Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG)

Volume 4 No 2 Juli 2023


ISSN: 2721-2033

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KARIES SISWA


KELAS 6 DENGAN ANGKA KARIES

Moh. Sholehoddin 1, Isnanto2 , Sunomo Hadi3


1,2,3
Jurusan Kesehatan Gigi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
*
sholehoddin36@gmail.com

ABSTRAK
Karies gigi menjadi salah satu permasalahan kesehatan gigi dan
mulut yang serius pada anak usia sekolah, terutama anak Sekolah
Dasar (SD). Hal ini disebabkan kebersihan gigi dan mulut pada
Kata kunci: anak masih kurang baik karena belum mandirinya anak dalam
Pengetahuan, Siswa , Karies mengurus kebersihan gigi dan mulut. Masalah dalam penelitian
gigi. ini adalah angka karies gigi siswa kelas 6 di SDN tagangser laok
02 dan SDN tagangser laok 03 kacamatan Waru Pamekasan .
Tujuan penelitian mengetahui hubungan pengetahuan tentang
karies siswa kelas 6 dengan angka karies Jenis penelitian analitik.
Metode Penelitian pengambilan data dalam penelitian ini
menggunakan lembar kuesioner untuk mengetahui pengetahuan
siswa dan lembar observasi untuk mengetahui karies gigi siswa.
Analisis data menggunakan uji Chi Square metode ini termasuk
jenis penelitian analitik cross-sectional.Hasil Ada hubungan
Pengetahuan Tentang Karies Siswa
ABSTRACT
Key word: Dental caries is a serious dental and oral health problem in
Knowledge, Students, DentaI school-age children, especially elementary school (SD) children.
caries. This is due to poor dental and oral hygiene in children because
children are not yet independent in taking care of dental and oral
hygiene. The problem in this research is the dental caries rate of
grade 6 students at SDN Tagangser Laok 02 and SDN Tagangser
Laok 03 Waru Pamekasan Subdistrict. The aim of the study was
to determine the relationship between grade 6 students'
knowledge about caries and caries rates. This type of research
was analytic. Research Methods Data collection in this study used
a questionnaire sheet to determine student knowledge and an
observation sheet to determine student dental caries. Data
analysis used the Chi Square test. This method is a type of cross-
sectional analytic research. Results There is a relationship
between students' knowledge of caries.

8
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

PENDAHULUAN
Karies atau yang biasa disebut lubang gigi merupakan suatu kerusakan jaringan gigi
yang dimulai dari permukaan hingga ke akar gigi. Akibat dari karies tersebut dapat
menjadi jalan untuk masuknya bakteri kedalam jaringan gigi dan dapat menyebapkan
nyeri (Edwin, 1992). HasiI Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan
bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak atau berlubang atau
sakit (45,3%). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk
Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14% (KemenKes RI,
2019).
Menurut Blum dalam Notoatmodjo (2012), yaitu anak – anak usia SD merupakan
salah satu kelompok usia yang rentan terhadap karies gigi. Karies pada anak usia sekolah
perlu mendapat perhatian yang lebih besar, karena umumnya anak usia SD kurang
mengetahui cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya sendiri. Anak pada
umumnya senang makanan dan minuman kariogenik tetapi jarang membersihkannya,
sehingga gigi geliginya banyak mengalami karies atau gigi berlubang
Menurut ( KemenKes RI ) tahun 2012 dalam pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS) Kegiatan UKGS yang dilakukan oleh Puskesmas dan Tenaga kesehatan
mempunyai standar atau target. Target tersebut sudah ditetapkan sejak tahun 2010 adalah
angka bebas karies kelas 6 ≥60%. Berdasarkan data pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2022 dari siswa kelas 6 di SDN Tagangser Laok
02 Kecamatan Waru Pamekasan Madura yang berjumlah 30 siswa yang memiliki lebih
dari 1 karies gigi masih tinggi. Hasil pemeriksaan tersebut, dari 30 siswa sebanyak 29
siswa memiliki karies lebih dari 1 atau 97% dan indeks (D) Deccay yaitu 2,7. Hal itu tidak
seusai dengan target Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGS) yang ditargetkan sejak
tahun 2010.
Kelompok anak sekolah dasar (usia 6-12 tahun) termasuk kelompok yang sering
mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut, sehingga membutuhkan kewaspadaan
dan perawatan gigi yang baik dan benar. Pada usia 6-12 tahun gigi anak memerlukan
perawatan yang lebih intensif (Mukhbitin, 2018). Hal ini dikarenakan pada usia
tersebut terjadi pergantian gigi. Gigi susu mulai tanggal, gigi permanen pertama mulai
tumbuh (usia 6-8 tahun). Keadaan ini menunjukkan bahwa gigi anak berada pada tahap
gigi campuran. Pada tahap ini, gigi permanen akan mudah rusak, karena kondisi gigi
tersebut baru tumbuh belum matang. Darwita dkk, dalam (Mukhbitin, 2018).
Dampak dari karies gigi yang dialami oleh siswa kelas 6 yaitu, akan kehilangan daya
kunyah dan terganggunya pencernaan, serta juga dapat mengakibatkan terganggunya
kesehatan anak. Maka hal itu dapat mengakibatkan terganggunya proses belajar anak
(Rahena, 2020). Pengetahuan anak sangat penting dalam hal pemeliharaan kesehatan gigi.
Pengetahuan anak tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut saat ini masih kurang,
terutama dalam menyikat gigi dan waktu yang tepat dalam menyikat gigi, oleh karena itu
butuh pendampingan orang tua dan guru disekolah. Jika pengetahuan anak tinggi maka
kemungkinan besar anak terhindar dari karies gigi atau masalah kesehatan gigi lainnya
(Kaban & Setiaji, 2022).
Menurut Ghofur (2012) Pencegahan karies gigi dapat dilakukan dengan cara
Menyikat gigi dan memperhatikan cara menyikat gigi yang tepat, Kumur setelah makan,

9
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

menggunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makanan, Melakukan penambalan


gigi ke balai pengobatan gigi, serta memeriksakan ke poli gigi secara rutin setiap 6 bulan
sekali.
Faktor yang mempengaruhi ‘ terjadinya karies antara lain yaitu sosial ekonomi, usia,
jenis kelamin, pengetahuan dan pendidikan, letak geografis dan perilaku terhadap
kesehatan gigi dan mulut (Tameon, 2021). Selain faktor yang disebutkan diatas, ada
beberapa faktor lain yaitu menurut (Silfia et al., 2019) pola makan menjadi salah satu
faktor terjadinya karies gigi pada anak. Pola menggosok gigi gigi anak juga menjadi
penyebab terjadinya karies gigi (Khasanah et al., 2019).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan
pengindraan tehadap suatu objek tertentu. Proses pengindraan tersebut terjadi melalui
pancaindra manusia yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan yang diperoleh manusia melalui indra pengelihatan dan
indra pendengaran. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2012).
Pada orangtua yang memiliki pengetahuan kurang tentang pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut anak, dapat mempengaruhi prevalensi karies gigi anak, begitupun
sebaliknya. Orangtua yang tidak mengetahui cara menjaga kesehatan gigi anak seperti
cara menggosok gigi dan waktu menggosok gigi sesuai yang dianjurkan akan berdampak
buruk pada status kesehatan gigi anak(Ulfah & Utami, 2020). Sikap dan perilaku orang
tua terutama ibu, dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dapat memberi
pengaruh yang cukup signifikan terhadap sikap dan perilaku anak dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulunya. Pada orangtua yang memberikan contoh cara pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut kemungkinan besar akan meminimalisir angka karies gigi pada
anak. Begitupun sebaliknya, karna orangtua adalah contoh bagi setiap anak – anaknya
(Utami, 2020).
Anak yang sudah terbentuk memori, sikap dan kebiasaan perilaku, kebiasaan
merawat gigi dan mulut, maka perilaku hidup ini akan terbawa sampai dewasa.
Pengetahuan tentang cara hidup bersih dan sehat, termasuk pemeliharaan keperihal
kesehatan gigi perlu ditanamkan oleh orang tua kepada anak (KemenKes RI, 2015).
Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian tentang hubungan
pengetahuan tentang karies dengan angka karies pada siswa kelas 6 SDN Tagangser
Laok 02 dan 03.

METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6 SDN Tagangser Laok 02 dan Tagangser
Laok 03 , Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura sebanyak 48 orang. Sampel
yang di gunakan 43 siswa. Menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata’ yang
ada dalam populasi itu. Nilai 43 didapat dengan menggunakan rumus slovin,
Penelitian ini berlokasi di SDN Tagangser Laok 02 dan 03, Kecamatan Waru,
Kabupaten Pamekasan, Madura. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 13 Agustus 2022
sampai Februari 2023. Instrumen yang digunakan terdiri dari: 1) Instrumen penelitian

10
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

yang di gunakan untuk mengukur variabel pengetahuan tentang karies gigi


mengunakan lembar kuesoner. 2) Instrumen yang di gunakan untuk mengukur variabel
karies gigi adalah alat diangnostic dan lembar pemeriksaan. Analisis hubungan
pengetahuan siswa kelas 6 tentangkaries dengan tingginya angka karies di SDN
Tagangser Laok 02 dan 03, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura
menggunakan uji Chi square.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum
Responden dalam penelitian adalah kelas 6 yang berjumlah 48 siswa di SDN
Tagangser Laok 02 Dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan
Madura. Tujuan penelitian ini adalah Diketahuinya Hubungan pengetahuan siswa kelas 6
tentang karies dengan tingginya angka karies di SDN Tagangser Laok 02 dan SDN
Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas 6 SDN Tagangser Laok 02 Dan SDN Tagangser Laok 03 sebanyak 43
siswa. Hasil pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dengan cara melakukan
pemeriksaan rongga mulut siswa dan lembar kuesioner yang telah di isi oleh responden
yaitu siswa 6 SDN Tagangser Laok 02 Dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru
Pamekasan Madura.
SDN Tagangser Laok 2 Dan SDN Tagangser Laok 03 yang beralamatkan di Jln. Raya
Sotabar, Tagangser Laok, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan Madura. Kecamatan
Waru terdiri dari 12 desa dengan luas 7,2 km2. Secara geografis Kecamatan Waru berada
di daerah pantai utara Madura, berbatasan dengan : sebelah barat : Kecamatan
Batumarmar, sebelah timur : Kecamatan Pasean, sebelah selatan : Kecamatan Pakong.
Jarak Kecamatan Waru dari ibu kota Kabupaten Pamekasan sekitar 35 km.
Karakteristik Umur Siswa Kelas 6 Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03
Kecamatan Waru Pamekasan Madura.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur Siswa Kelas 6 SDN Tagangser


Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura
Umur Siswa Frekuensi Presentase (%)
11 20 47
12 23 53

Total 43 100

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa siswa yang berumur 11 tahun sebanyak 20


siswa (47%), berumur 12 tahun 23 sebanyak siswa (53%).

11
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Karakteristik Jenis Kelamin Siswa Kelas 6 Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser
Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Kelas 6 SDN
Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura
Jenis Kelamin
No Frekuensi Presentase (%)
Siswa
1. Laki-Laki 27 63
2. Perempuan 16 37
Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa dari 43 responden, sebagian besar responden
dari penelitian ini adalah laki-laki yaitu sebanyak 27 siswa (63%). Dan perempuan yaitu
sebanyak 16 siswa (37%)

HasiI Pengumpulan Data Pengetahuan Tentang Karies


Tabel 3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Karies Siswa Kelas 6
SDN Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan
Madura

Pertanyaan Responden yang menyatakan Kriteria


No. Tingkat Benar Salah Penilaian
pengetahuan
Frekuensi % Frekuensi %
tentang karies
1 Yang di maksud Baik :
karies gigi adalah 76% - 100%
lubang gigi 29 67,4 14 32,6
2 Tanda-tanda awal Cukup :
yang muncul ketika 60% - 75%
akan terjadi karies
gigi yaitu Kurang :
Terlihat bercak <60%
hitam di permukaan
gigi 24 55,8 19 44,2
3 Urutan
terbentuknya karies
gigi yaitu dari plak
timbul bakteri
menjadi karies 20 46,5 23 53,5
Jumlah 169,
73 7 56 130.3
Rata-rata 24,3 56,6 18,6 43,4

12
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan siswa tentang karies (56,6%)
yang menjawab pertanyaan dengan benar dan (43,4) siswa yang menjawab pertanyaan
dengan salah termasuk dalam kategori kurang.

Tabel 4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Akibat Karies


Siswa Kelas 6 SDN Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser Laok
03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura.
Pertanyaan Responden yang menyatakan Kriteria
No. Akibat karies Benar Salah Penilaian
Frekuensi % Frekuensi %
1 Akibat jika Baik :
mengalami karies 76% - 100%
gigi yaitu
Kehilangan daya Cukup :
kunyah, 60% - 75%
terganggunya
pencernaan dan Kurang :
menurunnya <60%
fokus belajar 21 48,8 22 51,2
Jumlah 21 48,8 22 51,2
Rata-rata 21 48,8 22 51,2
Dari hasil Tabel 4 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ‚siswa tentang karies
(48,8%) yang menjawab pertanyaan dengan benar dan (51,2) siswa yang menjawab
pertanyaan dengan salah termasuk dalam kategori kurang.‛
Tabel.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang
Pencegahan Karies Siswa Kelas 6 SDN Tagangser Laok 02 dan
SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura.
Pertanyaan Responden yang menyatakan Kriteria
No. Pencegahan Benar Salah Penilaian
karies gigi
Frekuensi % Frekuensi %
1 Bagaimana cara Baik :
untuk mencegah 76% - 100%
karies gigi yaitu
Gosok gigi Cukup :
dengan pasta gigi 60% - 75%
yang
mengandung Kurang :
fluoride 24 55,8 19 44,2 <60%
2 Berapa kali
pemeriksaan gigi
secara rutin yaitu
Setiap 6 bulan 17 39,5 26 60,5

13
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

sekali
3 Berapakali
minimal
menggosok gigi
dalam sehari
yaitu2 kali sehari 20 46,5 23 53,5
4 Pencegahan
karies gigi yang
paling benar
adalah gosok
gigi. waktu yang
paling tepat
untuk
menggosok gigi
yaitu Gosok gigi
pagi setelah
sarapan dan
malam sebelum
tidur 23 53,5 20 46,5
5 Agar gigi tidak
karies makanan
yang baik adalah
Buah dan sayur 39 90,7 4 9,3
6 Apa makanan
yang buruk
untuk gigi ?
Permen,snack dan
roti 40 93 3 7
Jumlah 163 379 95 221
Rata-rata 27,2 63,2 15,8 36,8
Dari hasil Tabel 5 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan siswa tentang karies
(63,2%) yang menjawab pertanyaan dengan benar dan (36,8) siswa yang menjawab
pertanyaan dengan salah termasuk dalam kategori cukup.

14
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Tabel 6 Rekapitulasi HasiI Pengetahuan Siswa Kelas 6


Tentang Karies Dengan Angka Karies Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan
Madura.
No. Pengetahuan Jawaban Responden
benar

1. Pengetahuan tentang karies 56,6%


2. Pengetahuan tentang 48,8%
akibat karies
3. Pengetahuan tentang 63,2%
pencegahan karies gigi
Jumlah total 163,6%
Rata – rata 56,2%
Kriteria pengetahuan Kurang

Berdasarkan Tabel 6 menunjukan bahwa pengetahuan siswa kelas 6 tentang karies di


SDN Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan
Madura dalam kategori kurang.

Hasil Pengumpulan Data Karies Karies Siswa Kelas 6 Tagangser Laok 02 dan SDN
Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura
Tabel 7 Distribusi Karies Gigi Siswa Kelas 6 SDN Tagangser
Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru
Pamekasan Madura.
No Jenis kelamin Jumlah Karies Tidak Karies

1 Laki-laki 27 26 1
2 Perempuan 16 15 1
Total 43 41 2
Rata-rata 21,5 20,5 1
Berdasarkan tabel 7 diketahui Jumlah karies pada laki-laki 26 siswa sedangkan pada
perempuan sebanyak 15 siswa.

Analisis Data Hubungan Pengetahuan Siswa Tentang Karies Dengan Angka Karies
Gigi Siswa Kelas 6 SDN Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan
Waru Pamekasan Madura.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah disajikan, yaitu hasil observasi pada
responden dan pemeriksaan gigi, selanjutnya data di analisis dengan uji chi-square untuk
mengetahui adanya hubungan pengetahuan siswa tentang karies dengan prevalensi
karies gigi pada siswa kelas 6 SDN tagangser laok 02 dan SDN tagangser laok 03
kacamatan waru pamekasan madura.

15
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Tabel 8 Distribusi Analisi Data Hubungan Pengetahuan Tentang karies


Dengan angka Karies Siswa Kelas 6 SDN Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser
Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura.
Karies Gigi P value
Karies Tidak 0,005
Karies
Tingkat Baik 7 2
Pengetahuan
tentang karies gigi Cukup 27 0

Kurang 9 0

Total 43 2

Berdasarkan analisis data terlihat nilai sebesar 0,005. Pada p value 0,05 < 0,005.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ‚Ada hubungan pengetahuan siswa kelas 6 tentang
karies dengan tingginya angka karies di SDN Tagangser Laok 02 dan 03 Kecamatan Waru
Pamekasan Madura‛. Hal ini dapat diartikan pula bahwa pengetahuan tentang karies
seseorang mempunyai korelasi dengan karies gigi yang diperolehnya

Pembahasan
Hasil analisis data menunjukkan ‘ ada hubungan antara tingkat pengetahuan siswa
tentang karies gigi dengan karies gigi pada siswa Kelas 6 Tagangser Laok 02 dan SDN
Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura .
Pengetahuan Siswa Tentang Karies Kelas 6 SDN Tagangser Laok 02 dan SDN
Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura.
Berdasarkan hasil analisis data dapat di ketahui bahwa pengetahuan siswa tentang
karies gigi di Siswa Kelas 6 SDN Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03
Kecamatan Waru Pamekasan Madura termasuk dalam kategori kurang., yang artinya
berdasarkan data responden banyak yang tidak mengerti apa yang di maksud dengan
karies.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan(Tameon, 2021),
bahwa pengetahuan siswa tentang karies termasuk dalam kategori baik hal ini
menunjukan siswa tersebut memahami tentang pengetahuan karies gigi, Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan siswa tentang karies yang menyebabkan
kebersihan gigi dan mulutnya buruk. Selain itu dapat di sebabkan oleh kurangnya
pengetahuan siswa dalam memilih makanan, waktu yang tepat dalam menggosok gigi
dan kurangnya pengetahuan cara menggosok gigi yang baik dan benar.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Wati, 2020) bahwa
pengetahuan siswa tentang karies termasuk ‘dalam kategori kurang hal ini menunjukan
sebagaian besar siswa tersebut tidak memahami tentang pengetahuan karies gigi, Selain
itu dapat di sebabkan oleh kurangnya pengetahuan siswa dalam memilih makanan,
waktu yang tepat dalam menggosok gigi dan kurangnya pengetahuan cara menggosok
gigi yang baik dan benar.

16
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Tanda awal karies gigi yaitu bakteri atau kuman – kuman yang ada didalam plak
bersama sisa makanan akan bereaksi menghasilkan asam dan racun, asam yang
dihasilkan kuman akan menyebabkan kerusakan jaringan gigi sedangkan racunnya akan
menyebabkan radang gusi (Kemenkes RI, 2012). Karies gigi adalah penyakit jaringan
yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi sampai ke pulpa.
Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada satu permukaan atau
lebih (Tarigan, 2017).

Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Akibat Karies Kelas 6 SDN Tagangser Laok 02
dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura.
Berdasarkan hasil analisis data dapat di ketahui bahwa pengetahuan siswa tentang
akibat karies Siswa Kelas 6 SDN Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03
Kecamatan Waru Pamekasan Madura termasuk dalam kategori kurang . Berdasarkan
data responden banyak yang tidak tahu akibat karies gigi. Hasil penelitian sesuai dengan
penelitian yang dilakukan (Arba Kartika et al., 2021), bahwa pengetahuan siswa tentang
akibat karies termasuk dalam kategori kurang hal ini menunjukan sebagaian besar siswa
tersebut tidak memahami tentang pengetahuan akibat karies gigi.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Rizky, 2020),
bahwa pengetahuan siswa tentang akibat karies termasuk dalam kategori cukup hal ini
menunjukan sebagian kecil siswa tersebut tidak memahami tentang pengetahuan akibat
karies gigi. Akibat karies gigi pada anak dapat mengalami kehilangan daya kunyah dan
terganggunya pencernaan, yang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan anak.
Karies pada anak juga dapat menyebabkan menurunnya fokus belajar anak (Rahena,
2020). Selain itu menurut (Tameon, 2021) akibat dari karies gigi pada anak yaitu dapat
menyebabkan anak mengalami ketidak nyamanan psikis seperti tidur terganggu, hingga
berdampak pada gizi anak karena dapat menurunkan nafsu makan pada anak

Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Pencegahan Karies Kelas 6 SDN Tagangser Laok
02 dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura.
Berdasarkan hasil analisis data dapat di ketahui bahwa pengetahuan siswa tentang
Pencegahan Karies Siswa Kelas 6 SDN Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03
Kecamatan Waru Pamekasan Madura dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan siswa
tentang pencegahan karies yang menjawab pertanyaan dengan benar dan termasuk
dalam kategori cukup, yang artinya berdasarkan data responden masih ada yang tidak
mengerti tentang pencegahan karies gigi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan(Dewi, 2019), bahwa
pengetahuan anak tentang pencegahan karies termasuk dalam kategori cukup hal ini
menunjukan sebagian kecil siswa tersebut tidak memahami tentang pengetahuan
pencegahan karies gigi. HasiI penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang
dilakukan(Arba Kartika et al., 2021), bahwa pengetahuan siswa tentang pencegahan
karies termasuk dalam kategori kurang hal ini menunjukan sebagaian besar siswa
tersebut tidak memahami tentang pengetahuan pencegahan karies gigi.
Menurut Ghofur (2012) pencegahan karies gigi dapat dilakukan dengan cara
menyikat gigi dan memperhatikan cara menyikat gigi yang tepat, kumur setelah makan,

17
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

menggunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makanan, melakukan penambalan


gigi ke balai pengobatan gigi, serta memeriksakan ke poli gigi secara rutin setiap 6 bulan
sekali. Pencegahan terhadap karies gigi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
kesadaran siswa melalui pemberian pendidikan kesehatan tentang pencegahan karies
yang dilakukan dengan cara fluoridasi air minum, fluoridasi air minum sekolah,
fluoridasi garam dapur, fluoridasi minuman susu dan peningkatan diet yang sehat
untuk tindakan yang ke arah masyarakat (Wati, 2020).
Hubungan Pengetahuan Siswa Kelas 6 Tentang Karies Dengan Angka Karies
SDNTagamgser Laok 02 Dan SDN Tagamgser Laok 03 Kacamatan Waru Pamekasan
Madura.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan siswa tentang karies gigi dengan tingginya angka karies Siswa Kelas 6 SDN
Tagangser Laok 02 dan SDN Tagangser Laok 03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tameon, 2021)
dengan hasil tidak adanya hubungan antara Pengetahuan anak dengan karies gigi
termasuk kategori baik.
Bahwa menurut Lawrence Green (1990 cit. Notoatmodjo, 2018) faktor
mempengaruhi pengetahuan siswa yaitu Faktor Presdisposisi. Faktor tersebut mencakup
tentang pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinanan dan nilai – nilai dari masyarakat
terhadap kesehatan yaitu untuk mewujudkan kesadaran, memberikan atau
meningkatkan pengetahuan siswa tentang pemeliharaan kesehatan baik bagi dirinya
sendiri dan keluarganya. Sehingga baik atau buruk nya pengetahuan mempengaruhi
perilaku siswa. Karies gigi dapat memberikan dampak buruk dan dapat mempengaruhi
kualitas hidup anak. Hal ini diperkuat oleh(Rahena, 2020)., yang menyatakan bahwa
karies pada anak akan menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Hal itu akan
mengganggu aktivitas anak di sekolah dan anak mengalami penurunan kemampuan
dalam belajar. Akibat dari rasa nyeri gigi yang dialami anak, maka anak tidak akan fokus
dalam kegiatan belajar disekolah

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka, peneliti menyimpulkan
bahwa: 1) Pengetahuan siswa kelas 6 tentang karies gigi di SDN Tagangser Laok 02 dan
03 Kecamatan Waru Pamekasan Madura dalam katagori kurang. 2) Angka karies gigi
pada siswa kelas 6, di SDN Tagangser Laok 02 dan 03 Kecamatan Waru Pamekasan
Madura dalam katagori buruk, 3) Ada hubungan pengetahuan tentang karies siswa kelas
6 dengan angka karies di SDN Tagangser Laok 02 dan 03 Kecamatan Waru Pamekasan
Madura.

DAFTAR PUSTAKA
Aprinta, I. K. P., Prasetya, M. A., & Wirawan, I. M. A. (2018). Hubungan frekuensi
menyikat gigi dan konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar
pertama permanen pada anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun Di Desa Pertima,
Karangasem, Bali. Bali Dental Journal, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.51559/bdj.v2i1.17

18
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Arba Kartika, L., Hidayati, S., Fitria Ulfah, S., Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya, J., Kunci, K., & Gigi, K. (2021). Gambaran
Pengetahuan Tentang Karies Gigi Pada Siswa Kelas 6 Sdn Kertajaya I Surabaya.
Indonesian Journal Of Health and Medical, 1(1), 2774–5244.
Dewi, A. A. G. A. dan N. K. E. P. (2019). Jurnal kesehatan gigi. 6(2), 5–8.
Kaban, A. R., & Setiaji, R. (2022). PADA SISWA DI SD SWASTA AL-FAKHRI Abstrak.
Tentang Karies Gigi, 2(2), 102–108.
Kemenkes RI. (2012). Kementerian Kesehatan Ri Tahun 2012. Kementerian Kesehatan RI.
2012.
KemenKes RI. (2012). Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Kementerian
Kesehatan RI. http://pdgi.or.id/wp-content/uploads/2015/04/UKGS.pdf
KemenKes RI. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 89 Tahun
2015 Tentang Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut. Jurnal Teknosains, 44(8), 53.
http://arxiv.org/abs/1011.1669%0Ahttp://dx.doi.org/10.1088/1751-
8113/44/8/085201%0Ahttp://stacks.iop.org/1751-
8121/44/i=8/a=085201?key=crossref.abc74c979a75846b3de48a5587bf708f%0Ahttp://ww
w.persi.or.id/images/regulasi/permenkes/pmk892015.pdf
KemenKes RI. (2019). InfoDATIN Kesehatan Gigi Nasional September 2019. Pusdatin
Kemenkes RI, 1–6.
Kementerian Kesehatan RI, 2012. (2012). Pedoman pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil dan anak usia balita bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Khasanah, N. N., Susanto, H., & Rahayu, W. (2019). Gambaran Kesehatan Gigi Dan Mulut
Serta Perilaku Menggosok the Describe Dental and Oral Health Toward Brushing
Teeth Practice Among School Age Children. Jurnal Imiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES
Kendal, 9(4), 327–334.
Listrianah, L., Zainur, R. A., & Hisata, L. S. (2019). Gambaran Karies Gigi Molar Pertama
Permanen Pada Siswa – Siswi Sekolah Dasar Negeri 13 Palembang Tahun 2018. JPP
(Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 13(2), 136–149.
https://doi.org/10.36086/jpp.v13i2.238
Mawarni, Q. S., & , Isnant, R. L. (2022). PENGETAHUAN ORANGTUA SISWA KELAS 1
DAN 2. Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG), 3(2).
Mukhbitin, F. (2018). Gambaran kejadian karies gigi pada siswa kelas 3 MI Al-
Mutmainnah. Jurnal Promkes, 6(2), 155–166.
Mulyana, Nagauleng, A., & Pipi. (2018). Pengetahuan Ibu Tentang Pemeliharaan
Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak. JIKI Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA, 6(1), 2089–
9408.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2014). ILMU PERILAKU. Rineka Cipta.

19
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta Jakarta.


Nursalam. (2020). METODOLOGI PENELITIAN ILMU KEPERAWATN. Salemba Medika.
Pratama, C. F. P., Prasetyowati, S., & Chairanna, I. (2021). Terhadap Penurunan Debris
Indeks Pada Murid Sdn. 2(1), 170–177.
Purnama, R. B., Hirawan, H., Wardana, T., Rochmawati, M., Widyaningsih, P. N.,
Noviyanti, D., Rachmawati, D., Rakhmawati, R., Putri, S. D. P., Anita, M., Wulandari,
K. I., & Prabawati, D. I. (2021). Peningkatan Peran Guru Sekolah Dasar Dalam
Pengobatan Darurat untuk Menghilangkan Rasa Sakit Gigi dan Mulut. JATI EMAS
(Jurnal Aplikasi Teknik Dan Pengabdian Masyarakat), 5(1), 1.
https://doi.org/10.36339/je.v5i1.341
Rahena, Z. (2020). Hubungan Jenis dan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogenik dengan
Kejadian Karies Gigi pada Anak SD Negeri 5 Waai Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal
Kesehatan Ukim, 2(1), 41–48.
rian Agung prasa. (2022). DENGAN PREVALENSI KARIES GIGI MOLAR PERTAMA
PERMANEN ( Pada Siswa Kelas IV SDN Pasongsongan IV Kecamatan Pasongsongan
Sumenep ). 3(2), 220–232.
Rizky, N. K. (2020). Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas VA Tentang Karies Gigi di
SDB Kertajaya I/207 Surabaya. 2(1), 75–84.
Rosanti, S. D., Hadi, S., & Ulfah, S. F. (2020). GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA
TENTANG KARIES GIGI ( Studi Siswa Kelas 1 SD Negeri Kebonagung 1 Kecamatan
Sukodono Kabupaten Sidoarjo ) Poltekkes Kemenkes Surabaya , Jurusan Keperawatan Gigi
Abstract : Dental and oral health is an integral part of overall. 11(2).
Silfia, A., Riyadi, S., & Razi, P. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku
Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Gigi,
6(1), 45. https://doi.org/10.31983/jkg.v6i1.4407
Sugiono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabta.Cetakan ke 13 bandung.
Talibo, R. S., Mulyadi, & Yolanda, B. (2016). Kebiasaan Menggosok Gigi Dengan Kejadian
Karies. E-Journal Keperawatan, 4(1), 1–8.
Tameon, J. E. M. (2021). Hubungan Pengetahuan Anak Dengan karies Gigi Anak Kelas
VA SDI Raden Paku Surabaya Tahun 2020. Jurnal Skala Kesehatan, 12(1), 8–19.
https://doi.org/10.31964/jsk.v12i1.277
Tarigan, R. (2017). Karies gigi (Lilian Juwono (ed.)). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ulfah, R., & Utami, N. K. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Orangtua Dalam
Memelihara Kesehatan Gigi Dengan Karies Gigi Pada Anak Taman Kanak Kanak. 7(2), 146–
150.

20
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

Wati, S. E. (2020). Gambaran Pengetahuan Siswa Tentang Karies Gigi Pada Siswa Sekolah
Dasar Di SDN Mojoroto 2 Kota Kediri. Jurnal Nusantara Medika (JUDIKA), 4, 54–62.
https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/15605

21

Anda mungkin juga menyukai