Disusun Oleh :
PUTRI
NIM : P05140118110
Nama : : Putri
Tempat, Tanggal Lahir : : Pungguk Beringin,27-Oktober-1999
NIM : : P05140118110
Judul LTA : : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Luka
Perineum Derajat II Di PMB “F”Pagar Dewa Kota
Bengkulu
Laporan Tugas Akhir ini disetujui untuk diseminarkan dihadapan tim penguji
tanggal
Pembimbing
ii
Laporan Tugas Akhir
Disusun oleh
NIM : P05140118110
Telah seminarkan dengan Tim Penguji Seminar Laporan Tugas Akhir Program
Studi Kebidanan Program Diploma Tiga Bengkulu Poltekkes Kemenkes
Bengkulu
Anggota Penguji
Yuniarti,SST,M.Kes
NIP .198006052001122001
iii
BIODATA
Nama : PUTRI
Tempat, tanggal lahir : Pungguk Beringin ,27-Oktober -1999
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Pungguk Beringin ,Kec. Merigi Kelindang
Kab.Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu
Riwayat pendidikan : 1.SDN 53 Taba Penanjung
2.SMPN 1 Merigi Kelindang
3.MA Darul Qalam Bengkulu Tengah
iv
SURAT PERNYATAAN
Nama : :PUTRI
NIM : :P05140118110
Judul LTA :
:Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan
Luka Perineum Derajat II Di PMB “F”Kota
Bengkulu
Demikian pernyataan ini dan apabila kelak dikemudian hari terbukti dalam LTA
ini tidak benar, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Yang menyatakan
Putri
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Luka
Perineum Derajat II Di PMB “F”Kota Bengkulu Tahun 2021.
vi
8. Rekan-rekan seperjuangan, orang-orang terdekat saya yang telah
memberi masukan dalam penulisan Propsal Laporan Tugas Akhir ini dan
lain-lain yang tidak dapat saya sebut satu persatu.
Mudah-mudahan Laporan Tugas Akhir ini dapat dilaksanakan penelitiannya.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan............................................................................................ 5
D. Manfaat Penulisan.......................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Teori ..................................................................... 7
B. Konsep Teori Asuhan Kebidanan.................................................. 40
C. Kerangka teori................................................................................ 57
D. Kerangka konseptual...................................................................... 58
BAB III. METODE STUDI KASUS
A. Desain .......................................................................................... 59
B. Tempat dan Waktu ........................................................................ 59
C. Subyek .......................................................................................... 59
D. Instrumen Pengumpulan Data........................................................ 59
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 60
F. Alat dan Bahan............................................................................... 61
G. Etika Penelitian.............................................................................. 61
H. Jadwal Kegiatan............................................................................. 62
BAB IV .HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi………………………………………………… 63
B. Hasil ……………………………………………………………… 65
C. Pembahasan ………………………………………………………. 74
BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………. 80
B. Saran …………………………………………………………….. 83
DAFTAR PUSTAKA
lAMPIRAN
- Surat Izin Pengambilan Subjek Studi Kasus
-Keterangan Telah Menyelesaikan Asuhan Kebidanan
-Dokumentasi Kegiatan Asuhan
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2017 terjadi (2,9 juta) kasus robekan perineum pada ibu bersalin. Angka
ini diperkirakan mencapai (6,8 juta) pada tahun 2050 jika bidan yang tidak
dari total 1951 kelahiran spontan pervaginam,( 57% )ibu mendapat jahitan
Dari hasil data yang di peroleh ibu yang mengalami infeksi pada luka
seperti rasa sakit dan rasa takut untuk bergerak sehingga dapat
lochea yang tidak lancar, dan perdarahan pasca partum.(Rafila dkk, 2018)
terjadi hampir pada semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
1
2
melalui jalan lahir sebagian besar menyebabkan robekan pada vagina dan
menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat. (Fatimah dan
Prasetya,2014)
alat kelaminnya supaya luka perineum cepat sembuh dan bau darah keluar
tidak amis. Daun sirih tergolong tanaman yang mempunyai banyak efek
Sirih memiliki nama latin Piper betle linn, kandungan kimia dan
sifatsifat kimia daun sirih mengandung minyak atsiri yang terdiri dari
Sepertiga dari minyak atsiri terdiri dari fenol dan sebagian besar adalah
kavikol yang memberikan bau khas daun sirih dan memiliki daya
pembunuh bakteri limakali lipat dari fenol biasa. Daun sirih mengandung
2019 terdapat 7.182 ibu nifas di kota Bengkulu dan didapatkan puskesmas
dengan data ibu nifas tertinggi yaitu puskesmas Basuki Rahmad dengan
angka kunjungan ibu nifas (KF1) sebanyak 746 jiwa.( Dinas Kesehatan
Rahmad didapatkan data dari Praktik Mandiri Bidan “F” pada tahun 2020
terdapat 75 orang (57%) ibu dengan luka perineum dari 131 persalinan dan
pada tahun 2021 terdapat 20 orang (69%) ibu dengan luka perineum dari
2020 terdapat 3 orang (33%) ibu dengan luka perineum dari 9 persalinan
4
dan pada tahun 2021 terdapat 5 orang (45%) ibu dengan luka perineum
dari 11 persalinan.
Praktik Mandiri Bidan “F” di Kota Bengkulu tahun 2021. Agar luka
perineum bisa tertangani dengan baik dan penyembuhan yang lebih cepat
untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius yaitu infeksi pada
masa nifas.
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah masih tingginya angka ibu nifas yang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
perineum.
6
2. Aplikatif
Bengkulu.
sendiri seperti yang telah diajarkan agar tidak terjadi infeksi pada
luka perineum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Nifas
a. Post partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan
2019)
b. Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
8
9
a. Puerperium Dini
b. Purperium Intermedial
Martila ,2014)
c. Remote Puerperium
Yaitu waktu yang di perlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam
1) Uterus
500 gram ,dua minggu setelah persalinan menjadi sekitar 300 gram
2014)
2) Serviks
persalinan serviks hanya dapat dilewati oleh 2-3 jari dan setelah 1
Martila ,2014)
11
3) Vagina
a) Lochea Rubra/Kruenta
b) Lochea Sanguinolenta
bercampur lendir.
c) Lochea Serosa
minggu postpartum.
d) Lochea Alba
cairan putih.
12
e) Lochea Parulenta
f) Lochea Stasis
Catatan:
2014)
4) Vulva
Martila ,2014)
5) Payudara (Mamae)
estrogen dan progesterone akan menurun pada saat hari kedua atau
13
agak kuning dan sedikit lebih kental dari ASI yang disekresi setelah
a) Reflek Prolaktin
a) Suhu Tubuh
b) Nadi
c) Tekanan Dara
d) Pernapasan
e) Hormon
laktasi)
f) Sistem Pencernaan
2014)
g) Sistem Perkemihan
hari ibu tidak dapat berkemih maka dapat disiram dengan air
pula sambil membuka kran air, bila dengan cara itu tidak juga
h) Sistem Integument
i) Sistem Musculoskeletal
hanya terdiri dari peritoneum ,fascia tipis dan kulit .tempat yang
2014)
sekitar 3 liter/haro
3) ibu yang berada dalam masa nifas harus mengkonsumsi tablet besi
b. Ambulasi
tempat tidur mobilisasi ini tidak mutlak ,bervariasi tergantung pada ada
hal berikut.
Martila ,2014)
c. Eliminasi
,setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan 30 menit sekali pada
dalam 6-8 jam pertama . Pengeluaran urine masih tetap di pantau dan
di harapkan setiap kali berkemih urin yang keluar minimal sekitar 150
edema akibat trauma persalinan dan rasa takut timbulnya rasa nyeri
d. Kebersihan Diri
bagian dari jalan lahir yang di lewati janin pada saat proses
masa nifas dapat menimbulkan infeksi pada vagina itu sendiri yang
e. Istirahat
tidak di penuhi . Pada tiga hari pertama dapat dapat merupakan hari
setelah persalinan .kebutuhan tidur ibu nifas 7-8 jam / hari. . (Dewi
Martila ,2014)
f. Seksual
pemikiran pada masa itu semua luka akibat persalinan ,termasuk luka
episiotomi dan luka bekas sectio caesarea (SC) biasanya telah sembuh
dengan baik. Bila suatu persalinan di pastikan tidak ada luka atau
g. Latihan nifas
Salah satu latihan yang di anjurkan pada masa ini adalah senam nifas.
dini adalah agar peredaran darah ibu dapat berjalan dengan baik
a. Pendarahan
berkurangnya hemoglobin.
2) Antonia Uteri
3) Inversio Uteri
4) Retensio Plasenta
5) Sisa Plasenta
secara efektif.
b. Infeksi Nifas
genetalia yang terjadi pada setiap saat antara awitan pecah ketuban
1) Vulvitis
Tepi luka bewarna merah dan bengkak, jahitan mudah lepas, luka
2) Vaginitis
ibu pasca melahirkan terjadi secara langsung pada luka vagina dan
3) Endometritis
terjadilah penjalaran.
25
4) Servistis
6) Peritonitis
meningkat, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan nyeri, terdapat
7) Septikemia
nadi cepat 140-160 x per menit atau lebih : suhu meningkat antara
8) Piemia
9) Tromboflebitis
pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan
nifas
Tujuan Umum:
mengasuh anak.
