Anda di halaman 1dari 140

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP


PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA
(STUDI LITERATUR)

SKRIPSI

Diajukan Ke Program Studi DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes


Padang Sebagai Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma IV
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Oleh :

MAYESTI LESTARI
NIM : 194330521

PRODI DIV KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2020
PERNYATAAN PERSETUJUAN
SKRIPSI

“Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenore Pada Remaja”

Oleh :

Mayesti Lestari
NIM : 194330521

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing Skripsi Program Studi
D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan telah siap
untuk dipertahankan dihadapan TIM penguji ujian Skripsi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Padang, Juni 2020


Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Nike Sari Oktavia, S.SiT, M.Keb Yefrida Rustam, S.ST, M.Kes


NIP.19801117 200212 2 002 NIP. 19570802 198201 2 004

Ketua Prodi D-IV Kebidanan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Elda Yusefni, S,ST, M.Keb


NIP : 19690409 199502 2 001

ii
PERNYATAAN PENGESAHAN PENGUJI
SKRIPSI

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenore Pada Remaja

Oleh :
Mayesti Lestari
NIM : 194330521

Skripsi Penelitian ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian
Skripsi Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Padang dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Padang, Juni 2020


Tim Penguji :

Pembimbing I Pembimbing II

Nike Sari Oktavia, S.SiT, M.Keb Yefrida Rustam, S.ST, M.Kes


NIP.19801117 200212 2 002 NIP. 19570802 198201 2 004

Penguji I Penguji II

Haspita Rizki Syurya Handini, S.ST, M.Keb Lita Angelina S, S.SiT, M.Keb
NIP. 19800613200604 2 001 NIP.19850717200801 2 003

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Mayesti Lestari


2. Tempat / Tanggal Lahir : Padang / 12 Mei 1993
3. Agama : Islam
4. Negeri Asal : Kota Padang
5. Nama Ayah / Nama Ibu : H. Armen NZ / Hj. Erry
6. Alamat Rumah : Jl. Cempaka II No 41 Indarung Padang
RT 002 RW 005 Kel. Indarung
Kec. Lubuk Kilangan
7. No. Telp / e-mail : 082172200067 /
imayesti@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

NO Riwayat Pendidikan Lulus Tahun


1 Tamat SDN 11 Padang 2003
2 Tamat SMPN Semen Padang 2009
3 Tamat SMAN Semen Padang 2012
4 Tamat DIII Kebidanan STikes Ranah Minang Padang 2015
5 Tamat DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang 2020

Padang, Juni 2020

Peneliti

Mayesti Lestari

iv
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN

Studi Literatur, Juni 2020
Mayesti Lestari

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenore Pada Remaja

xiii + 44 halaman + 3 tabel + 7 gambar + 3 lampiran

ABSTRAK

Dismenore berat menyebabkan wanita mengalami kesulitan terutama


dalam beraktivitas. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara
mengalami dismenore. Di Indonesia angka kejadian dismenorhea 64.25 % yang
terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Sumatera
Barat kejadian dismenore mencapai 57,3% dari mereka yang mengeluh nyeri, 9%
nyeri berat, 39% nyeri sedang dan 52% nyeri ringan. Kejadian ini menyebabkan
12% remaja sering tidak masuk sekolah. Salah satu cara non farmakologi
pengobatan dismenore adalah kompres hangat. Efektifitas terapi kompres hangat
menimbulkan perasaan nyaman dan penurunan nyeri. Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan dismenore.

Jenis penelitian ini adalah literature review. Populasi pada penelitian ini
adalah Remaja. Pencarian literature menggunakan 2 database yaitu pubmed dan
google scholar. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu junal yang berkaitan dengan
pengaruh kompres hangat terhadap penurunan dismenore pada remaja, remaja
yang mengalami dismenore primer, dan jurnal ini diambil dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2020.

Hasil study literature review mengunakan 10 jurnal. Didapatkan hasil


skala nyeri sebelum kompres hangat adalah 1,67 nyeri sedang sampai dengan
rentang 7,00 nyeri berat, dan sesudah diberi terapi kompres hangat 0,67 nyeri
ringan sampai dengan 6,0 nyeri sedang, dari 10 jurnal ada pengaruh kompres
hangat terhadap penurunan dismenore dengan p value <0,05.

Disimpulkan ada pengaruh kompres hangat terhadap penurunan


dismenore. Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai salah satu cara alternatif
non-farmakologi untuk mengurangi nyeri dismenorea.

Kata kunci : Dismenore, Kompres Hangat Terhadap Penurunan


Dismenore, Pengaruh Kompres Hangat

Daftar pustaka : 47 (2000-2020)

v
PADANG HEALTH POLYTECHNIC
DIPLOMA IV MIDWIFERY PROGRAM

Literatur Studi, June 2020


Mayesti Lestari

Effects of Warm Compresses on Decreasing Dysmenorrhea in Adolescents

xiii + 44 pages, 3 tables, 7 pictures, 3 abbreviations

ABSTRACT

Severe dysmenorrhea causes women to experience difficulties especially


in their activities. On average more than 50% of women in each country
experience dysmenorrhea. In Indonesia the incidence of dysmenorrhea is 64.25%
which consists of 54.89% of primary dysmenorrhea and 9.36% of secondary
dysmenorrhea. West Sumatra dysmenorrhea incidence reached 57.3% of those
who complained of pain, 9% severe pain, 39% moderate pain and 52% mild pain.
This incident caused 12% of teenagers often do not go to school. One way of non-
pharmacological treatment of dysmenorrhea is a warm compress. The
effectiveness of warm compress therapy causes a feeling of comfort and
decreased pain. The purpose of this study was to determine the effect of giving
warm compresses to decrease dysmenorrhea.

This type of research is literature review. The population in this study is


adolescents. Literature search using 2 databases namely pubmed and google
scholar. The inclusion criteria used were junal related to the effect of warm
compresses on decreasing dysmenorrhea in adolescents, adolescents
experiencing primary dysmenorrhea, and this journal was taken from 2015 to
2020.

The results of a literature review study using 10 journals. The result of


pain scale before warm compress is 1.67 moderate pain up to 7.00 severe pain
range, and after warm compress therapy is 0.67 mild pain to 6.0 moderate pain,
from 10 journals there is influence of warm compress to decrease dysmenorrhea
with p value <0.05.

It was concluded that there was an effect of warm compresses on


decreasing dysmenorrhea. It is hoped that this research will serve as an
alternative non-pharmacological way to reduce dysmenorrhoea pain.

Keywords : Dysmenorrhea, Warm Compress Against Decreased


Dysmenorrhea, Effects of Warm Compress

Bibliography : 47 (2000-2020)

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan do’a dan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan

yang Maha Esa, dimana dengan berkat serta Rahmat dan Karunia-Nya, penulisan

skripsi dengan judul “Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan

Dismenore Pada Remaja” ini dapat diselesaikan oleh peneliti walaupun

menemui kesulitan maupun rintangan.

Penyusunan dan penulisan skripsi ini merupakan suatu rangkaian dari

proses pendidikan secara menyeluruh di Program Studi DIV Kebidanan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang, dan juga sebagai prasyaratan dalam

menyelesaikan Pendidikan Diploma DIV Kebidanan pada masa akhir pendidikan.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya atas segala bimbingan, pengarahan dari Ibu Nike Sari Oktavia,

S.SiT, M.Keb sebagai Pembimbing I dan Ibu Yefrida Rustam, S.ST, M.Kes

sebagai pembimbing II, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian

ini. Ucapan terima kasih ini peneliti tunjukkan kepada :

1. Bapak Dr. Burhan Muslim, S.KM, M.Si selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Kemenkes Padang

2. Ibu Hj. Erwani, SKM, M.Kes Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Padang

3. Ibu Elda Yusefni, S.ST, M.Keb Ketua Prodi D-IV Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Padang

4. Bapak ibu dosen serta staf Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes

Padang

vii
5. Teristimewa kedua orang tua, keluarga dan sahabat tercinta yang telah

memberi doa, dukungan dan semangat kepada peneliti

6. Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat peneliti

sebutkan namanya satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan kemampuan, ilmu dan pengalaman yang penulis miliki untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran untuk perbaikan demi

kelengkapan skripsi ini agar dapat berguna bagi semua pihak.

Padang, Juni 2020

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................ ii
PERNYATAAN PENGESAHAN PENGUJI............................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... iv
ABSTRAK....................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang....................................................................................... 1
B. RumusanMasalah.................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
1. Tujuan Umum................................................................................ 5
2. Tujuan Khusus............................................................................... 5
D. ManfaatPenelitian................................................................................. 6
E. Ruang Lingkup...................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Dismenore............................................................................................. 8
1. Definisi Dismenore........................................................................ 8
2. Klasifikasi Dismenore.................................................................... 8
3. Gejala Dismenore.......................................................................... 11
4. Faktor Penyebab............................................................................ 12
5. Patofisiologis Dismenore Primer................................................... 14
6. Derajat Dismenore......................................................................... 15
7. Penatalaksanaan Dismenore.......................................................... 19
B. Kompres Hangat................................................................................... 21
1. Pengertian Kompres Hangat.......................................................... 21
2. Tujuan Kompres Hangat................................................................ 21
3. Fisiologi Kompres Hangat............................................................. 23
4. Pemberian Kompres Hangat.......................................................... 24
5. Prosedur Pelaksanaan.................................................................... 26
C. Kerangka Teori..................................................................................... 27
D. Kerangka Konsep.................................................................................. 28
E. HipotesisPenelitian............................................................................... 28
F. Defenisi Operasional............................................................................ 29

ix
Halaman

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Dan Desain Penelitian.................................................................. 30
B. Waktu Penelitian................................................................................... 32
C. Populasi Dan Sampel............................................................................ 32
D. Tahapan Pengumpulan Data................................................................. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian..................................................................................... 34
B. Pembahasan.......................................................................................... 37
1. Analisa Univariat...................................................................... 38
2. Analisa Bivariat........................................................................ 40

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 43
B. Saran. .................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Patofisiologis Dismenore Primer................................................. 14
Gambar 2.2 Verbal Rating Scale (VRS)........................................................... 16
Gambar 2.3 Numeric Rating Scale (NRS)........................................................ 17
Gambar 2.4 Wong- Baker Faces Rating Scale................................................. 19
Gambar 2.5 Kerangka Teori............................................................................. 27
Gambar 2.6 Kerangka Konsep.......................................................................... 28
Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Seleksi Literatur....................................... 31

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Skala Nyeri....................................................................................... 18


Tabel 2.2 Definisi Operasional......................................................................... 29
Tabel 4.1 Jurnal Penelitian............................................................................... 34

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Ganchart Penelitian


Lampiran B : Lembar Konsultasi
Lampiran C : 10 Jurnal

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dismenore masalah yang paling sering dialami oleh remaja putri. Angka

kejadian dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan

di setiap negara mengalami dismenore. Di Amerika serikat, prevalensi

dismenore diperkirakan 45-90%. Di Indonesia angka kejadian dismenorhea

sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36%

dismenore sekunder. Sedangkan di Sumatera Barat kejadian dismenore

mencapai 57,3% dari mereka yang mengeluh nyeri, 9% nyeri berat, 39% nyeri

sedang dan 52% nyeri ringan. Nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling

sering terjadi pada wanita, sehingga mereka harus pergi mencari pengobatan.1,2

Nyeri dismenore yang hebat berhubungan langsung dengan lama dan

jumlah darah haid. Dismenore terjadi karena saat menjelang menstruasi tubuh

wanita menghasilkan suatu zat disebut prostaglandin yang membuat dinding

rahim berkontraksi dan pembuluh darah disekitarnya terjepit yang

menimbulkan iskema jaringan. Jika intensitas kontraksi berlebihan akan

menimbulkan nyeri saat menstruasi. Prostaglandin juga merangsang saraf

nyeri di rahim sehingga menambah intensitas nyeri.1,3

Dismenore dibagi dua yaitu, dismenore primer dan dismenore sekunder.

Dismenore primer adalah nyeri haid berhubungan dengan siklus ovulasi

disebabkan oleh kontraksi miometrium tanpa kelainan ginekologi. Dismenore

primer biasanya terjadi setelah 2-3 tahun dari menarche. Sedangkan

1
2

dismenore sekunder adalah keadaan patologis di organ genetalia. Dismenore

berat membuat wanita mengalami kesulitan terutama dalam beraktivitas,

walaupun pada umumnya tidak berbahaya namun dismenore mengganggu

wanita yang mengalaminya. Derajat nyeri dan kadar gangguan tentu tidak

sama untuk setiap wanita. Ada yang masih bisa bekerja (sesekali sambil

meringis) adapula yang tak bisa beraktivitas karena nyeri yang dialami.1,4,5

Beberapa penelitan menunjukan bahwa dismenore dikaitkan dengan

ketidak hadiran wanita sekolah atau tempat kerja, dan keterbatasan kegiatan

sehari-hari lainnya. Kerugian ekonomi di Amerika Serikat setiap tahun dari

kasus dismenore diperkirakan mencapai 600 juta jam kerja dan 2 miliar dollar.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saguni pada tahun 2013 di

SMA Kristen I Tomohon, responden yang mengalami dismenore primer

menunjukan bahwa 68,9% dari mereka merasa terganggu dalam aktivitas

belajar akibat dismenore yang dialaminya. Penelitian Kurniawati tahun 2011

menunjukkan bahwa dismenore mempengaruhi aktivitas siswa SMK Batik 1

Surakarta dari 85 siswi yang menjadi responden penelitian 61,7% diantaranya

mengalami penurunan aktivitas akibat dismenore.2,6,7

Banyak cara untuk mengurangi dismenore, baik secara farmakologi

maupun secara non farmakologis. Untuk menghilangkan nyeri haid terapi

farmakologis menggunakan obat analgesik golongan non steroid

antiinflammatory drugs (NSAID) seperti ibuprofen dan asam mefenamat,

akan tetapi mengkonsumsi obat-obatan analgesik memiliki efek samping

seperti mual, muntah, konstipasi, sakit kepala dan rasa ngantuk.2 Hal ini

didukung oleh penelitian Rustam Erlina tahun 2014 tentang gambaran


3

pengetahuan remaja puteri terhadap nyeri haid (dismenore) dan cara

penanggualangannya menunjukkan efek samping obat yaitu mengantuk

(56,52%), pusing dan mual (32,61%), mengantuk yang disertai pusing dan

mual (10,87%). Untuk menurunkan tingkat nyeri haid sebaiknya

menggunakan terapi non farmakologis yang sedikit efek sampingnya bahkan

tidak ada.8

Terapi non farmakologis lebih aman digunakan karena tidak menimbulkan

efek samping seperti obat-obatan. Beberapa cara dapat mengatasi nyeri haid

yaitu dengan cara hipnotis, relaksasi, aroma terapi, pemijitan, rebusan jahe,

dan air hangat.9

Kompres hangat yaitu dimana dapat meredakan iskemia dengan

menurunkan kontraksi uterus dan melancarkan pembuluh darah sehingga

dapat meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan

perasaan sejahtera, meningkatkan aliran menstruasi, dan meredakan

Vasokongesti pelvis. Kompres telah banyak digunakan untuk mengurangi

berbagai nyeri. Misalnya pada keluhan nyeri / sakit kepala, kaki kram, dan

nyeri akibat pembesaran rahim pada ibu hamil.10

Penelitian lain juga dilakukan oleh Damaiyanti di Bukittinggi pada tahun

2012, tentang pengaruh kompres jahe hangat terhadap penurunan intensitas

nyeri artitrisremathoid pada lansia bertujuan untuk mengurangi nyeri pada

sendi, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi edema, meningkatkan

relaksasi otot, menyehatkan jantung, mengendorkan otot-otot, menghilangkan

stres, meringankan kekakuan otot, nyeri otot, meringankan rasa sakit,


4

meningkatkan permeabilitas kapiler, memberikan kehangatan bagi tubuh

sehingga sangat bermanfaat untuk terapi pada lansia yang mengalami rematik.

Mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Ulu Gadut Padang

adalah salah satu Universitas pendidikan guru sekolah dasar di kota padang.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar ini juga salah satu mahasiswi perempuan

terbanyak di kampus UNP Padang yang berlokasikan di Ulu Gadut Padang.

Universitas Negri Padang semester 8 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Ulu Gadut Padang kelas 05 ini berjumlah 37 orang mahasiswi.

Berdasarkan survey awal didapatkan bahwa banyak mahasiswi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Ulu Gadut padang yang terganggu perkuliahannya, salah

satunya karena nyeri haid. Berdasarkan pertimbangan unsur keterjangkauan

lokasi penelitian, baik dilihat dari segi tenaga dan dana, peneliti berencana

melakukan penelitian pada mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Ulu

Gadut Padang. Pertimbangan lainnya adalah karena sampai saat ini belum ada

yang pernah melakukan penelitian tentang pengaruh kompres hangat rebusan

jahe terhadap penurunan dismenore di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Ulu Gadut Universitas Negri Padang Tahun 2020.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan pada

mahasiswi semester 8 kelas 05 jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Ulu

Gadut Universitas Negri Padang dari 37 orang mahasiswi, yang diwawancarai

20 orang yang mengalami dysmenorrhea, 10 diantaranya mengeluhkan bahwa

dismenore mengganggu aktivitasnya. Dimana didapatkan 1 orang mengalami

nyeri ringan, 2 orang mengalami nyeri sedang, dan 10 orang mengalami nyeri

berat. Dari 20 orang yang mengalami dismenore tersebut, diantaranya


5

melakukan penanganan dengan menahan dan bawa istirahat 9 orang, menahan

dan minum air hangat 5 orang, dab meminum obat penghilang nyeri 6 orang.

Diantara 20 orang yang mengalami dismenore mengatakan bahwa kondisi ini

mengganggu aktivitas seperti belajar. Dari data tersebut tidak ada mahasiswi

yang melakukan penanganan dismenore dengan kompres hangat.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kompres Hangat Terhadap

Penurunan Dismenore Di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Ulu Gadut

Universitas Negeri Padang: Literature Review”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah Ada Pengaruh

Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenore Pada Remaja”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian di bagi menjadi dua yaitu :

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap penurunan skala

nyeri dismenore pada remaja.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Diketahui rerata dismenore sebelum pemberian kompres hangat

b. Diketahui rerata dismenore sesudah pemberian kompres hangat

c. Diketahui pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan

dismenore pada remaja.


6

D. Manfaat Penelitian

Adakah manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Instansi Pendidikan

Hasil penelitian ini mampu menambah kepustakaan, yang dapat

dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan serta

menambah wawasan yang menunjang perkembangan ilmu.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan pengembangan bagi

peneliti selanjutnya.

3. Bagi Praktisi

Dapat memberikan informasi dan solusi untuk mengurangi nyeri haid pada

dismenore dengan menggunakan kompres hangat terhadap pengurangan

dismenore.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat

terhadap penurunan dismenore pada remaja. Variabel independen adalah

kompres hangat sedangkan variabel dependen adalah dismenore. Metode

penelitian yang digunakan adalah study literature review yaitu pencarian

literatur jurnal dan teks book yang berkaitan dengan variabel yang digunakan

dalam penelitian ini. Jurnal ini diambil dari tahun 2015 sampai dengan tahun

2019, jadwal penelitian dilakukan pada bulan November 2019 sampai dengan

Juni tahun 2020. Dengan tahapan pengumpulan data dalam melakukan Study

Literature Review yaitu mencari sumber, mencari kesamaan (Compare),


7

mencari ketidaksamaan (Contrast), Memberikan pandangan (Criticize),

Membandingkan (Synthesize), Meringkas (Summarize).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dismenore

1. Definisi Dismenore

Dismenore adalah nyeri yang dirasakan saat haid. Biasanya dengan rasa

kram yang terpusat di abdomen bawah. Keluhan nyeri haid dapat bervariasi

mulai dari yang ringan sampai yang berat. Keparahan dismenore berhubungan

langsung dengan lama dan jumlah darah haid. Seperti diketahui haid hampir

selalu diikuti dengan rasa mulas atau nyeri. Dismenore adalah

hiperkontraktilitas uterus yang disebabkan oleh prostaglandin. Prostaglandin

hanya dapat menimbulkan rasa nyeri bilamana kadar progesteron dalam darah

rendah.11,12

Dismenore yaitu menstruasi yang menimbulkan rasa nyeri. Keadaan ini

mengenai 60-70% dari wanita yang mengalamai menstruasi. 12 Dismenore

adalah nyeri pada siklus haid yang merupakan suatu gejala dari gejala-gejala

ginekologik yang paling sering terjadi.13 Dismenore juga dapat diartikan

sebagai perasaan nyeri pada waktu haid berupa kram ringan pada bagian

kemaluan sampai terjadi gangguan dalam aktivitas sehari-hari.14

2. Klasifikasi Dismenore

a. Berdasarkan jenis nyeri

1) Dismenore spasmodik

Dismenore spasmodik adalah nyeri yang dirasakan di bagian

bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah haid datang.

8
9

Dismenore spasmodik dapat dialami oleh wanita muda maupun wanita

berusia 40 tahun keatas. Sebagian wanita yang mengalami dismenore

spasmodik tidak daoat melakukan aktifitas. Tanda Dismenore spasmodik

antara lain pingsan, mual, muntah. Dismenore spasmodik dapat diobati

atau dikurangi dengan melahirkan walaupun tidak semua wanita

mengalami hal tersebut.15

2) Dismenore kongestif

Dismenore kongestif dapat diketahui beberapa hari sebelum haid

datang. Gejala yang ditimbulkan berlangsung dua dan tiga hari sampai

kurang dari dua minggu. Pada saat haid datang, tidak terlalu menimbulkan

nyeri. Bahkan setelah hari pertama haid, penderita dimenore kongestif

akan merasa lebih baik. 15

Gejala yang ditimbulkan oleh dismenore kongestif, antara lain

pegal (pada bagian paha), sakit pada daerah payudara, lelah, mudah

tersinggung, kehilangan keseimbangan, ceroboh dan gangguan tidur.15

b. Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab

Secara klinis, Dismenore dibagi menjadi dua yaitu:12,16

1) Dismenore Primer

Dismenore primer adalah nyeri haid yang dapat dijumpai tanpa ada

kelainan alat genital yang nyata. Kejadian ini disebabkan kelebihan

produksi prostaglandin F2α oleh endometrium fase sekresi. Menyebabkan

perangsangan pada otot-otot polos, dan bukan disebabkan oleh penyebab-

penyebab organik.
10

Gejala-gejalanya kram pada perut bagian bawah terutama selama 2

hari pertama haid, dan bisa menjalar ke punggung. Rasa mual, muntah,

diare, lesu dan sakit kepala adalah gejala-gejala yang menyertainya.

Dismenore primer biasanya mulai pada saat siklus telah menjadi ovulasi

dalam tahun-tahun permulaan usia reproduksi dan siklus reguler. Tidak

diperlukan pemeriksaan laboratorium. Pengobatannya dengan memberikan

obat-obatan non steroid.

2) Dismenore Sekunder

Dismenore sekunder disebabkan oleh penyebab organik yang bisa

didentifikasi. Dismenore bisa disebabkan oleh leiomioma,adenomiosis,

polip, endometriosis, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), atau

infeksi. Gejala-gejalanya bergantung kepada penyebab. Gejala-gejalanya

biasanya dimulai pada tahun-tahun usia reproduksi pertengahan atau lewat

(setelah berusia 20 tahun). Dispaurenia, menoragia, dan demam adalah

gejala-gejalanya yang menyertainya.

Gejalanya bergantung pada latar belakang penyebabnya. Massa

dalam panggul, uterus yang tidak bisa digerakkan, ligamentum

uterosacralis yang benjol-benjol, atau lendir serviks yang bernanah bisa

memberi kesan tenang etiologi yang spesifik. Pemeriksaan dilakukan

untuk mengevaluasi suatu pembesaran pada uters, tumor-tumor pada

adneksa, dan anomali pada serviks. Pemeriksaan laboratorium dituntun

pada kecurigaan adanya patologi.


11

3. Gejala Disminore

Gejala disminore yaitu kram pada perut bagian bawah terutama selama 2

hari pertama haid, dan bisa menjalar ke punggung. Rasa mual, muntah, diare,

lesu dan sakit kepala adalah gejala-gejala yang menyertainya. 12 Gejala

disminore dapat diperoleh dari data subjektif berupa gejala saat ini dan riwayat

penyakit dahulu serta data subjektif berpa pemeriksaan fisik dan hasil tes

laboratorium.16

a. Data subjektif

data subjektif didapat dari gejala saat ini dan riwayat penyakit dahulu.16

1) Gejala saat ini

Gejala yang dirasakan pada saat ini yaitu : 16

a) Kram pada perut bagian bawah terutama selama 2 hari petama haid,

dan bisa menjalar ke punggung. Nyeri dapat juga meliputi daerah

lumbosakral dan bagian dalam dan anterior paha yaitu daerah

inervasi saraf ovarium dan uterus yang dialihkan ke permukaan tubuh.

b) Haid biasanya teratur, jumlah dan lamanya perdarahan bervariasi.

c) Nausea, vomitus dan diare mungkin dihubungkan dengan haid yang

nyeri. Gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh peningkatan

prostaglandin yang beredar dan merangsang hiperaktivitas otot polos

usus.

2) Riwayat terdahulu

Riwayat nyeri serupa yang timbul pada setiap siklus haid. Disminore

primer biasanya mulai saat setelah menarche.17


12

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa dismenore

adalah :16

a) Pemeriksaan abdomen teraba lunak tanpa adanya rangsangan

peritoneum atau suatu keadaan patologik yang terlokalisir. Bising

usus yang terdengar dalam batas normal

b) Pemeriksaan pelvis pada dimenore primer adalah normal. Pada kasus

dimenore sekunder pemeriksaan pelvis dapat menyingkap keadaan

patologis.

2) Tes laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap dan urinalisis dalam batas normal.

4. Faktor Penyebab

Banyak teori yang telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab

dismenore primer, tetapi patofisologis belum jelas dimengerti. Beberapa faktor

memegang peran sebagai penyebab dismenore primer, diantaranya :13

a. Hiperaktivitas otot uterus

Peningkatan kontraksi miometrium bersama dengan aliran darah uterus

menyebabkan iskemia. Nyeri berasal dari aktivitas uterus yang

abnormal,iskemia uterus, dan sensitisasi ujung-ujung saraf oleh

prostaglandin.

b. Faktor psikogenik

Stress emosional dan ketegangan yang dihubungkan dengan sekolah atau

pekerjaan memperjelas beratnya nyeri.


13

Faktor yang bertanggung jawab untuk dismenore sekunder meliputi:14

1) Anomali uterus kongenital

Anomali uterus kongenital merupakan suatu kantong buntu dari uterus

yang dapat dibatasi dengan endometrium, yang melingkar dan tahan.

Karena tidak adanya jalan keluar cairan haid, menyebabkan kavum uteri

membengkak yang menimbulkan nyeri hebat. Pemeriksaan pelvis

didapatkan uterus terasa ireguler dan didapat juga nyeri bersifat kolik.

2) Leiomioma submukosa

haid yang banyak dan nyeri dapat disebabkan oleh kontraksi uterus

sebagai usaha untuk mengeluarkan leiomioma submukosa.

3) Polip intrauterin atau intraservikal

Uterus dapat mengadakan respon terhadap polip karna merupakan

suatu benda asing dan berkontraksi dengan kuat sebagai usaha untuk

mengeluarkan polip.

4) Endometriosis

Endometriosis merupakan penyebab yang sering dari dismenore

sekunder. Lokasi nyeri bervariasi tergantung pada tempat implantasi

endometriosis dan apakah ada keterlibatan rektum atau ureter.

5) Adenomiosis

Adenomiosis menampakkan gejala uterus agak sedikit membesar.

6) Infeksi pelvik akut dan kronik

7) Stenosis seravikalis

Stenosis seravikalis merupakan obstruksi dari aliran darah haid yang

menyebabkan nyeri kolik hebat.


14

8) Alat kontrasepsi dalam rahim

AKDR dapat menstimulasi kontraksi uterus yang mengakibatkan

nyeri.

5. Patofisiologi Dismenore Primer

pada fase luteal terbentuk corpus luteum yang berfungsi untuk

menghasilkan hormon progesterone yang berfungsi untuk mempertebal

dinding endometrum yang kaya akan pembeluh darah. Jika tidak mengalami

kehamilan corpus luteum akan mengalami regresi. Regresi ini mengakibatkan

turunnya kadar progesterone dan mengakibatkan labilisasi lisosom. Dengan

menurun dan berhentinya sekresi progesteronemaka penebalan dinding

endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering

dan robek, terjadilah fase perdarahan / menstruasi.2,18,19

Gambar 2.1 Patofisiologis Dismenore Primer

Sumber : Dawood (1981) dalam Dawood (2009)


15

Labilisasi lisosom dan penurunan progesteronejuga mengakibatkan

terciptanya atau terbentuknya prostaglandin. Pada wanita dengan dismenore

pada cairan haidnya terdapat 8-13 kali prostaglandin dibanding tidak

dismenore. Peningkatan kadar prostaglandin ini merangsang kerja

miometrium, akibatnya terjadi peningkatan kontraksi dan disritmik uterus

sehingga terjadi penurunan aliran darah dan menyebabkan terjadinya iskemia

uteri (penurunan suplai darah ke rahim).20

Produksi prostaglandin saat menstruasi meningkatkan aktivitas abnormal

uterus dan iskemia yang menyebabkan perasaan nyeri. Prostaglandin dan

endoperoksid juga meyebabkan sensitasi yang selanjutnya menurunkan

ambang rasa sakit pada ujung saraf terhadap rangsangan fisik dan kimia.20

6. Derajat Dismenore

Setiap menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal menstruasi

namun dengan kadar nyeri yang berbeda-beda.17 Derajat dismenore dibagi

menjadi 3 yaitu :12

a. Dismenore ringan

Dismenore yang berlangsung beberapa saat dan dapat melanjutkan kerja

sehari-hari.

b. Dismenore sedang

Pada dismenore sedang ini penderita memerlukan obat penghilang rasa

nyeri, tanpa perlu meninggalkan kerjanya.

c. Dismenore berat

Pada dismenore berat ini penderita membutuhkan untuk istirahat beberapa

hari dan dapat disertai sakit kepala, sakit pinggang, diare dan rasa tertekan.
16

ada beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur skala nyeri

seseorang, antara lain :

1) Verbal Rating Scale (VRS)

Verbal Rating Scale dalah alat ukur tingkat nyeri dengan menggunakan

kata sifar untuk mengungkapkan level nyeri yang berbeda dimulai dari

“no pain” (tidak nyeri) sampai “extreme pain” (nyeri hebat).21

Gambar 2.2 Verbal Rating Scale (VRS)

Sumber : Judha, 2012

2) Numeric Rating Scale (NRS)

Pengukuran skala nyeri menggunakan NRS (Numeric Rating Scale). NRS

merupakan sebuah alat ukur yang meminta pasien untuk menilai rasa nyerinya

sesuai dengan level intensitas nyerinya pada skala numerai dari 0-1. Skala

nyeri pada angka 0 berarti tidak nyeri, angka 1-3 menunjukkan nyeri yang

ringan, angka 4-6 termasuk dalam nyeri sedang, sedangkan angka 7-10

merupakan kategori nyeri berat. Oleh karena itu, skala NRS akan digunakan

sebagai isntrumen penelitian.22


17

Gambar 2.3Numeric Rating Scale (NRS)

Sumber :Judha, 2012

Tabel 2.1
Skala Nyeri
Nyeri Ringan 0 Tidak Nyeri
1 Sangat ringan, seperti nyeri terasa
Tidak Sangat Ringan seperti gigitan nyamuk, kadang lupa
18

mengganggu rasa nyeri yang dirasa


sebagian besar 2 Nyeri sedikit, nyeri seperti cubitan di
aktifitas. Tidak Nyaman kulit.
Mampu 3 Nyeri tidak terlalu kuat tapi sedikit
beradaptasi Nyeri dapat mngganggu aktifitas.
dengan rasa ditoleransi
sakit secara
psikologis
Nyeri Sedang 4 Nyeri kuat, misalnya seperti sakit
Nyeri gigi atau rasa sakit dari sengatan
Mengganggu Menyedihkan lebah. Nyeri menusuk tapi masih
sebagian besar bisa beradaptasi sebagian terhadap
aktifitas. Tidak nyeri.
mampu 5 Myeri yang dalam dan kat yang
beradaptasi Nyeri Sangat menusuk, misalnya seperti
dengan rasa Menyedihkan pergelangan kaki terkilir, nyeri yang
sakit. tearasa sepanjang waktu sehingga
mengganggu aktiftas.
6 Nyeri yang kuat, dalam dan
Intens menusuk sehingga mempengaruhi
sebagian indra, menyebabkan tidak
fokus, mengganggu aktifitas dan
komunikasi.
Nyeri Berat 7 Nyeri yang sangat kuat, dalam dan
Sangat Intens sangat menusuk sehingga
Nyeri yang mempengaruhi indra, menyebabkan
menyebabkan tidak fokus, mengganggu aktifitas
tidak dapat dan komunikasi.
melakukan 8 Nyeri yang sangat intens dan
aktifitas normal. Benar menyebabkan tidak bisa berpikir
Tidak dapat Mengerikan jernih sama seklai. Menyebabkan
melakukan perubahan sikap atau mood.
aktifitas secara 9 Nyeri yang sangat intens dan dapat
mandiri Menyiksa tak mengakibatkan pingsan / tidak
tertahankan sadarkan diri.
10
Sakit tak
Terbayangkan tak
dapat
diungkapkan
Sumber : Jack, 2002

3) Skala Wajahatau Wong- Baker Faces Rating Scale

Pengukuran intensitas nyeri dengan skala wajah dilakukan dengan cara

memerhatikan mimik wajah pasien pada saat nyeri tersebut menyerang. Cara
19

ini diterapkan pada pasien yang tidak dapat menyatakan intensitas nyerinya

dengan skala angka, misalnya anak-anak dan lansia.22

Gambar 2.4 Wong- Baker Faces Rating Scale

Sumber : Judha, 2012.

Pengukuran derajat dismenore terbagi menjadi 3 yaitu Verbal Rating Scale

(VRS),Numeric Rating Scale (NRS), dan Skala Wajahatau Wong- Baker

Faces Rating Scale. Dimana pengukuran derajat dismenoredalam penelitian

ini menggunakan Numeric Rating Scale (NRS).

7. Penatalaksanaan Dismenore

Untuk mengantisipasi nyeri menstruasi, ada beberapa terapi yang dapat

dilakukan, antara lain terapi anti prostaglandin terapi hormonal, terapi bahan

alami, dan tentu saja menjalani pola hidup yang sehat. Cara lain yang bisa

dilakukan adalah hindari stress, memiliki pola makan yang benar, istirahat

yang cukup, olahraga, dan sebagainya.15,18

Penanganan dismenore dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Terapi farmakologis
20

Para wanita yang telah terbiasa mengalami nyeri menstruasi pada

umumnya sudah mengetahui tindakan awal ketika nyeri menstruasi datang.

Bahkan tak jarang mengobati dirinya sendiri berdasarkan pengalaman selama

berobat ke dokter. Mereka menggunakan obat-obat yang lazim digunakan

untuk meredakan nyeri menstruasi diantaranya pereda nyeri (analgesik)

golongan Non Steroid Anti Inflamasi (NSAI) misalnya : paracetamol atau

asetamonofen, asam mefenamat, ibuprofen, metamizol atau metampiron dan

obat-obat pereda lainnya. Efek samping dari obat-obatan tersebut apabila

dikonsumsi secara bebas dan dalam jangka waktu yang cukup lama akan

mengakibatkan ketrrgantungan obat dan apabila dikonsumsi secara terus-

menerus akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.18,23

b. Terapi non farmakologis

Dalam mengurangi nyeri haid, terapi non farmakologis juga dapat

dilakukan, seperti :

1) Melakukan latihan aerobic, berjalan kaki, bersepeda atau berenang,

karena dengan melakukan latihan tubuh akan merasa nyaman sehingga

membantu dalam memblok rasa sakit.

2) Memakai kompres panas atau dingin pada daerah perut yang terasa

nyeri, karena dengan melakukan kompres dapat meningkatkan relaksasi

otot-otot dan mengurangi nyeri akibat kekakuan otot.

3) Melakukan relaksasi atau yoga


21

Teknik relaksasi ini dapat mengurangi tekanan dan gejala pada wanita

yang mengalami masalah menstruasi. Aktivitas bersantai seperti yoga akan

sangat membantu dalam mengurangi nyeri haid.

4) Menghindari mengkonsumsi alkohol, kopi dan coklat karena dapat

meningkatkan kadar estrogen yang nantinya dapat memicu lepasnya

prostaglandin.

5) Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.3,18

B. Kompres Hangat

1. Pengertian Kompres Hangat

Kompres hangat adalah metode untuk menerapkan panas ke tubuh,

panas dipindahkan ke molekul yang suhunya lebih rendah. Pemindahan

melalui cara konduksi ini tidak dapat terjadi tanpa adanya kontak di antara

kedua molekul tersebut. Merupakan tindakan yang dilakukan dengan

memberikan kompres hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman,

mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme

otot, dan memberikan rasa hangat. Penggunaan kompres hangat di area

perut bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan

sirkulasi darah ke bagian yang nyeri, menurunkan ketegangan otot

sehingga mengurangi nyeri akibat spasme otot atau kekakuan otot.24,25

2. Tujuan Kompres Hangat

Tujuan dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,

membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan rasa nyeri, dan mempelancar

pasokan aliran darah dan memberikan ketenangan pada klien. Kompres


22

hangat memberikan rasa hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri

yang akan memberikan kenyamanan kepada pasien.24,26

Menurut Sylvia & Price tahun 2006 tujuan dari peberian kompres

hangat adalah :27

a. Menurut intensitas nyeri

Kompres hangat dapat mengurangi rasa nyeri yang

dirasakan dan di intensitasnya berkurang karena terelaksasinya

otot yang tegang

b. Memberikan rasa hangat dan nyaman

Rasa hangat yang diberikan dapat mengurangi ketegangan

system saraf menyebabkan lebih aktif gerakan otot didalam

rahim yang dapat berpengaruh mengurangi gejala emosional,

fisik stress dan kegelisahan.

c. Peningkatan aktivitas sel

Terapi kompres hangat yang diberikan melebarkan

pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan kapiler.

Tekanan O2 dan CO 2 di dalam darah akan meningkat

sedangkan pH darah akan menurun, aktifitas sel menjadi

meningkat dan pada otot-otot mengurangi ketegangan sehingga

nyeri berkurang.

d. Mengurangi peradangan dan spasme otot

Aktifitas sel yang meningkatkan dapat mengurangi spasme

otot dan peradangan.

3. Fisiologi Kompres Hangat


23

Pada kompres hangat terjadi proses konduksi pada penyampaian

panasnya. Konduksi adalah proses perpindahan panas dari suatu molekul

ke molekul lainnya. Panas dipindahkan ke molekul yang suhunya lebih

rendah.24

Efektifitas terapi kompres hangat berkaitan dengan proses

fisiologis yang terjadi di otot maupun pada hormon yang menimbulkan

perasaan nyaman dan penurunan nyeri. Kompres hangat meningkatkan

suhu kulit dan otot. Kenaikan suhu dan otot jaringan dapat menstimulasi

vasodilatasi dan aliran darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan

darah, sirkulasi darah dan metabolisme tubuh. Kompres hangat memiliki

efek fisiologis dalam penurunan nyeri, peningkatan sirkulasi darah,

metabolisme dan meningkatkan elastisitas jaringan.26,28,29

Meningkatnya sirkulai serta tekanan darah, hal ini dapat

mengurangi bahkan menghilangkan produk-produk inflamasi dalam darah

seperti prostaglandin, bradikidin, dan histamin. Peningkatan aliran darah

juga meningkatkan suplai nutrisi dan oksigenisasi ke pusat nyeri. Kompres

hangat dapat meningkatkan gastrointestinal motility dan itu

mengakibatkan rileksasi pada rahim. Vasodilatasi yang terjadi pada saat

kompres hangat membuat sirkulasi darah lancar kembali sehingga terjadi

relaksasi pada otot mengakibatkan kontraksi otot polos menurun sehingga

nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang.26,28,29

Kompres hangat ini juga menerapkan fisiologis seperti yang

diutarakan pada teori Gate Control. Teori Gate Control dari Melzack dan

Wall pada tahun 1965 mengusulkan bahwa spinal cord mengandung


24

neurogial “gate” yang mengatur jalan masuknya sinyal nyeri. Dalam teori

ini dikatakan bahwa sinyal nyeri tidak langsung menuju otak, mereka

harus melewati pintu masuk system saraf yang ada pada spinal cord, dan

gerbang ini menentukan sinyal nyeri seharusnya mencapai otak atau tidak.

Dengan kata lain rasa sakit dapat dirasakan ketika pintu gerbang memberi

atau membuka jalan untuk sinyal nyeri dan nyeri itu akan kurang kuat,

hingga tidak ada sama sekali dirasakan ketika gerbang menutup sinyal

nyeri untuk lewat.30

Teori ini menjelaskan kenapa seorang dapat merasa lega atau

hilang nyerinya saat diberikan intervensi penghilang nyeri seperti gosokan,

pijitan, distraksi hingga kompres baik itu hangat maupun dingin pada area

nyeri. Dari teori ini daat dilihat bagaimana dapat terjadi penurunan nyeri

saat dilakukan kompres hangat pada bagian bawah perut.26,30

4. Pemberian Kompres Hangat

Efektifitas kompres hangat ditunjang oleh beberapa faktor seperti

media kompres hangat, suhu air, serta lama pengompresan dilakukan.

a. Media yang digunakan

Media konduksi untuk kompres hangat ada bermacam-

macam, diantaranya botol, handuk, kantung karet dan sebagainya.

Dalam memilih media yang digunakan, harus dilakukan banyak

pertimbangan.

b. Suhu
25

Dalam penelitian dengan media shower air hangat, suhu air

yang digunakan adalah 37ºC dan setelah dilakukan shower hangat

didapatkan penurunan nyeri kelompok eksperimen dibanding

control. Suhu air untuk kompres hangat yang digunakan adalah 37-

40ºC diperoleh juga penurunan nyeri dibanding

sebelumnya.Sedangkan Smeltzer & Bare tahun 2002 mengatakan

suhu yang efektif ialah 43ºC. Dan analisa yang dilkaukan Ria

Andrainie 2016 mengatakan suhu yang efektif ialah 38-40ºC yang

dibuktikan dengan nilai p value = 0.002.31,32,33,34

Setelah mengkaji hasil penelitian dan teori diatas, suhu air

yang dapat digunakan untuk kompres hangat sekitar 37-40ºC.

Tetapi suhu yang akan peneliti gunakan ialah yang dikeluarkan

oleh Smeltzer & Bare, karena suhu yang digunakan jelas dan tidak

memakai rentang / jarak. Hal ini dapat mendukung kesamaan dan

kesetaraann perlakuan yang akan dilakukan.

c. Lama waktu pemberian

Kompreshangat merupakan tindakan pemberian panas pada

kulit, tentu saja waktu pemberian adalah hal yang sangat penting.

Kompres hangat tidak efektif jika dilakukan sebentar, namun akan

berbahaya jika dilakukan terlalu lama. Beberapa penelitian

menyatakan bahwa lama pengompresan yang paling efektif adalah

selama 20 menit. Hal ini juga sejalan dengan teori yang

dikeluarkan oleh Smeltzer & Bare tahun 2002 serta Uliyah

&Hidayah tahun 2008. Oleh karena itu peneliti akan menggunakan


26

teori dan hasil penelitian tersebut, yaitu melakukan pengompresan

selama 20 menit.25,33,34

5. Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan pada pemberian kompres hangat adalah :

a. Persiapan alat dan bahan

1) Buli-buli 2000 ml

2) Kain / handuk

3) Termos dan air panas dengan suhu 43ºC

4) Thermometer air

b. Cara kerja

1) Cuci tangan

2) Jelaskan pada responden mengenai prosedur yang akan dilakukan

3) Siapkan air hangat dengan suhu 43ºC

4) Isi buli-buli dengan air panas, tutup buli-buli tersebut dengan erat.

Periksa apakah tutupnya longgar atau tidak

5) Bungkus buli-buli dengan kain atau bisa juga dengan menempatkan

kain terlebih dahulu, lalu setelah itu buli-buli.

6) Tempatkan buli-buli pada daerah perut dengan posisi responden

miring kanan/kiri, duduk atau berbaring.

7) Angkat buli-buli tersebut setelah 20 menit.

8) Catat perubahan yang terjadi selama kompres dilakukan pada menit

ke 20 menit

9) Cuci tangan

C. Kerangka Teori
27

Berikut ini adalah kerangka teori penatalaksanaan dismenore :26,28,29

Kompres Hangat

Bagian bawah perut

Secara Konduksi

↑ Tekanan dan Sirkulasi Darah ↑ Metabolisme

↓Hormon prostaglandin, ↓gastrointestinal motility


bradykinin, dan histamine. ↑efek relaksasi di rahim
↑Oksigenisasi jaringan

↓ Nyeri
↑ Ketenangan
↑ Elastisitas Kulit

Keterangan :
Fokus penelitian pada tulisan yang bercetak tebal

Gambar 2.5 Kerangka Teori


Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenore Pada Remaja

Sumber : Modifikasi Potter & Perry (2010), Navvabi Rigi(2012), Malanga (2014)

D. Kerangka Konsep
28

Adapun yang menjadi kerangka konsep pada penelitian ini adalah

pengaruh kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri (dismenore) pada

remaja. Dasar penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Skala nyeri
Kompres hangat
dismenore

Gambar 2.6 Kerangka Konsep


Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenore pada remaja

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hipotesis penelitian ini

ada pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan dismenore pada

remaja.

Ha : Terdapat pengaruh kompres hangat terhadap penurunan

dismenore pada remaja.

F. Defenisi Operational
29

Tabel 2.2
Defenisi Operational
No Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala
Operasional Ukur Ukur
1. Kompres Pengompresan Melakuka Observasi - -
Hangat yang dilakukan n kompres
(Variabel dengan hangat di
Independen) menggunakan buli- bagian
buli, dan botol perut
yang ditempelkan bagian
ke perut bagian bawah
bawah. selama
penelitian
2. Nyeri Nyeri perut bagian NRS Membandin Rata-rata Rasio
Dismenore bawah, pinggang, (Numeric gkan skala skala nyeri
(Variabel bahkan punggung Rating nyeri
Dependen) yang dirasakan saat Scale), dismenore
menstruasi akibat VDS yang
kontraksi otot-otot (Verbal dirasakan
rahim yang Descripto sebelum
dirangsang oleh r Scale), dan setelah
hormon Wong- intervensi
prostaglandin Baker dengan
Faces skala NRS
Rating (Numeric
Scale, dan Rating
Visual Scale),VDS
Analog (Verbal
Scale Descriptor
(VAS) Scale),
Wong-
Baker
Faces
Rating
Scale, dan
Visual
Analog
Scale (VAS)
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian

Metode pencarian dilakukan dengan menggunakan analisis PICO yaitu

(1) Patient/Population: dimana populasi yang diambil adalah remaja, (2)

Intervention: yang diteliti adalah pengaruh kompres hangat, (3) Comparison:

tidak ada pembanding atau intervensi lainnya, (4) Outcome: mengetahui

adanya Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenore Pada

Remaja. Literatur yang digunakan adalah literatur yang dipulikasikan dari

tahun 2015 sampai dengan Tahun 2020. Seluruh literatur kemudian diseleksi

kembali dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Flow diagram

dari pencarian dan proses seleksi literatur digambarkan pada Gambar 3.1

Penelitian ini merupakan sebuah studi literatur yang merangkum

beberapa literatur yang relevan dengan tema. Pencarian literatur

menggunakan 2 database yaitu pubmed dan google scholar. Kata kunci yang

digunakan dalam pencarian literatur antara lain: “Dismenore” “Kompres

Hangat Terhadap Penurunan Dismenore” “Pengaruh Kompres Hangat”.

Literatur di identifikasi melalui


pubmed dan google scholar
30
n=49

Literatur yang diidentifikasi melalui google scholar n=49


31

Literatur yang dikeluarkan (n=9)


- sampelnya tidak di diagnosa
mengalami ginekologi dan
dismenore sekunder
- Tahun dibawah 2015

Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Seleksi Literatur

Sumber : Pangesti NA, Kusumawati W, 2019

B. Waktu Penelitian

Jurnal ini diambil dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020,

jadwal penelitian dilakukan pada bulan November 2019 sampai dengan

Juni tahun 2020.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelejari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini


32

adalah remaja yang mengalami dimenore primer sesuai dengan

study literature review.

2. Sampel

Sampel dalam study literature review ini adalah jurnal yang

berkaitan dengan pengaruh kompres hangat terhadap penurunan

dismenore pada remaja.

D. Tahapan Pengumpulan Data Dalam Melakukan Study Literature

Review

1. Mencari Sumber

Peneliti mencari reverensi atau literature baik internasional

maupun nasional yang berkaitan dengan topik atau variabel penelitian.

2. Mencari Kesamaan (Compare)

Merupakan proses penelitian mencari kesamaan penelitian seperti

kesamaan variabel, hasil penelitian, desain dan analisis data

penelitian. Pada tahap ini peneliti mencari kesamaan antara literature

yang di ambil dengan variabel dalam penelitian

3. Mencari Ketidak samaan (Contrast)

Merupakan proses penelitian mencari ketidaksamaan penelitian

seperti perbedaan variabel , hasil penelitian, desain dan analisis data

penelitian. Dalam tahap ini peneliti mencari perbedaan antara

literature dengan variabel yang di ambil dalam penelitian ini baik dari

segi metode penelitian, populasi, sampel dan analisa datanya.

4. Memberikan Pandangan (Criticize)


33

Melakukan analisis terhadap hasil penelitian sebelumnya, analisis

yang dilakukan meliputi variabel, uji stataistik, populasi dan sampel

penelitian. Pada tahap ini peneliti menganilisis literatur yang di

jadikan referensi dalam penelitian ini.

5. Membandingkan (Synthesize)

Melakukan analisis perbandingan terhadap variabel penelitian,

hasil uji statistik, analisis data, populasi dan sampel penelitian dengan

literature yang di gunakan dalam penelitian ini.

6. Meringkas (Summarize)

Setelah menganalisa selanjutnya peneliti membuat kesimpulan dari

literatur yang di ambil kemudian di tuangkan dalam pembahasan

penelitian.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan pencarian literatur yang peneliti lakukan didapatkan hasil

sebagai berikut :

Tabel 4.1
Studi Literatur Pengaruh Kompres Hangat Terhadap
Skala Nyeri (Dismenore)
Jenis Desain Instrum Univariat
media/ penelitia en atau
metode n atau metode Rata- Rata-
N rata rata Signifika
Peneliti kompr metode pengum Responden Resume
o sebelum sesudah si
es pengam pulan
hangat bilan data interven interven
sampel si si
1. (Murtini quasy one Lembar Siswa/i 6,5 4,22 p =0,000 Terdapat
ngsih, experi group observasi SMA Negeri perbedaan
Lina ment pretest- Skala 1 Cimahi pada
Karlina, posttest Nyeri kelas XI(18 tingkat
2015) design Verbal orang) sebelum
Descript dan
or Scale sesudah
(VDS) kompres
hangat
pada
remaja

2. (Asmita pre- one goup Lembar Siswa/i 6,50 2,62 p=0,000 Terdapat
dahlan, eksprer pre-post observasi SMK pengaruh
Tri Veni imen test Skala Perbankan sebelum
Syahmin Nyeri Simpang dan
an , Numeral Haru Padang sesudah
2016) Rating (16 orang) dilakukan
Scale kompres
(NRS) hangat
terhadap
penurunan
dismenor
(nyeri
haid)
3 (Rima quasi one Lembar Siswa/i 6,0 6,0 p=0,000 Terdapat
Maratun experi group observasi SMK pengaruh
Nida, ment pretest– Skala Muhammadi pemberian
Defie postest Nyeri yah kompres
Septiana design Numeric Watukelir hangat

34
35

Sari, al Rating Sukoharjo terhadap


2016) Scale kelas XI (30 penurunan
(NRS) orang) nyeri
dismenore
a
4. (Eka pre- desain Lembar Siswa/i 2,56 1,64 p=0,001 Terdapat
Rahmadh eksperi One observasi SMA Karya pengaruh
ayanti, mental group Skala Ibu kompres
Rahmalia pre & Nyeri Palembang hangat
Afriyani, post test Numeral kelas X(18 terhadap
Annisa Rating orang) penurunan
Wulanda Scale derajat
ri, 2017) (NRS) dismenore
(nyeri
haid)

5. (Lia quasi one Lembar Siswi kelas 56.47 33.52 p=0,001 Terdapat
Natalia, experi group observasi X SMK pengaruh
2018) mental pre-post Skala YPIB kompres
test Nyeri Majalengka hangat
design Visual Kabupaten terhadap
Analog Majalengka nyeri haid
Scale (17 orang)
(VAS)
6. (Husna, Eksperi one Lembar Remaja Putri 7,00 5,00 p= 0,005 Ada
2018) men grouppre observasi DIII perbedaan
test-post Skala Kebidanan intensitas
test only Nyeri Universitas nyeri haid
design Numeric Dharmas sebelum
al Rating Indonesia dan
Scale (39 orang) sesudah
(NRS) diberikan
kompres
hangat

7. (Bela Pre- one Lembar Mahasiswi 4,60 2,66 p=0,000 Terdapat


Purnama Eksperi group observasi tingkat I pengaruh
Dewi, men pretest Skala Prodi DIII yang
2018) dan Nyeri Kebidanan signifikan
posttest Numeral & DIII terapi
Rating Keperawatan kompres
Scale STIKes hangat
(NRS) Mitra terhadap
Adiguna nyeri haid.
Palembang
(58 orang)
8. (Ani T pre one Wawanc Mahasiswi 2,81 1,77 p=0,000 Terdapat
Prianti, experi group ara dan semester pengaruh
Rika mental Pre-Post Menguku VIII Prodi sebelum
Handaya Test r Skala DIV dan
ni, Design Nyeri Kebidanan sesudah
Rahmaw Verbal Universitas dilakukan
ati,2019) Descript Megarezky kompres
or Scale (31 hangat
(VDS) mahasiswa) terhadap
penurunan
dismenore
36

(nyeri
haid)
9. (Ulfa Quasi- One- wong Siswi SMAS 4,70 0,70 p = 0,000 Terdapat
Husna Eksperi Group baker Inshafuddin pengaruh
Dhirah, ment Pre-Post face pain Banda Aceh kompres
Aris Test Rating (37 siswi) hangat
Natri Scale terhadap
Sutami, penurunan
2019) intensitas
dismenore
a
1 (Romy kuantit one Kuisione Mahasiswi 1.67 0.67 p=0,001 Terdapat
0. Wahyun atif group r dan D III pengaruh
y, analitik pretest- lembar Kebidanan pemberian
Ermiza, dengan postest observasi Universitas kompres
Yeni Pre Verbal Pasir air hangat
Safitri, Ekspri Descript Pengaraian terhadap
2020) men or Scale (30 orang) penurunan
(VDS) intensitas
nyeri
dismenorea
pada
mahasiswi
37

B. Pembahasan

Hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompres Hangat Terhadap

Penurunan Dismenore Pada Remaja” dalam penelitian ini pembahasan

dibahas dengan menggunakan metode study literature yang berpedoman

kepada 10 buah jurnal serta teori yang terkait dengan judul penelitian.

Terdapat beberapa instrumen yang telah digunakan untuk menilai respon

nyeri haid dalam literatur yang telah direview yaitu : lima buah penelitian

menggunakan lembar observasi skala nyeri Numerical Rating Scale (NRS)

untuk menentukan rata-rata skor nyeri saat dismenore, yaitu (Dewi tahun

2018, Nida dan Sari tahun 2016, Rahmadhayanti, Afriyani dan Wulandari

tahun 2017, Dahlan dan Syahminan tahun 2016, Husna, 2018), tiga penelitian

menggunakan Lembar observasi Skala Nyeri Verbal Descriptor Scale (VDS)

yaitu (Murtiningsih dan Karlina tahun 2015, Prianti, Handayani dan

Rahmawati 2019, Wahyuny, Ermiza dan Safitri 2020), satu penelitian

mengunakan Visual Analog Scale (VAS) yaitu (Lia Natalia tahun 2018), dan

satu penelitian mengunakan wong baker face pain Rating Scale (Dhirah dan

Sutami tahun 2019).

Didapatkan hasil skor nyeri sebelum kompres hangat adalah

mengalami nyeri sedang dengan rerata (1,67) sampai dengan nyeri berat

(7,00), dan rerata skor nyeri setelah intervensi adalah nyeri ringan (0,67)

sampai dengan nyeri sedang (6,0), dan dari 10 jurnal didapatkan p value

<0,005. Hasil penelitian tentang Pengaruh kompres hangat tehadap penurunan

dismenore, diuraikan sebagai berikut:


38

1. Analisa univariat

a. Skala Nyeri Sebelum Diberikan Kompres Hangat

Berdasarkan 10 jurnal yang telah direview didapatkan hasil skala nyeri

sebelum dilakukan intervensi adalah mengalami nyeri sedang dengan

rerata (1,67) sampai dengan nyeri berat (7,00). Menurut penelitian Husna,

2018, terdapat rerata skala nyeri berat (7,00). Pada penelitian dahlan dan

Syahminan 2016 juga mendapatkan rerata skala nyeri berat yaitu (6,50) ,

kedua penelitian ini terdapat pengukuran skala nyeri yang sama yaitu

menggunakan alat ukur Numeral Rating Scale (NRS). Sedangkan menurut

penelitian Natalia 2018 mendapatkan rerata skala nyeri berat yaitu (56,47)

yang menggunakan alat ukur Visual Analog Scale (VAS). Hasil

menunjukkan dari ketiga jurnal ini bahwa sebelum kompres hangat

mengalami nyeri berat.38,39,40

Berdasarkan teori dismenore adalah hiperkontraktilitas uterus yang

disebabkan oleh prostaglandin. Prostaglandin hanya dapat menimbulkan

rasa nyeri bilamana kadar progesteron dalam darah rendah. Biasanya

dengan rasa kram yang terpusat di abdomen bawah. Keluhan nyeri haid

dapat bervariasi mulai dari yang ringan sampai yang berat. Keparahan

dismenore berhubungan langsung dengan lama dan jumlah darah haid.

Seperti diketahui haid hampir selalu diikuti dengan rasa mulas atau

nyeri.11,12

Menurut asumsi peneliti, bahwa sebelum diberikan kompres hangat

terdapat adanya intensitas nyeri berat. Berdasarkan penelitian Menurut

Husna, 2018, terdapat rerata skala nyeri berat (7,00). Pada penelitian
39

dahlan dan Syahminan 2016 juga mendapatkan rerata skala nyeri berat

yaitu (6,50), sedangkan menurut penelitian Natalia 2018 mendapatkan

rerata skala nyeri berat yaitu (56,47), didapatkan hasil yang hampir sama

dengan rerata yang berbeda tetapi masih dalam rentang nyeri berat.

Sebelum diberikan kompres hangat dismenore disebabkan oleh

perkembangan organ-organ reproduksi dan perubahan hormonal yang

signifikan. Reaksi kontraksi otot miometrium yang mengakibatkan

kontraksi berlebih yang membuat perut terasa mulas / nyeri. Dismenore

berat membuat wanita mengalami kesulitan terutama dalam beraktivitas,

walaupun pada umumnya tidak berbahaya namun dismenore mengganggu

wanita yang mengalaminya. Derajat nyeri dan kadar gangguan tentu tidak

sama untuk setiap wanita. Ada yang masih bisa bekerja (sesekali sambil

meringis) ada pula yang tidak bisa beraktivitas karena nyeri yang

dialami.11

b. Skala Nyeri Setelah Diberikan Kompres Hangat

Dari 10 jurnal penelitian yang telah direview, 3 jurnal didapatkan hasil

yang hampir sama dengan rerata yang berbeda tetapi masih dalam rentang

nyeri ringan, yang membedakan dari ketiga penelitian ini hanya jumlah

sampel dan teknik pengambilan sampel. Menurut hasil penelitian

Wahyuny, Ermiza dan Safitri 2020 menyatakan bahwa setelah dilakukan

kompres hangat didapatkan nyeri ringan dengan rerata (0,67), dan di

dukung oleh penelitian Prianti, Handayani dan Rahmawati 2019 yaitu

mengalami nyeri ringan dengan rerata (1,77), kedua penelitian ini terdapat

pengkuran skala nyeri yang sama yaitu menggunakan alat ukur Verbal
40

Descriptor Scale (VDS). Sejalan dengan penelitian Dhirah dan Sutami

tahun 2019 menyatakan bahwa setelah diberikan kompres hangat rerata

skala nyeri (0,70) mengalami nyeri ringan dengan menggunakan skala

ukur wong baker face pain Rating Scale,.41,42,43

Teori mengatakan kompres hangat dapat meredakan iskemia dengan

menurunkan kontraksi uterus dan melancarkan pembuluh darah sehingga

dapat meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan

perasaan sejahtera, meningkatkan aliran menstruasi, dan meredakan

Vasokongesti pelvis.10

Menurut asumsi peneliti, rerata skor nyeri pada kelompok intervensi

yaitu (0,67) sampai dengan (6,0), jika dikategorikan berada pada rentang

nyeri ringan sampai dengan nyeri sedang. Dan dapat diartikan bahwah

kompres hangat yang diberikan intervensi tidak ada yang mengalami nyeri

berat. Hal tersebut bisa saja salah satunya dikarenakan pada saat

pemberian intervensi dan tanpa intervensi. Hal ini karena dengan

melakukan kompres hangat dapat melancarkan sirkulasi darah,

menstimulasi pembuluh darah, mengurangi spasme otot srta

menghilangkan sensasi rasa nyeri.

2. Analisa Bivariat

a. Pengaruh kompresa hangat terhadap penurunan dismenore

Berdasarkan penelitian Nida dan Sari tahun 2016 bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan

nyeri dismenore. Uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan

nilai signifikasi p 0,00 yang berarti bahwa nilai p (0,00) kurang dari 0,05,
41

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian kompres

hangat terhadap penurunan nyeri dismenorea. Sejalan dengan penelitian

Rahmadhayanti, Afriyani dan Wulandari tahun 2017 yang bertujuan

diketahuinya pengaruh kompres hangat terhadap penurunan derajat nyeri

haid pada remaja. Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa nilai p value

0,001 (< α 0,05) yang berarti ada pengaruh kompres hangat terhadap

penurunan derajat nyeri haid pada remaja putri di SMA Karya Ibu

Palembang. 44,45

Kompres hangat adalah metode untuk menerapkan panas ke tubuh,

panas dipindahkan ke molekul yang suhunya lebih rendah. Pemindahan

melalui cara konduksi ini tidak dapat terjadi tanpa adanya kontak di

antara kedua molekul tersebut. Merupakan tindakan yang dilakukan

dengan memberikan kompres hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa

nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau

mencegah spasme otot, dan memberikan rasa hangat. Penggunaan

kompres hangat di area perut bertujuan untuk melebarkan pembuluh

darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah ke bagian yang nyeri,

menurunkan ketegangan otot sehingga mengurangi nyeri akibat spasme

otot atau kekakuan otot.24,25

kompres hangat dapat membuat pelunakan jaringan fibrosa,

membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan rasa nyeri, dan

mempelancar pasokan aliran darah dan memberikan ketenangan.

Kompres hangat memberikan rasa hangat untuk mengurangi nyeri yang

akan memberikan kenyamanan. Rasa hangat yang diberikan dapat


42

mengurangi ketegangan system saraf menyebabkan lebih aktif gerakan

otot didalam rahim yang dapat berpengaruh mengurangi gejala

emosional, fisik stress dan kegelisahan.24,26,27

Menurut asumsi peneliti, respon nyeri dismenore biasanya

disebabkan karena pengaruh psikologis berupa kurangnya rasa nyaman

yang dirasakan. Oleh karena itu, kompres hangat dapat menurunkan

skala nyeri. Sesuai dengan hasil penelitian study literature didapatkan p

value 0,001 (< α 0,05), dimana terdapat pengaruh yang signifikan

sesudah diberikan kompres hangat terhadap penurunan dismenore. Dari

10 jurnal dapat disimpulkan bahwa kompres hangat dapat menurunkan

derajat nyeri haid (dismonore), untuk iu kompres hangat bisa jadi salah

satu cara obat non farmakologi pengobatan dismenore.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Rerata skor nyeri dismenore sebelum dilakukan kompres hangat

adalah nyeri sedang (1,67) sampai dengan nyeri berat tidak

tertahankan (7,00).

2. Rerata skor nyeri dismenore sesudah diberikan kompres hangat

adalah nyeri rengan (0,67) sampai dengan nyeri sedang (6,0).

3. Berdasarkan study literature terdapat Pengaruh Kompres Hangat

Terhadap Penurunan Dismenore.

B. Saran

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan diharapkan mempunyai kemampuan

untuk melakukan penyuluhan atau promosi kesehatan dengan baik

dan menarik sehingga ikut andil dalam meningkatkan minat

masyarakat untuk melakukan kompres hangat sebagai salah satu

cara alternatif non-farmakologi untuk mengurangi nyeri

dismenorea. Pengguanakn media yang tepat dan cara penyampaian

yang menarik dapat meningkatkan manfaat pendidikan dan

promosi kesehatan.
44

2. Bagi Pihak Universitas

Bagi pihak Universitas agar ikut berperan dalam

menyampaikan informasi kesehatan dan juga bisa berkolaborasi

dengan puskesmas pembina wilayah, dalam mensosialisakan terapi

kompres hangat sebagai alternatif untuk mengurangi nyeri

dismenore sehingga mahasiswi tidak lagi absen karna nyeri

dismenore. Pihak sekolah terutama UKS diharapkan memfasilitasi

peralatan untuk melakukan kompres hangat tersebut.

3. Bagi Responden

Responden diharapkan dapat menerapkan dan melakukan

kompres hangat dan juga bisa mengajarkan temannya untuk

melakukan kompres hangat.

4. Bagi Institusi

Diharapkan agar literatur review ini menjadi bahan acuan

untuk melakukan penelitian selanjutnya. Dan diharapkan untuk

penelitiselanjutnya dapat mengembangkanpenggunaan metode lain

selain kompreshangat sebagai upaya penanganan nyeri haid


DAFTAR PUSTAKA

1. Atikah, Proverawati dan Siti Misaroh. Menarche Menstruasi Pertama


Penuh Makna. Yogyakarta : Nuha Medika; 2009.

2. Anurogo, Dito dan Ari Wulandari, A. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid.
Yogyakarta : Andi Offset; 2011.

3. Syafruddin, dkk. Himpunan penyuluhan kesehatan pada remaja, keluarga,


lansia dan masyarakat. Jakarta : Trans Info Media; 2011.

4. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan. Jakarta : PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo; 2011.

5. Ningsih, Ratna. Efektifitas Paket Pereda Terhadap Intensitas Nyeri Pada


Remaja Dengan Dismenore di SMAN Kecamatan Curup [tesis]. Jakarta :
Universitas Indonesia; 2011.

6. Saguni FCA. Hubungan Dismenore Dengan Aktivitas Belajar Remaja


Putri Di SMA Kristen I Tomohon. [skripsi].Manado: Universitas Sam
Ratulangi; 2013.

7. Kurniawati D, Yuli K. Pengaruh Dismenore Terhadap Aktivitas Pada


Siswi SMK. [skripsi]. Surakarta; Universitas Muhammadiyah
Surakarta:2011.

8. Rustam, Erlina. Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri Terhadap Nyeri


Haid (Dismenore) dan Cara Penanggulangannya. [sumber online] 2014.

9. Mintarsih, Sri dan Sugihartiningsih. Kompres Jahe Berkhasiat Untuk


Menurunkan Nyeri Haid Primer. [sumber online] 2018. Tersedia dari :
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/download/93/91

10. Bobak, Laudermik, Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.


Edisi ke-4. Jakarta: EGC.

11. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta : Bina


Pustaka Sarwono prawirohardjo; 2014.

12. Rayburn, William. F. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika;


2001.

13. Taber, M. D, Ben-Zion. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan


Ginekologi. Jakarta EGC; 2001.
14. Nugroho, Taufan, Utama BI. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta : Nuha Medika; 2014.

15. Judha, Mohamad. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan.


Yogyakarta : Nuha Medika; 2012.

16. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan. Jakarta : Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo;2009

17. Manuaba, I.B.G. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi Kedua.


Jakarta : EGC; 2009.

18. Proverawati A, Siti M. Menarche : Menstruasi Pertama Penuh Makna.


Jakarta: Nuha Medika; 2012.

19. Jacox A, Carr DB, Payne R, et al. Management of Cancer Pain. Clinical
Practice Guideline No. 9. Rockville, MD : Agency for Health Care Policy
and Research. U.S. Departement of health and Human Services.1994.

20. DawoodMY. Dysmenorrhea. Glob. Libr Women’s med. 2008; DOI


10.3843/GLOWM.10009

21. Fauziah, M. N. Pengaruh Stretching Terhadap Intensitas Nyeri Pada


Remaja Putri di SMK Alfurqon Bantarkawang, Fakultas Kedokteran Ilmu
Kesehatan [Skripsi]. Jakarta : Universitas Islam Negri; 2015.

22. Saputra, Lyndon. Catatan Ringkas Kebutuhan Dasar Manusia.


Tanggerang : Binarupa Aksara; 2013.

23. Putra, Y dan Putri, R.B. Pengaruh Terapi Musik Mozart Terhadap
Penurunan Derajat Nyeri Menstruasi Pada Remaja Putri di MAN 2
Padang. Japang; 2014.

24. Asmadi. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan praktik Kebutuhan


Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika; 2008.

25. Uliyah M, Hidayah AAA. Keterampilan Dsar Praktik Klinik Kebidanan.


Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika; 2008.

26. Perry & Potter. Buku Ajar Keperawatan Fundamental. Buku 3. Edisi7.
Jakarta : EGC; 2010.

27. Price A, Sylvia. Patofisiologis : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.


Edisi 6. (terjemahan Huriawati Hartanti). Jakarta: EGC; 2006.

28. Navvabi R, et, al. Comparing The Analgesic Effect of Heat Patch
Containing Iron Chip and Ibuprofen for Promary Dysmenorhea: a
Randomized Controlled Trial. BMC Women’s Health. 2012, 12:25.
http://www.biomedcentral.com

29. Malanga GA. Et, al. Mechanisms and Wifficacy of Heat and Cold
Therapies for Musculoskeletal Injury. Postgrad Med. 2015; 127(1):57

30. Wlassof, V. Gate Control Theory and Pain Management. [sumber online]
2014 Jun [diakses, 05 Mei 2020]. Tersedia Dari : URL :
http://www.brainblogger.com/2014/06/23/gate-control-theory-and -pain-
managemen/Neuroscience & Neurology

31. Yani DP, Khasanah U. Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat


Terhadap Rasa Nyaman Dalam Proses Persalinan Kala I Fase Aktif.
[skripsi]. J UNIPDU;2012.

32. Lee SL. et, al. Efficacy of Warm Shower on Labor Pain and Birth
Experiences During The First Labor Stage. J Obs Gybec & Neo Nurs.
2012;42 (1): 19-28. http://onlinelibrary.wiley.com.

33. Smeltzer SC, Bare BG. Buku Ajar Keperawatan Medikal Medah Brunner
& Suddarth. Edisi 8, Volume 2&3. Jakarta: EGC; 2002.

34. Andreinie R. Analisis Efektivitas Kompres Hangat Terhadap Penurunan


Nyeri Persalinan. [tugas akhir]. Bandung; Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan’Aisyiyah: 2016.

35. Supranto, J. Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 1 Edisi 6. Jakarta : Erlangga;
2000

36. Soekidjo, Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta; 2010.

37. Notoadmojo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta; 2012

38. Husna. Perbedaan Intensitas Nyeri Haid Sebelum Dan Sesudah Diberikan
Kompres Hangat Pada Remaja Putri Di Universitas Dharmas Indonesia.
Dipublikasikan, Journal for Quality in Women's Health | Vol. 1 No. 2;
2018.

39. Asmita dahlan, Tri Veni Syahminan. g. Pengaruh Terapi Kompres Hangat
Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea) Pada Siswi SMK Perbankan Simpang
Haru Padang. Dipublikasikan, Jurnal Ipteks Terapan; 2016

40. Lia Natalia. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Intensitas Nyeri


Menstruasi (Dysmenorrhea) Pada Siswi Kelas X Di SMK YPIB
Majalengka Kabupaten Majalengka. Dipublikasikan, jurnal STIKes YPIB
Majalengka; 2018
41. Romy Wahyuny, Ermiza, Yeni Safitri. Air Hangat Mempengaruhi Penurunan
Intensitas Dismenorea Pada Mahasiswi Program Studi D-Iii Kebidanan
Universitas Pasir Pengaraian (The Influence Of Warm Water Compresses On
The Decrease In The Intensity Of Dysmenorrhea In Famale Students In
The D-Iii Midwifery Study Program At The Sand Washing University ).
Dipublikasikan, jurnal Universitas Pasir Pengaraian; 2020

42. Ani T Prianti, Rika Handayani, Rahmawati. Pengaruh Kompres Panas


Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenorea Primer Pada
Mahasiswi Universitas Megarezky. Dipublikasikan, jurnal Universitas
Megarezky; 2019.

43. Ulfa Husna Dhirah, Aris Natri Sutami. Efektifitas Pemberian Kompres
Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Dismenorea Pada Remaja Putri
Di SMAS Inshafuddin Banda Aceh Effectiveness Of Giving Warm
Compress To Decreasing The Intensity Of Dismenorea In Adolescent
Teens In Inshafuddin Banda Aceh PrivateVocational School.
Dipublikasikan, Journal of Healthcare Technology and Medicine Vol. 5
No. 2; 2019

44. Rima Maratun Nida, Defie Septiana Sari. Pengaruh Pemberian Kompres
Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Siswi Kelas Xi Smk
Muhammadiyah Watukelir Sukoharjo (The Influence Of Warm Compress
Decrease In Dismenorhea Eleventh Grade Students Of Smk
Muhammadiyah Watukelir Sukoharjo). Dipublikasikan, jurnal Poltekkes
Bhakti Mulia Sukoharjo; 2016

45. Eka Rahmadhayanti, dkk.Pengaruh Kompres Hangat terhadap Penurunan


Derajat Nyeri Haid pada Remaja Putri di SMA Karya Ibu Palembang.
Dipublikasikan,JurnalProgram Studi D III Kebidanan STIK SitiKhadijah
Palembang; 2017

46. Murtiningsih, Lina Karlina. Penurunan Nyeri Dismenorea Primer Melalui


Kompres Hangat Pada Remaja. Dipublikasikan, jurnal STIKes Ahmad
yani; 2015.

47. Bela Purnama Dewi. Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri
Haid (Dismenore). Dipublikasikan, jurnal Program Studi S1 Keperawatan
STIKES Mitra Adiguna Palembang;2018.
Lampiran A
JADWAL PENELITIAN
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA

November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni


NO. KEGIATAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengusulan Judul                                                                
2 Bimbingan Proposal                                                                
3 Seminar Proposal                                                                
4 Perbaikan Proposal                                                                
5 Penelitian                                                                
Konsultasi BAB
6 IV,V dan lampiran                                                                
7 Ujian Skripsi                                                                
8 Perbaikan Skripsi                                                                
Pengumpulan
9 Skripsi                                                                
Mengetahui, Padang, Juni 2020

Pembimbing I Pembimbing II Peneliti

Nike Sari Oktavia, S.SiT, M.Keb Yefrida Rustam, S.ST, M.Kes Mayesti Lestari
NIP.19801117 200212 2 002 NIP. 19570802 198201 2 004 NIM : 194330521
Lampiran B
LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswi : Mayesti Lestari

Nim : 194330521

Jurusan : DIV Kebidanan Alih Jenjang

Pembimbing 1 : Nike Sari Oktavia, S.SiT, M.Keb

Judul : Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenore


Pada Remaja

No Hari/ Tanggal Materi Konsultasi Hasil konsultasi Tanda Tangan


Bimbingan Pembimbing
1. Jum’at/ Melapor bimbingan Cari masalah
15 November proposal yang akan
2019 diteliti
2. Senin/ Pengajuan judul Acc Judul
09 Desember proposal
2019
3. Senin/ Bab I Perbaiki
13 Januari Bab II penulisan dan
2020 Bab III Kerangka Teori
Kuesioner
4. Senin/ Bab II Perbaiki D.O
17 February Bab III
2020
5. Jumaat/ Konsul lengkap Rencana Acc
21 Februari
2020
6. Selasa / Konsul lengkap Acc untuk di
25 Februari seminarkan
2020
7 Sabtu/ 13 Juni Konsul Bab 4 Perbaiki Bab 4
2020

8 Senin/ 15 Juni Konsul Bab 4,5 Perbaiki Bab


2020 4,5
9 Kamis/ 18 Juni Konsul Bab 4,5 Perbaiki Bab
2020 4,5
10 Selasa/ 23 Juni Konsul Bab 4,5, Perbaiki Bab
2020 abstrak 4,5, abstrak

11 Jumaat/ 26 Konsul Bab 4,5, Perbaiki Bab


Juni 2020 abstrak 4,5, abstrak
12 Sabtu/ 27 Juni Konsul Bab 4,5, Perbaiki abstrak
2020 abstrak, keseluruhan dan Bab 4
13 Senin / 29 Juni Konsul Bab 4 dan Acc untuk di
2020 abstrak seminarkan
LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswi : Mayesti Lestari

Nim : 194330521

Jurusan : DIV Kebidanan Alih Jenjang

Pembimbing 2 : Yefrida Rustam, S.ST, M.Kes

Judul : Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dismenore


Pada Remaja

No Hari/ Tanggal Materi Konsultasi Hasil konsultasi Tanda Tangan


Bimbingan Pembimbing
1. Jum’at/ Melapor bimbingan Cari masalah
15 November proposal yang akan
2019 diteliti
2. Senin/ Pengajuan judul Acc Judul
09 Desember proposal
2019
3. Senin/ Bab I Perbaiki
13 Januari Bab II penulisan dan
2020 Bab III Kerangka Teori
Kuesioner
4. Senin/ Bab II Perbaiki D.O
17 February Bab III
2020
5. Jumaat/ Konsul lengkap Rencana Acc
21 Februari
2020
6. Selasa / Konsul lengkap Acc untuk di
25 Februari seminarkan
2020
7 Sabtu/ 13 Juni Konsul Bab 4 Perbaiki Bab 4
2020

8 Senin/ 15 Juni Konsul Bab 4,5 Perbaiki Bab


2020 4,5
9 Kamis/ 18 Juni Konsul Bab 4,5 Perbaiki Bab
2020 4,5

10 Selasa/ 23 Juni Konsul Bab 4,5 Perbaiki Bab


2020 4,5
11 Jumaat/ 26 Konsul Bab 4,5, Perbaiki Bab
Juni 2020 abstrak 4,5, abstrak
12 Sabtu/ 27 Juni Konsul Bab 4,5, Acc untuk di
2020 abstrak, keseluruhan seminarkan
Jurnal 1
Jurnal 2
Jurnal 3
Jurnal 4
Jurnal 5
Jurnal 6
Jurnal 7
Jurnal 8
Jurnal 9
Jurnal 10

Anda mungkin juga menyukai