Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN NILAI ANKLE BRACHIAL

INDEX (ABI) PADA PASIEN DIABETES MELITUS

LITERATUR REVIEW

PENELITIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

OLEH

GEBBY SHANDIKA EFFENDI


171211335

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021
HUBUNGAN GULA DARAH SEWAKTU (GDS) DENGAN NILAI ANKLE
BRACHIAL INDEX (ABI) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

LITERATUR REVIEW

Gebby Shandika Effendi


Program Studi S1 Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Email Koresponden : gebbyshandikaa@gmail.com

Abstrak
Latar belakang : Tingginya angka kejadian penyakit Diabetes Mellitus (DM)
menimbulkan banyak komplikasi yang menyertainya. Salah satunya yaitu gangguan
makrovaskular seperti penyakit arteri perifer (PAD) yang dapat dideteksi dengan
menilai Ankle Bracial indeks (ABI). Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai ABI
adalah kadar gula darah. Tujuan : untuk mengetahui hubungan kadar gula darah
dengan nilai ABI pasien Diabetes Melitus (DM). Metode : Penelitian ini merupakan
literature review. Penelusuran artikel ilmiah dimulai dari tanggal 23 – 26 Agustus
2021. Literature review ini dilakukan dengan mencari artikel ilmiah yang sudah
dipublikasikan dari sumber atau database seperti portal garuda dan google scholar.
Penelusuran artikel ilmiah dengan menggunakan kata kunci gula darah, Ankle Brachial
Index (ABI), dan Diabetes Mellitus (DM). Kemudian dilakukan pemilihan artikel
ilmiah berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dan dilakukan secara mendalam dan
kritis sehingga menghasilkan 3 artikel yang relevan yang semua sesuai dengan kriteria
inklusi, lalu data tersebut akan di kelompokkan dan disimpulkan. Dari 3 artikel
penelitian yang relevan tersebut memaparkan bahwa ada hubungan kadar gula darah
dengan nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien Diabetes Mellitus (DM).
Kata kunci : Diabetes Melitus, Ankle Brachial Index, Gula Darah
Abstract
Background: The high incidence of Diabetes Mellitus (DM) causes many
complications that accompany it. One of them is macrovascular disorders such as
peripheral arterial disease (PAD) which can be detected by assessing the Ankle
Bracial Index (ABI). One of the factors that affect the ABI value is blood sugar
levels. Objective: to determine the relationship between blood sugar levels and the
ABI value of Diabetes Mellitus (DM) patients. Methods: This research is a literature
review. The search for scientific articles starts from August 23 – 26, 2021. This
literature review is carried out by searching for scientific articles that have been
published from sources or databases such as the Garuda portal and Google Scholar.
Search scientific articles using the keywords blood sugar, Ankle Brachial Index
(ABI), and Diabetes Mellitus (DM). Then the selection of scientific articles based on
inclusion and exclusion criteria was carried out and carried out in depth and critically
so as to produce 3 relevant articles that all matched the inclusion criteria, then the
data would be grouped and concluded. From the 3 relevant research articles, it is
explained that there is a relationship between blood sugar levels and the value of the
Ankle Brachial Index (ABI) in Diabetes Mellitus (DM) patients.
Keywords: Diabetes Mellitus, Ankle Brachial Index, Blood Sugar
Pendahuluan
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu gangguan metabolik yang dihasilkan
dari kekurangan insulin. Diabetes Melitus atau Diabetes adalah salah satu dari tujuh
penyakit kronis yang ada di dunia (Putri 2017). Diabetes melitus (DM) didefinisikan
sebagai suatu penyakit atau gangguan dimana metabolisme kronis dengan multi
etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi
insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin(Selamat, 2019)
WHO memperkirakan bahwa, secara global, 422 juta orang dewasa berusia di
atas 18 tahun hidup dengan Diabetes pada tahun 2014. Jumlah terbesar orang dengan
Diabetes diperkirakan berasal dari Asia Tenggara dan Pasifik Barat, terhitung sekitar
setengah kasus diabetes di dunia. Di seluruh dunia, jumlah penderita diabetes telah
meningkat secara substansial antara tahun 1980 dan 2014, meningkat dari 108 juta
menjadi 422 juta atau sekitar empat kali lipat(Khairani, 2019).
International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya terdapat 463
juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau
setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang
sama. Beradasarkan jenis kelamin, IDF memperkirakan prevalensi diabetes di tahun
2019 yaitu 9% pada perempuan dan 9,65% pada laki-laki. Prevalensi Diabetes
diperkirakan meningkat seiring penambahan umur penduduk menjadi 19,9% 111,2
juta orang pada umur 65-79 tahun. Angka di prediksi terus meningkat hingga
mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045(Infodatin-2020-
Diabetes-Melitus.Pdf, n.d.).
Salah satu komplikasi Diabetes Melitus adalah Peripheral Arterical Disease
(PAD). Peripheral Arterical Disease (PAD) merupakan kondisi yang ditandai dengan
adanya penyempitan arteri perifer akibat proses aterosklerosis dan umumnya terjadi
pada arteri di kaki. Sebanyak 13.2% pasien berada dalam borderline PAD (ABI 0.91-
0.99) dan sebanyak 16% pasien telah mengalami PAD. Pemeriksaan penunjang yang
paling sederhana yang dapat dilakukan untuk mendeteksi PAD adalah dengan menilai
Score Ankle Brachial Index (ABI)(Listiono, 2017). Pemeriksaan ABI merupakan
gold standard pengukuran noninvasive untuk deteksi PAD dan direkomendasikan
sebagai bagian dari pengkajian individu yang berisiko terhadap penyakit tersebut
(Widyanthari et al., 2016).
Ankle Brachial Index (ABI) adalah tes noninvasif untuk mengidentifikasi
insufisiensi arteri dengan cara membandingkan rasio tekanan darah sistolik kaki
(ankle) dan tekanan darah sistolik lengan (brachial). Dimana yang dikatakan
terjadinya penurunan aliran darah ke perifer jika didapatkan nilai ABI<0.9 dan
dikatan ABI normal dengan nilai ≥ 1.0-1.2 (Nadrati et al., 2019). Jika terjadi
peningkatan glukosa yang signifikan dalam darah menyebabkan viskositas darah
meningkat, sehingga aliran darah berkurang dan terjadi peningkatan agregabilitas
trombosit, akan memacu terbentuknya mikro trombus dan penyumbatan
mikrovaskular, hal ini dikaitan dengan gangguan nilai ABI pada pasien Diabetes
Melitus (Va, 2018).
Salah satu faktor yang mempengaruhi ABI yaitu Gula Darah. Kadar gula darah
adalah tingkat glukosa di dalam darah konsentrasi gula darah atau tingkat glukosa
serum diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa darah adalah gula yang terdapat
dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai
glikogen di hati dan otot rangka. Dengan kondisi yang menyebabkan kadar gula darah
tetap tinggi tersebut maka dapat di prediksi bahwa nilai ABI pasien Diabetes Melitus
bahkan sampai dibawah angka 0.9. hal ini disebabksan rata-rata kadar gula darah
pasien masih tinggi melebihi kadar gula darah yang sudah di tetapkan oleh PERKENI
tahun 2011 untuk evaluasi kadar gula darah penderita Diabetes Melitus. Hal ini akan
mengakibatkan terjadi gangguan makrovaskuler pada pasien, seperti PAD. Kladar
gula darah berpengaruh terhadap nilai ABI pasien yang dapat digunakan untuk
mendeteksi terjadinya PAD pada pasien, jika kadar gula darah pasien terus dalam
kondisi tinggi maka ancaman utama untuk mendapatkan PAD tidak dapat dielakkan,
karena PAD yang ditandai dengan nilai ABI akan semakin jelas terjadinya jika kadar
gula darah terus melonjak tinggi, ditandai dengan hasil pengukurannya semakin kecil
sampai dibawah 0,9, maka setiap kenaikan dari kadar gula darah pada pasien akan
mengakibatkan penurunan pada nilai ABI nya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ananda (2016), rata-rata kadar gula darah
pada pasien DM masih tinggi melebihi kadar gula darah yang sudah ditetapkan oleh
PERKENI rata-rata kadar gula darah yang didapatkan bahwa: Kadar GDS pasien DM
sebagian besar tidak normal (≥ 200 mg/dl) yaitu sebanyak 34 orang (77,3%), Nilai
ABI pasien DM sebagian besar tidak normal (≤0,9) sebanyak 26 orang (59,1%). Hal
ini Menunjukkan adanya hubungan kadar gula darah sewaktu dengan nilai Ankle
Brachial Index (ABI) pada pasien DM. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan
bahwa Odd Rasio (OR) 4,879; yang berarti responden yang memiliki kadar GDS
tidak normal memiliki resiko 4,879 kali lebih besar mempunyai nilai ABI tidak
normal(Novia, 2017).
Penulisan Literatur Review ini bertujuan untuk menguji kemaknaan dari metode
ini, serta dapat memaparkan bukti atau fakta dari hubungan gula darah sewaktu
dengan nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien Diabetes Mellitus melalui
berbagai sumber jurnal yang telah terpublikasi.
Metode
Proses penelusuran artikel dimulai dari tanggal 22-27 Agustus 2021, Literatur
Review ini dilakukan dengan mencari artikel publikasi dari sumber atau database
seperti Pubmed, Portal Garuda dan Google Scholar. Penelusuran dengan
menggunakan kata kunci Gula Darah Sewaktu, ankle brachial index (ABI), dan
Diabetes Mellitus. Dari jumlah artikel yang ditemukan dari semua database, maka
dilakukan pemilihan berdasarkan kriteria insklusi yang ditetapkan. Artikel-artikel
yang dipilih sesuai kriteria insklusi kemudian dilakukan secara penelaahan secara
detail pada artikel relevan yang telah terpilih tersebut. Lalu dikelompokkan untuk
disimpulkan. Kriteria yang digunakan untuk penelusuran Literatur dapat dilihat pada
tabel 1.
Kriteria Penelusuran Literature.
Tabel 1. Kriteria Penelusuran Literature

Kriteria Insklusi Kriteria Eksklusi


1. Artikel penelitian hatus sesuai Artikel tidak sesuai dengan topik
dengan kata kunci penelitian

1. Artikel penelitian harus yang Naskah dalam bentuk abstrak dan tidak
terbaru dengan rentang batas dapat diakses
waktu terbit dari tahun 2014-2021

2. Artikel tertulis dalam Bahasa


Indonesia dan Bahasa Inggris

3. Artikel berbentuk full text

Setelah proses pemilihan artikel dengan kriteria yang sesuai sehingga hasil artikel
yang termasuk berdasarkan kriteria, maka dilakukan penilaian lebih detail dan kritis
terhadap seluruh artikel, maka ditemukan ada 3 artikel yang relevan dengan semua
kriteria insklusi dan dilakukan penelaahan atau tinjauan lebih lanjut. Proses pemilihan
artikel dapat dilihat pada Gambar 1. Proses Penelusuran Artikel.

Gambar 1. Proses Penelusuran Artikel

Google
PNRI Garuda PubMed
Scholar
Identifikasi (n=19) (n=5) (n=160)
(n=120)

Total Artikel (n=304)

Artikel penelitian di Di eliminasi


screening melalui berdasarkan judul
Screening
judul (n=304) (n=150)

Artikel penelitian di Di eliminasi


nilai melalui abstrak berdasarkan abstrak
Eligbility untuk kelayakan (n=70)
(n=100)

Artikel di review
secara keseluruhan
Included
(n=6)

Artikel yang
termasuk analisis
terakhir (n=3)
Hasil dan Pembahasan
Pembahasan utama dari literatur review ini adalah hubunga Gula Darah Sewaktu dengan Nilai Ankle Brachial Index (ABI)
pada pasien Diabetes Mellitus. Maka review artikel diidentifikasi ada 3 artikel yang memenuhi semua aspek kriteria
insklusi dengan telah dilakukan langkah-langkah kritis, hasil dari review dapat dilihat pada tabel 2. Hasil Telaah Artikel
Penelitian.
Tabel 2 Telaah Artikel Penelitian

NO 1 2 3
JUDUL Hubungan Kadar Gula Korelasi Kadar Gula Darah Hubungan antara hemoglobin
Darah Sewaktu dengan Dengan Nilai Ankle Brachial terglikasi dan Indexs Ankle
Nilai Ankle Brachial Index Index(ABI) pasien Diabetes Brachial rendah : studi
Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Ruang Rawat Inap observasional cross-sectional dari
Mellitus Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Studi Evaluasi Penyakit Vaskuler
Bukittinggi Tahun 2013 Beijing (Studi TERBAIK)
PENELITI Novia Asti Putri, Ririn Sri Dian Anggraini, Wahyu Hidayat Huan LIU, Jinbo LIU, Hongwai
Handayani ZHAO, Hongyu WANG
ASAL Poltekkes Tanjungkarang STIKes YARSI SUMBAR Departemen kedokteran vaskular,
PENELITI Bukittinggi Rumah Sakit Shoungang
Universitas Peking, Beijing, Cina
TAHUN 1 April 2017 1 Januari 2014 Desember 2019
IDENTITAS Jurnal di publikasi pada Jurnal di publikasi pada Google Jurnal di publikasi pada Pubmed
JURNAL Google scholar Scholar
TEMPAT
PUBLIKASI
TUJUAN Untuk mengetahui Untuk Mengetahui korelasi Penelitian ini untuk mengetahui
PENELITIAN hubungan antara kadar gula antara kadar gula darah dengan hubungan antara HbA1c dan
darah dengan nilai ABI pada Nilai Ankle Brachial Index ABI
pasien DM (ABI) pada pasien Diabetes
Mellitus(DM)
VARIABEL Variabel Independen Variabel independent : Gula Variabel Independen :
PENELTIAN adalah Gula darah sewaktu darah sewaktu hemoglobin terglikasi
Variabel Dependen adalah Variabel dependen : Ankle Variabel Dependen : Ankle
ankle Brachial Index (ABI) Brachial Index(ABI) Brachial Index (ABI)
DESAIN Desain penelitian yang Desain penelitian adalah Metode penelitian ini adalah cross-
PENELITIAN digunakan adalah analitik korelasional sectional
survay
POPULASI Populasi : Semua penderita Populasi : pasien Diabetes Populasi : pasien Diabetes Mellitus
DAN SAMPEL DM yang di rawat di Ruang mellitus yang dirawat di ruang Sampel : sampel yang digunakan
Kenanga dan Murai rawat inap Rumah Sakit Islam sebanyak 3102 orang. Laki-laki
Sampel : sampel dalam Ibnu Sina Bukittinggi sebanyak 1539 sedangkan
penelitian ini adalah 44 Sampel : pada penelitian ini perempuan 1563 orang
responden berjumlah 38 orang
KRITERIA Kriteria : Kriteria insklusi sampel: Kriteria :
SAMPEL 1. Penderita dengan 1. Pasien Diabetes Kriteria seleksi meliputi usia 50
diagnosa DM Mellitus(DM) yang tahun, kiri dan hak ABI≤1.4, dan
2. Penderita DM usia sudah lebih 1 tahun
secara sukarela menandatangani
>50 tahun 2. Tidak ada gangguan pada
3. Pasien DM usia <50 ke empat ekstermitas persetujuan tertulis dalam bentuk
tahun dengan faktor tempat pengukuran persetujuan. Kriteria eksklusi
resiko yaitu Tekanan Darah
termasuk pasien dengan ABI>1,4
merokok, hipertensi, 3. Pasien yang bersedia
dislipidemia menjadi responden (ABI>1,4 menunjukkan pembuluh
Kriteria eksklusi sampel: tidak dapat ditekan), stroke,
1. Responden telah didiagnosis dengan gangguan
mengalami PAD yang
mental atau kognitif gangguan, dan
ditandai dengan amputasi
pada salah satu faktor lain yang menyebabkan
ekstremitas dokter yang merawat menganggap
2. Responden mengalami
subjek tidak cocok untuk
penyakit terminal
dimasukkan dalam penelitian atau
penyertaan lanjutan hingga
penyelesaian riset.
INTERVENSI Intervensi dilakukan dengan Intervensi dilakukan dengan cara Intervensi dilakukan dengan cara :
cara: : 1. Kuesioner dan rekam medis
1. Melakukan 1. Melakukan pengecekan digunakan untuk mensurvei
pengecekan kadar kadar gula darah sewaktu karakteristik umum
gula darah sewaktu 2. Mengukur nilai ABI termasuk gaya hidup,
2. Mengukur nilai ABI kepribadian,
riwayat penyakit, riwayat
keluarga dan pengobatan
dll.
2. ABI diukur dengan sistem
skrining vaskular (VS 1000,
Fukuda Denshi, Tokyo,
Jepang) dengan peserta
3. istirahat dalam posisi
terlentang. Nilai ABI adalah
ob
INSTRUMEN Instrument yang digunakan Instrument Yang digunakan Instrumen yang digunakan dalam
dalam pengumpulan data dalam penelitian menggunakan penelitian ini adalah Kuesioner,
penelitian yaitu lembar glukometer digital untuk rekam medis, dan ABI diukur
observasi mendapatkan hasil ukur kadar dengan sistem skrining vaskular
gula darah pasien DM serta
menggunakan dopler dan
anaroid sphygmomanometer
untuk mendapatkan tekanan
sistolik dari arteri brachialis,
arteri tibialposterior dan arteri
dorsalis pedis. Sedangkan untuk
mendapatkan nilai ABI
(menhitung resio Tekanan Darah
sitolik pembuluh darah arteri
pergelangan kaki dibandingkan
dengan pembuluh darah arteri
lengan, pengeluaran ABI
dikeluarkan sesudah pasien
berbaring 5-10 menit.
UJI - -
STATISTIK
HASIL Ada hubungan kadar gula Hasil penelitian yang dilakukan Hasil penelitian menunjukkan
darah sewaktu dengan nilai terhadap 38 responden di ruang bahwa HbA1c
ABI pada pasien DM rawat inap rumah sakit islam independen berkorelasi linier ke kiri
ibnu sina bukittinggi tahun 2013 dan kanan ABI (semua P <0,001).
tentang korelasi kadar gula darah
dengan nilai angkel bracial
indeks pada pasien
diabetes melitus dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Rata-rata kadar gula darah puasa
pasien Diabetes Melitus di ruang
rawat inap Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina Bukittinggi tahun
2013 adalah 126,34 mg/dL.Rata-
rata nilai Angkel Bracial Indeks
(ABI) pasien Diabetes Melitus di
ruang rawat inap Rumah Sakit
Islam Ibnu Sina Bukittinggi
tahun 2013 adalah 0,95.
Terdapat korelasi negatif antara
kadar gula darah dan nilai ABI
pasien
Diabetes Melitus di ruang rawat
inap Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Bukittinggi tahun 2013,
nilai p = sig 0,002, r = - 0,497.
Dari tabel tersebut dapat tergambar ada 3 artikel yang dilakukan penilaian yang
mana artikel tersebut semuanya memfokuskan atau membahas hal yang sama yaitu
hubungan gula darah sewaktu dengan nilai ankle brachial index (ABI) pada pasien
Diabetes Mellitus . Dimana artikel yang dilakukan penelitian diantaranya ada 2
artikel Bahasa Indonesia dan 1 artikel bebahasa Inggris. Artiket tersebut telah
terpublikasi di database resmi seperti portal garuda, Pubmed dan google scholar.
Dalam 3 artikel penelitian tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu mengetahui
hubungan Gula Darah Sewaktu dengan nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien
Diabetes Mellitus. Selain itu dari tebel dapat dilihat variabel penelitian dari 3 artikel
yang dilakukan literatur review memiliki variabel penelitian yang sama yaitu variabel
inpendennya adalah Gula Daarah Sewaktu dan Hemoglobin terglikasi serta variabel
dependennya yaitu Ankle Brachial Index(ABI)
Dari hasil telaah yang dilakukan dari 3 artikel penelitian, peneliti menggunakan
desain analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini seluruh
pasien Diabetes Mellitus yang berkunjung ke rumah sakit. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam 3 artikel tersebut adalah menggunakan glukometer digital untuk
mendapatkan hasil ukur kadar gula darah pasien DM serta menggunakan dopler dan
anaroid sphygmomanometer untuk mendapatkan tekanan sistolik dari arteri
brachialis, arteri tibialposterior dan arteri dorsalis pedis,lembar observasi. Selain itu
uji statistik yang digunakan yaitu menggunakan uji Chi Square. Dari 3 artikel yang
dilakukan literatur mengatakan bahwa ada hubungan gula darah sewaktu dengan nilai
ankle brachial index (ABI) pada pasien Diabetes Mellitus, dimana didapatkan hasil
yang bermakna antara variabel independen dan variabel dependen dari penilaian hasil
yang ditunjukkan dengan ketiga artikel yang dilakukan literatur review.
Pada artikel pertama dengan judul Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu dengan
Nilai Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Mellitus. Pada artikel ini,
menjabarkan hasil dari penelitian dengan memaparkan masing-masing hasil distibusi
frekuensi hubungan Gula Darah Sewaktu (GDS) dengan Ankle Brachial Index (ABI).
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kadar gula darah sewaktu dengan nilai
Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien DM (p value = 0,000)
Pada arikel kedua dengan judul Korelasi Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan
Nilai Ankle Brachial Index(ABI) pasien Diabetes Mellitus Di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2013. Dalam artikel ini,
menjabarkan hasil penelitian dengan memaparkan masing-masing hasil Rata-rata
kadar gula darah puasa pasien Diabetes Melitus di ruang rawat inap Rumah Sakit
Islam Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2013 adalah 126,34 mg/dL. Rata-rata nilai Angkel
Bracial Indeks (ABI) pasien Diabetes Melitus di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2013 adalah 0,95. Terdapat korelasi negatif antara kadar
gula darah dan nilai ABI pasien Diabetes Melitus di ruang rawat inap Rumah Sakit
Islam Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2013, nilai p = sig 0,002, r = - 0,497.
Pada arikel ketiga dengan judul Hubungan antara hemoglobin terglikasi dan
Indexs Ankle Brachial rendah : studi observasional cross-sectional dari Studi
Evaluasi Penyakit Vaskuler Beijing (Studi TERBAIK). Artikel ini menjabarkan hasil
penelitian: dibandingkan dengan peserta dengan ABI normal, mereka yang
menunjukkan ABI rendah menunjukkan usia yang jauh lebih tua, tingkat merokok,
tingkat denyut jantung (HR), tekanan darah sistolik(SBP), tekanan nadi (PP) yang
lebih tinggi, glukosa plasma puasa(FPG). Trigliserida (TG), protein C-reaktif yang
sangat sensitif (HS-CRP), HbA1c dan kecepatan gelombang nadi pemoralis karotis
(CF-PWV); dan tingkat pravelensi yang lebih tinggi dari hipertensi, diabetes,
penyakit arteri koroner(CAD); dan tingkat yang lebih tinggi pada pengobatan statin,
obat diabetes dan obat kardiovaskuler (semua P<0,001.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari literatur review dari 3 tinjauan artikel mengenai
Hubungan Gula Darah Sewaktu dengan Nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien
Diabetes Mellitus, dapat disimpulkan bahwa ada hubunga kadar gula darah sewaktu
dengan nilai ABI pada pasien Diabetes Mellitus. Dari sekian artikel yang telah
dilakukan review dapat diberikan saran pada penderita Diabetes Mellitus agar
mengontrol glikemik yang baik.

Anda mungkin juga menyukai