihak

ketiga untuk mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.

Singkatnya, metode penulisan catatan SOAP berfungsi sebagai

panduan untuk memikirkan masalah, menunjukkan akuntabilitas untuk asuhan

pasien yang berkualitas, menjamin keabsahan bukti asuhan ketika kasus

hukum terjadi, dan mendokumentasikan asuhan pasien.Dengan pentingnya

aspek legal ini, catatan SOAP yang benar dan berkualitas harus diajarkan

secara benar pula kepada mahasiswa kebidanan sedini mungkin agar mereka

terbiasa dengan pencatatan asuhan klinis pasien yang benar.

a. Fungsi utama catatan SOAP


35

Fungsi utama catatan SOAP, dalam konteks asuhan kebidanan,

adalah rencana asuhan kebidanan yang dibuat seideal mungkin

berdasarkan standard operating procedure (SOP) asuhan kebidanan

tertentu yang berlaku di Indonesia. Catatan SOAP dapat menjadi catatan

ini harus sesuai dengan ilmu sumber, yaitu pengertian catatan SOAP ini

diseluruh dunia dari semua latar profesi kesehatan.

Profesional kesehatan, termasuk bidan harus mengerti bahwa

penulisan catatan SOAP secara lengkap harus dilakukan sesegera mungkin

setelah pasien memberikan data, baik data subjektif mengenai dirinya dan

kondisi dirinya saat itu, ataupun data pemeriksaan, untuk menghindari

kesalahan data.Dalam bagian rencana, bidan harus menulis seideal

mungkin (seperti yang diungkapkan fungsi utama catatan SOAP) sehingga

bidan harus benar-benar kompeten dalam ilmu kebidanannya.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, inti dari format catatan

SOAP adalah di bagian P (plan) karena catatan ini merupakan lembar

rencana asuhan klinis. Setelah lembar SOAP ini, kita harus menyertakan

catatan implementasi dari rencana yang tertulis dalam lembar catatan

SOAP. Jadi, kata plan (p) tidak boleh diartikan menjadi ‘penatalaksanaan’,

karena dalam ilmu kesehatan klinis, management plan atau rencana

penatalaksanaan merupakan hal yang harus ada di dalam setiap tindakan.

b. Definisi Akronim SOAP

Lembar catatan SOAP merupakan lembar rencana asuhan

kebidanan yang akan diberikan kepada pasien (atau klien) oleh seorang
36

praktisi bidan. Jadi, SOAP dibuat oleh bidan sebagai lembar rencana untuk

merencanakan pemberian tindakan asuhan kepada kliennya berdasarkan

data aktual (S dan O) yang disimpulkan dalam A untuk ditulis secara ideal

dalam rencana (P).

1) Subjektif (S)

Data Subjektif didasarkan pada apa yang dirasakannya atau

diyakininya oleh klien ketika klien tersebut mengungkapkan apa yang

dirasakannya kepada bidan yang dinamakan dengan anamnesis. Data

subjektif harus digali secara fokus untuk menghindari hal-hal yang

tidak diperlukan atau yang bukan ranah bidan.

Jika bidan tidak tau kurang menguasai kemampuan komunikasi

efektif pemeriksaan subjektif dalam anamnesis ini biasanya cenderung

mendapatkan data-data yang tidak fokus pada ranah bidan, seperti

pemeriksaan telinga, bau darah menstruasi, dan sebagainya. Ketika ini

diajarkan dibangku kuliah mahasiswa kebidanan akan terbiasa untuk

tidak berpikir fokus dan hal ini tentunya akan merugikan mahasiswa

itu sendiri ketika suatu hari nanti mereka telah menjadi praktisi bidan.

2) Objective (O)

Data Objektif ditulis berdasarkan fakta ril dari pemeriksaan

yang dilakukan, baik pemeriksaan utama maupun pemeriksaan

penunjang. Data objektif harus berdasarkan pada “Fakta” yang terukur

sehingga penyedia kesehatan dilarang untuk berasumsi atau

mengikutkan asumsi pada bagian ini.


37

Data ini merupakan fakta-fakta nyata yang didapat dari hasil

inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Selain itu, data “o” juga

didapat dari hasil pemeriksaan, seperti: pemeriksaan laboratorium atau

radiologi. Data “O”digali dari pengembangan data “S” oleh sebab itu,

data 'S' sangat berperan penting dalam menentukan jenis pemeriksaan

yang akan dilakukan.

Pada umumnnya, jenis pemeriksaan dalam asuhan kebidanan

terdiri dari: pemeriksaan umum yang sering dikenal dengan

pemeriksaan tanda-tanda vital, antropometri, dan "head to toe”. Head

to toe yang dimaksud adalah pemeriksaan yang dilakukan mulai dari

kepala sampai ke ujung kaki. Namun, pemeriksaan tersebut hanya

pemeriksaan yang berkaitan dengan asuhan kebidanan, bukan yang

berkaitan dengan kedokteran atau keperawatan.

Demikian juga, pemeriksaan penunjang yang boleh dilakukan

oleh bidan terbatas hanya pada pemeriksaan laboratorium sederhana

(Hb, urine protein, urine reduksi). Namun, bidan boleh mencatat hasil

kesimpulan pemeriksaan penunjang dari profesi lain (dokter) dengan

catatan bahwa hasil tersebut terbukti keabsahannya dan harus

dicantumkan siapa yang melakukan pemeriksaan ini. Contoh: Hasil

USG dari SpOG yang menunjukkan kehamilan gemelli.

3) Assessment (A)

Dalam melakukan assesment (penilaian) berdasarkan data S

dan O. Bidan harus menguasai tiga kemampuan dasar klinik, yaitu


38

clinical reoony ca tminaing. Clinicall thinking dan clinical judgment

kata assesment sendiri itu mengikutkan kemampuan untuk:

menganalisis (mengurai) dan mensintesis (menyimpulkan).

Dalam tahap assessment ini, penilaian yang dilakukan akan

berujung padsa kesimpulan kondis klien yang harus ditindaklanjuti

yang tertuang dalam plan atau rencana asuhan yang akan diberikan.

4) Plan (P)

Rencana merupakan serangkaian keputusan tentang bagaimana

untuk melakukan sesuatu di masa depan. Rencana ini harus dibuat

seideal mungkin sesuai dengan standard operating procedure (SOP)

yang berlaku. Seperti halnya dengan assessment, clinical reasoning,

clinical thinking, dan ctinical judgment juga sangat berperan pada

tahap ini.

c. Lembar Implementasi

Seperti yang telah diketahui, lembar catatan SOAP hanya

merupakan lembar rencana ideal dari asuhan kebidanan yang akan

diberikan kepada pasien. Oleh karena itu, untuk menindak lanjuti catatan

tersebut, lembar implementasi harus juga disiapkan untuk mewujudkan

rencana ke dalam tindakan nyata (Megasari M dkk, 2019).

C. Kewenangan Bidan

Kewenangan Bidan menurut permenkes nomor 28 tahun 2007 tentang izin dan

penyelengaraan Praktik Bidan Pasal 18-19.


