Disusun oleh :
CANTIKA
18.1564.B
Disusun Oleh :
Cantika
18.1564.B
ii
iii
iv
v
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat karunianya.
Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “Asuhan
yang terhormat :
Pekajangan Pekalongan
Akhir
vi
8. Sandi Ari Susiatmi, SST,.M.Keb, selaku pembimbing II dan Penguji III
Mojo
10. Ny. W dan keluarga atas kesediaan dan kerjasama sehingga penulis
12. Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir
Penulis menyadari dalam proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini banyak
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN..........................................................................v
PRAKATA.......................................................................................................vi
DAFTAR ISI....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xi
DAFTAR SINGKATAN..................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................6
C. Ruang Lingkup.....................................................................................7
D. Penjelasan Judul....................................................................................7
E. Tujuan Penulisan..................................................................................8
F. Manfaat Penulisan................................................................................9
F. Persalinan..............................................................................................49
G. Nifas......................................................................................................52
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................183
A. Kunjungan Hamil..................................................................................183
B. Asuhan Persalinan................................................................................188
C. Kunjungan Nifas...................................................................................190
BAB V PENUTUP...........................................................................................195
A. Simpulan...............................................................................................195
B. Saran.....................................................................................................196
ix
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................197
LAMPIRAN.....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.8 Tinggi Fundus Uteri Dan Berat Uterus Menurut Masa
Involusi
xi
DAFTAR
xii
DAFTAR
BB : Berat Badan
HB : Hemoglobin
IM : Intra Muscular
JK : jenis Kelamin
KB : Keluarga Berencana
xiii
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
KK : Kulit Ketuban
KU : Keadaan Umum
LD : Lingkar Dada
LK : Lingkar Kepala
N : Nadi
PB : Panjang Badan
PH : Power of Hydrogen
Rr : Respirasi
RI : Republik Indonesia
TB : Tinggi Badan
TD : Tekanan Darah
xiv
TM : Trimester
TT : Tetanus Toksoid
USG : Ultrasonografi
VT : Vagina Toucher
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu
menjadi 183/100.000 kelahiran hidup dan ditahun 2030 turun menjadi 131
11 bulan )per 1.000 kelahiran hidupdalam kurun waktu satu tahun, Angka
Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun2019 sebesar 8,2 per 1.000
antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB,
Faktor yang menyebabkan AKI salah satunya adalah dari umur ibu.
reproduksi yang sehat dan aman adalah 20-35 tahun. Kehamilan diusia
tinggi karena diusia kurang dari 20 tahun secara biologis belum optimal,
1
2
terhadap ibu maupun terhadap janin yang akan dikandungnya selama masa
yang sehat dan aman adalah 20-35 tahun. Kehamilan diusia kurang 20
karena usia kurang dari 20 tahun secara biologis belum optima, emosinya
prevelensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%
dari ibu-ibu yang sedang hamil. Prevelensi anemia pada ibu hamil
berkembang dari pada di Negara yang sudah maju 36% yang disebabkan
37,1%. Pada tahun 2018 presentasi ibu hamil yang mengalami anemia
memanjang melebihi akhir minggu 42 gestasi, atau 294 hari dari hari
usia kehamilan > 42 minggu lebih terjadi pada wanita dengan usia tua (>35
sempurnanya kematangan alat reproduksi pada ibu usia < 20 tahun dan
menurunnya fungsi organ ibu pada > 35tahun (Sinaga, 2020, h. 84).
pada ibu hamil dan diperlukan pengelolaan yang tepat. Salah satu
pengelolaan yang sering dilakukan pada ibu dengan kondisi tersebut yaitu
4
dan durasi kontraksi uterus karena dinilai terlalu lemah dan tidak efektif
umumnya terjadi antara 10% sampai dengan 20% dari seluruh persalinan
agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter
2019).
covid-19 yakni menjaga jarak, memakai masker, cuci tangan dengan sabun
terencana untuk ibu hamil berisiko, ibu dengan status ODP, PDP, atau
Menurut Wulandari & Hidayat (2011, h. 1) masa nifas yaitu masa setelah
Pada masa neonatal (0-28 hari) terjadi perubahan yang sangat besar
dari kehidupan didalam Rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada
semua sistem. Salah satu pelayanan yang dilakukan pada bayi baru lahir
94,9%, lebih kecil dari tahun 2018 yaitu sebesar 97,4% (Profil Kesehatan
Indonesia, 2019).
kelahiran hidup pada tahun 2018 menjadi 50 per 100.000 kelahiran hidup
bulan Januari sampai Desember 2020 sebanyak 1.637, dan jumlah ibu
B. Rumusan Masalah
ibu dan janin. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah
C. Ruang Lingkup
D. Penjelasan Judul
atau masalah dalam bidang kesehatan ibu dan bayi yang telah
Neonatus.
2. Desa Tasikrejo
3. Puskesmas Mojo
E. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
dengan benar.
2. Tujuan Khusus
pada Ny. W dengan risiko tinggi yaitu usia < 20 tahun dan
anemia ringan
F. Manfaat Penulisan
kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi yaitu usia < 20
2. Bagi Bidan
dengan risiko tinggi yaitu usia < 20 tahun dan anemia ringan dalam
nifas normal, dan asuhan bayi baru lahir normal serta asuhan pada
neonatus normal.
3. Bagi Puskesmas
asuhan kebidanan ibu hamil risiko tinggi yaitu < 20 tahun dan
serotinus, asuhan nifas normal, dan asuhan bayi baru lahir normal
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
klien, gejala dan adanya kelainan pada Ny. W dan By. Ny. W.
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
3. Pemeriksaan Laboratorium
laboratorium.
a. Pemeriksaan Hemoglobin
b. Pemeriksaan Urin
4. Pemeriksaan Antopometri
5. Studi Dokumtasi
H. Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini, maka Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
pada Ny. W dengan risiko tinggi yaitu usia < 20 tahun dan
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
pertama dimulai sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai
ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan. (Pudiastuti. 2015,
h.1).
a. Uterus
Pembesaran disebabkan :
16
1
3) Perkembangan desidua.
b. Serviks Uteri
jamur.
d. Ovarium
e. Sistem payudara
berdilatasi.
f. Sistem Endokrin
plasenta.
3) Prolaktin
4) Estrogen
5) Progesterone
g. Sistem kekebalan
janin timbul secara dini. Limfosit muncul pada minggu ke-7 dan
h. Sistem perkemihan
III, bila kepala janin mulai turun ke PAP. Keluhan sering kencing
i. Sistem pencernaan
j. Sistem musculoskeletal
yang biasanya menjadi salah satu ciri pada ibu hamil. Lordosis
pegal, mati rasa dan lemah dialami pada anggota badan atas.
k. Sistem kardiovaskuler
l. Sistem integument
fosfor rata-rata 2 gram/hari, zat besi 800 mg/30-50 mg sehari, dan air
hasil konsepsi (fetus, plasenta, cairan ketuban) dan berat ibu (uterus,
adanya retensi air). Berat badan wanita hamil naik 6,5-16,5 kg rata-
bertambah 25-30% dan sel darah bertambah 20%. Massa sel darah
TM III.
sirkkulasi retro-plasenter.
(hemodilusi).
5) Sel darah
normal).
Pembekuan/koagulasi
plasenta.
o. Sistem pernafasan
p. Sistem persyaratan
tungkai bawah.
1. Pengertian
lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
2016, h.32).
ibu dan bayi yang dilahirkan (Ambarwati dan Rimintari 2009, hh.103-
104).
10 tahun
4. Anak terkecil berumur < Terlalu cepat untuk
2 tahun hamil lagi, umur anak
terkecil < 2 tahun
5. Grande multi Terlalu mempunyai
banyak anak (> 4
anak)
6. Umur ibu > 35 tahun Terlalu tua, pada saat
hamil ibu berumur >
35 tahun
7. Tinggi badan ibu < 145 Ibu dengan badan
cm terlalu pendek (< 145
cm) pada saat hamil
pertama atau
kehamilan berikutnya
tetapi belum pernah
bersalin secara
spontan atau normal
8. Pernah gagal kehamilan Pernah terjadi
kegagalan kehamilan
pada saat hamil
pertama atau pada
kehamilan berikutnya
(abortus atau bayi
lahir mati sebanyak 2
kali)
9. Pernah bersalin dengan : a. Pernah
melahirkan
bayi
menggunakan
alat seperti
tang atau
vakum
b. Pernah uri
yang
dikeluarkan
dari dalam
oleh penolong
c. Pernah
ditransfusi
atau infus
pada saat
3
perdarahan
post partum
10. Pernah operasi sesar Pernah bersalin
dengan operasi sesar
pada kehamilan
pertama
Sumber : Rochjati 2011, h.35
pemeriksaan
laboratorium.
f. Didiagnosa oleh
dokter melalui
pemeriksaan
laboratorium.
terdapat penyulit
berulang
Letak lintang 8
Perdarahan dalam kehamilan ini 8
Preeklamsia berat/kejang 8
(Poedsi Rochjati)
1. Pendahuluan
ibu dan anak. Oleh sebab itu, semua pihak yang terlibat dalam lini
sebagai suatu kondisi ketika ibu memiliki kadar hemoglobin kurang dari
11,0 g/dL pada trimester I dan III, atau kadar hemoglobin kurang dari
10,5 g/dL pada trimester II. Perbedaan nilai batas tersebut berkaitan
2. Patofisiologi
atau infeksi akut yang berulang, kondisi kronis, seperti infeksi TBC,
kehamilan, antara lain plasma darah 30%, sel darah 18%, dan
besi juga dapat disebabkan oleh peningkatan kebutuhan zat besi pada ibu
hamil. Ibu hamil memerlukan asupan zat besi sebesar 900 mg.
3. Jenis Anemia
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita usia
17 mg.
Preparat zat besi, baik oral maupun parenteral, dapat diberikan jika
b. Anemia megaloblastik
mg per hari, vitamin B12 3 x 1tablet per hari, atau sulfas ferosus 3 x
1tablet per hari. Pada kasus yang berat, transfusi darah darah dapat
3
c. Anemia hipoplastik
dapat terjadi akibat adanya infeksi berat dan pajanan terhadap racun
secara berulang.
non-Hodgkin.
Anemia dapat mengganggu kesehtan, baik ibu maupun janin. Berikut ini
akan dijelaskan lebih lanjut mengenai bahaya anemia bagi ibu dan janin
payudara.
Anemia yang terjadi pada ibu hamil juga dapat membahayakan janin
dengan perjanjian agar ibu tidak menunggu lama. Apabila ibu hamil
menderita Tuberculosis.
berinsektisida.
4. Jika ada komplikasi atau penyulit maka ibu hamil dirujuk untuk
5. Pemeriksaan rutin (USG) untuk sementara dapat ditunda pada ibu dengan
risiko tinggi.
jika ada keluhan atau tanda bahaya, ibu hamil harus segera memeriksakan
diri ke fasyankes.
komunikasi.
10. Ibu hamil yang pada kunjungan pertama terdeteksi memiliki faktor risiko
12. Ibu hamil harus memeriksakan kondisi dirinya sendiri dan gerakan
hamil dengan penyakit penyerta lainnya atau riwayat obsterti buruk maka
13. Pastikan gerak janin dirasakan mulai usia kehamilan 20 minggu. Setelah
dan sehat.
15. Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan
16. Ibu hamil dengan PDP atau terkonfirmasi Covid-19 tidak diberikan tablet
kondisi Covid-19.
17. Antenatal care untuk wanita hamil yang terkonfirmasi Covid-19 pasca
periode penyakit akut berakhir. Periode 14 hari ini dapat dikurangi apabila
dengan SARS disertai oleh IUGR dan solusio plasenta terjadi pada kasus
18. Jika ibu hamil datang di rumah sakit dengan gejala memburuk dan diduga
19. Konseling perjalanan untuk ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya tidak
1. Definisi
lebih dari 42 minggu atau 249 hri yang dihitung dari HPHT (Putri,
2. Etiologi
a) Teori Oksitosin
persalinan.
c) Pengaruh Progesterone
d) Saraf Uterus
pada ganglion servikalis. Keadaan dimana hal ini dapat terjadi adalah
pada kondisi janin yang mengalami kelainan letak, tali pusat pendek,
atau bagian bawah janin masih tinggi (belum masuk ke pintu atas
panggul).
4
3. Faktor Predisposisi
a) Genetik
kehamilan berikutnya
b) Obesitas
Ibu yang memiliki IMT (Indeks Massa Tubuh) tinggi (gemuk) lebih
aktif lebih banyak, selain itu wanita gemuk juga mungkin memiliki
F. PERSALINAN
1. Pengertian Persalinan
secara spontan, berisiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan setelah
hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim
2. Jenis persalian
section caesarea.
3. Tahapan Persalinan
a. Kala I
menjadi lengkap.
1) Fase laten, yaitu fase pembukaan yang sangat lambat ialah dari 0
b. Kala II
dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai lahirnya bayi. Proses ini
Pada kala ini his lebih cepat dan kuat, kurang lebih 2-3 menit sekali.
5
panggul.
c. Kala III
Kala III atau kala uri adalah periode persalinan yang dimulai dari
30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba keras dan fundus uteri agak
d. Kala IV
Kala IV merupakan masa 1-2 jam setelah plasenta lahir. Dalam klinik,
perdarahan.
3) Kontraksi uterus
G. NIFAS
1. Pengertian
a. Perubahan uterus
makrofag.
Tabel 2.8 : Tinggi Fundus Uteri Dan Berat Uterus Menurut Masa
Involusi
lagi dapat diraba diarea abdomen 10 hari postpartum atau lebih cepat.
(Sulastri, 2020, h. 6)
lebih nyata ditempat uterus terlalu teregang (misalnya pada bayi besar
b. Pengeluaran lokia
perubahan ambulasi seperti berdiri dan duduk. Hal ini tidak perlu
7-8)
Serviks dan segmen bawah uteri menjadi struktur yang tipis, kolaps
struktur yang dapat memuat kepala janin cukup bulan menjadi isthmus
uteri hampir tidak dapat dilihat yang terletak diantara korpus diatas
(Sulastri, 2020, h. 8)
pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam
keadaan kendur, vagina dan pintu keluar vagina pada bagian pertama
(Sulastri, 2020, h. 9)
(Sulastri, 2020, h. 9)
Ligamentum latum dan rotundum jauh lebih kendur dari pada kondisi
tidak hamil, dan memerlukan waktu ynag cukup lama kembali dari
Nilai lemak : total asam lemak bebas kembali normal pada hari ke dua
PP, kolesterol dan trglyserida kembali normal setelah 6-8 minggu PP.
h. 10)
5
menetap sampai 10% dalam 3 hari s/d hari ke 7. Ada beberapa secara
1) Suhu
Dalam 24 jam post partum suhu akan naik sekitar 37,5°C - 38°C
lebih 38°C dalam dua hari berturut-turut pada 10 hari pertama post
2) Denyut nadi normal pada orang dewasa berkisar 60-80 kali per
pasti, ada yang berpendapat bahwa AKDR sebagai benda asing yang
1. Keuntungan AKDR
2. Kerugian AKDR
1. Definisi
Bayi baru lahri normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000
sempurna
kelahiran. Pda tahap ini digunakan sistem scoring apgar untuk fisik
perubahan perilaku.
mucus dan bayi menangis kuat. Pada periode ini bayi memiliki
reflek hisap yang kuat dan mata bayi terbuka lebih lama sehingga
b. Fase tidur
Fase ini dimulai 30-120 menit setelah bayi lahir dan berlangsung
menurun, serta bayi sulit untuk diajak berinteraksi dan bayi akan
akan meningkat.
5. Kunjungan Neonatus
kali yaitu :
1. Manajemen Kebidanan
semua data dasar yang lengkap, hal ini dilakukan untuk mengevaluasi
penunjung lainnya.
atau masalah tersebut tidak terjadi, selain itu, bidan diharapkan dapat
terjadi.
segera.
6
sementara kondisi yang lain masih bisa menunggu bebrapa waktu lagi.
dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, namun
secara aman dan efesien. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh bidan atau
anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukan sendiri,
6
Dalam situasi ini, bidan harus berkolaborasi dengan tim kesehatan atau
bersama tersebut.
Pada langkah terakhir ini, yang akan dilakukan oleh bidan adalah
kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui
Metode SOAP tersebut berisi data Subyektif (S), Obyektif (O), Assesment
a. Data Subyektif
6
b. Data Obyektif
Data Obyektif ini diperoleh melalui hasil observasi secara jujur dari
lain. Catatan medis dan informasi yang diperoleh dari keluarga atau
orang lain dapat dimasukkan kedalam data ini. Selain itu, data ini
c. Assessment
d. Planning
a. Pasal 46
b. Pasal 47
sebagai :
perempuan
6) Peneliti
7
c. Pasal 48
dan kewenangannya.
a bidan berwenang :
dengan rujukan.
Paragraf 3
berencana
peraturan perundang-undangan.
teratur.
7
tindakan selanjutnya.
ditentukan.
63) yaitu :
berlangsung.
lengkap.
7
yang diperlukan.
minimal :
10 T sebagai berikut :
kehamilan
5. Kompetensi Bidan
a. Pengetahuan dasar
5) Mendiagnosa kehamilan
eklamsi
uterus
yang diharapkan
obat terlarang
b. Pengetahuan tambahan
c. Keterampilan dasar
7
kehamilan.
lengkap.
penurunan janin.
tulang panggul.
persalinan
pertumbuhan janian.
komplikasi kehamilan.
preeklamsi ringan.
a) Kekurangan gizi
d) Perdarahan pervaginam
g) Kematian janin
j) Persangkaan pilihydramnion
k) Diabetes mellitus
yang tersedia
d. Keterampilan tambahan
(DJJ)
Kompetensi 4 :
Pengetahuan dasar
1) Fisiologi persalinan
alat serupa
kelahiran
normal da ganda
bulan
dan sedative
janin, CPD
uteri primer, post term dan preterm serta tali pusat menumbung
Pengetahuan tambahan
sekarang
8
menggunakan partograf
keluarganya
selama persalinan
dan sedative
8
dengan benar
hubungan tali kasih ibu dan bayi baru lahir dengan inisiasi
dini
Keterampilan tambahan
postpartum
Kompetensi 5 :
Pengetahuan dasar
1) Fisiologi nifas
persalinan/abortus
menerus, infeksi
Kompetensi 6 :
Pengetahuan dasar
attachment”
bulan
infeksi, icterus
dilakukan
Keterampilan tambahan
6. Kewenangan Bidan
pelayanan pada wanita yang diberikan pada masa pra konsepsi, kehamilan,
8
2017, h.27)
BAB III
TINJAUAN KASUS
Kunjungan ke-1
Tanggal / Jam Pengkajian : 4 Desember 2020 / 15.05 WIB
Tempat : Rumah Ny. W
I. DATA SUBYEKTIF
A. Biodata Klien
Ibu Suami
Umur : 18 Th 24 Th
Pendidikan : SMP SD
B. Keluhan
Ya Tidak Keterangan
√ pusing :
√ konstipasi :
√ Sering Berkemih :
√ gangguan tidur & :
Mudah lelah
√ Varises dan wasir :
√ Sesak Nafas :
√ perdarahan :
√ Nyeri Perut :
90
91
Bawah
√ Kontraksi Braxton :
Hicks
√ Lain-lain
C. Riwayat Menstruasi
1. HPHT : 12 – 5 – 2020
2. Siklus : 29 hari
3. HPL : 19 – 2 – 2021
D. Riwayat Pernikahan
1. Menikah : iya
3. Pernikahan keberapa 1
Kehamilan Persalinan
N
o
jenis bayi BB PB
Um kead Te pen pers men J. (gr (c Ca kea
ur aan mp olon alina angi K am m cat daa
keh at g n s ) ) ba n
ami Lan wa
lan gun an
g
Ha
mil
ini
TM I TM II TM III
BB Sebelum 45 kg
hamil
ANC berapa 3x / PMB 4x / PMB 1x / puskesmas
kali?/ di
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Pesan nakes Gizi seimbang Gizi seimbang -
Imunisasi TT - - -
Tablet fe, Jumlah : 30 Jumlah : 40 Jumlah :10
suplemen Sisa : - Sisa : - Sisa : -
Habis / tidak
Kenaikan BB 2 kg 5kg 2kg
Gerakan janin Belum terasa Mulai terasa Gerakan aktif
G. Riwayat Kesehatan
1. Klien
Ya Tidak Keterangan
√ Diabetus Militus :
√ Penyakit Jantung :
√ Hipertensi :
√ Anemia :
√ Asma :
√ Hepatitis :
2. Keluarga
Ya Tidak Keterangan
√ Diabetes Militus :
√ Penyakit Jantung :
√ Hipertensi :
√ Anemia :
√ Asma :
√ Hepatitis :
√ Keturunan Kembar :
H. Keadaan Psikososial
1. Keluhan Psikososial :
suami.
melelahkan
5. SEKSUAL
a. Frekuensi 5x dalam 2x dalam 1
1 minggu minggu
b. Keluhan yg Tidak ada Tidak ada
dirasakan
6. KEBIASAAN
YANG
MEMPENGARUHI
KESEHATAN
1. Merokok (aktif / Tidak ada Tidak ada
pasif)
2. Minum obat- Tidak Tidak
obatan diluar
resep
3. Minum kopi Kadang Kadang
4. Minum softdrink, Tidak Tidak
alcohol
5. Memakai pakaian Tidak Tidak
ketat
6. Memakai sandal / Tidak Tidak
sepatu hak tinggi
7. Pantangan Tidak Tidak
makanan
kesehatan).
C. Status Present
ada polip.
pendengaran baik.
5. Dada, payudara : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada
6. Abdomen :
a. Inspeksi : tidak ada bekas luka jahitan, ada linea nigra, tidak
b. Palpasi leopold :
L IV : konvergen.
Perlimaan : 5/5
f. Panggul Luar :
< 2 detik.
D. Pemeriksaan penunjang
1. B-Hcg : (+)
2. Hb : 10 gr%
III. ANALISA
Diagnosa : Ny. W usia 18 tahun G1P0A0, hamil 31 minggu, puki,
- Anemia ringan
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
Kunjungan 2
I. DATA SUBYEKTIF
kesan : laki-laki janin tunggal hidup intra uterin letak kepala umur
30 ,minggu.
I. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum
a. KU : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. BB sekarang : 55 kg
2. TTV
b. Nadi : 83x/menit
c. Pernafasan : 22x/menit
d. Suhu : 36,7°C
3. Status Present
b. Abdomen
2) Palpasi :
sebelah kanan
HB : 11,8gr%
III. ANALISA
Masalah : Usia < 20 tahun, tafsiran berat janin tidak sesuai usia
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
hamil
HB : 11,8 gr%.
(leaflet terlampir)
menerapkannya.
putih.
lagi.
Kunjungan 3
I. DATA SUBJEKTIF
3. Ibu mengatakan kenceng pada perut bagian atas sejak 7 hari yang
1. Keadaan umum
a. KU : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. BB sekarang : 54,6 kg
10
2. TTV
d. Suhu : 36,7°C
3. Status present
b. Abdomen
2) Palpasi :
d) Leopold IV : konvergen
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
sering berkemih.
Kunjungan 4
I. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu masih merasakan nyeri pada uluh hatinya tetapi dirasakan kadang-
kadang
pemeriksaan yang ada dalam buku KIA meliputi TD: 110/70 mmHg, BB:
57 kg, TFU: 28 cm, letak janin: kepala, DJJ: 142x/ menit, obat yang
diberikan yaitu tablet fe, kalk, vit C. Bidan menganjurkan untuk minum
5. Ibu mengatakan makan sehari 3x dengan makan nasi, sayur, tempe, ikan,
buah dan minum air putih ± 8 gelas per hari. Ibu mengatakan janinya
1. Keadaan Umum
a. KU : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. BB sekarang : 57 kg
11
2. TTV
d. Suhu : 36,5°C
3. Status present
b. Abdomen
2) Palpasi :
kecil-kecil janin.
d) Leopold IV : konvergen
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
mengatasinya
dimalam hari supaya tidak sering kencing pada malam hari dan
putih.
Menganjurkan ibu untuk periksa rutin 1 minggu sekali atau jika ada
keluhan.
Kunjungan 5
I. DATA SUBYEKTIF
kadang-kadang.
2. Ibu mengatakan masih nyeri pada punggung yang hilang pada saat dibawa
istirahat.
4. Ibu mengatakan makan 3x sehari dengan nasi, sayur, tempe, telur, ikan
1. Keadaan umum
a. KU : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. BB sekarang : 57,5 kg
2. TTV
d. Suhu : 36,6°C
3. Status present
baik.
b. Abdomen
2) Palpasi :
kecil-kecil janin.
d) Leopold IV : konvergen
4) TFU : 28 cm
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
menanganinya
air putih.
Kunjungan ke- 6
I. DATA SUBJEKTIF
aktifitasnya.
periksa.
1. Data Umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. BB Sekarang : 59,3 kg
2. TTV
d. Suhu : 36,8°C
12
3. Status Present
b. Abdomen
2) Palpasi
ada tekanan.
d) Leopold IV : Konvergen.
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
persalinan
1. Jam 13.10
Kunjungan ke-7
I. DATA SUBJEKTIF
1. Keadaan Umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. BB sekarang : 57kg
2. TTV
d. Suhu : 36,6˚C
3. Status Present
b. Abdomen
2) Palpasi :
melentng.
ada tekanan.
d) Leopold IV : konvergen
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
pusing.
Kunjungan ke-8
I. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu, jika
tempe, telur, buah dan minum air putih 7 gelas per hari. Ibu
1. Keadaan Umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c. BB sekarang : 58kg
2. TTV
d. Suhu : 36,7° C
3. Status Present
b. Abdomen
nigra.
2) Palpasi :
digoyangkan.
d) Leopold IV : konvergen
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
lagi.
Kunjungan ke-9
I. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan cemas karena sudah melewati HPL dan ibu belum
merasakan kenceng-kenceng.
1. Keadaan Umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. BB sekarang : 59,2 kg
13
2. TTV
d. Suhu : 36,5°C
3. Status Present
baik.
b. Abdomen
2) Palpasi :
d) Leopold IV : devergen
3) Perlimaan : 4/5
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
Pada jam 09.00 WIB ibu datang ke RSUD dr. M. Azhari untuk melakukan
USG, ibu sampai di RSUD dr. M. Azhari pada jam 10.00 WIB, ibu langsung ke
IGD terlebih dahulu untuk melakukan skrining awal untuk pencegahan Covid-19
ibu dilakukan rapid test antigen dan SARS Cov-2 dan hasilnya nonreaktif.
Kemudian ibu dipindah ke ruang VK jam 12.00 WIB, ibu dilakukan USG pada
jam 15.00 WIB dengan hasil ketuban sudah keruh, advis Dokter dilakukan pacu.
Pada jam 17.00 WIB ibu dipacu dengan obat misoprostol 1 tablet dengan
dosis 100mg melalui vagina, ibu belum merasakan kenceng-kenceng dan pada
jam 22.00 WIB ibu diperiksa bidan VT belum ada pembukaan, sampai jam 22.50
WIB kemudian ibu dipacu ulang dengan menggunakan misoprostol lagi 1 tablet
dengan dosis 100mg. Pada jam 00.00 WIB ibu merasakan kenceng-kenceng tetapi
ibu masih bisa menahannya. His masih 1x dalam 10 menit lamanya 15 detik.
Dicek kembali his pada jam 02.00 WIB yaitu 2x dalam 10 menit lamanya 25
detik,
13
I. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan pada jam 17.00 WIB diberikan pacu pertama dengan
kenceng
2. Pada jam 22.00 WIB ibu mengatakan diberikan pacu ulang dengan
kenceng-kenceng
3. Pada jam 00.00 WIB ibu merasakan kenceng-kenceng tetapi ibu masih
bisa menahannya.
1. Keadaan umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
2. TTV
a. TD : 110/70 mmHg
3. Status present
pengelihatan baik.
13
b. Abdomen
2) Palpasi :
melenting.
kecil-kecil janin.
III. ANALISA
dengan induksi
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
2. Pantau DJJ
memberikan support kepada ibu supaya ibu tidak cemas dan takut
janin
Ibu mengerti dan bersedia untuk tidak menhan BAB dan BAK
kontraksi
seperti makan dan minum supaya pada saat mengejan nanti ibu
I. DATA SUBYEKTIF
HIII.
1. Kesadaran Umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
2. TTV
a. TD : 110/70 mmHg
b. Nadi : 82x/menit
III. ANALISA
induksi
14
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
2. Pantau DJJ
6. Lakukan amniotomi
9. Lakukan episiotomy
untuk meneran
DJJ 135x/menit
Memimpin ibu
meneran
14
I. DATA SUBYEKTIF
aktif.
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
lahir
uterus globuler
KALA IV
I. DATA SUBYEKTIF
Plasenta lahir spontan, selaput dan kotiledon lengkap, terdapat luka jahit.
1. TTV
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 81x/menit
c. S : 36,7 °C
d. Rr : 23x/menit
2. PPV : ± 150cc
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
2. Beritahu ibu untuk tidak turun dari tempat tidur terlebih dahulu
Ibu mengerti dan bersedia untuk tidak turun dari tempat tidur
terlebih dahulu.
15
Kunjungan ke 1
I. DATA SUBYEKTIF
kebelakang dan mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan
sesudah mencebok.
setelah persalinan.
5. Ibu mengatakan sudah makan 1 kali dengan nasi, sayur, telur dan
1. KU : Baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Pemeriksaan TTV
b. Nadi : 80x/menit
15
c. Suhu : 36,4 °C
d. Respirasi : 22x/menit
4. Status Present
d. Abdomen
negative.
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
Kunjungan Nifas ke 2
I. DATA SUBYEKTIF
4. Ibu mengatakan sudah tidak mules lagi dan sudah tidak nyeri pada
luka jahitnya
5. Ibu mengatakan darah yang keluar dari jalan lahir berwarna merah
hari
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
15
3. BB : 51 kg
4. Pemeriksaan TTV
a. TD : 100/70 mmHg
b. Nadi : 82x/menit
c. Suhu : 36,5°C
d. Respirasi : 22x/menit
5. Status Present
d. Abdomen
negative.
15
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
keadaan baik.
cara penanganannya.
Kunjungan nifas ke 3
I. DATA SUBYEKTIF
per hari
hari
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. BB : 54kg
4. Pemeriksaan TTV :
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 80x/menit
c. S : 36,4°C
d. Rr :21x/menit
16
5. Status present
d. Abdomen
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
bergizi
baik
yang bergizi
posisi duduk kemudian kepala byi berada disiku ibu, perut bayi
Kunjungan nifas ke 4
I. DATA SUBYEKTIF
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. BB : 55 kg
4. Pemeriksaan TTV
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 83x/menit
c. S : 36,4°C
d. Rr : 23x/menit
16
5. Status Present
d. Abdomen
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
bayinya
baik.
bayinya.
16
I. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata Klien
3. Gerakan : Aktif
4. KU : Baik
5. Kesadaran : Composmentis
6. Suhu : 36,3°C
7. Nadi : 130x/menit
8. Rr : 40x/menit
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
TB, LK, LD
intracranial
bergerak aktif
infeksi
Asuhan neonatus ke 1
I. DATA SUBYEKTIF
1. Data Umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Suhu : 36,4°C
d. Nadi : 132x/menit
e. Rr : 45x/menit
f. BB : 3.400 gram
g. PB : 53 cm
h. LK : 35cm
i. LD : 32 cm
17
2. Status Present
ikterik.
baik
perdarahan.
nafas.
menekuk.
n. Anus : berlubang
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
lahir
Ibu mengerti dan paham tentang tanda bahaya bayi baru lahir
menjaga tali pusat agar tidak kotor dan apabila terkena air
kencing maka kasa segera diganti agar tali pusat tidak infeksi
Asuhan Neonatus ke 2
I. DATA SUBYEKTIF
di puskesmas
3. Ibu mengatakan tali pusat bayi sudah lepas pada tanggal 27 Februari
kali
1. Data Umun
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Suhu : 36,5°C
d. Nadi : 42x/menit
e. Rr : 32x/menit
f. BB : 3.400 gram
g. PB : 53 kg
h. LK : 35 cm
17
i. LD : 33 cm
2. Status Present
a. Wajah : simetris, kemerahan, tidak odem,
tidak ikterik
perdarahan
sariawan, bersih
ada perdarahan
pembesaran limfe
lepas
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
A. PERENCANAAN
keadaan normal
bayinya
Asuhan Neonatus ke 3
I. DATA SUBYEKTIF
6. Ibu mengatakan bayinya BAK ± 6 kali per hari dan BAB 2 kali
sehari
1. Data Umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Suhu : 36,5°C
d. Nadi : 120x/menit
e. Rr : 43x/menit
f. BB : 4500 gram
g. PB : 56 cm
h. LK : 35 cm
i. LD : 35 cm
18
2. Status Present
merah muda
ada perdarahan
juga baik.
perdarahan
lepas, kering
menekuk.
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAA
A. PERENCANAAN
kondisi baik
puskesmas
perkembangannya
bebrapa hal yang ingin penulis uraikan pada bab pembahasan ini, penulis akan
menganalisa kasus kebidanan yang sudah diberikan selama bulan Desember 2020
A. KEHAMILAN
Muchlis, Samsualam, 2020, h. 55) pada umur kurang dari 20 tahun, organ-
otot perut belum bekerja secara optimal sehingga sering terjadi persalinan
183
18
adanya deteksi dini maka komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil
yang berusia < 20 tahun baik pada masa kehamilan, persalinan maupun
yaitu dimana kadar hemoglobin kurang dari 11gr% pada trimester pertama
dan ketiga, dan kurang dari 10gr% pada trimester kedua. Anemia ringan
masalah lainnya yaitu TFU lebih kecil dari usia kehamilan. masalah ini
terjadi sedikit variasi kecuali bila semua bidan dilatih dengan cara yang
sama), namun demikian bisa terjadi beberapa variasi (± 1-2 cm). bila
deviasi lebih dari 1-2 cm dari umur gestasi kemunginan terjadi kehamilan
kembar atau polyhydramnion dan bila deviasi kecil berarti ada gangguan
hamil. Asuhan ini sesuai dengan kompetensi bidan yang ke 3 bahwa bidan
Berat Badan Ny. W naik sedangkan TFU Ny. W turun masalah ini
berat badan Ny. W yaitu 55 kg sedangkan TFU Ny. W yaitu 1 jari diatas
pusat, dan pada tanggal 2 Januari 2021 berat badan Ny. W turun
dengan hasil berat badan 54,6kg dan TFU 3 jari diatas pusat. Berdasarkan
pada Dinkes yang sekarang bahwa ibu hamil usia kurang 35 tahun tidak
dari sejak SD sedangkan untuk ibu hamil yang usianya lebih dari 35 tahun
berlansgung 42 minggu (249 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama
haid terakhir menurut rumus Neagele dengan siklus haid rata-rata 28 hari
meningkatkan risiko ibu mengalami kehamilan post date, yaitu ibu baru
adanya variasi ovulasi yang menyebabkan bidan, dokter atau ibu hamil
B. PERSALINAN
lahir dan dengan bantuan induksi. Salah satu indikasi induksi persalinan
harga yang relative murah, stabil dalam kondisi panas, mudah dalam
penggunaan, namun terdapat efek samping cukup besar yaitu rupture uteri
Asuhan yang dapat diberikan penulis pada Ny. W yaitu pada kala I
fase laten, yaitu dengan memberikan dukungan support mental pada ibu
pada saat ada kontraksi, menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan
ini sesuai dengan pendapat ilmiah (2015, hh. 36-38) yang menyatakan
18
Asuhan ini juga sesuai dengan standar 9 bahwa pada saat persalinan bidan
masih berada dalam kandungan atau saat proses kelahiran (Rini, 2020).
Pada proses persalinan kala II dan kala III penulis tidak dapat
Ny. W, didapatkan hasil pemantauan kala IV yaitu ada laserasi jalan lahir
kosong, PPV dalam batas normal, keadaan ibu baik. Sesuai dengan standar
19
dan bayi.
Pada bayi baru lahir penulis melihat bahwa bayi Ny. W tidak
C. Nifas
menurut Wulandari dan Handayani (2011, hh. 3-4) bahwa kunjungan masa
Selain itu pada standar ke 15 (pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa
Pada Ny. W ibu tidak mendapatkan vitamin A,. Hal ini tidak sesuai
untuk kesehatan mata vitamin A juga berfungsi untuk vitamin anti infeksi.
Ny. W mengenai anjuran untuk ibu makan –makanan yang bergizi dan
istirahat yang cukup, bertujuan untuk ASI yang dihasilkan banyak dan
dapat memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Asuhan ini sesuai dengan
dalam kondisi yang normal. hal ini berdasarkan hasil anamnesa dan
masa nifas yang bertujuan agar Ny. W dapat mendeteksi secara dini
pemeriksaan pada Ny. W bahwa proses involusi uterus pada ibu baik, ibu
menyusui bayinya dengan baik tidak ada ksulitan dan tidak ditemukan
adanya tanda bahaya nifas seperti demam pada ibu. Pada kunjungan ini
produksi ASI. Asuhan yang diberikan penulis juga sesuai dengan standar
membantu proses peulihan pada ibu dan bayi. Dalam kompetensi bidan ke
setelah bayi lahir. Hal tersebut sesuai dengan Profil Kesehatan Indonesia
dilakukan 3 kali yaitu pada umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari, dan umur 8
– 28 hari.
salep mata untuk mencegah infeksi pada mata. Sesuai dengan pendapat
vitamin K karena bayi yang baru lahir sangat rentan mengalami defisiensi
menurun dengan cepat, dan mencapai titk terendah pada usia 48-72 jam.
seksual) yaitu pemberian obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1%.
paha kanan atas bagian luar secara IM. Imunisasi HB 0 diberikan untuk
lahir yaitu kunjungan nepnatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-
lahir. Hal ini juga sesuai dengan standar pelayanan kebidanan bahwa
dalam melakukan asuhan pada bayi baru lahir, standar 13 yaitu perawatan
bayi baru lahir bahwa bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk
kenaikan berat badan pada bulan pertama yaitu minimal 800 gram. Berat
badan By. Ny. W mengalami kenaikan pada bulan pertama yaitu 1200
gram.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
dengan kehamilan risiko tinggi usia < 20 tahun, anemia ringan dan
masa kehamilan.
patologis.
4. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Bayi Ny. W sejak bayi lahir
patologis.
195
196
B. Saran
2. Bagi Puskesmas
kegawatdaruratan.
3. Bagi Institusi
tugas akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Dwienda R Octa, et al, 2014. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi / Balita Dan
Anak Prasekolah Untuk Para Bidan. CV Budi Utama.
Indraguna, Kusnanto, Hadi, 2020, „Studi Kasus Penggunaan SIJARI EMAS oleh
Bidan dalam Rujukan Kegawatdaruratan Obstertik‟, Jurnal Manajemen
Informasi Kesehatan Indonesia, vol 8, No 2. Hal 135-137.
Kementrian Kesehatan RI, 2020, Pedoman Bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Dan
Bayi Baru Lahir Di Era Pandemi COVID-19.
197
19
Putri Lidia Aditama, Siti Mudlikah, 2019. Obsterti Dan Genekologi. Gupedia The
First On-Publisher in Indonesia.
EGC, Jakarta.
Rahmawati, Fauziyah, 2019, „resiko umur dan paritas ibu hamil pada kejadian
hal 34-35.
19
Rangkuti Nur Aliyah, Mei Adelina Harhap, 2020, „Hubungan Pengetahuan Usia
Riyani, Marianna, Hijriyati, 2020, „hubungan antara usia dan paritas dengan
kejadian anemia pada ibu hamil‟, Binawan Student Journal (BSJ), vol 2,
No 1, hal 179-180.
Rochjati Poeji, 2011, Skrining Antenatal Pada Ibu Haamil (Edisi 2) : Pengenalan
Faktor Risiko
Saputra, Wiko. (2013). “Arah dan Strategi Kebijakan Penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita
(AKABA) di Indonesia”. Prakarsa Policy Popers/Public policy/2013/01.
Sembiring Br Julina, 2019. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah.
CV Budi Utama.
20
Sulisdian, Erfiani Mail, Zulfa Rufaida, 2019. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan
Persalinan Dan Bayi Baru Lahir
LAMPIRAN
persalinan lama, perdarahan
A. Pengertian Faktor
pasca persalinan, solusio
Risiko Kehamilan
FAKTOR RISIKO
plasenta, dan plasenta previa
Yaitu kehamilan yang memiliki KEHAMILAN
resiko meninggalnya bayi, ibu atau
melahirkan bayi yang cacat atau
terjadi komplikasi kehamilan yang
lebih besar dari resiko pada umumnya
, dan dapat mengakibatkan penyakit
Terlalu Dekat Jarak Melahirkan,
atau kematian sebelum maupun
perdarahan karena kondisi ibu lemah,
sesudah persalinan.
melahirkan prematur, dan
melahirkan berat badan lahir rendah B. Klasifikasi Faktor Risiko
(BBLR). 1. Faktor Risiko I
Usia < 20 Tahun, karena
rahim belum siap dan belum
dapat berkontraksi dengan
baikdapat menyebabkan
persalinan lebih awal sehingga
bayi lahir prematur
2. Faktor risiko II Usia > 35 Tahun, mengalami Program Studi Diploma Tiga
Penyakit Ibu: anemia, TB paru, penurunan fungsi sehingga
penyakit menulas seksual
Kebidanan Fakultas Ilmu
dapat memudahkan terjadinya
komplikasi pada saat
Kesehatan Universitas
kehamilan dan persalinan Muhammadiyah Pekajangan
Terlalu Sering Melahirkan, Pekalongan Tahun
perut ibu terlihat 2020/2021
menggantung, kehamilan letak
lintang,
Badan terlihat kurus dan pucat.
Usia ibu < 20 tahun atau > 35 Perdarahan Hipertensi atau tekanan darah tinggi >
tahun. 140/90 mmHg: bengkak diwajah,
tangan, kaki
Mempunyai anak lebih dari 4.
Tekanan darah tinggi.
D. Penanganan Pada Kehamilan Resiko
Tinggi
mengenali tanda-tanda resiko
dalam kehamilan
segera mengambil keputusan untuk
mencari pertolongan Kelainan Letak: letak sungsang dan
meningkatkan pengetahuan ibu letak lintang
Eklampsia atau kejang
mendeteksi dini masalah sejak
dini dengan melakukan
pemeriksaan kehamilan secara
teratut
PENATALAKSANAAN
DAN PENCEGAHAN
1. Mual
2. nyeri lambung
3. muntah
Gizi ibu pada hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada saat hamil yang dap
1. Karbohidrat
Karbohidrat dibutuhkan untuk memenuhi energi.
Ubi Jagung
Cairan Contoh menu makanan untuk ibu hamil
Minyak 7
Ibu hamil disarankan untuk meminum 8-10 gelas air per hari dengan jumlah total kurang lebih 2,3 liter per hari. Ditambah ½Gram
yang = 1 ½dari
berasal sd. makanan,
Makan seperti bua
Buah100 Gram = 1 buah
Piramida Gizi Seimbang Dan sebaiknya ibu tidak berpantang makanan ka
Makan pagi
Nasi 150 gram = 1 gelas
Telur 60 gram = 1 butir
Tempe 50 gram = 2 potong
Sayuran 50 gram = ½ gelas
Dampak bila ibu kekurangan gizi
Minyak 5 gram = ½ sendok makan
Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil Susu 200 cc = 1 gelas Pukul 10.00 WIB
Untukpertumbuhanjaninyangada dalam kandungan : bubur kacang hijau 1 gelas
Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan Makan siang
ibu sendiri
Supayaluka-lukapersalinanlekas sembuh dalam nifas Nasi 200 gram = 1 ½ gelas
Ikan 50 gram = 1 potong
Tempe 50 gram = 2 potong Pengaruh bagi ibu hamil:
Sayuran 100 gram = 1 gelas Ibu lemah dan kurang nafsu makan
Papaya 100 gram = 1 potong Perdarahan dalam masa kehamilan
Minyak 10 gram = 1 sendok makan Pukul 16.00 WIB Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
: Kolak labu kuning + pisang Anemia atau kurang darah
Makan malam Pengaruh waktu persalinan:
Nasi200 Gram = 1 ¼ gelas Persalinan sulit dan lama
Daging 25Gram = 1 potong b) Persalinan (prematur)
sebelum waktunya
Tempe 25Gram = 1 potong
Sayuran 100 Gram = 1 gelas c)Perdarahan setelah persalinan
Pengaruh pada janin:
Keguguran
Bayi lahir mati
Cacat bawaan
Anemia pada bayi
Berat badan lahir rendah
PERSIAPAN PERSALINAN
1. Pengertian Persalinan Persiapan persalinan bertujuan
untuk menyiapkan semua
Persalinan adalah proses
kebutuhan selama kehamilan
pengeluaran hasil konsepsi pada
maupun proses persalinan.
kehamilan cukup bulan melalui
jalan lahir atau jalan lain dengan 3. Persiapan Ibu Menghadapi
atau tanpa bantuan. Persalinan
Oleh :
a. Tanda – tanda persalinan
Mahasiswa Semester VI
Tanda – tanda persalinan
Fakultas Kesehatan
diantaranya kenceng-kenceng
Diploma Tiga Kebidanan teratur dan lebih sering (5-6x
dalam 10 menit), nyeri menjalar
Universitas Muhammadiyah 2. Pengertian dan Tujuan sampai punggung, keluar lendir
Pekajangan Pekalongan Persiapan Persalinan
1. Faktor bifidus
4. Ibu relaks
6. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi
Yaitu ibu merasa sedih yang berkaitan
dengan bayinya
5. Makan-makanan yang bernutrisi dan sehat untuk m
2.Menjagakebersihandiridanalat reproduksi
Pengertian
Gizi ibu nifas adalah zat-zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas.
Manfaat
Memperlacar produksi ASI
Mempercepat pengembalian alat- alat kandungan seperti sebelum hamil
Mencegah kurang darah
Mempercepat penyembuhan luka
setelah melahirkan
Menjaga kesehatan
Untuk aktivitas dan metabolisme tubuh
Lemak
Fungsi sebagai sumber energi, membantu pengeluaran sisa pencernaan, memelihara suhu tubuh.
Fungsi mencegah penumpukan cairan. Memelihara fungsi saraf, memelihara nafsu makan.
Contoh : beras, kacang panjang, ikan.
Vitamin C
Fungsipembentukanseljaringantubuh,
Vitamin D
Fungsi
membantu
penyerapan zat kapur dan fosfor,mengatur pengerasan tulang.
Contoh : susu sapi, mentega, telur.
Vitamin E
Fungsiberpengaruhdalam kesuburan wanita
Contoh : kecambah, kacang
tanah, kedelai, kelapa.
Vitamin K
Fungsi mempengaruhi proses pembekuan darah Contoh : hati, sayur-sayuran berwarna hijau.
2. Mineral
Fungsi membentuk cairan tubuh, alat pengangkut unsur-unsur gizi, mengatur panas tubuh.
Contoh : bayam, kacang panjang, sawi, kedelai, garam beryodium
Mengawasi bayi
Jaga keamanan bayi
Ukur suhu bayi
Jangan memberikan sembarang obat warung pa
A. Pengertian C. Alat dan Bahan
Kassa Steril secukupnya
Perawatantalipusatyaitumemberikan perawatan tali pusat pada bayi baru
Pakaian dan lahir
popoksampai
bayi 1
talipusat mengering dan lepas dengan spontan. Handuk bayi 1
Waslap 2
Air rebus yang masih hangat
Sabun batang bayi
B. Tujuan
2.handuk bersih4.waslap
Letakkan bayi pada tempat yang aman dan lepaskan pakaian bayi bersihkan bayi dari bekas kencing dan fasesnya dengan ka
Bersihkan tali pusat dengan air yang sudah direbus dan masih hangat ( air DTT) bersihkan dari ujung batang dan sekitar tali
Tutup tali pusat dengan kasa steril secara longgar.
Hepatitis0 Lahir
Polio0 Lahir
1 2 bulan
2 4 bulan
3 6 bulan
DPT1 2 bulan
Combo 4 bulan
2 6 bulan
3 9 bulan
Campak1
E. Bahaya Bila Bayi Tidak Diimunisasi
D. Cara Menangani Efeksamping
a . Tubuhnya tidak mempunyai
Yang Terjadi IMUNISASI DAS A kekebalan
R terhadap penyakit
a. Memberikan obat penurun Hepatitis B, TBC, Polio,
panas
c. Apabila terjadi
pembengkakan/kemerahan pada
bekas suntikkan kompres
dengan air hangat pada daerah
tersebut, jangan berikan obat
apapun
d. Membawa bayi ke tenaga
kesehatan jika efek
samping berlanjut