PROPOSAL
OLEH :
ANGGIA PARAMITA
1815301291
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat serta
Pada Mencit (Mus Musculus) Penderita Demam”. Proposal ini dibuat sebagai
kepada Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, Ns, M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu
yang telah memberikan pengarahan, masukan dan saran dalam penulisan proposal
ini.
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, Ns, M.Kes selaku Rektor Universitas Fort
De Kock Bukittinggi.
i
4. Seluruh Staf dan Dosen Universitas Fort De Kock Bukittinggi yang telah
menjadi amal jariyah dan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
sempurnaan dalam pembuatan proposal penelitian ini. Oleh karena itu penulis
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. SOP
2. Matrik Penelitian
3. Lembar Konsul
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lengkap dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Makna
berfungsi normal yang dapat terganggu oleh penyakit dari waktu ke waktu.
dapat dikemukakan di sini bahwa orang yang sehat adalah sehat dalam
bidang fisik, mental, spiritual dan sosial. (Ardani & Pembahasan, 2013)
panas dari tubuh, yang diukur dalam unit panas yang disebut derajat. Suhu
yang dimaksud adalah panas atau dingin suatu substansi. Suhu tubuh
adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh
dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Jadi selisih antara panas
1
2
kondisi tubuh yang melakukan aktifitas fisik berat, mekanisme suhu luar
berfluktuasi namun suhu tubuh tetap tergantung pada aliran darah ke kulit
dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Karena fluktuasi suhu
pada lingkungam suhu tubuh normal yang dapat diterima berkisar 36°C -
(kedinginan) pada saat peningkatan suhu dan setelah itu terjadi kemerahan
pada permukaan kulit. Pengaturan suhu tubuh terdapat bagian otak yang
bagian dari proses kekebalan tubuh yang sedang melawan infeksi akibat
penyebab demam adalah infeksi, baik karena bakteri maupun virus. Selain
karena infeksi, demam juga dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara
lupus. Penyebab lain dari demam yaitu efektivitas fisik yang berlebihan
3
dan berada di lingkungan yang terlalu panas dan lama. (Fatkularini et al.,
2014)
Demam jika dibiarkan akan terjadi masalah yang serius dan dapat
menghindari terjadinya demam dan ada banyak cara yang dapat dilakukan
2020)
pengetahuan tradisional. Bagian dari obat tradisional pada saat ini yang
yang sering dilakukan oleh masyarakat dari nenek moyang secara turun
Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang salah satu atau seluruh bagian
membuat rambuan obat dari tumbuhan yaitu dengan cara direbus dan
ditumbuk (diperas). Sementara itu, penggunaan ramuan obat ada tiga cara
dalam, sedangkan dua cara lainnya untuk pengobatan tubuh bagian luar.
memilih obat dari bahan alam dan kembali ke alam “back to nature”
karena selain aman untuk digunakan efek samping yang dimiliki juga
lebih dari 30.000 spesies yang baru ditemukan 940 spesies yang diyakini
Venezuela. Buah ini kini telah banyak dibudidayakan dan dapat dinikmati
antioksidan seperti likopen. Selain itu, jambu biji juga mengandung nutrisi
lain, seperti serat, zat besi, protein, magnesium, serta folat, meski dalam
al., 2017)
hewan animalia. Hewan ini ditandai dengan ciri-ciri yaitu jinak, takut
cahaya, aktif pada malam hari, mudah berkembangbiak, siklus hidup yang
6
mencit akan mengalami demam, hal ini disebabkan karena alat-alat pada
hewan uji yang mengalami peningkatan suhu tubuh sebesar atau sama
jambu biji (psidium guajava linn) terhadap penurunan suhu pada mencit
B. Rumusan Masalah
apakah kandungan ekstrak air daging buah jambu biji (psidium guajava
demam?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
ekstrak air daging buah jambu biji (psidium guajava linn) terhadap
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
tentang pengaruh ekstrak air daging buah jambu biji (psidium guajava
demam.
dalam lagi.
9
E. Ruang Lingkup
jambu biji (psidium guajava linn) terhadap penurunan suhu pada mencit
jambu biji (psidium guajava linn) terhadap penurunan suhu pada mencit
buah jambu biji. Popilasi dari eksperimen ini adalah mencit (mus
ekor mencit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Suhu Tubuh
1. Definisi
juga dalam alat keringat, lemak, tulang, jaringan ikat, serta saraf.
Terdapat perbedaan cukup besar (sekitar 4°C) antara suhu inti dan
mencapai dua gradient suhu yang sesuai yaitu antara suhu inti dengan
Dari keduanya, gradient suhu inti dengan suhu permukaan adalah yang
10
11
sampai 37,5°C akan tetapi pada pagi hari bisa berkurang sampai 36°C,
dan pada saat latihan suhu tubuh dapat meningkat sampai mendekati
fisiologis yang normal. Akan tetapi, suhu tubuh juga dapat meningkat
bekerja bila suhu inti atau suhu kulit berubah, mekanisme ini
ini.
2. Suhu Inti
oksidasi maka sumber utama panas adalah jaringan yang paling aktif,
yaitu hati, kelenjar sekresi, dan otot. Ketiganya merupakan lebih dari
dianggap sebagai petunjuk yang terbaik bagi suhu inti tubuh. Karena
suhu rektal dapat mencapai 0.3°C lebih tinggi dari suhu aorta, maka
dan suhu aorta bila kaki dingin. Suhu ketiak dapat dikatakan selalu
maupun suhu ketiak dapat sedikit saja berubah bila darah dipanaskan
sore hari sedangkan yang terendah pada dini hari, sehingga suhu ini
2013)
13
Tabel 2.1 Perubahan patofisiologis disebabkan oleh penurunan suhu inti tubuh
Suhu Tubuh Perubahan Patofisiologis
(°C/°F)
35 (95) Menggigil
Perubahan neurologis :
1. Hyperreflexia
2. Dysarthria
3. Lambar berfikir
exercise
33 (91.4) Amnesia
2. Kekakuan otot
4. Aritmia jantung
3. Fibrillasi ventricular
3. Suhu Kulit
panas lewat kulit, sehingga suhu kulit dapat mencapai 17°C bila suhu
sangat besar antara tubuh bagian dalam, lemak kulit 33,6°C, kulit
33,0°C dalam ruangan yang bersuhu 18,5°C. Suhu kulit seseorang juga
dapat berbeda pada satu dan lain tempat. Di dalam rungan yang
bersuhu 18°C jelas bahwa suhu kulit lengan atas jauh lebih tinggi
dibanding suhu ujung jari. Tentu saja gambaran hasil pengukuran suhu
dingin, suhunya dapat turun lagi mencapai 18°C dan naik sampai 45°C
menyimpang banyak dari suhu 37°C. Oleh karena ituah tubuh berusaha
yang hilang dari tubuh dengan panas yang diperoleh tubuh yang
diterima dari luar. Pembuangan panas terutama lewat kulit dan saluran
oleh jaringan-jaringan tubuh maupun bahan cair atau fluida yang ada
a. Radiasi
b. Konduksi
c. Konveksi
d. Evaporasi
menghilang 0,58 kalori panas untuk setiap gram air yang menguap.
Penguapan air secara insensible dari kulit dan paru-paru tidak dapat
B. Demam
1. Pengertian
dapat dialami oleh semua kalangan usia, mulai dari bayi sampai orang
lanjut usia. Hal ini dapat terjadi karena pada dasarnya demam
autoimun seperti kawasaki atau lupus. Penyebab lain dari demam yaitu
yang bersifat self limited maupun infeksi bakteri, parasit, dan jamur.
suhu rektal >38°C (100,4°F) atau suhu oral >37,8°C atau suhu aksila
dikatakan demam apabila suhu rektal >38°C dan pada bayi usia lebih
dari 3 bulan apabila suhu aksila dan oral lebih dari 38,3°C. (Susanti,
2012)
19
2. Etilogi
a. Demam Non-infeksi
sejak lahir, dan tidak ditangani dengan baik. Contoh demam non-
b. Demam Infeksi
sebagai berikut :
pharingitis).
3. Patofisiologi
oleh karena aliran darah makin cepat sehingga makanan dan oksigensi
seseorang akan mulai merasa tidak nyaman, aliran darah cepat, jumlah
darah untuk mengaliri organ vital (otak, jantung dan paru) bertambah,
yang sangat cepat, jantung dipompa lebih kuat dan cepat, frekuensi
21
napas lebih cepat. Dehidrasi terjadi akibat penguapan kulit dan paru
suhu tubuh lebih tinggi dari 41°C. Terutama pada jaringan otak dan
Selama 24 jam suhu tubuh bervariasi dari yang paling rendah pada
pagi hari dan paling tinggi pada sore hari. Variasi maksimum suhu
produksi panas oleh jaringan (terutama dari hati dan otot) dan
dengan set point yang baru. Pengaturan kembali set point kearah
2012)
4. Tipe
Menurut (Zein, 2012) ada 5 tipe dari demam yaitu sebagai berikut :
a. Demam Kontinyu
Suhu tubuh tetap diatas normal sepanjang hari dan tidak ada
fluktuasi suhu lebih dari 1°C dalam 24 jam. Demam ini dapat
lain.
23
b. Demam Intermiten
dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari
sekali yang disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam
c. Demam Retimen
Suhu tubuh dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai
mencapai 2°C dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada
demam septik.
d. Demam Siklik
e. Demam Septik
malam hari dan turun kembali ke tingkat diatas normal pada pagi
naik 20%, kebutuhan cairan naik 1% dari total body requitment, dan
menimbulkan :
c. Memperberat hipoksia
d. Dehidrasi
e. Aritmia jantung
f. Hipotensi syok
g. Kejang-kejang
h. Pernafasan terganggu
i. Kesadaran menurun
25
6. Manifestasi Klinis
Menurut (Zein, 2012) tanda dan gejala demam antara lain sebagai
berikut :
b. Kulit kemerahan
e. Menggigil
f. Dehidrasi
7. Mekanisme
8. Penatalaksanaan
a. Tindakan Farmakologis
antipiretik berupa :
1) Paracetamol
tubuh.
peningkatan suhu pada bayi baru lahir yang bugar (sehat) tanpa
2) Ibuprofen
dapat diberikan ulang dengan jarak antara 6-8 jam dari dosis
28
3) Aspirin
usus. Efek samping lain, seperti rasa tidak enak di perut, mual,
b. Tindakan Non-farmakologis
dilakukan seperti :
4) Memberikan kompres.
Purwanto, 2020)
Purwanto, 2020)
31
1. Pengertian
(Lantana, 2020)
negara di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Selatan, dan Uni Soviet antara
dan berbagai bagian tanaman ini memiliki sejumlah khasiat obat mulai
tidak lacar, sembelit, maag, masuk angin, kanker, batuk, flu dan
2013)
33
(Lantana, 2020) :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
biji hingga sekitar 30-40 tahun. Tanaman yang berasal dari biji telatif
Buah jambu biji berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan kulit
buah berwarna hijau saat muda dan berubah kuning muda mengkilap
saat matang. Ada pula yang berkulit merah saat muda dan merah tua
saat tua. Warna daging buah pada umunya putih biasa, putih susu,
merah muda, merah menyala, serta merah tua. Aroma buah biasanya
Kandungan jambu biji dalam 100 gram adalah vitamin A 792 IU,
vitamin B1 0,05 mg, vitamin C 183,5 mg, vitamin E 1,12 mg, asam
folat 15 mcg, mineral seperti kalsium 20 mg, fosfor 25 mg, besi 0,31
mg, seng 0,23 mg, CU 0,013 mg, selenium 0,6 mg, senyawa fenolik
seperti β-karoten 374 μg dan likopen 5204 μg. (Surahman & Ekafitri,
2014)
35
1. Pengertian
hidup yang relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi
ukuran lebih panjang daripada badan dan kepala. Ciri-ciri lain mencit
secara umum adalah tekstur rambut lembut dan halus, bentuk hidung
warna rambut putih, mata merah dan ekor berwarna merah muda.
(mampu beranak banyak), kecil dan jinak. Selain itu, binatang ini
famili Murideae. Mencit liar atau mencit rumah adalah hewan satu
2. Klasifikasi
berikut :
Kindom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Dari klasifikasi di atas dapat diuraikan beberapa ciri dari mencit, yaitu:
anggota mamalia yaitu adanya kalenjar mamae atau kelenjar air susu
yang dapat menghasilkan air susu (pada betina) yang dapat diberikan
38
al., 2018)
hewan muda serta tua, eritrosit tidak bernukleus, otak dengan 4 lobus
opticus, jumlah jari pada tiap kaki lebih dari 5, ginjal tipe metanephros
c. Tanpa taring
d. Testes abdominal
Marfologi : Tubuh mencit terdiri dari kepala, badan, leher dan ekor.
sedikit lebih pucat dan sangat aktif pada malam hari sehingga termasuk
Karakteristik : Dapat bertahan hidup selama 1-2 tahun, dan dapat juga
Siklus estrus yaitu 4-5 hari sedangkan lama bunting 19-21 hari. Berat
sosial dan teritorial di alam. Telinga mencit besar dan tidak kaku.
Mencit memiliki ekor yang panjang, tipis, dan berbulu dan sedangkan
et al., 2018)
c. Respirasi : 84-280
5. Teknik Pemeliharaan
kondisi fisik yang sehat. Kecepatan ventilasi yang dianjurkan yaitu 10-
bahan. Pakan lebih baik disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
al., 2018)
tangan kanan.
c. Kemudian tangan kiri dengan ibu jari dan jari telunjuk menjepit
e. Dengan demikian, mencit telah terpegang oleh tangan kiri dan siap
dimasukkan.
E. Pepton
masih diperoleh dengan cara mengimpor dengan harga yang tinggi. Pepton
kekuningan, bersifat asam dan memiliki bau yang khas seperti bau daging
demam pada mencit. Protein merupakan salah satu jenis pirogen yang
proses hidrolisis menggunakan asam, basa, enzim yang berasal bahan baku
pepton umumnya menggunakan hewan coba mencit dan setelah suhu naik
F. Kerangka Teori
Suhu Tubuh
Demam
Pengobatan
A. Kerangka Konsep
uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap
konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang
lain dari masalah yang ingin diteliti. (Pengajar & Maritim, 2018)
mengenai pengaruh pemberian ekstrak air daging buah jambu biji (psidium
adalah pemberian ekstrak air daging buah jambu biji (psidium guajava
linn) dan variabel dependent adalah suhu tubuh mencit (mus musculus).
48
49
B. Definisi Operasional
(psidium memberikan
diberikan melalui
oral kepada
mencit dengan
dosis sebanyak 3
10 gram ekstrak
jambu biji.
50
musculus) tubuh
mencit.
Tidak
efektif
jika tidak
terjadi
penurunan
suhu
tubuh
mencit.
C. Hipotesis Penelitian
(psidium guajava linn) dengan dosis 3 gram, 5 gram dan 10 gram terhadap
A. Desain Penelitian
mencit (mus musculus) sebelum diberikan ekstrak air daging buah jambu
biji (psidium guajava linn) disebut pretest, dan suhu tubuh mencit (mus
musculus) sesudah diberikan ekstrak air daging buah jambu biji (psidium
Pada desain penelitian ini menggunakan hewan uji berupa mencit (mus
air daging buah jambu biji (psidium guajava linn) masing-masing 3 gram,
perlakuan 2 diberikan ekstrak air daging buah jambu biji (psidium guajava
51
52
ml. Pengukuran suhu tubuh mencit (mus musculus) dilakukan sebelum dan
(mus musculus)
1. Populasi
ml melalui oral.
53
2. Sampel
2018).
musculus) yang berusia 8-10 minggu, dengan berat badan 25-40 gram
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Ekslusi
1. Data Primer
2. Data Sekunder
E. Instrumen Penelitian
1. Alat
a. Kandang mencit
b. Termometer digital
c. Gelas ukur
d. Timbangan analitik
f. Sonde
g. Handuk kecil
h. Tabung reaksi
i. Cawan petri
j. Panci
k. Sendok
l. Saringan
m. Kompor
n. Pipet volume
2. Bahan
berikut :
c. Aquades
f. Air
g. Kapas
56
F. Tahapan Eksperimen
1. Pretest
2. Intervensi
ekstrak air daging buah jambu biji (psidium guajava linn) peroral
gram.
3. Posttest
G. Prosedur Penelitian
linn).
2. Perlakuan
air.
Manggis Gantiang.
j. Rebus daging buah jambu biji dengan air lebih kurang 300 ml liter
air
m. Lalu ekstrak air daging buah jambu biji diberikan pada mencit
n. Tunggu beberapa saat untuk melihat reaksi ekstrak air daging buah
1. Editing
2. Coding
pengolahan data.
3. Tabulating
dipahami.
59
4. Analizing
kesimpulan.
I. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
J. Etika Penelitian
1. Respect
2. Beneficiary
diterima.
3. Justice
sikap tidak adil, antara hewan : hewan disuntik atau dibedah berulang
1. Replacement
dapat digantikan oleh makhluk hidup lain seperti sel atau biakan
jaringan.
2. Reduction
3. Refinement
Penelitian Kesehatan.
Allo, I. G., Wowor, P. M., & Awaloei, H. (2013). UJI EFEK EKSTRAK
Ardani, I., & Pembahasan, H. (2013). Eksistensi Dukun dalam Era Dokter
Dehkordi, A. B., & Abu-Bakar, S. A. R. (2016). Iris code matching using adaptive
https://doi.org/10.1109/ICSIPA.2015.7412224
https://doi.org/10.3390/ijms18040897
Fatkularini, D., Hartini, S., Asih, M., Solechan, A., Air, K., Biasa, S., Plester, K.,
Cold, C., & Temperature, W. (2014). Efektivitas Kompres Air Suhu Biasa
Graha, A. (2010). Adaptasi Suhu Tubuh Terhadap Latihan Dan Efek Cedera Di
https://doi.org/10.14238/sp2.2.2000.103-8
Kartika, T., Eddy, S., & Khairani, R. (2021). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Di
https://doi.org/10.31851/sainmatika.v17i3.5188
Kukus, Y., Supit, W., & Lintong, F. (2013). Suhu Tubuh: Homeostasis Dan Efek
Laoli, B., Sukirno, & Edison. (2015). Ekstraksi Pepton Dari Limbah Pengolahan
Pantaya, D., Pamungkas, D., Du, M. M., Wulandari, S., & Febri, A. (2016).
Pengajar, S., & Maritim, A. (2018). Jurnal Saintara Vol.2 No.2 Maret 2018
Nusantara. 2(2).
Pinatik, K. S., Maarisit, W., Karauwan, F. A., & Karundeng, E. (2020). Uji
Purnamasari, E., Ismonah, & Supriyadi. (2014). Intensitas Nyeri Pada Pasien
journal/index.php/ilmukeperawatan/article/view/216/241#
https://doi.org/10.20884/1.sb.2018.5.1.762
Dan Dingin Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Anak Di Rsud Dr. M.
https://doi.org/10.33366/jc.v8i2.1665
Rejeki, P. S., Putri, E. A. C., & Prasetya, R. E. (2018). Ovariektomi pada tikus
Sead Fish Peptone for Bacteria ’ s Growth Media. Hidayat 2005, 215–223.
Sibarani, V. R., Wowor, P. M., & Awaloei, H. (2013). UJI EFEK ANALGESIK
https://doi.org/10.35790/ebm.1.1.2013.4609
Surahman, D. N., & Ekafitri, R. (2014). KAJIAN HACCP (Hazard Analysis and
266. https://doi.org/10.22146/agritech.9454
10(1), 36–44.
Thome, A. L., Sudiana, I. K., & Bakar, A. (2019). Penggunaan Daun Jambu Biji
c. Sebelum diberikan perlakuan, mencit diberi makan pelet dan diberi air.
Manggis Gantiang.
j. Rebus daging buah jambu biji dengan air lebih kurang 300 ml liter air
m. Lalu ekstrak air daging buah jambu biji diberikan pada mencit sesuai dosis
n. Tunggu beberapa saat untuk melihat reaksi ekstrak air daging buah jambu
MATRIK PENELITIAN
Data Penelitian
pengaruh pengaruh atau dependen: Suhu tubuh buku dan penelitian: pengaruh
ekstrak air daging buah ekstrak air Suhu tubuh terdahulu experiment ekstrak air
(psidium terhadap guajava linn). post test Case control guajava linn)
penderita penderita
demam. demam.