Oleh :
Nindia Kumala Sinta Bela – P17111215031
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
9. Monitoring dan Evaluasi .................................................................. 31
10. Tabel Pelayanan Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) .......................... 33
11. Tabel Monitoring dan Evaluasi ........................................................ 40
12. Perencanaan Menu Sehari ................................................................ 42
BAB IV PEMBAHASAN
A. Monitoring dan Evaluasi Antropometri ................................................. 43
B. Monitoring dan Evaluasi Biokimia ........................................................ 44
C. Monitoring dan Evaluasi Fisik/Klinis .................................................... 45
D. Monitoring dan Evaluasi Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi ......... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 54
B. Saran ....................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 56
LAMPIRAN ....................................................................................................... 57
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke memiliki dampak yang besar dalam berbagai aspek kehidupan.
Stroke didefinisikan sebagai penurunan fungsi saraf otak yang disebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Selama satu dekade
terakhir, stroke telah menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia.
Dalam kurun waktu tersebut, jumlah kematian per tahun yang diakibatkan
stroke terus meningkat dan pada akhir tahun 2012, stroke adalah penyakit
mematikan kedua setelah penyakit jantung iskemik dengan jumlah kematian
yang mencapai 6,7 juta orang atau 11,9% dari seluruh kematian di dunia.
Menurut World Stroke Organization, angka mortalitas stroke mencakup hampir
50% dari seluruh orang yang mengalami stroke setiap tahunnya bahkan jumlah
ini jauh lebih banyak dari jumlah kematian yang disebabkan oleh gabungan
AIDS, tuberkulosis dan malaria.
Selain memiliki risiko kematian yang tinggi, stroke juga memiliki dampak
yang besar terhadap kualitas hidup penderitanya. Dalam beberapa tahun
terakhir, selain memberikan masalah yang besar bagi negara maju, stroke juga
mulai menjadi masalah yang diperhatikan oleh negara berkembang. Hal ini
dikarenakan pada tahun 2010, 63% dari total insidensi stroke iskemik dan 80%
dari total insidensi stroke hemoragik di dunia berasal dari negara dengan
pendapatan menengah ke bawah. Selain itu, bila dibandingkan dengan
beberapa tahun sebelumnya, maka angka insidensi stroke hemoragik di negara
berkembang menunjukkan peningkatan cukup signifikan sebanyak 22% dari
tahun 1990.
Di Indonesia, prevalensi stroke berdasarkan wawancara menunjukkan pola
kenaikan dari 8,3 per mil pada tahun 2007 menjadi 12,1 per mil pada tahun
2012. Hal ini terjadi di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Prevalensi stroke
di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7 per mil dan
yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil. Prevalensi
stroke berdasakan diagnosis nakes tertinggi di Sulawesi utara (10,8%), diikuti
1
Di Yogyakarta yaitu (10,3%). Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-
masing 9,7 per mil. Prevalensi stroke berdasakan terdiagnosis nakes gejala
tertinggi terdapat di Sulawesi Selatan yaitu (17,9%). Di yogyakarta yaitu
(16,9%). Sulawesi Tengah (16,6%). Diikuti Jawa Timur sebesar 16 per mil.
Prevalensi penderita stroke pada kelompok yang didiagnosis nakes serta yang
di diagnosis nakes atau gejala ini meningkat seiring dengan bertambahnya
umur atau usia, tertinggi pada umur lebih dari 75 tahun (43,1% dan 67,0%).
Terapi gizi atau terapi diet adalah bagian dari perawatan penyakit atau
kondisi klinis yang harus diperhatikan agar pemberiannya tidak melebihi
kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi
harus selalu disesuaikan dengan perubahan fungsi organ. Pemberian diet pasien
harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan
hasil pemeriksaan laboratorium. Upaya peningkatan status gizi dan kesehatan
masyarakat baik didalam maupun diluar rumah sakit, merupakan tugas dan
tanggung jawab tenaga kesehatan, terutama tenaga gizi (Kemenkes, 2013).
Terkait dengan kemampuan dalam pemberian terapi diet, maka Mahasiswa
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang diwajibkan melaksanakan praktek
kerja lapangan Bidang Gizi Klinik (BGK) dengan salah satu tugas berupa
penatalaksanaan diet pada pasien “CVA ICH Cerebellum + Diabetes Melitus +
Hipertensi” yang dirawat inap di ruang Stroke RSUD dr.Soedono Madiun.
B. Tujuan Umum
Memberikan asuhan gizi pada pasien CVA ICH Cerebellum + Diabetes
Melitus + Hipertensi di ruang Stroke RSUD dr.Soedono Madiun
C. Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian gizi pada pasien CVA ICH Cerebellum + Diabetes
Melitus + Hipertensi di ruang Stroke RSUD dr.Soedono Madiun
2. Menetapkan diagnosis gizi pada pasien CVA ICH Cerebellum + Diabetes
Melitus + Hipertensi di ruang Stroke RSUD dr.Soedono Madiun
2
3. Merencanakan intervensi gizi dan mengimplementasikan rencana intervensi
pada pasien CVA ICH Cerebellum + Diabetes Melitus + Hipertensi di
ruang Stroke RSUD dr.Soedono Madiun
4. Melakukan monitoring evaluasi pada pasien CVA ICH Cerebellum +
Diabetes Melitus + Hipertensi di ruang Stroke RSUD dr.Soedono Madiun
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Penyakit
CVA atau cedera serebrovaskular adalah gangguan suplai darah otak
secara mendadak sebagai akibat oklusi pembuluh darah parsial atau total, atau
akibat pecahnya pembuluh darah otak. Gangguan pada aliran darah ini aka
menguramgi suplai oksigen, glukosa, dan nutrien lain kebagian otak yang
disuplai oleh pembuluh darah yang terkena dan mengakibatkan gangguan pada
sejumlah fungsi otak (Hartono, 2010).
Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang
disebabkan terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada
siapa saja dan kapan saja. Stroke merupakan penyakit yang paling sering
menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara,
proses berfikir, daya ingat dan bentuk-bentuk kecacatan yang lain sebagai
akibat gangguan fungsi otak (Mutaqin, 2011).
Stroke atau serangan otak adalah suatu bentuk kerusakan neurologis yang
disebabkan oleh sumbatan atau interupsi sirkulasi darah normal ke otak.Dua
tipe stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke hemoragik lebih
jauh dibagi menjadi hemoragik intrasrebral dan hemoragik subaraknoid
(Weaver & Terry, 2013).
B. Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya, stroke dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Stroke Iskemik
Hampir 85% stroke di sebabkan oleh, sumbatan bekuan darah,
penyempitan sebuah arteri atau beberapa arteri yang mengarah ke otak,
atau embolus (kotoran) yang terlepas dari jantung atau arteri ekstrakranial
(arteri yang berada di luar tengkorak). Ini di sebut sebagai infark otak atau
stroke iskemik. Pada orang berusia lanjut lebih dari 65 tahun, penyumbatan
atau penyempitan dapat disebabkan oleh aterosklerosis (mengerasnya
arteri).
4
Beberapa stroke iskemik di hemisfer tampaknya bersifat ringan
(sekitar 20% dari semua stroke iskemik) stroke ini asimptomatik (tidak
bergejala, hal ini terjadi ada sekitar sepertiga pasien usia lanjut) atau hanya
menimbulkan kecanggungan, kelemahan ringan atau masalah daya ingat.
Namun stroke ringan ganda dan berulang dapat menimbulkan cacat berat,
penurunan kognitif dan dimensia (Irfan, 2012). Biasanya terjadi saat setelah
lama beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi hari (Wijaya & Putri,
2013).
2. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik di sebabkan oleh perdarahan ke dalam jaringan otak
(disebut hemoragia intraserebrum atau hematom intraserebrum) atau ke
dalam ruang subaraknoid yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan
lapisan jaringan yang menutupi otak (disebut hemoragia subaraknoid). Ini
adalah jenis stroke yang paling mematikan, tetapi relative hanya menyusun
sebgian kecil dari stroke total, 10-15% untuk perdarahan intraserebrum dan
5% untuk perdarahan subaraknoid (Irfan, 2012). Biasanya kejadianya saat
melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat (
Wijaya & Putri, 2013).
C. Etiologi
Stroke iskemik biasanya disebabkan adanya gumpalan yang menyumbat
pembuluh darah dan menimbulkan hilangnya suplai darah ke otak. Gumpalan
dapat berkembang dari akumulasi lemak atau plak aterosklerotik di dalam
pembuluh darah. Faktor resikonya antara lain hipertensi, obesitas, merokok,
peningkatan kadar lipid darah,diabetes dan riwayat penyakit jantung dan
vaskular dalam keluarga.
Stroke hemoragik 6-7% terjadi akibat adanya perdarahan subaraknoid
(subarachnoid hemorrhage), yang mana perdarahan masuk ke ruang
subaraknoid yang biasanya berasal dari pecarnya aneurisma otak atau AVM
(malformasi arteriovenosa). Hipertensi, merokok, alkohol, dan stimulan adalah
faktor resiko dari penyakit ini.Perdarahan subaraknoid bisa berakibat pada
koma atau kematian. Pada aneurisma otak, dinding pembuluh darah melemah
5
yang bisa terjadi kongenital atau akibat cedera otak yang meregangkan dan
merobek lapisan tengah dinding arteri (Terry & Weaver, 2013).
D. Patofisiologi
Otak sangat tergantung pada oksigen dan tidak mempunyai cadangan
oksigen. Jika aliran darah kesetiap bagian otak terhambat karena trombus dan
embolus, maka mulai terjadi kekurangan oksigen ke jaringan otak. Kekurangan
selama 1 menit dapat mengarah pada gejalan yang dapat menyebabkan
nekrosisi mikroskopik neuron-neuron. Area nekrotik kemudian disebur infark.
Kekurangan oksigen pada awalnya mungkin akibat iskemia mum (karena henti
jantung atau hipotensi) atau hipoksia karena akibat proses anemia dan
kesukaran untuk bernafas.
Stroke karena embolus dapat mengakibatkan akibat dari bekuan darah,
udara, palque, ateroma fragmen lemak. Jika etiologi stroke adalah hemorrhagi
maka faktor pencetus adalah hipertensi. Abnormalitas vaskuler, aneurisma
serabut dapat terjadi ruptur dan dapat menyebabkan hemorrhagi (Wijaya &
Putri, 2013). Pada stroke trombosis atau metabolik maka otak mengalami
iskemia dan infark sulit ditentukan. Ada peluang dominan stroke akan meluas
setelah serangan pertama sehingga dapat terjadi edema serebral dan
peningkatan tekanan intrakranial (TIK) dan kematian pada area yang
luas.Prognosisnya tergantung pada daerah otak yang terkena dan luasnya saat
terkena (Wijaya & Putri, 2013).
E. Gejala
Menurut Oktavianus (2014) tanda dan gejala stroke sebagai berikut :
1. Stroke Iskemik
Tanda dan gejala yang sering muncul yaitu :
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
Timbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai beberapa jam
dan hilang sendiri dengan atau tanpa pengobatan. Serangan bisa muncul
lagi dalam wujud sama, memperberat atau malah menetap.
b. Reversible Ischemic Neurogic Difisit (RIND)
6
Gejala timbul lebih dari 24 jam.
c. Progressing Stroke atau Stroke Inevolution
Gejala makin lama makin berat (progresif) disebabkan gangguan aliran
darah makin lama makin berat
d. Sudah menetap atau permanen
2. Stroke Hemoragik
Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang
terkena.
a. Lobus parietal, fungsinya yaitu untuk sensasi somatik, kesadaran
menempatkan posisi.
b. Lobus temporal, fungsinya yaitu untuk mempengaruhi indra dan
memori.
c. Lobus oksipital, fungsinya yaitu untuk penglihatan
d. Lobus frontal, fungsinya untuk mempengaruhi mental, emosi, fungsi
fisik, intelektual.
F. Faktor Resiko
Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang beresiko terhadap
stroke. Faktor risiko ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang tidak dapat
dikendalikan dan yang dapat dikendalikan. Faktor yang dapat dikendalikan
yaitu faktor yang tidak dimodifikasi. Sedangkan, faktor yang dapat diubah
sesuai dengan perilaku masing-masing individu (Farida & Amalia , 2009) :
1. Faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan
a. Usia
Usia terbanyak terkena serangan stroke adalah usia 65 tahun ke atas
(Indrawati, Sari, & Dewi, 2008). Namun stroke tidak hanya diderita oleh
orang lanjut usia saja, melainkan golongan remaja akhir dan dewasa
juga beresiko terkena stroke. Stroke juga dapat terjadi pada usia muda,
bahkan anak anak. Anak-anak biasanya sangat senang bermain dan
dapat beresiko jatuh serta mengalami benturan dikepala.Apabila terjadi
benturan di kepala, maka ini dapat mengakibatkan stroke. Hal ini dapat
mengakibatkan terjadinya stroke hemoragik yaitu stroke yang
7
diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah otak (Farida & Amalia,
2009).
b. Jenis Kelamin
Stroke menyerang laki-laki 19% lebih banyak dibandingkan perempuan
(Indarwati, Sari, & Dewi, 2008). Hal ini dikarenakan perempuan
memiliki hormon esterogen yang berperan dalam mempertahankan
kekebalan tubuh sampai menopause dan sebagai proteksi atau pelindung
pada proses ateroskerosis. Namun setelah perempuan tersebut
mengalami menopouse, besar risiko terkena stroke antara laki-laki dan
perempuan menjadi sama (Farida & Amalia, 2009).
c. Ras/Etnis
Stroke lebih banyak menyerang dan menyebabkan kematian pada ras
kulit hitam, Asia dan Kepulauan Pasifik, serta Hispanik dibandingkan
kulit putih (Indarwati , Sari, & Dewi, 2008). Orang berkulit hitam lebih
beresiko terkena stroke. Orang kulit hitam lebih banyak terkena
hipertensi daripada orang berkulit putih karena berkaitan dengan
konsumsi garam (Farida & Amalia, 2009).
d. Riwayat Stroke dalam Keluarga
Dari sekian banyak kasus stroke yang terjadi, sebagian besar penderita
stroke memiliki faktor riwayat stroke dalam keluarganya. Keturunan
dari penderita stroke diketahui menyebabkan perubahan penanda
aterosklerosis awal, yaitu proses terjadinya timbunan zat lemak dibawah
lapisan dinding pembuluh darah yang dapat memicu terjadinya stroke.
2. Faktor resiko yang dapat dikendalikan
a. Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi merupakan faktor risiko baik untuk orangtua maupun dewasa
muda (Irfan, 2012). Hipertensi mempercepat terjadinya aterosklerosis,
yaitu dengan cara menyebabkan perlukaan secara mekanis pada sel
endotel (dinding pembuluh darah) di tempat yang mengalami tekanan
tinggi (Farida & Amalia, 2009). Jika proses tekanan berlangsung lama,
dapat menyebabkan kelemahan pada dinding pembuluh darah sehingga
menjadi rapuh dan mudah pecah (Indarwati , Sari, & Dewi, 2008).
8
b. Kadar Kolesterol
Hiperkolestrolemia dapat menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis
berperan dalam menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke itu
sendiri (Indarwati , Sari, & Dewi, 2008). Karena kolesterol tidak dapat
langsung larut dalam darah dan cenderung menempel di pembuluh
darah, akibatnya kolesterol membentuk bekuan dan plak yang
menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung
(menyebabkan serangan jantung) dan ke otak (menyebabkan stroke)
(Farida & Amalia, 2009).
c. Obesitas
Makan berlebihan dapat menyebabkan kegemukan (obesitas). Jika
makanan yang dimakan banyak mengandung lemak jahat (seperti
kolesterol), maka ini dapat menyebabkan penimbunan lemak
disepanjang pembuluh darah.Penyempitan pembuluh darah ini
menyebabkan aliran darah kurang lancar dan memicu terjadinya
aterosklerosis atau penyumbatan dalam pembuluh darah yang pada
akhirnya beresiko terserang stroke.
d. Life Style
Life style atau gaya hidup seringkali dikaitkan sebagai pemicu berbagai
penyakit yang menyerang, baik pada usia produktif maupun usia lanjut.
Salah satu contoh life style yaitu berkaitan dengan pola makan.Generasi
muda biasanya sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan
seringnya mengkonsumsi makanan siap saji yang serat lemak dan
kolesterol namun rendah sehat. Kemudian, seringnya mengonsumsi
makanan yang digoreng atau makanan dengan glukosa tinggi dan
berbagai jenis makanan yang ditambah zat pewarna/penyedap/pemanis
dan lain-lain. Faktor gaya hidup lain yang dapat beresiko terkena stroke
yaitu sedentary life style atau kebiasaan hidup santai dan malas berolah
raga.
e. Stress
Pada umumnya, stroke diawali oleh stres. Karena, orang yang stres
umumnya mudah marah,mudah tersinggung, susah tidur dan tekanan
9
darahnya tidak stabil. Marah menyebabkan pencarian listrik yang sangat
tinggi dalam urat syaraf. Marah yang berlebihan akan melemahkan
bahkan mematikan fungsi sensoris dan motorik serta dapat mematikan
sel otak. Stres juga dapat meningkatkan kekentalan darah yang akan
berakibatkan pada tidak stabilnya tekanan darah. Jika darah tersebut
menuju pembuluh darah halus diotak untuk memasok oksigen ke otak ,
dan pembuluh darah tidak lentur dan tersumbat, maka hal ini dapat
mengakibatkan resiko terkena serangan stroke (Farida & Amalia , 2009).
f. Penyakit Kardiovaskuler
Beberapa penyakit jantung, antara lain fibrilasi atrial (salah satu jenis
gangguan irama jantung), penyakit jantung koroner, penyakit jantung
rematik, dan orang yang melakukan pemasangan katub jantung buatan
akan meningkatkan risiko stroke (Indarwati , Sari, & Dewi, 2008). Pada
fibrilasi atrium menyebabkan penurunan CO², sehingga perfusi darah
keotakmenurun, maka otak akan kekurangan oksigen yang akhirnya
dapat terjadi stroke (Wijaya & Putri, 2013).
g. Diabetes Mellitus
Pada penyakit Diabetes Mellitus akan mengalami vaskuler, sehingga
terjadi mikrovaskularisasi dan terjadi aterosklerosis, terjadinya
aterosklerosis dapat menyebabkan emboli yang kemudian menyumbat
dan terjadi iskemia, iskemia menyababkan perfusi otak menurun dan
pada akhirnya terjadi stroke (Wijaya & Putri, 2013).
h. Merokok
Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh nikotin
sehingga memungkinkan penumpukan arterosklerosis dan kemudian
berakibat pada stroke (Wijaya & Putri, 2013).
i. Alkohol
Pada alkoholik dapat menyebabkan hipertensi, penurunan aliran darah
ke otak dan kardiak aritmia serta kelainan motilitas pembuluh darah
sehingga terjadi emboli serebral (Wijaya & Putri, 2013).
10
G. Penatalaksanaan Diet
1. Diet Diabetes Mellitus
a. Definisi Diet Nutrisi Pasien Diabetes Mellitus
Diet diabetes mellitus merupakan pengaturan pola makan bagi
penderita diabetes mellitus berdasarkan jumlah, jenis dan jadwal
pemberian makanan (Sulistyowati, 2009). Prinsip diet bagi penderita
diabetes mellitus adalah mengurangi dan mengatur konsumsi
karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan
glukosa darah. Pengaturan makan (diet) merupakan komponen utama
keberhasilan pengelolaan diabetes mellitus, akan tetapi mempunyai
kendala yang sangat besar yaitu kepatuhan seseorang untuk
menjalaninya. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes
mellitus di Indonesia menetapkan empat pilar utama dalam pengelolaan
diabetes mellitus, yaitu edukasi, terapi nutrisi medis (diet), latihan
jasmani dan intervensi farmakologi.
b. Terapi Nutrisi Medis (TNM) / Diet
Diet diabetes mellitus adalah oengaturan makanan yang diberikan
kepada penderita diabetes mellitus dimana diet yang dilakukan harus
tepat jumlah energi yang dikonsumsi dalam satu hari, tepat jadwal
sesuai 3 kali makan utama dan 3 kali makanan selingan dengan interval
waktu 3 jam antara makan utama dan makan selingan serta tepat jenis
yaitu menghindari makanan yang tinggi kalori.
Penatalaksanaan diet yang harus dilakukan pada penderita diabetes
mellitus yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan
- Mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam
rentang normal
- Menjaga dan mempertahankan kadar liquid dan profil lipid untuk
mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler
- Menjaga tekanan darah agar tetap normal
11
- Mencegah atau memperlambat perkembangan komplikasi kronik
pada diabetes mellitus dengan memodifikasi asupan makanan dan
gaya hidup
2. Kebutuhan kalori
Cara untuk menentukan kebutuhan kalori pada penderita diabetes
mellitus dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang
besarnya 25-30 kkal/kgBB ideal.
- Jenis kelamin
Kebutuhan kalori pada wanita lebih kecil daripada pria.
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kkal/kgBB dan untuk pria
sebesar 30 kkal/kgBB.
- Usia
Penderita diabetes mellitus usia diatas 40 tahun, kebutuhan kalori
dikurangi 5% untuk dekade antara 40 dan 59 tahun, 10% untuk
dekade antara 60 dan 69 tahun dan 20% untuk usia diatas 70
tahun.
- Berat badan
Kebutuhan kalori pada penderita yang mengalami kegemukan
dikurangi sekitar 20-30% (tergantung tingkat kegemukan),
sedangkan pada penderita yang kurus ditambah sekutar 20-30%
sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan berat badan.
Makanan dibagi dalam 3 porsi besar untuk pagi (20%), siang
(30%) dan sore (25%) serta 2-3 porsi makanan selingan (!0-15%).
3. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Tabel 1. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
12
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
13
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
dan beralkohol
2. Diet Stroke
Penatalaksanaan untuk Stroke menurut Adrian J. Goldszmidt,M.D dan
Louis R. Caplan,M.D menitik beratkan pada mengendalikan tekanan darah
dan terapi anti-trombosit empirik jangka panjang. Pengendalian tekanan
darah dapat dilakukan dari segi diet dan medis.
a. Terapi
Pilar pengendalian Stroke terdiri dari 4 (empat) hal, yaitu :
1. Terapi diet stroke (rendah garam, lemak, purin dan banyak
makan makanan yang mengandung vitamin A,B,C,E dan elektrolit
seperti sayur dan buah-buahan)
2. Terapi obat (aspirin, triclopidine, clopidogrel, cilostazol,
dipiridamol)
3. Olah raga/latihan jasmani
4. Penyuluhan/edukasi
b. Pengaturan Diet
14
Pemberian makanan pada penderita stroke disesuaikan dengan
keadaan penderita, antara lain apakah kesadaran penderita menurun
atau tidak, dan ada tidaknya gangguan fungsi menelan. Pada pasien
stroke iskemik biasanya kesadaran tidak menurun dan tidak ada
gangguan fungsi menelan. Sedangkan pada stroke hemoragik
kesadaran sering kali menurun sampai terjadikoma dan ditemukan
disfagia (gangguan menelan). Selain itu, pasien stroke juga
mngalami gangguan mengunyah, dan saluran cerna lain seperti tukak
stres. Sekitar 30-40% pasien mengalami disfagia, dan sekitar 18%
mengalami tukau stres pada penderita strokeiskemik, dan sekitar
48% pada penderita stroke hemoragik.
c. Jenis diet
Pemberian jenis makanan sebaiknya disesuian dengan faktor-
faktor risiko yang ada pada penderita. Pada prinsipnya, diet yang
diberikan adalah diet seimbang dengan modifikasi yang disesuaikan
dengan penyakit penyerta lain yang dialami penderita. Misalnya,
penderita stroke dengan hipertensi, sebaiknya diberikan menu diet
seimbang dengan jumlah garam yang dibatasi. Seeorang dengan
penyakit Diabetes mellitus, asupan gula dalam diet harus dibatasi. Bagi
penderita stroke dengan peninggian asam urat, maka diet yang
dianjurkan untuk membatasi asupan purin.
Pengaturan diet merupakan hal yang penting, karena
merupakan salah satu upayauntuk mencegah stroke berulang.
Oleh karena itu, keluarga terdekat perlu sekali mengetahui jenis
yang tepat untuk perawatan penderita di rumah dengan
menanyakan pada dokter/ahli gizi sebelum pasien kembali dari
rumah sakit.
d. Kebutuhan gizi
- Energi diberikan cukup
- Protein diberikan sesuai kebutuhan, sekitar 0,8 –1 g/kg BB/hari.
Sedangkan penderita dengan gizi kurang diberikan lebih banyak
yaitu sekitar 1,2 –1,5 g/kg BB/hari. Untuk penderita dengan
15
penyakit penyerta seperti gagal ginjal kronik, dibatasi hanya 0,6
g/kg BB/hari
- Lemak diberikan sekitar 20-25 % dari total energi. Sebaiknya
diberikan lemak tidak jenuh ganda
- Karbohidrat diberikan sekitar 60 –65% dari total energi yang
dibutuhkan. Bagi penderita Diabetes mellitus, sebaiknya tidak
diberikan gula murni dan membatasi pemberian karbohidrat
kompleks
- Vitamin terutama vitamin C, vitamin B2 (riboflavin), vitamin B6,
vitamin B12, asam folat, dan vitamin E. Untuk penderita yang
mendapat obat anti koagulan (warfarin) pemberian bahan makanan
sumber vitamin K harus dibatasi karena vitamin K merupakan
antagonis dari obat antikoagulan tersebut. Batasi sumber
makanan yang mengandung vitamin K seperti kembang kol, brokoli
- Mineral diberikan cukup terutama kalium, seng, kalsium,
magnesium. Batasi asupan natrium, penggunaan garam dapur
sekitar 5 g/hari atau 2 gram natrium (1 –1,5 sendok teh).
- Serat dari sayur-sayuran dan buah-buahan, serta biji-bijian
(sereal, roti bergandum) bermanfaat dalam menurunkan
kolesterol darah, mencegah sembelit serta melancarkan buang
air besar
- Cairan diberikan 6-8 gelas/hari. Minuman sebaiknya diberikan
setelah makan, agar porsi makan dapat dihabiskan sesuai
dengan takaran yang diberikan. Pemberian cairan pada
penderita dengan disfagiasebaiknya hati-hati karena beresiko
masuk ke saluran pernafasan.
e. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Tabel 2. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
16
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
dapur, soda/baking
powder, kue yang
manis
3. Diet Hipertensi
Penatalaksanaan diet pada hipertensi dapat dilakukan dengan diet rendah
garam. Adapun jenis diet rendah garam :
a. Diet Rendah Garam
17
Diet rendah garam terdiri dari beberapa macam sesuai dengan tingkatan
hipertensi (Almatsier, 2004) diantaranya:
1. Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)
Diet Rendah Garam I diberikan kepada pasien dengan edema,
asites, dan hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak
ditambahkan garam dapur
2. Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)
Diet Rendah Garam II diberikan kepada pasien dengan edema,
asites, dan hipertensi tidak terlalu berat. Pada pengolahan
makanannya boleh menggunakan ½ sdt garam dapur (2 g)
3. Diet Rendah Garam III (1000-1200 mg Na)
Diet Rendah Garam III diberikan kepada pasien dengan edema,
asites, dan hipertensi ringan. Pada pengolahan makanannya boleh
menggunakan 1 sdt (4 g) garam dapur
18
BAB III
HASIL
19
Persentil Lila = x 100%
= x 100%
= 74,9%
Status gizi kurang menurut kategori WHO-NCHS.
20
- Dalam sehari pasien makan 1x lauk nabati (tahu dan tempe)
dengan pengolahan di kukus dan di cincang
- Dalam sehari pasien makan 3x sayuran dan yang paling sering
dikonsumsi adalah bayam, labu siam, wortel, buncis dengan
pengolahan di bening dan di kukus
- Pasien mengkonsumsi buah jarang (@3x/minggu) dengan buah
yang paling sering dikonsumsi pisang dan pepaya
- Pasien minum air putih (@330 ml/hari)
- Pasien mengkonsumsi madu
- Pasien tidak ada alergi pada makanan apapun
b. Riwayat Gizi Sekarang
- Pasien menghabiskan nasi (hanya tersisa sedikit, kadang habis)
- Pasien menghabiskan lauk hewani (hanya tersisa sedikit, kadang
habis)
- Pasien selalu menghabiskan sayuran
- Buah yang diberikan jarang dihabiskan (hanya tersisa sedikit)
- Snack yang diberikan selalu dihabiskan
- Pasien minum air putih (@330 ml/hari)
- Hasil recall 24 jam yaitu Energi 1169 kkal (70%), Protein = 33,6
gram (67%), Lemak = 16 gram (43%), dan Karbohidrat = 244,7
gram (87%)
21
b. Keluhan Pasien
Nyeri pada dada dan sesak nafas disertai mual, muntah, pusing, dan
lemas
c. Riwayat Penyakit
Pasien pernah MRS pada bulan September 2021 dengan diagnosa
penyakit CVA
d. Kebiasaan Hidup
Pasien jarang berolahraga karena dianggap pekerjaan sehari-hari sudah
berat, selain itu pasien juga tidak memiliki kebiasaan merokok dan
sudah dari bulan September tahun 2021 tidak bisa kemana-mana selain
di tempat tidur
e. Makanan Kesukaan, Pantangan Dan Alergi
Pasien makan 3x sehari dengan makanan pokok yaitu nasi, lauk yang
sering dimakan tahu dan tempe untuk lauk hewani sering
mengkonsumsi telur ayam, buah yang paling disukai adalah pisang dan
papaya, jarang mengkonsumsi snack. Pasien tidak memiliki pantangan
dan alergi terhadap makanan apapun
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan disertai
komplikasi dengan kadar glukosa darah tinggi (diabetes mellitus)
22
f. NI-5.10.1 Kekurangan intake mineral (Fe) berkaitan dengan
penurunan nafsu makan, mual dan muntah ditandai dengan kadar Hb
rendah (11,1 g/dL)
g. NB-1.1 Kurangnya pengetahuan terkait gizi berkaitan dengan
kurangnya edukasi/informasi terkait gizi ditandai dengan pemilihan
bahan makanan yang salah (madu)
h. NC-3.1 Berat badan kurang dari normal yang berkaitan dengan intake
energi kurang ditandai %Lila 74% (status gizi kurang)
23
2. Prinsip Diet
- Energi cukup
- Protein cukup
- Lemak rendah
- Karbohidrat rendah
- Natrium rendah
- Kalium tinggi
- Albumin tinggi
- Serat cukup
3. Syarat Diet
- Energi diberikan cukup sesuai kebutuhan, yaitu 1700 kkal untuk
memperbaiki status gizi normal
- Protein diberikan cukup, yaitu 12% sebesar 53,8 g dengan bahan
makanan yang bernilai biologik tinggi terutama pada protein
hewani seperti ayam, ikan, putih telur
- Lemak diberikan rendah, yaitu 20% sebesar 40 g yang 10%
berasal dari lemak jenuh dan 15% lemak tidak jenuh
- Karbohidrat diberikan cukup, yaitu 68% sebesar 286 g
- Vitamin dan mineral diberikan sesuai kecukupan gizi yang
dianjurkan
- Kolesterol diberikan kurang dari 300 mg
- Natrium diberikan rendah yaitu 1000-1200 mg pada hari 1 serta
hari 2 dan 3 diberikan sebesar 600-800 mg
- Fe diberikan tinggi yaitu 9 mg
- Serat diberikan cukup yaitu 30 mg untuk menghindari konstipasi
- Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
4. Jenis Diet
- Diet DMKVRG2 1700 kkal
- Bentuk makanan lunak dengan sayur cincang
5. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
TL = 44 cm
Estimasi TL = (2,02 x TL) – (0,04 x U) + 64,19
24
= (2,02 x 44) – (0,04 x 70) + 64,19
= 88,88 – 2,8 + 64,19
= 150,27 cm
BBI = TB – 100
= 150 – 100
= 50 kg
Energi Basal = BBI x 30
= 50 x 30
= 1500 kkal
TEE = Energi Basal + FA + FS – KU
= 1500 + 10% + 20% - 20%
= 1650 kkal
= 1700 kkal
Protein = 12% x 1700
= 204 : 4
= 53,8 g
Lemak = 20% x 1700
= 340 : 9
= 40 g
Karbohidrat = 68% x 1700
= 1156 : 4
= 286 g
Kolesterol = <300 mg
6. Perencanaan Menu
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi pasien :
- Energi = 1700 kkal
- Protein = 51 gram
- Lemak = 37,7 gram
- Karbohidrat = 289 gram
- Kolesterol = <300 mg
- Natrium = 600-800 mg
- Fe = 9 mg
25
- Serat = 30 mg
Tabel 5. Perencanaan Menu Hari Ke-1 Tanggal 11 April 2022 (Sore)
Waktu Makan Menu Energi dan Zat Gizi
26
Waktu Makan Menu Energi dan Zat Gizi
- Garam (1 g) Ca = 808,6 g
F = 624,1 g
Snack (22.00) Puding jagung (35 g)
27
Waktu Makan Menu Energi dan Zat Gizi
- Garam (1 g)
- Garam (1 g)
- Pisang (100 g)
b. Intervensi Konseling
1. Tujuan
- Memberikan pemahaman kepada keluarga pasien mengenai gizi
terkait dengan penyakit Stroke
- Menumbuhkan motivasi kepada pasien melalui keluarga pasien
untuk sembuh dan konsisten terhadap diet yang diberikan karena
pasien sulit untuk melakukan sendiri
2. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien
3. Metode
28
Diskusi dan tanya jawab
4. Alat dan Bahan
Leaflet Diet Diabetes Mellitus dan Leaflet Rendah Garam
5. Materi
Syarat diet diabetes mellitus, URT bahan makanan, bahan makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk diet diabetes mellitus,
syarat diet rendah garam, URT bahan makanan, bahan makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk diet rendah garam
6. Waktu
Edukasi awal Senin, 11 April 2022 pukul 10.00-10.30 WIB dan
edukasi akhir Kamis, 14 April 2022 pukul 11.00-11.45 WIB
7. Tempat
Ruang rawat inap Stroke
8. Media
Leaflet
8. Implementasi
a. Terapi Diet
Pemantauan makan pasien dimulai pada makan sore (11 April 2022)
sampai pada makan siang (14 April 2022) dan terhitung 9x makan.
Pada pemesanan diet yang sebelumnya pasien diberikan makanan Diet
DMKV 1700 kkal, karena kadar albumin masih rendah maka pada hari
intervensi ada perubahan diet dan diberikan menjadi Diet DMKVRG2
1700 kkal berupa makanan lunak dan diberikan secara oral dengan
mengganti makanan lauk hewani berupa putih telur. Selama
pemantauan, makanan yang diberikan sering dihabiskan.
29
b. Terapi Farmakologi
Tabel 8. Tabel Observasi Input dan Output Cairan
30
Efek Interaksi Obat dan
Nama Obat Definisi Obat Cara Kerja
Samping Makanan
Valsartan Obat untuk - Pusing Menghamba - Obat peningkat
mengatasi atau t reseptor kadar kalium
hipertensi dan pusing angiotensin (spironolakton,
gagal jantung berputar II. Dengan triamterene,
- Sakit begitu, amiloride)
kepala pembuluh - Obat NSAID
- Mual darah dapat (ibuprofen,
- Muntah melebar dan naproxen)
- Diare darah bisa - Obat RAS
- Otot atau mengalir inhibitor
sendi dengan lebih lithium
terasa lancar
sakit
- Tekanan
darah
rendah.
ULNA 28 cm
Lila 23 cm
Tinggi Lutut 44 cm
Data Lab
11 April 2022 12 April 2022
Hemoglobin 11,1 -
Trombosit 32,4 -
Hematokrit 34,4 -
Albumin 3,26 -
BUN 12,3 -
31
Data Lab
11 April 2022 12 April 2022
Creatinin 0,89 -
Glukosa Darah Sewaktu 324 301
Natrium Darah 147 135
Kalium Darah 3,2 -
MCV 85,7 -
MCH 27,7 -
SGOT 15 -
SGPT 14 -
32
10. Tabel Pelayanan Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
Tabel 14. Tabel Pelayanan Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
ANTROPOMETRI TL = 44 cm AD.1.1.7
Estimasi TL = (2,02 x TL) – (0,04 x U) Perkiraan
+64,19 kompartemen
tubuh (Gizi
= (2,02 x 44) – (0,04 x 70) Kurang)
+64,19
= 88,88 – 2,8 + 64,19
= 150,27 cm
ULNA = 28 cm
Lila = 23 cm
%Lila = 100%
= 74%
Status Gizi Kurang menurut kategori WH0-
NCHS
33
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
Sewaktu ↓
Natrium mg/d
14 136-145 ↑
Darah L
Kalium Mmo
3,2 3,5-5,1 ↓
Darah l/L
MCV 85,7 80- 3 fL N
U
SGOT 15 8-31 N
/L
U
SGPT 14 6-40 N
/L
34
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
35
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
KH 257,7 90 Normal
36
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
Hipertensi
OBAT-
OBATAN/SUPLEMEN/PANTANGAN
MAKANAN/ALERGI :
Pasien rutin mengkonsumsi amlodipine dan
tidak ada alergi makanan maupun obat
EDUKASI GIZI :
Syarat diet diabetes mellitus, URT bahan
makanan, bahan makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan untuk diet diabetes
mellitus, syarat diet rendah garam, URT
bahan makanan, bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk diet
rendah garam
37
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
PD.1.1.9
38
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
Tekanan darah ↑
FH.1.2.2.5
Variasi makanan
FH.1.2.2.1
Jumlah makanan
kurang
CH.1.1.1Umur
CH.1.1.2 Jenis
Kelamin
CH.2.1.1 Keluhan
nyeri pada dada dan
sesak nafas disertai
mual, muntah,
pusing, dan lemas
CH.3.1.6 Pekerjaan
39
11. Tabel Monitoring dan Evaluasi
Tabel 15. Tabel Monitoring dan Evaluasi
CATATAN ASUHAN GIZI RESUME PAGT
(MONITORING EVALUASI)
Nama : Tn. S Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 70 tahun No. Rekam Medis :-
Biokimia Identifikasi Rencana Tindak
Tanggal Antropometri Normal Klinik (Fisik & Klinik) Diet Edukasi
Hasil Masalah Baru Lanjut
11 April 2022 ULNA = 28 cm Hb : 11,1 g/dL 13,4-17,7 GCS = 456 - Diet MLDMKVRG2 1700 Motivasi Perubahan diet
Lila = 23 cm Trombosit : g/dl TD = 139/840mmHg kkal dengan Leaflet MLDMKVRG2 1700
3
TL = 44 cm 34,4 10 /Ul 142-424 Nadi = 88x/mnt - Tingkat asupan Diet Diabetes kkal dengan lauk
Hematokrit : 40-47 Respirasi = 18x/mnt E = 1245 kkal (73%) Mellitus pengganti berupa putih
35,2% 3,5-5 g/dL Suhu = 36oC P = 38,5 g (71%) telur
Albumin : <140 mg/dL L = 31,1 (77%) -
3,77 g/dL 136-145 Kh = 177,2 g (61%)
GDS : 324 mmol/dL
Natrium : 144 N = 659,2 g (82%)
3,5-5,1 K = 1609,8 g (53%)
Kalium : 3,4 mmol/dL
12 April 2022 GCS = 456 - Diet MLDMKVRG2 1700 Perubahan diet
TD = 133/82mmHg kkal MLDMKVRG2 1700
Nadi = 100x/mnt - Tingkat asupan kkal dengan lauk
<140 mg/dL pengganti berupa putih
Respirasi = 20x/mnt E = 1516 kkal (89%)
GDS : 301 136-145
Suhu = 36oC P = 42,8 g (79%) telur
- Natrium : 135 mmol/dL - -
L = 38,3 (95%)
Kh = 256 g (89%)
N = 665,2 g (83%)
K = 1927,5 g (64%)
40
Biokimia Identifikasi Rencana Tindak
Tanggal Antropometri Normal Klinik (Fisik & Klinik) Diet Edukasi
Hasil Masalah Baru Lanjut
13 April 2022 GCS = 456 - Diet MLDMKVRG2 1700 Motivasi Perubahan diet
TD = 144/94mmHg kkal dengan leaflet MLDMKVRG2 1700
Nadi = 96x/mnt Leaflet Rendah kkal dengan lauk
- Tingkat asupan
Respirasi = 20x/mnt Garam pengganti berupa putih
E = 1690 kkal (99%)
Suhu = 36oC telur
- - P = 48,6 g (90%)
- -
L = 39,4 g (98%)
Kh = 283,1 g (98%)
N = 771,1 g (96%)
K = 2818,8 g (93%)
41
12. Perencanaan Menu Sehari
Tabel 16. Perencanaan Menu Sehari
Menu Hari Ke-1 Menu Hari Ke-2 Menu Hari Ke-3
Puding labu kuning (50 Nagasari mutiara (tanpa Puding jagung (35 g)
g) pisang) (35 g)
42
BAB IV
PEMBAHASAN
ULNA 28 cm
Lila 23 cm
Tinggi Lutut 44 cm
43
lebih parah lagi (Supariasa dkk, 2016). Hasil monitoring Biokimia pasien
disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18. Monitoring dan Evaluasi Biokimia
44
Assesment Tanggal Pemeriksaan
Data
Fisik/Klinis 11 April 12 April 13 April 14 April
2022 2022 2022 2022
Suhu 36ºC 36ºC 36,5ºC 36ºC
RR 20x/menit 18x/menit 20x/menit 20x/menit
Nadi 96x/menit 88x/menit 100x/menit 96x/menit
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa selama tiga hari pemantauan,
tekanan darah pasien mengalami penurunan setelah diberikan diet DMKVRG2
1700 kkal tetapi tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Natrium dan cairan
yang terlalu banyak tertahan akan meningkatkan resiko gagal jantung
kongestif, keadaan ini dapat menyebabkan pasien mengalami sesak akibat
ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan.
45
kkal/hari dengan cara pemberian oral, karena tidak terdapat masalah pada
sistem pencernaan. Pasien diberikan bentuk makanan lunak berupa bubur pada
hari pertama hingga hari keempat. Pemberian protein rendah yaitu 53,8 gr/hari,
lemak cukup yaitu 40 gram dari total energi dan karbohidrat sebesar 286 gram.
Konsumsi energi dan zat gizi pasien selama dirawat di rumah sakit rawat inap
sesuai kebutuhan pasien yang telah dihitung, dengan menggunakan rumus :
x 100%
Tabel 21. Monitoring dan Evaluasi Hasil Observasi Input dan Output Cairan
46
Tanggal 12 Tanggal 13 April Tanggal 14
April 2022 2022 April 2022
Jumlah -80 240 -950
Hasil observasi pada input terdapat 2 input yaitu oral dan infus dengan
intensitas oral 220 cc pada hari pertama, 440 cc pada hari kedua dan 250 cc
pada hari ketiga. Jenis cairan infus yang digunakan adalah jenis cairan
kristaloid dengan larutan Ringer laktat, berisi air (Na+, K+, cl-, ca++, laktat).
Hasil balance cairan didapatkan hasil bahwa tanggal 12 April 2022 cairan input
1270 cc (dengan penambahan infus albumin sebesar 50 cc karena pasien
dengan kadar hemoglobin rendah) dan output 1350 cc dengan jumlah -80 cc
dikarenakan pasien terus mengeluarkan urine dan jarang minum. Tanggal 13
April 2022 cairan input 1440 cc dan output 1200 cc dengan jumlah 240 cc
dikarenakan pasien sudah mau untuk meminta minum. Tanggal 14 April 2022
cairan input 1250 cc dan output 2200 cc dengan jumlah -950 cc dikarenakan
pasien terus mengeluarkan urine dan jarang minum kembali. Pada hasil balance
cairan dengan hasil + lebih baik dibandingkan dengan hasil -, karena input
harus lebih besar daripada output.
Keseimbangan cairan dalam tubuh menurut Irianto (2014) dipengaruhi
oleh jumlah asupan cairan (input) dan pengeluaran (output). Asupan cairan
yang masuk dalam tubuh berasal dari sumber makanan dan minuman, cairan
yang dibutuhkan oleh tubuh dalan 24 jam antara 1800 ml – 2500 ml.
Sedangkan pengeluaran (output) didapatkan dalam bentuk urin 1200 ml – 1500
ml/hari, pengeluaran feses 100 ml/hari, paru-paru pengeluaran sekitar 300 ml –
500 ml/hari, serta pengeluaran melalui kulit Insesible Water Loss (IWL) 600
ml – 800 ml.
47
a. Tingkat Konsumsi Energi
48
b. Tingkat Konsumsi Protein
10
0
Sebelum Intervensi Hari Intervensi Hari Intervensi Hari
Intervensi Ke-1 Ke-2 Ke-3
49
c. Tingkat Konsumsi Lemak
50
Asupan lemak yang melebihi kebutuhan pada penderita diabetes mellitus telah
menyebabkan tidak terkendalinya kadar glukosa darah.
200
177,2 Kebutuhan
150
Asupan
100
50
0
Sebelum Intervensi Intervensi Intervensi
Intervensi Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3
51
e. Tingkat Konsumsi Natrium
52
f. Tingkat Konsumsi Kalium
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari studi kasus yang dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Stroke dapat
disimpulkan bahwa :
1. Diagnosa penyakit pasien adalah CVA ICH Cerebellum + Diabetes Melitus
+ Hipertensi
2. Masalah gizi yang dialami pasien sebagai berikut :
a. NI-5.7.1 Kekurangan intake protein yang berkaitan dengan kurangnya
asupan makan pasien ditandai dengan nilai albumin rendah
b. NI-5.4 Penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan gangguan
metabolisme ditandai dengan riwayat penyakit stroke
c. NI-5.4 Penurunan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan gangguan
endokrin ditandai dengan kadar GDS 324 mg/dL
d. NI-5.4 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan gangguan
metabolisme ditandai dengan tekanan darah meningkat
e. NI-5.1 Peningkatan kebutuhan kalium berkaitan dengan kurangnya
asupan makan pasien ditandai dengan nilai kalium rendah
f. NI-5.10.1 Kekurangan intake mineral (Fe) berkaitan dengan penurunan
nafsu makan, mual dan muntah ditandai dengan kadar Hb rendah (11,1
g/dL)
g. NB-1.1 Kurangnya pengetahuan terkait gizi berkaitan dengan
kurangnya edukasi/informasi terkait gizi ditandai dengan pemilihan
bahan makanan yang salah (madu)
h. NC-3.1 Berat badan kurang dari normal yang berkaitan dengan intake
energi kurang ditandai %Lila 74% (status gizi kurang)
3. Intervensi Gizi yang diberikan kepada pasien dan melalui keluarga pasien :
a. Diet DMKVRG2 1700 kkal dengan lauk pengganti berupa putih telur
b. Edukasi yang dieberikan yaitu Syarat diet diabetes mellitus, URT bahan
makanan, bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
diet diabetes mellitus, syarat diet rendah garam, URT bahan makanan,
54
bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk diet rendah
garam
4. Hasil monitoring dan evaluasi antropometri, pasien tidak mengalami
perubahan pada tinggi lutut, lila dan ulna, hal ini dikarenakan perubahan
pada tinggi lutut, lila dan ulna tidak dapat terjadi dalam waktu yang singkat
5. Hasil monitoring dan evaluasi fisik/klinis selama tiga hari pemantauan,
tekanan darah pasien mengalami penurunan sampai pada hari kedua
pemantauan dan tetap diatas batas normal namun kenaikkan tidak
menunjukkan hasil yang signifikan
6. Hasil monitoring dan evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium kadar
hemoglobin pasien selama tiga kali pemeriksaan dengan nilai hemoglobin
normal pada hari kedua dan ketiga
7. Hasil monitoring dan evaluasi Tingkat Konsumsi Energi dan Zat gizi
pasien selama tiga hari pemberian intervensi berupa perubahan diet
didapatkan rata-rata tingkat konsumsi energi 87% dengan kategori
defisiensi ringan, protein 80% dengan kategori defisiensi ringan, lemak
97% dengan kategori normal, karbohidrat 90% dengan kategori normal,
natrium 87% dengan kategori defisiensi ringan dan kalium 80% dengan
kategori defisiensi ringan.
B. Saran
Motivasi melalui keluarga pasien secara intensif agar selalu mendampingi
pasien dan memberikan dukungan kepada pasien agar siap menjalankan dan
mematuhi diet yang diberikan sehingga asupan pasien lebih optimal
55
DAFTAR PUSTAKA
56
LAMPIRAN
ANTROPOMETRI TL = 44 cm AD.1.1.7
Estimasi TL = (2,02 x TL) – (0,04 x U) Perkiraan
+64,19 kompartemen
tubuh (Gizi
= (2,02 x 44) – (0,04 x 70) Kurang)
+64,19
= 88,88 – 2,8 + 64,19
= 150,27 cm
ULNA = 28 cm
Lila = 23 cm
%Lila = 100%
= 74%
Status Gizi Kurang menurut kategori WH0-
NCHS
57
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
58
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
59
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
KH 257,7 90 Normal
60
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
Hipertensi
OBAT-
OBATAN/SUPLEMEN/PANTANGAN
MAKANAN/ALERGI :
Pasien rutin mengkonsumsi amlodipine dan
tidak ada alergi makanan maupun obat
EDUKASI GIZI :
Syarat diet diabetes mellitus, URT bahan
makanan, bahan makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan untuk diet diabetes
mellitus, syarat diet rendah garam, URT
bahan makanan, bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk diet
rendah garam
61
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
62
Nama : Tn. S
Ruang : Stroke
Diagnosa Medis: CVA ICH CEREBELLUM + DIABETES MELITUS + HIPERTENSI
Tekanan darah ↑
FH.1.2.2.5
Variasi makanan
FH.1.2.2.1
Jumlah makanan
kurang
CH.1.1.1Umur
CH.1.1.2 Jenis
Kelamin
CH.2.1.1 Keluhan
nyeri pada dada dan
sesak nafas disertai
mual, muntah,
pusing, dan lemas
CH.3.1.6 Pekerjaan
63
Lampiran 2. Tabel Monitoring dan Evaluasi
CATATAN ASUHAN GIZI RESUME PAGT
(MONITORING EVALUASI)
Nama : Tn. S Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 70 tahun No. Rekam Medis :-
Biokimia Identifikasi Rencana Tindak
Tanggal Antropometri Normal Klinik (Fisik & Klinik) Diet Edukasi
Hasil Masalah Baru Lanjut
11 April 2022 ULNA = 28 cm Hb : 11,1 g/dL 13,4-17,7 GCS = 456 - Diet MLDMKVRG2 1700 Motivasi Perubahan diet
Lila = 23 cm Trombosit : g/dl TD = 139/840mmHg kkal dengan Leaflet MLDMKVRG2 1700
3
TL = 44 cm 34,4 10 /Ul 142-424 Nadi = 88x/mnt - Tingkat asupan Diet Diabetes kkal dengan lauk
Hematokrit : 40-47 Respirasi = 18x/mnt E = 1245 kkal (73%) Mellitus pengganti berupa putih
35,2% 3,5-5 g/dL Suhu = 36oC P = 38,5 g (71%) telur
Albumin : <140 mg/dL L = 31,1 (77%) -
3,77 g/dL 136-145 Kh = 177,2 g (61%)
GDS : 301 mmol/dL
Natrium : 144 N = 659,2 g (82%)
3,5-5,1 K = 1609,8 g (53%)
Kalium : 3,4 mmol/dL
12 April 2022 GCS = 456 - Diet MLDMKVRG2 1700 Perubahan diet
TD = 133/82mmHg kkal MLDMKVRG2 1700
Nadi = 100x/mnt - Tingkat asupan kkal dengan lauk
Respirasi = 20x/mnt E = 1516 kkal (89%) pengganti berupa putih
- - Suhu = 36oC P = 42,8 g (79%) telur
- - -
L = 38,3 (95%)
Kh = 256 g (89%)
N = 665,2 g (83%)
K = 1927,5 g (64%)
64
Biokimia Identifikasi Rencana Tindak
Tanggal Antropometri Normal Klinik (Fisik & Klinik) Diet Edukasi
Hasil Masalah Baru Lanjut
13 April 2022 GCS = 456 - Diet MLDMKVRG2 1700 Motivasi Perubahan diet
TD = 144/94mmHg kkal dengan leaflet MLDMKVRG2 1700
Nadi = 96x/mnt Leaflet Rendah kkal dengan lauk
- Tingkat asupan
Respirasi = 20x/mnt Garam pengganti berupa putih
E = 1690 kkal (99%)
Suhu = 36oC telur
- - P = 48,6 g (90%)
- -
L = 39,4 g (98%)
Kh = 283,1 g (98%)
N = 771,1 g (96%)
K = 2818,8 g (93%)
65
Lampiran 3. Recall 24 Jam Sebelum Pemberian Intervensi
Waktu Menu Bahan ENERGI Protein(gr) LMK HA Ca F Fe Na K Chols Serat
Berat (gr)
Kkal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
Pagi 06.00 Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 77,1 147 81 1,8 27 71 0 0,2
Tahu kukus Tahu 50 20 2,7 1,1 0,2 55,7 45,7 0,8 0,5 12,7 0 0
Sayur bening Bayam 25 6 0,3 0,1 1,2 58,4 26,7 1,2 5,6 160,5 0 0,2
Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 21,8 76,5 0 0,3
Pepaya Pepaya 50 25 0,3 8 8,1 15,3 8 1,1 2,6 147,3 0 1
Sub Total 419 0 12 11 89 290,4 184,5 5,2 57,5 468 0 1,7
Snack Tepung terigu 20 67 1,8 0,2 15,4 4,4 30 1,26 0,4 0 0 0,6
Nagasari
10.00 Santan 10 12 0,2 1 0,7 0,4 4,5 0,1 0,9 16,2 0 0,1
66
Waktu Menu Bahan ENERGI Protein(gr) LMK HA Ca F Fe Na K Chols Serat
Berat (gr)
Kkal Hwn Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
%Kebutuhan 72% 63% 41% 104% 118% 113% 0%
67
Lampiran 4. Perencanaan Menu Hari Ke-1 Tanggal 11 April 2022 (Sore)
Protein(gr) Na Ser
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg at
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg)
n ) (gr)
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Sore Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0
16.00 Oseng wortel Wortel 50 23 0,6 0,3 4,9 28,1 46,2 0,6 43,7 153,1 0 0,6
kacang Kacang
panjang 50 17 1,2 0 2,8 32,6 34,7 0,3 16,3 115,7 0 1,4
panjang
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
137,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
265,
Sub Total 454 2,6 10,2 12,1 75,1 209,6 165,2 1,7 375,7 0 2,2
2
Snack Puding labu Labu kuning 20 14 0,4 0,1 2,7 10,8 48,6 0,1 35,6 59,4 0 0,7
22.00 kuning Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Agar-agar 10 3 0 0 0,5 0 0 0 0 0 0 0,5
Santan 10 12 0,2 1 0,7 0,4 4,5 0,1 0,9 16,2 0 0,1
Sub Total 49 0 0,6 1,1 8,6 11,4 53,1 0,2 36,5 75,8 0 1,3
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Pagi
Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0,1
06.00
Tahu masak Tahu 25 20 2,7 1,1 0,2 55,7 45,7 0,8 0,5 12,7 0 0
habang
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Cincang cha Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 21,8 76,5 0 0,3
wortel, Kembang
kembang kol, 50 13 1,2 0,2 2 114,9 52,8 1,8 10,9 221,8 0 0,5
kol
kapri Kapri 25 55 3,7 0,2 9,8 12,2 6,7 1 3,3 1,6 0 0,3
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
68
Protein(gr) Na Ser
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg at
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg)
n ) (gr)
137,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
241,
Sub Total 557 2,6 16,3 18,3 81,8 345,7 212,6 4,7 419,5 0 1,4
7
Kacang
Snack Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 81,7 164,5 0 0,3
hijau
10.00 Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Talam Tepung
25 91 1,1 3,2 9,8 12,5 25 0,2 3,7 308,2 0 4
thailand hunkwe
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Sub Total 182 0 3,2 3,3 14,3 36,2 62,2 0,5 85,4 472,7 0 4,3
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Tuna bumbu Tuna 25 25 3,4 0,3 2 23 151,5 0,4 50,5 56,7 0 0
Siang tomat Tomat 10 2 0,1 0 0,3 0,7 1,5 0 1 22,5 0 0
11.30
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Cincang sayur Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 21,8 76,5 0 0,3
sup wortel, Buncis 50 19 1,2 1,5 4 55 23 0,2 2,2 140 0 0,9
buncis,
kembang kol Kembang
50 13 1,2 0,2 2 114,9 52,8 1,8 10,9 221,8 0 0,5
kol
137,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
250,
Sub Total 471 3,4 11,2 8,7 77,8 355 332,9 3,5 588,6 0 1,9
6
69
Protein(gr) Na Ser
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg at
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg)
n ) (gr)
Snack Kacang
Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 81,7 164,5 0 0,3
16.00 hijau
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Pisang Pisang 100 144 1,3 1,6 32,4 26,6 40 0,2 13,3 0 0 2,5
Sub Total 183 0 3,4 1,7 36,9 50,3 77,2 0,5 95 164,5 0 2,8
874, 2096, 13,
Total 1596 8,6 44,9 45,2 294,5 1008,2 903,2 11,1 0
4 8 9
<80 <300
Standar Kebutuhan 1700 53,8 40 286 9 3000
0 mg
109
%Kebutuhan 93% 100% 113% 102% 102% 69% 0%
%
70
Lampiran 5. Perencanaan Menu Hari Ke-2 Tanggal 12 April 2022 (Sore)
Protein(gr) Na Ser
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg at
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg)
n ) (gr)
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Sore Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0
16.00 Cincang sayur Wortel 50 23 0,6 0,3 4,9 28,1 46,2 0,6 43,7 153,1 0 0,6
wortel, labu Labu siam 50 19 1,2 1,5 4 55 23 0,2 2,2 140 0 0,9
siam
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
137,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
234,
Sub Total 456 2,6 10,2 13,5 75,7 226,2 145,2 1,7 372,2 0 2
4
Nagasari Tepung
Snack 25 91 1,1 3,2 9,8 12,5 25 0,2 3,7 308,2 0 4
mutiara (tanpa terigu
22.00
pisang) Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Sub Total 123 0 1,3 4,2 15,2 15,2 28 0,2 4,6 324,6 0 4,1
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Pagi Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0,1
06.00
Orek tempe Tempe 25 50 5,2 2,2 3,3 38,7 81,5 1 2,2 58,5 0 0,3
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Cincang sayur Kangkung 50 23 2,8 0,5 3,2 55,8 45 1,9 54,1 208,3 0 1,6
oseng Taoge
kangkung, 25 8 0,9 0,3 1,1 41 18,5 0,2 47,5 23,2 0 0,2
panjang
taoge panjeng, Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 21,8 76,5 0 0,3
wortel
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
71
Protein(gr) Na Ser
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg at
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg)
n ) (gr)
137,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
Sub Total 372 2,6 10,1 8,6 74,5 226,8 185,5 1,8 89,7 358 0 1,7
Snack Kacang
Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 81,7 164,5 0 0,3
10.00 hijau
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Puding fantasi Agar-agar 10 3 0 0 0,5 0 0 0 0 0 0 0,5
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Sub Total 94 0 3,2 3,3 14,3 36,2 62,2 0,5 85,4 472,7 0 4,3
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Tuna bumbu Tuna 25 25 3,4 0,3 2 23 151,5 0,4 50,5 56,7 0 0
Siang sarden Tomat 10 2 0,1 0 0,3 0,7 1,5 0 1 22,5 0 0
11.30
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Cincang sayur Kembang
50 13 1,2 0,2 2 114,9 52,8 1,8 10,9 221,8 0 0,5
sup kembang kol
kol, buncis, Buncis 50 19 1,2 1,5 4 55 23 0,2 2,2 140 0 0,9
wortel
Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 21,8 76,5 0 0,3
137,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
251,
Sub Total 471 2,6 10,2 8,7 76,3 232 153,5 1,6 400 0 1,8
1
Snack Kacang hijau Kacang
25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 81,7 164,5 0 0,3
16.00 hijau
72
Protein(gr) Na Ser
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg at
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg)
n ) (gr)
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Pisang Pisang 100 144 1,3 1,6 32,4 26,6 40 0,2 13,3 0 0 2,5
Sub Total 203 0 3,4 1,7 36,9 50,3 77,2 0,5 95 164,5 0 2,8
760, 16,
Total 1719 7,8 38,4 40 292,9 786,7 651,6 6,3 2092 0
2 7
<80 <300
Standar Kebutuhan 1700 53,8 40 286 9 3000
0 mg
95
%Kebutuhan 101% 85% 100% 102% 70% 69% 0%
%
73
Lampiran 6. Perencanaan Menu Hari Ke-3 Tanggal 13 April 2022 (Sore)
Protein(gr) Na
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols Serat
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
n )
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Sore Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0
16.00 Cincang sayur Gambas 50 11 0,4 0,1 2,4 11,1 19,4 0,5 13,5 64,1 0 0,7
cha gambas, Buncis 50 19 1,2 1,5 4 55 23 0,2 2,2 140 0 0,9
buncis, wortel Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 21,8 76,5 0 0,3
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
147,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
252,
Sub Total 455 2,6 10,3 13,5 76,2 229 149,8 1,8 387,5 0 2,1
7
Snack Agar-agar 10 3 0 0 0,5 0 0 0 0 0 0 0,5
Puding jagung
22.00 Jagung 10 4 0,2 0 0,7 0,7 10 0 35,3 23 0 0,1
Santan 10 12 0,2 1 0,7 0,4 4,5 0,1 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Sub Total 39 0 0,4 1 6,6 1,3 14,5 0,1 36,2 39,4 0 0,7
Pagi Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
06.00 Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0
Tahu bumbu Tahu 25 20 2,7 1,1 0,2 55,7 45,7 0,8 0,5 12,7 0 0
tomat Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Cincang sayur Labu siam 50 19 1,2 1,5 4 55 23 0,2 2,2 140 0 0,9
labu siam, Wortel 50 23 0,6 0,3 4,9 28,1 46,2 0,6 43,7 153,1 0 0,6
wortel
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
74
Protein(gr) Na
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols Serat
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
n )
147,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
261,
Sub Total 564 2,6 12,9 24,5 76,5 287,7 199,2 2,4 412,7 0 1,7
6
Kacang
Snack Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 81,7 164,5 0 0,3
hijau
10.00 Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Tepung
Talam thailand 25 91 1,1 3,2 9,8 12,5 25 0,2 3,7 308,2 0 4
hunkwe
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Sub Total 182 0 3,6 5,3 25,1 41,6 68,2 0,5 87,2 505,5 0 4,5
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Dori bumbu Dori 25 33 4,2 1,6 0,2 7,7 43,2 0,4 19,2 86,5 0 0
bali tanpa Tomat 10 2 0,1 0 0,3 0,7 1,5 0 1 22,5 0 0
Siang
kecap
11.30
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
147,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
Sub Total 522 4,2 10,3 14,9 76,5 238,9 194,9 2 240, 473,2 0 1,7
75
Protein(gr) Na
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols Serat
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
n )
3
Snack Kacang
Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 81,7 164,5 0 0,3
16.00 hijau
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Pisang Pisang 100 183 1,3 1,6 32,4 26,6 40 0,2 13,3 0 0 2,5
Sub Total 242 0 3,6 2,7 42,3 53 80,2 0,5 95,9 180,9 0 2,9
850, 2454,
Total 1713 9,4 37,1 55,6 271,5 808,6 624,1 6,7 0 8,4
5 3
<80 <300
Standar Kebutuhan 1700 53,8 40 286 9 3000
0 mg
%Kebutuhan 100% 86% 103% 94% 74% 106 81% 0%
76
Lampiran 7. Monitoring Asupan Hari Ke-1 Tanggal 11 April 2022 (Sore)
Protein(gr) Na
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols Serat
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
n )
Bubur Beras 50 179 4,2 0,8 33,5 73,5 40,5 0,4 13,5 35,5 0 0,1
Sore Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0
16.00 Oseng wortel Wortel 50 23 0,6 0,3 4,9 28,1 46,2 0,6 43,7 153,1 0 0,6
kacang Kacang
panjang 50 17 1,2 0 2,8 32,6 34,7 0,3 16,3 115,7 0 1,4
panjang
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
137,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
251,
Sub Total 276 2,6 6 11,2 41,5 136,1 124,7 1,3 340,2 0 2,1
7
Snack Puding labu Labu kuning 20 14 0,4 0,1 2,7 10,8 48,6 0,1 35,6 59,4 0 0,7
22.00 kuning Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Agar-agar 10 3 0 0 0,5 0 0 0 0 0 0 0,5
Santan 10 12 0,2 1 0,7 0,4 4,5 0,1 0,9 16,2 0 0,1
Sub Total 49 0 0,6 1,1 8,6 11,4 53,1 0,2 36,5 75,8 0 1,3
Bubur Beras 50 179 4,2 0,8 33,5 73,5 40,5 0,4 13,5 35,5 0 0,1
Pagi
Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0,1
06.00
Tahu masak Tahu 25 20 2,7 1,1 0,2 55,7 45,7 0,8 0,5 12,7 0 0
habang
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Cincang cha Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 21,8 76,5 0 0,3
wortel, Kembang
kembang kol, 50 13 1,2 0,2 2 114,9 52,8 1,8 10,9 221,8 0 0,5
kol
kapri Kapri 25 55 3,7 0,2 9,8 12,2 6,7 1 3,3 1,6 0 0,3
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
77
Protein(gr) Na
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols Serat
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
n )
137,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
228,
Sub Total 379 2,6 12,1 17,4 48,2 272,2 172,1 4,3 384 0 1,3
2
Kacang
Snack Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 81,7 164,5 0 0,3
hijau
10.00 Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Tepung
Talam thailand 25 91 1,1 3,2 9,8 12,5 25 0,2 3,7 308,2 0 4
hunkwe
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Sub Total 182 0 3,2 3,3 14,3 36,2 62,2 0,5 85,4 472,7 0 4,3
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Tuna bumbu Tuna 25 25 3,4 0,3 2 23 151,5 0,4 50,5 56,7 0 0
Siang tomat Tomat 10 2 0,1 0 0,3 0,7 1,5 0 1 22,5 0 0
11.30
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Cincang sayur Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 21,8 76,5 0 0,3
sup wortel, Buncis 50 19 1,2 1,5 4 55 23 0,2 2,2 140 0 0,9
buncis,
kembang kol Kembang
50 13 1,2 0,2 2 114,9 52,8 1,8 10,9 221,8 0 0,5
kol
137,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
250,
Sub Total 471 3,4 11,2 8,7 77,8 355 332,9 3,5 588,6 0 1,9
6
78
Protein(gr) Na
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols Serat
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
n )
Snack Kacang
Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 81,7 164,5 0 0,3
16.00 hijau
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Pisang Pisang 100 144 1,3 1,6 32,4 26,6 40 0,2 13,3 0 0 2,5
Sub Total 183 0 3,4 1,7 36,9 50,3 77,2 0,5 95 164,5 0 2,8
659, 1609,
Total 1245 6 29,9 31,1 177,2 713,7 644,4 8,8 0 10,3
2 8
<80 <300
Standar Kebutuhan 1700 53,8 40 286 9 3000
0 mg
82
%Kebutuhan 71% 71% 77% 61% 97% 53% 0%
%
79
Lampiran 8. Monitoring Asupan Hari Ke-2 Tanggal 12 April 2022 (Sore)
Protein(gr) Na
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols Serat
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
n )
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Sore Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0
16.00 Cincang sayur 43,
Wortel 50 23 0,6 0,3 4,9 28,1 46,2 0,6 153,1 0 0,6
wortel, labu 7
siam Labu siam 50 19 1,2 1,5 4 55 23 0,2 2,2 140 0 0,9
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
137
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
,2
234
Sub Total 456 2,6 10,2 13,5 75,7 226,2 145,2 1,7 372,2 0 2
,4
Nagasari Tepung
Snack 25 91 1,1 3,2 9,8 12,5 25 0,2 3,7 308,2 0 4
mutiara (tanpa terigu
22.00
pisang) Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Sub Total 123 0 1,3 4,2 15,2 15,2 28 0,2 4,6 324,6 0 4,1
13,
Pagi Bubur Beras 50 179 4,2 0,8 33,5 73,5 40,5 0,4 35,5 0 0,1
5
06.00 Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0,1
Orek tempe Tempe 25 50 5,2 2,2 3,3 38,7 81,5 1 2,2 58,5 0 0,3
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Cincang sayur 54,
Kangkung 50 23 2,8 0,5 3,2 55,8 45 1,9 208,3 0 1,6
oseng 1
kangkung, Taoge 47,
25 8 0,9 0,3 1,1 41 18,5 0,2 23,2 0 0,2
taoge panjeng, panjang 5
wortel 21,
Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 76,5 0 0,3
8
80
Protein(gr) Na
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols Serat
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
n )
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
137
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
,2
89,
Sub Total 372 2,6 10,1 8,6 74,5 226,8 185,5 1,8 358 0 1,7
7
Snack Kacang 81,
Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 164,5 0 0,3
10.00 hijau 7
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Puding fantasi Agar-agar 10 3 0 0 0,5 0 0 0 0 0 0 0,5
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
85,
Sub Total 94 0 3,2 3,3 14,3 36,2 62,2 0,5 472,7 0 4,3
4
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Tuna bumbu 50,
Tuna 25 25 3,4 0,3 2 23 151,5 0,4 56,7 0 0
Siang sarden 5
11.30 Tomat 10 2 0,1 0 0,3 0,7 1,5 0 1 22,5 0 0
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Cincang sayur Kembang 10,
50 13 1,2 0,2 2 114,9 52,8 1,8 221,8 0 0,5
sup kembang kol 9
kol, buncis, Buncis 50 19 1,2 1,5 4 55 23 0,2 2,2 140 0 0,9
wortel
21,
Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 76,5 0 0,3
8
137
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
,2
Sub Total 471 2,6 10,2 8,7 76,3 232 153,5 1,6 251 400 0 1,8
81
Protein(gr) Na
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols Serat
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (gr)
n )
,1
Kacang 81,
Snack Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 164,5 0 0,3
hijau 7
16.00
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
13,
Pisang Pisang 100 144 1,3 1,6 32,4 26,6 40 0,2 0 0 2,5
3
Sub Total 203 0 3,4 1,7 36,9 50,3 77,2 0,5 95 164,5 0 2,8
665 1927,
Total 1516 7,8 35 38,3 256 736,4 574,4 8,8 0 13,9
,2 5
<80 <300
Standar Kebutuhan 1700 53,8 40 286 9 1000
0 mg
83
%Kebutuhan 89% 79% 95% 89% 97% 64% 0%
%
82
Lampiran 9. Monitoring Asupan Hari Ke-3 Tanggal 13 April 2022 (Sore)
Protein(gr) Na Ser
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg at
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg)
n ) (gr)
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Sore Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0
16.00 Cincang sayur Gambas 50 11 0,4 0,1 2,4 11,1 19,4 0,5 13,5 64,1 0 0,7
cha gambas, Buncis 50 19 1,2 1,5 4 55 23 0,2 2,2 140 0 0,9
buncis, wortel Wortel 25 11 0,3 0,1 2,4 14 23,1 0,3 21,8 76,5 0 0,3
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
147,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
252,
Sub Total 455 2,6 10,3 13,5 76,2 229 149,8 1,8 387,5 0 2,1
7
Snack Agar-agar 10 3 0 0 0,5 0 0 0 0 0 0 0,5
Puding jagung
22.00 Jagung 10 4 0,2 0 0,7 0,7 10 0 35,3 23 0 0,1
Santan 10 12 0,2 1 0,7 0,4 4,5 0,1 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Sub Total 39 0 0,4 1 6,6 1,3 14,5 0,1 36,2 39,4 0 0,7
Pagi Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
06.00 Putih telur Putih telur 25 13 2,6 5,2 0,3 1,5 3,3 0 41 35,8 0 0
Tahu bumbu Tahu 25 20 2,7 1,1 0,2 55,7 45,7 0,8 0,5 12,7 0 0
tomat Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
Cincang sayur Labu siam 50 19 1,2 1,5 4 55 23 0,2 2,2 140 0 0,9
labu siam, Wortel 50 23 0,6 0,3 4,9 28,1 46,2 0,6 43,7 153,1 0 0,6
wortel
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
83
Protein(gr) Na Ser
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg at
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg)
n ) (gr)
147,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
261,
Sub Total 564 2,6 12,9 24,5 76,5 287,7 199,2 2,4 412,7 0 1,7
6
Kacang
Snack Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 81,7 164,5 0 0,3
hijau
10.00 Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Tepung
Talam thailand 25 91 1,1 3,2 9,8 12,5 25 0,2 3,7 308,2 0 4
hunkwe
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Sub Total 182 0 3,6 5,3 25,1 41,6 68,2 0,5 87,2 505,5 0 4,5
Bubur Beras 100 357 8,4 1,7 67,1 147 81 0,8 27 71 0 0,2
Dori bumbu Dori 25 33 4,2 1,6 0,2 7,7 43,2 0,4 19,2 86,5 0 0
bali tanpa Tomat 10 2 0,1 0 0,3 0,7 1,5 0 1 22,5 0 0
Siang
kecap
11.30
Minyak 5 44 0 4,9 0 0 0 0 0 0 0 0
147,
Garam Garam 1 0 0 0 0 0 0,4 0 0 0,1 0 0
2
Sub Total 522 4,2 10,3 14,9 76,5 238,9 194,9 2 240, 473,2 0 1,7
84
Protein(gr) Na Ser
Berat ENERGI LMK HA Ca Fe K Chols
Waktu Menu Bahan Hw F (mg) (mg at
(gr) Kkal Nbt (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg)
n ) (gr)
3
Snack Kacang
Kacang hijau 25 27 2,1 0,1 4,5 23,7 37,2 0,3 81,7 164,5 0 0,3
16.00 hijau
Santan 10 12 0,2 1 0,7 2,5 3 0 0,9 16,2 0 0,1
Gula pasir 5 20 0 0 4,7 0,2 0 0 0 0,2 0 0
Pisang Pisang 100 183 1,3 1,6 32,4 26,6 40 0,2 13,3 0 0 2,5
Sub Total 242 0 3,6 2,7 42,3 53 80,2 0,5 95,9 180,9 0 2,9
771, 1818, 20,
Total
1690 7,8 40,8 39,4 283,1 873,9 614,4 6,3 1 8 0 6
<80 <300
Standar Kebutuhan
1700 53,8 40 286 9 0 3000 mg
96
%Kebutuhan 99% 90% 98% 98% 70%
% 93% 0%
85
Lampiran 10. Formulir Skrining Gizi Pasien
FORM SKRINING GIZI PASIEN
SKOR A B C
NO
RIWAYAT MEDIS
1 Perubahan Berat Badan : √
- Berat badan bulan lalu : A. Naik B. Tetap C. Turun
2 Perubahan Asupan Makanan √
A. Tetap B. Turun saat masuk RS C. Turun sebelum masuk RS
3 Gejala Gastrointestinal √
- Anorexia (...) Ya, (√) Tidak
- Mual (√) Ya, (...) Tidak
- Muntah (√) Ya, (...) Tidak
- Diare (...) Ya, (√) Tidak
- Konstipasi (...) Ya, (√) Tidak
Kesimpulan :
A. Bila ada 1 gejala/tidak ada gejala
B. B. Bila ada 2-3 gejala
C. C. Bila ada > 3 gejala
4 Perubahan aktifitas √
A. Normal B. Ringan C.Bedrest
5 Diberikan diet khusus : √
A. Tidak B. Ya C. Ya dengan modifikasi
6 Pemeriksaan fisik & klinis : √
- Ikterus : a. Ada b. Tidak ada
- Edema / Ascites : a. Ada b. Tidak ada
- Suhu : a. Tinggi b. Normal
- Tensi : a. Tinggi b. Normal
Kesimpulan :
A. Bila ada 1 gejala/tidak ada gejala
B. B. Bila ada 2-3 gejala
C. C. Bila ada > 3 gejala
7 Status gizi : A. Baik B. Kurang/lebih C. Buruk/obesitas √
Kesimpulan : Beresiko masalah gizi: Sedang 1 3 3
Ket : - Ringan : bila pilihan A ≥ 4 Sedang
- Sedang : bila pilihan B ≥ 4 atau B+C ≥ 4
- Berat : bila pilihan C ≥ 4
86