Tujuan Khusus:
bayi sehat.
nyaman
untuk:
nifas
karena atonia
uteri
d. pemb
erian ASI
pada masa
awal menjadi
ibu
e. meng
ajarkan ibu
untuk
mempererat
hubungan
antara ibu
dan bayi baru
lahir
f. menja
ga bayi tetap
sehat dengan
cara
mencegah
hipotermi
K2 6 a. mema
hari setelah stikan
persalinan involusi uteri
berjalan
normal,uteru
s
berkontraksi,
fundus di
bawah
umbilicus
tidak ada
perdarahan
abnormal,da
n tidak ada
bau
b. menil
ai adanya
tanda-tanda
demam
,infeksi atau
kelainan
pasca
melahirkan
c. mema
31
stikan ibu
mendapat
cukup makan
,cairan,dan
istirahat
d. mema
stikan ibu
menyusui
dengan baik
dan tidak ada
tanda-tanda
penyulit
e. mem
berikan
konseling
kepada ibu
mengenai
asuhan pada
bayi,cara
merawat tali
pusat ,dan
menjaga bayi
agar tetap
hangat.
K3 2 minggu a. mema
setelah persalinan stikan
involusi uteri
berjalan
normal,uteru
s
berkontraksi,
fundus di
bawah
umbilicus
tidak ada
perdarahan
abnormal,da
n tidak ada
bau.
b. Menil
ai adanya
tanda-tanda
demam
,infeksi atau
kelainan
pasca
32
melahirkan
c. Mem
astikan ibu
mendapat
cukup
makanan,cair
an dan
istirahat
d. Mem
astikan ibu
menyusui
dengan baik
dan tidak ada
tanda tanda
penyulit.
e. Mem
berikan
konseling
kepada ibu
mengenai
asuhan pada
bayi,cara
merawat tali
pusat dan
menjaga bayi
agar tetap
hangat.
K4 6 minggu a. Mena
setelah persalinan nyakan pada
ibu tentang
penyulit-
penyulit
yang di alami
atau bayinya
b. Mem
berikan
konseling
KB secara
dini
B. Luka Perineum
Prasetya,2014)
otot perineum
rectum anterior.
bawahnya.
tahunan.
anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai
35
hamil.
1) Usia
pada orang tua. Orang yang sudah lanjut usia tidak dapat
2) Gizi
3) Infeksi
4) Aktifitas
36
diinginkan.
5) Personal hygiene
1) Infeksi
2) Komplikasi
C. Skala REEDA
yang ditandai 0,25 cm setiap bagianya. Saat ibu posisi miring kiri atau
permeabilitas vascular.
3. Eccymosis adalah bercak darah yang kecil, lebih besar dari peteki
kulit perineum membentuk bercak biru atau ungu yang rata, bulat atau
tidak beraturan.
luka perineum.
dan
fascia
D. Daun Sirih
Sepertiga dari minyak atsiri terdiri dari fenol dan sebagian besar adalah
kavikol yang memberikan bau khas daun sirih dan memiliki daya
dan Anik,2015)
40
teruji secara klinis. Cara penggunaan dauh sirih ini bisa dengan
lebih baik sehingga sangat membantu proses penyembuhan luka. dan juga
perineum dengan daun sirih pada hari ke-8. Sedangkan hasil penelitian
2020 terhadap 3 ibu nifas yang mengalami luka jahitan perineum. Dari 3
1) Menyiapkan alat dan bahan berupa 5 lembar daun sirih dan 1L air
(1000ml).
kehijauan
perineum. air yang masih hangat kukuh sangat cocok dengan suhu
Konsep Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Luka Perineum Derajat II
a. Data subjektif
Ibu mengatakan merasa mules, sakit pada jalan lahir karena adanya
b. Data Objektif
nyeri pada luka perineum, dapat mendeskripsikan rasa nyeri pada luka
1. Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : composmentis
c) Tanda-tanda vital
mmHg
2. Pemeriksaan Fisik
e) Genitalia
lembab.
a. Diagnosa kebidanan
b. Masalah
44
c. Kebutuhan
merah
4) Personal hygiene
5) Eliminasi
perineum sesuai dengan intervensi yaitu memberikan air rebusan daun sirih
merah untuk dicebokkan pada daerah luka perineum yang dilakukan selama 5
hari.
pendokumentasian SOAP.
Hari ke-1 S:
1 O:
A:
P:
Dan seterusnya S:
48
2 O:
A:
P:
49
C. Kerangka Konseptual
menggunakan studi kasus. Yaitu penelitian kasus pada ibu nifas dengan
1. Lokasi penelitian :
2. Waktu Penelitian :
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam kasus ini adalah satu responden ibu nifas dengan
rupture perineum derajat II. Di PMB “F” dengan kriteria ibu nifas normal
hari pertama.
dalam penelitian ini varney dan SOAP. Alat-alat pemeriksaan fisik ibu
dengan food recall untuk melihat gizi yang didapat ibu. reeda untuk
usia.
49
E. Teknik Cara Pengumpulan Data
a. Inspeksi
mata merah atau tidak, dan kering atau tidak. Melihat luka
b. Palpasi
2. Wawancara
50
pola nutrisi dan metabolisme, pola istirahat dan tidur. Perawatan
kebidanan.
G. Etika penelitian
51
menandatangani lembar persetujuan, maka peneliti tidak akan
tersebut.
3. Confidentiality ( kerahasiaan)
H. Jadwal Kegiatan
2021
52
4) Memberitahu ibu untuk
melakukan mobilisasi dini miring
kanan kiri dikit demi sedikit.
Memberikan KIE tentang :
a) perubahan fisiologi masa nifas
b) cara memeriksa kontraksi uterus
c) tanda dan gejala infeksi luka perineum
d) pemenuhan kebutuhan itirahat dan tidur
e) pemberian ASI ekslusif
f) kebutuhan nutrisi dan cairan
Rencankan kunjungan rumah setiap hari, selama 5
hari
2. Hari ke 2 1) Mengobservasi keadaan
umum, TTV, TFU kontraksi uterus
dan pengeluaran lochea Melakukan
vulva hygiene,
2) Membantu ibu untuk
membasuh perineum ibu
menggunakan air sirih merah
3) Menganjurkan ibu untuk
tetap banyak mengomsumsi
sayursayuran dan buah
3. Hari ke 3 1) Mengobservasi keadaan
umum, TTV, TFU kontraksi uterus
dan pengeluaran lochea
2) Melakukan vulva hygiene,
Membantu ibu untuk membasuh
perineum ibu menggunakan air sirih
merah
4. Hari ke 4 1) Mengobservasi keadaan
umum, TTV, TFU kontraksi uterus
dan pengeluaran lochea Melakukan
vulva hygiene,
2) Membantu ibu untuk
membasuh perineum ibu
menggunakan air sirih merah
Menganjurkan ibu untuk tetap
banyak mengomsumsi sayursayuran
dan buah
5. Hari ke 5 1) Mengobservasi keadaan
umum, TTV, TFU kontraksi uterus
dan pengeluaran lochea, luka jahitan
perineum bersih mulai mengering
dan menutup serta tidak ada nyeri
tekan.
2) Menganjurkan pada ibu
53
untuk tetap menjaga kebersihan
genetalia Menganjurkan ibu untuk
tetap banyak mengomsumsi
sayursayuran dan buah
3) Memberitahu ibu dan
keluarga kunjungan rumah telah
selesai karena keadaan ibu sudah
baik dan luka sudah mengering.
54
Pengertian Pemberian daun sirih merah ini dilakukan dalam
satu hari sekali ketika pagi, siang atau malam
dengan cara dibuat cebok. Satu kali pemberian
dengan merebus 4-5 lembar daun sirih merah
dengan air 500-600 ml lalu direbus dengan api
sedang selama 10-15 menit (Manoi, dalam
Ernawati, 2018). Menurut teori Yudhiarti (2015),
penyembuhan luka perineum dapat menggunakan
cara tradisional yaitu dengan rebusan air hangat
daun sirih dengan cara di cebok satu hari sekali bisa
dilakuan pada waktu pagi, siang dan sore hari.
Disamping mempercepat penyembuhan luka juga
dapat menghilangan bau darah yang keluar tidak
amis. (Yuliaswati, 2018).
Tujuan Perawatan luka perineum pada ibu setelah
melahirkan berguna untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan, menjaga kebersihan, mencegah
infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Responden Ibu nifas primipara dengan luka perineum
Sikap Dan Perilaku 1. Memberisalam dan
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dan
prosedur yang akan di lakukan
3. Menanyakan kesiapan pasien
4. Menjaga privasi pasien
Alat Dan Bahan 1.Daun sirih
2.Panci
3.Gayung
55
4.Air Bersih
56
Cara Perwatan Luka 1. Bersihkan vulva dan
Perineum perineum dengan menggunakan air
bersih (apabila ada kotoran)
BAB IV
57
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
tanggal 08 Juni 2021 sampai 12 juni 2021. Praktik mandiri bidan “F”
berikut:
penyakit ,kesehatan ibu dan anak (KIA),balita sehat dan sakit ,remaja
bagian atau tim dari PMB “F” yaitu ,1 orang bidan bernama bidan fitri
58
59
2. Hasil Penelitian
a. Diketahui Data Subjektif dan Objektif pada ibu nifas dengan luka
pada luka jalan lahir, ibu mengatakan mules pada perut dan masih
berwarna merah.
Tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran perut, TFU 2 jari
Tidak ada odema dan hematoma dan keadaan luka bersih, pada luka
perineum pada ibu. Asuhan ibu nifas hari 1-3 di peroleh Data
mengatakan lukanya masi nyeri dan ibu masi takut untuk jongkok
keadaan umum:baik,kesadaran:composmentis,TD:110/70mmHg,
teraba bulat dan keras, TFU 3 jari dibawah pusat, kandung kemih
bersih, luka belum kering dan luka masi nyeri saat di tekan.
lukanya sudah kering dan tidak lagi terasa nyeri,ibu sudah bisa
uterus baik teraba bulat dan keras, TFU 4 jari dibawah pusat,
pada ibu nifas dengan luka perineum derajat II di PMB “F” kota
Bengkulu.
pada 6 jam yang lalu, sudah BAK tetapi masih takut karena adanya
turun dari tempat tidur dan masih merasa nyeri pada jalan lahir
uterus baik teraba bulat dan keras, kandung kemih kosong, ada
terdapat luka jahitan rupture. Tidak ada odema dan hematoma dan
keadaan luka bersih, pada luka jahitan terdapat nyeri tekan dan
Masalah
perineum
luka perineum .
ibu nifas ,baik saat kunjungan nifasa 6 jam ataupun saat kunjungan
nifas dengan luka perineum derajat II. Pada kunjungan ibu nifas 6
pada bagian luka ,menjaga luka agar tetap kering ,dengan cara
pada pagi dan sore hari .serta mengajarkan ibu cara cebok yang
benar yaitu cebok dari depan ke belakang dan setelah cebok kering
penyembuhan luka bisa lebih cepat ,ajarkan ibu cara cebok yang
ASI eksklusif dan kolostrum yang akan keluar pada hari ke 1-3
dengan cebok daun sirih merah di pagi dan sore hari, serta
ibu bagus ,TFU 2 jari di bawah pusat ,lochea rubra, ibu sudah bisa
masi basah dan ibu masi mengeluh nyeri.ibu telah cebok menggu
yang baik dan benar .Ibu juga telah mengetahui cara tehnik
pada bayinya.
nifas 1-5 hari meliputi :keadaan umum ibu baik,TTV ibu baik,TFU
sirih merah yaitu pada pagi dan sore hari,serta mengganti pembalut
setiap 4 jam sekali ,luka sembuh pada hari keempat luka kering
68
dan menutup dengan sempurna dan tidak ada tanda tanda infeksi
pada luka .
h. Dikatahui kesenjangan antara teori dan kasus pada ibu nifas dengan
keadaan normal ,tanda tanda vital ibu dalam batas normal , TD:
rubra . Pada kasus Ny “H” umur 29 tahun P 1Ao masa nifas 6 jam
ke 5 nifas.
3. Keterbatasan penelitian
luka perineum derajat II. Sehingga data yang dihasilkan tidak dapat
peneliti.
B. Pembahasan
5 hari dari tanggal 08 Juni 2021-12 Mei 2021 dengan 5 kali kunjungan
keluhan masih merasa mules pada perut bagian bawah,ibu sudah bisa ke
kamar mandi .Hal ini sejalan dengan teori Dewi Martila (2014) Ibu yang
mengeluh nyeri pada saat bergerak di karenakan adanya luka pada jalan
pemeriksaan payudara, putting kiri dan kanan menonjol, kolostrum kiri (+)
dan kanan (+), kontraksi baik, teraba bulat dan keras, Tfu 2 jari dibawah
pusat, kandung kemih kosong, kontraksi uterus pada ibu normal adalah bulat
perineum sedikit bengkak, ada rupture perineum yang dijahit, pada otot 1
partus,tekanan darah dapat sedikit lebih rendah di bandingkan pada saat hamil
persalinan selesai frekuensi denyut nadi dapat sedikit lebih lambat . Pada
masa nifas biasanya denyut nadi akan kembali normal, Setelah proses
persalinan ,suhu tubuh dapat meningkat sekitar 0,5 derajat celcius dari
normal, Pada hari pertama ASI mengandung banyak kolostrum ,yaitu cairan
berwarna agak kuning dan sedikit lebih kental dari ASI yang disekresi setelah
2 jari di bawah pusat,lochea pada hari ke 1-2 yaitu lochea rubra, Segera
setelah persalinan bentuk serviks akan menganga seperti corong . Hal ini
umur 29 tahun P1Ao masa nifas 6 jam dengan luka perineum masalah yang
penjelasan tentang rasa nyeri pada luka perineum, ajarkan cara perawatan
luka perineum menggunakan rebusan daun sirih merah, KIE tantang tanda-
tanda infeksi luka perineum, KIE tentang nutrisi, istrirahat, mobilisasi dini,
konseling tantang ASI ekslusif dan teknik menyusui, ajarkan cara mengganti
pembalut , ajarkan cara menjaga kebersihan vulva secara teratur, hal tersebut
buku Dewi martila (2014) terdapat beberapa kebutuhan pada ibu nifas
Tindakan pada ibu nifas 6 jam ,diantaranya: Observasi TTV dan keadaan
ibu mobilisasi 1 atau 2 jam pertama setelah persalinan yaitu miring ke kiri-
cukup,siang 1-2 jam dan malam 7-8 jam,memberitahu ibu untuk pemenuhan
genetalia.yaitu dengan cara menjaga luka agar tetap kering dan cebok
menggunakan daun sirih merah di pagi dan sore hari agar penyembuhan luka
bisa lebih cepat ,ajarkan ibu cara cebok yang benar yaitu cebok dari depan ke
.Mengajarkan ibu tentang teknik menyusui yang benar ,yaitu putting susu ibu
basahi dengan air matang ,kemudian keluarkan ASI sedikit dan oleskan di
kedalam mulut bayi sampai payudara terasa kosong lalu pindah pada
lecet serta agar payudara kembali terisi dengan ASI hingga penuh
.Memberikan KIE tentang pentingnya ASI eksklusif dan kolostrum yang akan
keluar pada hari ke 1-3 setelah melahirkan hal ini di lakukan sebagai bentuk
tanpa batas waktu.Hal ini sesuai dengan teori Dewi martila (2014).
ibu cara menjaga kebersihan luka dengan cebok daun sirih merah di pagi dan
sore hari, serta mengganti pembalut setiap 4 jam sekali agar luka dalam
73
keadaan kering agar tidak terjadinya infeksi pada luka.Pada kasus Ny “H”
umur 29 tahun P1Ao masa nifas 6 jam dengan luka perineum derajat II
sembuh pada hari keempat dengan presentasi luka kering, menutup, dan tidak
ada tanda-tanda infeksi seperti merah, bengkak, panas, keluar nanah, dan
nyeri. Hasil tersebut menunjukan tidak ada kesenjangan antara kasus Ny “H”
dengan peneliti Yuliaswati ,2018 luka perineum sembuh pada hari ke 5 nifas.
sebanyak 5 klai di dapatkan bahwa keadaan ibu dalam keadaan normal , tidak
peroleh tanda tanda vital ibu dalam batas normal , TD: 120/70mmHg
dan mengering serta tidak adanya tanda-tanda infeksi.Hal ini sesuai dengan
materi Dewi martila (2014) yaitu beberapa hari setelah persalinan tanda tanda
vital ibu akan kembali normal ,TFU pada 5 hari persalinan yaitu 2 jari di atas
terdapat kesenjangan antara teori dan praktik yang mulai dari pengkajian
selama 5 hari tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan penelitian yang
dilakukan dilapangan.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Setelah di berikan asuhan selama 5 hari ,di peroleh data subjektif pada
melakukan aktifitas seperti biasanya ,dan ibu tidak lagi mengeluh nyeri
menggunakan daun sirih merah selama 5 hari luka ibu sudah mengering
4. Kebutuhan segera pada ibu tidak di lakukan karena tidak ada yang
76
menjaga luka agar tetap kering dan cebok menggunakan daun sirih merah
di pagi dan sore hari agar penyembuhan luka bisa lebih cepat ,ajarkan ibu
cara cebok yang benar yaitu cebok dari depan ke belakng setelah ceebok
teknik menyusui yang benar ,yaitu putting susu ibu harus dibersihkan
terlebih dahulu menggunakan kain bersih yang sudah di basahi dengan air
77
akan keluar pada hari ke 1-3 setelah melahirkan hal ini di lakukan
ibu bahwa frekuensi menyusui sebaiknya setiap 2 jam sekali atau secara
daun sirih merah di pagi dan sore hari, serta mengganti pembalut setiap 4
jam sekali agar luka dalam keadaan kering supaya tidak terjadinya infeksi
pada luka.
fisik tidak di temukan kelainan keadaan luka menutup dan kering pada
penelitian.
78
B. Saran
2. Untuk Bidan
sesuai dengan wewenang dan kode etik bidan serta dalam melakukan
3. Bagi Masyarakat
yang lebih berat dalam masa nifas utamanya pada ibu nifas dengan luka
perineum.
terkhususnya pada kasus ibu nifas dengan dengan luka perineum yang
terkait dengan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal dengan perawatan
luka perineum menggunakan daun sirih merah yang lebih komplek untuk
TAHUN 2021
Pengkajian : Putri
A. Pengkajian
I. Data Subjektif
2. Keluhan utama
merah.
3. Riwayat kesehatan
PMS.
4. Riwayat haid
Menarche : 13 Tahun
Lama : 28 Hari
6. Riwayat perkawinan
82
Perkawinan ke :1
Tahun pen
AN T temp peno J peny J
Umur tgl BB Laktasi yuli
C T at long K ulit K
t
34 cm, Ibu mengalami luka pada jalan lahir dan dijahit 1 jahitan
a) Nutrisi
1) Makan
frekuensi : 2 kali/hari
2) Minum
b) Eliminasi
c) Istrirahat
d) Personal hygiene
Mandi : 2 kali/hari
e) Aktivitas
f) Keadaan psikologis
1. Pemeriksaan Umum
c) Kesadaran : Composmentis
e) Pemeriksaan TTV
1. Pemeriksaan fisik
bersih
pendengaran baik.
m) Ekstremitas :
lengkap.
+/+.
1. Diagnosa Kebidanan
pada 6 jam yang lalu, sudah BAK tetapi masih takut karena
mules, sudah bisa turun dari tempat tidur dan masih merasa
Kesadaran : Composmentis
N : 80 x/menit P : 22 x/menit
2. Masalah
3. Kebutuhan
b) Nutrisi.
c) Istrirahat .
d) Personal hygiene.
e) Teknik menyusui.
f) Bouding.
h) Mobilisasi dini
j) Eliminasi
Tidak ada
V. Kebutuhan Segera
Tidak ada
89
Tabel Intervensi
13. Ibu bisa BAK dan terlalu lama saat terasa luka tersebut.
BAB sendiri. nyeri pada luka jahitan.
14. Luka perineum
kering dan tidak
basah/lembab 12. Ajurkan ibu melakukan
pada hari perawatan luka perineum 12. Melakukan perawatan luka
keempat masa menggunakan rebusan perineum secara teratur akan
nifas. daun sirih merah dengan membuat penyembuhan luka
15. Tidak ada carah cebok luka lebih cepat dan tidak terjadi
merah, panas dan perineum menggunakan infeksi.
nyeri diarea luka rebusan daun sirih
perineum ibu. merah 2 x sehari pada
jam 09:00,16:00.
VI. IMPLEMENTASI
Tabel. Implementasi
Pukul Implementasi Paraf
20.00 WIB 1) Informed consent
Evaluasi : Ibu sudah
mengetahui maksud dan
tujuan dari apa yang akan
dilakukan yaitu melakukan
kunjungan nifas selama 5
hari dan memberikan air
rebusan daun sirih merah
untuk dicebokkan pada
perineum ibu dan ibu
bersedia menjadi
responden serta sudah
menandatangani surat
persetujuan.
20.5 2) Menjelaskan tanda-tanda
WIB bahaya nifas 6 jam yaitu
perdarahan bagian perut
ibu terasa lembek, dan
sakit kepala berat.
92
melakukan perawatan
yang benar setiap kali
setelah BAK dan BAB
yaitu cebok dengan air
bersih dari depan ke
belakang dan keringkan
menggunakan handuk
kecil/tisu.
Evaluasi : Ibu melakukan
perawatan yang benar
setiap kali setelah BAK
dan BAB.
20.35 WIB 8) Menganjurkan ibu untu
mengganti pembalut 4 jam
sekali dan mengajarkan
cara memasang dan
melepas pembalut dari
depan ke belakang untuk
menghindari penyebaran
bakteri dari anus ke vagina.
Evaluasi : Ibu akan
bersedia mengganti
pembalut saat sudah 4 jam
sekali.
20.35 WIB 9) Mengajarkan ibu
bagaimana mencebokkan
luka perineum
menggunakan rebusan
daun sirih merah 4x sehari
pada jam 09:00, 16:00.
Evaluasi : Ibu mengerti
dan melakukan
pencebokan rutin sesuai
jadwal.
20:40 WIB 10) Mengajarkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan
bergizi seperti ayam,
daging merah , telur,
tempe, tahu, ikan,
jantung pisang, katu,
kacang panjang, bayam,
wortel, kacang hijau, serta
buah pisang, pepaya, seta
minum 3 liter sehari karena
gizi pada ibu menyusui
sangat berkaitan dengan
94
VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti dan tidak merasa khawatir.
2. Ibu mengerti dan memperhatikan tanda-tanda tersebut.
3. ibu mau mengikuti dan mulai mencoba untuk mobilisasi dini.
4. Ibu telah memberkan ASI pada bayinya tanpa ada tambahan lain
dan ASI esklusif selama 6 bulan.
5. Ibu akan istrirahat saat banyinya tertidur.
6. Ibu mengerti dan tidak khwatir.
7. Ibu melakukan perawatan yang benar setiap kali setelah BAK dan
BAB.
8. Ibu akan bersedia mengganti pembalut saat sudah 4 jam sekali.
9. Ibu mengerti dan melakukan pencebokan rutin sesuai jadwal.
10. Ibu mengerti dan ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan
yang telah dianjurkan.
11. Ibu mengerti dengan penjelasan, dan akan meminum obat yang
telah diberikan.
P : 22x/menit
5. Muka : Nampak merigis bila bergerak
6. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih bersih.
7. Payudara : Puting susu kanan dan kiri menonjol, Asi masih sedikit
keluar, payudara simetris.
8. Abdome : Kontraksi uterus baik teraba bulat dan keras, TFU 2 jari
dibawah pusat, kandung kemih kosong.
9. Genetalia : Pengeluaran lochea rubra, keadaan luka jahitan bersih,
masih lembab dan nyeri tekan berkurang, dan dilakukan
pengukuran skala REEDA dengan total skor 2 kemerahanya
0,2 pembengkakan 0,5 cm.
Analisa
Ny “H” umur 29 tahun P1Ao masa nifas 2 hari
Penatalaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu bahwa kondisinya saat ini
dalam keadaan baik, luka bersih dan mulai membaik serta
tidak ada tanda-tanda infeksi seperti membengkak,
memerahan, terdapat nanah, dan terjadi peningkatan suhu
tubuh ibu.
2. Mengobservasi TFU, kontraksi uterus, pengeluaran
lochea.
3. Melakukan perawatan luka perineum
Membantu ibu ke kamar mandi untuk mencebokan luka perineum
menggunakan air rebusan daun sirih merah 2x sehari 09:00, 16:00.
a. Mencuci tangan
b. Menganjurkan ibu berbaring
c. Menggunakan handscoon
d. Melihat keadaan luka perineum dengan skala REEDA
e. Memasang pembalut, celana dalam dan pakaian bawah ibu
f. Melepas handscoon
g. Mencuci tangan
4. Menganjurkan kepada ibu untuk makan-makanan
yang bergizi dan menganjurkan ibu banyak makan buah dan
sayuran seperti pepaya, pisang jantung pisang, pucuk katu,
bayam untuk melancarkan BAB.
5. Menganjurkan ibu tetap melakukan aktifitas
secara bertahap dan menghindari pekerjaan yang terlalu
berat.
6. Menganjurkan kepada ibu tetap memberikan ASI
kepada bayinya sesering mungkin.
7. Memastikan ibu meminum obat yang diberikan
dengan cara meminta ibu untuk melihatkan sisa obat yang
tinggal.
1. Ibu mengatakan sedikit nyeri pada luka jahitan pada saat bergerak.
2. Ibu mengatakan selalu menjaga kebersihan diri pada luka perineum.
3. Ibu mengatakan ada pengeluran darah dari jalan lahir berwarna kuning
berisi darah dan lendir.
4. Ibu menyusui bayinya dan ASInya lancar.
Objektif
1. Keadaan ibu Baik
2. Kesadaran composmentis
3. TFU 3 jari dibawah pusat
4. Pemeriksaan TTV
TD : 120/80 mmHg
P : 80x/menit
S : 36,5 oC
P : 23x/menit
5. Muka : Tidak pucat, nampak gembira
6. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih bersih.
7. Payudara : Puting susu kanan dan kiri menonjo, ASI mulai lancar,
payudara simetris.
8. Abdomen :Kontraksi uterus baik teraba bulat dan keras, TFU 3 jari
dibawah pusat, kandung kemih kosong.
9. Genetalia :Pengeluaran lochea sanguinolenta, keadaan luka jahitan
bersih, luka jahitan mulai mengering dan menutup serta
tidak nyeri tekan, dan dilakukan pengukuran skala REEDA
dengan total skor 1 kemerahanya 0,2, pembengkakan 0,2
cm.
Analisa
Ny “H” umur 29 tahun P1Ao masa nifas 3 hari
Penatalaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu bahwa kondisinya saat ini
dalam keadaan baik, luka bersih dan keadaan luka mulai
mengering serta tidak ada tanda-tanda infeksi seperti
membengkak, memerahan, terdapat nanah, dan terjadi
peningkatan suhu tubuh ibu.
2. Mengobservasi TFU, kontraksi uterus, pengeluaran
lochea.
3. Melakukan perawatan luka perineum
Membantu ibu ke kamar mandi untuk mencebokan luka perineum
menggunakan air rebusan daun sirih merah 2 x sehari 09:00, 16:00.
a. Mencuci tangan
b. Menganjurkan ibu berbaring
c. Menggunakan handscoon
d. Melihat keadaan luka perineum dengan skala REEDA
e. Memasang pembalut, celana dalam dan pakaian bawah ibu
f. Melepas handscoon
g. Mencuci tangan
4. Menganjurkan ibu tetap melakukan aktifitas secara
97
DAFTAR PUSTAKA
Klaten.
Husada Delitua.
baru press.
Pelajar.
Jakarta.
WHO. (2020). Jumlah Angka Ibu Nifas Yang Mengalami Luka Perineum.