Anda di halaman 1dari 56

HUBUNGAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU DENGAN

KUALITAS HIDUP MASYARAKAT SELAMA PANDEMI


COVID-19 DI DESA GEDANGAN KECAMATAN
WELAHAN KABUPATEN JEPARA

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)

Oleh :
SHEILA FIRDAYANI
NIM : 920173087

Pembimbing :
1. SUKARMIN, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB
2. SRI KARYATI, M.Kep., Ns.Sp.Kep.Mat

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2020
HALAMAN PENGESAHAN

ii
Proposal Skripsi dengan judul “HUBUNGAN ADAPTASI KEBIASAAN
BARU DENGAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT SELAMA PANDEMI
COVID-19 DI DESA GEDANGAN KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN
JEPARA”, telah mendapat persetujuan oleh pembimbing untuk dipertahankan
dihadapan penguji proposal Skripsi pada,
Hari :
Tanggal :
Nama : Sheila Firdayani
NIM : 920173087

Tim Penguji
Penguji I Penguji II

Sukarmin, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.MB Fania Nurul Khoirun Nis, S.SiT., M.Kep


NIDN : 0607057601 NIDN : 0621088801

Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor,

Rusnoto, SKM.,M.Kes.,(Epid)
NIDN : 0621087401

HALAMAN PERNYATAAN

iii
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Sheila Firdayani
NIM : 920173087
Menyatakan bahwa Skripsi judul “HUBUNGAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU
DENGAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT SELAMA PANDEMI COVID-19 DI
DESA GEDANGAN KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA”,
merupakan:
1. Hasil karya yang dipersiapkan dan disusun sendiri.
2. Belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kudus.
Oleh karena itu pertanggung jawaban skripsi ini sepenuhnya berada pada diri
saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Kudus, 2021
Penyusun

Sheila Firdayani

NIM : 920173087

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis sampaikan ke-hadirat Allah SWT, yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “HUBUNGAN ADAPTASI
KEBIASAAN BARU DENGAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT SELAMA

iv
PANDEMI COVID-19 DI DESA GEDANGAN KECAMATAN WELAHAN
KABUPATEN JEPARA” dengan lancar.
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
proposal skripsi .
Adapun rasa terima kasih penulis ucapkan kepada:
1. Rusnoto, SKM., M.Kes (Epid.) sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah
Kudus.
2. Umi Faridah, S.Kep., Ners., MNS sebagai Ketua Jurusan S1 Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus.
3. Sukarmin, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.MB sebagai pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyusun Skripsi.
4. Sri Karyati, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat sebagai pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyusun Skripsi.
5. Segenap Dosen dan Staf di Universitas Muhammadiyah Kudus.
6. Kepala Desa Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.
7. Semua pihak yang telah membantu dan mengarahkan sehinga tersusun
proposal skripsi.
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis telah berusaha dengan
segala kemampuan yang penulis miliki, namun penulis menyadari bahwa
penyusunan proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan dan
penyempurnaan proposal skripsi ini. Semoga proposal skripsi ini dapat
bermanfaat .
Kudus, 2021
Penulis

Sheila Firdayani
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... I
HALAMAN Ii
PERSETUJUAN……………………… ......................................
HALAMAN PENGESAHAN…………………………..................................... Iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………….…. v

v
DAFTAR vii
ISI ................................................................................................
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR BAGAN ....................................................................................... Ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........ 4
......................................................
C. Tujuan 4
Penelitian .....................................................................
D. Manfaat Penelitian…. .......................................................... 4
E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 5
F. Keaslian Penelitian .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN 7
PUSTAKA ................................................................
A. Covid-19 ............................................................................ 7
B. Kualitas Hidup Masa Pandemi Covid-19 ............................ 13
C. Adaptasi Kebiasaan Baru ................................................... 15
D. Masyarakat ............................................................................... 16
E. Kerangka Teori………………………………………………... 19
BAB III METODOLOGI 21
PENELITIAN ....................................................
A. Variabel Penelitian .............................................................. 21
B. Hipotesis Penelitian .............................................................. 21
C. Kerangka Konsep 22
Penelitian .................................................
D. Rancangan Penelitian ....................................................... 22
E. Etika Penelitian 30
....................................................................
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 41
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ...................................................................... 5


Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel .................................................... 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Kualitas Hidup .............................................. 27

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Adaptasi Kebiasaan Baru ............................. 27

vii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori….. 19


..........................................................................
Baganl 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 22

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 2 Surat Ijin Permohonan Calon Responden

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4 Lembar Kuesioner

Lampiran 5 Jadwal Penelitian

Lampiran 6 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi

ix
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Covid-19 (Coronavirus Diseaase 2019) adalah penyakit yang
disebabkan oleh SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2) yang merupakan coronavirus jenis baru yang dapat
ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas dari
Wuhan, Cina ke lebih dari 190 negara lain sejak Desember 2019 (Kwok,
et al. 2020). WHO (World Health Organization) telah mengumumkan
Covid-19 sebagai kegawatdaruratan kesehatan masyarakat pada tanggal
30 Januari 2020 (WHO. 2020 dalam M.Fadilah, dkk. 2020)
Menurut data dari Pusat Krisis Departemen Kesehatan (2020)
jumlah terkonfirmasi positif covid-19 di Indonesia hingga jumat (01/10)
pukul 12.00 WIB, sebanyak 291.182 orang, sementara pasien yang
sembuh berjumlah 218.487 orang, dan 10.863 orang meninggal dunia.
Sedangkan total kasus positif corona di Provinsi Jawa Tengah yang
terkonfirmasi mencapai 22.705, pasien sembuh sebanyak 17.106 dan
pasien meninggal dunia sebanyak 1.981 orang (Kemenkes. RI., 2020).
Menurut data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten
Jepara jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Jepara hari Sabtu (16/01)
pukul 21.20 WIB, sebanyak 4.974 orang, sementara yang sembuh
berjumlah 3.505 orang, 317 orang meninggal dunia. Sedangkan total
kasus positif corona di Desa Gedangan yang terkonfirmasi berjumlah 3
orang, 0 dirawat, 03 isolasi, dan yang sembuh sebanyak 03 orang (Dinas
Kesehatan Kabupaten Jepara, 2021).
Pandemi Covid-19 atau penyakit yang disebabkan virus korona
berdampak pada berbagai kehidupan masyarakat, krisis pandemi
coronavirus menimbulkan tantangan yang lebih besar bagi masyarakat
yang secara ekonomi berada pada tataran ekonomi menengah ke bawah
(Johnson, et.all, 2020). Ketidakpastian, kebingungan, dan keadaan
darurat yang diakibatkan oleh virus corona dapat menjadi stressor bagi
banyak orang. Ketidakpastian dalam mengetahui kapan wabah akan
berakhir membuat banyak golongan masyarakat terutama golongan
menengah ke bawah bingung memikirkan nasib mereka. Kehidupan yang

1
2

berjalan seperti biasa tanpa adanya mata pencaharian membuat mereka


kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Keberadaan virus corona yang
mengancam setiap orang berpeluang menjadi stressor bagi sebagian
besar orang, dan dampaknya bisa jadi sama parahnya dengan dampak
yang ditimbulkan jika terinfeksi virus corona itu sendiri (Taylor, 2019).
Saat ini masyarakat sangat berharap dapat kembali ke kehidupan
normal. Bagaimana tidak pandemi ini telah berdampak pada banyak
sektor, baik itu dari sisi ekonomi maupun pendidikan. Masyarakat saat ini
dihadapkan pada pilihan yang sulit. Harus bekerja dan belajar dari rumah.
Pusat perbelanjaan tutup sehingga pengusaha merumahkan sebagian
atau seluruh karyawannya. Sekolah-sekolah tutup, para orang tua
khawatir akan kesehatan anak-anaknya apabila sekolah dibuka. PSBB
yang diberlakukan tidak sama rata antar daerah, membatasi pergerakan
orang sehingga membuat sebagian masyarakat bingung dan khawatir
karena adanya sanksi tegas terhadap pelanggar PSBB. Hal ini tentu
berdampak signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat. Karena kondisi
ekonomi yang sulit, mereka harus berpikir ulang bagaimana menata
kehidupan mereka untuk menghadapi hari-hari kedepan (Agrasadya,
2020).
Kualitas hidup merupakan persepsi individu tentang
keberadaannya di kehidupan dalam konteks budaya dan system nilai
tempat tinggal. Jadi dalam skala yang luas meliputi berbagai sisi
kehidupan seseorang baik dari segi fisik, psikologis, kepercayaan pribadi,
dan hubungan sosial untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Definisi
ini merefleksikan pandangan bahwa kualitas hidup merupakan evaluasi
subjektif, yang tertanam dalam konteks kultural, sosial dan lingkungan.
(Indahria, 2013)
Penelitian yang dilakukan oleh Angelina tentang Hubungan
aktivitas fisik dan kualitas hidup mahasiswa kedokteran Universitas Pelita
Harapan di masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020 menyatakan
bahwa dari 157 sampel, sebanyak 45 orang, 66,7 % memiliki tingkat
kualitas hidup diatas rata-rata, sedangkan 33,3% lainnya termasuk ke
dalam tingkat kualitas hidup dibawah rata-rata, dari 56 orang sebanyak
55,4% lainnya termasuk ke dalam tingkat kualitas hidup di atas rata-rata
dan 44,6% lainnya termasuk ke dalam tingkat kualitas hidup di bawah
3

rata-rata, dari 56 orang sebanyak 53,6% memiliki tingkat kualitas hidup


diatas rata-rata dan 46,4% lainnya memiliki tingkat kualitas hidup dibawah
rata-rata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup dimasa pandemi
salah satunya adaptasi kebiasaan baru, yang dimaksud dengan adaptasi
kebiasaan baru adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh
masyarakat dan semua institusi yang ada di wilayah tersebut untuk
melakukan pola harian atau pola kerja atau pola hidup baru yang berbeda
dengan sebelumnya, agar kita bisa bekerja, belajar dan beraktivitas
dengan produktif di era pandemi Covid-19. Hal ini bisa dilakukan kalau
kita beradaptasi dengan kebiasaan baru yaitu disiplin hidup sehat dengan
menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Seperti sering mencuci
tangan memakai sabun, pakai masker, jaga jarak, istirahat yang cukup,
rajin olahraga, makan makanan bergizi seimbang (Antorida, 2020).
Berdasarkan wawancara pada hari Jumat 19 Desember 2020
hasil wawancara langsung kepada Kepala Desa yang mengatakan bahwa
masyarakat Desa Gedangan mayoritas mematuhi protokol kesehatan di
era new normal, untuk menerapkan protokol kesehatan dengan
menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Karena
sebelumnya belum pernah ada yang melakukan riset tentang hubungan
adaptasi kebiasaan baru dengan kualitas hidup, maka peneliti melakukan
wawancara langsung kepada 15 masyarakat Desa Gedangan Kecamatan
Welahan Kabupaten Jepara, hasil wawancara menyatakan bahwa dari 15
sampel, 6 sampel menyatakan kualitas hidup mereka menurun dilihat dari
aspek hubungan dengan lingkungan, 9 sampel menyatakan kualitas
hidup mereka meningkat dilihat dari aspek kesehatan fisik.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Adaptasi Kebiasaan
Baru Dengan Kualitas Hidup Masyarakat Selama Pandemi Covid-19
Di Desa Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara“.
4

B. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan adaptasi kebiasaan baru dengan kualitas
hidup masyarakat selama pandemi covid-19 di Desa Gedangan
Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan adaptasi kebiasaan baru dengan kualitas
hidup masyarakat selama pandemi Covid-19 di Desa Gedangan
Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui adaptasi kebiasaan baru dengan kualitas hidup
masyarakat selama pandemi covid-19 di Desa Gedangan
Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.
b. Mengetahui kualitas hidup masyarakat selama covid-19 di Desa
Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.
c. Menganalisis hubungan adaptasi kebiasaan baru dengan
kualitas hidup masyarakat selama pandemi covid-19 di Desa
Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam
mempelajari hubungan adaptasi kebiasaan baru dengan kualitas
hidup Masyarakat Desa serta bermanfaat untuk penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Dari data dan hasil yang diperoleh dapat dijadikan sumber
informasi dari hasil penelitian dan masukan untuk mengetahui
hubungan adaptasi kebiasaan baru dengan kualitas hidup Masyarakat
Desa Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.
3. Manfaat Bagi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah di
5

dapat dari mata kuliah yang telah di terima kedalam penelitian


sebenarnya.
4. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi
untuk penelitian – penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan
adaptasi kebiasaan baru dengan kualitas hidup masyarakat desa.

E. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini adalah :
Variabel Dependen adalah : Kualitas hidup
Variabel Independen adalah : Adaptasi kebiasaan baru
1. Lingkup Masalah
Masalah yang di kaji hubungan adaptasi kebiasaan baru dengan
kualitas hidup masyarakat selama pandemi covid-19 di Desa
Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.
2. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini termasuk dalam ilmu keperawatan dasar.
3. Lingkup Lokasi
Penilitian ini dilakukan di Desa Gedangan Kecamatan Welahan
Kabupaten Jepara tahun 2020.
4. Lingkup Sasaran
Sasaran penelitian ini adalah masyarakat Desa Gedangan
Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.

F. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Peneltian

Peneliti Judul Metode penelitian Perbrdaan


Setyoadi, Hubungan Desain penelitian 1. Tempat
Ahsan, Alif peran kader adalah deskriptif penelitian
Yanur Abidin, kesehatan korelasional 2. Variabel
(2013) denagn tingkat dengan pendekatan penelitian
kualitas hidup cross sectional
lanjut usia
M.Fadilah, Evalusi Penelitian ini 1. Tempat
Pariyana, Kepatuhan merupakan penelitian
S.Aprilia, Masyarakat penelitian 2. Variabel
R.A.Syakurah, Dalam observasional penelitian
(2020). Menjalankan analitik dengan
6

Adaptasi menggunakan
Kebiasaan desain penelitian
Baru cross sectional
Berdasarkan
Health Belief
Model
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Covid-19
1. Pengertian
Corona Virus Disease (Covid-19) adalah jenis virus baru yang
menular pada manusia dan menyerang gangguan system
pernapasan sampai berujung pada kematian (Thalia, 2020).
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm.
Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah
kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah Covid-19 (Melnick, et
al, 2019). Coronavirus atau covid-19 adalah virus RNA strain tunggal
positif, berkapsul dan tidak bersegmen yang sensitif terhadap panas
serta dapat dinonaktifkan dengan desinfektan yang mengandung
klorin, pelarut lipid dengan 56°C selama 30 menit, detergen non-ionik,
formaling, dan klorofrom (Yuliana, 2020).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 mengganti
istilah operasional lama dalam penanganan Covid-19 dengan
beberapa istilah baru. Istiah ODP berubah menjadi kontak erat, PDP
menjadi kasus suspek, dan OTG menjadi kasus konfirmasi tanpa
gejala (asimtomatik). Berikut istilah-istilah baru lainnya yang tertera
dalam Kemenkes RI, 2020 :
a. Kasus Suspek
Seseorang masuk ke dalam kriteria kasus suspek apabila :
a) Mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan
dalam 14 hari terakhir memiliki perjalanan atau tinggal di
wilayah yang terkonfirmasi adanya penularan Covid-19.
b) Memiliki salah satu gejala ISPA dan punya riwayat kontak
dekat dengan orang yang terkonfirmasi Covid-19 atau
masuk dalam kriteria kasus probable selama 14 hari terakhir.
c) Mengidap ISPA berat atau pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit. 

7
8

b. Kasus Probable
Kasus probable terjadi ketika seseorang telah meninggal
dunia akibat ISPA Berat dan ARDS dengan gambaran klinis yang
meyakinkan Covid-19 namun belum ada hasil pemeriksaan
laboratorium RT-PCR.
c. Kasus Konfirmasi
Seseorang masuk ke dalam kasus konfirmasi apabila hasil
pemeriksaan RT-PCR menunjukkan hasil positif terinfeksi virus
Covid-19. Kasus konfirmasi dibagi menjadi dua tipe, yakni kasus
konfirmasi dengan gejala (simptomatik) dan kasus konfirmasi
tanpa gejala (asimtomatik). 
d. Kontak Erat
Jika seseorang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable
atau konfirmasi Covid-19, maka termasuk dalam kategori kontak
erat. Riwayat kontak yang dimaksud, yaitu:
a) Melakukan tatap muka atau berdekatan dengan kasus
probable atau kasus konfirmasi dalam radius satu meter
selama 15 menit atau lebih.
b) Bersentuhan fisik secara langsung, seperti berjabat tangan,
berpegangan tangan, berpelukan dan lain-lain dengan kasus
probable atau konfirmasi.
c) Memberikan perawatan untuk seseorang yang masuk
kategori kasus probable atau konfirmasi tanpa
menggunakan standar APD.
d) Situasi lain yang ditandai adanya kontak berdasarkan
penilaian risiko lokal yang telah ditetapkan.
e. Pelaku Perjalanan
Pelaku perjalanan adalah seseorang yang telah melakukan
perjalanan dari dalam negeri (domestik) maupun luar negeri
dalam 14 hari terakhir.
f. Discarded
Discarded apabila seseorang dengan status kasus suspek
mendapatkan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif sebanyak dua
kali selama dua hari berturut-turut selang waktu lebih dari 24 jam.
Seseorang dengan status kontak erat yang telah menyelesaikan
9

masa karantina selama 14 hari juga masuk kedalam kategori


discarded. 
g. Selesai Isolasi
Seseorang dinyatakan selesai isolasi apabila memenuhi
salah satu kriteria berikut:
a) Memiliki status kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik)
dan tidak melakukan pemeriksaan RT-PCR lanjutan dan
telah menjalani 10 hari isolasi mandiri tambahan sejak
pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
b) Memiliki status kasus probable atau kasus konfirmasi
dengan gejala (simptomatik) dan tidak melakukan
pemeriksaan RT-PCR lanjutan dihitung 10 hari sejak tanggal
onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi
menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
c) Memiliki status kasus probable atau kasus konfirmasi
dengan gejala (simptomatik) dan mendapatkan hasil
pemeriksaan RT-PCR lanjutan satu kali negatif, dengan
ditambah isolasi minimal 3 hari setelah tidak lagi
menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
h. Kematian
Kematian apabila seseorang dengan status kasus
konfirmasi atau probable Covid-19 yang meninggal.
2. Etiologi
Penyebab Covid-19 adalah virus yang tergolong dalam family
coronavirus. Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif,
berkapsul dan tidak bersegmen. Terdapat 4 struktur protein utama
pada Coronavirus yaitu: protein N (nukleokapsid), glikoprotein M
(membran), glikoprotein spike S (spike), protein E (selubung).
Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae.
Coronavirus ini dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia. Terdapat 4 genus yaitu alphacoronavirus, betacoronavirus,
gammacoronavirus, dan deltacoronavirus. Sebelum adanya Covid-
19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu
HCoV-229E (alphacoronavirus), HCoV-OC43 (betacoronavirus),
HCoVNL63 (alphacoronavirus) HCoV-HKU1 (betacoronavirus),
10

SARSCoV (betacoronavirus), dan MERS-CoV (betacoronavirus)


(Kemenkes RI, 2020).
Belum dipastikan berapa lama virus penyebab Covid-19
bertahan di atas permukaan, tetapi perilaku virus ini menyerupai
jenis-jenis coronavirus lainnya. Lamanya coronavirus bertahan
mungkin dipengaruhi kondisi-kondisi yang berbeda (seperti jenis
permukaan, suhu atau kelembapan lingkungan). Penelitian
(Doremalen et al. 2020) .
3. Patogenesis
Patogenesis infeksi Covid-19 belum diketahui seutuhnya. Pada
awalnya diketahui virus ini mungkin memiliki kesamaan dengan
SARS dan MERS CoV, tetapi dari hasil evaluasi genomik isolasi dari
10 pasien, didapatkan kesamaan mencapai 99% yang menunjukkan
suatu virus baru, dan menunjukkan kesamaan (identik 88%) dengan
batderived severe acute respiratory syndrome (SARS) like
coronaviruses, bat-SL-CoVZC45 dan bat-SLCoVZXC21, yang diambil
pada tahun 2018 di Zhoushan, Cina bagian Timur, kedekatan dengan
SARS-CoV adalah 79% dan lebih jauh lagi dengan MERS-CoV
(50%). Analisis filogenetik menunjukkan Covid-19 merupakan bagian
dari subgenus Sarbecovirus dan genus Betacoronavirus (Zhao, et al,
2020 ).
Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi
di hewan. Coronavirus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada
hewan dan kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada
hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam. Coronavirus
disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari
hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat membawa
patogen dan bertindak sebagai vektor untuk penyakit menular
tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host
yang biasa ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus pada
kelelawar merupakan sumber utama untuk kejadian severe acute
respiratorysyndrome (SARS) dan Middle East respiratory syndrome
(MERS) (Yuliana, 2020).
11

4. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis umum yang terjadi pada pasien Covid-19,
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lapostolle dkk., 2020;
Lingeswaran dkk., 2020, diantaranya yaitu :
a) Demam
b) Batuk kering
c) Dispnea
d) Fatigue
e) Nyeri otot
f) Sakit kepala
Adapun manifestasi klinis yang dapat muncul jika terinfeksi
menurut PDPI, 2020, diantaranya yaitu :
a) Tidak berkomplikasi
Kondisi ini merupakan kondisi teringan, gejala utama tetap
muncul seperti demam, batuk, dapat disertai dengan nyeri
tenggorok, kongesti hidung, malaise, sakit kepala, dan nyeri otot.
b) Pneumonia ringan
Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak.
Namun tidak ada tanda pneumonia berat.
c) Pneumonia berat.
Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi
saluran napas Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi
napas: > 30x/menit), distress pernapasan berat atau saturasi
oksigen pasien <90% udara luar.
5. Penularan
Virus corona merupakan zoonosis, sehingga terdapat
kemungkinkan virus berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia.
Pada Covid-19 belum diketahui dengan pasti proses penularan dari
hewan ke manusia, tetapi data filogenetik memungkinkan Covid-19
juga merupakan zoonosis. Perkembangan data selanjutnya
menunjukkan penularan antar manusia (human to human), yaitu
diprediksi melalui droplet dan kontak dengan virus yang dikeluarkan
dalam droplet. Hal ini sesuai dengan kejadian penularan kepada
petugas kesehatan yang merawat pasien Covid-19, disertai bukti lain
penularan di luar Cina dari seorang yang datang dari Kota Shanghai,
Cina ke Jerman dan diiringi penemuan hasil positif pada orang yang
12

ditemui dalam kantor. Pada laporan kasus ini bahkan dikatakan


penularan terjadi pada saat kasus indeks belum mengalami gejala
(asimtomatik) atau masih dalam masa inkubasi. Laporan lain
mendukung penularan antar manusia adalah laporan 9 kasus
penularan langsung antar manusia di luar Cina dari kasus indeks ke
orang kontak erat yang tidak memiliki riwayat perjalanan manapun
(Kang, et al, 2020 ).
6. Pencegahan
Pencegahan utama adalah membatasi mobilisasi orang yang
berisiko hingga masa inkubasi. Pencegahan lain adalah
meningkatkan daya tahan tubuh melalui asupan makanan sehat,
memperbanyak cuci tangan, menggunakan masker bila berada di
daerah berisiko atau padat, melakukan olah raga, istirahat cukup
serta makan makanan yang dimasak hingga matang dan bila sakit
segera berobat ke RS rujukan untuk dievaluasi. Hingga saat ini tidak
ada vaksinasi untuk pencegahan primer. Pencegahan sekunder
adalah segera menghentikan proses pertumbuhan virus, sehingga
pasien tidak lagi menjadi sumber infeksi. Upaya pencegahan yang
penting termasuk berhenti merokok untuk mencegah kelainan
parenkim paru ( Chan, et al, 2020 ).
7. Dampak Covid-19
Pandemi Covid-19 atau penyakit yang disebabkan virus korona
berdampak pada berbagai kehidupan masyarakat, salah satunya
menurunkan kualitas hidup masyarakat, krisis pandemi coronavirus
menimbulkan tantangan yang lebih besar bagi masyarakat yang
secara ekonomi berada pada tataran ekonomi menengah ke bawah
(Johnson, et al, 2020).
Ketidakpastian, kebingungan, dan keadaan darurat yang
diakibatkan oleh virus corona dapat menjadi stressor bagi banyak
orang. Ketidakpastian dalam mengetahui kapan wabah akan berakhir
membuat banyak golongan masyarakat terutama golongan
menengah ke bawah bingung memikirkan nasib mereka. Kehidupan
yang berjalan seperti biasa tanpa adanya mata pencaharian
membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Keberadaan
virus corona yang mengancam setiap orang berpeluang menjadi
13

stressor bagi sebagian besar orang, dan dampaknya bisa jadi sama
parahnya dengan dampak yang ditimbulkan jika terinfeksi virus
corona itu sendiri (Taylor, 2019).
Saat ini masyarakat sangat berharap dapat kembali ke
kehidupan normal. Bagaimana tidak pandemi ini telah berdampak
pada banyak sektor, baik itu dari sisi ekonomi maupun pendidikan.
Masyarakat saat ini dihadapkan pada pilihan yang sulit. Harus
bekerja dan belajar dari rumah. Pusat perbelanjaan tutup sehingga
pengusaha merumahkan sebagian atau seluruh karyawannya.
Sekolah-sekolah tutup, para orang tua khawatir akan kesehatan
anak-anaknya apabila sekolah dibuka. PSBB yang diberlakukan tidak
sama rata antar daerah, membatasi pergerakan orang sehingga
membuat sebagian masyarakat bingung dan khawatir karena adanya
sanksi tegas terhadap pelanggar PSBB. Hal ini tentu berdampak
signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat. Karena kondisi
ekonomi yang sulit, mereka harus berpikir ulang bagaimana menata
kehidupan mereka untuk menghadapi hari-hari kedepan (Agrasadya,
2020).

B. Kualitas Hidup Masa Pandemi Covid-19


1. Pengertian
Kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi individu mengenai
posisi individu dalam hidup dalam konteks budaya dan sistem nilai
dimana individu hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan,
standar yang ditetapkan dan perhatian seseorang (Nimas, 2012).
Kualitas hidup merupakan persepsi individu tentang
keberadaannya di kehidupan dalam konteks budaya dan system nilai
tempat tinggal. Jadi dalam skala yang luas meliputi berbagai sisi
kehidupan seseorang baik dari segi fisik, psikologis, kepercayaan
pribadi, dan hubungan sosial untuk berinteraksi dengan
lingkungannya. Definisi ini merefleksikan pandangan bahwa kualitas
hidup merupakan evaluasi subjektif, yang tertanam dalam konteks
cultural, sosial dan lingkungan (Indahria, 2013).

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Masa Pandemi


14

Menurut Jacob & Sandjaya (2018) dalam Jurnal Nasional Ilmu


Kesehatan (JINK) faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
adalah :
a. Kesehatan Fisik
Mencakup aktivitas sehari-hari, ketergantungan pada obat-
obatan, energi dan kelelahan, mobilitas, sakit dan
ketidaknyamanan, tidur/istirahat, kapasitas kerja, dan
kemampuan motorik.
b. Kesejahteraan Psikologis
Mencakup tampilan diri, perasaan negative, perasaan
positif, self-esteem, spiritulitas, religiusitas, pribadi, berpikir,
belajar, memori dan konsentrasi.
c. Hubungan Sosial
Mencakup relasi personal, dukungan sosial, aktivitas
seksual
d. Hubungan dengan Lingkungan
Mencakup sumber finansial, kebebasan, keamanan dan
keselamatan fisik, perawatan kesehatan dan sosial termasuk
aksesbilitas dan kualitas, lingkungan rumah, kesempatan untuk
mendapatkan berbagai informasi baru maupun keterampilan,
partisispasi dan mendapat kesempatan untuk melakukan
rekreasi dan kegiatan yang menyenangkan di waktu luang,
lingkungan fisik termasuk polusi/kebisingan/lalu lintas/iklim serta
transportasi.
e. Perubahan pola hidup (Adaptasi kebiasaan baru)
Perubahan hidup/kebiasaan baru adalah suatu tindakan
atau perilaku yang dilakukan oleh masyarakat dan semua
institusi yang ada di wilayah tersebut untuk melakukan pola
harian atau pola kerja atau pola hidup baru yang berbeda
dengan sebelumnya, agar kita bisa bekerja, belajar dan
beraktivitas.

Sedangkan menurut Kumar & Majumdar (2014) faktor-faktor


yang mempengaruhi kualitas hidup adalah :

a. Usia
15

Usia sangat mempengaruhi kualitas hidup individu, karena


individu yang semakin tua akan semakin turun kualitas hidupnya.
Semakin bertambahnya usia, munculnya rasa putus asa akan
terjadinya hal-hal yang lebih baik dimasa yang akan datang.
b. Pendidikan
Pendidikan juga merupakan faktor yang mempengaruhi
kualitas hidup, kualitas hidup akan meningkat seiring dengan
lebih tingginya tingkat pendidikan yang didapatkan oleh individu.
Hal tersebut terjadi karena individu yang memiliki pendidikan
yang rendah akan merasa tidak percaya diri dan merasa bahwa
dirinya tidak berguna.
c. Status Pernikahan
Individu yang telah menikah memiliki kualitas hidup yang
lebih tinggi daripada individu yang tidak menikah. Karena
pasangan yang menikah akan merasa lebih bahagia dengan
adanya pasangan yang selalu menemaninya.
d. Keluarga
Keluarga juga merupakan faktor yang mempengaruhi
kualitas hidup. Individu yang memiliki keluarga yang utuh dan
harmonis akan lebih tinggi kualitas hidupnya. Dikarenakan
keluarga dapat memberikan dukungan dan kasih sayang untuk
meningkatkan kualitas hidup.

C. Adaptasi Kebiasaan Baru


1. Pengertian
Adaptasi kebiasaan baru merupakan cara dalam merubah
perilaku, gaya hidup, dan kebiasaan dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari. AKB ini diberlakukan setelah adanya pelonggaran
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) protokol
kesehatan tetap harus diterapkan sehingga dapat beraktivitas secara
produktif dengan tetap mencegah terjangkit covid-19. Adaptasi
kebiasaan baru dapat berjalan secara efektif jika setiap orang disiplin
dalam mentaati dan konsisten dengan penerapan protokol kesehatan
yang telah dianjurkan (Nurfaizin, dkk. 2020).
2. Unsur-unsur adaptasi kebiasaan baru
16

Unsur-unsur adaptasi kebiasaan baru menurut (Nurfaizin, dkk.


