PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
IKA TAFRIKHA
CBX0210069
…………………………...
H. Abdal Rohim, S.Kp., M.H
NIK. 700805.200908.026
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Penelitian
Diajukan oleh :
Nama : IKA TAFRIKHA
NIM : CBX0210069
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
yang berjudul “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kepatuhan Ibu Nifas Dalam
2022”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi S1 kebidanan
di STIKes kuningan.
berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
setulus-tulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul B.M.Kes. AIFO. Selaku ketua yayasan Bakti
Husada Kuningan
penelitian ini.
8. Ika Tafrikha, amd Selaku direktur utama klinik Annisaa kabupaten Tegal
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
masih jauh dari sempurna. Namun demikian, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin untuk memberikan yang terbaik. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
selanjutnya.
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
2.1 Pengetahuan................................................................................. 9
1. Kepatuhan penuh................................................................... 15
...............................................................................................15
...........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Lampiran 4 Kuesioner
PENDAHULUAN
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
disebabkan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes, 2017). Periode masa nifas
yang berisiko terhadap komplikasi pasca persalinan terutama terjadi pada periode
vitamin A dalam air susu ibu (ASI), sehingga bayi yang disusui lebih kebal
terhadap penyakit. Disamping itu kesehatan ibu lebih cepat pulih. Upaya
perbaikan status vitamin A harus mulai sedini mungkin pada masa kanak-kanak
terutama anak yang menderita KVA. Pada ibu menyusui, vitamin A berperan
penting untuk memelihara kesehatan ibu selama masa menyusui. Semua anak,
walaupun mereka dilahirkan dari ibu yang berstatus gizi baik dan tinggal di
negara maju, pada masa nifas perlu diberikan vitamin A untuk menaikkan jumlah
kandungan vitamin A dalam ASI. Selain bagi ibu vitamin A juga bermanfaat pada
bayi, karena pada masa nifas ibu menyusui bayinya sehingga secara tidak
karena zat gizi ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari
luar. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, vitamin A
meningkatkan daya tahan tubuh. Tubuh memerlukan asupan vitamin yang cukup
sebagai zat pengatur dan memperlancar proses metabolisme dalam tubuh. Sebagai
vitamin yang larut lemak, vitamin A membangun sel sel kulit dan memperbaiki
sel-sel tubuh, menjaga dan melindungi kesehatan mata, menjaga tubuh dari
infeksi, serta menjaga pertumbuhan tulang dan gigi. Karena fungsi tersebut,
(Riskesdas 2018).
1996 bertujuan meningkatkan status vitamin A ibu nifas dan diteruskan ke bayi
melalui ASI. (Riskesdas 2018) menunjukkan hanya satu dari 2 ibu nifas
menggunakan data sekunder Riskesdas 2018, mencakup 19.000 ibu 10–59 tahun
yang ditanyakan mendapat kapsul vitamin A saat masa nifas anak terakhir yang
lahir pada periode lima tahun terakhir. Cakupan suplementasi vitamin A ibu nifas
merupakan yang tertinggi setelah Bangladesh (1%), India (0,7%), dan Thailand
(0,3%). Sebagian besar masyarakat Indonesia yang mengalami kebutaan berasal
dari status ekonomi kurang mampu dan belum akses langsung dengan pelayanan
pada ibu nifas. Manfaat pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi selain untuk
Menurut Ross dan Harvey (2018) suplementasi vitamin A dosis tinggi pada ibu
nifas adalah salah satu strategi efektif dalam memperbaiki status vitamin A bayi
kebutaan di Indonesia terjadi sebesar 1,5% dari seluruh jumlah penduduk. Dimana
vitamin A. Selain xeroftalmia, KVA juga berdampak pada kelainan mata lain
bayi mudah terserang infeksi seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
menyarankan ibu nifas untuk mengkonsumsi vitamin A dosis tinggi (200.000 SI)
sebanyak 2 kali untuk menaikkan kadar vitamin A dalam ASI (Ross. A, 2018;
Picciano M.F, 2019). Kadar vitamin A yang baik dalam ASI secara tidak langsung
juga mempengaruhi kecukupan gizi bayi (Saleha, 2019). Pemberian satu kapsul
vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada ibu cukup untuk meningkatkan vitamin
A dalam ASI selama 60 hari, dan dengan pemberian 2 kapsul vitamin A dosis
tinggi pada ibu diharapkan akan meningkatkan kandungan Vitamin A dalam ASI
sampai bayi usia 6 bulan. (Kementerian Kesehatan RI, 2019). Secara keseluruhan,
hanya 48% wanita yang menerima kapsul vitamin A postpartum dalam periode 2
bulan setelah melahirkan anak terakhir (Badan Pusat Statistik, 2018). Berdasarkan
75,5%. Angka ini mengalami peningkatan bila dibandingkan cakupan tahun 2010
yaitu 69,8%, namun masih berada dibawah target cakupan pemberian Vitamin A
pada ibu nifas yaitu 100% (Kementerian Kesehatan RI, 2019). Di Provinsi Jawa
tahun.
Tengah adalah 73,5% pada tahun 2007, 71,6% pada tahun 2010 dan 70,9% pada
tahun 2013 (Kementerian kesehatan RI, 2019). Cakupan pemberian vitamin A ibu
nifas di Kota Tegal pada tahun 2020 adalah sebesar 78,90% (Dinas Kesehatan
Kota Padang, 2021). Angka ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan
tahun 2019 yaitu sebesar 95,19% (Dinas Kesehatan Kota Padang, 20120). Di
wilayah Kerja Puskesmas Talang, cakupan pemberian Vitamin A pada ibu nifas
pada tahun 2019 adalah sebesar 74,33% (Dinas Kesehatan Kota Tegal, 2020).
Angka ini juga mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu
sebesar 96,1% (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2019). Banyak faktor yang
ada didalam masyarakat, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi keluarga dan
sebagainya.
responden yaitu 10 ibu nifas dan yang tidak mengonsumsi vitamin A sebanyak 7
ibu nifas dan yang 3 meminum/ mengonsumsi vitamin A. Dari hasil studi
tahun 2022
2. Bagi Bidan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu
kapsul vitamin A.
vitamin A.
Kapsul vitamin A.
No. Penelitian
1. Judul Hubungan pengetahuan ibu mengonsumsi vitamin a
dengan pemulihan masa nifas di puskesmas baloi permai
kota batam tahun 2018
Peneliti Mariayana (2018).
Subyek Ibu nifas
Metode Penelitian ini bersifat cross sectional.
Hasil Hasil Uji bivariat terdapat hubungan antara pengetahuan
ibu mengkonsumsi vitamin A Dengan pemulihan masa
nifas dengan hasil analisis Chi-Square p Value 0,000.
Perbedaan hubungan pengetahuan ibu mengkonsumsi vitamin A
dengan pemulihan masa nifas
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
1. Pengertian
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehention)
c. Aplikasi (Application)
rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
d. Analisis (Analysis)
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Sintesis
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
e. Evaluasi (Evaluation)
pengetahuan:
a. Pendidikan
wawasannya.
c. Sosial
dilakukan tanpa penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk akan
maka pengetahuannya akan baik tapi jika sosial budayanya kurang baik
meningkatkan pengetahuan.
d. Lingkungan
karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspons
pengetahuan yang didapatkan akan baik tapi jika lingkungan kurang baik
maka pengetahuan yang didapat juga akan kurang baik. Jika seseorang
e. Pengalaman
daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh juga
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
5. Ketegori Pengetahuan
a. Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76-100% dari seluruh
pernyataan.
b. Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56-75% dari seluruh
pernyataan.
c. Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar <56% dari seluruh
pernyataan
2.2 Kepatuhan
Smet (2017), kepatuhan yaitu tingkat atau derajat di mana penderita suatu
penyakit dalam hal ini ibu nifas dalam mengonsumsi vitamin A mampu
melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau tim
dalam mengambil suatu tindakan untuk pengobatan seperti diet, kebiasaan hidup
memberikan tindakan tersebut dan sering menghindar, hukum atau sangsi jika dia
tidak patuh untuk memperoleh imbalan yang dijanjikan jika mematuhi anjuaran
memori. Membangun suatu kepatuhan tergantung pada dua faktor disengaja atau
tidak disengaja dan biasanya didasari informasi yang benar harus selalu diberikan
pada pasien yang tidak patuh pada pelayanaan medis yang mungkin secara
salah satu masalah yang berat dalam dunia medis, dan oleh karena itu sejak tahun
dukungan dari orang yang terdekat dalam hal ini keluarga sangatlah penting
diberikan untuk memotivasi atau perhatikan sehingga kemungkinan penderita
akan menjadi patuh. Kepatuhan ibu nifas untuk mengkonsumsi Vitamin A dapat
dilihat dari dosis dan batas waktu sampai cukup. Dikatakan teratur, jika ibu nifas
Pada keadaan ini penderita tidak hanya berobat secara teratur sesuai
batas waktu yang ditetapkan melainkan juga patuh memakai obat secara
Yaitu penderita yang putus berobat atau tidak menggunakan obat sama
(Friedman, 2016).
a. Faktor penderita
c. Faktor petugas
Masa nifas (puerperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai
dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Dalam bahasa latin, waktu mulai
tertentu setelah melahirkan anak ini disebut puerperium yaitu dari kata puer
yang artinya bayi dan parous melahirkan. Sehingga puerperium berarti masa
setelah melahirkan bayi. Puerperium adalah masa pulih kembali yang dimulai
dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil.
Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama post partum sehingga
pelayanan pasca persalinan yang berkualitas harus terselanggara pada masa itu
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
nutrisi, KB, menyusui, pemberian nutrisi pada bayi, dan perawatan bayi
sehat
d. Memberikan pelayanan KB
berada pada waktu 0-24 jam post partum. Ibu telah diperbolehkan
ibu berada pada waktu 1-7 hari post partum. Alat genital mengalami
berada pada waktu 1-6 minggu post partum. Waktu yang diperlukan untuk
2.4 Vitamin A
1. Pengertian vitamin A
Vitamin A atau retinol adalah suatu substansi yang larut dalam lemak
dan terdapat pada hati (terutama hati ikan) dan pada kuning telur dan produk
susu (Somner, 2018). Vitamin A tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga
harus dipenuhi dari luar tubuh (esensial) (Kementerian Kesehatan RI, 2017).
2. Sumber vitamin A
makanan nabati dan hewani dengan variasi yang sangat luas untuk memenuhi
kebutuhan harian manusia. Di negara industri, lebih dari dua per tiga asupan
dari sumber makanan nabati (Food and Nutrition Board Institute of Medicine,
2017).
Sumber vitamin A yang paling kaya adalah minyak hati seperti hiu,
halibut, serta cod, dan pada hewan yang hidup dari laut. Hati binatang seperti
sapi, domba, anak sapi atau ayam juga mengandung vitamin A dengan
konsentrasi yang sebanding dengan minyak hati ikan cod. Telur, susu, dan
produk susu lainnya seperti mentega dan keju, merupakan sumber vitamin A
3. Manfaat vitamin A
perilaku retina terkena cahaya. Ada dua jenis sel reseptor cahaya dalam retina
mata manusia yaitu sel rod dan cone. Sel rod menyebabkan kita dapat melihat
cahaya dengan intensitas cahaya yang rendah, sedangkan sel cone berfungsi
sebaliknya. Bila kita dari cahaya terang di luar kemudian memasuki ruangan
2019).
4. Metabolisme vitamin A
Lima puluh sampai dengan sembilan puluh persen retinol yang telah
dicerna di absorbsi dalam usus kecil dan diangkut bersama dengan kilomikron
yang merupakan suatu protein pengangkut spesifik yang diurai oleh hati,
kompleks 1:1 ini dikenal sebagai holo-RBP. Dalam serum, kompleks RBP-
retinol bergabung dengan transtiretin, suatu protein besar yang juga disintesis
dalam hati. Retinol kemudian dipindahkan dari serum dan digunakan oleh sel
target, seperti fotoreseptor retinal di retina dan epitel yang melapisi seluruh
permukaan sel dan inti sel, terutama asam retinoat. Vitamin A mempengaruhi
ekspresi beberapa ratus gen yang berbeda, dan jumlah tersebut meningkat
Intakes Diet (DRIs) yang dikembangkan oleh Badan Pangan dan Gizi (FNB)
Academy of Sciences). DRI adalah istilah umum untuk satu set nilai acuan
yang digunakan untuk perencanaan dan menilai asupan gizi orang sehat. Nilai-
nilai ini, yang bervariasi menurut usia dan jenis kelamin, termasuk:
b. Intake memadai/Adequate Intake (AI): dibuat bila bukti tidak cukup untuk
untuk memenuhi persyaratan 50% dari orang yang sehat. Hal ini biasanya
6. Kekurangan vitamin A
yang kurang baik dalam tubuh. Tanda-tanda khas defisiensi vitamin A antara
dengan keadaan redup, yang lambat laun menjadi buta malam (niktalopia).
Pada stadium terakhir defisiensi vitamin A dapat timbul xeroftalmia, yaitu
2018).
Menurut perkiraan WHO, sekitar 190 juta anak-anak < 5 tahun dan
19,1 juta wanita hamil memiliki retinol serum yang rendah (SR)
2017).
vitamin A) karena telah terbukti amat efektif, aman, dan murah. Terapi
hari. Dosis 5 x 20.000 IU oral untuk satu minggu atau suntikan depot
yang harus segera diobati karena dalam beberapa hari bisa berubah
menjadi X3. X3A dan X3B bila diobati dapat sembuh tetapi dengan
lesi (kelainan) pada kornea cukup luas sehingga menutupi seluruh kornea
vitamin A biru) diberikan pada anak balita pertama kali setelah sasaran
selesai di data dan ditimbang. Pada bayi atau anak balita yang sedang
c) Untuk anak yang sudah bisa menelan isi kapsul dapat diberikan
dilaksanakan dalam:
faktor individu)
periodik, yaitu untuk bayi diberikan setahun sekali pada bulan Februari
atau Agustus (100.000 IU), untuk anak balita diberikan enam bulan
sekali secara serentak pada bulan Februari dan Agustus dengan dosis
200.000 IU
7. Kelebihan vitamin A
larut dalam lemak dan disimpan dalam tubuh sampai batas tertentu
menunjukkan toksisitas pada dosis yang sangat tinggi dalam jangka waktu
yang lama. Namun, sebagian besar laporan terkait dengan konsumsi dalam
jumlah besar vitamin A dalam bentuk tablet pada waktu yang lama
biasanya beberapa tahun, bukan minggu. Gejala ini antara lain kekasaran
dan kekurangan dari rambut kulit kepala, alis dan bagian lain dari tubuh;
fontanelles pada bayi dan sakit kepala parah pada orang dewasa); mudah
Pengetahuan:
a. Baik
b. Kurang
c. buruk
Kepatuhan
KERANGKA KONSEPTUAL
1996 bertujuan meningkatkan status vitamin A ibu nifas dan diteruskan ke bayi
melalui ASI. (Riskesdas 2018) menunjukkan hanya satu dari 2 ibu nifas
menggunakan data sekunder Riskesdas 2018, mencakup 19.000 ibu 10–59 tahun
yang ditanyakan mendapat kapsul vitamin A saat masa nifas anak terakhir yang
lahir pada periode lima tahun terakhir. Berdasarkan tinjauan teori dan kerangka
teori di atas, maka dapat dibuat kerangka konsep penelitian adalah sebagai
berikut :
No. Variabel Pengertian Alat Ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala
1. Variabel Segala Lembar Lembar Dengan kriteria: Interval
bebas: sesuatu yang Kuesioner Kuesioner 1. Baik
Pengetahuan diketahui ibu : sekor 21-30
nifas tentang 2. Sedang
vitamin A : sekor 11-20
3. kurang
: sekor 0-10
2. Variabel Kepatuhan Kuesioner Kuesioner Dengan kriteria: Interval
terikat : adalah 1. patuh minum
Kepatuhan tingkat atau vitamin A
mengkonsumsi derajat : skor 4-7
vitamin A dimana 2. tidak patuh
penderita minum
kusta mampu Vitamin A
melaksanaka : skor 0-3
n cara
pengobatan
dan perilaku
yang
disarankan
oleh tenaga
kesehatan
Tegal
BAB IV
METODE PENELITIAN
antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subyek. Adapun bentuk
mengukur atau mengumpulkan variabel sebab dan akibat dalam satu waktu atau
bersamaan. Metode cross sectional adalah suatu penelitian yang variabel sebab
atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau
dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu yang bersamaan dan hanya satu
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
dependen atau terikat (Dewi laelatul, 2019). Variabel bebas yang digunakan
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
A.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas subjek atau objek
penelitian adalah ibu nifas yaitu sebanyak 57 orang yang berada di klinik
Total sampling disebut juga sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan
sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 57 orang yang
pengumpulan data. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini
yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal
yang memuat skala yang membuat nilai untuk alternative jawaban yang tersedia
dan responden diminta untuk memberikan jawaban atau alternative jawaban yang
1. Uji validitas
atau kesahilan suatu instrument (Alimul, 2017). Uji validitas ini menggunakan
dua cara yaitu content validity ( validitas isi) dan contruct validity ( validitas
kontruksi).
pendapat dari para ahli (judgment experts) yang bidangnya sesuai dengan
coba instrument pada sempel dimana uji validitas akan dilakukan untuk
mencari suatu instrument yang valid. Uji validitas yang kedua adalah isi
korelasi antara tiap item atau butir kuesioner dengan skor total sebagai
kriteria validitasnya. Rumus yang digunakan adalah korelasi Product
Moment yaitu:
N ( ∑ xy )−( ∑ x ∑ y )
√{ N ∑ x −x } { N ∑ y −(∑ y )}
2 2 2
r=
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
N : jumlah responden
Keputusan uji :
2. Uji reliabilitas
untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen yang sudah
baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya dan yang reliabel data yang
Keterangan :
Keputusan uji :
a. Data primer
b. Data sekunder
melakukan penelitian.
dikembalikan kepada peneliti dan dicek kembali oleh peneliti apabila ada
butir soal yang belum terisi maka peneliti meminta responden untuk dapat
pengisian blanko atau kerusakan data untuk di proses atau di olah lebih
lanjut.
terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode dibuat
juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk
memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu
kurang/rendah.
c. Scoring
scoring peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor yang telah
d. Tabulating
2. Analisa data
a. Analisa Univariat
f
p= x 100 %
n
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi dari setiap alternative jawaban yang menjadi pilihan
b. Analisa bivariate
statistik yang digunakan adalah chi square, uji chi square digunakan
untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih
vitamin A. Ketentuan yang berlaku pada uji Chi Square yaitu bila
penelitian, etika penelitian dalam kebidanan harus diperhatikan dari segi etika
yaitu meliputi:
ini diberikan oleh peneliti kepada responden yang akan diteliti yang telah
memenuhi kriteria. Subyek yang menolak menjadi responden maka
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
di flas disk yang disimpan dengan nama tertentu dan hanya diketahui oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M., Bambang,W., Evy, A., Triska, S.S., 2017. Pengaruh Pemberian
Vitamin pada Ibu Nifas Terhadap Kadar Retinol ASI dan Respon Imun
pada Bayi. Jurnal FKM Universitas Airlangga
Almatsier, S., 2017. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
Azwar, S., 2017. Sikap Manusia Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 3rd ed. Bandung:
Alfabeta; 2018.
Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 8th ed. Jakarta: Rineka
Cipta; 2017.
Alhamda S. Buku Ajar Metlit dan Statistik. 1st ed. Yogyakarta: Deepublish; 2016.
A. Karakteristik Responden
1. Nama (inisial) :
2. Umur :
B. Petunjuk Pengisian
SS : sangat setuju
S : setuju
RG : ragu -ragu
TS : tidak setuju
C. Kuesioner
Pilihan jawaban
No. Pertanyaan
SS S RG TS STS
Kepatuhan
1. Apakah saudara dalam mengonsumsi vitamin
A selalu ikut petunjuk petugas kesehatan
2. Apakah saudara dalam mengkonsumi vitamin
A sesuai yang telah di programkan petugas
kesehatan
3. Apakah saudara dalam minum obat sesuai
waktu yang telah diprogramkan petugas
kesehatan
4. Apakah saudara pernah merasa tidak
membutuhkan vitamin A sehingga anda tidak
meminum kaspusl vitamin A
5. Apakah saudara meminum vitamin A sebelum
waktu yang telah ditentukan oleh petugas
kesehatan
6. Apakah saudara dalam masa nifas selalu ikut
petunjuk petugas kesehatan
7. Apakah saudara dalam minum vitamnin A
sesuai waktu yang telah diprogramkan
Pengetahuan
1. Vitamin yang berfungsi meningkatkan daya
tahan tubu pada ibu nifas adalah
a. Vitamin A
b. Vitamin B
c. Vitamin C
2. Tujuan mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin A bagi ibu nifas adalah
a. Untuk mencegah kekurangan vitamin A
pada ibu nifas
b. Untuk membantu menyembuhkan luka,
dan mencegah terjadinya infeksi pada
ibu nifas
c. Untuk mencegah diare pada balita
3. Manfaat vitamin A pada ibu nifas
a. Meningkatkan daya kesehatan ibu
b. Meningkatkan nafsu makan
c. Mencegahnya terjadinya diare pada ibu
nifas
4. Ibu nifas harus minum 2 kapsul vitamin A
karena
a. Bayi lahir dengan cadangan vitamin A
yang rendah
b. Kebutuhan bayi akan vitamin A yang
rendah
c. Ibu nifas memiliki ASI cukup banyak
Tegal, 2022
Kepada Yth :
Calon Responden ibu nifas
Di Klinik Annisaa kabupaten Tegal
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawa ini adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
kesehatan Kuningan :
Nama : Ika Tafrikha
NIM : CBX0210069
Prodi : S1Kebidanan
Adalah mahasiswa program studi Sarjana Kebidanan STIKes Kuningan, saat ini
saya sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan proposal penelitian
dengan judul “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kepatuhan Ibu Nifas Dalam
Mengonsumsi Kapsul Vitamin A Di Klinik Annisaa Kabupaten Tegal Tahun
2022” peneliti bermaksud mengumpulkan data yang dipergunakan untuk
penelitian ini.
Untuk ini saya mohon kesediaan saudari menjadi responden guna membantu
penelitian ini. Hasil penelitian ini bersifat rahasia.
Atas kebijaksanaannya dan kesediaannya saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Ika Tafrikha
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(…………………)