Anda di halaman 1dari 44

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN KONSUMSI TABLET FE DAN TABLET VITAMIN C


DENGAN ANEMIA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PADANG SERAI
KOTA BENGKULU

OLEH:

LIZZA EKA FITRI


NPM. 1926041027.P

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan


Tim penguji proposal jurusan ilmu Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Tri Mandiri Sakti
Bengkulu

Oleh:
Nama: Lizza Eka Fitri
NPM. 1926041027.P

Menyetujui,
Bengkulu, November 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Tria Nopi Herdiani, SST, M.Kes Pitri Subani, SST, M.Kes

Mengetahui
Program Studi Program Sarjana Terapan Kebidanan
Stikes Tri Mandiri Sakti
Bengkulu

Mika Oktarina, SST, M. Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan proposal yang berjudul “Hubungan Konsumsi Tablet Fe dan Tablet

vitamin C dengan Anemia Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang

Serai Kota Bengkulu”.

Selama penulisan proposal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak berupa masukan, bimbingan, kritikan dan saran yang sangat

bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik. Untuk

itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan

dan dukungan yang telah diberikan dalam menyelesaikan proposal ini:

1. Drs. H. S. Effendi, MS selaku Ketua STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

2. Mika Oktarina, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Program Studi Sarjana

Terapan Kebidanan.

3. Tria Nopi Herdiani, SST, M.Kes selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan yang sangat bermanfaat.

4. Pitri Subani, SST, M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan masukan yang bermanfaat.

5. Semua pihak yang telah ikut bekerja keras membantu membuat proposal ini

dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

iii
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan baik secara materi maupun dari

teknik penulisan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sangat

bermanfaatbagi proposal ini agar lebih baik untuk ke depannya.

Bengkulu, November 2020

(Penulis)

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL................................................................................................ v
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 8


A. Kajian Teori.......................................................................................... 8
1. Konsep Anemia................................................................................ 8
2. Konsumsi Tablet Fe......................................................................... 11
3. KonsepVitamin C............................................................................. 13
4. Hubungan Konsumsi Tablet Fe dengan anemia pada ibu Hamil..... 14
5. Hubungan Konsumsi Tablet Vitamin C dengan anemia pada ibu
Hamil................................................................................................ 16
B. Kerangka Konseptual............................................................................ 18
C. Definisi Operasional............................................................................. 18
D. Hipotesis............................................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 20


A. Tempat/lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 20
B. Jenis dan Desain Penelitian................................................................... 20
C. Populasi dan Sampel............................................................................. 20
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 21
E. Teknik Pengolahan Data....................................................................... 22
F. Teknik Analisis Data............................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 24
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deifinisi Operasional............................................................................... 18

vi
DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kerangka Konsep................................................................................... 18

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden


Lampiran 2. Lembar Permohonan Responden
Lampiran 3. Kuesioner
Lampiran 4. Format Pengumpulan Data
Lampiran 5. Berita Acara Bimbingan Proposal Skripsi

viii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian merupakan salah satu indikator kesehatan ibu di dunia.

Angka Kematian Ibu di Dunia pada tahun 2019 adalah 216 per 100.000

kelahiran hidup atau diperkirakan jumlah kematian ibu adalah 303.000 kematian

dengan jumlah tertinggi berada di negara berkembang yaitu sebesar 302.000

kematian. Organisasi kesehatan dunia World Helath Organization (WHO) tahun

2019, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia

terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduknya menderita

anemia. Prevalensi anemia pada ibu hamil secara global di seluruh dunia adalah

41,8%, sedangkan prevelansi anemia di Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1%,

Amerika 24,1% dan Eropa 25,1% (Kuswara, 2020).

Salah satu target Sustainable Development Goal’s (SDGs) untuk

kesejahteraan masalah gizi dengan mengurangi anemia akibat kekurangan zat

besi (Fe) yang merupakan masalah gizi utama di Asia termasuk Indonesia.

Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 305 per 100.000 Kelahrian Hidup,

salah satu penyebab kematian tersebut adalah perdarahan yang diakibatkan

anemia dalam kehamilan. Angka prevalensi anemia di Indonesia pada tahun

2019, yaitu pada ibu hamil sebesar 37,1%, sebanding dengan belum

terpenuhinya target cakupan pemberian tablet tambah darah 80, 81% dari target

90% (Kemenkes, 2020).

1
2

Menurut Manuaba (2014) kadar Hb tidak normal atau anemia dalam

kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah

lebih rendah dari nilai normal yaitu dibawah 11 g/dl pada trimester I dan III

dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II. Kebanyakan anemia dalam

kehamilan disebabkan oleh kekurangan zat besi dan perdarahan akut bahkan

tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Wanita hamil sangat sulit untuk

mendapatkan cukup zat besi walaupun telah mengkonsumsi makanan yang

tinggi zat besi setiap hari, selain itu kurangnya konsumsi suplemen makanan

menyebabkan ibu kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi (Klein dan Thomson,

2014). Penyebab hal tersebut di sebabkan karena zat besi besi adalah salah

satu nutrient yang tidak dapat di peroleh dalam jumlah yang adekuat dari

makanan yang dikonsumsi selama masa hamil (Bobak, dkk, 2015).

Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik

dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit

penyulit yang dapat timbul akibat kadar Hb tidak normal antara lain perdarahan

seperti keguguran (abortus), kelahiran prematurs, persalinan yang lama akibat

kelelahan otot rahim dalam berkontraksi (inersia uteri) yang dapat menimbulkan

perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia

uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin serta anemia yang

berat (<4 gr%) dapat menyebabkan dekompensasi kordis (Wiknjosastro, 2014).

Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia kehamilan diantaranya

gravid, umur, paritas, tingkat pendidikan, status ekonomi dan kepatuhan

konsumsi tablet Fe dan suplemen makanan (Keisnawati, dkk, 2015).


3

Penatalaksanaan anemia dapat dilakukan dengan mengkonsumsi zat yang

bergizi dari bahan alami selain itu dapat dilakukan upaya pemberian tablet besi

atau Fe pada 1 tablet setiap hari (Cahyaningtiyas, 2017).

Penelitian yang dilakukan Nurhayati (2014) dengan judul Pengaruh

Asupan Zat besi (Fe) dengan Peningkatan kadar Haemoglobin (Hb) pada Ibu

Hamil di Puskesmas Kopelma Darussalam menyebutkan bahwa ada pengaruh

antara asupan zat besi (Fe) dengan Peningkatan kadar Haemoglobin (Hb) pada

ibu hamil.

Konsumsi tablet Fe berguna untuk membentuk sel darah merah. Selain itu

mineral ini juga berfungsi sebagai komponen untuk membentuk mioglobin

(protein yang membawa oksigen ke otot). Salah satu unsur penting dalam proses

pembentukan sel darah merah adalah zat besi, sehingga meningkatkan kadar Hb

(Almatsier, 2014).

Vitamin C dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dalam darah.

Kekurangan konsumsi vitamin C juga berdampak dengan terjadinya anemia

pada ibu hamil. Hal ini dapat ditangani dengan mengkonsumsi makanan-

makanan yang mengandung vitamin C untuk dapat memudahkan penyerapan

zat besi tersebut (Sulistyani, 2019).

Penelitian lain oleh Zarianis (2016) yang menyebutkan bahwa pemberian

vitamin C saja dapat meningkatkan daya tahan aerob. Hemoglobin terbukti ikut

mempengaruhi daya tahan aerob sehingga dapat meningkatkan Kadar

Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Vitamin C merupakan Enhancer zat besi seperti

vitamin C pada buah bit, bayam merah dan jus jambu, vitamin B12, asam folat
4

pada sari kacang hijau, serta protein dapat meningkatkan kadar hemoglobin

darah pada ibu hamil.

Berdasarkan jurnal penelitian Mukarrama, dkk(2019) “Hubungan Angka

Kecukupan Zat Besi Dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil”

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara angka

kecukupan zat besi dan vitamin C dengan kejadian anemia pada ibu hamil

trimester III di Puskesmas Mangasa Kota Makassar.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu angka kejadian

anemia tahun 2019 jumlah ibu hamil anemia sebanyak 4.660 kasus dengan

4.415 kasus anemia ringan dan 245 kasus anemia berat dari 28.052 ibu hamil

yang diperiksa kada Hb, dengan kejadian anemia tertinggi di Provinsi Bengkulu

yaitu di Kabupaten Seluma sebanyak 1.442 kasus, Kabupaten Bengkulu Utara

sebanyak 761 kasus dan terendah di Kabupaten Lebong sebanyak 25 kasus,

sedangkan Kota Bengkulu sebanyak 416 kasus. Data tahun 2018 sebanyak

4.968 kasus dengan 4.819 kasus anemia ringan dan 149 kasus anemia berat dari

27.666 ibu hamil yang diperiksa kadar Hb, dengan kejadian anemia tertinggi di

Provinsi Bengkulu yaitu di KabupatenBengkulu Utaras sebanyak 1.254 kasus,

Kota Bengkulu sebanyak 792 kasus dan terendah di Kabupaten Lebong

sebanyak 58 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2020)

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu jumlah ibu hamil

yang dilakukan pemeriksaan Hb pada tahun 2019 sebanyak 3.303 orang, dengan

persentase kejadian Anemia ibu hamil Tertinggi yaitu di Puskesmas Padang

Serai sebanyak 56 kasus dari 289 ibu hamil, Puskesmas Anggut Atas sebanyak
5

45 kasus dari 145 ibu hamil, Puskesmas Basuki rahmad sebanyak 40 kasus dari

73 ibu hamil. Data Tahun 2018 jumlah kejadian anemia ibu hamil tertinggi di

Puskesmas Sidomulyo sebanyak 75 orang, Puskesmas Nusa Indah sebanyak 72

orang dan Sawah Lebar sebanyak 65 orang dan Puskesmas dengan ibu hamil

anemia hamil terendah yaitu Puskesmas Bentiring sebanyak 0 orang (Dinkes

Kota Bengkulu, 2020).

Berdasarkan data dari Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu jumlah ibu

hamil yang dilakukan pemeriksaan Hb pada tahun 2018 sebanyak 15 kasus dari

363 ibu hamil, pada tahun 2019 sebanyak 56 kasus dari 289 ibu hamil, pada

Januari-Oktober 2020 sebanyak 16 kasus dari 419 ibu hamil (Register

Puskesmas Padang Serai, 2020).

Survey awal yang dilakukan pada tanggal 11-12 September 2020 di

Puskesmas Padang serai dengan melakukan wawancara terhadap 9 responden 2

diantaranya dari pemeriksaan Hb mengalami anemia ibu hamil. Dari 9

responden mengatakan selalu mendapatkan Tabel Fe diantaranya 4 responden

tidak pernah mengkonsumsi tablet Fe, 2 responden sesekali mengkonsumsi

Tablet Fe dan 3 responden mengkonsumsi setiap hari 1 x/1 tablet. Dari 9

responden mengatakan 7 diantaranya tidak pernah mengkonsumsi tablet vitamin

C, 2 responden pernah sesekali mengkonsumsi Tablet vitamin C.

Berdasarkan latar belakang inilah maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian “Hubungan Konsumsi Tablet Fe dan Tablet vitamin C dengan Anemia

Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang serai kota bengkulu”

B. Rumusan Masalah
6

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut “Adakah Hubungan Konsumsi Tablet Fe dan

Tablet vitamin C dengan Anemia Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

Padang serai kota bengkulu”?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mempelajari hubungan konsumsi Tablet Fe dan Tablet vitamin

C dengan Anemia Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang serai

kota bengkulu.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran anemia ibu hami di Wilayah Kerja

Puskesmas Padang serai kota bengkulu

b. Untuk mengetahui gambaran konsumsi Tablet Fe di Wilayah Kerja

Puskesmas Padang serai kota bengkulu

c. Untuk mengetahui gambaran Vitamin C di Wilayah Kerja Puskesmas

Padang serai kota bengkulu

d. Untuk mengetahui hubungan konsumsi Tablet Fe dengan Anemia Ibu

Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang serai kota bengkulu

e. Untuk mengetahui hubungan Vitamin C dengan Anemia Ibu Hamil Di

Wilayah Kerja Puskesmas Padang serai kota bengkulu.

D. Manfaat Penelitian
7

1. Bagi Puskesmas Padang serai kota bengkulu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan kepada tenaga kesehatan dan seluruh yang berada Di Wilayah

Kerja Puskesmas Padang serai kota bengkulu tentang pentingnya konsumsi

tablet Fe sebagai program pemerintah khusunya untuk membantu

meningkatkan kadar Hb ibu hamil.

2. Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Dapat dijadikan penambah informasi dan wawasan yang relevan

bagi Mahasiswa STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu khususnya jurusan

Kebidanan, digunakan untuk memberikan informasi ilmiah dalam

memberikan pelayanan kebidanan komprehensif kepada ibu hamil secara

langsung dan menambah referensi di perpustakaan.

3. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar dalam mengembangkan

penelitian lebih lanjut tentang Konsumsi Tablet Fe dan konsumsi votamin C

dengan peningkatan anemia Ibu Hamil.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Konsep Anemia

a. Pengertian

Anemia adalah suatu kondisi medis dimanakadar hemoglobin

kurang dari normal. Kadar Hb normal pada ibu hamil adalah ≥11 g/dl.

ibu hamil dikatakan anemia jika kadar Hb <11 gr/dl (Kemenkes, 2016).

Menurut Nugroho (2012) anemia dalam kehamilan adalah kondisi

ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari nilai

normal yaitu dibawah 11 g/dl pada trimester I dan III dan kurang dari

10,5 g/dl pada trimester II. Kebanyakan anemia dalam kehamilan

disebabkan oleh defisiensi besi.

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah

(eritrosit) dalam sirkulasi atau massa hemogoblin sehingga tidak mampu

memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan.

Anemia secara laboratorik yaitu keadaan apabila terjadi penurunan

dibawah normal kadar hemoglobin, hitungan eritrosit dan hemotokrit

(Amin & Hardhi, 2016).

Anemia adalah kekurangan darah yang dapat menganggu kesehatan

ibu pada saat proses persalinan. Kondisi ibu hamil dengan kadar

hemoglobin kurang dari 11 gr/dL pada trimester I dan III dan <10,5

8
9

gr/dL pada trimester II. Anemia dapat mneimbulkan dampak buruk

terhadap ibu maupun janin seperti infeksi, partus prematurus, abortus,

kematian janin dan cacat bawaan (Purwoastuti, 2015).

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,

merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan

murah. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena

mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan

pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.

Anemia kehamilan disebut “potential danger to mother and child”

(potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia

merupakan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam

pelayanan kesehatan pada lini depan (Manuaba, 2014).

b. Penyebab

Anemia dapat disebabkan oleh (Nurarif dan Kusuma, 2015):

1) Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.

2) Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.

3) Kurangnya Asupan zat besi dan protein dari makanan.

4) Kebutuhan zat besi meningkat.

