Disusun Oleh :
Rofiza Almas Nafisah - P17112225025
Mahasiswi Program Studi Profesi Dietisien
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................3
D. Kerangka Berpikir......................................................................................4
BAB II................................................................................................................... 5
METODE KONSELING........................................................................................5
B. Sasaran.....................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................. 6
B. Konseling Gizi............................................................................................7
1. Data Anthropometri................................................................................7
v
3. Data Biokimia.........................................................................................7
5. Riwayat Gizi...........................................................................................8
6. Riwayat Personal...................................................................................9
7. Diagnosa Gizi.......................................................................................10
1. Konsumsi Energi..................................................................................15
2. Konsumsi Protein.................................................................................16
3. Konsumsi Lemak..................................................................................17
4. Konsumsi Karbohidrat..........................................................................17
E. Penyakit Infeksi........................................................................................18
F. Tingkat Pengetahuan...............................................................................18
BAB IV................................................................................................................ 19
A. Kesimpulan..............................................................................................19
B. Saran.......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
LAMPIRAN......................................................................................................... 21
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Media........................................................................................................21
Lampiran 2. Rencana menu........................................................................................22
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
pada tekanan darah yang memberi gejala akan berlanjut ke suatu organ
target seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh
darah jantung, dan hipertrofi ventrikel kanan untuk otot jantung. (Candra,
2018). Hipertensi merupakan suatu keadaan medis yang cukup serius
dimana secara signifikan dapat meningkatkan risiko penyakit hati, otak,
ginjal, jantung, dan penyakit lainnya. Hipertensi dapat terjadi apabila
tekanan darah lebih besar dari dinding arteri dan pembuluh darah itu
sendiri (WHO, 2019). Hipertensi merupakan keadaan umum dimana
suplai aliran darah pada dinding arteri lebih besar sehingga dapat
menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti jantung. Hipertensi
pada tahun pertama sangat jarang dijumpai dengan symptom, hal ini baru
disadari apabila terjadi dalam jangka waktu yang panjang dan terus
menerus. Peningkatan hipertensi secara tidak terkontrol akan
menyebabkan masalah hati dan jantung yang cukup serius (Mayo Clinic,
2018).
Menurut Nuraini, 2015 faktor yang dapat menyebabkan seseorang
memiliki risiko hipertensi yaitu :
a. Keturunan / Genetik Hipertensi rentan terjadi pada seseorang yang
memiliki anggota keluarga dengan riwayat darah tinggi. Hal ini
berkaitan dengan adanya peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potassium terhadap sodium individu dengan
orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar
untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai
keluarga dengan riwayat hipertensi.
b. Obesitas Berat badan yang berlebihan mengakibatkan nutrisi dan
oksigen yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga
meningkat. Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam
pembuluh darah dan jantung juga meningkat.
1
c. Terlalu banyak mengonsumsi garam atau terlalu sedikit mengonsumsi
makanan yang mengandung kalium Hal ini dapat mengakibatkan
tingginya natrium dalam darah, sehingga cairan tertahan dan
meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah.
d. Kurang aktivitas fisik dan olahraga Kurang akitivitas fisik dan olahraga
dapat mengakibatkan meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung
harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini juga dapat
mengakibatkan peningkatan berat badan yang merupakan salah satu
faktor hipertensi.
e. Merokok Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah
menyempit, yang berdampak pada meningkatnya tekanan dalam
pembuluh darah dan jantung.
f. Jenis kelamin Prevalensi terjadinya hipertensi pria sama dengan
wanita. Namun wanita masih cukup aman hingga usia sebelum
menopause. Karena setelah menopause, wanita rentan terkena
penyakit kardiovaskuler, hipertensi salah satunya. Wanita yang belum
menopause terlindungi oleh hormone estrogen yang berperan
meningkatkan kadar HDL yang merupakan factor pelindung dalam
mencegah terjadinya proses aterosklerosis.
g. Stress Keadaan stress atau tertekan dapat meningkatkan tekanan
darah sewaktu-waktu. Hormone adrenaline akan meningkat ketika kita
stress sehingga jantung memompa darah lebih cepat yang
mengakibatkan tekanan darah juga meningkat.
2
tindakan yang terencana secara khusus dengan tujuan untuk mengatasi
masalah gizi melalui perubahan perilaku makan guna memenuhi
kebutuhan gizi klien sehingga mendapatkan kesehatan yang optimal
(Sukraniti dkk.2018). Tujuan konseling adalah membimbing dan
mengarahkan klien dalam memahami masalah gizi yang dihadapi dan
bagaimana mengatasinya.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana data antropometri lansia?
b. Bagaimana status gizi pada lansia?
c. Bagaimana data fisik lansia?
d. Bagaimana riwayat gizi lansia?
e. Bagaimana riwayat personal lansia?
f. Bagaimana diagnosa gizi lansia?
g. Apa faktor penyebab masalah yang dialami lansia?
h. Bagaimana alternatif pemecahan masalah yang dialami lansia?
i. Bagaimana kebutuhan gizi lansia?
j. Bagaimana intervensi berupa konseling pada lansia?
k. Bagaimana monitoring dan evaluasi konseling pada lansia?
l. Bagaimana perubahan yang terjadi pada lansia?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan kegiatan konseling sebagai bentuk intervensi gizi tingkat
individu dengan menggali dan menganalisis masalah serta membantu
memberikan alternatif pemecahan masalah terkait dengan gizi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui antropometri lansia
b. Mengetahui status gizi lansia
c. Mengetahui fisik lansia
d. Mengetahui riwayat gizi lansia
e. Mengetahui riwayat personal lansia
f. Mengetahui diagnosa gizi lansia
3
g. Mengetahui faktor penyebab masalah yang dialami lansia
h. Mengetahui alternatif pemecahan masalah yang dialami lansia
i. Mengetahui kebutuhan gizi lansia
j. Melakukan intervensi berupa konseling pada lansia
k. Mengetahui perubahan yang terjadi pada lansia
D. Kerangka Berpikir
BLansia Hipertensi
BEdukasi Gizi
BKonseling Gizi Asupan makan
Pengetahuan
Perilaku
pemberian
Gambar 1. Kerangka Pikir makan
4
BAB II
METODE KONSELING
A. Waktu dan Tempat
Waktu : Rabu, 1 Maret 2023
Tempat : Rumah responden Ny.SW
B. Sasaran
1 orang lansia berusia 70 tahun, dengan diagnose hipertensi.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN KONSELING GIZI
6
B. Konseling Gizi
1. Data Anthropometri
Tabel 1. Data Anthropometri Responden
No Uraian Hasil
3. Data Biokimia
Tabel 2. Data Biokimia Responden
1. BUN 6 - 20 mg/dL - -
7
3. Natrium 135 – 144 - -
mmol/L
4. Hb 13 - 18 g/dL - -
6. Hematokrit 40 – 54% - -
7. MCV 82 – 92 fL - -
8. MCH 27 – 42 pg - -
9. MCHC 34 – 45 g/L - -
5. Riwayat Gizi
a. Riwayat Gizi Dahulu
Ny. SW tidak memiliki alergi makanan dengan kebiasaan
pola makan adalah pola makan utama 2-3x sehari
Makanan pokok yang sering dikonsumsi: roti 2-3x/minggu
@40 gr (2 lembar roti tawar), umbi-umbian 1-2x/minggu @50g
Lauk nabati yang dikonsumsi adalah tahu 2-3x/hari @20-40g
8
Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah ayam
2-3x/minggu @30-40g, daging sapi 1x/minggu @40g, telur
1x/minggu @50g
Sayur yang sering dikonsumsi adalah daun singkong dan sawi
1x/minggu @100g
Buah yang sering dikonsumsi adalah buah naga @100g,
1x/minggu
Berdasarkan hasil recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan
makan:
Energi : 893 kkal (47,1%), defisit tingkat berat
Protein : 52,5 gram (128%), kelebihan
Lemak : 30,6 gram (48,4%), defisit tingkat berat
Karbohidrat : 103,2 gram (36%), defisit tingkat berat
Ny. SW memiliki riwayat penyakit hipertensi
Ny. SW belum pernah mendapatkan edukasi gizi sebelumya
6. Riwayat Personal
Ny. SW berjenis kelamin perempuan
Ny. SW berusia 70 tahun
Ny. SW memiliki riwayat penyakit hipertensi
Ny. SW tinggal dengan anak yang bekerja
9
7. Diagnosa Gizi
Domain Intake
NI-2.1
Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan
dengan peningkatan kebutuhan karena hipertensi ditandai
dengan intake energi kurang
Domain Behaviour
NB-1.1
Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan makanan dan
zat gizi berkaitan dengan kurangnya pengetahuan ditandai
dengan pasien belum pernah mendapatkan edukasi gizi
No Uraian Kondisi
1. Konsumsi
BMR
= 655 + (96,1 x BBI) + (1,8 x TB) –
(4,7 x U)
= 655 + (96,1 x 45) + (1,8 x 145) –
(4,7 x 70)
= 655 + 432 + 261 – 329
= 1.019 Kkal
10
Total energi
= BMR x Fa x Fs
= 1.019 x 1,2 x 1,55
= 1.895 Kkal
Protein
= 1 gr/kg BBI
= 1,2 x 45
= 54 gr
= 215 Kkal
Lemak
= 30% x 1.895
= 568,5 : 9
= 63,1 gram
KH
Sisa perhitungan protein + lemak
= 1.895 – 215 – 568,5 Kkal
= 1.110,5 Kkal
= 277,6 gram
11
Formulasi Terlampir
menu
12
yang dianjurkan.
4. Waktu 30 menit
13
3. Alat peraga Leaflet, porsimetri, dan daftar makanan
penukar
14
klien mengikuti saran dari
konselor,bersedia mematuhi dan
memberikan semangat
15
kedua dan ketiga asupan energy mulai meningkat, dan kembali
turun pada hari ke 4. Asupan energi yang kurang disebabkan
karena kurangnya frekuensi dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Kekurangan energi secara berkepanjangan menyebabkan
terjadinya masalah gizi sehingga disarankan untuk menambah
asupan energi bersamaan dengan meningkatkan asupan protein
dan mikronutrien lainnya untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan (Nugraheni, 2020).
2. Konsumsi Protein
16
3. Konsumsi Lemak
4. Konsumsi Karbohidrat
17
tersebut. Karbohidrat adalah sumber energi bagi tubuh, dengan
mengkonsumsi karbohidrat maka tubuh akan memperoleh energi
E. Penyakit Infeksi
Ny.SW tidak sedang mengalami penyakit infeksi.
F. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan Ny.SW dan keluarga diukur setiap kali kunjungan
dengan memberikan pertanyaan secara lisan di awal sebelum
dilakukan diskusi dan diakhir setelah dilakukan diskusi. Kunjungan
tersebut diberikan materi serta informasi terkait nutrisi untuk lansia
dan menjelaskan isi leaflet yang telah diberikan. Pada setiap
pertemuan diajukan 5 pertanyaan dengan nilai sebagai berikut :
Tabel . Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Konseling
Gizi
Post-Test 70
Post-Test 50
Post-Test 60
Post-Test 70
18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hasil observasi fisik klinis lansia yaitu tekanan Darah : 200/90 mmHg
(N=120/80 mmHg), Kulit kering, Rambut tipis, Mata sayu, Kuku retak
– retak, Saluran cerna normal, Tampilan fisik terlihat kurus.
2. Riwayat gizi Ny.SW belum pernah mendapatkan edukasi gizi dari
tenaga kesehatan.
3. Diagnosis gizi :
- Domain intake (NI 2.1) : Kekurangan intake makanan dan minuman
oral
- Domain Behaviour (NB 1.1) : Kurangnya pengetahuan tentang gizi
dan makanan
4. IntervensiPerhitungan kebutuhan energi 1.895 kkal, protein 54 gram,
lemak 63,1 gram, karbohidrat 277,6 gram.
5. Melakukan konseling gizi diet rendah garamdan pembuatan contoh
menu sehari.
6. Ny.SW perlahan telah mengubah sikap dibantu dan didukung oleh
keluarga terkait hipertensi yang dialami.
B. Saran
Sebaiknya keluarga melakukan pendampingan intens kepada Ny.SW dan
menyediakan makanan yang sesuai untuk hipertensi.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
Lampiran 1. Media
21
Lampiran 2. Rencana Menu
22
Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Waktu Menu Bahan
(gr) (Kkal) (gr) (gr) (gr)
TOTAL 1.489,30 59,3 31 269,5
STANDART KEBUTUHAN 1.895 54 63,1 277,6
22