Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PERSALINAN DAN BBL


DENGAN PENJAHITAN LUKA PERINEUM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik


Persalinan dan BBL

Oleh:

IIS MULYATI
NIM: P0 1740522030

Pembimbing Akademik:

Epti Yorita, SKM., MPH


NIP: 197401091992032001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
TAHUN AKDEMIK 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Komprehensif

“ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PERSALINAN DAN BBL DENGAN


PENJAHITAN LUKA PERINEUM”

Oleh:
Iis Mulyati
NIM. P0 1740522030

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Epti Yorita, SKM., MPH Nindi Umul Vatjri, Amd.Keb


NIP: 197401091992032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Diah Eka Nugraheni, SST., M.Keb


NIP: 198012102002122002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif ini.
Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik Persalinan dan BBL. Laporan ini terwujud atas bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :

1. Bunda Eliana, SKM., MPH selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu


2. Bunda Yuniarti, SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
3. Bunda Diah Eka Nugraheni. SST., M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
4. Bunda Epti Yorita, SST., MPH selaku dosen Pembimbing Akademik.
5. Bunda Nindi Umul Vatjri, Amd.Keb selaku Pembimbing Lahan Praktik.
6. Semua pihak yang turut serta membantu.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari


bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi semua
pihak.

Bengkulu, Oktober 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Tujuan ............................................................................................
C. Ruang Lingkup.................................................................................
D. Manfaat............................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI DAN MASALAH KASUS

A. Kajian Teori.....................................................................................
B. Kajian Masalah Kasus......................................................................
BAB III PEMBAHASAN

A. Pengkajian .......................................................................................
B. Analisis............................................................................................
C. Penatalaksanaan...............................................................................
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan
membran dari dalam rahim melalui jalan lahir yang berawal dari pembukaan
dan dilatasi serviks oleh kekuatan his. Hampir dari 90% pada proses
persalinan banyak yang mengalami robekan perineum, baik dengan atau tanpa
episiotomi (Rohani, 2015).
Faktor penyebab luka perineum pada ibu bersalin antara lain partus
presipitatus yang tidak dikendalikan dan tidak ditolong, pasien tidak mampu
berhenti mengejan, partus diselesaikan secara tergesa-gesa dengan dorongan
fundus yang berlebih, edema dan kerapuhan pada perineum, vasikositas vulva
yang melemah jaringan perineum, arkus pubis sempit dengan pintu bawah
panggul yang sempit pula sehingga menekan kepala bayi kearah posterior, dan
perluasan episiotomi. Faktor penyebab janinnya antara lain bayi besar, posisi
kepala yang abnormal, kelahiran bokong, ekstraksi forcep yang sukar, dan
distosia bahu (Keintjen et al, 2018)
Penatalaksanaan robekan perineum dapat dilakukan dengan penjahitan
luka perineum secara terputus-putus (interrupted suture) atau secara delujur
(continuous suture). Benang yang dipakai untuk menjahit otot, fasia, dan
selaput lendir adalah catgut khromik, sedang untuk kulit perineum dipakai
benang sutera (Idhayanti et al, 2020).
Setelah penjahitan luka perineum sebagian besar wanita akan mengalami
nyeri perineum. Penyebab dari nyeri perineum salah satunya adalah kurangnya
mobilisasi dini ibu karena merasa nyeri sehingga takut untuk bergerak.
Mobilisasi adalah menggerakkan anggota badan. Gerakan ini bertujuan agar
sirkulasi darah menjadi lancar, menghindari pembengkakan dan mencegah
terjadinya gangguan pembuluh darah, dan yang paling utama diharapkan ibu
mampu melaksanakan rawat gabung (Idhayanti et al, 2020).
Berdasarkan uraian tersebut penyusun tertarik untuk menyajikan Laporan
Komprehensif mengenai Asuhan Kebidanan Holistik Persalinan dan BBL
dengan penjahitan luka perineum di PMB Susi Novia, SST.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan
holistik kebidanan pada ibu bersalin dan BBL menggunakan pola pikir
manajemen kebidanan serta mendokumentasikan hasil asuhannya.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian pada kasus Ny. F usia
20 tahun G1P0A0 dengan penjahitan luka perineum derajat II
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan
berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus Ny. F usia
20 tahun G1P0A0 dengan penjahitan luka perineum derajat II
c. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan
pada kasus Ny. F usia 20 tahun G1P0A0 dengan penjahitan luka
perineum derajat II
d. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan untuk menangani kasus
Ny. F usia 20 tahun G1P0A0 dengan penjahitan luka perineum
derajat II
e. Mahasiswa dapat melaksanakan evaluasi untuk menangani kasus
Ny. F usia 20 tahun G1P0A0 dengan penjahitan luka perineum
derajat II
f. Mahasiswa dapat melakukan pendokumentasian kasus Ny. F usia
20 tahun G1P0A0 dengan penjahitan luka perineum derajat II

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan pelayananan
kebidanan yang berfokus pada masalah kesehatan dan penjahitan luka
perineum derajat II pada ibu bersalin.
D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis
Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman secara
langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh
selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam menerapkan
asuhan kebidanan ibu bersalin dengan penjahitan luka perineum derajat II.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Mahasiswa
Dapat mengkaji teori, menjabarkan ilmu, serta mengaplikasikan asuhan
yang akan diberikan pada kasus penjahitan luka perineum derajat II
2. Bagi Bidan Pelaksana di PMB
Laporan komprehensif ini dapat dijadikan dokumentasi di PMB, dapat
juga menjadi bahan update keilmuan.
BAB II

KAJIAN TEORI DAN MASALAH KASUS

A. Kajian Teori
1. Persalinan
a. Pengertian
Menurut Rohani (2015), persalinan adalah proses pergerakan
keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui
jalan lahir yang berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks oleh
kekuatan his.
b. Tanda gejala
Menurut Manuaba(1998) dalam oleh Sari dan Kurnia (2015) telah
disebutkan bahwa tanda-tanda persalinan dibagi menjadi dua fase,
yaitu:
1) Tanda-Tanda Bahwa Persalinan Sudah dekat
a) Terjadi Lightening
b) Terjadinya his permulaan
Dengan semakin tuanya kehamilan, pengeluaran
estrogen dan progesteron semakin berkurang, sehingga
oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih sering,
yang dikenal sebagai his palsu, dengan sifat sebagai berikut:
(1) Rasa nyeri ringan dibagian bawah.
(2) Datangnya tidak teratur.
(3) Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda.
(4) Durasinya pendek.
(5) Tidak bertambah bila beraktivitas.
2) Tanda- Tanda Timbulnya Persalinan (inpartu)
Pada fase ini sudah memasuki tanda-tanda inpartu:
a) Terjadinya His Persalinan
His adalah kontraksi rahim yang dapat diraba
menimbulkan rasa nyeri diperut serta dapat menimbulkan
pembukaan serviks kontraksi rahim yan dimulai pada 2 face
maker yang letaknya di dekat cornu uteri. His persalinan
memiliki sifat sebagai berikut:
(1) Pinggang terasa sakit dan mulai menjalar ke depan.
(2) Teratur dengan interval yang makin pendek dan
kekuatannya makin besar
(3) Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.
(4) Penambahan aktivitas (seperti berjalan) maka his tersebut
semakin meningkat.
b) Keluarnya lendir becampur darah (show)
c) Terkadang disertai ketuban pecah
d) Dilatasi dan Effacement (Sari dan Kurnia, 2015).
c. Tahapan proses persalinan
1) Kala I persalinan
Dimulai dari ketika telah mencapai kontraksi uterus dengan
frekuensi, intensitas dan durasi yang cukup untuk menghasilkan
pendataran dan dilatasi serviks yang progesif. Kala I persalinan
selesai ketika serviks sudah lengkap mencapai (10 cm) sehingga
memungkinkan kepala janin masuk dan lewat. Oleh karena itu,
kala I persalinan disebut dengan stadium pendataran dan dilatasi
serviks.
2) Kala II persalinan
Dimulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap dan berakhir
ketika janin telah lahir. Kala II persalinan disebut juga dengan
stadium eksplusi janin.
3) Kala III persalinan
Dimulai segera setelah janin lahir, dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban janin. Kala III persalinan di
sebut juga dengan stadium pemisah dan eksplusi plasenta
4) Kala IV (Kala Pengawasan)
Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi
dan plasenta lahir dan untuk mengamati keadaan ibu terutama
terhadap bahaya pendarahan post partum (Kostania, 2020).
2. Luka Perineum
a. Pengertian
Luka perineum adalah luka karena adanya robekan jalan lahir
baik karena ruptur maupun karena episiotomi pada waktu melahirkan
janin (Walyani dan Purwoastuti, 2017). Robekan perineum adalah
robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan dan terjadi
pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
persalinan berikutnya. (Fatimah,dan Lestari, 2019).
b. Bentuk-bentuk luka perineum
Menurut Fatimah dan Lestari (2019), bentuk luka perineum
setelah melahirkan ada dua macam, yaitu :
1) Episiotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk
memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluar
kepala bayi.
2) Ruptur
Ruptur adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh
rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala
janin atau bahu pada saat proses persalinan
c. Derajat perlukaan pada perineum
1) Derajat I
Robekan derajat satu terjadi pada jaringan mukosa vagian, vulva
bagian depan, dan kulit perineum.
2) Derajat II
Robekan derajat dua terjadi pada jaringan mukosa vagina, vulva
bagian depan, kulit perineum, dan otot-otot perineum.
3) Derajat II
Robekan derajat tiga terjadi pada jaringan mukosa vagina, vulva
bagian depan, kulit perineum, dan otot-otot perineum, dan
sfingter ani eksternal.
4) Derajat IV
Robekan derajat empat dapat terjadi pada jaringan keseluruhan
perineum dan sfingter ani yang meluas sampai ke mukosa
(Fatimah dan Lestari, 2019).
d. Tindakan pada luka perineum
Menurut Walyani dan Purwoastuti (2017) tindakan yang dapat
dilakukan pada luka perineum adalah:
1) Derajat I : Tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan dan posisi
luka baik
2) Derajat II: Jahit dan kemudian luka pada vagina dan kulit
perineum ditutup dengan mengikutsertakan jaringan-jaringan
dibawahnya.
3) Derajat III/IV : Penolong persalinan tidak dibekali keterampilan
untuk repasi laserasi perineum. Maka hendaknya segera merujuk
ke fasilitas rujukan
Tatalaksana penjaitan luka/robekan perineum dapat dilakukan
secara terputus-putus (interrupted suture) atau secara jelujur
(continuous suture). Benang yang dipakai untuk menjahit otot, fasia,
dan selaput lendir adalah catgut khromik, sedang untuk kulit
perineum dipakai benang sutera (Prawirohardjo, 2016).
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kasus ini, kami memahami kasus secara nyata tentang asuhan
yang diberikan pada kasus penjahitan luka perineum derajat II. Asuhan
kebidanan yang diberikan pada Ny. F usia 20 tahun berjalan sesuai teori.
Selain itu dari penatalaksanaan kasus ini kami dapat:
1. Asuhan kebidanan pada Ny. F dilakukan berdasarkan pengkajian dan
pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan kewenangan bidan.
2. Asuhan kebidanan pada Ny. F dapat diidentifikasi diagnosa kebidanan
yaitu penjahitan luka perineum derajat II
3. Asuhan kebidanan pada Ny. F dengan merencanakan tindakan yang akan
dilakukan pada kasus luka perineum derajat II yaitu dengan melakukan
penjahitan luka perineum derajat II
4. Asuhan kebidanan pada Ny. F dengan melaksanakan tindakan untuk
menangani kasus luka perineum derajat II dengan melakukan penjahitan
luka perineum derajat II
5. Asuhan kebidanan pada Ny. F dengan melakukan evaluasi bahwa sudah
dilakukan penatalaksanaan kasus luka perineum derajat II
6. Asuhan kebidanan pada Ny. F dengan melakukan pendokumentasian
kasus penjahitan luka perineum derajat II.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat menambah pengalaman melakukan pengkajian dan
pengambilan keputusan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin.
2. Bagi Bidan Pelaksana di PMB
Diharapkan dapat mempertahankan mutu pelayanan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada bersalin dengan masalah penjahitan luka perineum
derajat II.
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah dan Lestari, P. 2019. Pijat Perineum.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.


Kostania, Gita. 2020. “Model Pelaksanaan Dan Evaluasi Asuhan Kebidanan
Berkesinambungan Dalam Praktik Kebidanan.” Jurnal Kebidanan Dan
Kesehatan Tradisional 05:1–13
Sari, E.P dan Kurnia. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal Care).
Jakarta: TIM.
Walyani, E. S. dan Purwoastuti, E. 2017. Asuhan Kebidanan Masa Nifas &
Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Keempat. edited by dr. T.
Rachimhadhi. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rohani, et al. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba
Medika
Sari, Prafita., Amlah., dan Rahmawait, Eka. 2022. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin Normal.
Jurnal Kesehatan Masyarakat 6(1) Sumber:
https://journal.universitaspahlawan.ac.id diakses pada 19 Oktober 2022.
Idhayanti, Ribkha, Itha., Warastuti, Asih., dan Yuniyanti, Bekti. 2020. Mobilisasi
Dini Menurunkan Nyeri Akibat Jahitan Perineum Tingkat II Pada Ibu Post
Partum. Jurnal Jendela Inovasi Daerah. Sumber:
https://jurnal.magelangkota.go.id diakses pada 19 oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai