PIYUNGAN BANTUL
PROPOSAL
DISUSUN OLEH:
M19010027
2023
PRAKARTA
Bismillahirrahmanirrahim.
“Pengaruh Slow Deep Breathing Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
waktunya.
Proposal Skripsi ini terwujud atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari
kepada :
1. Ns. Muhammad Nur Hasan., Skep., M.Sc selaku Ketua STIKes Madani dan
selaku pembimbing I.
2. Ns. Isti Antari, M. Med.Ed selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
STIKes Madani.
5. Bapak Luqman (Ahong) dan ibu Sutanti (Tanti) selaku kedua orang tua, yang
i
7. Sri Andriani selaku calon ibu mertua yang senantia memberikan do’a.
9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, yang telah banyak
10. Orang terdekat yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi dalam
bahwa proposal skripsi ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu,
Jazaakumullahu Khayran
Bantul,
penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
c. Penuaan (Aging).......................................................................... 12
b. Etiologi ....................................................................................... 14
iv
c. Klafikasi Hipertensi .................................................................... 16
d. Patofisiologi ................................................................................ 16
g. Komplikasi ................................................................................. 19
h. Penatalaksanaan .......................................................................... 19
D. Hipotesis ................................................................................................ 34
v
E. Definisi Operasional ............................................................................... 38
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fase akhir kehidupan. Lansia pada umumnya melewati proses kehidupan yang
di sebut dengan proses menjadi tua (aging process). Dalam proses menua lansia
mengalami satu fase penurunan setiap fungsi organ tubuh, seperti kemampuan
sosial, fisik, psikologi, dan emosional yang semakin melemah dan dapat
menyebabkan penurunan pada daya tahan tubuh lansia sehingga lansia rentan
tenggara populasi lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa pada tahun 2015,
pada tahun 2022 di proyeksi naik menjadi 1,05 juta jiwa dan jumlah lansia
kembali naik menjadi 1,1 juta jiwa pada 2023 (WHO, 2019).
menunjukkan sekitar 1,13 juta orang di dunia mengalami hipertensi dan paling
1
terendah di amerika sebesar (18%). Indonesia berada di urutan ke 5 negara
penderita hipertensi sebesar 34,11% lebih atau sama dengan 18 tahun keatas.
Dengan jumlah kasus sebanyak 658.201 jiwa. Pravalensi hipertensi pada laki-
laki 31,34% dengan jumlah kasus sebanyak 327.150 jiwa, dibandingan dengan
piyungan berada diurutan kedua sebesar 8.196 kasus (Dinkes Bantul, 2022).
(systole) lebih dari 140 mmHg dan tekanan batas bawah (diastole) lebih dari
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
Hal ini dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal sehingga
memiliki resiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Faktor-faktor yang
2
mempengaruhi terjadinya hipertensi yaitu faktor yang tidak dapat diubah seperti
jenis kelamin, usia, genetik. Faktor yang dapat diubah adalah pola makan,
Telah menjadi ketetapan Allah SWT karena manusia pada suatu waktu
akan diberikan ujian berupa musibah atau penyakit, inilah yang membedakan
Allah dengan manusia. Namun Allah tidak memberikan suatu penyakit tanpa
ada obatnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nahl ayat 69 :
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah
yang memikirkan”.
menurunkan stres dan tekanan darah. Slow deep breathing ini termasuk dalam
panti jompo. Slow deep breathing juga termasuk intervensi mandiri di mana
teknik nafas dalam, nafas lambat serta cara menghembuskan nafas secara
perlahan dan tepat. Slow deep breathing biasanya dilakukan juga untuk pasien
yang merasakan nyeri (Kurniasari, Pribowo and Putra, 2020). Sejalan dengan
3
penelitian yang dilakukan oleh Sumartini dan Miranti (2019), menyatakan
adanya pengaruh slow deep breathing terhadap tekanan darah pada lansia
dengan sistol 150 mmHg dan diastole 96 mmHg sebelum melakukan intervensi,
dan setalh dilakukan intervensi didapatkan penurunan dengan sistol 136 mmHg
dan diastole 85 mmHg. Ada pengaruh pada pemberian intervensi berupa slow
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Piyungan.
2. Tujuan Khusus
Piyungan, Bantul.
