PROPOSAL
Oleh :
ERIKA RUMAHORBO
2013101050
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
2023”.
manfaat bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak. Pada kesempatan ini
1. Ibu Dr.Hj Evi Hasnita, S.pd, Ns, M.Kes selaku Rektor Universitas Fort De
Kock Bukittinggi.
3. Ibu Dr. Neila Sulung, S.Pd, Ns, M.Kes selaku Ketua Program Studi Magister
4. Bapak Dr. Nurdin, SKM, MPH selaku pembimbing II yang dengan sabar dan
i
Proposal ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 8
D. Manfaat Penulisan.............................................................................. 11
E. Ruang Lingkup……………………………..………... ...................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Status Gizi.......................................................................................... 13
B. Puskesmas Ramah Anak ................................................................... 22
C. Sosial Ekonomi ................................................................................. 34
D. Pola Makan ........................................................................................ 35
E. Pola Asuh ........................................................................................... 41
F. Kerangka Teori ................................................................................. 43
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep ............................................................................... 44
B. Definisi Operasional .......................................................................... 45
C. Hipotesis ........................................................................................... 47
D. Definisi Istilah ................................................................................... 47
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian……….................................................................... 51
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................. 51
C. Populasi dan Sampeling ..................................................................... 51
D. Informan Penelitian............................................................................ 53
E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 54
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 54
G. Alat Pengumpul Data ......................................................................... 58
H. Langkah Penelitian ............................................................................ 59
I. Etika Penelitian .................................................................................. 59
J. Pengolah Data .................................................................................... 63
K. Penyajian Data ................................................................................... 64
L. Validitas Data .................................................................................... 64
M. Analisa Data....................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
DAFTAR SKEMA
Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 Quesioner
Lampiran 5 Surat Izin Pengambilan Data Awal dari Universitas Fort De Kock
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
juta anak di bawah usia lima tahun di negara-negara berkembang menderita gizi
kurang. Prevalensi gizi kurang tertinggi yaitu di wilayah PBB Asia selatan (30%),
diikuti oleh Afrika Barat (21%), Oceania dan Afrika Timur (keduanya 19%) dan
Asia Tenggara dan Afrika Tengah (keduanya 16%), dan Afrika selatan (12%).
Tengah, Asia Barat, Afrika Utara, Amerika Latin dan Karibia (WHO, 2020).
Gizi merupakan kebutuhan dasar manusia yang amat penting, gizi dibutuhkan
berbagai proses tubuh dalam mencapai kualitas hidup. Gizi juga dipandang
sebagai faktor penentu yang penting dalam upaya mempertahankan kesehatan dan
2020).
otak anak. Gizi kurang yang terjadi pada anak –anak dapat menghambat
anak. Keadaan gizi kurang secara langsung disebabkan oleh kurangnya asupan
makanan dan penyakit infeksi, sedangkan secara tidak langsung disebabkan oleh
1
2
Upaya Perbaikan Gizi, perlu dilakukan perbaikan gizi perseorangan dan gizi
masyarakat dalam upaya penerapan gizi seimbang. Setiap keluarga harus mampu
masalah gizi yaitu dengan cara menimbang berat badan secara teratur,
memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI
pemberian suplemen gizi sesuai anjuran petugas kesehatan. Suplemen gizi yang
darah (TTD), makanan tambahan untuk ibu hamil, anak balita, dan anak usia
sekolah, makanan pendamping ASI, dan bubuk multi vitamin dan mineral.
persentase underweight (berat badan kurang dan sangat kurang) pada balita
dengan berat badan sangat kurang sebesar 1,2% dan berat badan kurang sebesar
sedangkan provinsi dengan persentase terendah adalah Provinsi Bali. Baduta berat
badan sangat kurang sebesar 1,2% dan baduta berat badan kurang sebesar 5,2%.
Provinsi dengan presentase berat badan sangat kurang dan berat badan kurang
Provinsi Bali. Sementara untuk Provinsi Sumatera Barat ststus gizi pada balita 0-
3
59 bulan berada pada urutan ke 16 yaitu memiliki balita berat badan sangat
kurang sebesar 1,3% dan berat badan kurang sebesar 7,3% (Kemenkes RI, 2022).
Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya
akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama
(singkat), misalnya: mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang
sebanyak 445 orang di Provinsi Sumatera Barat yang mendapat perawatan sebesar
100 %, dalam pemantauan status gizi (PSG), Provinsi Sumatera Barat memiliki
gambaran prevalensi Wasting (gizi kurang dan gizi buruk) untuk 5 (lima) tahun
10,1% tahun 2017, sebesar 11,3% tahun 2018, sebesar 6,0% tahun 2019, sebesar
6,1 tahun 2020 dan sebesar 7,4% tahun 2021 (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat, 2021).
Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 ada 4 masalah utama kesehatan anak di
Indonesia yaitu pertama berat badan lahir rendah sehingga anak bisa mengalami
hambatan tumbuh kembang, serta lebih mudah terserang infeksi dari virus dan
bakteri. Yang kedua, adanya gizi buruk sehingga anak bisa bertubuh pendek dan
obesitas serta yang keempat merokok yang bisa menyebabkan beragam masalah
meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker di masa depan. Perilaku
merokok pada anak dan remaja usia 10-18 tahun mengalami kenaikan dari 7,2
persen pada 2013 menjadi 9,1 persen di tahun 2018 (Kemenkes RI, 2018).
4
yang komprehensif bagi anak salah satunya dengan membuat sebuah program
yang berorientasi kepada pemenuhan terhadap hak anak yaitu adanya Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas ada lah fasilitas
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
merupakan rujukan pertama bagi masyarakat yang sakit. Selama ini, Puskesmas di
datangi begitu banyak masyarakat dari berbagai kalangan, tidak hanya orang-
orang yang sedang sakit namun di datangi oleh anak-anak sehat yang terpaksa ikut
bersama dengan orang dewasa yang datang untuk berobat. Hal ini menyebabkan
anak-anak beresiko besar tertular berbagai penyakit. Oleh sebab itu, setelah
pulang dari puskesmas banyak anak menjadi sakit karena anak berada pada ruang
yang sama dengan orang-orang yang sedang sakit. Anak-anak yang rentan
pendidikan, serta mengganggu aktivitas sehari-hari anak. Maka dari itu puskesmas
sangat perlu diperhatikan dan dimaksimalkan dalam hal pelayanan dan fasilitas
5
yang ramah terhadap anak yaitu dengan pengembangan Puskesmas Ramah Anak
2018).
terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, serta
Anak ini didukung dengan adanya Surat Edaran Bersama Menteri Pemberdayaan
(Sarwono, 2018).
menjadi salah satu program prioritas. Puskesmas ramah anak yang merupakan
anak. Tujuannya adalah untuk membangun kesehatan ibu dan anak yang
mencakup kualitas hidup anak meningkat, tumbuh kembang optimal baik secara
fisik, mental, emosi, dan sosial, serta intelegensi majemuk sesuai potensi
genetiknya.
Puskesmas Mokoau telah memiliki tenaga kesehatan yang dilatih Konvensi Hak
Mokoau dalam menyediakan Pusat Informasi Hak Anak atas Kesehatan, informasi
menyediakan ruang tunggu/bermain bagi anak yang berjarak aman dari ruang
mungkin penyakit yang dapat dialami oleh anak. Kelima, Puskesmas Mokou
yang disesuaikan dengan umur dan berusaha memahami anak serta tidak
lengan berhubungan dengan status gizi karena pengukuran status gizi cocok untuk
mendeteksi malnutrisi akut pada anak usia 3-23 bulan. Tumaini (2021)
caries, risk factors and nutritional status among 3-5-yearold preschool children
in Kisarawe, Tanzania” bahwa berat badan berpengaruh terhadap status gizi anak
Kepulauan Mentawai yang memiliki kasus gizi kurang pada balita masih tinggi.
dengan angka 52 kasus gizi kurang pada area kerja Puskesmas Bulasat. Sementara
tahun 2022 terdapat balita gizi kurang di beberapa Puskesmas yang memiliki data
tertinggi dari yang ditargetkan sebesar 7,5% yaitu Puskesmas Sikakap dengan
kasus gizi kurang setiap tahunnya, tentu menjadi perhatian khusus dalam
menangani kasus gizi kurang pada area kerja Puskesmas Bulasat (Laporan
indikator yang harus dipenuhi dalam mewujudkan Puskesmas Ramah Anak pada
B. Rumusan Masalah
Puskesmas Ramah Anak Dalam Status Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulasat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Tujuan Kuantitatif
2023
2023.
Tahun 2023.
Tahun 2023.
10
10) Mengetahui hubungan pola asuh dengan status Gizi Di Wilayah Kerja
2023
2023
Tahun 2023
b. Tujuan Kualitatif
Tahun 2023.
Tahun 2023.
11
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dalam penerapan
Puskesmas Ramah Anak dalam rangka menekan angka status gizi serta
Fort De Kock.
2. Manfaat Praktis
E. Ruang Lingkup
Ramah Anak Dalam Penurunan Status Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulasat
penelitian ini adalah seluruh balita gizi kurang 63 orang. Desain penelitian yaitu
case control study dengan teknik sampling total sampling, maka sampel diambil
12
dengan 1:1 yaitu 63 kasus, 63 kontrol dengan total 126 sampel. Untuk penelitian
orang ibu yang memiliki balita gizi kurang. Metode dalam penelitian adalah
komputerisasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu anlisis univariat,
bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji Regresi Logistik
Berganda, jika P ≤ 0,05 maka ada pengaruh antara variabel independen dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Status Gizi
1. Pengertian Gizi
a. Gizi
Kata Gizi berasal dari bahasa arab “ghida” yang berati makan.
Menurut dialek mesir, ghidza dibaca ghizi. Selain itu sebagian orang
“ghizi”. Jadi, gizi adalah keseluruhan dari berbagai proses di dalam tubuh
13
14
manusia, gizi yang baik terdapat pada jenis pangan yang berkualitas pula
b. Status Gizi
mengahasilka energi.
Status gizi balita merupakan hasil interaksi dari suatu proses yang
balita biasanya diukur pada usia kurang dari lima tahun, bahkan di
anjurkan pada usia kurang dari tiga tahun, karena anak-anak pada saat itu
Gangguan pertumbuhan ini seringkali tidak dikoreksi, dan bila anak dapat
bertahan hidup, maka diakan tumbuh menjadi remaja yang pendek, kurus
ukur dengan GNP) semakin rendah status gizi balitanya. Sebaliknya, status
gizi yang rendah pada anak balita akan menurunkan produktivitas suatu
pada anak balita, kerangka konseptual ini kemudian dipakai oleh WHO
terbagi dalam tiga aras, pertama adalah penyebab langsung yaitu asupan
gizi dan kesehatan anak; kedua penyebab tidak langsung yaitu ketahanan
yang dimiliki serta struktur politik dan ekonomi yang dianut oleh Negara
tersebut. Hal interaksi dari berbagai penyebab tadi dapat berujung pada
standar atau rujukan. Peran penilaian status gizi menjadi penting kerena
16
status gizi. Oleh karena itu dengan diketahuinya status gizi, dapat
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun
yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu
status gizi harus ada ukuran baku yang sering disebut reference. Buku
c. Gizi kurang untuk underweight yang menacakup mild dan moderate PCM (
dan kwashiorkor
17
tertentu.
beberapa pendekatan yaitu penilaian status gizi secara langsung maupun tidak
langsung.
1) Secara langsung penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi
a) Antropometri
(1) Pengertian
18
tunggal dari tubuh manusia, antara lain umur, berat badan, tinggi
Indeks Antropometri
(a) Berat Badan Menurut (BB/U) Berat badan adalah salah satu
terhadap umur.
Tabel 2.1
Antropometri
( z-score)
(severely underweight)
(0-60 (underweight)
TB/U stunted)
Tinggi > - 3 SD
bulan) of overweight)
risk of overweight)
Penting
21
seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-orang
zat gizi selain itu, metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat
antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti
hati dan otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa
Banyak gejala klinis yang kurang spesifil, maka penemuan kimia faal
ekologi.
1. Non diskriminasi,
penghargaan dan perlindungan hak asasi anak atas kesehatan dengan prinsip
hak anak. Puskesmas ramah anak akan terwujud apabila sumber daya
lebih mengedepankan pelayanan yang ramah kepada anak, baik kepada anak
psikologi.
sensitif dan responsif akan hak asasi anak khususnya hak atas
meliputi:
penyakit.
tua/keluarga.
c. Pelayanan
dari anak dalam kandungan, bayi, balita, usia sekolah dasar, hingga
Dalam hal ini semua anak harus mendapat hak kesehatan tanpa
budaya, bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran dan kondisi fisik
fungsinya kepada orang tua agar mampu memenuhi hak anak atas
fisik dan mental anak. Data tersebut sangat penting untuk mengetahui
d. Pengelolaan
sehingga program dan kegiatan yang dirancang lebih tepat dan lebih
efektif.
umur, jenis kelamin dan domisili sehingga pelayanan ramah anak akan
e. Partisipasi Anak
luang.
f. Pemberdayaan Masyarakat
b. Tersedia media dan materi Kesehatan Ibu dan Anak (KIE) terkait
kesehatan anak
rokok
(KTA)
a. Pusat
b. Provinsi
c. Kabupaten/Kota
ada dari Dinas Kesehatan dan Dinas lain yang terkait misalnya
kesehatan anak.
d. Puskesmas
komprehensif.
4) Membentuk/membina/mengembangkan UKBM.
C. Sosial Ekonomi
maupun anggota lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang.
tentang Upah Minimum adalah, upah bulanan terendah yang terdiri atas upah
pokok termasuk tunjangan tetap yang ditetapkan oleh gubernur sebagai jaring
pengaman. Upah ini wajib dijadikan acuan oleh pengusaha dan pelaku
D. Pola Makan
1. Pengertian
keadaan gizi (Kementrian Kesehatan RI, 2020). Pola makan atau sering
gambaran makanan yang dikonsumsi seseorang setiap harinya baik dari segi
dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu
(Damaiyanti&Sari,2017)
kemungkinan besar sekali anak akan mudah terkena infeksi. Gizi ini sangat
berpengaruh terhadap nafsu makan, jika pola makan tidak tercapai dengan
baik pada balita maka pertumbuhan balita akan terganggu, tubuh kurus,
pendek bahkan bisa terjadi gizi buruk pada balita (Purwani et al., 2013)
mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan oleh kuantitas dan kualitas
Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang buruk, yaitu yang
kelompok umur. Gizi baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh
terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Agar tubuh tetap sehat
dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular
perkembangan, bayi dan anak balita harus mendapatkan semua zat gizi yang
diperlukan oleh tubuhnya. Maka pola makan yang diberikan harus berupa
standar gizi yang dibutuhkan. Pola makan bergizi seimbang ini akan
semua zat gizi dalam jumlah yang dibutuhkan. Pola makan anak untuk
kebutuhan gizi anak balita sehingga proses tumbuh kembang anak balita
ekonomi dan socia budaya yang dialaminya (Almatsier, 2011). Pola makan
klasifikasi tingkat konsumsi dibagi menjadi empat dengan cut off point
makanan yaitu :
d) Sumber protein hewani : daging sapi tanpa lemak, ayam, ikan segar
b) Umbi-umbian : Singkong
d) Daging ayam, daging sapi, daging kambing, daging itik, hati ayam,
hati sapi, kuning telur ras/buras/puyuh, ikan air tawar ( lele, gabus,
mujair, bawal) dan ikan air laut ( salmon, tuna, tenggiri, gindara)
dan blewah
40
h) Cairan : ASI, susu kedelai, yoghurt, air jeruk manis, air mata dan
kaldu.
a) Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk bayi usia 6-12 bulan
(2) Buah yang mengandung gas : durian, nangka dan buah yang
terlalu asam
dan kenari
b) Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk bayi usia > 12 bulan
(1) Sumber serealia dan olahannya : tepung teriggu dan ubi jalar
(4) Penambahan cita rasa : gula pasir, sirup, garam, coklat bubuk,
E. Pola Asuh
1. Pengertian
teknik dan metode yang menitikberatkan pada kasih sayang dan ketulusan
cinta dari kedua orang tua. Pola asuh merupakan upaya yang persisten dan
hingga remaja. Pola asuh dalam keluarga merupakan cara orangtua, yaitu
ayah dan ibu dalam memberikan kasih sayang dalam mengasuh yang
1) Tipe pola asuh otoriter adalah tipe pola asuh dimana orang tua yang
pola asuh yang mencerminkan sikap orang tua yang bertindak keras
asuh otoriter ini tidak bisa menjamin atas terciptanya generasi yang
2) Pola Asuh Permisif Tipe pola asuh Permisif adalah tipe pola asuh
3) Pola Asuh Demokratis Tipe pola asuh Demokratis atau pola asuh
4) Pola Asuh Pengabaian Tipe pola asuh ini bentuk ketidak pedulian
a. Asuh
b. Asih
kebutuhannya.
c. Asah
F. Kerangka Teori
Analisis dokumen
1. Maping Puskesmas
2. SDM
3. Dana
Faktor Internal
Faktor Eksternal Kegiatan Program
1. Peran Petugas
1. Kebijakan pemerintah Gizi: Penurunan 2. Sarana Prasarana
daerah Status Gizi 3. Pola Makan
2. Dukungan Keluarga 4. Pola asuh
5. Pekerjaan
1. Pelaksanaan
2. Sosialisasi
3. Monitoring
4. Evaluasi
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Dari kerangka teori diatas, alur pikir yang digunakan pada penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Kuantitatif
Independen Dependen
Dukunga
Keluarga
Peran Petugas
Pola Asuh
Status Gizi
Pekerjaan
Sosial Ekonomi
Pola Makan
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
2. Kualitatif
Input Proses
Pelaksanaan
Kebijakan Output
Sosialisasi
SDM
Monitoring Perencanaan
Sarana dan prasarana
Dana Evaluasi
Bagan 3.2
Kerangka Pikir
45
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Gizi Kurang Gizi kurang yang KMS Melihat 0 = BGM Nominal
diperoleh dari KMS 1= Tidak BGM
Penilaian status
gizi balita diukur
berdasarkan Z-
Score.
dapat mean
mempengaruhi
terjadinya
Pekerjaan Status Pekerjaan kuesioner Wawancara 0. Tidak Bekerja Nominal
Ibu ibu balita 1. Bekerja
C. Hipotesa
Tahun 2023.
4. Ada hubungan pola asuh dengan penurunan status gizi Di Wilayah Kerja
6. Ada hubungan pola makan dengan penurunan status gizi Di Wilayah Kerja
D. Definisi Istilah
1. Input
a. Kebijakan
b. SDM
c. Dana
a. Pelaksanaan
b. Sosialiasi
c. Monitoring
d. Evaluasi
2. Output
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian ini menggunakan desain Case Control, yaitu suatu penelitian untuk
sosial ekonomi, pola makan dan variabel dependen yaitu gizi kurang. Alat
sampel diambil dengan case control 1:1 yaitu 63 kasus, 63 kontrol dengan
1) Kriteria inklusi :
- Kasus:
- Kontrol:
2) Kriteria Ekslusi:
- Kasus:
- Kontrol:
D. Informan Penelitian
Tabel 4.1
Informan Wawancara Mendalam
NO Informan Jumlah
4 Kader 3 orang
E. Instrumen Penelitian
dokumen. Selain itu, peneliti juga menggunakan alat berupa alat tulis, kamera
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari informan, dan
2. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan dari laporan tahunan Dinas
a. Wawancara Mendalam
interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling
(Notoatmodjo, 2017).
wawancara mendalam.
Tabel 4.2
Matriks Wawancara
• Prasarana V V V
Proses :
• Pelaksanaan V V V V V
57
• Sosialisasi V V V V V
• Monitoring V V V
• Evaluasi V V V
Output :
• Berhasilnya V V
Penurunan
Status Gizi
b. Observasi
c. Telaah dokumen.
d. Triangulasi data.
Anak.
balita.
1. Pedoman wawancara
diwawancarai (interview).
59
2. Lembar Checklist
(Sugiyono, 2017)
3. Voice Recorder
tidak ada informasi yang terlewatkan dan akan menjadi bukti dari
H. Langkah Penelitian
peneliti akan merekam suara narasumber dengan tape recorder atau dengan
I. Etika Penelitian.
Masalah etik dan dilema etik dapat saja muncul selama proses
kualitatif dapat terjadi karena bertemunya dua atau lebih kepentingan peneliti
partisipan atau pihak lain yang terkait dengan hasil penelitian yang dilakukan.
dalam tempat khusus yang hanya bisa diakses oleh peneliti. Hasil
discomfort).
yang lebih besar dari pada risiko atau bahaya yang dapat ditimbulkan dari
manfaat yang diperoleh, dan memastikan tidak adanya bahaya yang dapat
penelitian.
63
J. Pengolahan Data
1. Penelitian Kualitatif:
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
narasi.
c. Penarikan Kesimpulan
data berikutnya.
2. Peneltian Kuantitatif :
b. Pengkodean (coding)
software komputer.
e. Pembersihan Data
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
K. Penyajian Data
L. Validasi Data
lain diluar data yang diperoleh untuk keperluan pengecekan atau sebagai
M. Analisis Data
1. Penelitian Kualitatif:
a. Triagulasi Sumber
sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto.
b. Triagulasi Metode
Triagulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh
2. Penelitian Kuantitatif:
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
X2 = ∑(O-E)2
Keterangan :
mana yang secara bermakna berhubungan dan layak untuk diuji secara
c. Analisis Multivariat
(p>0,25)
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M., & Wijatmadi, B. (2016). Konsep Dasar Ilmu Gizi. Pengantar Gizi
Masyarakat.
Amelia. (2019). Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Remaja Di SMK IT
Fitri. (2017). Hubungan Antara Pola Makan Dengan Status Gizi Balita Di Daerah
Kemenkes RI
RI
RI.
Kemenkes RI. (2022). Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021. Jakarta :
Kemenkes RI.
Baru Press.
Notoatmodjo,Soekidjo,(2017).MetodologiPenelitianKesehatan,Jakarta:Rineka
Cipta
Notoatmodjo,Soekidjo,(2018).MetodologiPenelitianKesehatan,Jakarta:Rineka
Cipta.
RinekaCipta.
Nurlinda, (2020) Edukasi Gizi Melalui Media “Isi Pringku” Dalam Rangka
2013
CV
Supriasa, I. D. N., Bakri, B., Fajar, I. (2013).Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Tumaini. (2021). Prevalence of early childhood caries, risk factors and nutritional
Kepada Yth,
Calon Responden
Dengan Hormat,
NIM : 2013101050
Kerja Puskesmas Bulasat Kabupaten Mentawai Tahun 2023” untuk itu meminta
yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila bapak/ibu menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaan untuk
terimakasih.
(Erika Rumahorbo)
PERSETUJUAN RESPONDEN
(INFORM CONSENT)
Nama :
Alamat :
Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan suka rela dan tanpa
………….., ……………….
Responden
( )
QUESIONER
1. Inisial Responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :
B. Identitas Balita
C. Status Gizi
1. Umur : ……………………
D. Dukungan Keluarga
No Penyataan SS S TS STS
sebelum makan
E. Pola Asuh
No Pertanyaan Ya Tidak
siang
F. Peran Petugas
No Pertanyaan SS S TS STS
status gizi
kepada anaknya
5. Tenaga Kesehatan menjelaskan tentang solusi
menyusui
G. Pola Makan
1. Makanan
Pokok
a. Nasi
b. Jagung
c. Bubur
d. Mie
e. Pengganti
sebutkan
……….
2. Lauk Hewani
a. Daging
b. Ikan
c. Telur
d. Lainnya
……….
3. Lauk Nabati
a. Tahu
b. Tempe
c. Lainnya
………
4. Sayur
5. Buah
6. Susu
No Informan :
Hari/ tanggal :
Tempat wawancara :
Nama Informan :
Jenis kelamin : L / P
Pekerjaan :
Lama betugas :
Pendidikan :
Petugas Pelaksana
1. Input
a. Kebijakan Pemerintah
Mentawai?
Ramah Anak?
b. Dana
gizi ?
c. SDM
2. Proses
a. Pelaksanaan
pengambilan keputusan?
b. Sosialisasi
c. Monitoring
program tersebut ?
d. Evaluasi
No Informan :
Hari/ tanggal :
Tempat wawancara :
Nama Informan :
Jenis kelamin : L / P
Pekerjaan :
Lama betugas :
Pendidikan :
1. Proses
a. Pelaksanaan
b. Sosialisasi
ibu/masyarakat?
2. Output