5) Gangguan pencernaan dan absorbsi.

c. Klasifikasi

Klasifikasi dalam kehamilan menurut (Prawiroharjo, 2014) yaitu:

1) Anemia defiensi besi: anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai

ialah anemia akibat kekurangan besi. Kekurangan ini dapat


10

disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dalam makanan,

karena gangguan reabsopsi, gangguan pecernaan, atau karena

terlampau banyaknya besi yang keluar dari badan, misal pada

perdarahan.

2) Anemia megaloblastik: anemia dalam kehamilan disebabkan karena

defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi B12. Hal itu erat

kaitanya dengan defisiensi makanan.

3) Anemia hipoplastik: anemia pada wanita hamil dikarenakan sumsum

tulang kurang mampu membuat sel – sel darah baru.

4) Anemia hemolitik: anemia disebabkan karena penghancuran sel darah

merah berlangsung lebih cepat dari pada pembuatannya.

Tabel 2. Klasifikasi Anemia

No Klasifikasi Anemia Kadar Hemoglobin (Hb)


1 Tidak Normal <11 gr/dL
2 Normal ≥ 11 gr/dL
Sumber: Kemenkes (2016)

Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut (Manuaba, 2014):

1) Tidak Anemia : Hb 11 gr/dL

2) Anemia ringan : Hb 9 – 10 gr/dL

3) Anemia sedang : Hb 7 – 8 gr/dL

4) Anemia berat : Hb < 7 gr/dL

d. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala anemia antara lain adalah pusing, rasa lemah,

kulit pucat, mudah pingsan, sementara tensi masih dalam batas normal
11

perlu dicurigai anemia defisiensi. Secara klinik dapat dilihat tubuh yang

malnutrisi dan pucat (Purwoastuti, 2015).

Gejala anemia bisa dilihat dari pemeriksaan fisik pada

penderita anemia yaitu konjungtiva pucat dan warna pucat pada mukosa

bibir, telapak tangan dan dasar kuku (Nurarif dan Kusuma, 2016).

e. Dampak Anemia

Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu,

baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya.

Bahaya selama kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas,

hambatan tumbuh kembang, ancaman dekompensasi kordis (Hb<6

gr/dL), dan sebagainya. Bahaya saat persalinan partus lama, gangguan

HIS. Pada kala nifas dapat menimbulkan perdarahan post partum

(Manuaba, 2014).

f. Pencegahan Anemia

Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan memberikan sulfas

ferroosus sehari 1 tablet. Setiap mengkonsumsi zat besi disarankan untuk

mengkonsumsi makanan yang banyak protein dan sayur- sayuran yang

mengandung banyak mineral serta vitamin, protein hewani seperti hati,

daging, telur, kerang dan susu (Manuaba, 2014).

2. Konsep Konsumsi Tablet Fe

a. Pengertian

Konsumsi tablet Fe merupakan mengkonsumsi tablet zat besi diukur

dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara


12

mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi perhari minimal

sebanyak 90 tablet per trismester. Suplementasi besi atau pemberian

tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan

menanggulagi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi

besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi

asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan

asam folat (Kemenkes, 2016).

b. Dosis

Dosis pemberian tablet Fe atau sulfas ferroosus pada ibu hamil

yaitu sehari 1 tablet sebaiknya diminum sebelum tidur pada malam hari.

Pada setiap kehamilan kebutuhan zat besi yang diperlukan sebanyak 900

mg Fe yaitu meningkatnya sel darah ibu 500 mg Fe, terdapat dalam

plasenta 300 mg Fe, dan untuk darah janin sebesar 100 mg Fe. Jika

persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan menguras

persediaan Fe tubuh dan akhirnya akan menimbulkan anemia pada

kehamilan (Manuaba, 2012).

c. Kandungan dan Lama Konsumsi

Menurut Sarwono (2014) pemberian tablet besi dengan kandungan

200 mg Ferus Sulfat (setara dengan 60 mg elemen besi) dapat

meningkatkan kadar Hb 1 gr/Dl dalam waktu 1 bulan. Penelitian yang

dilakukan Ratih (2018) dengan judul Hubungan Pemberian Zat Besi

(Fe) dengan Peningkatan Kadar Hematokrit Pada Ibu Hamil Yang

Anemia Di RSIA X menyebutkan bahwa kadar hematokrit ibu hamil


13

dengan anemia dilakukan pemeriksaan laboratorium di RSIA X

Pekanbaru sebelum dan sesudah pemberian tablet zat besi (Fe) yang

diobservasi selama 30 hari mengalami peningkatan.

d. Jenis/Merk Tablet Fe

Jenis Tablet Fe yang di berikan dalam program pemerintah yaitu

tablet tambah darah buatan Kimia Farma ini merupakan jenis Fero Sulfat

yang sangat efektif untuk diminum ibu hamil karena satu-satunya obat

tambah darah yang cepat larut dalam air (Kemnekes, 2016).

3. Konsep Vitamin C

Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, yaitu

sebagai sintesis kolagen, sebagai karnitin, noradrenalin, serotonin, sebagai

absorpsi dan matabolisme besi, absorpsi kalsium, Mencegah infeksi dan

mencegah penyakit jantung. Vitamin C berfungsi untuk absorpsi dan

metabolism besi yaitu karena vitamin C mereduksi besi feri menjadi ferro

dalam usus halus sehingga mudah diabsorpsi. Sumber vitamin C pada

umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah

terutama yang asem, seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya, dan tomat.

Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-daunan dan jenis

kol. Angka kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk seseoarang

berbeda-beda sesuai umur dan kebutuhan pertumbuhan, hamil atau

menyusui. Angka kecukupan vitamin C untuk ibu hamil sendiri yaitu sesuai

angka kecukupan wanita dewasa yaitu 75 mg ditambah 10 mg/hari

(Sulistyani, 2019).
14

Anemia sendiri adalah penyakit dimana tubuh kekurangan sel

darah merah. Sel darah merah dihitung dalam jumlah hemoglobin.

Biasanya juga terjadi pada wanita saat menstruasi atau masa kehamilan.

Untuk menanganinya biasanya mengkonsumsi makanan- makanan yang

mengandung zat besi, disertai juga vitamin C untuk dapat memudahkan

penyerapan zat besi tersebut (Sulistyani, 2019).

4. Hubungan Konsumsi Tablet Fe dengan Anemia pada Ibu Hamil

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia

kehamilan diantaranya gravid, umur, paritas, tingkat pendidikan, status

ekonomi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe (Keisnawati, dkk, 2015).

Pentalaksanaan anemia dapat dilakukan dengan mengkonsumsi zat yang

bergizi dari bahan alami selain itu dapat dilakukan upaya pemberian tablet

besi atau Fe pada 1 tablet setiap hari dengan peningkatan minimal 0,5-1

gr/dL (Cahyaningtiyas, 2017).

Pemberian zat besi selama kehamilan merupakan salah satu cara yang

paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai tahap

yang di inginkan, karena sangat efektif dimana satu tablet mengandung

60mg Fe setiap tablet setara dengan 200mg ferrosulfat. Selama kehamilan

minimal diberikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan

diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama, dengan memberikan

preparat besi yaitu fero sulfat,atau atau nafero bisirat. Pemberian preparat

60mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1gr%/bulan (Sarwono,

2016).
15

Besi adalah komponen penting dari hemoglobin yang terikat pada sel

darah merah. Hemoglobin menyuplai oksigen ke otot untuk metabolisme

karbohidrat dan lemak untuk menghasilkan energi Angka kecukupan besi

adalah 15-18 mg perhari untuk wanita dan 10 mg per hari untuk laki-laki.

Sedangkan untuk seorang olah ragawan membutuhkan besi 30% lebih

banyak dari rata-rata kebutuhan orang dewasa (Anderson dan Fitzgerald,

2010). Dalam tubuh terdapat 3-5 atau 2,5-4 gram Fe, 30-40%nya dalam

bentuk cadangan besi. Distribusi Fe 70% (2-2,5 g) terdapat dalam Hb. 26%

sebagai cadangan besi dalam liver, limpa dan tulang. Dalam makanan, besi

sebagai ikatan organik yaitu garam Fe (Ferro dan Ferri sulfat). Bentuk ferro

lebih mudah diserap. Di dalam tubuh Fe berikatan dengan protein (bentuk

ferro maupun ferri). Bentuk aktif umumnya berupa bentuk ferro. Terdapat

2 bentuk besi yaitu Besi Heme dan non heme, pada daging merah

terdapat 40 % besi heme dan 60% besi non heme. Banyak berasal dari

hemoglobin dan myoglobin dalam daging, unggas dan ikan. Hanya terdapat

5-10% dari makanan yang dikonsumsi. Penyerapan 2-3x lebih mudah,

relative tidak banyak dipengaruhi oleh factor lain dalam makanan.

Kebanyakan besi yang ada di makanan adalah besi non heme. Besi non

heme ini biasanya didapati pada sayuran dan buah-buahan. Sekitar 25-35%

besi heme yang diabsorbsi, sedangkan pada besi non heme mengalami

penurunan 3 % dari besi heme untuk penyerapannya. Perbedaan jumlah

yang diabsorbsi ini sangat penting. Besi heme hanya ada pada daging

hewan. Sehingga bagi vegetarian harus waspada akan jumlah besi non heme
16

yang hanya sedikit diabsorbsi. Penyerapan hanya 5% (Anderson and

Fitzgerald, 2016).

Penelitian yang dilakukan Rizki (2017) dengan judul Hubungan Antara

Suplementasi Tablet Fe dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester

III di Puskesmas Air Dingi Padang menyebutkan bahwa ada pengaruh

pemberian suplemen tablet Fe dengan peningkatan kadar Hb pada ibu hamil

TM III, pemberian tablet Fe sesuai dengan standar pelayanan dan

diiringi pola makan yang baik akan memberikan pengaruh terhadap kadar

hemoglobin ibu hamil yaitu berkurangnya jumlah ibu hamil yang

mengalamai anemia.

Penelitian yang dilakukan Ratih (2015) dengan judul Hubungan

Pemberian Zat Besi (Fe) dengan Peningkatan Kadar Hematokrit Pada Ibu

Hamil Yang Anemia Di RSIA X menyebutkan bahwa ada hubungan

pemberian zat besi (Fe) dengan peningkatan kadar hematokrit pada ibu

hamil yang anemia di RSIA X Pekanbaru dengan nilai p=0,000, dimana

kadar hematokrit pada ibu hamil yang anemia sebelum mengkonsumsi

tablet zat besi (Fe) adalah 26,40 + 2,30, Kadar hematokrit pada ibu hamil

yang anemia sesudah mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) adalah 32,12

+3,72.

5. Hubungan Konsumsi Vitamin C dengan Anemia pada Ibu Hamil

Vitamin C mempunyai peranan yang sangat penting dalam

penyerapan besi terutama dari besi nonhem yang banyak ditemukan dalam

makanan nabati. Bahan makanan yang mengandung besi hem yang mampu
17

diserap sebanyak 37% sedangkan bahan makanan golongan besi nonhem

hanya 5% yang dapat diserap oleh tubuh. Penyerapan besi nonhem dapat

ditingkatkan dengan kehadiran zat pendorong penyerapan seperti vitamin C

dan faktor-faktor pendorong lain seperti daging, ayam, ikan. Vitamin C

bertindak sebagai enhancer yang kuat dalam mereduksi ion ferri menjadi

ion ferro, sehingga mudah diserap dalam pH lebih tinggi dalam duodenum

dan usus halus (Almatsier, 2015).

Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang sukar

dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam

bentuk nonhem meningkatkan empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin

C dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke ferritin

(Almatsier, 2015).

Penelitian Suwarni (2019) menyebutkan bahwa ada perbedaan

peningkatan hemoglobin dari sebelum ke sesudah intervensi menurut

pasangan kelompok intevensi menunjukkan mean tertinggi pada

kelompok besi +vitamin C. Semua perbedaan mean peningkatan

hemoglobin ditunjukkan oleh uji Mann Whitney secara statistik sigifikan

(p<0.001) Perbedaan peningkatan daya tahan aerob (VO2maks) dari

sebelum ke sesudah intervensi menurut pasangan kelompok intervensi

menunjukkan mean tertinggi pada kelompok besi + vitamin C. Semua

perbedan mean peningkatan daya tahan aerob tersebut ditunjukkan oleh

uji Mann Whitney secara statistic signifikan (p< 0.001). Hemoglobin

mempunyai koefisien regresi sebesar 0,21, artinya apabila kadar


18

hemoglobin meningkat 1%, maka daya tahan aerob juga akan meningkat

sebesar 21% (p<0.001). Pemberian suplemen besi dan Tablet vitamin C

yang diberikan bersamaan memberi pengaruh yang signifikan terhadap

peningkatan hemoglobin dan daya tahan aerob.

B. Kerangka Konseptual

Bagan 1.
Kerangka Konsep
Variable Independen Variable Dependen

Konsumsi Tablet Fe
Anemia Ibu Hamil

Vitamin C

C. Definisi Operasinal

Tabel 3.
Definisi Operasional

N Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala


o Operasional

1 Dependen Kekurangan kadar Kuesioner Melihat 0:Anemia: bila Nominal


Anemia Ibu hemoglobin pada Kuesioner kadar Hb TM II
Hamil ibu hamil setelah hingga III <11
diberikan Tablet Fe. gr/dL
1: Tidak Anemia,
bila kadar Hb
TM II hingga III
≥11 gr/dL
2 Independen Konsumsi tablet Fe Kuesioner Melihat 0= Tidak konsumsi Nominal
Konsumsi pada ibu hamil Kuesioner tablet Fe
Tablet Fe selama masa 1= Konsumsi tablet
kehamilan Fe
3 Konsumsi Konsumsi vitamin Kuesioner Melihat 0= Tidak konsumsi Nominal
Vitamin C C ibu hamil sesuai Kuesioner Vitamin C
angka kecukupan 1= Konsumsi
wanita dewasa Vitamin C
yaitu 75 mg
ditambah 10
mg/hari
19

D. Hipotesis

Ha1 : Ada hubungan Konsumsi Tablet Fe dengan Anemia Ibu Hamil Di Wilayah

Kerja Puskesmas Padang serai kota bengkulu

Ho1 : Tidak ada hubungan Konsumsi Tablet Fe dengan Anemia Ibu Hamil Di

Wilayah Kerja Puskesmas Padang serai kota bengkulu

Ha2 : Ada hubungan Vitamin C dengan Anemia Ibu Hamil Di Wilayah Kerja

Puskesmas Padang serai kota bengkulu

Ho2 : Tidak ada hubungan Vitamin C dengan Anemia Ibu Hamil Di Wilayah

Kerja Puskesmas Padang serai kota bengkulu


20
21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat/Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai

Kota Bengkulu pada Januari tahun 2020

B. Jenis atau Desain Penelitian

Penelitian ini mengunakan metode survey analitik, dengan pendekatan

cross sectional yang bertujuan untuk melihat hubungan Konsumsi Tablet Fe

dengan Anemia Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Kota

Bengkulu.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti

(Sulistyaningsih, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil

TM II dan III di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2014). Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling yaitu cara penarikan sampel yang

dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang

ditetapkan peneliti. Dengan kriteria sampel sebagai berikut:


22

1) Ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke posyandu dan

puskesmas pada periode Januari 2021 di Wilayah Kerja Puskesmas

Padang Serai Kota Bengkulu

2) Ibu bersedia menjadi responden

3) Ibu mengerti baca tulis

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan

sekunder.

1. Data primer

Data primer dalam penelitian ini yaitu data dari kueioner dan wawancara

pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang serai kota bengkulu.

2. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data kadar Hb, konsumsi tablet

Fe, konsumsi vitamin C yang diambil dari register ibu hamil TM II-III Di

Wilayah Kerja Puskesmas Padang serai kota bengkulu

E. Teknik Pengolahan Data

1. Editing (Pemeriksaan Data)

Proses pemeriksaan isian pada beberapa kuesioner apakah sudah lengkap

dan bisa diproses lebih lanjut.

2. Coding (Pemberian Kode)

Masing-masing jawaban diberi kode berupa angka-angka sesuai dengan

yang telah ditetapkan sebelumnya.


23

3. Tabulating Data

Pembuatan tabel yang berisikan berbagai data yang sudah diberi kode dan

skor sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. 

4. Entry Data (Masukkan Data)

Kode-kode jawaban yang telah dibuat selanjutnya dimasukkan dalam

komputer. Hasil pengolahan dengan komputer ini merupakan hasil

pengolahan data.

5. Cleaning

Tahap ini memastikan kembali bahwa semua data yang sudah dientry betul-

betul data yang tepat dan tidak ada kesalahan sehingga data siap untuk

dianalisis.

F. Teknik Analisis Data

Analisa data disajikan melalui analisa univariat dan bivariat:

a. Analisis univariat

Analisis univariat adalah seluruh variabel yang akan digunakan dalam

analisa ditampilkan dalam distribusi frekuensi, analisa univariat untuk

melihat distribusi frekuensi dari masing-masing variabel dependen dan

independen.

b. Analisis Bivariat.

Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen antara variabel independen dengan variabel dependen

menggunakan Chi-Square (χ2) dan untuk mengetahui keeratan mengunakan

contingency coefficient “C”.


24
25

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti. 2016. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Nuha Medika

Amin dan Hardhi. 2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA Jild I dan II. Jogjakarta: Mediaction Jogja

Amin dan Hardhi. 2016. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA Jilid I edisi Revisi. Jogjakarta: Mediaction Jogja

Bobak, dkk. 2015. Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan
Usia. Diakses tanggal 03 September 2020. Diunduh dari
https://www.researchgate. net/publication

Burke, et all dalam Burke & Deakin. 2016. Intervensi Suplemen Makanan Untuk
Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Diakses pada tanggal
(10 September 2020) di Unduh dari
http://jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/

Cahyaningtiyas. 2017. Pengaruh Konsumsi Tablet Fe terhadap Peningkatan Kadar


Hb Pada Ibu Hamil di Kabupaten Sleman. Diakses tanggal 03 September
2020 . diunduh dari http://digilib.unisayogya.ac.id

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. 2020. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu


Tahun 2018. Bengkulu: Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. 2020. Profil Kesehatan Kota Bengkulu Tahun
2018. Bengkulu: Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.

Evelyn. 2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama

Fedrika. 2015. Hubungan Antara Suplementasi Tablet Fe dan Kadar Hemoglobin


Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Air Dingi Padang. Diakses
pada tanggal (11 September 2020) di Unduh dari
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.p

Keisnawati, dkk. 2015. Faktor- faktor terjadinya anemia pada ibu primigravida
di wilayah kerja Puskesmas tahun 2015. STIKES Peringsewu Lampung.
Diakses tanggal 03 September 2020. Diunduh dari
https://www.researchgate. net/publication

Kemenkes. 2019. Data Kementrian Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.


26

Klein dan Thomson. 2014. Pengaruh Konsumsi Tablet Fe terhadap Peningkatan


Kadar Hb Pada Ibu Hamil di Kabupaten Sleman. Diakses tanggal 03
September 2020 . diunduh dari http://digilib.unisayogya.ac.id

Manuaba. 2014. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC

Mukarromma, dkk. 2019. Hubungan Angka Kecukupan Zat Besi Dan Vitamin C
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal media ilmu kesehatan;
Vol. 8, No.2. Politeknik Kesehatan Makasar

Notoatmodjo S,. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:


Selemba merdeka

Noviazahara, D. 2017. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Tablet


Tambah Darah dalam Program Sekolah Peduli Kasus Anemi pada Siswi
SMA Negeri Di Kabupaten Bantul Tahun 2017. Skripsi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Yogyakarta.

Nurhayati. 2014. Pengaruh Komsumsi Tablet Zat Besi (Fe) Terhadap Kadar
Haemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Kopelma
Darussalam Tahun 2014. Diakses tanggal 03 September 2020 diunduh dari
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/

Purwoastuti. 2015. Ilmu Obstetri dan Ginekologi Sosial untuk Kebidanan.


Yogyakarta: Pustakabarupress

Ratih. 2018. Hubungan Pemberian Zat Besi (Fe) dengan Peningkatan Kadar
Hematokrit Pada Ibu Hamil Yang Anemia Di RSIA X. Diakses pada tanggal
(17 September 2020) di Unduh dari

Rizki, F. 2017. Hubungan Antara Suplementasi Tablet Fe dan Kadar Hemoglobin


Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Air Dingi Padang. Diakses
pada tanggal (10 September 2020) di Unduh dari
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.p

Sarwono. 2014. Ilmu kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sibagariang, E. 2016. Wanita dan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.

Sulistyaningsih. 2011. Metode Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Supariasa, dkk., 2015. Perbedaan Rata-Rata Hasil Pengukuran Kadar


Hemoglobin Dengan Menggunakan Alat Ukur HB Sahli dan HB Elektrik
dalam Diah Andriani. Diakses pada tanggal (10 September 2020) di Unduh
27

dari http://www.e-jurnal.com/2016/12/perbedaan-rata-rata- hasil-


pengukuran .html.

Webb, P. 2016. Dietary Supplement & Functional Foods. Blacwiell Publishing.

Wiknjosastro, H. 2014. Ilmu kebidanan. Jakarta: YBPSP.


Yuliarti. 2015. Perbedaan kadar hemoglobin pada ibu hamil di Desa Pakuure dan
Desa Sapa, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan. Diakses pada
tanggal (10 September 2020) di Unduh dari https://media.neliti.com/media
28

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPODEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, setelah membaca dan memahami

surat pengantar responden, menyatakan bersedia menjadi responden untuk

penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan

Kebidanan STIKES TMS Bengkulu dengan judul: “Hubungan Konsumsi Tablet

Fe dan Tablet vitamin C dengan Anemia Ibu Hamil Di Wilayah Kerja

Puskesmas Padang serai kota bengkulu”.

Kesediaan saya menjadi responden atas kemauan saya sendiri dan tanpa ada

paksaan dari pihak manapun karena saya memahami bahwa data dan informasi

yang saya berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk

keperluan penelitian demi pengembangan ilmu kebidanan serta tidak akan

merugikan bagi saya.

Kota Bengkulu, 2020


Responden

(..................................)
29

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Perihal: Permohonan Menjadi Responden Bengkulu, 2020

Kepada Yth,
Calon Responden
di-
Tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswi Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu Semseter II (Dua).
Nama : Lizza Eka Fitri
NPM : 1926041027. P
Akan mengadakan penelitian dengan judul :”Hubungan Konsumsi Tablet Fe
dan Tablet vitamin C dengan Anemia Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Padang serai kota bengkulu”.
Sehubungan dengan surat diatas, saya mohon dengan saudari untuk bersedia
menjadi responden dalam penelitian tersebut. Kerahasiaan atas semua informasi
yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk penelitian yang tidak akan
menimbulkan akibat bagi responden. apabila saudara menyetujui, maka dengan ini
saya mohon ketersediaan saudara untuk menandatangani lembar persetujuan yang
terlampir.
Atas perhatian, kerjasama dan kesediaanya, saya mengucapkan terimakasih.

Kota Bengkulu, 2020


Peneliti

(Lizza Eka Fitri)


30

LEMBAR KUESIONER

HUBUNGAN KONSUMSI TABLET FE DAN TABLET VITAMIN C


DENGAN ANEMIA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PADANG SERAI KOTA BENGKULU

Petunjuk :
1. Isilah identitas anda secara lengkap dan benar.
2. Bacalah dengan teliti pertanyaan dibawah ini sebelum menjawab.
3. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar.
A. Identitas
No Register :
Nama Inisial :
Umur :
Jumlah Anak :
HPHT :
Umur Kehamilan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :

B. Kadar Hb
1. Kadar Hb : gr/dl
C. Konsumsi Tablet Fe
1. Apakah ibu mengkonsumsi tablet Fe?
a. Ya, jika iya lanjutkan pertanyaan
b. Tidak
2. Berapakah jumlah tablet Fe yang ibu konsumsi?
a. 1 Tablet per hari
b. 1 tablet per minggu
c. Lainnya (Tuliskan............................)
3. Apakah ibu mengkonsumsi Tablet Fe di jam dan waktu yang sama setiap
hari?
a. Ya
b. Tidak
(Adopsi dari Penelitian Noviazahra tahun 2017)
31

D. Konsumsi Tablet Vitamin C


1. Apakah ibu mengkonsumsi tablet Vitmin C?
a. Ya, jika iya lanjutkan pertanyaan
b. Tidak
2. Berapakah jumlah tablet Vitmin C yang ibu konsumsi?
a. 1 Tablet per hari
b. 1 tablet per minggu
c. Lainnya (Tuliskan............................)
3. Apakah ibu mengkonsumsi Tablet Vitmin C di jam dan waktu yang sama
setiap hari?
a. Ya
b. Tidak
(Modifikasi dari Penelitian Noviazahra tahun 2017)
32

FORMAT PENGUMPULAN DATA

HUBUNGAN KONSUMSI TABLET FE DAN TABLET VITAMIN C


DENGAN ANEMIA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PADANG SERAI KOTA BENGKULU

Konsumsi Konsumsi Faktor Lain


Nama Anemia tablet Fe Tablet
No
inisial Vitamin C
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
33

LAMPIRAN DATA

DATA PROVINSI
34

DATA KOTA BENGKULU


35
36

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai