PROPOSAL PENELITIAN
NURHIDAYAH
B0216305
Februari 2020
HALAMAN PERSETUJUAN
NURHIDAYAH
B0216305
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di
Puskesmas Totoli Tahun 2020”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan
dalam mencapai gelar Sarjana Keperawatan di Program Studi S1 Keperawatan
Universitas Sulawesi Barat. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. H. Akhsan Dj, M. S selaku Rektor Universitas Sulawesi Barat.
2. Bapak Dr. muzakkir, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat.
3. Ibu Indrawati, S.Kep. Ns., M.Kes selaku Koordinator Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat.
4. Bapak Dr. Muzakkir, M. Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk dan meluangkan banyak waktu, tenaga dan
pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan proposal ini.
5. Ibu Nurgadima A Dj, SKM., M, Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk dan meluangkan banyak waktu, tenaga dan
pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan proposal ini.
6. Keluarga tercinta yang telah memberikan segala dukungan, doa dan nasehat.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis juga berharap semoga proposal
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Kerangka Konsep......................................................................................... 24
B. Hipotesis ...................................................................................................... 24
LAMPIRAN ........................................................................................................ 43
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara gaya hidup dan pola makan dengan kejadian
hipertensi pada lansia ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Dapat mengetahui hubungan antara gaya hidup dan pola makan
dengan kejadian hipertensi pada lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan kejadian
hipertensi pada lansia
b. Dapat mengetahui hubungan antara pola makan dengan kejadian
hipertensi pada lansia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Profesi
Sebagai salah satu untuk menyelesaikan pendidikan sarjana
gizi dan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
2. Bagi Institusi
Sebagai salah satu bahan bacaan di perpustakaan dan
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang
membaca.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan
memberi wawasan yang ilmiah mengenai gaya hidup dan pola makan
pada kejadian hipertensi lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan terjadinya
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg, dimana pemeriksaan tekanan darah
dilakukan denga selang waktu 5 menit dalam keadaaan istirahat atau
rileks. Dampak yang bisa terjadi dari hipertensi jika berlangsung
persistem dan tidak dideteksi secara dini serta mendapat pengobatan
dapat mengakibatkan kerusakan ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit
jantung koroner) dan otak (Kemenkes RI, 2014).
Hipertensi secara umum di definisikan sebagai tekanan sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg.
Tekanan darah manusia secara alami berfluktuasi sepanjang hari.
Tekanan darah tinggi akan mengalami masalah jika tekanan darah
tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama. Tekanan darah tersebut
memembuat system sirkulasi dan organ yang mendapat suplai darah
(termasuk jantung dan otak) menjadi tegang (Palmer, 2005)
2. Penyebab Hipertensi
a. Hipertensi Primer/Hipertensi Esensial
Hipertensi primer atau idiopatik, adalah dimana penyebabnya
tidak diketahui, walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya
hidup seperti kurang bergerak (inaktivitas) dan pola makan.
persentase. Terjadi pada sekitar 90% penderita hipertensi (Rima
Audina, 2019).
4. Manifestasi klinis
Gejala hipertensi sangat bervariasi, pada sebagian penderita
hipertensi tidak menimbulkan gejala (tanpa gejala) yang spesifik
yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah.
Crowin (2000 dalam wijaya & putri, 2013 dalam Indah
Astria, 2016) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis
timbul, seperti : nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai
mual muntah akibat peningkatan tekanan darah intrakranial,
penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan
langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat,
6) Pola Makan
Pola makan adalah cara seseorang atau sekelompok
orang yang memilih dan mengkonsumsi makanan sebagai
tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psiologi, budaya, dan
sosial. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan
seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap
harinya (Sediaoetama, 2006 dalam Indah Astria 2016 ).
Makan dengan menu tidak seimbang (appropriate diet),
mencakup pola makan sehari-hari yang memenuhi kebutuhan
nutrisi yang memenuhi kebutuhan tubuh baik menurut
jumlahnya (kuantitas) maupun jenisnya (kualitas) kebiasaan
mengkonsumsi garam dan berlemak dapat meningkatkan
risiko terjadinya hipertensi (Muhammadun, 2010 dalam
Indah Astria 2016).
Gaya hidup pada zaman modern ini telah mendorong
orang mengubah gaya hidup seperti makan makanan siap
saji, makan kalengan, sambal botolan, minuman kaleng, buah
dan sayur yang memakai bahan pengawet, makanan kaya
lemak, makanan kaya kolesterol. Gaya hidup seperti ini tidak
baik untuk tubuh dan kesehatan karena tubuh kita menjadi
rusak karena makanan yang tidak sehat, sehingga tubuh
menjadi lembek dan rentang penyakit (Depkes RI, 2008
dalam Indah Astria 2016).
6. Pencegahan hipertensi
Pedodman pengelolaan hiperteni menekankan pentinganya diet
dan perubahan gaya hidup (NICE, 2011), Individu dengan tekanan
darah tinggi harus diberikan saran diet dan pperubahan gaya hidup.
Jika diterapkan, langkah-langkah tersebut telah terbuktii untuk
7. Penatalaksanaan
a. Non Farmakologis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendekatan
nonfarmakologis dengan modifikasi gaya hidup seperti;
teknik-teknik mengurangi stress, penurunan berat badan,
pembatasan alkohol, olahraga/latihan, relaksasi merupakan
intervensi wajib yang harus dilakukan pda setiap terapi
antihipertensi. Modifikasi gaya hidup merupakan hal yang
sulit bagi individu karena mera sering harus mengubah
kebiasaan yang menyenangkan, seperti merokok atau makan-
makan tertentu. Modifikasi gaya hidup untuk faktor risiko
penting termasuk berhenti merokok, menurunkan berat badan,
diet rendah kolesterol dan rendah garam, serta olahraga
(Potter & Perry, 2009).
b. Terapi Farmakologis
Muttaqin (2009) menyebutkan dalam bukunya bahwa
obat-obat antihipertensi dapat digunakan sebagai obat tunggal
atau dicampur dengan obat lain. Klasifikasi obat
antihipertensi dibagi menjadi lima kategori , yaitu: diuretik,
penghambat simpatetik, vasodilator arteriol langsung,
antagonis angiotensin, penghambat saluran kalsium.
Diuretik berfungsi untuk mengeluarkan cairan tubuh
sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang
mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan.
D. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap
perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang
mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat
dihindari. Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami
suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa
decade (Dewi, 2018).
2. Batasan Lanjut Usia
Menurut WHO, (2010) batasan lansia meliputi:
a. Usia pertengahan (Middle Age) adalah usia antara 45-59 tahun.
b. Usia lanjut (Elderly) adalah usia antara 60-74 tahun.
c. Usia lanjut tua (Old) adalah usia antara 75-90 tahun.
d. Usia sangat tua (Very old) adalah usia 90 tahun ke atas
(Indra Kurniawan, 2018).
3. Proses Penuaan
Menua adalah proses yang mengakibatkan suatu perubahan
bersifat kumulatif, dan suatu proses penurunan daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan
kematian (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Secara umum, proses
menua adalah perubahan terkait waktu, bersifat universal, intrinsik,
profresif dan detrimental (Dewi, 2018). Proses penuaan merupakan
proses biologis dimana terdapat perubahan-perubahan dalam tubuh yang
terprogram oleh jam biologis, terjadinya aksi dari zat metabolik akibat
mutasi spontan, radikal bebas dan adanya kesalahan pada molekul DNA,
dan perubahan yang terjadi di dalam sel ataupun akibat pengaruh dari
luar sel. Menurut Dewi & Darwin, 2014 dalam (Christine Yohana, 2017
dalam (Dewi, 2018).
Penatalaksanaan :
E. KERANGKA TEORI
1. Farmakologi
a. Diuretic
b. Penghambat adrenergic
c. Vasodilator
Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR
d. Antagonis Kalsium
2. Nonfarmakologi
23
HIPERTENSI
c. Gaya Hidup :
1) Kebiasaan merokok
2) Perilaku Konsumsi Minuman Keterangan :
Berkafein
= Variabel yang tidak di teliti
3) Aktivitas fisik
d. Pola Makan = Variabel yang di teliti
Sumber : Indah Astria (2016), Lisnawati (2011), Puspitoruni (2009), Shanty (2011),
Sheps (2005), Indah Dwi (2017), Sutanto (2009) Di modifikasi
BAB III
A. Kerangka Konsep
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara
gaya hidup dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia. Dalam
penelitian ini kerangka konsep terdiri dari Variabel Independen (Gaya Hidup dan
Pola makan) dan Variabel Dependen (Kejadian Hipertensi pada Lansia). Secara
sistematis uraian dalam pemikirian tersebut terdapat dalam gambar sebagai
berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
B. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha : Ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia.
Ha : Ada hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
rancangan analitik. Variabel yang diteliti yaitu hubungan antara variabel bebas
(gaya hidup dan pola makan) dengan variabel terikat (Kejadian Hipertensi pada
lansia). Peneltian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis
penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel
independen dan dependen hanya satu kali pada satu waktu. Dengan menggunakan
pengisian kuesioner pola makan dan gaya hidup serta pengukuran tekanan darah.
B. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Totoli Kabupaten Majene, Provinsi
Sulawesi Barat dan penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret-April 2020.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari
saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek
tersebut. (A. Aziz Alimul Hidayat, 2012). Populasi dalam penelitian ini
adalah semua lansia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Totoli sebanyak 239 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang dipergunakan sebagai subjek
penelitian melalui penelitian yang harus mewakili kriteria (Nursalam,
2015). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Purposive Sampling, yaitu teknik penetapan sampel dengan cara
memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki
N
n= 1+ N ( d 2)
Keterangan :
N : Populasi
n : Sampel
239
n = 1+ 239 ( 0,052 )
239
= 1+ 239 ( 0.052 )
239
= 1,59
= 150,31 = 150
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Pembuatan instrumen harus
mengacu pada variabel penelitian, definisi operasional dan skala
pengukurannya. (V. Wiratna Sujarweni, 2014).
1. Alat Pengukur Tekanan Darah
Tekanan darah pada sampel diukur menggunakan tensimeter.
Mengukur tekanan sistolik dan diastolik.
2. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berisi nama atau
inisial, usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, kebiasaan
minum kopi, serta pola makan.
3. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini memberikan
hasil secara langsung.
E. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer diperoleh peneliti secara langsung melalui kuesioner
dengan teknik wawancara langsung kepada responden yang sudah di
ketahui datanya dari Puskesmas Totoli.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber yang
sudah ada melalui data yang berasal dari Dinas Kesehatan Kota Majene
dan Puskesmas Totoli.
F. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis
variabel sendiri dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek
yang mempunyai variasi satu orang dengan yang lain atau satu objek
dengan objek yang lain. Variabel adalah sifat yang akan diukur dan
diamati yang nilainya berbeda antara satu objek dengan objek lainnya. (V.
Wiratna Sujarweni, 2014 dalam Noerinta 2018).
G. Definisi Operasional
mmHg
2. Gaya Hidup Kebiasaan sehari-hari seseorang Kuesioner a. Baik, jika nilai skor > Ordinal
satu cangkir/hari
(Aktifitas Fisik) Kuesioner 1. Cukup, jika skor >3. Ordinal
mmHg.
2 Gaya Hidup 1. Baik 1. Skor > 5
2. Tidak Baik
2. Skor ≤ 5
(Kebiasaan 1. Mengkonsumsi
merokok) rokok
1. Merokok 2. Tidak pernah
2. Tidak sama sekali
Merokok merokok atau
telah berhenti ≥ 6
bulan
(Kebiasaan 1. > 2 gelas/hari
minum Kopi) 2. ≤ 2 gelas/hari.
1. Lebih
2. Cukup
(Aktivitas fisik)
1. Cukup 1. Skor >3.
2. Skor ≤ 3
2. Tidak
cukup
4 Pola Makan 1. Baik 1. Skor > 8
2. Skor ≤ 8
2. Tidak baik
c. Entry(memasukan data)
Pada tahap ini dilakukan pengisian kolom-kolom atau kotak-kotak
lembar kode atau kartu kode sesuai dengan masing-masing pertanyaan.
I. Analisa Data
Analisis data menggunakan alat bantu komputer melalui program SPSS
(Statistic Program For Social Science). Analisis data dilakukan dengan
analisis univariat dan analisis bivariat, yaitu: (Notoatmodjo, 2002 dalam Siska
Ratu. 2019).
a. Analisa univariat
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan pada tiap
variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisa univariat
yang dilakukan pada variabel yang diteliti ialah gaya hidup dan pola
makan.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen gaya hidup dan pola makan dengan variabel
dependen kejadian hipertensi pada lansia. Untuk mengetahui hubungan
dua variable tersebut dilakukan uji statistik chi square dengan derajat
kepercayaan 95% dan p= 0,05 dengan ketentuan jika p value < 0,05
maka bisa dikatakan uji bermakna, sedangkan jika > 0,05 maka
menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna.
dan teknik sampling penelitian, teknis pengumpulan data dan analisis data.
(A. Aziz Alimul Hidayat, 2012 dalam Siska Ratu 2019).
Pengumpulan Data
Pengisian kuesioner
Pengolahan Data
Editing, Coding, Variabel Terikat :
Variabel Bebas : Entry Data, Kejadian
1. Gaya Hidup Cleaning Hipertensi pada
2. Pola Makan lansia
Analisis
Chi Square
Hasil dan
Kesimpulan
K. Etika Penelitian
1. Informed Consent (Lembaran Persetujuan Menjadi Responden)
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu akan
dilaporkan pada hasil riset.
DAFTAR PUSTAKA
Afrian, N., Widayati, D., Setyorini, D., Akmalafrizalgmailcom, E., Ilmu, J.,
Masyarakat, K., Health, P., Puskesmas, M., Rumah, D. A. N., Wenni
Ardianti, Buchari Lapau, O. D., Ekel, Y. L., Kepel, B. J., Tulung, M., Iv,
B. A. B., Kerja, W., Sidomulyo, P., Pekanbaru, K., Chelvam, R., …
Kesehatan, I. (2017)., 1–10. https://doi.org/10.1037/0022-3514.51.6.1173
Ainun, D., Arsyad, D., & Rismayanti. (2015). Hubungan Gaya Hidup dengan
Kejadian Hipertensi pada Mahasiswa di Lingkup Kesehatan. Universitas
Hasanudin.
Agustin, R. 2019. “Hubungan Pola makan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia
di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019”.
Asnia Zainuddin & Irma Yunawati. 2018. “Asupan Natrium dan Lemak
berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Poasia
Kota Kendari”.
Astria, I. 2016. Hubungan Gaya Hidup dengan kejadian Hipertensi pada Lansia di
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan Johor.
Azizah, A. L. (2016). Obesitas, Gaya Hidup, Shift Kerja, dan Kejadian Hipertensi
pada Perawat Di Rumah Sakit Nusantara Medika Utama Jember.
Fakultas, D., Keperawatan, I., & Darma, U. (2018). PADA LANSIA DIPUSKESMAS
DARUSSALAM MEDAN Poniyah Simanullang. XXVI, 522–532.
Fitriani, F., Marlina, Y., Roziana, R., & Yulianda, H. (2019). Gambaran Asupan
Natrium, Lemak Dan Serat Pada Penderita Hipertensi Di Kelurahan
Tanjung Gading Kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal
Proteksi Kesehatan, 7(1), 01–08. https://doi.org/10.36929/jpk.v7i1.123
Ina Eriana. 2017. Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi pada
Pegawai Negeri Sipil UIN Alauddin Makassar Tahun 2017.
Jatu Safitri Cahyanti., dkk. 2018. “Hubungan Asupan Makanan (Lemak, Natrium,
Magnesium) dan Gaya Hidup dengan Tekanan Darah Pada Lansia”
Kadir, S. (2019). Pola Makan dan Kejadian Hipertensi. Jambura Health and Sport
Journal, 1(2), 56–60.
Khomsan Ali. (2004). Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada. Hal. 87
Makaremas Jone Elsada, dkk. 2018. “Kebiasaan konsumsi alcohol dan kejadian
hipertensi pada laki-laki usia 35-39 tahun di Kota Bitung”.
Rani, P., Sekeon, S. S., Kesehatan, F., Universitas, M., & Ratulangi, S. (2020).
Journal of. 1, 144–148.
Sudarni, Ni Wayan., dkk. 2017. “Faktor risiko kejadian hipertensi pada Lansia di
Desa Ogodopi Wilayah Kerja Puskesmas Kasimbar Kabupaten Parigi
Moutong”.
Susetyowati., dkk. 2019. Peranan gizi dalam upaya pencegahan penyakit tidak
menular. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Taslima, T., & Husna, A. (2017). Hubungan Riwayat Keluarga dan Gaya Hidup
dengan Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh.
Journal of Healthcare Technology and Medicine, 3(1), 121.
https://doi.org/10.33143/jhtm.v3i1.264
Tri, Y., & Arum, G. (2019). HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH. 3(3), 345–
356.
Wahyuni, W., & Susilowati, T. (2018). Hubungan Pengetahuan, Pola Makan Dan
Jenis Kelamin Terhadap Kejadian Hipertensi Di Kalurahan Sambung
Macan Sragen. Gaster | Jurnal Ilmu Kesehatan, 16(1), 73.
https://doi.org/10.30787/gaster.v16i1.243.
Wilayah, D. I., Dan, P., Studi, S., Stikes, K., & Husada, P. (2018). Muriyati, 3(2), 35–
51.
Zainuddin, A., Yunawati, I., Studi, P., & Masyarakat, K. (2017). Asupan Natrium
Dan Lemak Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di
Wilayah Poasia Kota Kendari. i, 581–588.
LAMPIRAN 1
Kepada Yth :
Di
Puskesmas Totoli
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sulawesi Barat
Program Studi S1 Keperawatan.
Nama : Nurhidayah
Nim : B0216305
Apabila bapak/ibu menyetujui maka dengan ini saya mohon kesediannya untuk
bekerja sama dengan saya selama proses penelitian ini. Atas perhatian bapak/ibu saya
ucapkan terima kasih.
Peneliti
NURHIDAYAH
LAMPIRAN 2
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia dijadikan sampel penelitian oleh
Nurhidayah Universitas Sulawesi Barat Program Studi S1 Keperawatan dengan sadar
tanpa paksaan dari siapapun. Demikianlah surat ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Responden
(…………………. )
LAMPIRAN 3
KUESIONER PENELITIAN
Oleh : Nurhidayah
Nomor Responden :
Tanggal Wawancara :
A. Karakteristik Responden
1. Nama Lengkap :
2 Usia
3 Jenis Kelamin 1. Pria
2. Wanita
4 Riwayat hipertensi 1. Ya
a. Ayah
b. Ibu
c. Kakek
d. Nenek
e. Saudara
f. Paman
g. Bibi
2. Tidak
5 Status perkawinan 1. Menikah
2. Cerai
B. Hipertensi
1. Sistolik : mmHg
2. Diastolik : mmHg
C. Gaya Hidup
1. Merokok
N Pertanyaan Ya Tidak
o
1. Apakah anda melakukan kegiatan olahraga setiap
hari
2. Apakah anda melakukan kegiatan olahraga ≥ 30
menit dalam sehari (senam aerobic, berseperda,
jogging, dan lain-lain? (sebutkan)
3. Apakah anda melakukan kegiatan/aktifitas sehari-
hari melakukan pekerjaan rumah, mencuci,
membersihkan rumah, bekerja dikantor, mengajar),
dan lain-lain (sebutkan) ≥ 30 menit dalah sehari?
D. Pola Makan
N Pertanyaan Ya Tidak
o
1. Apakah anda makan daging < 3 kali dalam seminggu?
2. Apakah anda makan makanan berlemak tinggi
(misalnya: bersantan, jeroan) < 3 kali dalam seminggu ?
3. Apakah anda makan makanan gorengan < 3 kali dalam
seminggu ?
4. Apakah anda makan makanan di luar rumah (cepat saji)
< 3 kali dalam seminggu ?
5. Apakah anda mengkonsumsi minuman yang berkafein
< 3 kali dalam seminggu ?
6. Apakah anda makan makanan yang di asinkan (ikan
asin, udang kering) < 3 kali dalam seminggu ?
7. Apakah anda makan sayuran ≥ 3 kali dalam seminggu ?
8. Apakah anda makan buah-buahan ≥ 3 kali dalam
seminggu ?