SKRIPSI
Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan berkat serta Rahmat dan Karunia-
Nya, penulisan skripsi yang berjudul “Hubungan Paritas dan Usia Ibu dengan
Kejadian Partus Lama di RSUD Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2020” ini
dapat diselesaikan oleh peneliti tepat waktu walaupun menemui kesulitan maupun
rintangan.
Penyusunan dan penulisan skripsi ini merupakan suatu rangkaian dari proses
Peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Iin Prima Fitriah,
sebagai pembimbing II yang telah banyak membantu dan memberikan arahan serta
masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih juga peneliti
ucapkan kepada:
Kemenkes Padang.
3. Ibu Elda Yusefni, S.ST, M.Keb sebagai Ketua Program Studi D-IV
iii
4. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang
yang telah memberikan bekal ilmu dan bimbingan selama penulis dalam
pendidikan.
5. Orang tua yang telah memberikan dukungan dalam berbagai hal sehingga
menyelesaikan skripai.
7. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalan pembuatan skripsi ini
kemampuan, sehingga peneliti merasa masih belum sempurna baik dalam isi maupun
dalam penyajiannya. Untuk itu, peneliti selalu terbuka atas kritik dan saran yang
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
PERNYATAAN PERSETUJUAN...................................................................................ii
PERNYATAAN PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................6
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................6
1. Tujuan Umum..............................................................................................6
2. Tujuan Khusus.............................................................................................6
D. Manfaat Penulisan....................................................................................................7
1. Bagi Penulis.................................................................................................7
2. Bagi Institusi Pendidikan.............................................................................7
3. Bagi Tempat Penelitian................................................................................7
E. Ruang Lingkup........................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Partus Lama
1. Pengertian....................................................................................................9
2. Etiologi.........................................................................................................9
3. Tanda dan Gejala.........................................................................................20
4. Klasifikasi Partus Lama...............................................................................21
5. Diagnosis.....................................................................................................23
6. Bahaya Partus Lama....................................................................................23
7. Penanganan Partus Lama.............................................................................26
8. Peran Bidan dalam Upaya Penanganan Partus Lama..................................28
B. Paritas.......................................................................................................................29
C. Umur Ibu..................................................................................................................31
D. Kerangka Teori........................................................................................................34
E. Kerangka Konsep.....................................................................................................35
F. Definisi Operasional................................................................................................36
G. Hipotesa Penelitian..................................................................................................47
BAB III METODE PENELITIAN
v
A. Jenis dan Desain Penelitian......................................................................................38
B. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................................38
C. Populasi dan Sampel................................................................................................38
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data...........................................................................41
E. Teknik Pengolahan Data..........................................................................................42
F. Analisis Data............................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Kontingensi 2X2 Odds Ratio pada penelitian case control...................44
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan proses fisiologis yang terjadi pada semua ibu hamil.
Proses yang fisiologis ini dapat berubah menjadi patologis (komplikasi) bila tidak
kehamilan dan persalinan. Secara global angka kematian ibu yaitu 211 per 100.000
kematian ibu di dunia sebesar 177/100.000 kelahiran hidup. AKI di Indonesia ini
tergolong tinggi yang merupakan peringkat ke-4 dari 11 negara Asia Tenggara
lainnya.2
ibu, karena secara global 80% kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung
dan sisanya 20% tidak langsung. Adapun penyebab langsung yaitu perdarahan
(25%), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus lama (8%),
komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%). Walaupun secara
1
2
ibu, namun partus lama merupakan salah satu faktor yang sering menyebabkan
Berdasarkan data SDKI tahun 2019 angka kematian ibu masih diangka 305
per 100.000 kelahiran hidup, angka tersebut masih jauh dari tujuan Sustainable
Development Goals (SDG’s) yakni menurunkan rasio kematian ibu hingga kurang
2.226 kasus yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Adapun salah
satu penyebab kematian ibu tersebut terjadi karena ada komplikasi saat persalinan
yaitu partus lama. Proporsi komplikasi pada saat persalinan partus lama berada
pada peringkat ke-3. Rincian komplikasi saat persalinan yaitu ketuban pecah dini
(2,4%), plsenta tertinggal (0,8%), plasenta previa (0,7%), dan kejang (0,2%).5,6
ibu sebanyak 116 orang, penyebab kematian ibu tersebut disebabkan oleh
gangguan sistem peredaran darah 7 orang, gangguan metabolik 6 orang, dan lain-
lain 54 orang yang dalamnya mencakup partus lama. Proporsi kematian ibu akibat
perdarahan dan infeksi juga disebabkan karena partus lama. 5 Sedangkan menurut
data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tentang persentase kejadian
partus lama juga meningkat dari tahun 2016 yaitu 1% dan tahun 2017 yaitu
3
1,14%.7 Persentase kejadian partus lama tahun 2018 di Kabupaten Pesisir Selatan
yang tertinggi berada di Rumah Sakit Daerah Tapan dengan persentase 26,4%
angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi meningkat. Partus lama pada
ibu, dapat menyebabkan infeksi, rupture uteri, pembentukan fistula, dan cedera
akan terjadi infeksi, trauma serebri, cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan
kematian bayi. Oleh karena itu, harus diupayakan untuk mencegah kejadian partus
yaitu power (kekuatan his), passage (jalan lahir), passanger (janin), paritas, KPD,
usia ibu, jarak kehamilan, sosial ekonomi, respons stress dan pembatasan
paritas. Partus lama sering ditemukan pada ibu bersalin primigravida. Karena
dan komplikasi cukup besar pada his, jalan lahir, dan kondisi janin, sedangkan
pada multipara, dominasi fundus uteri lebih besar dengan kontraksi uterus lebih
kuat serta dasar panggul yang lebih rileks sehingga bayi lebih mudah melalui jalan
banyak jumlah janin, persalinan secara progresif lebih lama. Hal ini diduga akibat
keletihan pada otot-otot uterus, struktur anatomi otot dan serat uterus yang kurang
elastis. Wanita dengan paritas tinggi yaitu lebih dari 4 berisiko mengalami partus
tahun 2017 menyatakan bahwa, terdapat hubungan yang signifikan antara paritas
dengan kejadian partus lama, dimana ibu bersalin dengan paritas beresiko (paritas
1 atau >4) memiliki peluang 1,661 kali mengalami partus lama dibandingkan
dengan ibu yang paritas tidak beresiko (2-4). Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ismawati Dunggio di Rumah Sakit Dewi Sartika
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017 yang menunjukkan ada hubungan yang
partus lama, karena umur yang terlalu muda atau terlalu tua akan mengakibatkan
terganggunya alat reproduksi. Dalam kurun reproduksi sehat atau dikenal dengnan
usia aman untuk kehamilan dan persalinan yaitu 20-35 tahun. Pada umur kurang
itu, kekuatan otot-otot perineum dan otot-otot perut belum bekerja secara optimal.
sehingga sering terjadi partus lama atau macet yang memerlukan tindakan. Pada
ibu berusia diatas 35 tahun juga berisiko untuk terjadinya partus lama. Umur lebih
dalam hal ini adalah endometrium akibat usia biologis jaringan dan adanya
penyakit.9,12
Ibu hamil pada usia 36 tahun meskipun mental dan sosial ekonomi lebih
mantap tapi fisik dan alat reproduksinya sudah mengalami kemunduran, serviks
menjadi kaku untuk berdilatasi. Primipara dengan usia lanjut, kekakuan serviks
5
yang berlebihan dapat menjadi penyebab distosia dan partus lama.9 Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Ismawati Dunggio di Rumah Sakit Dewi Sartika
umur dengan kejadian partus lama, dimana faktor resiko untuk partus lama pada
ibu bersalin kelompok umur di bawah 20 tahun dan kelompok umur diatas 35
tahun adalah 2,43 kali lebih tinggi dari kelompok umur reproduksi sehat (20-35
tahun).10
Paritas dan Usia Ibu Bersalin dengan Kejadian Partus Lama di RSUD Arifin
Achamd Provinsi Riau Tahun 2016” menunjukkan adanya hubungan antara paritas
dengan kejadian partus lama, adanya hubungan umur dengan kejadian partus lama.
Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa paritas dan usia ibu
Rekam Medis didapatkan sebanyak 140 ibu bersalin, ada 37 ibu (26,4%)
mengalami partus lama pada tahun 2018, sedangkan pada tahun 2019 dari 153 ibu
bersalin, 46 ibu (30%) mengalami partus lama dan pada tahun 2020 dari 118 ibu
bersalin ada 36 ibu (31%) yang mengalami partus lama. Dari data tersebut dapat
dilihat angka kejadian partus lama di RSUD Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dari
Survey awal juga telah dilakukan di RSUD Tapan, dilihat data bulan
bersalin dengan paritas dan usia yang beresiko mengalami partus lama, dan 6
orang lagi dengan paritas dan usia yang tidak beresiko, tidak mengalami partus
lama. Hal ini berarti hampir separuh dari jumlah ibu bersalin di RSUD Tapan
mengalami Partus Lama dengan Paritas dan Usia ibu yang beresiko.14
melakukan penelitian dengan judul penelitian “ Hubungan Paritas dan Usia Ibu
dengan Kejadian Partus Lama di RSUD Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2020”.
B. Rumusan Masalah
dirumuskan masalah penelitian adalah “Apakah ada hubungan paritas dan usia ibu
dengan kejadian partus lama di RSUD Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2020?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
usia ibu dengan kejadian partus lama di RSUD Tapan Kabupaten Pesisir
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
E. Ruang Lingkup
Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain case control, yaitu
mengidentifikasi penyebab /faktor resiko (paritas dan usia ibu). Penelitian ini
8
sampai Juni 2021. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di
RSUD Tapan pada Bulan Januari-Desember Tahun 2020. Sampel kasus pada
penelitian ini adalah ibu bersalin yang mengalami partus lama, dengan teknik
pada penelitian ini yaitu ibu bersalin yang tidak mengalami partus lama, dengan
pengambilan data yang digunakan adalah data sekunder melalui rekam medis
RSUD Tapan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2020. Analisis data menggunakan
distribusi frekuensi variabel dan analisis bivariat menggunakan uji Chi square
A. Partus Lama
2. Etiologi
berikut ini;3,8,9
a. Power (His)
His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan
adanya halangan pada jalan lahir yang lazim terdapat dalam setiap
servik yang kaku. His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya
9
10
adalah :
Inersia uteri dibagi menjadi dua, jika sejak awal kekuatannya sudah
lemah dan persalinan berlangsung lama serta terjadi pada kala I fase
his kuat untuk waktu yang lama dan terjadi pada fase aktif hal ini
paling sulit dalam fase laten. Kontraksi uterus yang disertai rasa nyeri
dimulai.
presipitatus) ; sifat his normal, tonus otot diluar his juga biasa,
1) Disproporsi fetopelvik
Situasi ini terjadi akibat ukuran pelvis yang kurang, ukuran janin
tersebut.
efisien.
c) Kesempitan PBP
vulva dan vagina, serta serviks yang kaku pada primigravida tua.
c. Passanger (Janin)
bagian terendah.
14
b) Presentasi dahi
c) Presentasi muka
d) Presentasi majemuk
e) Presentasi bokong
2) Janin Besar
besar tidak hanya apakah kepala janin akan gagal melewati pelvis
tetapi juga apakah bahu janin akan dapat melewati jalan masuk pelvis
pelahiran sesar mungkin hal yang tepat. Tidak ada cara yang akurat
distosia bahu.
Berikut beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan partus lama :8,9
1) Paritas
selama persalinan.
belum mendatar. Bila kantong ketuban pecah pada saat servik masih
cm.
3) Usia
umur lebih tua. Partus lama sering dijumpai pada kehamilan dengan
umur lebih 35 tahun. Umur lebih dari 35 tahun merupakan salah satu
4) Jarak Kehamilan
dampak yang buruk terhadap kondisi kesehatan ibu dan bayi. Hal ini
fungsi otot uterus dan otot panggul yang sangat berpengaruh pada
lama/tak maju.
5) Sosial Ekonomi
6) Respons Stres
persalinan, bidan sibuk dengan klien lain, paparan dengan pasien lain
a. Dehidrasi
mekonium.
g. Akhir dari persalinan lama adalah rupture uteri imminens sampai rupture
Kala satu persalinan dibagi menjadi dua periode yaitu fase laten
Kontraksi uterus menjadi terarah dan serviks melunak serta menipis. Pada
Pada primigravida, lama rata-rata fase laten adalah 8,6 dan 20 jam.
Untuk multipara, angka-angkanya adalah 5,3 dan 14 jam. Fase laten yang
panjang mencakup :
3) Disproporsi fetopelvik
4) Persalinan disfungsional
menyertai:
1) Malposisi janin
2) Disproporsi fetopelvik
Fase aktif pada multipara yang berlangsung lebih dari 6 jam dan
laju dilatasi servik yang kurang dari 1,5 cm per jam merupakan keadaan
abnormal.
setelah batas waktu ini morbiditas maternal dan neonatal akan naik.8
23
b. Inersia uteri
c. Disproporsi sefalopelvik
d. Malpresentasi
e. Kala II lama
kemajuan penurunan.
infeksi, kelelahan ibu dan shock. Angka kelahiran dengan tindakan yang
diantaranya 3,8,17,18
24
1) Infeksi intrapartum
pada ibu dan janin. Pneumonia pada janin akibat aspirasi cairan
2) Ruptur Uteri
bahaya serius selama partus lama, terutama pada ibu dengan paritas
ruptur.
3) Pembentukan Fistula
panggul, tetapi tidak maju untuk jangka waktu yang cukup lama,
sirkulasi, dapat terjadi nekrosis yang akan jelas dalam beberapa hari
dari kepala janin serta tekanan ke bawah akibat upaya mengejan ibu.
ikat.
3) Cedera akibat tindakan ekstraksi dan rotasi dengan forceps yang sulit.
5) Kaput Suksadeneum
besar.
a. Penanganan umum
1) Nilai secara cepat keadaan umum ibu termasuk tanda vital dan
tingkat hidrasinya
menit selama fase aktif dan tiap 5 menit selama kala II.
b) Jika ketuban sudah pecah dan air ketuban kehijau – hijauan atau
b. Penanganan khusus
atau NaCl
4) Kala II memanjang
oksitosin drip
terpenuhi.
dan retum yang penuh tidak saja menimbulkan perasaan tidak enak dan
diperkirakan terjadi dalam waktu yang layak serta tidak terdapat gawat
B. Paritas
wanita. Paritas merupakan faktor penting dalam menentukan nasib ibu dan janin
baik selama kehamilan maupun selama persalinan.9 Pembagian paritas terdiri dari:
1. Primipara
satu kali viable, tanpa mengingat janinnya apakah hidup atau mati pada saat
baik pada kekuatan his, jalan lahir, dan kondisi janin. Pada penelitian Gordon
2. Multipara
kali sampai empat janin mencapai batas viable. Pada ibu multipara dominasi
fundus uteri lebih besar dengan kontraksi uterus lebih besar dengan kontraksi
lebih kuat dan dasar panggul yang lebih rileks sehingga bayi lebih mudah
30
3. Grandemultipara
bagian bawah janin tidak dapat menekan dan berhubungan langsung serta
rapat dengan segmen bawah rahim. Akhirnya partus dapat berlangsung lama.
secara progresif lebih lama. Hal ini diduga akibat keletihan pada otot-otot
kekendoran pada dinding rahim.12 Paritas yang tinggi yaitu lebih dari 4 jika
paritas juga berhubungan dengan persalinan lama, dimana ibu hamil dengan
persalinan lama 1,661 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil dengan
paritas tidak beresiko (paritas 2 sampai 4). Paritas berisiko (1 dan >4) yaitu
mengedan yang tepat belum pernah diketahui. Ibu dengan paritas > 4 atau
sudah lebih dari 4 kali bersalin akan terjadi penurunan fungsi alat-alat
C. Usia Ibu
Usia adalah lama waktu hidup seseorang atau ada sejak dilahirkan. Usia
ibu merupakan salah satu faktor risiko yang berhubungan dengan kualitas
kehamilan atau kesiapan ibu dalam proses reproduksi. Umur reproduksi dianggap
sehat untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun, sedangkan yang
dianggap berbahaya adalah umur 35 tahun ke atas dan dibawah 20 tahun. 3 Wanita
yang melahirkan di bawah usia 20 tahun atau lebih dari 35 tahun akan mempunyai
Menurut para ahli, usia dan fisik wanita berpengaruh terhadap proses
persalinan adalah 20 sampai 30 tahun, tapi mengingat kemajuan teknologi saat ini
Karena secara psikologi, mental wanita di usia kurang 20 tahun belum 100 %
siap untuk hamil. Hal ini, menyebabkan kesadaran untuk memeriksakan diri
dan kandungannya rendah. Selain itu, secara fisik alat reproduksi pada wanita
usia< dari 20 tahun juga belum berfungsi sempurna sehingga akan mudah
mengalami komplikasi.
32
kematian ibu dan janin 4-6 kali lipat dibandingkan wanita yang hamil dan
bersalin di usia 20-35 tahun. Pada umumnya wanita dibawah 20 tahun rahim
kekuatan otot-otot perineum dan otot-otot perut belum bekerja secara optimal
tindakan.
Usia 20-35 tahun dianggap ideal untuk hamil dan melahirkan atau
disebut sebagai usia reproduksi sehat. Di rentang usia ini, kondisi fisik wanita
kondisi yang maksimal untuk kehamilan. Secara fisik mental pun siap, yang
Wanita yang hamil pada usia ini sudah dianggap sebagai kehamilan
memperbesar risiko kematian perinatal adalah pada ibu dengan umur lebih
tua. Umur lebih dari 35 tahun merupakan salah satu penyebab dari berbagai
Menurut Rositawati faktor resiko untuk persalinan sulit pada ibu hamil yang
33
berumur diatas 35 tahun adalah 2-3 kali lebih tinggi dari kelompok umur
reproduksi sehat.11 Pada usia ini, wanita biasanya sudah dihinggapi penyakit
seperti kanker mulut rahim, kencing manis, darah tinggi dan jantung. Keadaan
menjadi sulit dan lama. Hal ini di tambah dengan penurunan kekuatan ibu
untuk mengeluarkan bayi karena faktor umur dan faktor penyakit yang di
deritanya.
regenerasi sel-sel tubuh terutama dalam hal ini adalah endometrium akibat
usia biologis jaringan dan adanya penyakit. Ibu hamil pada usia 36 tahun
meskipun mental dan sosial ekonomi lebih mantap tapi fisik dan alat
kaku dan tidak elastis, hal tersebut akan menghambat persalinan kala II dan
D. Kerangka Teori
Paritas
KPD
Usia Ibu
Jarak Kehamilan
Faktor Predisposisi Sosial Ekonomi
Respons Stres
Pembatasan Mobilitas dan
Postur Semi Rekumben
Sumber : Sarwono Prawirohardjo 2016, Oxorn 2010, dan Nasrudin, dkk 2020
Gambar 2.1.
Hubungan Paritas dan Usia Ibu dengan Kejadian Partus Lama
Keterangan :
diteliti
o tidak diteliti
35
E. Kerangka Konsep
suatu konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa
yang telah diuraikan pada studi kepustakaan atau hubungan antara variable-
Paritas
Partus Lama
Usia Ibu
F. Definisi Operasional
Tabel 2.1.
Definisi Operasional Hubungan Paritas dan Usia Ibu dengan
Kejadian Partus Lama di RSUD Tapan Tahun 2020
Defenisi Alat Cara Skala
No Variabel Operasional Ukur Ukur
Hasil Ukur
Ukur
1. Partus Persalinan yang Data rekam S 0. Iya, jika
Lama didiagnosis partus medis t terdiagnosa
lama oleh dokter u partus lama
yaitu yang d Ordinal
berlangsung lebih i 1. Tidak,jika
dari 24 jam pada d tidak
primigravida dan o terdiagnosa
lebih dari 18 jam k partus lama
pada multigravida u
m
e
n
t
a
s
i
2. Paritas jumlah anak yang Data rekam Studi 0. Beresiko (1
pernah dilahirkan oleh medis dokum dan >4)
seorang wanita entasi
1. Tidak Ordinal
Beresiko
2-4
G. Hipotesis
Ha : Ada hubungan paritas ibu dengan kejadian partus lama di RSUD Tapan
Ha :Ada hubungan usia ibu dengan kejadian partus lama di RSUD Tapan
METODE PENELITIAN
Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juni 2021
dan pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada April sampai Mei 2021.
1. Populasi
Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dari bulan Januari sampai Desember 2020,
2. Sampel
38
39
Keterangan :
Ismawati, 2016)
P 1+ P 2 0,5663+0,2463
P= = = 0,4061
2 2
2
{1,96 √ 2 x 0,4061(1−0,4061)+ 0,84 √ 0,5663 (1−0,5663 ) +0,2463(1−0,2463)}
¿ 2
(0,5663−0,2463)
2
{ 1,96 √ 0,4823+ 0,84 √ 0,4312 }
n= = 35,72 dibulatkan 36
(0,32)2
Sampel penelitian ini adalah ibu bersalin dengan partus lama dan ibu
seluruh ibu bersalin diurut melalui nomor, lalu dari 82 ibu bersalin
2.
c. Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi
yaitu :
yaitu :
2) Kriteria Eksklusi
1. Jenis Data
rekam medis di RSUD Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dari bulan Januari
pasien. Data populasi didapatkan dari laporan persalinan tahun 2020. Adapun
berikut :
Data yang telah terkumpul diperiksa untuk mengetahui kelengkapan data. Jika
ada data yang tidak ditemukan, peneliti segera melakukan pengecekan ulang
Data – data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan bantuan komputer.
Partus Lama :0
b. Paritas
c. Usia Ibu
memastikan kembali bahwa tidak ada data yang salah ketika di entry dengan
5. Tabulasi (Tabulating)
F. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
44
kemaknaan (α) yang ditetapkan adalah 0,05 dan tingkat kepercayaan adalah
95 %.
kemaknaan 0,05 sehingga jika nilai p value < 0,05 maka hasil nilai statistik
dependen. Jika p value ≥ 0,05, maka hasil nilai statistik dinilai tidak
dependen.
variable. Uji statistik yang digunakan adalah perhitungan Odds Ratio (OR).
Partus Lama
Faktor Resiko Jumlah
Kasus Kontrol
Positif A b a+b
Negatif C d c+d
Tabel 3.1
Tabel Kontingensi 2 X 2 Odds Ratio pada penelitian case control
45
Keterangan :
dengan interprestasi :
Jika OR =1 :faktor yan diteliti bukan merupakan faktor risiko (tidak ada
hubungan)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pesisir Selatan pada tanggal 24 Mei 2021 sampai dengan 13 juni 2021 terdapat
tentang kejadian partus lama, paritas dan usia ibu. Sedangkan analisis bivariat
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
10. Dunggio Ismawati. Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Partus
Lama di Ruang Bersalin RS Dewi Sartika di Provinsi Sulawesi Tenggara.
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id
11. Rositawati. Hubungan Paritas Ibu Bersalin dengan Kejadian Partus Lama di
RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. 2017;Vol 09.
12. Cunningham FG. Obstetri Williams. Jakarta. 23rd ed. EGC; 2012.
13. Rice N. Hubungan Paritas dan Usia Ibu Bersalin dengan Kejadian Partus
Lama. J Penelit Kesehat Suara Forikes. 2016;VII N0 04. https://forikes-
ejournal.com/index.php/SF/article/view/sf201610.74.07/pdf
14. RSUD Tapan. Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Tapan.2020.
1 Konsultasi
topik dan
penetapan
judul
proposal
2 Pengambila
n data awal
3 Penyusunan
proposal dan
konsultasi
4 Penyerahan
proposal
5 Seminar
proposal
6 Perbaikan
proposal
7 Pengambiln
Data
Penelitian
8 Pengolahan
Data
9 Analisis
Data
10 Penyusunan
dan
Konsultasi
Hasil
penelitian
Lampiran B
Lampiran C
LEMBAR CHEKLIST
Diagnosa
No. Umur Paritas
NO Kode Kode Partus Kode
MR (Tahun) (Kali)
Lama
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
Lampiran D
MASTER TABEL
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
Lampiran E
DUMMY TABEL
A. Univariat
1. Partus Lama
Jumlah
n % n %
Ya
Tidak
Jumlah
2. Paritas
Jumlah
n % n %
Beresiko
Tidak
Beresiko
Jumlah
3. Usia Ibu
Jumlah
n % n %
Berisiko
Tidak Beresiko
Jumlah
B. Bivariat
1. Paritas dengan kejadian partus lama
Partus Lama P
Total OR
Paritas Kasus Kontrol value
n % n %
Beresiko
Tidak
Beresiko
Jumlah
Partus Lama
P
Usia Kasus Kontrol Total OR
value
n % n %
Beresiko
Tidak
Beresiko
Jumlah
Lampiran F
Lembar Konsultasi
Nama : Hella Anaketi Marlin
NIM : 204330738
Pembimbing I : Iin Prima Fitriah, S.SiT,M.Keb
Judul :Hubungan Paritas dan Usia Ibu dengan Kejadian Partus Lama
di RSUD Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2020.
NO HARI / MATERI HASIL PARAF
TANGGAL KONSULTASI KONSULTASI
PEMBIMBING