4
c. Mengetahu tekanan darah sesudah dilakukan tindakan terapi Slow Deep
Breathing.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
5
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan
6
E. Keaslian Penelitian
Tahun Instrumen
No. Tempat Jenis & Analisa Data Populasi & Sampel Hasil Penelitian
(Peneliti) Penelitian
1. (Sumartini and Puskesmas Jenis penelitian ini Populasi dalam penelitian Lembar observasi Hasil Penelitian
Miranti, 2019) Ubung adalah kuantitatif, ini adalah semua lansia tekanan darah menunjukkan rata-rata
kelompok kontrol.
sesudah diberi perlakuan
7
diastol sebesar 85,33 mmHg
sehingga Hₒ ditolak.
2. (Ubolsakka‐ Local The study was a A total of 32 patients Digital Home systolic BP fell by 22
Jones, community randomized were recruited of whom oscillometric BP mmHg (20–23; mean, 95%
Tongdee and and hospital controlled trial with 10 were excluded for monitor with an CI), diastolic BP by 9 mmHg
Jones, 2019) hypertension block allocation various reasons leaving appropriately sized (7–11), and HR by 12 bpm
clinic in stratified by sex, to 22 who took part in the upper arm cuff. (9–15; all p < .001) as a result
Thailand either a SLB training trial and were randomly of SLB training.
8
3. (Izzati, Wilayah Metode penelitian ini Teknik pengambilan Sphigmomanomete p-value 0,000 (p <0.05),
Bungsu and kerja menggunakan Quasi sampel menggunakan r dapat disimpulkan bahwa ada
Afriola, 2022) Puskesmas Experiment dengan purposive sampling dan pengaruh pemberian Slow
Kota Group Pretest Post kriteria inklusi dengan tekanan darah lansia
sebanyak 14 orang
4. (Agussalim et Panti Trisna This research uses The populations in this Observation form The results of this study showed
al., 2021) Werdha Gau One-Group Pretest- study were all elderly sheet that there is an influence of deep
9
study in which The sample used as with a value of p = 0.000<α =
0.05.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Lansia
a. Definisi Lansia
(Biahimo, 2020).
b. Batasan Usia
11
1) Masa lansia awal : 46-55 tahun
c. Penuaan (Aging)
fungsi dan system tubuh itu bersifat alamiah atau fisiologis. Penurunan
12
budaya dan gaya hidup. Factor eksogen dapat juga mempengaruhi
oleh trauma, sakit kronis atau stress yang dialami individu. Stress
mempengaruhinya.
2. Konsep Hipertensi
a. Definisi Hipertensi
ditandai dengan angka diastolic (bawah) dan systolic (atas) pada saat
darah seperti cuff air raksa atau alat pengukur tekanan darah digital
13
darah (Zou et al., 2017; Sudayasa et al., 2020). Hipertensi merupakan
et al., 2020).
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
b. Etiologi
14
a) Genetik
2) Hipertensi sekunder
penyakit, yaitu :
area kontriksi.
15
c) Gangguan endokrin. Disfungsi medulla adrenal atau korteks
c. Klafikasi Hipertensi
d. Patofisiologi
16
pembuluh darah, perubahan struktur, penyumbatan pembuluh darah,
Tatisina, 2020).
a) Kebiasaan merokok
e) Stress
17
g) Mengonsumsi alcohol
a) Umur
b) Jenis kelamin
c) Genetik
f. Manifestasi Klinis
gejala klinis dari hipertensi. Gejala klinis yang dirasakan berupa rasa
nyeri kepala saat terjaga yang biasanya disertai dengan mual dan muntah
transien yang ber manifestasi sebagai paralisis sementara pada satu sisi
18
g. Komplikasi
1) Jantung
miokard.
2) Ginjal
3) Otak
h. Penatalaksanaan
19
1) Penatalaksanaan Non Farmakologis
adalah :
20
pada pasien hipertensi derajat ≥ 2. Dianjurkan untuk asupan
kota besar. Konsumsi alcohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria
darah.
berhenti merokok.
2) Penatalaksanaan Farmakologi
21
Secara umum, terapi farmakologi pada hipertensi dimulai bila pada
darah setelah > 6 bulan menjalani pola hidup sehat dan pada pasien
mengurangi biaya
komorbid
(ARBs)
terapi farmakologi
a. Fisiologi Pernafasan
22
CO2 sebagai hasil metabolisme dengan perantara organ paru-paru dan
kaya oksigen.
Pribowo and Putra, 2020). Slow deep brathing adalah pernapasan yang
dan tekanan darah. Selain itu, juga meningkatkan kadar oksigen dalam
secara tidak sadar diatur oleh bagian batang otak yang disebut medulla
tekanan darah.
23
d. Manfaat Slow Deep Brething
yang rusak atau kebangkitan sel yang masih tidur. Selain itu, sistem
lebih sehat dan kuat, sehingga sel-sel tubuh menjadi lebih padat.
pikiran yang baik, yang diperoleh saat otak dalam keadaan sangat
baik.
24
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk memulai
b) Mencuci tangan
c) Menyiapkan alat
2) Tahap Orientasi
responden
3) Tahap kerja
25
h) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
menit.
4) Tahap Terminasi
d) Cuci tangan
5) Tahap Dokumentasi
tindakan
26
yang menurunkan respons saraf simpatis dan meningkatkan respons
parasimpatis.
yang sangat penting dalam siklus kimiawi tubuh. Pada manusia, nitric
listrik dalam sel dan berfungsi dalam proses fisiologis dan patologis.
27
g. Slow Deep Brething pada Tekanan Darah
tekanan darah sama dengan pernapasan dalam yang lambat untuk nyeri,
penurunan tekanan darah secara bertahap dan teratur pada lansia dengan
28
darah terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia
hipertensi.
29
Sumber : (Astutik, 2022)
30
B. Kerangka Teori
Faktor resiko
Hipertensi
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Obesitas
4. Mengonsumsi alcohol
Penatalaksanaan
5. Merokok
Hipetensi
6. Mengonsumsi natrium berlebih
Diuretik SlowDeep
Slow deep Breathing
breathing
(ACEI) DASH
(ARB) Aktivitas fisik
Terapi rendam kaki air
hangat
Menurunkan sekresi
Nitric Oxide
Keterangan :
: Tidak di teliti
: Diteliti
: Diteliti
31
Gambar 2.3
Kerangka Teori
(Astutik, 2022)
32
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Tidak di teliti
: Diteliti
Gambar 2.4
Kerangka Teori
(Astutik, 2022)
33
D. Hipotesis
dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan atau yang searah dengan
Ho : Tidak ada pengaruh Slow Deep Breathing terhdap tekanan darah pada
34
BAB III
METODE PENELITIAN
I 01 X 02
Keterangan :
I : Responden
deep breathing)
breathing)
35
Penelitian ini akan dilakukan di Dusun Monggang Piyungan Bantul
1. Populasi Penelitian
2. Sample Peneliti
oleh populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan (Dhonna
Anggeni., 2022).
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jmlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang atau
36
bermaksud menjadikan seluruh populasi Sebagian objek penelitian. Kriteria
a. Kriteria Inklusi
responden)
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria esklusi adalah ciri atau tanda-tanda anggota populasi yang tidak
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
37
1. Variabel Bebas (Independen)
deep breathing.
E. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara ukur Hasil ukur skala
38
dikeluarkan melalui yang
dilakukan selama 15
menit 6x pelaksanaan
selama 2 minggu.
kronis. Di Dusun
Monggang Piyungan
Bantul.
39
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ada 2, yaitu checklist dan
latihan slow deep breathing dan juga untuk mencatat bahwa latihan tersebut
hasil rutin dan tidak rutin. Di katakan rutin jika responden melakukan latihan
slow deep breathing setiap hari dan dilakukan selama 3x sehari (pagi, siang dan
malam) sedangkan latihan dianggap tidak rutin jika responden tidak melakukan
pemberian slow deep breathing yang terdiri dari 3 orang yang dibantu oleh
1. Pre-test
40
peneliti membagikan informed consent, serta memaparkan tujuan
Madani.
2. Latihan
breathing dilakukan pada hari ke-1 setelah diberikan latihan slow deep
breathing
3. Post-test
perlakuan hari ke-15 dan pada kelompok kontrol pada hari ke-15 kembali
dari tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian latihan slow deep
breathing.
41
H. Pengolahan Data
Setelah data yan diperlukan terkumpul, maka dapat dilakukan analisis data
sebagai berikut :
Pemberian kode pada data termasuk dalam analisis data. Dalam penelitian
ini, instrument checklist yang digunakan pada slow deep breathing ialah
Data yang sudah melewati proses editing dan coding, bisa dimasukkan ke
dalam program computer salah satunya adalah aplikasi SPSS for window.
Proses memasukan data hyang sudah diedit dan pemberian coding dan
42
I. Analisa Data
1. Analisis univariat
dan persentase dari tiab variable, akan tetapi karna variable berskala
2. Analisis Bivariat
yaitu terdapat pengaruh antara Slow deep breathing terhadap tekanan darah.
Variabel yang diukur memiliki skala dan numerik sehingga dilakukan uji
statistic paired sample t-test menggunakan program SPSS windows seri 25.
variable dependen.
J. Etika Penelitian
43
Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin
kepada pihak Kelurahan Sitimulyo, Kepada Dukuh atau pihak yang berwenang
Yogyakarta.
penelitian ini.
oleh peneliti.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
segala informasi yang didapat oleh peneliti baik dari responden langsung
4. Keadilan (Justice)
44
Berbuat adil dan tidak membeda-bedakan responden selama masa penelitian
45
DAFTAR PUSTAKA
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2887905.
https://biomedres.us/fulltexts/BJSTR.MS.ID.005356.php.
http://repositori.widyagamahusada.ac.id/id/eprint/682/.
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/17551315/819/1/012086/
meta.
46
Biahimo, N.U.I. (2020) ‘Perubahan Tekanan Darah Lansia Hipertensi
Ilmiah Umum dan Kesehatan Aisyiyah, 5(1), pp. 9–16. Available at:
https://doi.org/10.35721/jakiyah.v5i1.3.
https://doi.org/10.1155/2019/1089578.
http://dx.doi.org/10.32807/jpms.v1i2.478.
Izzati, W., Bungsu, P.P. and Afriola, M. (2022) ‘Pemberian Terapi Murottal
47
Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota
229–235. Available at
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2744030.
p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-
https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-
jantung-dan-pembuluh-darah/page/2/apa-saja-faktor-risiko-
Kurniasari, A., Pribowo, F.S.P. and Putra, D.A. (2020) ‘Analisis Efektivitas
48
3(1), pp. 57–64. Available at:
http://dx.doi.org/10.30867/action.v3i1.100.
Cipta.
Kardiovaskular Indonesia.
at: http://dx.doi.org/10.26630/jkep.v13i2.924.
http://repository.unsoed.ac.id/3700/.
https://doi.org/10.23960/jkunila5169-74.
49
Kesehatan. Available at:
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/310.
https://doi.org/10.1096/fj.202001062R.
https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.07.167.
https://doi.org/10.32807/jkt.v1i1.26.
at: https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.3001.
50
Ubolsakka‐Jones, C., Tongdee, P. and Jones, D.A. (2019) ‘The Effects of
https://doi.org/10.1007/s12603-016-0861-4.
51
Lampiran Instrumen
BREATHING
YOGYAKARTA 2023
No Urut Responden
Inisial Nama
Usia
Jenis Kelamin
Penyakit
penyert
a (Bila ada)
Obat yang
dikonsumsi
Lama
menderit
a hipertensi
Aktivitas sehari-hari
TEST)
52
Systole
Dyastole
Rata-rata
Hari Ke-1
Hari Ke-2
Hari Ke-3
Hari Ke-4
Hari Ke-5
Hari Ke-6
Hari Ke-7
Hari Ke-8
Hari Ke-9
Hari Ke-10
Hari Ke-11
Hari Ke-12
Hari Ke-13
Hari Ke-14
53
Tekanan Darah Setelah Dilakukan Slow Deep Breathing (POST-
TEST)
Systole
Dyastole
Rata-rata
Beri Tanda (√) pada kolom (Ya) jika melakukan latihan Slow
54
Lampiran SOP SDB
DEFINISI : Latihan relaksasi dengan teknik pernapasan dalam yang lambat yang
PROSEDUR PELAKSANAAN
keperawatan
b. Tahap Orientasi
55
3. Melakukan kontrak waktu dan tempar kepada klien
c. Tahap Kerja
menarik napas
7. Latihan slow deep breathing dilakukan 3 kali sehari, pagi, siang, dan
malam hari.
56
d. Tahap Terminasi
4. Salam.
57
Lampiran SOP Tekanan Darah
DARAH
PEMILIHAN SPHYGMOMANOMETER
dewasa).
PERSIAPAN KLIEN:
Cuff 5.
58
Hasil pemeriksaan tersebut dipengaruhi oleh posisi pasien.
PROSEDUR PELAKSANAAN
pemeriksaan
lengan atas dengan rapi, tidak terlalu ketat atau terlalu longgar. Bagian
bladder yang paling bawah berada 2 cm/ 2 jari diatas fossa cubiti.
pada siku.
59