39

Pasal 18

Dalam penyelengaraan praktik kebidanan, bidan memiliki kewenangan untuk

memberkan :

a. Penyelengaraan kesehatan ibu

b. Penyelengaraan kesehatan anak

c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga brencana

Pasal 19

1. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 huruf a

diberikan pada masa sebelum hamil, masa persalinan, masa nifas, masa

menyusui dan masa antara dua kehamilan

2. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat 1

meliputi pelayanan :

a. Konseling pada masa sebelum hamil

b. Antenatal pada kehamilan normal

c. Persalinan normal

d. Ibu nifas normal

e. Ibu menyusui

f. Konseling pada masa antara dua kehamilan

3. Dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada

ayat 2 bidan berwenang melakukan :

a. Episiotomy

b. Pertolongan persalinan normal

c. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II


40

d. Penaganan kegawat-daruratan, dan dilanjutkan dengan perujukan

e. Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil

f. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas

g. Fasilitasi/bimbngan inisiasi menyusui dini dan promosi air susu ibu

ekslusif

h. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum

i. Penyuluhan dan konseling

j. Bimbingan pada kelompok ibu hamil

k. Pemberian surat kterangan kehamilan dan kelahiran.

D. Asuhan Kebidanan Kehamilan

Pendokumentasian kehamilan normal dengan menggunakan metode SOAP :

1. Subjektif (S)

Mengambarkan dokumentasi hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis seperti biodata, riwayat kesehatan, riwayat menstruasi, riwayat

perkawinan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas lalu, riwayat

kehamilan ini, riwayat keluhan, riwayat KB, riwayat penyakit keluarga,

riwayat penyakit keluarga, riwayat keluarga, riwayat alergi, pola eliminasi,

pola makan, pola minum, serat pola psikologis dan spritual.

2. Objektif (O)

Pemeriksaan tanda-tanda vital seperti: tekanan darah, respirasi,

nadi dan suhu, tekanan darah (normalnya sistolik 100-140 mmHg dan

distolik: 60-90 mmHg), nadi (normalnya 55-90×/menit), respirasi (16-

20×/menit) dan suhu (normalnya 36-37°C), pemeriksaan keadaan umum


41

ibu pemeriksaan fisik, yang dimulai dari kepala, wajah, mata, telinga,

hidung, mulut dan gigi, leher, dada, perut, ekstremitas atas dan bawah

serta pemeriksaan genetalia. Melakukan leopold (palpasi uterus),

auskultasi (mendengar denyut jantung janin). Leopold I: menentukan

tinggi fundus dan bagian bagian tubuh bayi di fundus uteri ( teraba bagian

yang lunak dan bundar tidak melenting). Leopold II: menentukan bagian

tubuh bayi yang berada di lateral kanan dan kiri korpus uteri (teraba

bagian kecil di kiri atau di kanan untuk menetukan bagian apa yang

terdapat pada bagian kiri atau kanan ibu). Leopold III: menentukan bagian

terbawah janin, apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk pintu atas

panggul atau masih dapat di goyang. Leopold IV : menetukan seberapa

jauh bagian terbawah telah memasuki PAP.

3. Assessment(A)

Ny V umur 19 tahun G1P0A0 UK …. Pemeriksaan pada ibu dan

janin selama masa kehamilan sampai bersalin.

4. Plan (P)

Plan yaitu menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan

dan evaluasi berdasarkan assessment.Data planning pada ibu hamil yaitu

dalam pelaksanan asuhan ini sebagian dilakukan oleh bidan, sebagian oleh

klien sendiri, atau oleh petugas kesehatan lainnya.Kemudian dievaluasi

keefektifan asuhan yang telah diberikan, apakah telah memenuhi

kebutuhan asuhan yang telah teridentfikasi dalam diagnosa maupun

masalah.
42

a. Memberikan informasi terhadap perubahan fisiologis yang biasa terjadi

pada kehamilan trimester III untuk memberikan pemahaman kepada

klien dan menurunkan kecemasan serta membantu penyesuaian

aktivitas perawatan diri. Masalah yang mungkin muncul pada

kehamilan trimester III seperti nyeri punggung, varises pada kaki,

susah tidur, sering buang air kecil (BAK), hemoroid, konstipasi,

obstipasi, kram pada kaki, dan lain sebagainya (Utami, 2019)

b. Memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) seperti:

1) Nutrisi ibu hamil

2) Hygiene selama kehamilan trimester III

3) Hubungan seksual

4) Aktivitas dan istirahat

5) Perawatan payudara dan persiapan laktasi

6) Tanda-tanda persalinan

7) Persiapan yang diperlukan untuk persalinan

c. Menganjurkan ibu untuk segera mencari pertolongan dan segera

datang ke tenaga kesehatan apabila mengalami tanda-tanda bahaya

seperti berikut:

1) Perdarahan pervaginam

2) Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak menghilang

3) Pandangan kabur

4) Nyeri abdomen

5) Bengkak pada wajah dan tangan serta kaki


43

6) Gerakan bayi berkurang atau sama sekali tidak bergerak.

d. Memberikan suplemen penambah darah untuk meningkatkan

persediaan zat besi selama kehamilan dan diminum dengan air putih

bukan dengan teh atau sirup.

e. Memberikan imunisasi TT 0,5 cc apabila ibu belum mendapatkan.

Pada ibu hamil imunisasi TT diberikan 2 kali dengan selang waktu 4

minggu.

f. Menjadwalkan kunjungan ulang pada kehamilan trimester III setiap 2

minggu dan jika setelah 36 minggu kunjungan ulang setiap minggu

sebelum persalinan.

E. Prosedur pelayanan antenatal care (ANC) dengan protokol

penanganancovid-19 menurut (Pritasari & Mulati, 2020).

Bagi Ibu Hamil yaitu :

1. Pemeriksaan kehamilan pertama kali dibutuhkan untuk skrining faktor

resiko termasuk program pencegahan penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis

B dari ibu ke anak. Oleh karena itu dianjurkan pemeriksaanya dilakukan

oleh dokter di fasilitas pelayanan kesehatan dengan perjanjian agar ibu

tidak menunggu lama. Apabila ibu datang ke bidan tetap dilakukan

pelayanan ANC, kemudian ibu hamil dirujuk untuk pemeriksaan oleh

dokter.

2. Dilakukan anamnesis dan pemeriksaan skrining kemungkinan ibu

menderita Tuberculosis.
44

3. Pada daerah endemis malaria, seluruh ibu hamil pada pemeriksaan

pertama dilakukan pemeriksaan RDT malaria dan diberikan kelambu

berinsektisida.

4. Jika ada komplikasi atau penyulit maka ibu hamil dirujuk untuk

pemeriksaan dan tata laksana lebih lanjut.

5. Pemeriksaan rutin (USG) untuk sementara dapat ditunda pada ibu dengan

PDP atau terkontaminasi COVID-19 sampai ada rekomendasi dari episode

isolasinya berakhir. Pemantauan selanjutnya dianggap sebagai kasus

resiko tinggi.

6. Ibu hamil diminta untuk mempelajari buku KIA untuk diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari termasuk mengenali Tanda Bahaya Pada

Kehamilan. Jika ada keluhan atau tanda bahaya, ibu hamil harus segera

memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

7. Pengisian stiker P4K dipandu bidan/perawat/dokter melalui media

komunikasi.