2020) adalah :
a. Cuci tangan
Rajin mencuci tangan dapat menurunkan risiko penularan
virus. Saran Badan Kesehatan Dunia atau  WHO, mencuci
tangan dengan air mengalir selama 20 detik sabun atau
antiseptic bisa mengurangi risiko penularan Covid-19.
b. Pakai Masker
Pakai masker saat di luar rumah dengan cara yang benar
dan merupakan cara paling efektif untuk mencegah penularan
virus corona antarmanusia.
c. Jaga jarak
Risiko semakin mengecil jika kita semua disiplin menjaga
jarak minimal 1 meter.
d. Pola hidup sehat
Rajin berolahraga, makan makanan bergizi, dan meminum
vitamin untuk mendukung daya tahan tubuh.
Jika disiplin protokol kesehatan 3M dilakukan serentak oleh
semua masyarakat, penyebaran virus korona  bisa ditekan jauh lebih
cepat. “Displin pakai masker, cuci tangan, serta menjaga jarak harus
menjadi adaptasi kebiasan baru secara massif.

D. Masyarakat
1. Pengertian
Masyarakat merupakan manusia yang senantiasa berhubungan
(berinteraksi) dengan manusia lain dalam suatu kelompok
(Setiadi,2013). Kehidupan masyarakat yang selalu berubah (dinamis)
merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Manusia sebagai
makhluk sosial selalu membutuhkan manusia lainnya untuk
memenuhi kebutuhannya, sebuah keniscayaan manusia bisa hidup
seacara individual dalam lingkungannya.
Berikut ini beberapa definisi masyarakat menurut pakar
sosiologi (Setiadi, 2013) :
a. Selo Soemardjan mengartikan masyarakat sebagai orang-orang
yang hidup bersama dan mengahsilkan kebudayaan.
17

b. Max Weber mengartikan masyarakat sebagai struktur atau aksi


yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang
dominan pada warganya.
c. Emile Durkheim mendefinisikan masyarakat sebagai kenyataan
objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.
Jadi masyarakat merupakan sebuah sistem sosial dimana
bagian-bagian yang ada didalamya saling berhubungan satu dengan
yang lainnya dan menjadikan bagian-bagian tersebut menjadi suatu
kesatuan yang terpadu.
2. Unsur-unsur dalam masyarakat
Adanya bermacam-macam wujud kesatuan kelompok
manusia menyebabkan bahwa kita memerlukan beberapa istilah
untuk membedakan berbagai macam kasatuan manusia. Kecuali
istilah paling lazim, yaitu masyarakat, ada istila-istilah lain untuk
menyebut kesatuan kesatuan khusus yang merupakan unsur-unsur
dari masyarakat, yaitu kategori sosial, golongna sosial, komunitas,
kelompok dan perkumpulan. Keenam istilah itu beserta konsepnya,
syarat-syarat pengikatnya, dan ciri-ciri lainnya (Khuluq, 2015).
3. Golongan usia dalam masyarakat
Menurut Amin & Juniati (2017), usia digolongkan menjadi :
a. Kanak-kanak (usia 5-11 tahun)
b. Remaja (usia 12-25 tahun)
c. Dewasa (usia 26-45 tahun)
d. Lansia (usia 46-65 tahun)
4. Unsur usia yang banyak mengalami penurunan kualitas hidup
Seiring dengan meningkatnya usia, maka berhubungan dengan
adanya perubahan pada kualitas hidup individu tersebut. Sayangnya,
perubahan ini cenderung dikaitkan ke arah yang kurang baik. Hal ini
berkaitan dengan berbagai faktor, seperti perubahan lingkungan
sosial ekonomi dalam artian berhenti bekerja karena pensiun,
ketidakmampuan untuk berkiprah dimasyarakat, kehilangan anggota
keluarga dan teman, ketergantungan kebutuhan fisik, adanya
penurunan kondisi fisik,dan rendahnya perhatian dari orang sekitar
terutama keluarga dalam memenuhi kebutuhan fisik maupun mental
(Wikananda, 2017).
18
19

E. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Dampak Covid-19 :
Menurunnya Kuitas Hidup
- PSBB
- kesulitan
memenuhi
kebutuhan
Faktor yang mempengaruhi
hidup
- kecemasan kualitas hidup :
masyarakat

- Perubahan pola hidup Adaptasi Kebiasaan Baru


- Kesehatan fisik
- Kesejahteraan
psikologis Unsur-unsur adaptasi
- Hubungan sosial kebiasaan baru :

- Cuci tangan
- Pakai Masker
- Jaga jarak
- Pola hidup sehat
Sumber :

Agrasadya, 2020

Jacob & Sandjaya, 2018

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak Diteliti
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu fasilitas untuk pengukuran atau manipulasi
suatu penelitian yang bersifat konkret dan secara langsung bisa diukur
(Nursalam, 2013).
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang
memengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam,
2013). Variabel bebas dari penelitian ini adalah adaptasi kebiasaan
baru.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel dependent atau variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel lain atau variabel bebas
(Nursalam, 2013). Variabel terikat dari penelitian ini adalah kualitas
hidup.

B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya (Siyoto
dan Sodik, 2015). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif (Ha) merupakan pernyataan yang
mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau menunjukkan
perbedaan antara kelompok [ CITATION Sek141 \l 1057 ].
Ha : Terdapat hubungan antara adaptasi kebiasaan baru dengan
kualitas hidup masyarakat selama pandemi Covid-19 19 di Desa
Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.
2. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis nol (Ho) merupakan tidak adanya perbedaan antara
dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel
Y (Sekaran, 2014).

21
22

Ho : Tidak terdapat hubungan antara adaptasi kebiasaan baru dengan


kualitas hidup masyarakat selama pandemi Covid-19 di Desa
Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.

C. Kerangka Konsep Penelitian


Kerangka konsep disebut sebagai miniatur penelitian, berkaitan erat
dengan tahapan formulasi permasalahan dan literature review yang
dilakukan peneliti yang berfungsi sebagai mengarahkan aspek metode
yang paling revelan digunakan membedah permasalahan penelitian
(Dwiastuti, 2017).
Berdasarkan ruang lingkup penelitian dan teori yang telah diuraikan,
maka kerangka konsep penelitian adalah sebagai berikut :

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Adaptasi kebiasaan baru


Kualitas hidup

D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif dengan jenis penelitian analitik korelasi yang merupakan
penelitian hubungan antara dua variabel yang bertujuan untuk melihat
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
(Notoatmodjo, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variable
Independent (adaptasi kebiasaan baru) dengan variable Dependent
(kualitas hidup).
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Sesuai dengan metode penelitian maka rancangan yang
digunakan peneliti yaitu Cross sectional adalah suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek,
23

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus


pada suatu saat (point time approach) [ CITATION Gah15 \l 1057 ].
Penelitian ini mempelajari adaptasi kebiasaan baru dengan
kualitas hidup masyarakat selama pandemi Covid-19 di Desa
Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Dimana
pengumpulan data variabel adaptasi kebiasaan baru dan variabel
kualitas hidup dilaksanakan dengan menggunakan instrument
kuesioner .
3. Metode Pengumpulan Data
a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber
pertama atau dengan kata lain data yang pengumpulannya
dilakukan sendiri oleh peneliti secara langsung seperti data
observasi (Widoyoko, 2012).
Data primer pada penelitian ini diperoleh dari hasil
wawancara langsung dengan responden dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain,
tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek
penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data
dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Azwar,
2012).
Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari data
jumlah masyarakat Desa Gedangan Kecamatan Welahan
Kabupaten Jepara.
b. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan pada
subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang
diperlukan dalam suatu penelitian [ CITATION Nur171 \l 1057 ].
1) Peneliti meminta surat permohonan dari Universitas
Muhammadiyah Kudus untuk melakukan ijin penelitian.
24

2) Peneliti mengajukan ijin kepada pihak Universitas


Muhammadiyah Kudus untuk melakukan penelitian dengan
membawa surat rekomendasi research.
3) Setelah memperoleh ijin, peneliti mendatangi calon responden
untuk meminta persetujuan sebagai responden.
4) Setelah bersedia menjadi responden, selanjutnya dilakukan
pengisian kuesioner kepada responden dengan cara
membagikan kuesioner kepada responden dan menjelaskan
cara pengisian kuesioner, kemudian menunggu hasil jawaban
kuesioner responden.
5) Hasil jawaban kuesioner responden setelah terkumpul sesuai
dengan besar sampel selanjutnya dilakukan pengolahan serta
menganalisis data yang telah diperoleh.
4. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Hermawan, 2019).
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
penduduk dewasa Desa Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten
Jepara yang berjumlah 1.621 responden.
5. Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian
a. Sampel
Sampel adalah objek yang di teliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi [CITATION Not18 \t \l 1057 ]. Pengambilan sampel
untuk penelitian menurut [ CITATION Ari101 \l 1057 ] jika subjeknya
kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika
subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15%
atau 20-25% atau lebih.
Penelitian evaluasi ini mengambil seluruh warga Desa
Gedangan yang berjumlah 1.621. Dari populasi tersebut diambil
10 % dari populasi sehingga jumlah sampelnya adalah 10% x
1.621 = 162,1. Jadi, pada penelitian ini terdapat sebanyak 162
warga yang akan dijadikan sampel.
25

Menurut Notoatmojo (2014), jumlah sampel ditentukan


dengan kriteria sebagai berikut :
1) Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri – ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil
sebagai sampel (Notoatmodjo, 2014).
Kriteria inklusi sebagai berikut :
a) Masyarakat Desa Gedangan yang terdaftar di Kartu
Keluarga Desa Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten
Jepara
b) Masyarakat yang bersedia menjadi responden
2) Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusif adalah ciri – ciri anggota populasi yang
tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2014).
Kriteria eksklusi sebagai berikut :
a) Keluarga yang mengundurkan diri sebagai responden
b) Memiliki penyakit gangguan kejiwaan
b. Teknik Sampling
Teknik/metode samplingnya menggunakan cara simple
random sampling. Simple Random Sampling
dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang dipilih menjadi
anggota sampel (Sugiyono, 2014).
Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 162
masyarakat Desa Gedangan Kecamatan Welahan Kabupaten
Jepara.
6. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel
secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga
memungkinkan peneliti melakukan observasi atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Nursalam, 2017).
26

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala


Operasional
Variabel Adaptasi kebiasaan Kuesioner Hasil Ordinal
Independent : baru merupakan dikategorian
Adaptasi cara baru dalam jika :
kebiasaan merubah perilaku, 1. Sangat baik,
baru gaya hidup, dan bila skor :
kebiasaan dalam 90-120
menjalankan 2. Baik, bila
kehidupan sehari- skor :60-89
hari. 3. Tidak baik,
bila skor :
30-59
Variabel Kualitas hidup Alat ukur Hasil Ordinal
Dependent : adalah sudut KSPBJ-IRS dikategorikan
Kualitas hidup pandang individu sudah baku jika :
terhadap dengan 1. Sangat baik,
keadaannya dalam menggunak bila skor : 81-
kehidupan atau an blue 100
persepsi individu print Skala 2. Baik, bila
dalam Kualitas skor : 61-80
kehidupannya baik Hidup 3. Biasa saja,
dari segi fisik, (WHOQOL- bila skor :
psikologis,sosial BREF) 41-60
dan lingkungan. 4. Buruk, bila
skor : 21-40
5. Sangat
buruk, bila
skor : 0-20

7. Instrumen Penelitian dan Uji Validitas Reliabilitas


a. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data-data penelitian sesuai dengan teknik
pengumpulan data yang telah dipilih. Dengan kata lain, instrumen
penelitian dapat disebut dengan alat ukur (Kristanto, 2018).
1) Bentuk Instrumen
Instrumen pada penelitian ini yang digunakan
berbentuk kuesioner WHOQOL-BREF dengan skala likert
berupa pertanyaan sebanyak 26 soal yang berisi jawaban 5 :
sangat baik, sangat memuaskan, berlebihan, sepenuhnya
dialami, 4 : baik, memuaskan, jarang, 3 : biasa saja, sedang,
cukup sering, 2 : buruk, tidak memuaskan, sedikit, sangat
sering, 1 : sangat buruk, sangat tidak memuaskan, tidak
sama sekali, sangat buruk. Instrumen ini juga terdiri atas
27

pertanyaan positif, kecuali pada tiga pertanyaan yaitu nomor


3,4 dan 26 yang bernilai negatif (Koesmanto, 2013).

Tabel 3.2 Kisi – kisi Kuesioner WHOQOL-BREF

Indikator Nomer Soal Jumlah


Soal

Pertanyaan Umum 1,2 2

Kesehatan Fisik 3, 4, 10, 15, 16, 7


17, dan 18

Psikologi 5, 6, 7, 11, 19, 6


dan 26

Hubungan Sosial 20, 21, dan 22 3

Lingkungan 8, 9, 12, 13, 14, 8


23, 24, dan 25

2) Kuesioner adaptasi kebiasaan baru


Pernyataan dalam kuesioner ini sejumlah 15 pernyataan
dengan skor tertinggi 80 dan skor terendah adalah 15 yang
dikategorikan menjadi:
a. Adaptasi kebiasaan baru sangat baik, jika nilai 63−100%
atau mendapat skor 38-60.
b. Adaptasi kebiasaan baru baik, jika nilai >37-62% atau
mendapatkan skor 20-38
c. Adaptasi kebiasaan baru tidak baik, jika <37% atau
mendapat skor 15-37
Dimana jumlah total dapat dikategorikan sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Adaptasi Kebiasaan Baru

Indikator Nomer Soal Jumlah


Soal

Cuci tangan 1,2, 3, dan 4 4

Pakai masker 5, 6, dan 7 3

Jaga jarak 8, 9, 10, dan 11 4

Pola hidup sehat 12, 13, 14, dan 15 4

b. Uji Validitas dan Reliabilitas


28

1) Uji Validitas
Validitas adalah derajat di mana instrument
mengukur apa yang seharusnya di ukur yang dapat
dikategorikan menjadi face validity, content validity, criterion,
dan construct validity (Swarjana, 2015).
Dalam penelitian ini uji Validitas Adaptasi Kebiasaan
Baru akan dilaksanakan di Desa Mijen Kecamatan Mijen
Kabupaten Demak dengan sampel sebanyak 100 sampel.
2) Uji Reabillitas
Reabillitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercayaan atau dapat
diandalkan [CITATION Not18 \t \l 1057 ].
Dalam penelitian ini uji Reabillitas Adaptasi Kebiasaan
Baru akan dilaksanakan di Desa Mijen Kecamatan Mijen
Kabupaten Demak dengan sampel sebanyak 100 sampel.
8. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
a. Pengolahan Data
Menurut Saryono (2010) tahapan tehnik pengolahan data
meliputi :
1) Editing (Pemeriksaan Data)
Editing dilakukan dengan cara memeriksa kebenaran
jawaban dari responden yang ada pada kuesioner. Editing
dilakukan pada tahap pengumpulan data. Hasil wawancara,
angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan
penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing
adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan
isian formulir atau kuesioner tersebut apakah lengkap
(pertanyaan diisi semua), jawaban atau tulisan jelas dan
terbaca, jawaban relevan dengan pertanyaan, konsistensi
dengan jawaban pertanyaan lainnya.
2) Coding (Pemberian kode)
Setelah semua kuisioner diediting atau disunting,
selanjutnya dilakukan peng “kodean” atau “coding” yakni
mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan. Kegunaan koding adalah
29

mempermudahkan kita pada saat analisa data dan juga pada


saat entry data.
a) Untuk lembar kuesioner adaptasi kebiasaan baru
Kode 1 : Sangat baik
Kode 2 : Baik
Kode 3 : Tidak baik
b) Untuk lembar kuesioner kualitas hidup
Kode 1 :Sangat baik
Kode 2 : Baik,
Kode 3 : Biasa saja
Kode 4 : Buruk
Kode 5 : Sangat buruk
3) Processing (Memasukkan Data)
Setelah merubah data menjadi angka, selanjutnya data
dari kuesioner dimasukkan ke dalam program komputer.
4) Cleaning (Pembersihan Data)
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data
yang sudah dimasukkan, untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan kode, ketidaklengkapan, kemudian dilakukan
pembetulan atau koreksi.
b. Analisis Data
1) Analisis Univariat
Analisis univariat adalah suatu teknik analisis data
terhadap satu variabel secara mandiri, tiap variabel dianalisis
tanpa dikaitkan dengan variabel lainnya (Cahyono, 2018).
Analisis ini digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi
frekuensi dan parentase karakteristik responden serta untuk
mendeskripsikan masing-masing variabel, antara lain :
adaptasi kebiasaan baru dan kualitas hidup masyarakat
selama pandemi Covid-19 di Desa Gedangan Kecamatan
Welahan Kabupaten Jepara.
2) Analisa Bivariat
Analisa bivariat yaitu analisa data yang dilakukan pada
dua variabel yang diduga mempunyai hubungan atau korelasi
(Notoatmodjo, 2014). Analisa bivariat dalam penelitian ini
30

menggunakan uji Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan α


≤ 0,05 yang dibantu dengan komputer program computer
(Rikwidikdo, 2012).
Interpretasi :
a) Bila nilai r hitung > rho tabel, untuk α = 0,05 dan bila p
value < α, maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan
antara dua variabel yang diuji.
b) Bila nilai r hitung < rho, untuk α = 0,05 dan bila p value > α,
maka Ho diterima, yang berarti antara dua variabel yang
diuji tidak terdapat hubungan.
Ketentuan dan syarat uji Spearman Rho adalah sebagai
berikut:
a) Jumlah sampel besar (> 30 responden)
b) Data bersifat kategorik (skala ordinal)
Berdasarkan uji tersebut dapat diputuskan adanya
hubungan yang signifikan apabila dari perhitungan didapatkan
nilai p value ≤ 0,05 pada taraf kesalahan 5% [ CITATION Ali10 \l
1057 ].
Untuk melihat kuat tidaknya hubungan didasarkan pada
nilai r (Rho) yang dikategorikan sebagai berikut :
a) 0.00 – 0.199 : Sangat Lemah
b) 0.20 – 0.399 : Lemah
c) 0.40 – 0.599 : Sedang
d) 0.60 – 0.799 : Kuat
e) 0.80 – 1.00 : Sangat Kuat

E. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk
setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak
yang diteliti (subjek peneliti) dan masyarakat yang akan memperoleh
dampak hasil penelitian tersebut [CITATION Not18 \t \l 1057 ]. Tujuan etika
penelitian memperhatikan dan mendahulukan hak-hak responden
[CITATION Not18 \t \l 1057 ].
Melakukan penelitian ini peneliti mendapatkan izin dari kepala Desa
Jati Kulon Kudus untuk melakukan penelitian, Khususnya pada Keluarga
31

Responden. barulah peneliti melakukan penelitian dengan


memperhatikan dan menekankan pada masalah etika yang meliputi
1) Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human
dignity).
Responden harus mendapatkan hak dan informasi tentang tujuan
penelitian yang akan dilakukan. Peneliti juga harus memberikan
kebebasan kepada responden untuk memberikan informasi atau tidak
memberikan informasi. Untuk menghormati harkat dan martabat
responden, peneliti harus mempersiapkan formulir persetujuan
(inform concent).
2) Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for
privacy and confidentiality)
Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi
dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab itu
peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitad dan
kerahasiaan responden. Peneliti cukup menggunakan inisial sebagai
pengganti identitas responden.
3) Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an
inclusiveness)
Seorang peneliti harus memiliki prinsip keterbukaan dan adil,
yakin dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini
mejamin responden memperoleh perlakukan dan keuntungan yang
sama, tanpa membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya.
4) Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits)
Dalam sebuah penelitian sebisa mungkin memperoleh manfaat
semaksimal mungki bagi masyarakat dan khususnya responden.
Peneliti harus meminimalisasi dampak kerugiaan untuk responden.
[CITATION Not18 \t \l 1057 ].
DAFTAR PUSTAKA

Agrasadya. (2020). Dampak Pemberlakuan PSBB Terhadap Kualitas Hidup


Masyarakat. Rakyat Merdeka News

Antorida Irfan. (2020).  Keterampilan Guru Dalam Penggunaan Media


Pembelajaran Digital Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)
Terhadap Hasil Belajar Tematik Di Min Salatiga. Salatiga : Institut Agama
Islam Negeri

Amin A. Juniati.D. (2017). Klasifikasi Kelompok Umur Manusia Berdasarkan


Analisis Dimensi Fraktal Box Counting dari Citra Wajah Dengan Deteksi
Tepi Canny. Volume.2. No. 6.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rinneka Cipta.

Azwar. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan: Panduan


Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans
InfoMedia.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. 2021. Profil Kesehatan Kabupaten Jepara


Tahun 2020. Jepara : DKK Jepara.

Fadilah M. 2020. Pengaruh Seminar Online Terhadap Pengetahuan Masyarakat


Awam di Era Pandemik COVID-19. Palembang : Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya.

Gahayau, S. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta:


Deepublish Publisher.

Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan


Mixed Methode. Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan.

Indahria, Sulistyarini. (2013). Terapi Relaksasi untuk Menurunkan Tekanan


Darah dan Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi.Jurnal
Psikologi . volume. 40. No. 1.

33
Kemkes RI. 2020. Jaga Diri dan Keluarga Anda dari Virus Corona – Covid-
19. [Online] Tersedia pada : www. kemkes.go.id [Diakses 2 Januari
2021].

Kumar, G., Majumdar, A., & Pavithra, G. (2014). Quality of life (QOL) and its
associated factors using WHOQOL-BREF among elderly in Urban
Puducherry, India. Original Articel, 8(1), 54-57.

Nimas, Ayu Fitriana. Tri, Kurniati Ambarani. (2012). Kualitas Hidup Pada Pasien
Kanker Serviks yang Menjalani Pengobatan Radioterapi.Jurnal Psikologi
Klinis dan Kesehatan Mental.Vol. 1. No. 02.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan Ed.3. Jakarta: Rineka


Cipta.

Nurfaizin Alfi. (2020) . Masyarakat Berdaya Menuju Era New Normal Adaptasi
Kebiasaan Baru (AKB). Bandung : UIN Gunung Djati Bandung.

Nursalam. (2017). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Ed. 4. Jakarta: Salemba


Medika.

Riwidikdo, H. (2010). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia.

Sandjaya, Jacob D.E. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup


Masyarakat Karubaga DistrictSub District Tolarika Propinsi Papua. Vol.1.
No. 1.

Saryono. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi


Pemula. Yogyakarta: Mitra Cendekia.

Sekaran, Uma. 2014. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Research Methods for
Business). Buku 1 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Setiadi. (2013). Konsep dan praktek penulisan riset keperawatan (Ed.2)


Yogyakarta: Graha. Ilmu.

Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian.


Yogyakarta:Literasi Media Publishing.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D. Bandung:


Alfabeta.CV.
Swarjana, I Ketut. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi.
Yogyakarta: Andi Offset.

Taylor, S. (2019). The Psychology of Pandemics: Preparing for the Next Global
Outbreak of Infectious Disease. England: Cambridge Scholar Publishing.

Yuliana, (2020), Corona Virus Diseases. Wellnes and Healty Magazine,02(01),


187-192.

