Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN

PADA KEHAMILAN TRIMESTER III FISIOLOGIS


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA 1
TAHUN 2021

Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan II


Dosen Pembimbing: Fitria Jannatul Laili, S.Keb., Bd., M.Keb

Oleh :
NUR SYIFA. S
NIM. P07124118225

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA TIGA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima pengambilan kasus “Laporan Asuhan Kebidanan


pada Ibu Hamil Fisiologis Trimester III di Wilayah kerja Puskesmas Martapura 1
Tahun 2021”

Nama : Ny. R

Umur : 25 tahun

Alamat : Antero Pondok Raya

Lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan Dokumentasi


Asuhan Mata Kuliah Praktik Kebidanan II bagi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin Jurusan Kebidanan Jalur Umum Semester VI.

Banjarbaru, 2021

Menyetujui, Mahasiswa

Pembimbing Praktik Kebidanan II

Fitria Jannatul Laili, M.Keb., Bd Nur Syifa. S


NIP. 198506192019022001 NIM. P07124118225

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas “Laporan Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Trimester III Fisiologis di
Wilayah kerja Puskesmas Martapura 1 Tahun 2021”. Dalam proses
menyelesaikan tugas ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan
berupa ilmu, saran, serta kritik yang menunjang, yang berarah positif pada tugas
penulis.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada ibu Fitria Jannatul Laili,
S.Keb., Bd., M.Keb sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing saya
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca. Akhirnya besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Banjarbaru, 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Batasan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II KONSEP DASAR.....................................................................................2
A. Pengertian......................................................................................................4
B. Tujuan...........................................................................................................4
C. Ketidaknyamanan..........................................................................................5
D. Standar Kunjungan Kehamilan.....................................................................6
E. Standar Pemeriksaan Kehamilan..................................................................6
F. Standar Pelayanan Antenatal........................................................................7
G. Upaya Pencegahan dapat dilakukan oleh ibu hamil pada masa Covid- 19...8
BAB III DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN.......................................10
BAB IV PENUTUP..............................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kementrian Kesehatan Indonesia memperkirakan 20% kehamilan akan
mengalami komplikasi. Sebagian komplikasi ini dapat mengancam jiwa, tetapi
sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan ditangani bila: ibu segera
mencari pertolongan ke tenaga kesehatan; tenaga kesehatan melakukan
prosedur penanganan yang sesuai, antara lain penggunaan partograf untuk
memantau perkembangan persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif kala
III (MAK III) untuk mencegah perdarahan pascasalin; tenaga kesehatan
mampu melakukan identifikasi dini komplikasi; apabila komplikasi terjadi,
tenaga kesehatan dapat memberikan pertolongan pertama dan melakukan
tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan; proses rujukan efektif;
pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna (Kemenkes RI, 2014).
Asuhan kebidanan kehamilan atau Antenatal Care merupakan
pemeriksaan atau pengawasan antenatal adalah periksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapkan pemberian ASI, dan kehamilan
kesehatan reproduksi secara wajar (Rismalinda, 2015, hal. 225).

B. Batasan Masalah
Berdasarkan pernyataan di atas, maka batasan masalah yang dapat
disimpulkan adalah “Asuhan Kebidanan pada Ny. R Usia Kehamilan 35
minggu di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Tahun 2021”.

1
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan laporan ini untuk memberikan asuhan
kebidanan kehamilan pada Ny. R usia kehamilan 35 minggu yang
didokumentasikan dengan metode SOAP dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian subjektif dan objektif pada Ny. R usia
kehamilan 35 minggu di wilayah kerja Puskesmas Martapura I.
b. Menentukan diagnosa dan masalah sesuai dengan pengkajian pada
Ny. R usia kehamilan 35 minggu di wilayah kerja Puskesmas
Martapura I.
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. R usia kehamilan 35
minggu.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penyusunan laporan ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan bagi penulis dalam penerapan proses manajemen
kebidanan pada ibu hamil serta acuan dalam memberikan asuhan
kebidanan kehamilan selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Manfaat penyusunan laporan bagi penulis adalah dapat mempraktekan
teori yang didapat secara langsung di lapangan dalam memberikan
asuhan kebidanan kehamilan.
b. Bagi Lahan Praktik
Manfaat bagi lahan praktik adalah dapat dijadikan sebagai acuan untuk
dapat mempertahankan mutu pelayanan terutama dalam memberikan
asuhan pelayanan kebidanan.

2
c. Bagi Subjek Penelitian
Manfaat bagi klien adalah sebagai bahan masukan dan data tambahan
ilmu pengetahuan secara luas, sebagai pengalaman bagi klien serta
klien mendapatkan asuhan kebidanan dengan standar pelayanan
kebidanan.

3
BAB II
KONSEP DASAR

A. Pengertian
Antenatal Care merupakan pemeriksaan / pengawasan antenatal adalah
periksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu
hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapkan pemberian
ASI, dan kehamilan kesehatan reproduksi secara wajar (Rismalinda, 2015, hal.
225).
B. Tujuan
Tujuan pemeriksaan adalah untuk melindungi dan menjaga kesehatan
serta kehidupan ibu dan janin selama masa kehamilan dengan
mempertimbangkan sosio-kultural keluarga (meliputi status ekonomi, tingkat
pendidikan, dan support system) (Wagiyo dan Putrono, 2016, hal. 78).
Menurut Rismalinda (2015, hal. 225) tujuan asuhan kebidanan kehamilan
adalah sebagai berikut :
1. Memantau kemajuan kehamilan serta memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial
ibu.
3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan,
dan pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara optimal.

4
C. Ketidaknyamanan
1. Sering Kencing
Penyebab sering buang air kecil adalah karena progesteron dan
tekanan pada kandung kemih karena pembesaran rahim atau kepala bayi
yang turun ke rongga panggul (Rukiyah, dkk, 2013, hal. 121). Upaya
untuk meringankan sering buang air kecil adalah dengan cara membatasi
minum pada malam hari, ibu hamil dilarang untuk menahan buang air
kecil, upayakan untuk mengosongkan kandung kemih pada saat terasa
ingin buang air kecil, perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga
keseimbangan hidrasi, membatasi minum yang mengandung diuretik
seperti teh dan kopi, saat tidur ibu hamil dianjurkan menggunakan posisi
berbaring miring ke kiri dengan kaki ditinggikan, dan untuk mencegah
saluran kemih selesai buang air kecil alat kelamin di bersihkan dan
dikeringkan. Jika sering buang air kecil pada ibu tidak segera ditangani
maka dapat menyebabkan Infeksi Saluran Kencing (ISK) dan memicu bayi
lahir premature (Tyastuti dan Wahyuningsih, 2016, hal. 136) . Untuk
menghindari hal ini ibu hamil diminta untuk sering mengganti pakaian
dalam berbahan katun minimal 2 kali sehari agar daerah genitalia ibu tidak
lembab (Tyastuti dan Wahyuningsih, 2016, hal. 49).
2. Gatal – gatal
Rasa gatal sering terjadi selama masa kehamilan dan hal ini
merupakan hal yang wajar karena adanya peregangan kulit yang
menyebabkan kulit menjadi kering. Rasa gatal pula dapat disebabkan
karena perubahan hormon estrogen dan progestin sehingga terjadi
penumpukan bilirubin dan asam empedu ringan dalam tubuh (Rismalinda,
2015, hal. 98). Biasanya daerah yang gatal adalah sekitar perut, lipatan
paha, lengan, dan payudara (Anggarani dan Subakti Y, 2013, hal. 83).
Hindari menggaruk kulit yang dapat menyebabkan cedera. Selain
menimbulkan infeksi, akan menyebabkan pula adanya garis kehitaman
pada kulit (Rismalinda, 2015, hal. 98). Upaya untuk meringankan gatal-
gatal adalah dengan cara menggunakan sabun dan pelembab yang cocok

5
dan sesuai dengan kulit, menyeka bagian tubuh kemudian mengoleskan
minyak zaitun (Anggarani dan Subakti Y, 2013, hal. 83). Tanda-tanda
bahaya jika gatal disertai dengan pruritus gravidarum, tanda-tanda atau
gejala dermatoses lainnya misalnya scabies (Sulistyawati, 2014, hal. 128)
D. Standar Kunjungan Kehamilan
Menurut Kemenkes RI (2020a, hal. 16) untuk mendapatkan pelayanan
terpadu dan komprehensif sesuai standar minimal 4 kali selama kehamilan.
Kontak 6 kali dilakukan sebagai berikut :
1. 2 kali pada trimester pertama (kehamilan hingga 12 minggu).
2. 1 kali pada trimester kedua (kehamilan di atas 12 minggu sampai 24
minggu).
3. 3 kali pada trimester ketiga (kehamilan di atas 24 minggu sampai 40
minggu).
Sedangkan kunjungan yang ideal selama kehamilan yaitu
1. 4 minggu sekali ( sebelum 28 minggu)
2. 2 minggu sekali (28 minggu- 36 minggu)
3. 1 minggu sekali (setelah 36 minggu sampai lahir)

E. Standar Pemeriksaan Kehamilan


Menurut Pantikawati, dkk (2012, hal. 10) pelayanan ANC minimal 5T,
meningkat menjadi 7T, dan sekarang menjadi 12T, sedangkan untuk daerah
gondok dan endemik malaria menjadi 14T, yaitu:
1. Ukur tinggi badan/ berat badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Ukur tinggi fundus uteri.
4. Pemberian imunisasi TT.
5. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet) selama kehamilan.
6. Test terhadappenyakit menular seksual/ VDRL.
7. Temu wicara/konseling.
8. Tes/pemeriksaan Hb.
9. Tes/pemeriksaan urin protein.

6
10. Tes reduksi urin.
11. Perawatan payudara (tekan pijat payudara).
12. Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil).
13. Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemic gondok).
14. Terapi obat malaria.

F. Standar Pelayanan Antenatal


Menurut Sriyanti (2016, hal. 52) standar pelayanan antenatal antara lain :
1. Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi
ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk
memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
2. Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan
meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,
hipertensi, PMS/ Penyakit Menular Seksual seperti infeksi HIV,
memberikan pelayanan imunisasi, nasihat dan penyuluhan kesehatan serta
tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan,
mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
3. Standar 5 : Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur
kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan
serta melakukan rujukan tepat waktu.

7
4. Standar 6 : Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan
atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5. Standar 7 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
6. Standar 8 : Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik disamping persiapan transportasi dan biaya
merujuk, bila tiba - tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.

G. Upaya Pencegahan Umum yang dapat dilakukan oleh ibu hamil pada masa
Covid- 19
Menurut Kemenkes RI (2020b, hal. 3) Upaya Pencegahan Umum yang
dapat dilakukan oleh ibu hamil pada masa Covid- 19 yaitu:
1. Untuk pemeriksaan hamil pertama kali, buat janji dengan bidan ataupun
dokter agar tidak menunggu lama. Selama perjalanan ke fasyankes tetap
melakukan pencegahan penularan Covid secara umum.
2. Pengisian stiker program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi (P4K) dipandu bidan/perawat/dokter melalui media
komunikasi.
3. Pelajari buku KIA dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya.

8
5. Jika terdapat risiko/tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA), maka
periksakan dirinya ke tenaga kesehatan. Jika tidak terdapat tanda-tanda
bahaya, pemeriksaan kehamilan dapat ditunda.
6. Pastikan gerak janin diawal usia kehamilan 20 minggu dan setelah usia
kehamilan 28 minggu hitung gerakan janin (minimal 10 gerakan per dua
jam).
7. Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan mengonsumsi
makanan yang bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap
mempraktikkan aktifitas fisik berupa senam ibu
hamil/yoga/pilates/aerobic/peregangan secara mandiri di rumah agar ibu
tetap bugar dan sehat.
8. Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan
oleh tenaga kesehatan.
9. Kelas ibu hamil ditunda pelaksanaannya sampai kondisi bebas dari
pandemi Covid-19.

9
BAB III
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA 1
TAHUN 2021

PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Senin, 04 Januari 2021
Pukul : 17.00 WITA

IDENTITAS
Identitas Ibu dan Suami
Istri Suami
Nama Ny. R Tn. A
Umur 25 tahun 30 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA Perguruan Tinggi
Pekerjaan IRT Guru
Suku/Bangsa Jawa/ Indonesia Banjar/ Indonesia
Alamat Antero Pondok Raya

PROLOG

10
Ibu hamil anak pertama umur 25 tahun dengan usia kehamilan 35 minggu. Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 01-05-2020, Taksiran Persalinan (TP): 08-02-
2021. Status imunisasi TT 3, TT 1: 3 Desember 2018, TT 2: 3 Januari 2019 dan
TT 3: 30 Juni 2020 pada usia kehamilan 9 minggu. TB: 149 cm, LiLA 29 cm, BB
sebelum hamil 50 kg, Golongan darah O. Ibu rutin minum tablet Fe 1×1 per hari.
Ibu memeriksakan kehamilannya 1x pada trimester satu usia kehamilan 9 minggu,
1x pada trimester dua usia kehamilan 18 minggu, 3x pada trimester tiga usia
kehamilan 25 minggu, 26 minggu, dan 31 minggu di Puskesmas, Praktik Mandiri
Bidan (BPM) atau di Dokter SPOG. Sebelum hamil ibu menggunakan kontrasepsi
pil. Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit kencing manis, hipertensi,
TBC, dan tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan. Pada usia kehamilan
33 minggu ibu melakukan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb 11,3 gr
%, protein urine negatif, reduksi urine negatif, HIV nonreaktif, HbsAg nonreaktif,
sifilis negatif , gula darah 97 mg/dl. Rasa gatal pada kaki dan tangan dialami oleh
ibu sejak usia kehamilan 26 minggu dan sekitar 1 minggu ini mengalami sering
buang air kecil.

DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sering buang air kecil kurang lebih lima kali dalam semalam
tetapi tidak mengganggu waktu tidur dan gatal pada kaki dan tangan.

DATA OBJEKTIF
Keadaan umum baik, Kesadaran composmentis, Tekanan Darah: 100/80 mmHg,
Nadi: 86 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,5 ºC. Berat badan : 57 kg.
Wajah tidak pucat, konjungtiva tidak anemis, sklera putih (tidak ikterik). Leher
tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid. Payudara
simetris, putting susu menonjol dan bersih, tidak ada benjolan abnormal,
kolostrum belum keluar. Abdomen tidak ada bekas operasi, TFU 29 cm, di
sebelah kanan perut ibu teraba keras panjang seperti papan (punggung kanan), di
sebelah kiri perut ibu teraba bagian kecil janin seperti kaki dan tangan, pada
bagian terbawah janin teraba keras bulat dan melenting (presentasi kepala), kedua

11
tangan bertemu yang berarti bagian bawah janin belum masuk PAP (konvergen),
TBJ 2.635 gram, DJJ (+) terdengar jelas kuat dan teratur frekuensi 130 ×/menit.
Tungkai bawah dan lengan terdapat merah-merah dengan diameter ± 1 cm,
ekstremitas tidak ada oedem, tidak ada varises, reflek patella (positif)/(positif).

ANALISA
G1P0A0 hamil 35 minggu, janin tunggal hidup fisiologis.

PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik.
Usia kehamilan ibu sekarang yaitu 35 minggu, keadaan janin baik, letak
normal (Presentasi kepala) dan belum masuk Pintu Atas Panggul. Taksiran
persalinan ibu pada tanggal 08 Februari 2021 namun persalinan dapat lebih
cepat atau pun lebih lambat 2 minggu dari tanggal taksiran persalinan. Ibu
mengerti.
2. Memberikan KIE kepada ibu mengenai sering buang air kecil:
a. Memberitahukan kepada ibu bahwa sering buang air kecil disebabkan
karena uterus membesar.
b. Upaya untuk meringankan buang air kecil adalah dengan cara membatasi
minum pada malam hari, ibu hamil dilarang untuk menahan buang air
kecil, upayakan untuk mengosongkan kandung kemih pada saat terasa
ingin buang air kecil, perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga
keseimbangan hidrasi, membatasi minum yang mengandung diuretik
seperti teh dan kopi, saat tidur ibu hamil dianjurkan menggunakan posisi
berbaring miring ke kiri dengan kaki ditinggikan.
c. Sering buang air kecil pada ibu jika tidak segera ditangani maka dapat
menyebabkan Infeksi Saluran Kencing (ISK) dan memicu bayi lahir
premature.

12
d. Upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari hal ini ibu hamil diminta
untuk sering mengganti pakaian dalam berbahan katun minimal 2 kali
sehari agar daerah genitalia ibu tidak lembab. Ibu mengerti.
3. Memberikan KIE tentang gatal pada kaki dan tangan:
a. Memberitahukan kepada ibu bahwa rasa gatal sering terjadi selama masa
kehamilan dan hal ini merupakan hal yang wajar karena adanya
peregangan kulit yang menyebabkan kulit menjadi kering.
b. Upaya untuk meringankan gatal-gatal adalah dengan cara menggunakan
sabun dan pelembab yang cocok dan sesuai dengan kulit, menyeka bagian
tubuh kemudian mengoleskan minyak zaitun.
c. Tanda-tanda bahaya jika gatal disertai dengan pruritus gravidarum
(pruritus gravidarum adalah ruam kemerahan kulit kering, dan kulit
bersisik yang disertai dengan rasa gatal), tanda-tanda atau gejala
dermatoses lainnya misalnya scabies (scabies merupakan gangguan kulit
yang ditularkan oleh parasite, terjadi penularan scabies dapat dari manusia
ke manusia, binatang ke manusia, hingga manusia ke binatang). Ibu
mengerti.
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa kolostrum keluar pada usia kehamilan 32
minggu dan mengajarkan kepada ibu teknik Breast Care (Perawatan
Payudara). Perawatan payudara dilakukan sesudah mandi dan dilakukan
sebanyak dua kali sehari. Langkah-langkah Breast Care (Perawatan Payudara),
yaitu:
1) Mengambil kapas lalu dibasahi dengan minyak
2) Memasang kedua kapas yang telah dibasahi minyak dibagian areola dan
puting payudara selama 2-5 menit
3) Membersihkan kotoran yang ada diseluruh permukaan payudara dengan
menggunakan kapas yang telah dilumuri baby oil
4) Menempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara, kemudian
urut ke atas terus ke samping, lalu ke bawah dan melintang sehingga
tengan menyangga payudara, kemudian lepaskan tangan dari payudara.

13
5) Menopang payudara kiri dengan menggunakan telapak tangan kiri dan
jari-jari tangan kanan saling dirapatkan, kemudian sisi kelingking tangan
kanan mengurut payudara kiri dari pangkal ke arah puting, demikian pula
dengan payudara kanan.
6) Memposisikan telapak tangan menopang payudara, kemudian jari-jari
tangan dikepalkan, kemudian buku-buku jari tangan mengurut payudara
dari pangkal ke arah puting.
7) Mengompres payudara dengan waslap/ handuk menggunakan air hangat
dan air dingin secara bergantian.
5. Memberikan KIE:
a. Memberitahukan ibu untuk makan yang bergizi seimbang. Seperti ikan,
hati, sayur hijau, buah-buahan untuk menjaga kadar HB ibu tetap baik. Ibu
mengerti dan bersedia makan makanan yang bergizi seimbang.
b. Memberitahukan ibu untuk beritirahat yang cukup dan mengurangi
aktivitas yang berat, menghindari berdiri terlalu lama dan duduk
menjuntai, berbaring dengan miring kiri. Ibu mengerti dan bersedia
melakukan.
c. Memberitahukan tanda-tanda persalinan seperti ada rasa sakit yang kuat
pada perut dan menjalar hingga ke pinggang, dengan frekuensi teratur
serta tidak berkurang meskipun ibu berjalan atau beraktifitas bahkan rasa
sakit bertambah, keluar cairan-cairan berupa lendir bercampur darah,
keluar air-air dari vagina. Ibu mengerti
d. Memberitahukan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri dengan mandi
minimal 2 kali sehari, menggunakan bra yang menyangga payudara,
mengganti pakaian minimal 2 kali, mengganti pakaian dalam minimal 2
kali sehari agar daerah genetalia tidak lembab, membersihkan daerah
genitalia dengan air bersih dengan menyiramnya dari depan ke arah
belakang, serta menganjurkan untuk selalu mencuci tangan. Ibu mengerti
dan bersedia melakukan.
6. Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya trimester III:

14
a. Perdarahan pervaginam, dengan warna darah merah segar, banyak dan
tidak selalu disertai nyeri.
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya (ketuban pecah dini).
c. Nyeri abdomen yang hebat, nyeri ini menetap dan tidak hilang meskipun
ibu telah istirahat.
d. Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan istirahat,
kadang disertai dengan penglihatan yang kabur, perlu diwaspadai
terjadinya pre- eklampsi.
e. Gerakan Janin berkurang.
Memberitahu ibu jika terjadi hal-hal seperti diatas segera datang ke petugas
kesehatan terdekat atau PMB. Ibu mengerti dan akan datang ke petugas
kesehatan terdekat atau PMB jika terjadi hal tersebut.
7. Menjelaskan kepada ibu dan suami/keluarga agar mempersiapkan P4K yaitu
Program Perencanaan Persalinan dengan Pencegahan Komplikasi. Seperti
menentukan tempat persalinan, bersalin ditolong oleh siapa, transfortasi,
biaya, pendamping persalinan, pengambil keputusan, pendonor darah serta apa
saja yang perlu disiapkan saat persalinan. Tempat persalinan di PMB ditolong
oleh bidan dengan transportasi mobil didampingi oleh suami, pengambil
keputusan dan mempersiapkan pendonor darah adalah suami dan keluarga
dan semua yang diperlukan untuk persalinan sudah siap.
8. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan
bidan:
a. Fe : 1x1 tablet/ hari untuk mencegah anemia
b. Vitamin C : 1x1 tablet/ hari untuk membantu penyerapan tablet Fe
Menganjurkan kepada ibu untuk menghindari minum tablet tambah darah
dengan air teh dan susu karena akan menghambat proses penyerapan zat besi.
Ibu mengerti dan bersedia melakukan.
9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila ibu ada
keluhan. Ibu bersedia memeriksakan kehamilannya 2 minggu lagi.

15
Tabel Catatan Perkembangan Kehamilan
NO Hari / tanggal Catatan Perkembangan
1. Sabtu, 16 Januari Subjektif
2021 Ibu mengeluh sering buang air kecil dan rasa gatal
Pukul: 17.00 pada kaki dan tangan sudah berkurang.
WITA
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, , TD
110/90 mmHg, N: 89x/menit, R: 20 x/menit, T:36,7
ºC. Berat badan 60 kg. Wajah ibu tidak pucat,
konjungtiva tidak enemis, sklera tidak ikterik.
Kolostrum sudah keluar. TFU 30 cm, punggung kanan,
presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP (divergen)
TBJ TBJ 2.945 gram, DJJ (+) terdengar jelas, kuat
dan teratur dengan frekuensi 142 ×/m, ekstremitas
tidak ada oedem. HB 11,6 gr%.

Analisa
G1P0A0 hamil 37 minggu, janin tunggal hidup
fisiologis.

Penatalaksanaan:
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan asuhan
yang akan diberikan pada ibu bahwa keadaan ibu
dan janin dalam keadaan baik dan usia kehamilan
ibu sudah memasuki usia 37 minggu, kehamilan
ibu sudah memasuki kehamilan cukup bulan atau
aterm dengan taksiran berat janin 2.945 gram. Ibu
mengerti.
2. Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai cara
meringankan sering buang air kecil. Ibu mengerti.

16
3. Mengingatkan kembali kepada ibu tanda-tanda
persalinan. Ibu mengerti.
4. Memberikan KIE tentang kebutuhan ibu hamil
trimester III tentang: Menganjurkan ibu untuk
tidur malam yang cukup kurang lebih 8 jam dan
tidur siang kurang lebih 1 jam, Memperbanyak
makan makanan yang banyak mengandung zat
besi seperti sayur-mayur yang berwarna hijau. Ibu
mengerti.
5. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan
mengonsumsi terapi yang diberikan yaitu tablet fe,
dan asam folat sebanyak 1x1 per hari. Ibu
mengerti dan mau melakukan.
6. Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai
tanda bahaya pada kehamilan trimester III. Ibu
mengerti.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan
kunjungan ulang 1 minggu lagi. Ibu mengerti dan
bersedia memeriksakan kehamilannya 1 minggu
lagi.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. R usia kehamilan
35 minggu maka penulis mengambil kesimpulan berupa:
1. Pengkajian data subjektif pada Ny. R usia kehamilan 35 telah
dilakukan. Ibu mengatakan sekitar 1 minggu ini mengalami sering
buang air kecil kurang lebih lima kali dalam semalam tetapi tidak
mengganggu waktu tidur dan gatal pada kaki dan tangan sejak usia
kehamilan 26 minggu.
2. Pengkajian data objektif pada Ny. R usia kehamilan telah dilakukan.
Hasil pemeriksaan kolostrum belum keluar.
3. Berdasarkan pengkajian data subjektif dan objektif ditegakkan hasil
analisa G1P0A0 hamil 35 minggu, janin tunggal hidup fisiologis.
4. Penatalaksanaan pada Ny. R usia kehamilan 35 minggu telah
dilakukan. Penatalaksanaan yang diberikan secara menyeluruh sesuai
dengan keluhan dan kebutuhan ibu yaitu pendidikan kesehatan
ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III dan cara
menguranginya, perawatan payudara, kebutuhan nutrisi, istirahat yang
cukup, tanda-tanda persalinan, kebersihan diri,tanda bahaya pada ibu
hamil trimester III, serta program P4K (Program Perencanaan
Persalinan dan Pencehagan Komplikasi.

B. Saran
1. Bagi penulis
Diharapkan dengan adanya laporan asuhan kebidanan kehamilan ini,
penulis dapat mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilannya serta lebih teliti lagi dalam memberikan asuhan
kebidanan.

18
2. Bagi subjek penelitian
Diharapkan Ny. R rutin memeriksakan kehamilannya untuk memonitor
kesehatan ibu, mengatasi ketidaknyamanan, memenuhi kebutuhan
dasar, dan mendeteksi apakah kehamilan ibu normal atau bermasalah.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020a) Kesehatan Ibu dan Anak


(KIA). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020b) Pedoman Bagi Ibu Hamil,


Ibu Nifas, Bayi Baru Lahir selama Social Distancing. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Kurniarum, Ari. (2016) Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru


Lahir.Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta Selatan.

Nugroho, Taufan, dkk. (2014) Askeb 1 Kehamilan. Nuha Medika. Yogyakarta.

Pantikawati, Ika & Saryono.( 2012) Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Nuha


Medika.Yogyakarta.

Rismalinda. (2015) Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. CV. Trans Info
Media. Jakarta Timur.

Sriyanti, Cut. (2016) Mutu Pelayanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan.


Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta Selatan.

Sulistyawati, Ari.( 2014) Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Salemba


Medika. Jakarta.

Wagiyo,N & Putrono. (2016) Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal & Bayi
Baru Lahir Fisiologis dan Patologis. CV. Andi Offset. Yogyakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai