ASUHAN KEBIDANAN
Disusun Oleh:
OLEH :
ULYN NUHAELLA
NIM.2082B0286
ASUHAN KEBIDANAN
Malang, .......................
Mahasiswa
ULYN NUHAELLA
Mengetahui
Bd. Shanti Natalia, SST., M. Kes Bd. Endah Pujiati, SST., M. Kes
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang di limpahkan, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan di Puskesmas Jabung.
Penyusunan laporan Asuhan Kebidanan ini merupakan tugas yang di wajibkan bagi mahasiswa
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan IIK STRADA INDONESIA KEDIRI yang akan menyelesaikan
pendidikan akhir program. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini terutama :
1. Dr. dr. Sentot Imam Suprapto., M. M selaku Rektor IIK STRADA Indonesia.
2. Yenny Puspitasari S.Kep,Ns, M.Kes selaku Ka Prodi Pendidikan Profesi Bidan IIK STRADA
Indonesia.
3. Bd. Miftakhur Rohmah, SST, M. Kes selaku Dosen Pembimbing
4. Endah Pujiati, SST., M. kes selaku Pembimbing Lahan di Puskesmas Jabung
5. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Askeb ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan Asuhan
Kebidanan Holistik ini. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca demi peningkatan penyusunan Asuhan Kebidanan selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latarbelakang.................................................................................................1
2.3 Pathway..........................................................................................................30
3.5 Intervensi........................................................................................................44
3.6 Implementasi..................................................................................................48
3.7 Evaluasi..........................................................................................................48
iii
BAB IV. ASUHAN KEBIDANAN..........................................................................49
BAB V. PEMBAHASAN.........................................................................................55
5.5 Intervensi........................................................................................................57
5.6 Implementasi..................................................................................................57
5.7 Evaluasi..........................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................61
iv
BAB I
PENDAHULUAN
selama 280 hari adari hari pertama haid terakhir, atau 40 minggu (Sirin & Kavlak,
2008; Coskun, 2012; Taskin, 2016). Kehamilan merupakan masa yang penting
mempersiapkan proses persalinan dan menyusui (Sevil & Ertem, 2016; Soma-
Pillay et al., 2016). Perubahan fisiologis ini dimulai pada saat terjadi proses nidasi
yang oleh beberapa tubuh wanita direspon sebagai benda asing. Pada kehamilan
keluhan pada ibu hamil (Venkata & Venkateshiah 2009). Salah satu keluhan yang
akan lebih meningkat di trimeseter II sampai trimester III yang disebakan oleh
jamur dan bakterial vaginosis, dikarenakan pada masa kehamilan vagina menjadi
kaya dengan kandungan glukosa dengan glikogen sebagai sumber makanan yang
baik untuk jamur dan bakteri tumbuh (Khatimah husnul et al,.2016). Pengaruh
stimulus hormon estrogen dan progesteron pada serviks yang dapat menghasilkan
cairan mukoid yang berlebihan adalah penyebab flour albus pada wanita hamil
1
(Mahaani srinalesti dan Natalia debby, 2015). Dampak dari keputihan pada ibu
hamil bila tidak diatasi adalah merasa tidak nyaman, resiko tinggi ketuban pecah
dini sehingga bayi lahir prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah,
terjadinya kanker rahim, kehamilan ektopik, dan kebutaan pada bayi (Riama,
2013). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani keputihan serta
ANC terpadu dan kunjungan ulang ANC minimal enam kali selama masa
kehamilan fisiologis.
kehamilan fisiologis.
fisiologis.
2
6. Mampu melakukan implementasi dari rencana asuhan pada
kehamilan fisiologis.
BAB I PENDAHULUAN
3
Bab ini memuat berbagai teori mengenai kehamilan yang ditinjau dari
kebidanan.
dituliskan alur pola pikir bidan pada kehamilan fisiologis yang dikorelasikan
Bab ini memuat berbagai data-data seuai kasus serta manajemen asuhan
BAB V PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil kasus yang mencakup semua apek terkait dengan
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang menjawab dari tujuan penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi dan implantasi,
mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari Hari Pertama Haid
pertama dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, trimester kedua dari 13-28
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester III
yaitu:
a. Uterus
Pada Trimester III, istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan
kontraksi otot-otot bagian atas uterus menjadi lebih lebar dan tipis
5
(tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen
bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi
fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada
semakin jelas, terutama pada wanita langsung, umumnya akan hilang bila
b. Serviks uteri
serviks lebih lunak. Sumbat mucus yang disebut operculum terbentuk dari
(Hutahaean, 2013).
6
d. Sistem perkemihan
kanan hidroureter dextra dan pielitis dextra lebih sering. Poliuria karena
e. Sistem respirasi
f. Sirkulasi darah
level terendah pada minggu 30-32 karena setelah 34 minggu masa Red
penyaluran oksigen pada wanita hamil lanjut mengeluh sesak nafas dan
7
Plasenta 170 430 650
Cairan 30 80 1480
ekstraseluler
h. Traktus digestivus
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos
Hemoroid juga merupakan suatu hal yang sering terjadi sebagai akibat
i. Sistem muskuloskeletal
(Prawirohardjo, 2011).
8
2.1.3 Perubahan Psikologis pada Trimester III
sang bayi. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun,
Ibu akan merasa khawatir karena di masa ini terjadi perubahan peran
(persiapan ibu untuk menjadi orang tua). Selain khawatir karena perubahan
peran, ibu juga dikhawatir dengan kesehatan bayinya. Ibu khawatir jika
seksual tidak seperti pada trimester sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh
ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping itu
ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
(Dewi, 2011).
9
a. Peningkatan Frekuensi Berkemih
setiap kali selesai berkemih dan harus menggunakan tissue atau handuk
yang bersih serta selalu mengganti celana dalam apabila terasa basah.
minum pada siang hari dan kurangi minum di malam haru jika
berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresis dan tidak
pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya bukan
atau PH-nya basa dan mencuci vagina dengan sabun dari arah depan ke
10
banyaknya keluar cairan atau baunya menyengat atau berwarna
uterus, maka pusat gravitasi pada wanita hamil akan berpindah kearah
duduk dan berdiri dengan hati-hati, serta melakukan latihan otot dasar
panggul.
d. Sulit Tidur
tekanan darah pada ibu hamil trimester III. Hal ini karena proses
11
hemostasis yang memegang peranan penting pada tekanan darah. Selain
itu hamil juga harus terhindar dari stress karena dapat meningkatkan
2016).
1.) Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung
f. Konstipasi
konstipasi saat kehamilan trimester ketiga. Salah satu efek samping dari
adalah:
2.) Minum air hangat saat bangun dari tempat tidur untuk menstimulasi
peristaltis.
12
3.) Konsumsi buah yang mengandung banyak serat seperti pepaya.
ketakutan ibu.
a. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.
tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak karena akan mengurangi
masukan oksigen.
b. Nutrisi
Pada trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan 300 kkal/hari
minum 2 gelas susu. Nutrisi ini berkaitan dengan pemenuhan kalori yang
13
digunakan oleh tubuh sebagai pengelola. Selain itu ibu hamil juga perlu
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah
sayuran hijau, buah- buahan, daging ayam, ikan, telur, tahu, tempe, dan
kacang-kacangan.
c. Personal hygiene
Personal Hygiene penting untuk dijaga oleh seorang ibu hamil karena
bila tidak dijaga akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil
2 kali sehari, menjaga kebersihan alat genitalia dan pakaian dalam dan
d. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III untuk
dalam setiap terasa lembab, dan bila selesai buang air ceboklah dengan
baik.
14
e. Pakaian
Baju hamil yang praktis selama enam bulan kehamilan mengenakan baju
biasa yang longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah
membesar, bagian pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali untuk
f. Seksual
g. Istirahat
Ibu hamil hendaknya tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam. Posisi
tidur untuk ibu hamil dianjurkan dalam posisi miring ke kiri, letakkan
h. Senam hamil
kondisi ibu, senam ringan yang dapat dilakukan ibu adalah jalan pagi,
15
sambil menghirup udara segar dan sebelum maupun sesudah melakukan
a. Perdarahan pervaginam
merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai dengan rasa
tiba-tiba dan kapan saja, bagian terendah anak sangat tinggi karena
16
Perdarahan disertai nyeri, nyeri abdomen pada saat dipegang, palpasi
sulit dilakukan, fundus uteri makin lama makin naik dan denyut
sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa
c. Penglihatan kabur
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal
trimester ketiga namun ketuban dinyatakan pecah dini (KPD) jika terjadi
17
terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37 minggu) maupun
pada kehamilan aterm. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala
I atau awal kala persalinan, bisa juga belum pecah saat mengedan.
atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika
bayi tidur, gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah
terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik.
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat.
terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,
18
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal, serta social
sesuai kebutuhan.
indikasi.
19
l. Membangun hubungan saling percaya anatara ibu dengan pemberi
asuhannya.
berat badan wanita hamil rata-rata antara 6,5 sampai 16 kg. Bila berat
dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) dari berat badan dan
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung. Pemeriksaan
20
atau rendah yaitu dengan cara menghitung MAP (Mean Arterial
tekanan darah sistolik ditambah dua kali tekanan darah diastolik dibagi 3.
Standar minimal untuk ukuran LILA pada wanita dewasa atau usia
reproduksi adalah 23,5 cm. Jika pengukuran LILA menunjukkan < 23,5
Presentasi ialah apa yang menjadi bagian yang terendah dan bagian janin
menilai seberapa jauh bagian tersebut masuk melalui pintu atas panggul.
21
f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi TT bisa
diperlukan
minggu ke-4.
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi
zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin. Ibu hamil
dianjurkan meminum tablet zat besi yang berisi 60 mg/hari dan 500 μg
dan minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr. Bumil dinyatakan Anemia,
menjadi 11 gr% atau lebih. Pemeriksaan VDRL dilakukan pada saat ibu
hamil datang pertama kali di ambil spesimen darah vena kurang lebih 2
cc. Apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan dan rujukan.
Peneriksaan urin reduksi untuk ibu hamil dengan riwayat DM. Bila hasil
22
positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan
adanya DMG.
i. Tatalaksana kasus
resiko kehamilan.
2.2.1 Definisi
yang dikeluarkan dari alat genital yang bukan merupakan darah. Flour Albus
23
tidak selamanya merupakan penyakit karena sebagian dari keputihan masih
dengan keadaan yang normal. Flour Albus adalah gejala keluarnya getah atau
2.2.2 Klasifikasi
Fluor albus terbagi atas dua macam, yaitu yang bersifat fisiologis dan
normal ialah tidak berwarna atau bening atau berwarna putih, jumlah
tidak banyak, tidak berbau, tidak disertai gatal, nyeri, bengkak pada
organ genetalia, tidak menimbulkan rasa panas dan perih pada saat
buang air kecil, serta tidak terdapat nyeri pada perut bagian bawah
(Citrawati, 2014).
24
ialah jumlahnya berlebihan, berwarna putih susu, kekuningan, kuning
2.2.3 Etiologi
c. Infeksi
vagina meningkat.
e. Pemakaian obat-obatan
25
wanita.Biasanya pada wanita yang mengkonsumsi antibiotic timbul
keputihan.
f. Stress
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor otak
g. Alergi
berasal dari selimut, celana, dan lainnya. Biasanya karna luka seperti
2.2.4 Patogenesis
menjadi patologis bila vagina terinfeksi oleh kuman penyakit seprti parasit,
memakan glikogen yang dihasilkan oleh estrogen pada dinding vagina untuk
26
Penyebab Flour Albus pada wanita hamil adalah adanya pengaruh
karna mengandung banyak sel epitel vagina lepas dan akibat hiperplasi
salah satu penyebab keputihan. Jamur tersebut banyak tumbuh dalam kondisi
lembab dan tidak bersih. Keputihan karena jamur ini banyak menyerang
wanita hamil dikarenakan pada masa kehamilan vagina menjadi kaya dengan
baik untuk jamur dan bakteri tumbuh. Jumlah kandungan glikogen yang
karena pada saat hamil terjadi perubahan hormonal yang salah satu
terjadi persalinan dan selaput ketuban masih utuh, dimana janin masih
terlindungi oleh selaput ketuban dan air ketuban yang steril, umumnya tidak
27
ketuban pecah sebelum waktunya (KPD), atau bayi dengan berat badan lahir
rendah (kurang dari 2500 gram) (Pribakti, 2010). Dampak dari keputihan
pada ibu hamil bila tidak diatasi ialah mengganggu kenyamanan ibu,
damppak keputihan pada janin meliputi risiko kebutaan pada bayi, kematian
metode, yakni dengan obat maupun tanpa obat. Penatalaksanaan tanpa obat
berbahan katut dan tidak ketat, sering mnegganti celana dalam, tidak
bakteri dan parasit. Namun, dalam hal ini ibu hamil harus melakukan
Penyebab Tatalaksana
Bacterial vaginosis Vaginal antibiotik (krim
clindamycin, krim metronidazole)
Oral antibiotik (amoxicillin, clindamycin,
metronidazole dengan atau tanpa
28
eritromisin)
Tricomoniasis metronidazole
Kandidiasis Antifungal
Imidozole antifungal vaginal
cream (miconazole, clotrimazole,
terconazole, ecnazole)
Oral fluconazole
Vaginal antifungal pessary
(nystatin, imidozole)
Probiotik (lactobacillus only)
Oral (suplemen makanan, live yogurt)
Vaginal (live yogurt, pessary,
cream, suppositoria, kombinasi oral
dan
intravaginal)
Sumber: NICE guideline NG201 (2021)
29
PATHWAY
Kehamilan
Estrogen ↑ Metabolisme ↑
Difermentasi
mikroorganisme
Personal anaerob (flora Flora normal
normal)
Kadar pH
Area V lembab
hygiene menjadi basa
Menghasilkan
Memungkinkan Memungkinkan
asam laktat dan
mikroorganisme tumbuhnya jamur
pH asam pada
tumbuh
vagina
Sekret semakin banyak Pus
untuk proses fagositosis
Menstimulasi
Bau tidak sedap, gatal,
pengeluaran
nyeri perut bawah, nyeri
PROM mediator inflamasi
saat BAK atau saat
(sitokin)Th1/pro
berhubungan seksual
inflamasi
Preterm
BBLR
30
BAB III
KERANGKA KONSEP
yang diberikan kepada klien. Judul asuhan kebidanan terdiri dari riwayat
Tempat pengkajian: penggalian data diri pasien pada tempat awal penerimaan
I. PENGKAJIAN DATA
lengkap dari semua sumber berkaitan dengan kondisi klien. Pemerolehan data
ini dilakukan melalui cara anamnesa. Anamnesa dibagi menjadi 2 yaitu auto-
31
percaya (BHSP) dan menerapkan komunikasi efektif
2. Umur Ibu
karena faktor usia terlalu mudah <16 tahun atau terlalu tua
3. Agama
4. Pendidikan
5. Pekerjaan
32
memiliki risiko pajanan berbahaya dari tempat kerjanya
6. Alamat
menstruasinya teratur.
33
2. Siklus menstruasi : untuk mengetahui siklus menstruasi
lain.
Kelamin
No
Penyulit
Penyulit
Penyulit
Tempat
Laktasi
PB/BB
(usia)
Jenis
Cara
H/M
Usia
Ke-
34
beberapa komplikasi kehamilan bersifat berulang pada
(Ambarwati, 2008).
35
1.1.10 Riwayat Kesehatan Keluarga
1) Nutrisi
2) Eliminasi
36
menjadi hemoroid dan akan menganggu proses persalinan
3) Istirahat
4) Aktivitas
5) Personal Hygiene
37
mengkaji kebersihan pakaianan dan kebersihan lingkungan
(Manuaba, 2010).
6) Hubungan Seksual
risiko abortus.
(Fraser, 2009).
Pada bagian ini juga dapat diisikan oleh keadaan yang dialami
38
1.2 Data Obyektif
c. Tanda-tanda vital:
(Sulistyawati, 2015).
2015).
39
Pernafasan: frekuensi nafas normal 16 – 24
d. Pemeriksaan Antropometri
40
dan kelopak mata apakah bengkak atau tidak. Pada
b. Leher
c. Dada
d. Abdomen
41
palpasi, leopold 1 untuk mengetahui tinggi fundus uteri
e. Ekstremitas
42
f. Genetalia dan Anus
HbsAg.
Masalah : Masalah yang sering dijumpai pada ibu hamil trimester 3 adalah
43
Kebutuhan : Mengatasi masalah yang terjadi pada ibu hamil melalui
RUJUKAN
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Disini bidan dituntut untuk
V. INTERVENSI
Langkah ini ditentukan dari hasil kajian pada langkah sebelumnya. Jika
diidentifikasi atau diantisipasi yang sifatnya segera atau rutin. Rencana asuhan
44
asuhan, sebaiknya dilakukan kesepakatan antara bidan dan pasien ke dalam
a. Tujuan
b. Kriteria Hasil
c. Intervensi
45
3.) Jelaskan tanda bahaya kehamilan trimester III yang meliputi
ibu.
46
R/Ibu dapat menangani kebutuhan yang diperlukan selama
persalinan.
6.) Berikan suplemen zat gizi, tablet besi, asam folat, vitamin (sesuai
dengan kebutuhan).
2011). Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam
7.) Minta ibu untuk kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan.
minggu.
47
VI.PELAKSANAAN
dengan klien atau anggota tim kesehatan. Bila tindakan dilakukan oleh dokter
atau tim kesehatan lain, bidan tetap memegang tanggung jawab untuk
darah, TFU, imunisasi TT, pemberian tablet zat besi, serta pemeriksaan PMS.
VII. EVALUASI
mana keberhasilan tindakan yang dilakukan apakah sesuai kriteria hasil yang
ditetapkan dan apakah perlu untuk melakukan asuhan lanjutan atau tidak.
48
BAB IV
ASUHAN KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN
Data Subjektif
1. Identitas
Nama Klien : Ny. Miftahur Royana Nama Suami : Tn. Ulul I.
Umur : 20 Tahun Umur : 29 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : PTN
Pekerjaan : Guru SDI Pekerjaan : Guru
Alamat rumah : Jambuwer RT. 2 RW. 1 Kec. Ngajum, Kab. Malang
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : usia 12 tahun
Siklus : teratur
Lamanya : 7 hari
Volume : 3 kali ganti pembalut
Keluhan : nyeri punggung
Keputihan : jarang
49
4. Riwayat Perkawinan
Kawin ke 1
Lama Perkawinan : 1 tahun
Umur Istri waktu kawin : 19 tahun
Umur Suami waktu kawin : 28 tahun
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : klien mengatakan ini
merupakan kehamilan pertamanya dan tidak pernah mengalami keguguran
50
9. Riwayat Penyakit Keluarga : keluarga klien tidak memiliki riwayat hamil
kembar, penyakit kronis, menurun, maupun menular
11. Riwayat Psikososial & Budaya : klien mendapatkan dukungan penuh dari
keluarga terdekat serta rekan disekitarnya, keluarga klien sangat antusias
menunggu kehadiran anggota keluarga baru, pada lingkunga klien tidak
terdapat budaya pantangan makan.
Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tinggi badan : 152 cm
51
Berat Badan : 51 kg
Lila : 24 cm
Tanda-tanda vital
o Tekanan darah : 96/70mmHg
o Suhu : 37,1 oC
o Pernafasan : 18 x/menit
o Nadi : 76 x/menit
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
HB : 11,6 gr/dL
Golongan Darah :O
HIV : NR
Sifilis : NR
HbsAg : NR
Glukosa dalam urin :-
Protein dalam urin :-
52
Masalah : keputihan fisiologis
Kebutuhan : KIE personal
hygiene
DS : Klien mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya serta
mengeluhkan mual dan keputihan namun tidak gantal, tidak berbau
busuk, dan berwarna bening sedikit ada putihnya
DO : Tidak terdapat oedema pada wajah maupun ekstremitas, TFU
pertengahan pusat-px (24 cm), punggung kiri, presentasi kepala,
belum masuk PAP. DJJ 151 x/menit.
V. INTERVENSI
Tanggal: 4 April 2022 Pukul: 10.55 WIB
Intervensi:
R/ agar klien mengetahui kondisi kesehatan ibu serta janin yang ada
dalam kandungan
53
4. Jelaskan tanda bahaya selama masa kehamilan trimester 3
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal: 4 April 2022 Pukul: 10.55 WIB
VII.EVALUASI
1. Ny. MR menyatakan keputihan yang keluar sudah mulai berkurang
2. Ny. MR sudah tidak mengeluhkan mual
54
BAB V
PEMBAHASA
Pada bab ini, penulis akan membandingkan teori yang ada dengan data
yang didapatkan dari kasus yang ditemui di lahan. Dalam membandingkan teori
kebidanan yaitu identifikasi data dasar, interpretasi data dasar, diagnosa, masalah,
adalah agar terdapat sebuah pemecahan masalah dari keluhan dan kesenjangan
yang ada, sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut asuhan kebidanan yang
tepat khususnya pada pelaksanaan manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny. “MR”
usia 20 tahun G1 P0000 Ab000 usia kehamilan 29-31 minggu, janin hidup
Pada kasus yang penulis temui di lahan, pengkajian data dilakukan dengan
teknik wawancara langsung kepada pasien serta beberapa data diketahui dari
buku KIA pasien. Pertanyaan wawancara dilakukan secara terfokus pada keluhan
ataupun masalah pasien sehingga intervensi juga lebih terfokus sesuai dengan
pemeriksaan penunjang.
55
berbau busuk, tidak gatal serta berwarna bening sedikit putih. Usia kehamilan
klien menginjal 29-31 minggu, yang berarti kehamilan klien sudah memasuki
vital klien normal, tidak terdapat tanda-tanda anemia maupun pre eklampsia.
Pada pemeriksaan leopold, TFU klien adalah 24 cm, dengan presentasi kepala
Berdasarkan identifikasi data dasar, diagnosa pada kasus Ny. “MR” usia 20
tahun ialah G1 P0000 Ab000 usia kehamilan 29-31 minggu, janin hidup
intrauterine. Hal tersebut berdasarkan data subjektif dan objektif, yaitu klien
keputihan. Klien mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya dan tidak pernah
mengalami keguguran, KET, maupun mola hidatidosa. HPHT nya adalah 7 Mei
2021. Pada saat dilakukan pemeriksaan leopold teraba terdapat 1 janin saja,
dengan presentasi kepala namun belum engage, serta DJJ positif dan dalam batas
Berdasarkan data yang ada pada kasus Ny “MR” tidak didapatkan masalah
56
5.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
Berdasarkan data yang ada pada kasus Ny. “MR” tidak membutuhkan
penanganan segera
5.5 Intervensi
menyeluruh kepada Ny. “MR” yaitu dengan menejlaskan hasil pemeriksaan pada
Setelah itu, bidan melakukan pencatatan pada buku KIA terkait asuhan yang telah
5.6 Implementasi
Pada kasus Ny. “MR” seluruh rencana asuhan dilaksanakan semua dengan
5.7 Evaluasi
dan memutuskan apakah tinjauan telah tercapai atau tidak dengan tindakan yang
57
hal-hal yang menyimpang dari evaluasi tinjauan pustaka. Hanya saja data
subjektif dan objektif mungkin tidak dapat terlalu lengkap sesuai dengan tinjauan
garis besar asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. “MR” tidak ditemukan
kesenjangan.
58
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Pengkajian
ada. Akan tetapi pemeriksaan fisik yang dilakukan hanya secara terfokus
saja.
usia 20 tahun ialah G1 P0000 Ab000 usia kehamilan 29-31 minggu, janin
Tidak terdapat tindakan segera yang dibutuhkan dalam kasus ini dan
6.1.5 Intervensi
Intervensi yang dibuat pada konsep asuhan telah sesuai dengan teori
6.1.6 Implementasi
59
6.1.7 Evaluasi
60
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, S., dkk. 2017. Asuhan Ibu dalam Masa Kehamilan. Jakarta: Erlangga
Companies. 2011
Cunningham GF, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JL, Rouse DJ, Spong CY, et al.
Dewi dan Sunarsih. 2014. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Gondodiputro, Sharon. 2007. Rekam Medis dan Sistem Informasi Kesehatan. Ilmu
61
Husnul Khatimah, et al.2016.Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hiegine Dengan
Kemenkes RI. 2018. Peran Pemerintah dalam Menurunkan AKI dan AKB.
Jakarta: Kemenkes RI
Monalisa, Bubakar AR, Amirudin MD. Clinical Aspects Fluor Albus of Female
National Institute for Healt and Clinical Excellence (NICE). 2008. Antenatal
Discharge in Pregnancy.
Nurlan, (2013). Kehamilan Karena Jamur pada Masa Kehamilan. Jakarta: Graha
Media
Prawirohardjo
62
Riama. (2013). Keputihan (Vaginal Discharge) Angsamerah’s physicians. Jakarta:
Graha Media.
Rukiyah, A.Y. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : TIM.
Santiago J. R., Nolledo M. S., Kinzier W., and Santiago T. V. 2001. Sleep and
,Ankara:101-126
: TIM.
Pregnancy 2007;2:6-17.
Sulistyawati. Ari. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
63
Taskin L.(2016). Birth and Women's Health Nursing. (8 end) Academician
Medical Publishing,Ankara:203-234.
Rheumatol Int
2010
Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
22(2):158-168
Yikar et al. 2018. The Effect of Complaints During Pregnancy on Quality of Life.
64