Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

RINDA SETRI AYU


1803112

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU


ANAK DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
ANAK USIA SEKOLAH SDN 01 BARUNG BARUNG BALANTAI
KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2021
 
LATAR BELAKANG

Kesehatan gigi dan Masih menjadi masalah


Mulut dikalangan masyarakat
terutama anak usia sekolah

Kesehatan gigi dan mulut merupakan


penunjang tercapainya kesehatantubuh yang
optimal.

Kondisi kesehatan gigi dan mulut yang


terpelihara akan berpengaruh pada peningkatan Diupayakan sejak dini
kualitas hidup dan produktifitas sumber
dayamanusia
Prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut
• karies gigi di wilayah Asia Selatan-Timur mencapai 75%-90%
terserangkaries gigi di seluruh dunia 60-90% anak mengalami karies
WHO gigi

• Berdasarkan riset kesehatan dasar (indonesia basis health


research)pada tahun 2018, sebanyak 57% dari penduduk masih
INDONESI mengalami kesehatan gigi dan mulut dengan 9,5% penduduk
A mendapatkanperawatan dan pengobatan

• dengan umur 1-4 tahun yang mempunyai masalah dengan kesehatan


gigi dan mulut sebesar 5,2% dan pada usia 5-9 tahun sebesar 21,1%,
dari angka ini terlihat dengan meningkatnya umur meningkat juga
SUMBAR masalah kesehatan gigi dan mulut terutama karies
DAMPAK TIDAK MELAKUKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI
DAN MULUT

yaitu menyebabkan penyakit gigi berlubang antara lain karena struktur gigi,
mikroorganisme mulut, lingkungan subtract (makanan), dan lamanya waktu
makanan menempel didalam mulut.

Selain itu kurangnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut juga dapat
menyebabkan karies gigI. Karies gigi pada anak apabila dibiarkan begitu saja
akan mengakibatkan masalah kesehatan lain. Akibat dari karies gigi pada anak
antara lain akan menimbulkan masalah nyeri, kelainan jantung, infeksi
ginjal, infeksi lambung, dan kematian
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU DALAM
PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

• Hal ini didukung oleh penelitian


Sikap • Hal ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Sintya Azwir yang dilakukan oleh Junralis
(2019) tentang faktor yang (2018) tentang hubungan peran
berhubungan dengan kesehatan gigi • Hal ini didukung oleh penelitian orang tua dengan pemeliharaan
dan mulut pada anak usia sekolah yang dilakukan oleh Sintya Azwir kesehatan gigi dan mulut anak
yang menyatakan bahwa ada (2019) tentang faktor yang sekolah yang menyatakan ada
hubungan yang signifikan antara berhubungan dengan kesehatan gigi hubungan peran orang tua dengan
pengetahuan (p = 0,002) dengan dan mulut pada anak usia sekolah pemeliharaan kesehatan gigi dan
pemeliharaan kesehatan gigi dan yang menyatakan bahwa ada mulut anak sekolah dengan nilai p
mulut. hubungan yang signifikan antara value 0,004.
sikap (p = 0,014) dengan
Peran orang
Pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut.
tua
Survey awal

Berdasarkan hasil pemeriksaan langsung yang peneliti lakukan pada murid


SD kelas 1 dengan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut didapatkan data
anak yang terjaring bermasalah dengan karies gigi rata-rata setiap sekolah
70% orang anak yang menderita karies. Adapun sekolah dasar dengan
angka karies pada anak yang paling banyak ditemukan di SDN 01 Barung
Barung Balantai, dimana dari 27 anak yang diperiksa kesehatan gigi
ditemukan 20 anak menderita karies gigi. SDN 01 merupakan SDN
percontohan yang sudah mendapatkan sertifikat adiwiyata nasional dan
UKS provinsi di wilayah kerja Puskesmas Barung Barung Balantai
sehingga merupakan SD favorit bagi anak- anak dan orang tua sehingga
memiliki murid paling banyak diantara sekolah yang ada di wilayah
Puskesmas Barung Barung Balantai.
Survey awal

Hasil wawancara yang peneliti lakukan sebagian besar diantara meraka


tidak mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan gigi dan mulut
dengan benar dan mereka mengatakan juga kurang mendapatkan perhatian
dari orang tua dalam melakukan perawatan gigi dan mulut.

Selain itu berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan kepada 10


orang siswa kelas IV – VI di SDN 01 Barung Balantai didapatkan 5 orang
diantara mereka mengalami karies gigi. Berdasarkan hasil wawancara
mereka kurang tau cara perawatan kesehatan gigi dan mulut yang benar
serta mereka enggan dan jarang menggosok gigi sebelum tidur dan sesudah
makan. Selain itu hasil wawancara mereka juga mengatakan bahwa orang
tua mereka jarang mengingatkan mereka untuk menggosok gigi terutama
sebelum tidur.
Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi


rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apasajakah “Faktor
– Faktor yang berhubungan dengan perilaku anak dalam
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah SDN 01
Barung Barung Balantai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021?”
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui distribusi


frekuensi perilaku anak dalam
pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut, pengetahuan, sikap dan peran
orang tua anak usia sekolah SDN 01
Barung Barung Balantai Kabupaten
Pesisir Selatan Tahun 2021.

Untuk mengetahui hubungan


pengetahuan, sikap dan peran orang
tua dengan perilaku anak dalam
pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut anak usia sekolah SDN 01
Barung Barung Balantai Kabupaten
Pesisir Selatan Tahun 2021.
Manfaat Penelitian

Bagi orang
• Menambah wawasan
pengetahuan tentang hubungan
dan
tua • Meningkatkan keahlian tenaga
kesehatan, khususnya tenaga
tingkat pengetahuan orang tua promosi kesehatan gigi dan mulut
dengan sikap dan kebiasaan anak • Mengetahui sikap dan kebiasaan dalam usaha pengembangan ilmu
dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak yang baik dalam memelihara pengetahuan di bidang promosi
dan mulut anak usia sekolah di kesehatan gigi dan mulut anak. kesehatan gigi dan mulut.
SDN 01 Barung Barung Balantai
Kecamatan Koto XI Tarusan
Kabupaten Pesisir Selatan.

Bagi
Bagi penulis
institusi
Kerangka Teori

Pengetahuan

Pendidikan
Faktor
Predisposisi Kebiasaan
 
Persepsi

Keyakinan

Sikap

Perilaku dalam
Ketersediaan
pemeliharaan
Waktu
kesehatan gigi dan
Faktor Ketersediaan mulut
pemungkin Sarana

Ketersediaan alat

Dukungan tenaga
Faktor kesehatan
penguat
Peran orang tua
BAB III
METODE
PENELITIAN

Jenis Penelitian yang akan


dilakukan ini adalah analitik
Penelitian yang akan dilakukan ini
dengan menggunakan desain Cross
pada murid SDN 01 Barung
Sectional dimana variabel
Barung Balantai Kecamatan Koto
independen dan variabel dependen
XI Tarusan. Penelitian
dikumpulkan dalam waktu
dilaksanakan pada bulan
bersamaan serta mencari hubungan
November 2021.
antara variabel dependen dengan
variabel independen.

Teknik pengambilan sampel yaitu


Populasi dalam penelitian ini
secara Proportional random
adalah seluruh murid kelas IV – VI
Sampling yaitu sampel diambil
SDN 01 Barung Barung Balantai
berdasarkan kriteria yang telah
Kecamatan Koto XI Tarusan yang
ditetapkan oleh peneliti dengan
berjumlah 101 orang.
jumlah sampel 88 orang
INSTRUMEN PENELITIAN Jenis data

PRIMER
KUESIONE
R SEKUNDE
R
PENGOLAHAN DATA ANALISA DATA

Mengedit data (editing)


Pengkodean Data (coding)
UNIVARIAT
Memasukkan data (entry)
BIVARIAT
Tabulasi Data (tabulating)
Pembersihan data (cleaning)
Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan

Perilaku dalam pemeliharaan


Sikap kesehatan gigi dan mulut
 

Peran orang tua

Hipotesa :
1. Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut anak usia sekolah SDN 01 Barung Barung Balantai Kecamatan Koto XI
Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021

2. Ada hubungansikap dengan perilaku anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut anak usia sekolah SDN 01 Barung Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021

3. Ada hubungan peran orang tua dengan perilaku anak dalam pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut anak usia sekolah SDN 01 Barung Barung Balantai Kecamatan Koto XI
Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021
DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
1. Perilaku Perilaku anak dalam Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Tidak baik jika skor < nilai
melakukan perawatan gigi mean/median
    dan mulut
 

2. Baik jika skor ≥ nilai


mean/median (Charles, 2016)

2. Pengetahuan Semua yang diketahui anak Kuesioner Wawancara Ordinal 1.Kurang jika skor < 55%
tentang pemeliharaan
    kesehatan gigi dan mulut   2.Cukup jika skor 55 – 74 %

  3.Baik jika skor ≥ 75%


(Riyanto, 2011)
 
3. Sikap Respon tertutup seseorang Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Negatif jika skor < nilai
terhadap suatu stimulus mean/median
atau objek  
2. Positif jika skor ≥ nilai
mean/median (Charles,
2016).

4. Peran orang tua Peran orang tua dalam Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Tidak baik jika skor <
membantu anak melakukan nilai mean/median
perawatan gigi dan mulut
2. Baik jika skor ≥ nilai
  mean/median (Herman,
2015).
DOKUMENTASI SURVEY AWAL
TERIMKASIH

Anda mungkin juga menyukai