DISUSUN OLEH :
PROPOSAL
GAMBARAN STANDAR PORSI DAN SISA MAKANAN MENU SAYURAN
PADA PASIEN KANKER DI RSUD PROF. DR. W.Z JOHANES KUPANG
Disusun Oleh:
Mengetahui,
Ketua Prodi Gizi
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan cinta-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian yang berjudul
“Gambaran Standar Porsi dan Sisa Makanan Menu Sayuran Pada Pasien Kanker
di RSUD Prof. Dr. W.Z Johanes Kupang”. Adapun Maksud dari penelitian ini
adalah sebagai syarat untuk menyusun laporan tugas akhir guna menyelesaikan
pendidikan pada program ahli madya di program Studi Gizi, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kupang. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
proposal penelitian antara lain
iii
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................3
C. Tujuan penelitian...........................................................................................3
D. Manfaat penelitian.........................................................................................3
E. Keaslian Penelitian........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
A. Penyelenggaraan makanan............................................................................5
B. Syarat-Syarat Perencanaan Menu..............................................................7
C. Standar Porsi Makanan..............................................................................9
D. Sisa Makanan Makanan...........................................................................11
E. Bentuk-Bentuk Makanan Pasien.............................................................15
F. Kerangka Teori........................................................................................16
G. Kerangka Konsep....................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................18
A. Jenis Penelitian....................................................................................18
B. Waktu dan Lokasi Penelitian...............................................................18
C. Variabel Penelitian...............................................................................18
D. Definisi Operasional............................................................................18
E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data......................................................19
F. Instrumen Penelitian............................................................................19
G. Pengolahan dan Analisi Data...............................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
LAMPIRAN..........................................................................................................21
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
ix
indikator yang sederhana untuk dapat digunakan untuk mengevaluasi
keberhasilan pelayanan gizi rumah sakit. Tingginya sisa makanan
mengakibatkan kebutuhan gizi pasien menjadi tidak adekuat dan secara
ekonomis menunjukkan banyaknya biaya yang terbuang sehingga akan
berdampak terhadap anggaran yang digunakan untuk pengadaan bahan
makanan, khususnya biaya total untuk bahan makanan (Kementerian
Kesehatan RI, 2013).
Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya sisa makanan pada
pasien di rumah sakit. Hal tersebut meliputi factor internal dan factor
eksternal pasien. Faktor internal mencakup keadaan klinis dan patologis
pasien seperti perubahan nafsu makan, perubahan indra pengecap, gangguan
menelan (disfagia), stres dan lamanya dirawat. Faktor eksternal pasien
mencakup mutu makanan seperti rasa, aroma, besar porsi dan variasi menu,
tekstur), sikap petugas, kesalahan pengiriman makanan, ketidak tepatan
waktu makan atau jadwal makan, suasana tempat perawatan, dan adanya
makanan dari luar rumah sakit (Rizani, 2013; Kementerian Kesehatan RI,
2013). RSUD
Komsumsi sayuran diperlukan tubuh sebagai sumber vitamin, mineral
dan serat dalam mencapai pola makan sehat sesuai anjuran pedoman gizi
seimbang untuk kesehatan yang optimal. Sebagian vitamin dan mineral yang
terdapat dalam sayur dan buah mempunyai fungsi sebagai antioksidan
sehingga dapat mengurangi kejadian penyakit tidak menular terkait gizi,
sebagai dampak dari kelebihan atau kekurangan gizi (Hermina dan S
Prihatini, 2014). Secara umum sayuran merupakan sumber berbagai vitamin
mineral dan serat pangan sebagai vitamin mineral dan serat pangan sebagai
vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayuran yang berperan sebagai
anti oksidan. Penangkat senyawa jahat yang masuk ke dalam tubuh
(Kurniarti, 2017). Standar porsi sayuran pasien kanker yang dianjurkan
untuk dikomsumsi per hari yaitu (-200 g/hari ) (Hurtado-Barroso et al.,
2020)
Kanker adalah suatu penyakit karena adanya sel yang berkembang dan
penyebarannya tak terkontrol, menyerang berbagai bagian tubuh manusia,
x
seperti di sel otak, sel darah, sel kulit, sel hati, dan sel lainnya. Kanker dapat
diawali dari tumor yang berkembang di bagian tubuh yang terus berkembang
dan menyebar dengan cepat.(Airyn, Cholissodin and Setiawan, 2017)
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik
mengambil judul tentang “gambaran standar porsi dan sisa makanan menu
sayuran pada pasien kanker di rumah sakit Sakit Umum Daerah Prof DR.
W.Z. Johannes Kupang”.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar porsi dan sisa
makanan menu sayuran pada pasien kanker di RSUD Prof DR.W.Z.
Johannes Kupang.
2. Tujuan khusus
a) Untuk mengetahui gambaran standar porsi sayuran di Rumah Sakit
Umum Daerah Prof DR. W.Z. Johannes Kupang.
b) Untuk mengetahui gambaran sisa makanan pasien kanker di Rumah
Sakit Umum Daerah Prof DR. W.Z. Johannes Kupang.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Prof DR. W.Z. Johannes Kupang
Sebagai suatu masukan dan informasi untuk pihak rumah sakit
mengenai sisa makanan dan cita rasa makanan, mengevaluasi atau
menggambarakan sisa makanan dan cita rasa makanan dari berbagai
bentuk makanan di
2. Bagi institusi
xi
Sebagai referensi bagi mahasiswa Program Studi Gizi di bidang
Institusi tentang gambaran sisa makanan dan cita rasa makanan pada
pasien kanker
3. Bagi peneliti
Dapat memberikan manfaat bagi peneliti untuk menambah
wawasan di bidang gizi institusi tentang gambaran sisa makanan dan cita
rasa makanan pada pasien kanker.
E. Keaslian Penelitian
xii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyelenggaraan makanan
xiii
manusia. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan akan makanan sangat
memegang peranan penting dalam aspek kehidupan manusia. (W,
Nurmasari, 2018).
xiv
Perencanaan anggaran belanja makanan adalah suatu kegiatan
penyusunan biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi
pasien.
6. Pengadaan Bahan Makanan
Kegiatan pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi
bahan makanan, perhitungan harga makanan, pemesenan dan pembelian
bahan makanan dan melakukan survey pasar.
7. Pemesanan dan pembelian Bahan Makanan
Pemesanan bahan makanan adalah penyusunan permintaan bahan
makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah
konsumen/pasien yang dilayani, sesuai periode pemesanan yang di
tetapkan
8. Penerimaan Bahan Makanan
Suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, meneliti, mencatat
memutuskan dan melaporkan tentang macam dan jumlah bahan makanan
sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah ditetapkan serta waktu
penerimaannya.
9. Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata,
penyimpanan, dan memelihara jumlah, kualitas, dan keamanan bahan
makanan kering dan segar di gudang bahan makanan kering dan
dingin/beku
10. Persiapan Bahan Makanan
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam
mempersiapkan bahan makanan yang siap diolah (mencuci memotong,
menyiangi, meracik, dan sebagianya) sesuai dengan menu standar resep,
standar porsi, standar bumbu dan jumlah pasien yang di layani.
11. Pemasakan Bahan Makanan
Pemasakan bahan makanan merupakan suatu kegiatan mengubah
(memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan,
berkualitas, dan aman untuk dikomsumsi.
12. Distribusi Makanan
xv
Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan
pemyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi
konsumen/pasien yang dilayani
xvi
4. Standar makanan
Susunan bahan makanan yang digunakan berdasarkan jenis
makanan. Umumnya standar makanan digunakan pada penyelenggaraan
makanan non-komersial seperti di rumah sakit. Pada fasilitas pelayanan
kesehatan atau rumah sakit yang biasanya memiliki standar makanan
sesuai bentuk makanan. (Fatkhurohman, Lestari and Torina, 2017)
xvii
mangkok, pisau, telenan, centong harus distandarkan dan ukuran alat
yang dipakai, jumlah porsi yang dihasilkan, cara memotong, membagi,
cara menyajikan dan taksiran harga dalam porsi (Sundari,2015)
Alat yang digunakan dalam pemorsian makanan seperti sendok
sayur yang dijual bebas di pasaran. Sendok sayur ini membantu
penjamah dalam pemorsian makanan agar porsinya akurat. Sendok sayur
ini membantu penjamah dalam warna atau kode yang berbeda karena tiap
warna akan berada ketapatan porsinya.
Menurut rekomendasi pedoman Gizi Seimbang, orang Indonesia
dianjurkan makan sayuran 300 – 400 gr per orang perhari bagi anak
balita dan usia sekolah dan 400 – 600 gr per orang bagi remaja dan orang
dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran tersebut adalah porsi
sayur (Persagi, Asd, 2019). Menurut sundari (2015), hal-hal penting yang
harus dipertimbangkan untuk menetukan standar porsi sebagai berikut:
a. Ukuran porsi harus terlihat menarik dipiring, hal ini berkaitan
dengan komposisi bahan makanan.
b. Ukuran porsi harus memenuhi kebutuhan pasien
c. Ukuran porsi harus berdasarkan rekomendasi dari hasil diagnosa
gizi pasien.
3. Besaran Porsi Makanan
Besaran porsi adalah banyaknya makanan yang disajikan pada
porsi yang disajikan oleh rumah sakit untuk setiap individu. Dalam suatu
penyelenggaraan makanan, besar porsi sangat berkaitan dengan
perhitungan kebutuhan bahan makanan dan perencanaan standar porsi
(Wibowo, Rohanta & I Gede, 2018).
Besar porsi seringkali menjadi hal yang salah saat menyajikan
makanan, terutama dalam pemorsian makanan. Pemorsian menu
makanan adalah suatu proses atau cara mencetak makanan sesuai dengan
standar porsi yang telah ditentukan (Ambarwati,2016). Pemorsian besar
porsi dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan
peralatan seperti (sendok, centong sayur, centong nasi, dll). Besar porsi
dilakukan pada saat pengolahan makanan, bahan makanan dipotong
xviii
dengan ukuran yang tepat sesuai dengan standar porsi makanan. Tujuan
pemorsian adalah agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pada saat
pemorsian makanan yang akan dihidangkan (Gede, 2018).
Ukuran sebuah porsi menunjukan berat makanan dari resep khusus
yang akan disajikan, misalnya kentang atau nasi umumnya dilaporkan
sebagai berat (gram) atau volume (ml) dan mungkin juga dijelaskan
dalam unit rumah tangga (URT) (Sundari,2015). Ketepatan pemorsian
makanan dirumah sakit merupakan suatu kegiatan untuk menyeragamkan
porsi makanan sesuai dengan kebutuhan. Pada beberapa bahan makanan,
misalnya lauk hewani seperti daging, ikan, ayam maka pemorsian dapat
berarti membagi bahan makanan sesuai dengan standar porsi makanan
yang telah ditentukan. Porsi sayuran, keju, roti, kentang juga perlu
diperhatikan. Porsi seragam didapatkan dengan cara menggunakan alat
sliccers memiliki pisau yang dapat diukur alat ketebalan porsi yang
diinginkan, sehingga porsi dapat beragam. (Chasanah,2018)
xix
Faktor-faktor yang mempengaruhi makanan yang di sajikan tidak
habis di komsumsi yaitu ada yang berasal dalam diri pasien (Faktor
Internal), faktor dari luar pasien (Faktor Eksternal) serta faktor lain yang
mendukung.
a. Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari pasien yang meliputi:
1) Psikologis
Faktor psikologis merupakan rasa tidak senang, rasa takut
dikarena sakit karena penyakitnya sehingga menimbulkan rasa
putus asa. Rasa putus asa tersebut sering menimbulkan
hilangnya nafsu makan sehingga penderita tersebut tidak dapat
menghabiskan makanan yang disajikan.
2) Kebosanan
Kebosanan timbul bila pasien mengomsumsi makanan yang
kurang bervariasi sehingga sudah hafal dengan jenis makanan
yang disajikan. Rasa bosan juga dapat timbul jika suasana
lingkungan pada waktu makan tidak berubah. Untuk
mengurangi rasa bosan selain meningkatkan variasi menu juga
diperlukan adanya perubahan suasana lingkungan pada waktu
makan (Astrid, 2017)
3) Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan pasien mempengaruhi pasien dalam
menghabiskan makanan yang disajikan. Bila kebiasaan makan
tidak sesuai dengan kebiasaan makan pasien dirumah, maka
akan dibutuhkan waktu untuk penyesuaian. Bila kebiasanan
makan sesuai dengan makanan yang disajikan, maka pasien
cenderung dapat menghabiskan makanan yang disajikan.
b. Faktor eksternal yang mempengaruhi terjadinya sisa makanan
meliputi:
1) Penampilan makanan
Penampilan makanan yang menentukan rasa, warna, bentuk,
besar porsi, konsisten dan penyajian makanan.
2) Warna makanan
xx
Warna merupakan rangsangan pertama yang ditimbulkan
oleh indra penglihatan. Warna makanan yang menarik dapat
mempengaruhi selera makan seseorang.
3) Besaran porsi
Porsi makanan merupakan jumlah ukuran makanan yang
disajikan
4) Tekstur makanan
Tekstur merupakan struktur makanan yang dirasakan
didalam mulut
5) Penyajian makanan
Penyajian merupakan cara menghindarkan makanan seperti
cara penyusunan makanan dalam tempat penyajian
6) Rasa Makanan
Rasa makanan adalah faktor yang kedua menentukan cita
rasa makanan setelah penampilan makanan. Jika penampilan
makanan yang disajiakan merangsang syaraf melalui indra
penglihatan, sehingga mampu membangkitkan selera untuk
mencicipi makanan tersebut, pada tahap berikutnya cita rasa
makanan itu ditentukan oleh rangsangan terhadap pasien. Rasa
makanan yang meliputi:
a) Aroma makanan mempunyai daya tarik sangat kuat dan
mampu merangsang indra penciuman, sehingga dapat
membangkitkan selera makan.
b) Bumbu dapur maupun rempah-rempah dapat digunakan
untuk membangkitkan selera makan, dikarenakan
menghasilkan bau yang sedap dan memberikan rasa yang
khas pada makanan.
c) Tingkat kematangan makanan yang diolah dibedanakan
setengah matang dan yang diolah benar-benar matang.
(Siregar 2016).
c. Faktor lain
xxi
Adanya makanan yang di komsumsi dari luar Rumah sakit
yang biasanya diperoleh dari kerabat yang mebesuk di rumah sakit
dapat mempengaruhi motivasi untuk makan yang telah disajikan.
Makanan dari luar rumah sakit biasanya merupakan makanan
kesukaan pasien.( Murbawani Etisa, 2014)
3. Metode Pengukuaran Sisa Makanan Dengan Visual Comstock
Metode Comstock adalah metode pengukuran atau penaksiran
dilakukan dengan observasi mengenai banyaknya sisa makanan yang ada
di piring setelah responden selesai makan. Penilaian dilakukan untuk
setiap jenis hidangan sehingga dapat diketahui hidangan mana yang tidak
dihabiskan.
Metode visual comstock dinyatakan dalam bentuk 6 point dan
diestimasi dalam bentuk (%) sisa makanan, sebagai berikut:
a. Nilai 0=0%, Jika makanan dikonsumsi habis, artinya makanan
dikonsumsi 100 %
b. Nilai 1 = 25%, Jika makanan dikonsumsi tersisa ¼ porsi, artinya
mkanan yang dikonsumsi 75%.
c. Nilai 2 =50 % Jika makanan dikonsumsi ½ porsi, artinya makanan
yang dikonsumsi 50 %
d. Nilai 3= 75 % jika makanan yang tersisa ¾ porsi, artinya makanan
yang dikonsumsi 25%
e. Nilai 4 = 95% Jika makanan yang di konsumsi hanya dicicipi,
artinya yang dikonsumsi 5%
f. Nilai 5 = 100% Jika makanan tidak di konsumsi oleh pasien,
artinya yang dikonsumsi 0%
xxii
d. Dapat mengetahui sisa makanan menurut jenisnya.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat gizi, Yang
yang berguna bila dimasukan kedalam tubuh (Almasier, 2010). Peranan
makanan dalam tubuh menjadi sumber energi untuk melakukan aktivitas,
berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (Crakrawati
& Mustika, 2012). Didalam rumah sakit ada bentuk-bentuk makanan standar
rumah sakit, yaitu:
1. Makanan biasa
Makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari yang beraneka ragam,
bervariasi, dengan bentuk terkstur, aroma yang normal. Makanan biasa
diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak
memerlukan diet khusus.
2. Makanan lunak
Makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah dan ditelan
dan dicerna dibandinkan dengan makanan biasa. Biasanya makanan
lunak diberikan kepada pasien sebagai perpindahan dari makanan saring
ke makanan biasa.
3. Makanan saring
Makanan saring adalah makanan yang menempunyai tekstur yang
lebih halus dari makanan lunak, sehingga mudah ditelan dan dicerna.
4. Makanan cair
Merupakan makanan yang mempunyai konsistensi cair, makanan
ini biasanya diberikan kepada pasien yang mempunyai ganguan
xxiii
mengunyah dan mencerna makanan disebabkan menurunya kesadaran
pasien. Makanan ini dapat diberiakan secara parentral atau oral. (Insyeah
and Aprianti, 2018)
F. Kerangka Teori
Penyelenggaraan Makanan
Rumah Sakit
Perencanan menu
Pengadaan Bahan
Penyimpanan
Pengolahan
Distribusi makanan
xxiv
Keterangan :
Variabel yang tidak di amati:
G. Kerangka Konsep
Sisa Makanan
xxv
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
C. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti pada penelitian ini yaitu variabel bebas sebagai
berikut:
1. Standar Porsi Makanan
2. Sisa Makanan
D. Definisi Operasional
xxvi
makanan (menu sayuran) atau berat cheklist
matang setiap jenis hidangan standar porsi
sayuran untuk satu satu porsi makanan
pada pasien kanker.
2. Sisa makanan Jumlah makanan (sayuran) Visual Ordinal
yang tidak dapat dihabiskan comstock
dari suatu makanan yang
disajikan
F. Instrumen Penelitian
xxvii
DAFTAR PUSTAKA
xxviii
LAMPIRAN
Diet :_ Tgl
% Sisa
0% 25% Makanan
50% 75% 95% 100%
Waktu makan
Jenis makanan
Pagi Makanan Pokok
Lauk hewani
Lauk nabati
Sayur
Buah
Selingan pagi
Makanan pokok
Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayur
Siang Buah
Selingan siang
Makanan pokok
Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayur
Malam Buah
Selingan malam
( )
xxix