World Health Organization, 2012. WHO Quality Of Life – BREF (WHOQOL -


BREF).

Widoyoko, E. P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.
LAMPIRAN
SURAT PERMOHONAN CALON RESPONDEN

Kepada Yth,
Calon responden penelitian
ditempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Prodi S1
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus :

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sheila Firdayani


NIM : 920173087
Alamat : Desa Mijen RT 01 / RW 03, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak

Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN ADAPTASI


KEBIASAAN BARU DENGAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT SELAMA
PANDEMI COVID-19 DI DESA GEDANGAN KECAMATAN WELAHAN
KABUPATEN JEPARA” Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, saya memohon
kepada ibu untuk berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner dan lembar
observasi yang terlampir. Dalam pengambilan data peneliti menggunakan etika
penelitian yaitu peneliti menjaga kerahasiaan responden, menjamin keamanan
selama proses penelitian berlangsung, dan Anda boleh mengundurkan diri jika
merasa kurang nyaman dengan proses penelitian.
Atas perhatian dan ketersediaannya, peneliti mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Peneliti

Sheila Firdayani
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca dan mencermati isi penjelasan pada lembar permohonan


menjadi responden, saya bersedia berpatisipasi dengan mengisi lembar
observasi yang terlampir untuk kepentingan skripsi dengan judul “HUBUNGAN
ADAPTASI KEBIASAAN BARU DENGAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT
SELAMA PANDEMI COVID-19 DI DESA GEDANGAN KECAMATAN
WELAHAN KABUPATEN JEPARA” Oleh Sheila Firdayani (920173087) dari
Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus.

Kudus, 2021

Responden

(.......................................)
Kuesioner Kualitas Hidup menurut World Health Organization Quality Of
Life (WHOQOL) – BREF

Petunjuk Pengisian

1. Isilah kuesioner dengan juju r sesuai dengan apa yang paling anda rasakan
sat ini. Apapun jawaban anda akan dijamin kerahasiaannya.
2. Berilah tanda (√) pada salah satu kolom yang menurut anda cocok atau anda
setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Untuk kerjasama dan perhatiannya, peneliti mengucapkan terimakasih.

No Pertanyaan Sangat buruk Buruk Biasa-biasa Baik Sangat


Saaja baik

1. Bagaimana menurut anda


kualitas hidup anda?

Pernyataan Tidak Biasa-biasa Memuaskan Sangat memuaskan


memuaskan Saja

2. Seberapa puas anda


terhadap kesehatan
anda?

Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal
berikut ini dalam 4 minggu terakhir.

No Pertanyaan Tidak sama Sedikit Kadang- Sangat Dalam jumlah


sekali kadang sering berlebihan

3. Seberapa jauh rasa sakit fisik


mencegah anda dalam
beraktifitas sesuai kebutuhan
tubuh anda?

4. Seberapa sering anda


membutuhkan terapi medis
dalam kehidupan?

Pernyataan Tidak Sedikit Kadang- Seringkali Selalu


sama
sekali kadang

5. Apakah anda merasa


menikmati hidup anda
sekarang?

6. Seberapa jauh anda merasa


hidup anda berarti?

7. Apakah anda merasa


mampu berkosentrasi dalam
bekerja?

8. Apakah anda merasa aman


dalam menjalankan
kehidupan anda sehari-hari?

9. Apakah anda merasa


lingkungan dimana anda
tinggal sehat (berkaitang dg
sarana prasarana)?

Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa penuh anda dalam hal-hal berikut ini
dalam 4 minggu terakhir.

Pernyataan Tidak sama Sedikit Kadang- Sering Selalu


sekali kadang kali

10. Apakah anda mempunyai


cukup energi untuk
beraktivitas sehari-hari?

11. Apakah anda dapat


menerima penampilan tubuh
anda?

12. Apakah anda memiliki cukup


uang untuk memenuhi
kebutuhan hidup anda?

13. Apakah ada ketersediaan


informasi bagi kehidupan
anda dari hari ke hari?

14. Seberapa sering anda


memiliki kesempatan
berekreasi?

Pernyataan Sangat Buruk Biasa- Baik Sangat baik


buruk biasa
saja

15. Seberapa baik kemampuan


anda dalam bergaul?

Pernyataan Sangat tidak Tidak Biasa- Memu Sangat


memuaskan memuaskan biasa askan memuaskan
saja

16. Seberapa puaskah anda


dengan tidur anda?

17. Seberapa puaskah anda


dengan kemampuan untuk
melakukan aktivitas hidup
anda sehari-hari?

18. Seberapa puaskah anda


dengan kemampuan anda
untuk bekerja?

19. Seberapa puaskah anda


dengan diri anda?
20. Seberapa puaskah anda
dengan hubungan sosial
anda?

21. Seberapa puaskah anda


dengan kehidupan seksual
anda?

22. Seberapa puaskah anda


dengan dukungan dari teman
anda?

23. Seberapa puaskah anda


dengan kondisi tempat
tinggal anda saat ini?

24. Seberapa puaskah anda dg


akses anda pada layanan
kesehatan?

25. Seberapa puaskah anda


dengan transportasi yang
harus anda jalani?

Pernyataan Sangat Buruk Biasa- Baik Sangat baik


buruk biasa
saja

26. Seberapa anda memiliki


perasaan negatif seperti
“feeling blue” (kesepian),
putus asa, cemas, dan
depresi?
KUESIONER ADAPTASI KEBIASAAN BARU

Cara pengisian:
1. Pernyataan dibawah ini adalah pernyataan yang berisi tentang adaptasi
kebiasaan baru saudara/i selama pandemi covid-19.
2. Berikan tanda checklist (√) pada kolom yang ada disebelah kanan pada
masing-masing pernyataan dengan pilihan yang sesuai dengan yang Anda
alami.
Keterangan :
Sl (Selalu)
S (Sering)
Kd (Kadang-kadang )
Tp (Tidak pernah )

NO Unsur-Unsur Adaptasi Kebiasaan Baru S SL KD TP


A. Cuci Tangan
1. Sebelum masa pandemi Covid-19 saya
mencuci tangan setelah beraktivitas
2. Sesudah masa pandemi Covid-19 saya
mencuci tangan setelah beraktivitas
3. Saya mencuci tangan dengan sabun
selama minimal 20 detik setelah beraktivitas
4. Saya menggunakan hand sanitizer apabila
tidak mendapatkan air dan sabun
B. Pakai Masker
5. Sebelum masa pandemi Covid-19 saya
menggunakan masker saat beraktivitas
6. Sesudah masa pandemi Covid-19 saya
menggunakan masker saat beraktivitas
7. Saya menggunakan masker ketika sedang
berada di luar rumah
C. Jaga jarak
8. Sebelum masa pandemi Covid-19 saya
melakukan jaga jarak / sosial distancing
9. Sesudah masa pandemi Covid-19 saya
10.melakukan jaga jarak / sosial distancing
11.Saya melakukan jaga jarak saat berada di
dalam rumah
12.Saya melakukan jaga jarak saat berada di
luar rumah
D. Pola Hidup Sehat
13. Sebelum masa pandemi Covid-19 saya
berolahraga setiap hari
14. Sesudah masa pandemi Covid-19 saya
berolahraga setiap hari
15. Saya makan makan buah dan sayur setiap
hari
16. Saya istirahat ±8 jam dimalam hari
JADWAL PENELITIAN

Bulan

No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
2020 2021 2021 2020 2021 2021 2021 2021 2021

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan & ACC Judul

2 Survey Pendahuluan

3 Bimbingan BAB I

4. Bimbingan BAB II

5 Bimbingan BAB III

6 Ujian Proposal

7 Penelitian

8 Pengambilan Data
Penyusunan hasil dan
9
pembahasan
10 Ujian Skripsi
Revisi & Pengumpulan
11
skripsi

Anda mungkin juga menyukai