8. Kelas ibu hamil ditunda pelaksaanya di masa pandemi COVID-19 atau

dapat mengikuti kelas ibu hamil secara online.

9. Tunda pemeriksaan pada kehamilan trimester kedua.atau pemeriksaan

antenatal dapat dilakukan melalui tele-konsultasi klinis,kecuali dijumpai

keluhan atau tanda bahaya.

10. Ibu hamil yang pada kunjungan pertama terdeteksi memiliki faktor resiko

atau penyulit harus memeriksakan kehamilanya pada trimester kedua. Jika

ibu tidak datang ke fasilitas kesehata,maka tenaga kesehatan melakukan


45

kunjungan rumah untuk melakukan pemeriksaan ANC, pemantauan

dan tatalaksana faktor penyulit. Jika diperlukan lakukan rujukan ibu hamil

ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan tatalaksana

lebih lanjut,termasuk pada ibu hamil dengan HIV, sifilis, hepatitis B.

11. Pemeriksaan kehamilan trimester ketiga harus dilakukan dengan tujuan

utama untuk menyiapkan proses persalinan.dilaksanakan 1 bulan sebelum

taksiran persalinan.

12. Ibu hamil harus memeriksakan kondisi dirinya sendiri dan gerakan

janinnya. Jika terdapat resiko/tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA),

seperti mual muntah,perdarahan banyak,gerakan janin berkurang,ketuban

pecah,nyeri kepala hebat,tekanan darah tinggi,kontraksi berulang, dan

kejang. Ibu hamil dengan penyakit diabetes mellitus gestasional,

preeklampsia berat,pertumbuhan janin terhambat,dan ibu hamil dengan

penyakit penyerta lainya atau riwayat obstetri buruk maka periksakan diri

ke tenaga kesehatan.

13. Pastikan gerak janin dirasakan mulai usia kehamilan 20 minggu. Setelah

usia kehamilan 28 minggu,hitunglah gerakan janin secara mandiri

(minimal 10 gerakan per 2 jam).

14. Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan mengosumsi

makanan bergizi seimbang,menjaga kebersihan diri dan tetap

mempraktikan aktivitas fisik berupa senam ibu

hami/yoga/pilates/peregangan secara mandiri di rumah agar ibu tetap

bugar dan sehat.


46

15. Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan

oleh tenaga kesehatan.

16. Ibu hamil dengan status PDP atau terkonfirmasi positif COVID-19 tidak

diberikan Tablet Tambah Darah karena akan memperburuk komplikasi

yang diakibatkan kondisi COVID-19.

17. Antenatal Care untuk wanita hamil terkonfirmasi COVID-19 pasca

perawatan,kunjungan antenatal selanjutnya dilakukan 14 hari setelah

periode penyakit akut berakhir,periode 14 hari ini dapat dikurangi apabila

pasien dinyatakan sembuh.direkomendasikan dilakukan USG antenatal

untuk pengawasan pertumbuhan janin,14 hari setelah resolusi penyakit

akut. Meskipun tidak ada bukti bahwa gangguan pertumbuhan janin

(IUGR) akibat COVID-19, di dapatkan bahwa dua pertiga kehamilan

dengan SARS disertai oleh IUGR dan solusio plasenta terjadi pada kasus

MERS sehingga tindak lanjut ultrasonografi diperlukan.

18. Jika ibu hamil datang dirumah sakit dengan gejala memburuk

diduga/dikonfirmasi terinfeski COVID-19 berlaku beberapa rekomendasi

berikut : Pembentukan tim multi-disiplin idealnya melibatkan konsultan

dokter spesialis penyakit infeksi jika tersedia,dokter kandungan,bidan

yang bertugas dan dokter anestesi yang bertanggung jawab untuk

perawatan pasien sesegera mungkin setelah masuk di diskusikan dengan

ibu dan keluarga.

19. Konseling perjalanan untuk ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya tidak

melakukan perjalanan ke luar negeri dengan mengikuti anjuran perjalanan


47

(travel advisory) yang dikeluarkan pemerintah. Dokter harus menanyakan

riwayat perjalanan terutama dalam 14 hari terakhir dari daerah dengan

penyebaran luas COVID-19.

F. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah teori-teori yang dijadikan sebagai landasan berfikir untuk

melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk mendeskripsikan

kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji permasalahan.

Kerangka teori dalam penelitian adalah sebagai beriku :

Perubahan Kebutuhan Ibu Asuhan Kehamilan


Fisiologis Hamil ANC
Perubahan
Psikologis

1.
Oksigen
2. Kunjungan Ibu Hamil
Nutrisi
Trimester I (0-
3.
Personal a. 12 Minggu)
hygiene b. Trimester II (13-
4. 27 Minggu)
Pakaian c. Trimester III (28-
5.
Eliminasi 40 Minggu)
6.
Seksual
7. Mobilissi

Bagan 2.1 Kerangka Teori


48

G. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan

atau kaitan antara konsep - konsep atau variable - variable yang akan diamati

atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Asuhan Ibu
Hamil Fisiologis Pendokumentasian 1. Kesehatan Ibu
Trimester III 2. Kesehatan Janin
Metode SOAP

Bagan 2.2 Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis dan desain penelitian ini adalah metode observasi, analisa,

deskritif studi kasus dengan menggunakan metode pendekatan pemecahan

masalah yang meliputi data subjektif, assesment dan plan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mapane.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juni-18 Juli2021.

C. Subjek Penelitian

Subjek Laporan Tugas Akhir ini merupakan pengambilan satu orang

ibu dengan kehamilan normal trimester III pada Ny.V di Wilayah Kerja

Puskesmas Mapane. Teknik pengambilan subjek penelitian yang digunakan

adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara purposive

didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh penelitian

sendiri yaitu subjek penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang berada di

49
50

D. Definisi Oprasional

Definisi operasional merupakan pembatasan ruang lingkup yang

diamati atau diteliti sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan

penelitian, dengan menggunakan cara variabel SOAP. Definisi operasional

dalam penelitian ini adalah asuhan kebidanan komprehensif kehamilan

fisiologis trimester III yang diberikan kepada ibu hamil dari kunjungan 1

sampai kunjungan 4.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis menggunakan

teknik-teknik sebagai berikut.

1. Data Primer merupakan data yang diperoleh melalui observasi pengamatan

langsung pada ibu secara tematik melalui :

a. Wawancara

Wawancara atau tanya jawab dilakukan langsung antara peneliti dengan

pihak-pihak terkait, seperti klien atau keluarga untuk memperoleh data

yang dibutuhkan seperti biodata klien riwayat kehamilan sat ini, riwayat

menstruasi, riwayat kontrasepsi yang digunakan dan riwayat keluarga.

b. Observasi

Peneliti mengadakan observasi untuk mengetahui secara langsung

keadaan klien yang meliputi observasi tanda-tanda vital dan observasi

perdarahan.
51

c. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara pemeriksaan secara

menyeluruh (Head to toe) meliputi :

1) Inspeksi

Inspeksi adalah prosedur pemeriksaan dengan melihat. Muka

(cloasma gravidarum), payudara (bentuk, ukuran, bekas operasi di

daerah aerola, kondisi putting, pembesaran kelenjar limfa,

hiperpigmentasi aerola), abdomen (bekas operasi terkait uterus,

hiperpigmentasi linea nigra, striae gravidarum), vulva (luka,

pengeluaran cairan dikaji warna, konsistensi, jumlah bau, dan

kelainan lain.

2) Palpasi

Pemeriksaan palpasi yang dilakukan berupa pemeriksaan Leopold

I-IV.

3) Auskultasi

Pemeriksaan auskultasi ini berupa pemeriksaan Detak Jantung

Janin (DJJ).

4) Perkusi

Pemeriksaan perkusi ini berupa pemeriksaan Refleks Patella.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau pihak lain.
52

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang

tel ah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan ataupun

yang tidak dipublikasikan (Sugiyono, 2011).

Data sekunder diperoleh melalui catatan dan laporan Asuhan

Kebidanan Antenatal Care pada ibu hamil trimester III dan data Kujungan

K1 dan K4 di Puskesmas Mapane dan Data dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Poso.

F. Teknik Keabsahan Data

Pengujian Keabsahan data atau kepercayaan terhadap data hasil

penelitian, dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatakn

ketekunan penelitian, triagulasi, diskusi bersama teman sejawat, analisis kasus

negatif, dan memberchek atau proses pengecekan data yang telah diperoleh

peneliti kepada pemberi data.

1. Perpanjangan pengamatan peneliti kembali ke lapangan atau ke lokasi

penelitian pengamataan kembali dengan menggunakan sumber data yang

sudah ada atau yang baru.

2. Peningkatakn ketekunan dalam penelitian yaitu meningkatkan ketekunan

dalam hal ini peneliti kembali mengecek hasil atau kebenaran data yang

diperoleh dilokasi penelitian.

3. Triagulasi. Dalam hal ini peneliti melakukan pengecekan data dari berbagai

sumber, berbagai cara, dan berbagai waktu.


53

G. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan

laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan

dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.Data yang disajikan harus

sederhana, jelas agar mudah dibaca.

H. Alat Dan Bahan

1. Untuk melakukan pemeriksaan fisik di era pandemi menggunakan Alat

Pelindung Diri (APD) level 1 apabila ibu masi berstatus ODP (Orang

Dalam Pentauan) atau bukan ODP, ODPadalah singkatan dari "orang

dalam pemantauan. Artinya, "Seseorang dikatakan masuk dalam

kategori ODP bila ia sempat bepergian ke negara lain yang

merupakan pusat penyebaran virus corona, mengunakan APD level 1

yang terdiri dari penutup kepala, masker medis, face shield, handscoen,

baju kerja, sepatu. Untuk ibu yang bestatus PDP (Pasien Dalam

Pengawasan)PDP adalah singkatan dari "pasien dalam pengawasan."

Artinya, orang yang masuk ke dalam kategori ini sudah dirawat oleh

tenaga kesehatan (menjadi pasien) dan menunjukkan gejala sakit

seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas, menggunakan APD level

2 yang terdiri dari penutup kepala, kacamata/google, masker N95, face

shield, handscoen, apron/gown, sepatu boot.

2. Untuk melakukan observasi dan pemeriksaan fisik meliputi:

tensimeter,timbangan berat badan, ukur tinggi badan, thermometer, jam,

pita ukur LILA, Dopler, reflex patella.


54

3. Untuk melakukan wawancara terhadap klien meliputi: format pengkajian

asuhan kebidanan pada ibu hamil.

4. Untuk melakukan studi dokumentasi peneliti menggunakan catatan medik,

atau status pasien, dan buku KIA.

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik

dalam melakukan penelitian yaitu :

a. Hak Self Determination

Hak untuk mendapatkan penanganan yang adil, membuat keputusan secara

sadar, bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau tidaknya subjek dalam

penelitian ini.

b. Hak Privacy dan Martabat

Hak terhadap perlindungan, kenyamanan dan keraguan, memberikan

kesempatan kepada subjek penelitian untuk menentukan waktu.

c. Informend Consent

Persetujuan dari subjek penelitian setelah penjelasan dari maksud dan

tujuan penelitian.
BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Data Geografis

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Mapane Kecamatan

Poso Pesisir Utara. Luas wilayah kerja Puskesmas Mapane adalah 307.24

km2 . Terdiri dari 3 kelurahan dan 7 desa yaitu Kelurahan Mapane,

Kelurahan Kasiguncu, Kelurahan Tabalu dan Desa Lantojaya, Desa Toini,

Desa Betania, Desa Bega, Desa Masamba, Desa Saatu, Desa Pinedapa.

2. Data Demografis

Di Puskesmas Mapane ada 9 Polindes yaitu di Kelurahan Mapane,

Kelurahan Tabalu, Kelurahan Kasiguncu, Desa Saatu dan 1 Pustu di Desa

Pinedapa. Puskesmas Mapane memiliki 24 Bidan, 11 diantaranya

merupakan Bidan Desa dan 13 lainnya Bidan yang ada di Puskesmas.

Puskesmas Mapane terdapat 15 posyandu dan 75 kader posyandu masing-

masing posyandu memiliki 5 kader bayi balita dan ibu hamil di

Puskesmas Mapane terdapat kelas ibu hamil sebanyak 9 kelas dan

semuanya aktif. Jumlah ibu hamil dan balita di Wilayah Kerja Puskemas

Mapane sebanyak 120 ibu hamil serta 1031 balita.

55
56

B. Tinjauan Kasus

1. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Tanggal pengkajian : 22 Juni 2021

Pukul : 10.00 WITA

Tempat : Rumah Klien (Desa Betania)

Kunjungan : Pertama

Peneliti melakukan kunjungan pertama kepada Ny.V umur 19 tahun,

GIP0A0 di Desa Betania, Wilayah Kerja Puskesmas Mapane. Pendekatan

yang dilakukan peneliti yaitu Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis

Trimester III pada Ibu Hamil, Data hasil kunjungan pada masa kehamilan

yang dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut :

a. Data subjektif

1) Identitas

a) Ibu (klien)

Ny.V, Umur 19 tahun, beragama Kristen, Pendidikan terakhir

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) , bekerja sebagai ibu

rumah tangga, beralamat di Desa Betania No Hp 08234315xxx

dan Gologan darah A.

b) Suami

Tn.R umur 22 tahun, beragama Kristen, pendidikan terakhir

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) , bekerja sebagai

wiraswasta dan beralamat di Desa Betania.


57

2) Anamnesa

a) Alasan Kunjungan

Untuk memeriksakan kehamilan ibu.

b) Keluhan utama dan riwayat keluhan utama

Ibu mengatakan nyeri pinggang dirasakan sejak 2 minggu yang

lalu, dirasakan saat duduk dan berbaring terlalu lama.

c) Keluhan lain yang berhubungan dengan keadaan saat ini

Tidak ada

d) Riwayat Menstruasi

HPHT 23-10-2020, siklus menstruasi teratur, tiap bulan,

lamanya 7 hari dan masalah yang pernah dialami tidak ada.

e) Riwayat pernikahan

Ibu mengatakan menikah di Umur 19 Tahun, lama pernikahan

3 bulan.

f) Riwayat Persalinan dan Nifas yang lalu

Hamil sekarang

g) Riwayat Kehamilan saat ini

Trimester I, ibu melakukan kunjungan ANC sebanyak 1 kali

dan ibu mengatakan sering mual muntah di pagi hari dan

merasa pusing cara mengatasinya makan sering namun sedikit.

Trimester II, ibu melakukan kunjungan ANC sebanyak 1 kali

dengan keluhan ibu mengatakan masih sering mual muntah di


58

pagi hari, pusing dan sudah sering kencing di malam hari 3-4

kali cara mengatasinya dengan mengurangi minum dimalam

hari. Trimester III, ibu melakukan kunjungan ANC sebanyak 2

kali dengan keluhan ibu mengatakan rasa sakit pinggang, dan

masih sering kencing di malam hari cara mengatasinya

memakai bantal saat duduk dan saat berbaring miring ke kiri

kemudian menekuk lutut dan menaruh bantal dibawanya.

h) Riwayat Imunisasi Tetanus Toxoid

TT 1 (Tgl 07-05-2021) dan riwayat imunisasi selain TT tidak

ada.

i) Riwayat penyakit/operasi yang lalu

Tidak ada

j) Riwayat yang berhubungan dengan masalah kesehatan

reproduksi.

Tidak ada

k) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit Diabetes

Melitus, Hipertensi dan Asma.

l) Riwayat Keluarga Berencana

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB, dan rencana

pasca persalinan yaitu Pil KB.

m) Pemenuhan kebutuhan sehari-hari


59

1. Pola Personal Hygien

Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, mengganti celana

dalam habis BAK dan BAB saat ibu tidak merasa nyaman.

2. Pola Nutrisi

Makan 3 kali sehari, makan nasi, sayur, kadang-kadang

ikan, tempe/tahu, makan buah-buahan minum air putih 7-8

gelas perharinya.

3. Pola Eliminasi

Ibu mengatakan BAK 7-8 kali sehari, air seni berwarna

putih kekuning-kuningan dan BAB 1 kali dalam sehari.

4) Pola Istirahat

Ibu mengatakan istirahat siang 2 jam dan istirahat malam 7-

8 jam.

5) Pola Seksual

Ibu mengatakan sulit berhubungan suami istri dikarenakan

perutnya semakin besar frekuensinya dalam seminggu

dilakukan 2 kali.

6) Kebiasaan-kebiasaan

Ibu megatakan tidak merokok, tidak minum jamu-jamuan

dan minuman keras.

b. Riwayat Psikososial Spiritual :

Ibu Menerima kehamilan ini, suami dan keluarga sangat

mendukung kehamilanya dan ibu sudah memiliki KIS.


60

b. Data Objektif

1) Keadaan Umum Baik

Tanda-tanda vital (TTV)

Tekanan darah 100/80 mmHg, Nadi 80x/menit, Pernapasan

24x/menit, Suhu 36°C.

BB sebelum hamil : 48 Kg

BB sekarang : 52Kg

TB : 153 cm

IMT (BB sebelum

Hamil/TB2) : 48 : 1,53x1,53 = 20,5

<18,5 (underweight)

 18,5-22,9 (normal)

23-24,5 (overweight)

25-29,9 (obesitas I)

>30 (obesitas II)

Jadi, IMT (BB sebelum hamil / TB2) 48 : 1,53x1,53 = 20,5 masuk

dalam kategori Normal.

TP : 29-07-2021

Usia Kehamilan : 34 Minggu 4 hari

2) Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan kebidanan/masalah

kesehatan.

a) Kepala : Bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada benjolan

dikepala.
61

b) Wajah : Cloasma gravidarum tidak ada, bengkak tidak ada dan

muka tidak pucat.

c) Mata : konjugtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterus.

d) Mulut : Tidak ada stomatitis (sariawan).

e) Gigi : Berlubang.

f) Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid.

g) Payudara : Payudara terlihat bersih putting susu menonjol.

h) Abdomen : TFU 27 cm, TBJ 2.325 gram, DJJ 130x/menit

Leopold I : Bagian fundus uteri teraba lunak, dan tidak

melenting (Bokong) TFU (27 cm) Pertengahan px dan pusat

dan TBJ : (27-12) x 155 = 2.325 gram.

Leopold II : Teraba punngung kanan (PUKA) dan bagian kiri

teraba bagian kecil janin. DJJ 130x/menit

Leopold III : Bagian bawah teraba bulat, keras, dan melenting

(kepala).

Leopold IV : Kedua jari tangan masih bertemu (convergen).

i) Ekstremitas Atas : Lingkar Lengan Atas 23,7 cm , tidak ada

edema, kuku pendek dan bersih.

j) Ekstremitas Bawah : Tidak ada edema, tidak varises dan refleks

patella (+/+).

k) Anogenelitia : Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada

keluhan.
62

3) Pemeriksaan penunjang (informasi data subjektif atau dilakukan

pemeriksaan )

Pemeriksaan tidak dilakukan peneliti, ibu mengatakan sudah

melakukan pemeriksaan HB di Puskesmas Mapane pada tanggal 10

April 2021

-HB : 10,6 gr/dl

-HB Sag (-) non reactive

-HIV (-) non reactive

c. Assesment

Ny. V Umur 29 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 4 hari,

kehamilan normal dengan ketidaknyamanan sakit pada pinggang,

keadaan ibu dan janin baik.

d. Plan

1. Informasikan kondisi ibu saat ini melalui hasil pemeriksaan yang

telah dilakukan.

2. Anjurkan untuk pemenuhan gizi ibu hamil.

3. Anjurkan bagaimana cara mengatasi sakit pinggang.

4. Kesepakatan kunjungan ulang

5. Lakukan kesepakatan untuk kunjungan ulang.


63

Lembar Implementasi Pertemuan Pertama

Hari / Tanggal : Selasa, 22 Juni 2021

Pukul : 10.00-11.00 Wita

1. Menginformasikan tentang kesehatan fisik ibu dan janin dalam keadaan baik

dan normal.

Pada jam 10.15 Wita

2. Menganjurkan ibu untuk memenuhi Gizi seimbang selama hamil, seperti

makan sayur, tempe/tahu, kacang-kacangan, ikan, dan lain-lain yang mudah di

dapatkan.

Pada jam 10.30 Wita

3. Menganjurkan ibu bagaimana cara mengatasi sakit pinggang dengan mengatur

postur tubuh saat duduk dan berjalan dan memakai bantal saat duduk dan

berbaring miring ke kiri kemudian menekuk lutut dan menaruh bantal

dibawahnya.

Pada jam 10.45 Wita

4. Ibu menyepakati untuk dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 29 Juni 2021.

Evaluasi Proses

1. Ibu mengetahui maksud dan tujuan kunjungan serta bersedia menjadi

responden.

2. Ibu bersedia dilakukan pemeriksaan TTV.

3. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan kondisi saat ini.


64

4. Ibu mendengarkan dan mengerti penjelasan yang diberikan oleh peneliti,

dengan cara meminta ibu menjelaskan kembali apa yang sudah di sampaikan

dan berusaha akan mengikuti saran yang diberikan.

5. Ibu bersedia dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 29 Juni 2021


65

Catatan Perkembangan Pertemuan Ke-II

Hari / Tanggal : Selasa, 29 Juni 2021

Pukul : 16.00-17.00 Wita

Kunjungan Kedua

S : Kunjungan kedua pada tanggal 29 Juni 2021, ibu mengatakan sakit pinggang

masih dirasakan. Pada kunjungan kedua ibu sering kencing dirasakan pada

malam hari frekuensinya 4-6 kali.

O : Keadaan umum baik

Tanda-tanda Vital : Tekanan darah 100/80 mmHg, Nadi 80x/m, pernafasan

24x/m, suhu 36,5oC. Usia Kehamilan 35 minggu 4 hari, LILA 23,7 cm, BB

sekarang 53 kg dan Refleks patella (+/+). Palpasi Leopold I, 3 jari dibawah

Px (29 cm) teraba bokong. TBJ : (29-12) x 155 = 2.635 gram. Leopold II,

teraba punggung kanan (PUKA) dan DJJ 148x/m. Lepold III, presentasi

kepala dan Leopold IV, bagian terendah janin belum masuk PAP (Pintu Atas

Panggul).

A : Ny. V umur 19 tahun GIP0A0 usia kehamilan 35 minggu 4 hari, kehamilan

normal dengan ketidaknyamanan sering kencing pada malam hari dan sakit

pinggang.

P : 1. Informasikan kondisi ibu saat ini melalui hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan.

2. Anjurkan ibu bagaimana cara mengatasi sering kencing dan sakit pinggang

3. Kesepakatan kunjungan ulang


66

Lembar Implementasi Pertemuan Ke-II

Hari / Tanggal : Selasa, 29 Juni 2021

Pukul : 16.00-16.40 Wita

Kegiatan yang sudah dilakukan adalah:

Pada jam 16.05 Wita

1. Memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan janin.

Pada jam 16.15 Wita

2. Menjelaskan pada ibu bahwa sering buang air kecil itu hal yang normal

dikarenakan semakin mendekat persalinan janin akan bergerak turun ke area

panggul, sehingga ibu merasakan adanya tekanan pada kandung kemih sehingga

frekuensi buang air kecil meningkat.

Pada jam 16.25 Wita

3. Menganjurkan ibu cara mengatasi sering kencing dengan mengurangi minum

pada malam hari terutama sebelum tidur dan mengganti pakaian dalam setelah

buang air kecil untuk menjaga daerah kewanitaan tetap kering dan bersih,

untuk mencegah terjadinya infeksi genitalia.

Pada jam 16.35 Wita

4. Mendiskusikan dan menyepakati untuk jadwal kunjungan ulang pada tanggal

11 Juli 2021.

Evaluasi Proses

1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan

2. Ibu mengetahui keadaanya sekarang.


67

3. Ibu mendengarkan dan mengerti penjelasan yang diberikan oleh peneliti,

dengan cara meminta ibu menjelaskan kembali apa yang sudah disampaikan

dan berusaha akan mengikuti saran yang diberikan.

4. Ibu bersedia dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 11 Juli 2021.


68

Catatan Perkembangan Pertemuan Ke-III

Hari / Tanggal : Minggu, 11 Juli 2021

Pukul : 15.00-16.00 Wita

Kunjungan : Ketiga

S : Kunjungan ketiga pada tanggal 11 Juli 2021, ibu mengatakan sakit pada

pinggang sudah tidak dirasakan, dan sering kencing juga sudah mulai

berkurang frekuensinya 4-5 kali pada malam hari, minum air putih 7---8

gelas dalam perharinya.

O : Keadaan umum baik

Tanda-tanda vital : Tekanan Darah 100/70 mmHg, Nadi 85x/m,

Pernafasan 22x/m, Suhu 36oC. Usia Kehamilan 37 minggu 4 hari, LILA

24 cm, BB sekarang 56 kg dan Refleks patella (+/+). Palpasi Leopold I, 2

jari dibawah Px (32 cm) teraba bokong. TBJ : (32-12) x 155 = 3.255 gram.

Leopol II, Teraba punggung kiri (PUKI) dan DJJ 132x/m. Leopold III,

presentasi kepala dan Leopold IV, bagian terendah janin belum masuk

PAP (Pintu Atas Panggul).

A : Ny V umur 19 tahun GIP0A0, usia kehamilan 37 minggu 4 hari dengan

kehamilan normal, keadaan ibu dan janin baik.

P : 1. Informasikan kondisi ibu saat ini melalui hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan.

2. Anjurkan ibu untuk tetap istrahat yang cukup

3. Lakukan kesepakatan untuk kunjungan ulang pada tanggal 18 Juli 2021


69

Lembar Implementasi Pertemuan Ke-III

Hari / Tanggal : Minggu, 11 Juli 2021

Pukul : 15.00-15.45 Wita

Kegiatan yang sudah dilakukan :

Pada jam 15.00 Wita

1. Memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan janin dalam keadaan baik

dan normal.

Pada jam 15.10 Wita

2. Menganjurkan ibu tetap menjaga pola istrahat yang cukup agar ibu dan bayi

selalu sehat.

Pada jam 15.15Wita

3. Menganjurkan ibu untuk tetap mengikuti saran yang diberikan jika masih

mengalami sering kencing.

Pada jam 15.30 Wita

4. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara

Pada jam 15.40 Wita

5. Mendiskusikan dan menyepakati untuk jadwal kunjungan ulang pada tanggal

18 Juli 2021
70

Evaluasi Proses

1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu mendengarkan dan mengerti penjelasan yang diberikan oleh peneliti,

dengan cara meminta ibu menjelaskan kembali apa yang sudah disampaikan

dan berusaha akan mengikuti saran yang diberikan.

3. Ibu bersedia dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 18 Juli 2021.


71

Catatan Perkembangan Pertemuan Ke-IV

Hari / Tanggal : Minggu, 18 Juli 2021

Pukul : 17.00-18.00 Wita

Kunjungan : Keempat

S : Kunjungan keempat pada tanggal 18 Juli 2021 Ibu mengatakan merasa

khawatir menjelang persalinan.

O : keadaan umum baik

Tanda-tanda Vital : 100/70 mmHg, Nadi 82x/m, Pernafasan 24x/m, suhu

36oC. Usia Kehamilan 38 minggu 3 hari, LILA 24,5 cm, BB sekarang 57 Kg

dan Refleks patella (+/+). Palpasi Leopold I TFU 35 cm 2 jari dibawah Px

teraba bokong. TBJ : (35-12) x 155 = 3.565 gram. Leopol II, teraba punggung

kanan (PUKA) dan DJJ 140x/m. Leopold III, presentasi kepala dan Leopold

IV, bagian terendah janin belum masuk PAP (Pintu Atas Panggul).

A : Ny. N umur 24 tahun GIIP1A0 usia kehamilan 38 minggu 1 hari dengan

kehamilan normal, keadaan ibu dan janin baik

P : 1. Informasikan kondisi ibu saat ini melalui hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan.

2. Anjurkan ibu untuk sering jalan pagi

3. Anjurkan ibu untuk selalu berpikir positif dan berdoa

4. Anjurkan ibu untuk selalu berfikir positif dan berdo’a a

5. Edukasi ibu untuk persiapan persalinan.

6. Edukasi ibu tentang tanda-tanda persalinan.

7. Edukasi untuk penggunaan Pil KB pasca persalinan.


72

Lembar Implementasi Pertemuan Keempat

Hari / Tanggal : Minggu, 18 Juli 2021

Pukul : 17.00-18.00 Wita

Pada jam 17.00 Wita

1. Memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan janin dalam keadaan baik

dan normal.

Pada jam 17.15 Wita

2. Menganjurkan ibu untuk sering jalan pagi untuk melatih otot kaki dan

pinggul untuk proses persalinan.

Pada jam 17.20 Wita

3. Memberikan dukungan kepada ibu, menyarankan ibu tetap tenang dan selalu

berpikir positif tentang kehamilannya, mengingatkan ibu bahwa suami dan

keluarga selalu untuk tenang, banyak berdoa, agar hati dan pikirannya tetap

tenang dan proses persalinan berjalan dengan lancar.

Pada jam 17.35 Wita

4. Mengedukasi ibu untuk persiapan persalinan seperti mempersiapkan

perlengkapan ibu dan bayi, persiapan pendonor jika ibu mengalami perdarahan,

kartu BPJS/KIS, siapa yang akan mendampingi saat proses persalinan dan

pengambilan keputusan pada tindakan persalinan misalnya Sectio Caesarea

(SC).
73

Pada jam 17. 45 Wita

5. Mengedukasi ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti, keluar lendir

bercampur darah, kontraksi yang datang sudah beraturan dan ketuban

pecah/merembes.

Pada jam 17.50 Wita

6. Mengedukasi ibu untuk persiapan persalinan seperti mempersiapkan

perlengkapan ibu dan bayi, persiapan pendonor darah jika ibu mengalami

perdarahan, kartu BPJS, dan siapa yang akan mendampingi saat proses

persalinan dan pengambilan keputusan pada tindakan persalinan misalnya

sectio Caesarean (SC).

Evaluasi Proses

1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu mengerti tanda-tanda persalinan.

3. Ibu mendengarkan dan mengerti penjelasan yang diberikan oleh peneliti,

dengan cara meminta ibu menjelaskan kembali apa yang sudah disampaikan

dan berusaha akan mengikuti saran yang diberikan.


74

C. Pembahasan

Setelah peneliti melakukan Asuhan Kebidanan Kehamilan

Fisiologis Trimester III Pada Ny.V umur 19 tahun GIP0A0 yang dilakukan

mulai tanggal 22 Juni 2021 sampai tanggal 18 Juli 2021 di Desa Betania,

Wilayah Kerja Puskesmas Mapane. Beberapa hal yang peneliti uraikan pada

bab pembahasan ini, peneliti akan membahas kesenjangan dan kesesuain

antara teori dan penatalksanaan dari kasus yang ada dengan menggunakan

SOAP yaitu Subjektif, Objektif, Assesment dan Plan.

1. Data Subjektif

Pada kunjungan pertama usia kehamilan 34 minggu 4 hari ibu

mengatakan sakit pada pinggang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu

dirasakan saat ibu duduk dan berbaring terlalu lama. Pada kunjungan

kedua usia kehamilan 35 minggu 4 hari, ibu mengatakan sakit pada

pinggang masih dirasakan dan ibu mengeluh sering kencing pada malam

hari. Pada kunjungan ketiga usia kehamilan 37 minggu 2 hari ibu

mengatakan sakit pada pinggang sudah tidak dirasakan, dan sering kencing

juga masih terus di rasakan. Pada kunjungan keempat usia kehamilan 38

minggu 2 hari ibu merasa khawatir menjelang proses persalinan.

Berdasarkan keluhan yang dirasakan Ny. V menunjukan tidak ada

kesenjangan teori dan kasus, keluhan yang dirasakan termasuk dalam

fisiologis atau ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III (Ari

Sulistyawati, 2009).
75

Ibu mengatakan pada usia kehamilan 7 bulan, ibu baru

mendapatkan imunisasi TT, ini dikarenakan Pandemi Covid-19 sehingga

vaksin tidak tersedia di Puskesmas. Dalam hal ini terdapat kesenjangan

antara teori dan praktek pada pemberian imunisasi TT yang seharusnya

diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali pada trimester ke dua (Yulizawati

et al., 2018).

2. Data Objektif

Berdasarkan data objektif yang peneliti lakukan pada kunjungan

pertama tidak ada kesenjangan. Namun pada kunjungan kedua sampai

keempat terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yaitu kenaikan berat

badan ibu menurut teori normal rata-rata adalah 9-16 kg. Maka didapatkan

hasil pemeriksaan BB sebelum hamil Ny. V 48 kg dan setelah hamil 57

kg, ini merupakan hal yang normal. Penambahan berat badan dalam

minggu menurut teori 0,3-0,5 kg dalam seminggu (Yulizawati et al.,

2018). Namun, Ny. V mengalami kenaikan berat badan 1 kg perminggu

dalam hal ini di temukan kesenjangan antara teori dan kasus. Kenaikan

berat badan yang berlebih dapat menimbulkan gangguan atau komplikasi

pada kehamilan seperti preeklamsia, peningkatan risiko terkena diabetes

gestasional sehingga melahirkan bayi dengan berat badan berlebih. Untuk

itu penting bagi ibu untuk selalu menjaga berat badan selama hamil

dengan memenuhi status gizi seimbang dan tidak berlebihan dalam

mengonsumsi makanan yang berkalori seperti nasi, kacang-kacangan,


76

daging dan kurangi makan yang mengandung gula, fokus pada sayuran

dan protein (Fatimah and Nuryaningsih 2017).

3. Assesment

Assesment yang peneliti tetapkan pada kunjungan pertama Ny.V

umur 19 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 4 hari dengan

kehamilan normal, kunjungan kedua Ny. V umur 19 tahun G1P0A0 usia

kehamilan 35 minggu 4 hari dengan kehamilan normal, kunjungan ketiga

Ny.V umur 19 tahun G1P0A0 usia kehamilan 37 minggu 2 hari dengan

kehamilan normal, kunjungan keempat Ny.V umur 19 tahun G1P0A0 usia

kehamilan 38 minggu 2 hari dengan kehamilan normal. Berdasarkan

assesment dari kunjungan pertama-keempat tidak ada kesenjangan antara

teori dan kasus pada Ny.V .

4. Plan

Plan yang peneliti yang lakukan selama masa kehamilan

trimester III dari kunjungan pertama tidak terjadi kesenjangan namun pada

kunjungan kedua sampai keempat terjadi kesenjangan yaitu ukuran berat

badan ibu yang seharusnya pada setiap minggu BB ibu naik sekitar 0,3-0,5

kg, akan tetapi ibu mengalami kenaikan BB 1 kg perminggu.

Salah satu ketidaknyaman yang dialami oleh ibu hamil

trimester III adalah sakit pada pinggang. Hal ini merupakan keluhan yang

normal termasuk dalam ketidaknyamanan pada trimester III yang

disebabkan oleh tulang belakang mengalami lordosis yaitu keadaan tulang

belakang terjadi perubahan bentuk mengikuti usia kehamilan (Ari


77

Sulistyawati, 2009).

Cara mengatasi dengan diberikan kompres hangat pada tulang

belakang dan memakai bantal untuk menyangga tulang belakang saat

duduk dan berbaring, olahraga teratur seperti berjalan kaki, yoga dan

berenang, posisi tidur disarankan miring kesamping bukan terlentang dan

hindari kebiasaan duduk dan berdiri terlalu lama, hindari menggunakan

sepatu hak tinggi dan mengangkat beban yang berat, gunakan bantal waktu

tidur untuk meluruskan punggung.

Salah satu ketidaknyaman yang dialami oleh ibu hamil

trimester III adalah sering buang air kecil. Hal ini terjadi dikarenakan

ginjal bekerja lebih berat dari biasanya, karena organ tersebut harus

menyaring volume darah lebih banyak dibanding sebelum hamil. Proses

penyaringan tersebut kemudian menghasilkan lebih banyak urine.

Kemudian, janin dan plasenta yang membesar juga memberikan tekanan

pada kandung kemih, sehingga menjadikan ibu hamil harus sering

kekamar kecil untuk buang air kecil (Megasari, M., dkk. 2015).

Cara mengatasi sering kencing dengan mengurangi minuman

yang mengandung alkohol, minuman bersoda atau dengan kandungan

tinggi gula dan minuman berkafein seperti kopi atau teh. Kandungan

dalam minuman tersebut bersifat mengiritasi kandung kemih dan membuat

seseorang lebih sering buang air kecil, sehingga akan lebih baik

mengurangi atau menghindari minuman tersebut dan lebih banyak

konsumsi air putih.


78

Ketika merasa khawatir dalam menghadapi persalinan maka

dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat

menentramkan dan menenangkanya. Dengan segala permasalahan dan

kecemasan serta ketakutan yang dialami oleh ibu hamil dalam menghadapi

kelahiran, maka dukungan dari keluarga sekitar sangat membantu bagi

ketenangan ibu. Dengan adanya dukungan pada ibu hamil akan merasa

lebih nyaman karena merasa ada yang menjaga dan melindunginya

sehingga dapat menyebabkan rasa nyaman dan aman.

Berdasarkan hasil evaluasi dalam tindakan tersebut kondisi ibu

dan janin dalam keadaan baik dan sehat. Dan ibu mengerti penjelasan yang

diberikan oleh peneliti dengan cara menjelaskan kembali kembali apa yang

sudah disampaikan dan berusaha akan mengikuti saran yang diberikan.

Demikian dari hasil penelitian ini, Peneliti menemukan

beberapa kesamaan antara teori dan kasus, peneliti juga menemukan

kesenjangan antara Teori dan kasus, peneliti melakukan kunjungan 4 kali

dan membuat penatalaksanaan berdasarkan keluhan yang diperoleh.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan Asuhan Kebidanan Kehamilan dan

pendokumentasian dalam bentuk SOAP pada Ny. V yang dimulai dari tanggal

22 Juni-18 Juli 2021 Maka dapat di simpulkan :

1. Pengkajian data Subjektif dan Objektif ditemukan kesenjangan antara

kasus pada Ny. V dengan teori.

2. Pengkajian data Assement dan Plan tidak ditemukan kesenjangan antara

kasus pada Ny. V dengan teori.

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Mapane

Diharapkan bidan tetap melaksanakan setiap pelayanan kebidanan dengan

baik dan selalu berpegang pada Standar Asuhan Kebidanan agar tercipta ibu

yang sehat untuk generasi yang sehat juga.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk terus melaksanakan

Asuhan Kebidanan Kehamilan sehingga diharapkan Mahasiswa dapat

mengenal banyak kasus dilapangan yang tidak diterangkan dalam bacaan

referensi yang ada maupun praktek yang dilakukan dilaboratorium.

77
3. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat meningkatkan dan mengetahui bagaimana cara

melaksanakan Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis serta menjadikan

pelajaran kelak untuk menjadi seorang Bidan yang Berkompeten.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Lebih meningkatkan pengetahuan dalam mempelajari kasus-kasus pada saat

praktik, dan lebih menerapkan asuhan kebidanan sesuai standar pelayanan

kebidanan.

78
DAFTAR PUSTAKA

Ari Sulistyawati. (2009). Asuhan Kebidanan pada masa Kehamilan.


Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, 2019. (2019). Dinas Kesehatan Sulawesi
Tengah, 2019
Fatima, & Nuryaningsih. (2017). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta
Fatimah. (2018). Asuhan Kebidanan Kehamilan. In Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9). fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jarta.
http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=/8673/course/overviewfiles/
Asuhan Kebidanan Kehamilan.pdf&amp;forcedownload=1
Kementrian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. In
Kementrian Kesehatan Repoblik Indonesia (Vol. 42, Issue 4).
https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-
2019.pdf
Prawirohardjo, S. 2016. (2016). Ilmu Kebidanan. PT Bima Pustaka
Pritasari, K., & Mulati, E. (2020). Pedoman Bagi ibu Hamil,Bersalin,Nifas dan
Bayi baru Lahir di Era Pandemi COVID-19. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
Simkin, P., Whalley, J., & Keppler, A. (2008). Panduan Lengkap
Kehamilan,Melahirkan,& Bayi. Arcan.
https://kink.onesearch.id/Record/IOS2870.PKMAL000000000001508
World Health Organization. (2017). Antenatal Care For a Positive Pregnancy
Experience.
https://apps.who.int/iris/bitstream/10665/250796/1/9789241549912-eng.pdf
Yuli. (2017). Pengertian Kehamilan. https://repository.unimus.ac.id
Yulizawati, Iryani, dr. D., Bustami, L. E., Insani, A. A., & Andriani, F. (2018).
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. In FEBS Letters (Vol. 185,
Issue 1). Erka CV. Rumahkayu Pustaka Utama Anggota.
https://doi.org/10.1016/0014-5793(85)80729-8

Megasari, M., dkk. (2015). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta :


Deepublish Publisher

79
Lisnawati, (2011). Generasi Melalui Imuisasi. Jakarta : Trans Info Media
BIODATA PENULIS

I. Identitas

Nama : Delsiyani Basompe

Nim : PO0224218072

Tempat / Tanggal lahir : Pamona, 28 Desember 1999

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 1 dari 2 bersaudara

Nama Orang Tua : Ibu : Marlis Melego

Ayah : Ritseman Basompe

Agama : Kristen Protestan

II. Riwayat Pendidikan

1. Tamat TK Bethel Pamona Tahun 2006

2. Tamat SDN 6 Tentena Tahun 2012

3. Tamat SMP GKST 1 Tentena Tahun 2015

4. Tamat SMK GKST 2 Tentena Tahun 2018

5. Terdaftar sebagai Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Prodi D-III Kebidan
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai