Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang telat melimpahkan karunia dan
berbagai pihak, oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang
1. Bapak Prof. Dr. H. Amir Luthfi, selaku Rektor Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai.
Tuanku Tambusai.
menyelesaikan
skripsi ini.
i
5. Ibu Yusnira, M.Si selaku penguji I Universitas Tuanku Tambusai , yang
7. Bapak dan Ibu dosen Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai yang telah
ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari
skripsi ini.
Peneliti
Yeni silvia
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR SKEMA ...................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 5
C. Tujuan penelitian ..................................................................... 5
1. Tujuan Umum .................................................................. 5
2. Tujuan Khusus.................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 6
1. Aspek Teoritis .................................................................. 6
2. Aspek Praktis.................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 7
1. Konsep Dasar ................................................................... 7
a. Defenisi Dismenore....................................................... 7
b. Etiologi ........................................................................ 10
c. Penanggulangan Dismenore ..........................................
14
iii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian.................................................................... 20
1. Rancangan Penelitian........................................................ 20
2. Alur Penelitian.................................................................. 21
3. Prosedur Penelitian ........................................................... 22
4. Variabel Penelitian ............................................................ 23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 23
C. Populasi dan Sampel............................................................... 24
D. Alat Pengumpulan Data.......................................................... 24
E. Tekhnik Pengolahan Data ....................................................... 25
E. Prosedur Pengumpulan Data ................................................... 26
F. Etika Penelitian....................................................................... 27
G. Definisi Operasional................................................................ 28
H. Rencana Analisa Data .............................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR SKEMA
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
A. Pengajuan Judul........................................................................... 31
B. Lembar Persetujuan ..................................................................... 32
C. Kuesioner FFQ ............................................................................ 33
D. Kuesioner Dismenor .................................................................... 34
E. Lembar Bimbingan ...................................................................... 35
vii
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
ABSTRAK
Dismenore dapat terjadi akibat prostaglandin yang dikandung oleh endometrium berada pada
jumlah yang tinggi dimana salah satu hal tersebut disebabkan oleh makanan cepat saji.
Makanan cepat saji adalah makanan yang tinggi lemak, garam, dan gula tetapi rendah
serat dan vitamin, sehingga membuat prostaglandin mencapai tingkat maksimum pada
haid dan menyebab kan nyeri haid (dismenore). Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui hubungan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadia dismenore
primer pada siswi SMK Keuangan Pekanbaru Tahun 2020. Metode penelitian
ini mnenggunakan cross sectional. Waktu penelitian bulan Juli 12-20 tahun 2020.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMK Keuangan Pekanbaru dengan
menggunakan teknik random sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini menggunakan kuesioner Food Frecuency dan kuesioner (skala faces poin
score). Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara mengkonsumsi
makanan cepat saji dengan kejadian dismenore primer (p = 0,000). Peneliti berharap
penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dalam meningkatkan
pengetahuan siswi tentang hubungan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian
dismenore primer.
Kata Kunci : Makanan cepat saji, Dismenore
primer
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
remaja awal (usia 13-14 tahun), remaja tengah(usia 15-17 tahun), dan
pada
1
2
Yunani berarti nyeri menstruasi yang terjadi sebelum dan selama siklus
berupa nyeri atau kram perut menjelang haid yang dapat berlangsung
2015).
Prevalensi dismenorea di Indonesia tahun 2016 angka
primer dan
Putri (2012) pada remaja putri ( rentang usia 15-16 tahun ) di Kecamatan
sebesar
95,7%.
2015). Nyeri perut saat haid ( dismenore) yang dirasakan setiap wanita
pola makan. Pola makan yang sering menimbulkan dismenore adalah pola
makan konsumsi makanan cepat saji atau fast food (Anisa, 2015).
Makanan cepat saji (fast food) dapat diartikan sebagai makanan yang
dapat disiapkan dan disajikan dengan cepat (Sulistijani, 2012).
Beberapa
makanan yang tergolong makanan cepat saji modern antara lain
yaitu produk makanan cepat saji yang berasal dari barat dan lokal.
Makanan cepat saji yang berasal dari barat sering juga disebut makanan
cepat saji modern. Makanan yang disajikan pada umumnya berupa fried
sering juga disebut dengan istilah makanan cepat saji tradisional seperti
makan semua umur. Gaya hidup kota yang serba praktis sulit
dan gula secara berlebihan. Selain itu, makanan cepat saji diketahui
2013). Makanan cepat saji berdampak negatif bagi kesehatan dimana dapat
p<0,001.
Berdasarkan hasil survey lapangan setelah dilakukan survey awal
banyak merupakan makanan cepat saji, seperti mie instan, bakso bakar,
sekolah lain. Maka dari itu, berdasarkan latar belakang diatas, maka
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Pekanbaru Tahun
2020.
2. Tujuan khusus
Tahun 2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
untuk teori serta dapat dijadikan sebagai sumber, referensi dan bahan
a. Bagi Peneliti
b. Bagi siswi
A. Tinjauan Pustaka
1. Konsep Dasar
a. Definisi Dismenore
satu
hal
ini disebabkan oleh progesteron selama fase luteal pada siklus
(Manuaba,
2015).
(2012) :
keparahan, yaitu :
1. Dismenore Ringan
dengan tingkatan
2. Dismenore Sedang
3. Dismenore Berat
perut.
Dismenore berat terdapat pada skala nyeri
b. Etiologi
1) Nyeri Spasmodik
2) Nyeri Kongestif
antara
a. Dismenore Primer
dapat
berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri adalah kejang
(Hermawan, 2012).
b. Dismenore Sekunder
th) dan
dapat disertai dengan gejala yang lain
abnormal) (Hermawan,
2012).
c. Penanggulangan Dismenore
2. Bergula tinggi
vitamin A, D, E dan K.
4. Mengandung banyak natrium
6. Mengutamakan citarasa
dibanding
kandungan gizi yang baik dan seimbang. Maka
lebih enak.
saji. Kalori, lemak, protein, gula dan garam yang relative tinggi
dua, yaitu produk makanan cepat saji yang berasal dari barat dan
lokal.
Makanan cepat saji yang berasal dari barat sering juga disebut
3. Penelitian Terkait
dengan
kejadian dismenore pada mahasiswi Stikes Abdi Nusantara di Asrama
penelitian ini dengan penelitian saya yaitu pada variabel terikat dan
sampel
B. Kerangka Teori
Menstuasi
Dismenore
Terbagi 2 yaitu :
Faktor Penyebab
Bagan 2.1 Kerangka teori modifikasi Khasanah (2012), Hermawan (2012), Smelzer
(2002).
: :Variabel tidak Diteliti : Variabel tidak Diteliti
Skema 2.1
Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
Skema 2.2
Kerangka Konsep
D. Hipotesis
A. Desain Penelitian
1. Rancangan Penelitian
yang
sebagai berikutdimulai
Penelitian :
Menentukan subjek
penelitian
Melakukan
Hasil pengamatan
pengamatan
Menentukan kejadian bersamaan
( Dismenore Primer)
Hasil analisa
Skema 3.1
Rancangan Penelitian
Hidayat,2014
24
25
2. Alur Penelitian
Dismenore Primer
Konsumsi makanan cepat
saji
Analisa Data
Hasil penelitian
permasalahan
4. Variabel Penelitian
dependen
(Sugiyono, 2015). Sedangkan variabel bebas dalam penelitian
1. Populasi
2. Sampel
a) Kriteria Sampel
dilakukan penelitian.
2) Kriteria ekslusi
desminore sekunder.
b) Teknik Pengambilan Sampel
𝑁
n = 1+𝑁 (��2)
390
n = 1+390 (0,0025)
170
n = 1+0,975
Keterangan :
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
dirasakan (Astrida,2012).
terhadap data yang diteliti atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan
komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan
melihat lokasi dan arti kode dari suatu variabel. Dalam penelitian ini
2009).
data pendukung yang berasal dari dalam dan luar lapangan. Untuk itu
berikut :
1. Data primer
dismenore.
2. Data sekunder
G. Etika Penelitian
1. Lembar Persetujuan
dilakukan. Persetujuan ini diminta melalui grup yang telah di buat oleh
peneliti.
2. Ethical Clearance
merugikan responden.
3. Tanpa Nama (Anonimity)
4. Kerahasiaan (Confidentiality)
(Hidayat,
2012).
H. Definisi Operasional
dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2012).
bivariat :
a. Analisa Univariat
menggunakan rumus :
𝑓
P= × 100%
𝑁
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi
N = Jumlah seluruh observasi (Sudyono, 2002).
b. Analisa Bivariat
gagal ditolak
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2020 dengan judul “ hubungan
konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian dismenore primer pada siswi SMK
Keuangan Pekanbaru”. Analisis data yang ditampilkan dalam penelitian ini berupa
A. Analisa Univariat
yang akan diteliti, baik variabel bebas maupun variabel terikat (Sumantri,
cepat saji pada siswi SMK Keuangan Pekanbaru Tahun 2020. Hasil analisa
Tabel 4.1 Distribusi kelas pada siswi SMK Keuangan Pekanbaru Tahun 2020.
No. Kelas N %
1 XI 131 65.7
2 XII 67 33.8
35
36
Tabel 4.1 didapatkan hasil dari 131 Siswi SMK Keuangan Pekanbaru
terdiri dari kelas XI (65.7%), Sedangkan dari 67 siswi terdiri dari kelas XII
(33.8%).
Tabel 4.2 Distribusi umur pada siswi SMK Keuangan Pekanbaru Tahun
2020
No. Umur N %
1 16 125 63.1
2 17 54 27.3
3 18 19 9.6
Total 198 100
Tabel 4.2 didapatkan hasil dari 198 Siswi SMK Keuangan Pekanbaru
terdiri dari umur 16 tahun yaitu 125 orang ( 63.1%), sedangkan umur 17 tahun
Tabel 4.3 didapatkan hasil dari ayam goreng dengan mean 12.16
mean
0,85 dengan min-mak (0-3) termasuk dalam kategori jarang, pizza dengan mean
0,80 dengan min-mak (0-1) termasuk dalam kategori jarang, nugget dengan mean
5,94 dengan min-mak (0-6) termasuk dalam kategori jarang, mie instan 8,75
dengan min-mak (0-6) termasuk dalam kategori jarang, sosis dengan min-
mak (0-3) kategori jarang, dan gorengan(0-9) kategori sering. Setelah dilakukan
uji statistik menggunakan uji chi-square maka diperoleh nilai p value sebesar
0,000, artinya ada hubungan antara makanan cepat saji dengan kejadian
dismenore primer pada siswi SMK Keuangan Pekanbaru tahun 2020. Hal ini
B. Analisa Bivariat
(Sumantri,
2011). Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square dan diambil keputusan
sebaliknya apabila p value > a (0,05) berarti tidak terdapat hubungan antara dua
variabel.
Konsumsi Makanan
No Kode Skala Nyeri Pvalue POR
Cepat Saji Total
Ringan Berat
N % N % N %
0 Jarang 19 9.7 3 12.3 22 22
0,00 10,059
1 Sering 68 77.3 108 98.7 176 176
Total 87 87 111 111 198 198
Sumber : Uji Chi-Square
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa siswi yang jarang mengkonsumsi
makanan cepat saji dengan skala nyeri ringan 19 orang (9,7%), dan skala nyeri
cepat saji dengan skala nyeri ringan 68 orang (77,3%) dan skala nyeri berat 108
orang (98,7%). Dikarenakan Ods ration 10,059 maka kesimpulannya siswi SMK
Keuangan yang mengkonsumsi makanan cepat saji memiliki resiko 10 kali lebih
besar terkena dismenore primer di bandingkan dengan siswi SMK yang tidak
PEMBAHASAN
value
yaitu pola makan. Pola makan yang sering menimbulkan dismenore adalah pola
makan konsumsi makanan cepat saji atau fast food (Andini, 2015)
pada wanita yang mengalami nyeri haid atau dismenore ada penumpukan
terjadinya dismenore.
Konsumsi fast food atau cepat saji sudah menjadi bagian dari gaya hidup
pada masyarakat Indonesia, khususnya remaja. Fast food sering kali mengacu
dan soft drink. kebiasaan makanan cepat saji atau fast food dapat berpengaruh
pada
gaya hidup dan dapat membuat gangguan ginekologi seperti dismenore dan
haid
39
40
tidak teratur. Fast food memiliki kandungan asam lemak trans yang didapat
lemak trans yang merupakan salah satu radikal bebas.. Salah satu fungsi
dan mengeluarkan lapisan rahim selama periode menstruasi. Jadi, pada wanita
dismenore.
merupakan salah satu radikal bebas. Salah satu efek dari radikal bebas adalah
orang (9,7%). Hal ini dikarenakan siswi tersebut hanya mengkonsumsi makanan
cepat saji sebanyak 2-3x/bulan dengan jenis makanan yaitu sosis goreng dan
ayam goreng. Makanan cepat saji yang jarang dikonsumsi dan jenis makanan
yang tidak terlalu tinggi kalorinya mengakibatkan jumlah penumpukan
Siswi yang jarang mengkonsumsi makanan cepat saji dengan skala nyeri
makanan cepat saji sebanyak 2-3x/bulan tetapi dengan jenis makanan yang
memiliki jumlah kalori tinggi seperti pizza, hamburger, mie instan dan
gorengan. Makanan cepat saji yang jarang dikonsumsi dan jenis makanan yang
dalam jumlah tinggi, sehingga gejala dismenore yang dialami siswi tersebut
Siswi yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji dengan skala nyeri
tetapi dengan jenis makanan yang memiliki rendah kalori. Makanan cepat saji
yang sering dikonsumsi dan jenis makanan yang rendah kalori mengakibatkan
Siswi yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji dengan skala nyeri
cepat saji sebanyak 8-13x/bulan tetapi dengan jenis makanan yang tinggi kalori.
Makanan cepat saji yang sering dikonsumsi dengan jenis makanan yang tinggi
sehingga gejala dismenore yang dialami siswi tersebut dalam kategori berat.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
pizza, nugget, mie instan, sosis dan gorengan. Siswi yang mengkonsumsi
makanan cepat saji yeng memiliki frekuensi dan jenis makanan berbeda
valaue 0,000
≥ 0,005.
B. Saran
1. Aspek Teoritis
konsumsi
makanan cepat saji dengan kejadian dismenore. Hasil penelitian ini
selanjutnya.
2. Aspek Praktis
a. Bagi Siswi
Anisa, MV. (2015). Hubungan Status Gizi, Menarche Dini, dan Perilaku
Skripsi.
http://digilib.unila.ac.id.
Universitas Lampung.
Kristianti, N., Sarbini, D., dan Mutalazimah. 2009. Hubungan pengetahuan gizi
dan frekuensi konsumsi fast food dengan status gizi siswa SMA negeri
Salemba Medika.
Manuaba, I. (2015). Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Dysmenorrhea. In: Rees, M., Hope, S., Ravnikar, V., ed. The Abnormal
Jakarta: EGC.
EGC.
Putri, M.S (2012). Prevalensi & Menajemen dismenore pada remaja putri di
1354-1376. https://doi.org/10.1108//BFJ-07-2014-0230
Bandung:Alfabeta
Agriwidya.
Remaja Rosdakarya.
KUESIONER DISMENORE
Nama :
Kelas :
Usia :
Kuisioner ini terdiri dari 6 gambar skala wajah kartun yang bertingkat, dimulai dari
wajah tersenyum yaitu untuk “tidak ada nyeri” sampah wajah yang berlinang air mata untuk “
nyeri paling buruk”. Kelebihan dari nyeri skala wajah ini yaitu siswi dapat menunjukkan
sendiri rasa nyeri yang sedang dialaminya sesuai dengan gambar yang sudah disediakan dan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
0-4 : Nyeri ringan dan dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari
5-6 : Nyeri sedang, perlu obat penghilang rasa nyeri tetapi masih dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari.
7-10 : Nyeri berat dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, bias disertai sakit kepala, mual dan sakit perut.
Jenis Makanan Cepat Saji Frekuensi Konsumsi Makan Cepat Saji dalam 1
bulan terakhir
Hamburger
Pizza
Nugget
Mie Instan
Sosis
Gorengan
Keterangan :
Cases
KSN
0 1 Total
KCS 0 Count 19 3 22
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,67.
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,67.
Risk Estimate
Statistics
Missing 0 0 0 0
Mean .89 .56 16.46
Minimum 0 0 16
Maximum 1 1 18
KELAS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid XII 1 .5 .5 .5
XI 1 .5 .5 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KCS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KSN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent