Anda di halaman 1dari 64

ASUHAN GIZI PASIEN

TB PARU, CAP DAN HIPERTENSI


DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

LAPORAN
MAGANG

Oleh :
Eka Wildani Kholifaturrahma
NIM. G42191631

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022
ASUHAN GIZI PASIEN
TB PARU, CAP DAN HIPERTENSI
DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

LAPORAN
MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program


Studi D-IV Gizi Klinik Jurusan Kesehatan

Oleh :
Eka Wildani Kholifaturrahma
NIM. G42191631

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022

ii
iii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah Swt atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja (PKL)
tentang “Asuhan Gizi Pasien TB Paru di RSUD Dr. Soetomo Surabaya”. Dalam
penyusunan laporan ini, penulis dapat bantuan, informasi dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Galih Purnasari, S.Gz.,M.Gizi selaku coordinator PKL Program Studi


Gizi Klinik Politeknik Negeri Jember.
2. Ibu Adhiyanti Asikin, DCN,M.Kes,RD selaku Kepala Instalasi Gizi RSUD
Dr. Soetomo Surabaya.
3. Ibu FX. Wahyurin Mitano, SKM.,RD selaku coordinator PKL Instalasi
Gizi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
4. Bapak Nono Tri Nugroho, S.Gz.,RD selaku pembimbing studi kasus di
Ruang RIK 3.
5. Bapak Saiful Anwar, S.TP.,MP selaku Direktur Politeknik Negeri Jember.
6. Ibu Sustin farlinda, S.Kom.,MT selaku Kepala Jurusan Kesehatan
Politeknik Negeri Jember.
7. Ibu dr. Adhiningsih Yulianti, M.Gizi
8. Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian laporan
MAGK ini

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat


kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Surabaya, 10 Desember 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................. 4
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 5
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 9
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................... 9
1.2 TEMPAT DAN LOKASI MAGANG ................................................ 11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 12
2.1. TB Paru ................................................................................................ 12
2.2. CAP ...................................................................................................... 14
2.3. Hipertensi............................................................................................. 14
BAB III. MANAJEMEN ASUHAN GIZI PASIEN TB PARU, CAP DAN
HIPERTENSI ...................................................................................................... 16
3.1 Gambaran Umum Pasien TB Paru, CAP dan Hipertensi ............... 16
3.2 Pengkajian Gizi Pasien TB Paru, CAP dan Hipertensi ................... 16
3.3 Diagnosa Gizi Pasien TB Paru, CAP dan Hipertensi ...................... 24
3.4 Intervensi Gizi Pasien TB Paru, CAP dan Hipertensi ..................... 25
3.4 Monitoring dan Evaluasi Pasien TB Paru, CAP dan Hipertensi ............. 31
3.5 Pembahasan ................................................................................................... 36
3.6 Kesimpulan dan Saran ................................................................................. 40
LAMPIRAN ......................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 61

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Gambaran Umum Pasien ................................................................. 16


Tabel 3. 2 Data Perhitungan Antropometri ..................................................... 17
Tabel 3. 3 Hasil Pemeriksaan Laboratorium ................................................... 18
Tabel 3. 4 Hasil Tanda Fisik Klinis ................................................................... 19
Tabel 3. 5 Riwayat Gizi Sekarang (Recall 24 jam) .......................................... 19
Tabel 3. 6 Riwayat Gizi Dahulu (Anamnase) ................................................... 21
Tabel 3. 7 Terapi Medis ...................................................................................... 23
Tabel 3. 8 Diagnosa Gizi Pasien ......................................................................... 24
Tabel 3. 9 Implementasi Intervensi Gizi Pasien ............................................... 25
Tabel 3. 10 Implementasi Edukasi Pasien ........................................................ 26
Tabel 3. 11 Implementasi Konseling Pasien ..................................................... 26
Tabel 3. 12 Implementasi Monitoring dan Evaluasi Pasien ............................ 29
Tabel 3. 13 Implementasi Pemberian Diet Pasien ............................................ 30
Tabel 3. 14 Monitoring dan Evaluasi ................................................................ 31

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tingkat Asupan Energi Selama Pemorsian .................................. 37


Gambar 2 Tingkat Asupan Protein Selama Pemorsian .................................. 38

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar) .................................... 42


Lampiran 2. Form Asuhan Terstandart ........................................................... 46
Lampiran 3. Skrining Gizi Pasien ..................................................................... 52
Lampiran 4. Total Asupan Ke-1 (6 Desember 2022) ....................................... 54
Lampiran 5. Total Asupan Ke-2 (7 Desember 2022) ....................................... 55
Lampiran 6. Total Asupan Ke-3 (8 Desember 2022) ....................................... 57
Lampiran 7. Total Asupan Ke-4 (9 Desember 2022) ....................................... 59

ix
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Magang diselenggarakan sebagai pendukung salah satu program
belajar dan juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mempraktikkan teori-teori yang sudah didapat dikampus untuk
diterapkan di lapangan. Magang kali ini dalah kegiatan mahasiswa
untuk belajar dari kerja praktis pada rumah sakit yang telah ditentukan
oleh Politeknik Negeri Jember kepada mahasiswanya. Dari kegiatan
magang diharapkan dapat menajdi media yang dapat menumbuhkan
keterampilan dan keahlian pada mahasiswa magang yang dilakukan
oleh mahasiswa program studi Gizi Klinik di Politeknik Negeri
Jember.
Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) merupakan
implementasi dalam pelaksanaan asuhan gizi di rumah sakit. Salah satu
sarana dalam mengaplikasikan pemahaman teori penatalaksanaan diet,
khususnya pada pasien rawat inap, yang memiliki tujuan untuk
memperpendek masa rawat inap di rumah sakit. Adanya Manajemen
Asuhan Gizi Klinik (MAGK) bagi mahasiswa juga menjadi sarana
dalam membantu pemahaman mengenai konsep penatalaksanaan diet.
Masalah gizi klinik adalah masalah gizi yang ditinjau secara individu
mengenai apa yang terjadi dalam tubuh seseorang yang seharusnya
ditanggulangi secara individu. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh
pada proses penyembuhan penyakit dan begitu pula sebaliknya.
Bagi mahasiswa program studi D-IV Gizi Klinik, kegiatan magang
dilakukan pada dua bidang kegiatan, yaitu Manajemen Sistem
Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit (MSPM) dan Manajemen
Asuhan Gizi Klinik (MAGK). Kegiatan Manajemen Asuhan Gizi
Klinik (MAGK) ini adalah salah satu kegiatan yang mendukung
tercapainya kompetensi ahli gizi (registered dietisien) dalam bidang
klinik, diet khusus dan juga konsultasi gizi. Magang ini dilakukan

9
secara langsung di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, selanjutnya
mahasasiswa diberikan satu kasus besar yang nantinya akan dianalisis
menggunakan asuhan gizi klinik.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan Manajemen
Asuhan Gizi Klinik pada pasien dengan penyakit Tumor Mamma
yang dirawat di Ruang Bedah Edelweis di RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
2. Tujuan Khusus
a Mahasiswa mampu melaksanakan anamnase gizi pasien.
b Mahasiswa mampu menganalisa data subyektif dan obyektif
untuk menentukan diagnose gizi pasien.
c Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri,
menganalisa data lab, serta data fisik klinis pasien.
d Mahasiswa mampu menentukan status gizi pasien.
e Mahasiswa mampu merencanakan terapi diet yang sesuai dengan
penyakit dan kebutuhan gizi pasien.
Mahasiswa mampu membuat perencanaan menu sesuai dengan
kebutuhan gizi pasien.
1.3 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
dari bangku perkuliahan khususnya tentang asuhan gizi pada
pasien dengan penyakit Tumor Mamma yang dirawat diruang
Bedah Edelweis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
2. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
tentang diet yang diberikan kepada pasien untuk menunjang
proses penyembuhan.

9
11

1.4 Tempat Dan Lokasi Magang


Lokasi :RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Waktu :5 Desember 2022 – 10 Desember 2022
12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan


disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan
status metabolisme tubuh (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
Pelayanan gizi merupakan bagian dari pelayanan penunjang medis, yang menjadi
tolak ukur mutu pelayanan di rumah sakit karena makanan termasuk kebutuhan
dasar manusia dan merupakan faktor pencegah serta membantu penyembuhan
penyakit (Emiliana, Dhesa and Mayangsari, 2021). Keadaan gizi pasien akan
menentukan proses penyembuhan penyakit yang dijalani pasien khususnya pasien
rawat inap. Pelayanan gizi rawat inap sendiri adalah pelayanan gizi yang dimulai
dari pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi meliputi Implementasi,
penyediaan makanan, penyuluhan/edukasi dan konseling gizi, serta monitoring
dan evaluasi gizi (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Hal ini
bertujuan untuk memberikan pelayanan gizi pada pasien rawat inap agar
mendapatkan asupan makanan yang sesuai dengan kondisinya guna mempercepat
proses penyembuhan serta mempertahankan atau meningkatkan status gizi pasien.

2.1. TB Paru

Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh


banyak faktor, sehingga penanggulangannya tidak cukup dengan pendekatan
medis maupun pelayanan kesehatan saja (Zahro, 2020). Salah satu penyakit yang
perlu mendapatkan perhatian terkait gizi yakni penyakit TB paru, pada tahun 1992
World Health Organization (WHO) telah mencanangkan TB sebagai penyakit
“Global/Emergency”. Diperkirakan juga jumlah pasien TB paru di Indonesia
sekitar 10% dari total jumlah pasien TB di dunia dan merupakan pembunuh
nomor satu di Indonesia (Nurjana, Gunawan and Tjandrarini, 2019). Tuberkulosis
(TB) adalah suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
mycobacterium tuberculosis (Kurniasari, suhartono and Cahyo, 2012). Sebagian
besar bakteri mycobacterium tuberculosis menyerang organ paru-paru (80%),
sedangkan 20% lainnya menyerang organ diluar paru (Dotulong Jendra F.J,
13

Margareth R. Sapulete, 2015). Mikobakterium ini ditransmisikan melalui droplet


di udara, sehingga seorang penderita tuberkulosis paru merupakan sumber
penyebab penularan tuberkulosis paru pada populasi di sekitarnya (Wikurendra,
2020). World Health Organization (WHO) memperkirakan sepertiga penduduk
dunia terinfeski oleh mycobacterium tuberculosis dan 10% di antaranya
mempunyai resiko untuk sakit (Laily, Rombot and Lampus, 2015). Selain itu
WHO (World Health Organization) juga melaporkan bahwa setengah persen dari
penduduk dunia terserang penyakit ini, sebagian besar berada di negara
berkembang yaitu sekitar 75%, salah satu diantaranya di Indonesia. Setiap tahun
ditemukan 539.000 kasus baru TB BTA positif dengan kematian 101.000
penderita. Menurut catatan Departemen Kesehatan, sepertiga penderita tersebut
ditemukan di rumah sakit dan sepertiga lagi di puskesmas, sisanya tidak terdeteksi
dengan baik (Mareta et al., 2012).

Gejala yang paling utama pada pengidap TB Paru adalah batuk selama 2
minggu ataupun lebih, gejala batuk ini biasanya juga diikuti dengan gejala lainnya
seperti batuk berdarah dan berdahak, mengalami sesak nafas, badan akan menjadi
lebih mudah lelah dan lemas, tiap malam hari badan akan mudah berkeringat,
serta penderita akan mengalami penurunan nafsu makan (Nurdiansyah,
Cholissodin and Adikara, 2020). Perlu adanya tindakan pencegahan TB paru guna
memperkecil kemungkinan orang lain tertular TB paru. Seperti adanya Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) TB, hal ini bertujuan untuk
mengurangi risiko penularan TB dan melindungi petugas kesehatan, pengunjung
serta pasien dari penularan TB. Adapun cara pengurangan risiko terhadap
penularan TB paru yakni seperti melakukan diagnosis dini TB, pemisahan pasien
menular, memberikan edukasi kepada pasien dan pelatihan kepada petugas
kesehatan tentang PPI TB.

Etiologi TB paru adalah memiliki ukuran yang sangat kecil, bersifat aerob dan
mampu bertahan hidup dalam sputum yang kering atau ekskreta lain dan sangat
mudah menular melalui ekskresi inhalasi baik melalui nafas, batuk, bersin ataupun
berbicara (droplet infection). Sehingga adanya anggota keluarga yang menderita
14

TB paru aktif, maka seluruh anggota keluarga yang lain akan rentan dengan
kejadian TB paru termasuk juga anggota keluarga dekat. Riwayat kontak anggota
keluarga yang serumah dan terjadi kontak lebih dari atau sama dengan 3 bulan
berisiko untuk terjadinya TB paru terutama kontak yang berlebihan melalui
penciuman, pelukan, berbicara langsung (Kurniasari, 2012). Keluarga yang
serumah dan terjadi kontak lebih dari atau sama dengan 3 bulan berisiko untuk
terjadinya TB paru terutama kontak yang berlebihan melalui penciuman, pelukan,
berbicara langsung (Kurniasari, 2012).

2.2. CAP

Pneumonia komunitas atau community acquired pneumonia (CAP) adalah


pneumonia yang didapat di masyarakat (Faisal et al., 2014). Penyebab pneumonia
utamanya adalah bakteri, walaupun virus, mikroplasma, jamur, berbagai senyawa
kimia maupun partikel dapat menjadi penyebabnya (Sari et al., 2017).
Penatalaksanaan CAP masih merupakan tantangan yang besar bagi para klinisi.
Sebagian besar pasien CAP (80%) biasanya diterapi sebagai pasien rawat jalan,
dimana biasanya diberikan regimen antibiotika tunggal. Sedangkan sisanya sekitar
20% akan memerlukan perawatan di rumah sakit, dimana masih terdapat
perdebatan antara efikasi berbagai pendekatan penatalaksanaan pasien CAP yang
menajalani perawatan ini (Sari et al., 2017). Manifestasi klinis yang tidak khas
seperti hilangnya nafsu makan, penurunan status fungsional, inkontinensia urin
dan jatuh bisa muncul sebagai penanda pneumonia (Sari, Rumende and Harimurti,
2017). CAP juga merupakan infeksi utama penyebab kematian di negara-negara
berkembang. Angka kematian pasien CAP adalah 1 % untuk pasien rawat jalan
dan 12–14% diantara pasien CAP yang dirawat dirumah sakit. Sekitar 10–20%
pasien yang memerlukan perawatan dirumah sakit akan berakhir diruang intensif
(ICU) dan angka kematian diantara pasien tersebutlebih tinggi, yaitu sekitar 30–
40% (Sajinadiyasa, Ngurah Rai and et. al, 2011).

2.3. Hipertensi
15

Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua. Hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer karena termasuk
penyakit yang mematikan. Bahkan, Hipertensi tidak dapat secara langsung
membunuh penderitanya, melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit lain
yang tergolong kelas berat dan mematikan serta dapat meningkatkan resiko
serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal (Pudiastuti, 2013).
Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang (Yulanda and Lisiswanti, 2017) Di Indonesia, Hipertensi
merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas (Ariyanti,
Preharsini and Sipolio, 2020). Di Asia Tenggara hampir 1,5 juta jiwa meninggal
disebabkan oleh menderita hipertensi tiap tahun, kondisi ini menjadikan darah
tinggi menjadi faktor tertinggi penyebab kematian. Peningkatan jumlah orang
dewasa di Indonesia dengan hipertensi mencapai 8% pada tahun 1995 dan
meningkat mencapai 32% tahun 2008 (Suprayitno and Huzaimah, 2020).
BAB III. MANAJEMEN ASUHAN GIZI PASIEN TB PARU, CAP DAN
HIPERTENSI
3.1 Gambaran Umum Pasien TB Paru, CAP dan Hipertensi
1. Identitas Pasien

Tabel 3. 1 Gambaran Umum Pasien

1. Tempat dirawat : RIK 3 2. No. Register :


020613202200046096001
3. Nama : Tn. Hr 4. Tgl MRS : 4 Desember 2022
5. Jenis kelamin : Laki-Laki 6. Tgl KRS : 9 Desember 2022
7. Umur : 61 th 8. Pekerjaan : Cleaning Service
9. Tinggi Lutut : 45 cm 10. Pendidikan : SD (Sekolah Dasar)
11. LLA : 27 cm 12. Agama : Islam
13. %LLA : 85.17% 14. St. Perkawinan : Duda
15. Status gizi : Gizi Baik 16. Alamat : Kedung Klinter
(Lembar Asuhan Standart Terlampir)
2. Gambaran Kasus
Pasien Tn. Hr datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk yang
hilang timbul sejak 2 bulan lalu diikuti dengan batuk darah sejak 2
minggu lalu. Pasien juga mengalami sesak napas, penurunan nafsu
makan dan diikuti penurunan berat badan sejak 2 bulan lalu. Pasien
selalu berkeringat setiap malam, mengalami nyeri telan dan nyeri dada.
Pasien memiliki istri yang meninggal di tahun 2018 dengan penyakit
TB Paru.
3.2 Pengkajian Gizi Pasien TB Paru, CAP dan Hipertensi
1. Skrining Gizi
Pengambilan data berupa skrining gizi dilakukan pada tanggal 5
Desember 2022 dengan menggunakan form MST (untuk pasien
dewasa). Hasil skor skrining yang dilakukan untuk pasien Tn. Hr
didapatkan jumlah skor A sebanyak 1, jumlah skor B sebanyak 1 dan
jumlah skor C sebanyak 4 dan didapatkan kesimpulan status gizi

16
17

berdasarkan penilaian data subjektif adalah gizi buruk dan memerlukan


proses asuhan gizi lebih lanjut oleh dietisien.
(Formulir skrining gizi terlampir)
2. Assesment
a) Antropometri

Tabel 3. 2 Data Perhitungan Antropometri

Antropometri Hasil Interpretasi


LLA 27 cm
Tinggi Lutut 45 cm
TB TB :64.19 – (0.04 x U) +
(2.02 x TL)
:64.19 - (0.04 x 61) +
(2.02 x 45)
:153 cm
BBI BBI :TB – 100
:153 – 100
:53 kg
%LLA = Gizi baik

= 85.17%
IMT = Normal

= 22.65 Kg/m2
Kesimpulan : Status gizi pasien berdasar %LLA dan IMT masuk dalam
kategori status gizi normal
b) Perhitungan Kebutuhan Pasien
BMR = 66 + (13.7 + BBI ) + (5 x TB) – (6.8 x U)
= 66 + (13.7 x 53) + (5 x 153) – (6.8 x 61)
= 1137 kkal
18

TEE = BMR x Fa x Fs
= 1137 x 1.2 x 1.5
= 2047 kkal
Protein = 1.5 gr x BBI
= 1.5 x 53
= 80 gr x 4 = 320 kkal
Lemak = 22% x Energi

= 22% x 2047 kkal

= 511.75 kkal / 9 = 57 gr
Karbohidrat = 59% x Energi

= 59% x 2047 kkal

= 1207.73 kkal / 4 = 302 gr

c) Biokimia

Tabel 3. 3 Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Angka Tanggal Pemeriksaan


Pemeriksaan Normal
4/12/22 8/12/22
1. Hb 13.3-16.6 11.2 g/dL 11.6 g/dL
g/dL
2. Albumin 3.4-5 3.49 g/dL 3.38 g/dL
g/dL
3. WBC 3.37- 93.10 U/L 10.79 U/L
10.103
U/L
4. % Lymph 23.1- 16.8% 8.8%
49.9%
5. PO2 80-120 77 mmHg 64 mmHg
mmHg
19

6. CRP <0.5 10.39 7.72 mg/dL


mg/dL mg/dL
Sumber : eucalyptus RSUD Dr. Soetomo Surabaya

d) Fisik Klinis

Tabel 3. 4 Hasil Tanda Fisik Klinis

No. Jenis Nilai Tanggal Pemeriksaan


Pengukuran Normal 4/12/22 5/12/22 6/12/22 7/12/22 8/12/22 9/12/22
1. Kesadaran GCS 456 GCS GCS GCS GCS GCS GCS
456 456 456 456 456 456
2. Tensi 120/80 110/76 112/80 130/74 130/74 130/80 110/70
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
3. Suhu 36-37 oC 37 oC 36 oC 36 oC 36 oC 36 oC 36 oC
4. RR 24x/menit 18 20 20 20 20 20
x/menit x/menit x/menit x/menit x/menit x/menit
Sumber : eucalyptus RSUD Dr. Soetomo Surabaya

e) Riwayat Gizi Sekarang


Recall dilakukan guna untuk memantau asupan pasien selama di
rumah sakit. Berikut hasil perhitungan recall 24 jam asupan makan pasien
di Rumah Sakit tanggal 6 Desember 2022 adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 5 Riwayat Gizi Sekarang (Recall 24 jam)

Waktu Hidangan Bahan Berat Energi P L KH


Makanan
Makan Nasi Beras 30 135 2.25 0.225 29.85
pagi
(07.00)
Telur Telur 25 38.5 3.1 2.7 0.175
Semur
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Tahu grg Tahu 25 20 2.725 1.175 0.2
20

Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0


Oseng Kacang 15 4.65 0.345 0.015 0.795
pjg
Tg 5 1.7 0.185 0.06 0.215
pendek
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Susu Susu 0 0 0 0 0
Selingan Biskuit Regal 12 8.4 0.12 0.24 1.44
pagi
(09.00)
Telur Telur 50 77 6.2 5.4 0.35
rebus
Makan Nasi Beras 50 180 3 0.3 39.8
siang
(12.00)
Telur Telur 25 38.5 3.1 2.7 0.175
semur
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Tempe Tempe 10 11.9 0.44 0.35 1.83
bistik
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Capcay Wortel 10 3.6 0.1 0.06 0.76
Sw ijo 5 0.45 0.05 0.005 0.085
Kol 5 1.25 0.12 0.01 0.245
Minyak 3.5 30.94 0 3.5 0
Buah Salak 0 180 3 0.3 39.8
Selingan Biskuit Malkist 18 21.6 0.36 0.81 3.42
sore
(14.00)
Makan Nasi Beras 30 135 2.25 0.225 29.85
21

sore
(16.30)
Ayam bali Ayam 30 89.4 5.46 7.5 0
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Tahu bb Tahu 25 20 2.725 1.175 0.2
gadon
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Tumis Kangkung 15 4.2 0.51 0.105 0.585
Tg 10 3.4 0.37 0.12 0.43
pendek
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Buah Pisang 100 120 1.2 0.2 31.8
raja
Total 1122.29 34.61 46.87 142.21
% Asupan 54.83 43.26 82.24 47.09
Sumber: Data primer wawancara asupan makan pasien dalam 24 jam (tanggal 6
Desember 2022)

f) Riwayat Gizi Dahulu


Riwayat gizi dahulu atau anamnase dilakukan untuk mengetahui
total asupan atau kebiasaan asupan pasien selama dirumah. Berikut hasil
anamnase yang telah didapat :

Tabel 3. 6 Riwayat Gizi Dahulu (Anamnase)

Waktu Hidangan Bahan Berat Energi P L KH


Makanan
Makan Nasi Beras 50 90 1.5 0.15 19.9
pagi
(07.00)
Ayam Ayam 20 59.6 3.64 5 0
goreng
22

Minyak 5 44.2 0 5 0
Tahu kare Tahu 50 40 5.45 2.35 0.4
Santan 5 6.1 0.1 0.5 0.38
Tempe Tempe 75 89.25 3.3 2.625 13.725
goreng
Minyak 5 44.2 0 5 0
Sayur Bayam 30 4.8 0.27 0.12 0.87
bening
lb siam 10 3 0.06 0.01 0.67
Buah Pisang 100 108 1 0.8 24.3
Teh Teh 15 44.85 3.615 0.525 8.85
Gula 60 236.4 0 0 56.4
Biskuit Malkist 36 43.2 0.72 1.62 6.84
Selingan Biskuit Malkist 60 72 1.2 2.7 11.4
pagi
(09.00)
Makan Nasi Beras 50 90 1.5 0.15 19.9
siang
(12.00)
Ayam Ayam 20 59.6 3.64 5 0
goreng
Minyak 5 44.2 0 5 0
Tahu kare Tahu 50 40 5.45 2.35 0.4
Santan 5 6.1 0.1 0.5 0.38
Tempe Tempe 75 89.25 3.3 2.625 13.725
goreng
Minyak 5 44.2 0 5 0
Biskuit Malkist 36 43.2 0.72 1.62 6.84
Selingan Biskuit Malkist 60 72 1.2 2.7 11.4
sore
23

(14.00)
Makan Nasi Beras 50 90 1.5 0.15 19.9
sore
(16.30)
Ayam Ayam 20 59.6 3.64 5 0
goreng
Minyak 5 44.2 0 5 0
Tahu kare Tahu 50 40 5.45 2.35 0.4
Santan 5 6.1 0.1 0.5 0.38
Tempe Tempe 75 89.25 3.3 2.625 13.725
goreng
Minyak 5 44.2 0 5 0
Biskuit Malkist 36 43.2 0.72 1.62 6.84
Total 1806.30 52.14 73.85 240.71
% Asupan 88.24 65.17 129.56 79.70

g) Terapi Medis

Tabel 3. 7 Terapi Medis

No. Tanggal Terapi Medis


6/12/22 7/12/22 8/12/22 9/12/22
1. O2 NK 4 lpm O2 NK 4 lpm O2 NK 4 lpm O2 NK 4 lpm
2. IVFD NaCl IVFD NaCl 0.9 IVFD NaCl 0.9 IVFD NaCl
0.9 1000 1000 cc/24 jam 1000 cc/24 jam 0.9 1000
cc/24 jam IV IV => Inf NaCl IV => Inf NaCl cc/24 jam IV
0.9% 500cc/24 0.9% 500cc/24 => Inf NaCl
jam jam 0.9%
500cc/24 jam
3. Inj Inj Traneksamat Inj Ampicilline- Inj
Ampicilline- 3x500mg IV subactam 4x1.5 Traneksamat
subactam gr IV 3x500mg IV
24

4x1.5 gr IV
4. Inj Inj Vitamin K Inj Vitamin K Inj Vitamin K
Traneksamat 3x1 IV 3x1 IV 3x1 IV
3x500 mg IV
5. Tab Codein Inj Furosemide Inj Furosemide Inj
3x10mg PO 2x20mg IV 2x20mg IV Furosemide
2x20mg IV
6. Candesartan Tab Codein Tab Codein Tab Codein
1x16mg PO 3x10mg PO 3x10mg PO 3x10mg PO
7. Tab Adalat Candesartan Candesartan Candesartan
Orors 1x30 1x16mg PO 1x16mg PO 1x16mg PO
mg PO
8. Chest Tab Adalat Tab Adalat Tab Adalat
Physiotherapy Oros 1x30mg Oros 1x30mg Oros 1x30mg
PO PO PO
9. Chest Chest Chest
Physiotherapy Physiotherapy Physiotherapy
10. Vitamin B6 1x1 Vitamin B6 1x1 Vitamin B6
tab PO tab PO 1x1 tab PO
11. PRO KRS

3.3 Diagnosa Gizi Pasien TB Paru, CAP dan Hipertensi

Tabel 3. 8 Diagnosa Gizi Pasien

Problem Etiologi Sign/Sympton


NC-2.2 Perubahan nilai Pasien mengalami batuk Ditandai dengan hasil lab
lab terkait gizi disertai darah HB dan Albumin
dibawah nilai normal
NC-2.2 Perubahan nilai Pasien mengalami Ditandai dengan
lab terkait gizi peradangan atau infeksi %Lymph dan CRP tidak
dalam tubuh masuk dalam kategori
25

normal
NC-2.2 Perubahan nilai Pasien mengalami sesak Ditandai dengan hasil lab
lab terkait gizi napas PO2 dibawah dari nilai
normal
NI-2.1 Asupan oral in Pasien tidak Ditandai dengan hasil
adekuat menghabiskan makanan recall energy 54.83%,
dari RS berkaitan dengan protein 43.26%, lemak
susah menelan yang 82.24% dan karbohidrat
dialami pasien 47.09%
NI-5.6.2 Kelebihan Kurang tepat dalam Ditandai dengan hasil
asupan lemak pemilihan makanan yang anamnase lemak yakni
sehat sehari-hari 129.56%
(Lembar PAGT Diagnosa Gizi Terlampir)
3.4 Intervensi Gizi Pasien TB Paru, CAP dan Hipertensi
1. Implementasi Intervensi Gizi Pasien

Tabel 3. 9 Implementasi Intervensi Gizi Pasien

Terminologi Parameter Interprestasi


ND-1.2.1 Merubah tekstur Memberikan makanan
makanan lunak untuk
mempermudah pasien
menelan makanan.
Diberikan diet TKTP
(Tim)
ND-1.1 Rekomendasi Energi Energi diberikan cukup
menggunakan rumus
Harris Benedict dengan
mempertimbangkan
faktor usia, TB, BB, Fad
an Fs. Didapatkan hasil
perhitungan yakni 2047
26

kkal
Rekomendasi Protein Protein diberikan tinggi
1.5 gr/kg BB didapatkan
hasil 80 gr (320 kkal)
Rekomendasi Lemak Lemak cukup 22% dari
kebutuhan energi total
didapatkan hasil
perhitungan 57 gr
(511.75 kkal)
Rekomendasi Karbohidrat diberikan
Karbohidrat 59% dari total energi
didapatkan hasil 302 gr
(1207.73 kkal)
Rekomendasi Panenteral Diberikan D5 500 ml
Rute Oral
Bentuk Lunak (Nasi tim)
Ffrekuensi 3x makanan utama
2x selingan

2. Implementasi Edukasi

Tabel 3. 10 Implementasi Edukasi Pasien

Terminologi Parameter Interpretasi


E-1.1 Edukasi selama pasien di Edukasi dilakukan setiap
rawat hari selama pasien
dirawat dirumah sakit

3. Implementasi Konseling Pasien

Tabel 3. 11 Implementasi Konseling Pasien

Terminologi Parameter Interpretasi


27

C-1.1 Cognitive Behaviour a. Memberikan informasi


Theory dan pemahaman
kepada pasien dan
keluarga pasien
tentang prinsip dan
syarat diet TKTP
b. Memberikan informasi
dan pemahaman
kepada pasien untuk
memaksimalkan
asupan yang telah
diberikan oleh rumah
sakit.
c. Memberikan informasi
dan pemahaman
kepada pasien terkait
makanan yang
dianjurkan dan yang
tidak dianjurkan untuk
pasien.
Sasaran Pasien dan Keluarga
Pasien
Waktu Pelaksanaan Sebelum pasien pulang
dari Rumah Sakit
Tempat Ruang RIK 3 kamar 213
Metode Ceramah dan Tanya
Jawab
Materi - Menjelaskan
pengertian diet
TKTP.
28

- Menjelaskan
prinsip dan syarat
diet TKTP.
- Menjelaskan
bahan makanan
atau minuman
yang dianjurkan
dan tidak
dianjurkan.
29

4. Implementasi Monitoring dan Evaluasi Pasien

Tabel 3. 12 Implementasi Monitoring dan Evaluasi Pasien

Anamnese Terminologi Parameter Waktu Metode Evaluasi/Target Pelaksanaan


Biokimia BD-1.10.1 HB Pada waktu Pencatatan dari ecalyptus Hasil menunjukkan memasuki
BD-1.11.1 Albumin pemeriksaan angka normal
BD-1.11 %Lymph
dan CRP
Asupan FH-1.1.1 Asupan Setiap hari Recall pasien Monitor dan memantau perubahan
makan energi melakukan recall asupan makan pasien, target yang
FH-1.5.3.1 Asupan pada pasien diharapkan minimal 80% asupan
protein
FH-1.5.1.1 Asupan
lemak
FH-1.5.5.1 Asupan
Karbohidrat
Dietary FH-5.1 Pengetahuan Sebelum pasien Ceramah dan Tanya jawab Pasien dan keluarga pasien paham
History pasien dan pulang dari RS tentang prinsip dan syarat diet
keluarga TKTP.
30

pasien
(Lembar Monitoring dan Evaluasi Terlampir)
5. Implementasi Pemberian Diet Pasien

Tabel 3. 13 Implementasi Pemberian Diet Pasien

Tanggal Jenis Rute Bentuk Frekuensi Kebutuhan Implementasi Asupan Tingkat


Diet Konsumsi

6/12/22 TKTP Oral Lunak 3x makanan E :2047 kkal E :1962 kkal E :397.6 E :19.42%
utama dan 1x
P :80 gr P :81.54 gr P :9.6 P :12%
selingan
L :57 gr L :60.4 gr L :1.44 L :2.53%
KH :302 gr KH :261.86 gr KH :85 KH :28.15%

7/12/22 TKTP Oral Lunak 3x makanan E :2047 kkal E :1902.9 kkal E :1379.95 E :67.41%
utama dan 1x
P :80 gr P :78.87 gr P :49.64 P :62.04%
selingan
L :57 gr L :69.66 gr L :44.09 L :77.36%
KH :302 gr KH :244.24 gr KH :197.91 KH :65.55%

8/12/22 TKTP Oral Lunak 3x makanan E :2047 kkal E :1989.15 E :1397.05 E :68.25%
utama dan 1x
31

selingan P :80 gr kkal P :51.66 P :64.58%


L :57 gr L :48.2 L :84.55%
P :81.11 gr
KH :302 gr KH :193.76 KH :64.16%
L :66.16 gr
KH :276.30 gr

9/12/22 TKTP Oral Lunak 3x makanan E :2047 kkal E :1882.85 E :1393.05 E :68.05%
utama dan 1x kkal
P :80 gr P :45.52 P :56.89%
selingan
L :57 gr P :71.19 gr L :45.06 L :79.05%
KH :302 gr L :58.65 gr KH :205.48 KH :68.04%
KH :274.01 gr

(Perhitungan Terlampir)

3.4 Monitoring dan Evaluasi Pasien TB Paru, CAP dan Hipertensi


Tabel 3. 14 Monitoring dan Evaluasi

Tgl Antropometri Biokimia Fisik/Klinik Diet Edukasi Identifikasi Rencana


Masalah Tindak Lanjut
Hasil Normal
Baru
32

5/12/22 LLA :27 cm Hb :11.2 Hb :13.3- Kesadaran TKTP Edukasi pasien Pasien susah Memberikan
g/dL 16.6 g/dL :GCS 456 untuk makan karena makanan bentuk
TL :45 cm
menghabiskan mengalami lunak
TB :153 cm Albumin Albumin Tensi
makanan yang kesusahan
BB :53 kg :3.49 g/dL :3.4-5 :112/80
telah diberikan menelan
%LLA :85.17% WBC g/dL mmHg
beserta susu
IMT :22.65 :93.10 WBC Suhu :36 oC
yang diberikan
kg/m2 U/L :3.37- RR
setiap pagi
%Lymph 10.103 :20x/menit
:16.8% U/L
PO2 :77 %Lymph
mmHg :23.1-
CRP 49.9%
:10.39 PO2 :80-
mg/dL 120
mmHg

CRP :<0.5
mg/dL
33

6/12/22 LLA :27 cm - - Kesadaran TKTP Edukasi pasien Pasien hanya Memberikan
:GCS 456 untuk segera mau edukasi pada
TL :45 cm
mengkonsumsi konsumsi roti pasien dan
TB :153 cm Tensi
makanan bila tawar saja keluarga pasien
BB :53 kg :130/74
sudah tidak terkait
%LLA :85.17% mmHg
lagi puasa pentingnya
IMT :22.65 Suhu :36 oC
asupan terhadap
kg/m2 RR
proses
:20x/menit
pemulihan
pasien

7/12/22 LLA :27 cm - - Kesadaran TKTP Edukasi pasien Asupan Edukasi pasien
:GCS 456 untuk lebih pasien masih terkait
TL :45 cm
ditingkatkan kurang dari pentingnya
TB :153 cm Tensi
terkait kebutuhan asupan terhadap
BB :53 kg :130/74
makanan yang proses
%LLA :85.17% mmHg
telah pemulihan
IMT :22.65 Suhu :36 oC
disediakan
kg/m2 RR
34

:20x/menit

8/12/22 LLA :27 cm Hb :11.6 Hb :13.3- Kesadaran TKTP Edukasi pasien Pasien tidak Mengganti susu
g/dL 16.6 g/dL :GCS 456 terhadap bisa dengan pan-
TL :45 cm
pentingnya meminum enteral dan
TB :153 cm Albumin Albumin Tensi
susu dan susu dan memperbolehkan
BB :53 kg :3.38 g/dL :3.4-5 :130/80
konsumsi pasien ingin pasien meminum
%LLA :85.17% WBC g/dL mmHg
makanan yang minum teh teh hangat
IMT :22.65 :10.79 WBC Suhu :36 oC
telah hangat dengan frekuensi
kg/m2 U/L :3.37- RR
disediakan tidak sering
%Lymph 10.103 :20x/menit
:8.8% U/L
PO2 :64 %Lymph
mmHg :23.1-
CRP :7.72 49.9%
mg/dL PO2 :80-
120
mmHg

CRP :<0.5
35

mg/dL

9/12/22 LLA :27 cm - - Kesadaran TKTP Edukasi pasien Pasien Memberikan


:GCS 456 terhadap diperbolehkan pelayanan
TL :45 cm
makanan dan pulang meski konsultasi gizi
TB :153 cm Tensi
minuman yang asupan pasien secara online
BB :53 kg :110/70
dianjurkan dan masih
%LLA :85.17% mmHg
tidak tergolong
IMT :22.65 Suhu :36 oC
dianjurkan kurang baik
kg/m2 RR
dikonsumsi
:20x/menit
selama proses
pemulihan
dirumah
36

3.5 Pembahasan
1. Antropometri
Pengukuran antropometri Tn. Hr dilakukan pada tanggal 5 Desember
2022. Pengukuran antropometri yang dilakukan pada pasien meliputi
pengukuran LLA dan TL, hal ini dikarenakan pasien kesulitan untuk turun
dari tempat tidur. Berikutnya dilakukan perhitungan estimasi tinggi badan
dan estimasi berat badan. Setelah itu dilakukan perhitungan status gizi
menggunakan %LLA dengan hasil 85.17% dan IMT dengan hasil 22.65
kg/m2. Kedua perhitungan tersebut menunjukkan status gizi yang normal.
2. Biokimia
Pemeriksaan lab pertama dilakukan pada tanggal 4 Desember 2022.
Didapatkan hasil Hb dan CRP melebihi batas normal. Sedangkan untuk
%Lymph dan PO2 kurang dari batas normal dan nilai albumin dan WBC
berada pada batas normal. Berikutnya pemeriksaan kedua pada tanggal 8
Desember 2022 nilai Hb dan CRP masih melebihi batas normal. Sedangkan
untuk %Lymph dan PO2 masih dibawah batas normal. Berikutnya untuk
hasil WBC dan albumin berada pada batas normal. Data lab ini adalah satu
cara tenaga medis dapat menentukan diagnosa bagi pasien dan dapat
menentukan tindakan selanjutnya untuk pemulihan kondisi pasien.
3. Fisik Klinis
Kondisi fisik pasien ketika datang ke rumah sakit pada tanggal 4
Desember 2022 dengan keluhan batuk yang hilang timbul sejak 2 bulan lalu
diikuti dengan batuk darah sejak 2 minggu lalu. Pasien juga mengalami
sesak napas, penurunan nafsu makan dan diikuti penurunan berat badan
sejak 2 bulan lalu. Pasien selalu berkeringat setiap malam, mengalami nyeri
telan dan nyeri dada.
Salah satu diagnosa yang didapat pasien adalah hipertensi, tetapi dari hasil
pengamatan diketahui bahwa tekanan darah pasien masih tergolong dalam
batas normal. Begitu juga mengenai kesadaran, suhu badan dan respiratory
rate.
4. Tingkat Aaaaasupan Gizi
37

a Tingkat Asupan Energi


Sebelum dilakukan pemberian asupan kepada pasien.
Dilakukan skrining dan wawancara terkait kemampuan pasien
dalam mengkonsumsi makanan. Mulai dari tekstur dan alergi.
Berikutnya dilakukan perhitungan kebutuhan zat gizi untuk pasien,
didapatkan kebutuhan energi pasien yakni 2047 kkal. Pasien
diberikan diet TKTP, dengan bentuk lunak (nasi tim), rute oral,
frekuensi 3x makanan utama dan 2x selingan. Tingkat asupan
energy pasien selama intervensi pada tanggal 6-9 Desember 2022
adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Tingkat Asupan Energi Selama Pemorsian

Asupan Energi
2500
Jumlah Asupan Kkal

2000

1500

1000
Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V
Asupan Energi 397.6 1379.95 1397.05 1393.05
Kebutuhan Energi 2047 2047 2047 2047

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan asupan


pasien dari hari ke-1 hingga hari ke-2 hal ini berkaitan dengan kondisi pasien
yang diperintahkan berpuasa untuk kepentingan medis. Presentase asupan dari
hari ke-1 19.42% sedangkan untuk hari ke-2 yakni 67.41%. Berikutnya pada hari
ke-3 68.25% dan ke-4 68.05% asupan pasien sejajar. Hal ini berkaitan dengan
kondisi pasien yang sudah tidak lagi diperintahkan puasa, tetapi sayangnya asupan
pasien masih berada dibawah kebutuhan.
38

b. Tingkat Asupan Protein

Kebutuhan protein tinggi yakni 80 gr. Perhitungan ini


berasal dari 1.5 gr/kg BB. Berikut tingkat asupan protein pasien
selama intervensi pada tanggal 6-9 Desember 2022 adalah sebagai
berikut:

Gambar 2 Tingkat Asupan Protein Selama Pemorsian

Asupan Protein
100
Jumlah Asupan Kkal

80

60

40

20
Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V
Asupan Protein 9.6 49.64 51.66 45.52
Kebutuhan Protein 80 80 80 80

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan asupan


pasien dari hari ke-1 hingga hari ke-2 hal ini berkaitan dengan kondisi pasien
yang diperintahkan berpuasa untuk kepentingan medis. Presentase asupan dari
hari ke-1 12% sedangkan untuk hari ke-2 yakni 62.04%. Berikutnya pada hari ke-
3 64.58% dan ke-4 56.89% asupan pasien sejajar. Hal ini berkaitan dengan
kondisi pasien yang sudah tidak lagi diperintahkan puasa, tetapi sayangnya asupan
pasien masih berada dibawah kebutuhan.

c. Tingkat Asupan Lemak

Kebutuhan lemak cukup yakni 22% dari total energi, dengan hasil 57 gr.
Berikut tingkat asupan lemak pasien selama intervensi pada tanggal 6-9 Desember
2022 adalah sebagai berikut:
39

Asupan Lemak
100

Jumlah Asupan Kkal


80

60

40

20
Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V
Asupan Lemak 1.44 44.09 48.2 45.06
Kebutuhan Lemak 57 57 57 57

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan


asupan pasien dari hari ke-1 hingga hari ke-2 hal ini berkaitan dengan kondisi
pasien yang diperintahkan berpuasa untuk kepentingan medis. Presentase asupan
dari hari ke-1 2.53% sedangkan untuk hari ke-2 yakni 77.36%. Berikutnya pada
hari ke-3 84.55% dan ke-4 79.05% asupan pasien sejajar. Hal ini berkaitan dengan
kondisi pasien yang sudah tidak lagi diperintahkan puasa, tetapi sayangnya asupan
pasien masih berada dibawah kebutuhan

d. Tingkat Asupan Karbohidrat

Kebutuhan karbohidrat cukup yakni 59% dari total energi, dengan hasil 302
gr. Berikut tingkat asupan karbohidrat pasien selama intervensi pada tanggal 6-9
Desember 2022 adalah sebagai berikut:
40

Asupan Karbohidrat
350

Jumlah Asupan Kkal


300

250

200
Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V
Asupan Karbohidrat 85 197.91 193.76 205.48
Kebutuhan
302 302 302 302
Karbohidrat

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan asupan


pasien dari hari ke-1 hingga hari ke-2 hal ini berkaitan dengan kondisi pasien
yang diperintahkan berpuasa untuk kepentingan medis. Presentase asupan dari
hari ke-1 28.15% sedangkan untuk hari ke-2 yakni 65.55%. Berikutnya pada hari
ke-3 64.16% dan ke-4 68.04% asupan pasien sejajar. Hal ini berkaitan dengan
kondisi pasien yang sudah tidak lagi diperintahkan puasa, tetapi sayangnya asupan
pasien masih berada dibawah kebutuhan

3.6 Kesimpulan dan Saran

 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan intervensi yang dilakukan dapat disimpulkan


bahwa tidak terdapat masalah gizi terkait antropometri, tetapi terdapat masalah
gizi berkaitan dengan data lab dan asupan pasien. Perlu adanya konsultasi lebih
lanjut guna memaksimalkan asupan pasien hingga tercapai kebutuhan asupan
pasien.

 Saran

Pihan Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebaiknya dapat melakukan
modifikasi diet dengan penambahan ekstra madu atau jenis makanan dan
41

minuman lain yang diminati pasien guna menambah kebutuhan energi pasien,
sehingga asupan pasien dapat mencapai minimal 80%.
42

LAMPIRAN

Lampiran 1. PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar)


CATATAN ASUHAN GIZI
RESUME PAGT
Nama :Tn. Hr Jenis Kelamin :Laki-laki
Umur :61 th Nomor Register :020613202200046096001

Asessment
Diagnosa Gizi Intervensi Monitoring Evaluasi
Data Dasar Identifikasi Masalah

NC-2.2 Perubahan nilai ND-1.1 Pemberian diet

Laboratorium : Nilai lab HB, %Lymph, lab pasien berkaitan TKTP dengan tekstur BD-1.10 Nilai lab

dan PO2 kurang dari dengan batuk darah dan lunak, rute oral, pasien menjadi normal
Hb :11.6 g/dL (↓) sesak napas yang frekuensi 3x makanan ketika dilakukan
normal sedangan nilai
%Lymph :8.8% (↓) dialami pasien ditandai utaman dan 2x selingan pemeriksaan lab
lab CRP lebih dari batas
PO2 :64 mmHg (↓) dengan hasil lab Hb, guna
normal mencukupi berikutnya
CRP : 7.72 mg/dL (↑) %Lymph, PO2 dan CRP kebutuhan pasien
tidak berada pada batas
43

normal dengan hasil lab


secara berurutan yakni
11.6 g/dL, 8.8%, 64
mmHg dan 7.72 mg/dL

NI-2.1 Kekurangan ND-1.1 Pemberian diet


Intake oral berkaitan TKTP dengan tekstur
Riwayat Gizi Sekarang dengan kemampuan lunak, rute oral,
: pasien menghabiskan frekuensi 3x makanan FH-1.1 Total asupan
- Asupan energi, makanan ditandai utaman dan 2x selingan pasien sesuai dengan
E :1122.29 kkal
protein, lemak dengan hasil recall total guna mencukupi kebutuhan yang telah
(54.83%)
dan karbohidrta asupan energi 54.83%, kebutuhan pasien ditentukan dan selalu
P :34.61 gr (43.26%)
< kebutuhan total asupan protein dipantau setiap hari
L :46.87 gr (82.24%) E-1 Memberikan
43.26%, total asupan
KH :142.21 gr edukasi gizi pada pasien
lemak (82.24%) dan
(47.09%) untuk dapat
total asupan karbohidrat
mengkonsumsi
(47.09%)
makanan porsi kecil

Riwayat Gizi Dahulu : - Asupan energi, NI-2.1 kekurangan dengan frekuensi sering
protein dan intake oral berkaitan guna untuk
44

E :1806.3 kkal karbohidrat < dengan kemampuan meningkatkan asupan


(88.24%) kebutuhan pasien mengahbiskan pasien.
P :52.14 gr (65.17%) - Asupan lemak > makanan selama
kebutuhan
L :73.83 gr (129.56%) dirumah dintandai
KH :240.71 gr dengan hasil anamnase
(79.70%) total asupan energi
88.24%, total asupan
protein 65.17% dan
total asupan karbohidrat
79.70%

NI-5.6.2 Kelebihan
asupan lemak berkaitan
dengan cara pengolahan
makanan selama
dirumah ditandai
dengan hasil anamnase
total asupan lemak
yakni 129.65%
45

Total Asupan :

E :1393.05 kkal - Asupan energi,


(68.05%) protein, lemak
P :45.52 gr (56.89%) dan karbohidrat
L :45.06 gr (79.05%) < kebutuhan
KH :205.48 (68.04%)
46

Lampiran 2. Form Asuhan Terstandart

A. Identitas Pasien

1. Tempat dirawat : RIK 3 2. No. Register :


020613202200046096001
3. Nama : Tn. Hr 4. Tgl MRS : 4 Desember 2022
5. Jenis kelamin : Laki-Laki 6. Tgl KRS : 9 Desember 2022
7. Umur : 61 th 8. Pekerjaan : Cleaning Service
9. Tinggi Lutut : 45 cm 10. Pendidikan : SD (Sekolah Dasar)
11. LLA : 27 cm 12. Agama : Islam
13. %LLA : 85.17% 14. St. Perkawinan : Duda
15. Status gizi : Gizi Baik 16. Alamat : Kedung Klinter

B. Pola Makan Pasien

Frekuensi
Bahan Makanan 1–4 x < 1x / tidak Ket
≥1x / hr
/mgg mg pernah
1. KH :
Nasi √ Nasi 3x/hr
jml ½ P
2. LH : Ayam
Ayam √ 1x/mgg jml
Ikan √ 1P dan Ikan
2x/mgg jml
2P
3. LN : Tempe 3x/hr
Tempe √ jml 3P dan
Tahu √ tahu 3x/hr
jml 2P
4. Sayuran : Buncis,
47

Buncis √ wortel, kol


Wortel √ 3x/mgg jml
Kol √ ½ P.
Kangkung √ Kangkung
Bayam √ 2x/mgg jml
Kacang panjang √ ½ P. Kacang

Lb. Siam √ panjang dan


lb. siam
2x/mgg jml
½P
5. Buah : Pisang
Pisang √ 2x/mgg jml
1P
6. Minuman : Teh 1x/hr
Teh √ jml 600 ml
7. Lain – lain : Malkist
Malkist √ 3x/hr jml 36
gr

Jam makan :

- Pagi :07.00
- Snack :10.00
- Siang :14.00
- Malam :19.00
C. Kebiasaan Hidup
1. Merokok : ya / tidak
2. Minum alkohol : ya / tidak
3. Obat – obatan yang biasa diminum : tidak ada
4. Olahraga : ya / tidak (Berjalan kaki pagi selama 30 menit)

D. Riwayat Penyakit :
48

Riwayat penyakit keluarga :TB Paru (Berasal dari istri yang meninggal
pada tahun 2018)
Riwayat penyakit sekarang :TB Paru terkonfirmasi + CAP + Hipertensi
Riwayat penyakit dahulu :Diabetes Mellitus, Hipertensi, TB Paru,
OAT, Asma disangkal
E. Anamnese Makanan Sehari
a Makan Pagi (07.00)
Nasi ½ ctg (50 gr), ayam ½ ptg (20 gr), tahu 2 ptg (50 gr), tempe 3
ptg (75 gr), teh 1 gls (600 ml), malkist 3 bj (36 gr)
b Snack (10.00)
Malkist 5 bj (60 gr)
c Makan Siang (14.00)
Nasi ½ ctg (50 gr), ayam ½ ptg (20 gr), tahu 2 ptg (50 gr), tempe 3
ptg (75 gr), malkist 3 bj (36 gr)
d Snack (16.00)
Malkist 5 bj (60 gr)
e Makan Malam (19.00)
Nasi ½ ctg (50 gr), ayam ½ ptg (20 gr), tahu 2 ptg (50 gr), tempe 3
ptg (75 gr), malkist 3 bj (36 gr)

Energi Protein Lemak KH


Analisis Zat Gizi
(kkal) (gr) (gr) (gr)
a. Hasil 1806.30 52.14 73.85 240.71
anamnese
b. Hasil 2047 80 57 302
perhitungan
c. Recall 24 jam 1122.29 34.61 46.87 142.21
% asupan (a / b) 88.24 65.18 129.56 79.71
% asupan (c / b) 54.83 43.26 82.23 47.09

F. Data Fisik / Klinis / Laboratorium


49

1. Data klinis :

Jenis Tanggal Pemeriksaan


No Nilai
Pengukura 4/12/2 5/12/2 6/12/2 7/12/2 8/12/2 9/12/2
. Normal
n 2 2 2 2 2 2
1. Kesadaran GCS GCS GCS GCS GCS GCS GCS
456 456 456 456 456 456
456
2. Tensi 120/80 110/7 112/8 130/7 130/7 130/8 110/7
mmHg 6 0 4 4 0 0
mmH mmH mmH mmH mmH mmH
g g g g g g
3. Suhu 36-37 oC 37 oC 36 oC 36 oC 36 oC 36 oC 36 oC
4. RR 24x/men 18 20 20 20 20 20
it x/men x/men x/men x/men x/men x/men
it it it it it it

2. Keluhan :
- Perubahan berat badan : ya / tidak, sejak :Bulan Oktober
- Nafsu makan : turun / tetap, sejak :Bulan Oktober
- Mual : ya / tidak, sejak :Masuk RS
- Diare / konstipasi : ya / tidak, sejak :
- Anorexia : ya / tidak, sejak :Bulan Oktober
- Gangguan menelan : ya / tidak, sejak :Bulan Oktober
- Gangguan mengunyah : ya / tidak, sejak :Bulan Oktober
- Lain – lain :

3. Laboratorium

Jenis Angka Tanggal Pemeriksaan


Pemeriksaan Normal 4/12/22 8/12/22
7. Hb 13.3-16.6 11.2 g/dL 11.6 g/dL
50

g/dL
8. Albumin 3.4-5 3.49 g/dL 3.38 g/dL
g/dL
9. WBC 3.37- 9310 U/L 10.79 U/L
3
10.10
U/L
10. % Lymph 23.1- 16.8% 8.8%
49.9%
11. PO2 80-120 77 mmHg 64 mmHg
mmHg
12. CRP <0.5 10.39 7.72 mg/dL
mg/dL mg/dL
4. Pemeriksaan penunjang lain
1. Thorax Lateral Kiri :Pneumonia dan Cor tak tampak kelainan
2. Thorax Lateral Kanan :TB Paru dan Cor tak tampak kelainan
3. Sitologi cairan
4. USG Abdomen (Atas Bawah)
G. Diagnosa Medis :
TB Paru terkonfirmasi + CAP + Hipertensi
H. Terapi Medis
No. Tanggal Terapi Medis
6/12/22 7/12/22 8/12/22 9/12/22
1. O2 NK 4 lpm O2 NK 4 lpm O2 NK 4 lpm O2 NK 4 lpm
2. IVFD NaCl IVFD NaCl 0.9 IVFD NaCl 0.9 IVFD NaCl
0.9 1000 1000 cc/24 jam 1000 cc/24 jam 0.9 1000
cc/24 jam IV IV => Inf NaCl IV => Inf NaCl cc/24 jam IV
0.9% 500cc/24 0.9% 500cc/24 => Inf NaCl
jam jam 0.9%
500cc/24 jam
3. Inj Inj Inj Inj
51

Ampicilline- Traneksamat Ampicilline- Traneksamat


subactam 3x500mg IV subactam 4x1.5 3x500mg IV
4x1.5 gr IV gr IV
4. Inj Inj Vitamin K Inj Vitamin K Inj Vitamin K
Traneksamat 3x1 IV 3x1 IV 3x1 IV
3x500 mg IV
5. Tab Codein Inj Furosemide Inj Furosemide Inj
3x10mg PO 2x20mg IV 2x20mg IV Furosemide
2x20mg IV
6. Candesartan Tab Codein Tab Codein Tab Codein
1x16mg PO 3x10mg PO 3x10mg PO 3x10mg PO
7. Tab Adalat Candesartan Candesartan Candesartan
Orors 1x30 1x16mg PO 1x16mg PO 1x16mg PO
mg PO
8. Chest Tab Adalat Tab Adalat Tab Adalat
Physiotherapy Oros 1x30mg Oros 1x30mg Oros 1x30mg
PO PO PO
9. Chest Chest Chest
Physiotherapy Physiotherapy Physiotherapy
10. Vitamin B6 1x1 Vitamin B6 Vitamin B6
tab PO 1x1 tab PO 1x1 tab PO
11. PRO KRS
52

Lampiran 3. Skrining Gizi Pasien


FORMULIR SKRINING GIZI PX DEWASA
Nama Penderita/Umur :Tn. Hr/61 th No RM
:xxxx6197
Tgl. MRS :4 Desember 22 Tgl.observasi :5
Desember 22
A. Data Subjektif
No SKOR A B C
RIWAYAT MEDIS
1 Perubahan Berat Badan

- Berat badan bulan lalu : A. Naik B. Tetap C. Turun
2 Perubahan asupan makan
- Perubahan jumlah asupan
A. Tidak ada perubahan √
B. Asupan turun saat masuk RS
C. Asupan turun sebelum masuk RS
3 Gejala Gastrointestinal
- Anoreksia Ya/Tidak
- Mual Ya/Tidak
- Muntah Ya/Tidak
- Diare Ya/Tidak

- Konstipasi Ya/Tidak
Kesimpulan
A. Bila ada 2 gejala/tidak ada gejala
B. Bila ada 2-3 gejala
C. Bila ada >3 gejala
4 Perubahan fungsional tubuh:
A. Aktivitas normal, tidak ada kelainan, stamina tetap

B. Aktivitas ringan
C. Tanpa Aktivitas (bed rest), penurunan stamina berat
5 Diagnosa penyakit pasien :
Kategori faktor stress :
A. Stress ringan √
B. Stress sedang
C. Stress berat
6 Pemeriksaan fisik
- Kehilangan lemak subkutan (lihat lengan pasien)
a. Ada b. Tidak ada
- Ikterus : a. Ada b. Tidak ada

- Edema / ascites : a. Ada b. Tidak ada
Kesimpulan :
a. Bila tidak ada gejala
b. Bila ada 1 – 2 gejala
53

c. Bila ada 3 gejala


Kesimpulan : Status gizi : Buruk 1 1 4
Ket :
- Status gizi baik : bila pilihan A ≥ 4
- Status gizi kurang : tidak masuk kriteria A dan C
- Status gizi buruk : bila pilihan C ≥4

B. Data Objektif
Antropometri
TB/PB/TL BB (kg) LLA (cm) IMT (kg/m²) %LLA ket
(cm)
45 53 27 22.65 85.17%
Kesimpulan status gizi :Gizi Baik
54

Lampiran 4. Total Asupan Ke-1 (6 Desember 2022)

Waktu Hidangan Bahan Berat Energi P L KH


Makanan
Makan
pagi
(07.00)
Selingan
pagi
(09.00)
Berpuasa
Makan
siang
(12.00)
Selingan
sore
(14.00)
Makan Roti tawar Roti 120 297.6 9.6 1.44 60
sore
(16.30)
Total 297.6 9.6 1.44 60
% Asupan 14.54 12 2.53 19.87
55

Lampiran 5. Total Asupan Ke-2 (7 Desember 2022)

Waktu Hidangan Bahan Berat Energi P L KH


Makanan
Makan Nasi Beras 25 120 3.4 0.4 26
pagi
(07.00)
Daging Daging 20 38 3.82 2.4 0
empal
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Tahu terik Tahu 0 0 0 0 0
Minyak 0 0 0 0 0
Cah Kc. Pjg 10 3.1 0.23 0.01 0.53
Tg. pjg 5 1.7 0.185 0.06 0.215
Susu Susu 2.5 22.1 0 2.5 0
Selingan Biskuit Regal 12 8.4 0.12 0.24 1.44
pagi
(09.00)
Telur Telur 50 77 6.2 5.4 0.35
Rebus
Makan Nasi Beras 25 120 3.4 0.4 26
siang
(12.00)
Telur Telur 50 77 6.2 5.4 0.35
rebus
Soto Ayam 25 74.5 4.55 6.25 0
Kol 20 10.2 0.5 0.22 1.6
Tg. Pdk 10 3.4 0.37 0.12 0.43
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Perkedel Perkedel 25 22.5 0.115 0.28 1.215
panggang
56

Buah Pisang 100 74.5 4.55 6.25 0


Ambon
Selingan Biskuit Malkist 18 21.6 0.36 0.81 3.42
sore
(14.00)
Makan Nasi Beras 25 120 3.4 0.4 26
sore
(16.30)
Telur Telur 60 114 11.46 7.2 0
opor
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Santan 5 16.2 0.21 1.715 0.28
Loaf tahu Tahu 0 0 0 0 0
Minyak 0 0 0 0 0
Bobor Kc. Pjg 15 4.65 0.345 0.015 0.795
Lb putih 10 1.9 0.06 0.02 0.38
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Santan 5 16.2 0.21 1.715 0.28
Buah Pisang 300 138 1.5 0.3 36.6
ambon
Roti tawar Roti 70 173.6 5.6 0.84 35
Total 1418.45 52.735 46.795 198.085
% Asupan 69.29 65.92 82.10 65.61
57

Lampiran 6. Total Asupan Ke-3 (8 Desember 2022)

Waktu Hidangan Bahan Berat Energi P L KH


Makanan
Makan Nasi Beras 25 120 3.4 0.4 26
pagi
(07.00)
Daging Daging 20 38 3.82 2.4 0
bistik
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Tahu bb Tahu 0 0 0 0 0
tomat
Tomat 0 0 0 0 0
Minyak 0 0 0 0 0
Cah Wortel 20 7.2 0.2 0.12 1.58
Sw putih 10 0.9 0.1 0.01 0.17
Susu Susu 2.5 22.1 0 2.5 0
Selingan Biskuit Regal 12 8.4 0.12 0.24 1.44
pagi
(09.00)
Telur Telur 50 77 6.2 5.4 0.35
Rebus
Makan Nasi Beras 25 120 3.4 0.4 26
siang
(12.00)
Daging Daging 20 38 3.82 2.4 0
krengseng
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Tempe bb Tempe 25 29.75 1.1 0.875 4.575
gadon
Minyak 0 0 0 0 0
58

Tumis Kangkung 20 5.6 0.68 0.14 0.78


Tg. Pdk 10 3.4 0.37 0.12 0.43
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Buah Pepaya 100 46 0.5 0.1 12.2
Selingan Biskuit Malkist 18 21.6 0.36 0.81 3.42
sore
(14.00)
Makan Nasi Beras 100 120 3.4 0.4 26
sore
(16.30)
Ayam Ayam 60 178.8 10.92 15 0
lapis
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Tahu bb Tahu 50 40 5.45 2.35 0.4
sarden
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Sup Wortel 50 18 0.5 0.3 3.95
Buncis 30 10.2 0.72 0.09 2.16
Buah Pisang 100 108 1 0.8 24.3
ambon
Roti Roti 70 173.6 5.6 0.84 35
Tawar
Total 1397.05 51.66 48.20 193.76
% Asupan 68.25 64.58 84.55 64.16
59

Lampiran 7. Total Asupan Ke-4 (9 Desember 2022)

Waktu Hidangan Bahan Berat Energi P L KH


Makanan
Makan Nasi Beras 35 180 5.1 0.6 39
pagi
(07.00)
Daging Daging 20 38 3.82 2.4 0
empal
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0

Tahu Tahu 25 20 2.725 1.175 0.2


bacem
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Gule Kc pjg 0 0 0 0 0
Minyak 0 0 0 0 0
Santan 0 0 0 0 0
Pan- Pan- 20 100 3 5 11
enteral enteral
Selingan Biskuit Regal 12 8.4 0.12 0.24 1.44
pagi
(09.00)
Telur Telur 50 77 6.2 5.4 0.35
Rebus
Makan Nasi Beras 35 180 5.1 0.6 39
siang
(12.00)
Ayam Ayam 20 38 3.82 2.4 0
kare
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Santan 5 16.2 0.21 1.715 0.28
Oseng Tempe 25 29.75 1.1 0.875 4.575
60

tempe
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Cah Wortel 20 7.2 0.2 0.12 1.58
Sw putih 30 2.7 0.3 0.03 0.51
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Buah Pepaya 100 46 0.5 0.1 12.2
Selingan Biskuit Malkist 18 21.6 0.36 0.81 3.42
sore
(14.00)
Makan Nasi Beras 35 180 5.1 0.6 39
sore
(16.30)
Telur Telur 50 77 6.2 5.4 0.35
lapis
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Tahu Tahu 0 0 0 0 0
bacem
Minyak 0 0 0 0 0
Lodeh Terong 30 8.4 0.33 0.06 1.65
Lb. siam 20 6 0.12 0.02 1.34
Santan 5 16.2 0.21 1.715 0.28
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
Buah Pisang 100 108 1 0.8 24.3
Ambon
Total 1415.15 45.515 47.56 205.475
% Asupan 69.13 56.89 83.44 68.04
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, R., Preharsini, I. A. and Sipolio, B. W. (2020) „Edukasi Kesehatan
Dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hipertensi
Pada Lansia‟, To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), p.
74. doi: 10.35914/tomaega.v3i2.369.

Dotulong Jendra F.J, Margareth R. Sapulete, G. D. K. (2015) „Hubungan faktor


risiko umur, jenis kelamin, dan kepadatan hunian dengan kejadin
TB paru di desa wori‟, Jurnal Kedokteran Tropik, 1(3), pp. 1–10.

Emiliana, Dhesa, D. B. and Mayangsari, R. (2021) „Analisis Pelaksanaan


Pelayanan Gizi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Bahteramas
Provinsi Sulawesi Tenggara‟, Jurnal Ilmiah Karya Kesehatan, 2(1),
p. 22. Available at: https://stikesks-kendari.e-journal.id/jikk.

Faisal, F. et al. (2014) „Penilaian Respons Pengobatan Empiris pada Pasien Rawat
Inap dengan Pneumonia Komunitas Evaluation of Empirical
Treatment Responsse in Hospitalized Patient Community Acquired
Pneumonia‟, J Respir Indo, 34(2), pp. 60–70.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013) PELAYANAN GIZI


RUMAH SAKIT (PGRS), Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. doi: 10.1002/9783527678679.dg09374.

Kurniasari (2012) „Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru Dan


Upaya Penanggulangannya‟, Jurnal Ekologi Kesehatan, 9(4), pp.
1340–1346.

Kurniasari, R. A. S., suhartono, suhartono and Cahyo, K. (2012) „Faktor Risiko


Kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Baturetno Kabupaten
Wonogiri‟, Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(2), pp.
198–204. Available at:
http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/5396

61
.

Laily, D. W., Rombot, D. V and Lampus, B. S. (2015) „Karakteristik Pasien


Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Tuminting Manado‟, Jurnal
Kedokteran dan

62
63

Tropik, 3(1), pp. 1–5.

Mareta, A. et al. (2012) „HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH


DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU‟, Unnes Journal
of Public HealthJournal of Public Health, 2(1), pp. 1–5. Available
at: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph.

Muhammad, E. Y. (2019) „Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Kejadian


Tuberkulosis Paru‟, Jiksh, 10(2), pp. 288–291. Available at:
https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH/article/view/173/147
(Accessed: 7 December 2022).

Nurdiansyah, V. V., Cholissodin, I. and Adikara, P. P. (2020) „Klasifikasi


Penyakit Tuberkulosis ( TB ) menggunakan Metode Extreme
Learning Machine ( ELM )‟, Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer, 4(5), pp. 1387–1393. Available at:
https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/7237.

Nurjana, M. A., Gunawan and Tjandrarini, D. H. (2019) „Risiko Tuberculosis


Paru Pada Balita Di Daerah Kumuh Indonesia‟, Poltekkes
Kemenkes Palu, 1(1), pp. 18–29. Available at:
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PPKP/article/view/4.

Pudiastuti (2013) „HUBUNGAN KEJADIAN STRES DENGAN PENYAKIT


HIPERTENSI PADA LANSIA DI BALAI PENYANTUNAN
LANJUT USIA SENJAH CERAH KECAMATAN MAPANGET
KOTA MANADO‟, e-Journal Keperawatan, 4, pp. 1–5. Available
at:
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jkp/article/view/12880/12
470 (Accessed: 8 December 2022).

Rahajeng, E. and Tuminah, S. (2009) „Prevalensi Hipertensi dan Determinannya


di Indonesia‟, Maj Kedokteran Indonesia, 59, pp. 580–587.

Sajinadiyasa, I., Ngurah Rai, I. and et. al (2011) „Perbandingan Antara Pemberian
64

Antibiotika Monoterapi Dengan Dualterapi Terhadap Outcome


Pada Pasien Community Acquired Pneumonia (Cap) Di Rumah
Sakit Sanglah Denpasar‟, Journal of Internal Medicine, 12(1).

Sari, E. F., Rumende, C. M. and Harimurti, K. (2017) „Faktor–Faktor yang


Berhubungan dengan Diagnosis Pneumonia pada Pasien Usia
Lanjut‟, Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 3(4), p. 183. doi:
10.7454/jpdi.v3i4.51.

Sari, I. P. et al. (2017) „Perbandingan Pola Terapi Antibiotik pada Community-


Acquired Pneumonia (CAP) di Rumah Ssakit Tipe A dan B‟,
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 7(4), pp. 168–174.

Suprayitno, E. and Huzaimah, N. (2020) „Pendampingan Lansia Dalam


Pencegahan Komplikasi Hipertensi‟, SELAPARANG Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), p. 518. doi:
10.31764/jpmb.v4i1.3001.

Wikurendra, E. (2020) „FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEJADIAN TB PARU DAN UPAYA
PENANGGULANGANNYA‟, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat,
5(3), pp. 248–253.

Yulanda, G. and Lisiswanti, R. (2017) „Penatalaksanaan Hipertensi Primer‟,


Jurnal Majority, 6(1), pp. 25–33.

Zahro, F. (2020) LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANAJEMEN


INTERVENSI GIZI DI DESA GLAGAHWERO KECAMATAN
PANTI KABUPATEN JEMBER. Available at:
https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/7139 (Accessed: 7 December
2022).

Anda mungkin juga menyukai