Anda di halaman 1dari 50

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL TERHADAP Ny.

S
DI PUSKESMAS GANJAR AGUNG

OLEH:

1. NABILA TUSYADIAH 1815471041


2. TAMARA DWITA 1815471026
3. MUTIARA RIZKA PRADINI 1815471028
4. DIANA MILLENIA PUTERI 1815471034
5. WIDA ANGELINA KONTESA 1815471040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada Kehamilan Normal Trimester III terhadap Ny.S


Usia kehamilan 33 minggu di Puskesmas Ganjar Agung diperiksa dan disahkan
pada :

Hari :
Tanggal :

YANG MEMERIKSA DAN MENGESAHKAN

Pembimbing Institusi Pembimbing Lapangan

Martini Fairus, S.Kep, Ns, M.Sc Murnianingsih, S.ST


NIP.197008021990032002 NIP.197605082005012012

Mengetahui
Ketua Program D III Kebidanan Metro

Islamiyati, AK., MKM


NIP.197204031993022001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayatnya sehingga penulis dapat menyelesaikkan laporan yang berjudul Asuhan
Kebidanan Kehamilan Normal Terhadap Ny. S di Puskesmas Ganjar Agung yang
di ajukan guna untuk memenuhi salah satu tugas pada program studi diploma III
kebidanan Metro.
Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penulisan
laporan peandahuluan berikutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan khussnya penulis.

Metro, 27 September 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Definisi kehamilan...................................................................................... 3
B. Proses kehamilan........................................................................................ 3
C. Perubaham fisiologis kehamilan................................................................. 6
D. Perubahan dan penyesuaian psikologis ibu................................................ 13
E. Tanda-tanda Kehamilan.............................................................................. 15
F. Konsepsi dan Tumbuh Kembang Janin...................................................... 18
G. Penatalaksanaan Ante Natal Care............................................................... 27
H. Nasihat Yang diberikan pada ibu hamil...................................................... 32
I. Asuhan sayang ibu pada ibu hami.............................................................. 36

BAB III ASUHAN KEBIDANAN


A. Data Subjective........................................................................................... 37
B. Data Objective............................................................................................ 39
C. Assesment................................................................................................... 40
D. Plan............................................................................................................. 40
E. Implementasi............................................................................................... 41

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 45
B. Saran.......................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine
mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Kehamilan merupakan proses
alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal
adalah bersifat fisiologis.
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik maupun psikologis dari ibu,
serta perubahan sosial di dalam keluarga dalam menyambut anggota keluarga
baru. Perlu pemantauan perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu
serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi dan menatalaksana setiap kondisi
yang tidak normal.
Pelayanan antenatal (ANC) merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal. Tujuan umum asuhan kehamilan adalah untuk menfasilitasi hasil yang
sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan salin
percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam
jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal
penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama
kehamilan.
Tujuan utama ANC adalah menurunkan atau mencegah kesakitan, serta
kematian maternal dan perinatal. Adapun tujuan khususnya adalah sebagai
berikut: Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan
perkembangan bayi yang normal, mengenali secara dini penyimpangan dari
normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan,membina hubungan
saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka memepersiapkan ibu dan
keluarga secara fisik, emosional, serta logis untuk menghadapi kelahiran dan
kemungkinan adanya komplikasi.
Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan kunjungan antenatal paling sedikit
4 kali selama kehamilan yaitu: Satu kali pada triwulan pertama (sebelum 14

1
minggu), satu kali pada triwulan kedua (antara 14-28 minggu),  dua kali pada
triwulan ketiga (antara 28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36).

B. Tujuan
1. Tujuan Umun
Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan mampu
memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan managemen kebidanan yang
tepat pada ibu hamil normal.

2. Tujuan khusus
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses
asuhan kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan
kebidanan penulis diharapkan :
a. Mampu menguraikan konsep dasar dan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
b. Mampu mengidentifikasikan dan melakukan analisa data yang terkumpul pada
ibu hamil.
c. Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul, baik dalam bentuk
diagnosa, masalah maupun mapun kebutuhan pada ibu hamil.
d. Mampu mengidentifikasikan dan mengantisipasi diagnosa masalah potensial
pada ibu hamil.
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan intervensi dan
kolaborasi segera pada ibu hamil.
f. Mampu membuat rencana tindakan pada ibu hamil.
g. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat pada ibu hamil.
h. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan management yang
telah dicapai pada ibu hamil.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi Kehamilan
Menurut federasi obstetric ginekologi international, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Prawirohardjo, Sarwono:
2014).
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum
kemudian dilanjutkan dengan implantasi atau nidasi. Kehamilan normal akan
berlangsung selama 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional jika
dihitung dari fertilisasi sampai bayi lahir. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester
yaitu trimester pertama mulai dari 0-12 minggu, trimester kedua 13-27 minggu,
dan trimester ketiga 28-40 minggu. (Saifuddin: 2014).
Asuhan kehamilan difokuskan pada intervensi yang telah terbukti
bermanfaat mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir. (Bidan dan Dosen Indonesia: 2017).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya bayi dengan lama 280 hari atau
40 minggu yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Terbagi dalam 3
triwulan yaitu tirwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan
kedua dari bulan keempat sampai enam bulan dan trimester ketiga bulan ketujuh
sampai bulan ke sembilan.

B. Proses Kehamilan
Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri
dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm :
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system
hormonal yang kompleks. Proses ovulasi dimulai dari dilepskannya sebuah

3
hormon di otak Luteinzig Hormone (LH). Ovulasi terjadi kurang lebih 14 hari
sebelum haid yang akan datang.

2. Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks.
Spermatogonium berasal dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama,
menjadi spermatosit kedua, menjadi spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa.
Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung
40-60 juta spermatozoa tiap milliliter. Bentuk spermatozoa seperti cabang yang
terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng mengandung inti), leher (penghubung
antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10x kepala, mengandung energy
sehsingga dapat bergerak). Sebagian kematian dan hanya beberapa ratus yang
mencapai tuba falopi. Spermatozoa yang masuk ke dalam genetalia wanita dapat
hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.

3. Fertilisasi/ konsepsi
Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan
ovum untuk membentuk zigot. Proses konsepsi /fertilisasi berlansung sebagi
berikut :
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate,
yang mengandung persediaan nutrisi
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang
dibentuk vitelus
c. Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida.
Nutrisi dialirkan ke dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid
d. Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan
dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang
mempunyai waktu terlama di dalam ampula tuba
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam
f. Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan
sendiri. Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian
dari lipoprotein sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa

4
melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup selama 3 hari di
dalam genetalia interna. Spermatozoa mengelilingi ovum yang telah siap
dibuahi serta mengikis korona radioata dan zona pelucida dengan proses
enzimatik (hialurodinase). Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum.
Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum, ekornya terlepas dan
tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan
membentuk zigot.

4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Bagian-bagian nidasi meliputi :
a. Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot
b. Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.
c. Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus
d. Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya
100 MU atau 0,1 mm dan disebut stadium morula
e. Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian
luar morula yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel
trofoblas
f. Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik
gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum
g. Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang
mengandung cairan yang disebut blastula
h. Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korialis
yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi
i. Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin
banyak mengandung glikogen yang disebut desidua
j. Sel trofoblas yang meliputi “primer vili korialis” melakukan destruksi
enzimatik dan proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam
endometrium
k. Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi
l. Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi

5
m. Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi
perdarahan yang disebut tanda Hartman.

C. Perubahan Fisiologis Kehamilan


Adaptasi fisiologis pada sistem tubuh pada masa hamil yaitu sebagai berikut :
1. Uterus
Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu
yang gepeng, terdiri dari corpus uteri berbentuk segitiga dan cervix uteri
berbentuk silindris. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah
anteversiofleksio. Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol  atau
beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperpla-sia, sehingga menjadi
seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia
dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim
karena pertumbuhan janin (Manuaba, 2010 dan medical notes 2016).
Volume total uterus sampai aterm berkisar antara 5 liter, tetapi dapat
mencapai 20 liter, sehingga pada akhir kehamilan kapasitas uterus dapat mencapai
500 kali lebih besar dibandingkan saat tidak hamil.
Setelah kehamilan melebihi 12 minggu, uterus menjadi terlalu besar untuk
tetap berada didalam panggul, sehingga kemudian uterus melewati rongga
panggul dan menempel kedinding abdomen anterior, menggeser usus kelateral
dan keatas dan terus naik sehingga mencapai hepar. Saat uterus naik terjadi
peregangan pada ligamentum latum dan ligamentum rotundum.
Pada saat wanita hamil tidur terlentang uterus akan jatuh kebelakang dan
bersandar pada kolumnar vertebralis serta pembuluh besar khususnya vena kava
inferior dan aorta, sedangkan jikan wanita hamil berdiri sumbu longitudinal uterus
sejajar dengan sumbu pintu atas panz zggul. Dinding abdomen menyokong
uterus dan sumbu pintu atas panggul kecuali pada wanita dengan perut kendur.
Ukuran uteri dan fundus uteri yang diukur menggunakan palpasi abdomen:
a. Kehamilan 1 bulan: sebesar telur ayam
b. Kehamilan 8 minggu: sebesar telur angsa
c. Kehamilan 12 minggu: sebesar telur angsa atau 1-2 jari atas simfisis
d. Kehamilan 16 minggu: pertengahan antara simfisis pusat

6
e. Kehamilan 20 minggu: 3 jari bawah pusat
f. Kehamilan 24 minggu: setinggi pusat
g. Kehamilan 28 minggu: 3 jari atas pusat
h. Kehamilan 32 minggu: pertengahan prossesus xypoideus-pusat
i. Kehamilan 36 minggu: 3 jari dibawah prossesus xypoideus
j. Kehamilan 40 minggu: pertengahan antara prossesus xypoideus-pusat
(Bidan dan Dosen Indonesia: 2017)

2. Ovarium
Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematanga folikel ditunda.
Biasanya hanya satu corpus luteum kehamilan  dapat ditemukan di dalam ovarium
wanita hamil dan hanya berfungsi maksimal sampai 6-7 minggu pertama
kehamilan dan selanjutnya fungsinya menurun sampai akhirnya pada minggu ke-
16 kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta untuk menghasilkan estrogen
dan progesterone.

3. Vagina dan Perineum


Perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara lain
terjadinya peningkatan vaskularitas dan hiperemia (tekanan darah meningkat)
pada kulit dan otot perineum, vulva, pelunakan pasa jaringan ikat, munculnya
tanda chadwick yaitu warna kebiruan pada daerah vulva dan vagina yang
disebabkan hiperemia, serta adanya keputihan karena sekresi serviks yang
meningkat akibat stimulasi estrogen.

4. Payudara
Kadar estrogen dan progesterone yang tinggi yang dihasilkan oleh plasenta
mememberikan perubahan terhadap jaringan payudara dan pigmentasi kulit.
Hormone human placental lactogen (hPL) bersifat lactogenic sehingga perannya
menstimulasi pertumbuhan payudara dan sejumlah perubahan metabolic
diantaranya menstimulasi sintesis kasein, dan laktalbumin di alveoli. Estrogen
meningkatkan jumlah duktus glandular sedangkan progesterone meningkatkan
jumlah alveoli pada payudara.

7
Bersama dengan hPL, estrogen, dan progesterone menyebabkan perubahan
pembesaran payudara, payudara terasa tegang, pembesaran putting perubahan
warna areo;a mamae menjadi lebih gelap diduga efek estrogen dan progesterone
yang menstimulasi melanosit, munculnya kolostrum yang biasanya dapat
dikeluarkan minggu ke-12 hipertrofi alveoli payudara sehingga teraba nodular dan
adanya tuberkel yang merupakan kelenjar sebasea pada areola mamae yang
keduanya teraba pada dua bulan pertama kehamilan.

5. Sirlukasi Darah
Perubahan terpenting fungsi jantung dalam kehamilan mulai tampak
seama 8 minggu pertama kehamilan. Perubahan yang terjadi yakni peningkatan
curah jantung yang terjadi karena penurunan resistensi vascular sistemik dan
penurunan aliran atau tekanan darah arteri serta peningkatan frekuensi denyut
jantung, sedangkan volume darah ibu meningkat. Penyesuaian terjadi yakni
vasodilatasi perifer, yang disebabkan vasoktif derivate endothelium. Vasodilatasi
ini dipersepsikan oleh sistem saraf sebagai kondisi kekurangan volume darah
sehingga mekanisme peningkatan frekunsi denyut jantung (10-20%) terjadi sejak
minggu kelima kehamilan selanjutnya mekanisme peningkatan curah jantung (30-
50%) terdeteksi beberapa minggu sesudahnya.
Selama trimester pertama dan kedua kehamilan, volume darah ibu yang
bersirkulasi meningkat 40% yakni dari 3500 cm3 menjadi 5000 cm3. Penambahan
volume ini disebabkan oleh menguatnya sistem renin angiotensin, yang produksi
angiotensinogen ini dilakukan oleh hati di bawah pengaruh estrogen plasenta.
Tekanan darah ibu perlahan akan meningkat seperti keadaan sebelum
hamil, pada trimester ketiga kehamilan. Namun, efek progesterone merangsang
relaksasi otot polos secara keseluruhan sehingga berperan pada perubahan tekanan
darah ibu.
Peningkatan plasma sirkulasi cairan ekstraseluler mengakibatkan
pengenceran sejumlah faktor sirkulasi, yang disebut hemodeluasi sel darah merah.
Penambahan volume ini member pengaruh terhadap peningkatan absorbs zat besi
utuk memenuhi kebutuhan akan hemoglobin. Sehingga kapasitas pengangkut

8
oksigen harus dipertahankan saat terjadinya peningkatan volume darah yang
bersirkulasi.
Rata-rata konsentrasi hemoglobin menurun dari 13,3 g/dl pada kondisi
tidak hamil menjadi 10,9 g/dl pada usia kehamilan 36 minggu. Wanita hamil
memerlukan tambahan zat besi untuk mencegah terjadi defisiensi zat besi serta
pemberian asam folat untuk mencegah anemia makrositik serta pemberian asam
folat selama 3 bulan dengan dosis 400 µmg sebelum konsepsi dan pada trimester
pertama mencegah hampir 50% kelainan NTD ( neural tube defek).
Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih justru meningkat hingga
<12.000/mm3, peningkatan ini terjadi pada leukosit polimorfonuklear. Jumlah ini
semakin meningkat saat persalinan dan nifas, tetapi jumlah yang ditoleransi
fisiologis adalah 15.000/mm3. Konsentrasi sel darah putih sirkulasi lain termasuk
limfosit T dan B lebih sedikit dibandingkan konsentrasi neurofil.
Peningkatan terjadi pada laju endap darah yang disebabkan oleh
peningkatan produksi faktor koagulan, yakni konsentrasi fibrinogen meningkat.
Pentingnya peningkatan fibrinogen ini karena saat aterm 600 ml darah mengair
melalui pembuluh darah plasenta per menit, jika proses hpmepstasis tidak cepat
maka ibu dapat meninggal karena hipovolemia.

6. Sistem Respirasi
Efek progesterone menyebabkan alkalois repiratorik ringan yang
dikompensasi oleh peningkatan ekskresi bikarbonat ginjal, serta merelaksasi otot
polos bronkeal dan merelaksasi otot serta kartilago pada radiotoraks. Perubahan
mekanis terjadi pada diagfragma yang terdorong akibat uterus membesar sehingga
menekan isi abdomen keatas. Naik nya diagfragma keatas sekitar 4cm, angulus
subkostae melebar cukup besar dan diameter transfersal rongga toraks bertambah
2cm, iga bagian bawah melebar dan lingkar toraks membesar sekitar 6cm.
Perubahan anatomi toraks ini menjamin terpenuhinya aliran udara
disempanjang percabangan bronkus untuk menkompensasi penurunan kapasitas
vital pernapasan sehingga fasilitas untuk proses transver kejanin terpenuhi,
menyebabkan volume tidal pada ibu hamil meningkat. Selain itu faktor
peningkatan metobelisme basal pada wanita hamil serta pertambahan ukuran

9
tubuh, meningkatkan kebutuhan total oksigen dalam tubuh. Peningkatan volume
tidal menyebabkan tekanan parsial karbon dioksida (PCO 2) menurun sebesar 15-
20% dan tekanan parsial oksigen (PO2) meningkat sedikit.
Perubahan paru dalam kehamilan yakni anatomi toraks berubah, volume
tidal meningkat, kapasitas vital menurun, kapasitas residu fungsional menurun,
PCO2 menurun 15-20%, PO2 meningkat, ekskresi bikarbonat meningkat atau
alkalosis respiratorik ringan.

7. Sistem Pencernaan
Saluran cerna terbentuk dari banyak otot polos, selama kehamilan seluruh
otot polos mengalami relaksasi dibawah pengaruh hormon progesterone.
Dampaknya seluruh saluram cerna mengalami perubahan. Berikut adalah
perubahan anatomi dan fisiologi pada saluran cerna.
a. Mulut
Efek estrogen plasenta menyebabkan peningkatan aliran darah ke mulut
sehingga gusi mudah rapuh dan berdarah walaupun hanya cidera ringan seperti
sikat gigi. Indra pengecap pada mulut mengalami perubahan salifa lebih asam, dan
mengalami hipersalifa yang terjadi pada siang hari. Efek hormon HCG yang
dihasilkan oleh korpus luteum menyebabkan terstimulasinya pusat muntah
dimedula atau zona kemoreseptor yang terletak didinding lateral ventrike ke 4.
Hal ini memicu keluhan mual dan muntah dalam kehamilan.
b. Esofagus
Tonus sfingter esophagus bagian bawah melemah, pergeseran diagfragma
dan penekana isi obdomen kea rah dada mengakibatkan keluhan refluks asam dari
lambung ke esophagus dan nyeri ulu hati.
c. Lambung
Dalam kehamilan lambung mengalami hipotomi, akibatnya pengosongan
lambung lambat dan penurunan motilitas, merupakan efek hormon progesteron
dan penurunan kadar motilin, suatu peptide hormon yang mempunyai efek
stimulasi otot polos. Pada kehamilan lanjut ,tekanan pada lambung oleh uterus
yang membesar dapat menurunkan jumlah makanan yang dikomsumsi.

10
d. Usus besar dan kecil
Relaksasi otot polos karena pengaruh progesterone menyebabkan
penurunan tonus dan motilitas usus. Penurunan motilitas usus menyebabkan
perpanjangan lama absorbsi nutrient dan mineral pada usus halus.Peningkatan
absorbs ini terjadi karena pengaruh hipertropi vili duodenum.
Absorbsi kalsium diusus meningkat karena kebutuhan kalsium untuk
tulang janin. Ini dipengaruhi oleh PTH (plasma parathyroid hormon) yang
meningkatkan sintesis 25-(OH)-D3 pada hati yang merupakan metabolit aktif
vitamin D dan aktivitas Ia - hidroksilase yang dihasilkan oleh desidua dan
plasenta, yang selanjutnya memastikan terdapatnya jumlah D3 aktif yang
cukupuntuk mengoptimalkan kalsium dari makanan selama kehamilan. Jika
asupan kalsium tulang ibu hanya sedikit terjadi, namun jika tidak maka
mineralisasi tulang janin akan berlangsung dengan mengorbankan densitas tulang
ibu (Heffiner, 2006).
e. Hati
Peningkatan estrogen sirkulasi meningkatkan sintesis protein hati, meliputi
prokoagulan, asam empedu dan berbagaiprotein pengikat hormon. Prokoagulan
yang meningkat adalah faktor I, yakni fibrinogen, faktor VII, VIII, IX, X.
Konsentrasi yang tinggi membantu proses pembekuan lebih cepat, hal ini
memberikan dampak positif melindungi ibu jika terjadi perdarahan banyak saat
persalinan.

8. Sistem Perkemihan
Peningkatan progesteron selama kehamilan yang menyebabkan
vesodilatasi perifer pembuluh terjadi pula fase dilatasi pada saluran kemih.
Peningkatan volume darah serta plasenta dan vasodilatasi pembuluh darah
menyebabkan peningkatan aliran darah keseluruh organ termasuk ginjal
meningkat sebesar 60-70%. Selain itu efek aldosteron termasuk terhadap retensi
natrium dan air memberikan efek peningkatan natrium yang terfilterasi
diglomerulus sebesar 60-70%.
Volume urine di dalam ginjal dan ureter meningkat dua kali lipat pada
akhir kehamilan, keadaan ini sering menyebabkan risiko terjadinya infeksi ginjal

11
akut pada ibu. Kondisi ini terjadi akibat vasodilatasi dan abstruksi mekanis karena
uterus yang membesar yang menyebabkan kecepatan aliran urine menuju ureter
menurun.
Perubahan anatomi (bertambahnya besar dan ukuran) pada sistem
perkemihan yang terjadi pada ibu saat kehamilan adalah:
a. Ginjal: Ukuran ginjal sedikit bertambah selama kehamilan yakni sekitar 1 cm,
terjadi dilatasi pelvis, kaliks dan ureter menyerupai hidronefrosis pada ginjal
sebelah kanan.
b. Ureter: Saat uterus mulai membesar dan besar, akan menekan ureter pada
tepian pelviks. Tekanan ini menyebabkan peningkatan tonus intraureter yang
terletak diatas pelvis. Diameter lumen ureter meningkat, dan hipertonisitas
serta hipomontilitas. Ureter kanan dan kiri mengalami pembesaran karena
pengaruh progesterone.
c. Vesika urinaria: Pada kehamilan trimester I tonus kandung kemih menurun
sebagai respons otot polos terhadap efek progesterom. Kapasitas kandung
kemih meningka hingga 1 liter yang menyebabkan ibu hamil lebih sering
kencing. Kandung kemih terdorong kea rah anterior dan superior, perpindahan
ini mengubah letak intravesikuler ureter, yang kemudian menyebabkan
regurgitasi urine ke ureter pada saat berkemih.
d. Uretra: kehamilan trimester I, uretra sedikit memanjang dan pada trimester II
dan III uretra akan lebih memanjang karena vesika urinaria tertarik ke atas kea
rah abdomen dan dapat bertambah panjang beberapa sentimeter.
Wanita hamil cenderung lebih sering berkemih di malam hari karena saat
berbaring menyebabkan mobilisasi cairan sangat lancar kearah ginjal dan
kemudian mengekskresikannya, sedangkan pada siang hari wanita hamil
mengakumulasi air dalam bentuk edema dependen pada tungkai akibat tekanan
uterus pada pembuluh darah panggul dan vena kava inferior.

9. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh
kelenjar suprarenalis.

12
Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola
mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah
persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang (Manuaba, 2010).

10. Metabolisme
Menurut Manuaba (2010) perubahan metabolisme pada kehamilan:
a. Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, teru-tama pada
trimester ketiga.
b. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter
menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemo-delusi darah dan
kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
c. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat
badan atau sebutir telur ayam sehari.
d. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
e. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil:
1) Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk pemben-tukan
tulang janin.
2) Fosfor, rata - rata 2 gram dalam sehari.
3) Zat besi, 800 mg atau 30-50 mg per hari.
4) Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi
retensi air.
f. Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan
bertambah antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat
badan 0,5 kg/ minggu.

D. Perubahan dan Penyesuaian Psikologis Ibu


1. Trimester Pertama
Periode kehamilan trimester I adalah periode penyesuaian terhadap
kehamilan. 80% periode ini merasa belum menerima bahwa dirinya hamil, cemas,
kecewa, sedih bahakan depresi.

13
Perasaan ini terkadang membingungkan atau ambivalen. Keadaan
psikologis ini semakin memicu rasa mual yang berlebihan, tidak nafsu makan,
kelelahan, semakin sensitif emosionalnya.
Ambivalen terhadap kemampuannya menjadi seorang ibu, efek kehidupan
serta karier, tanggung jawab baru yang harus ia lakukan, kondisi keuangan yang
harus disesuaikan dengan anaknya kelak. Perasaan ambivalen ini dengan
sendirinya akan hilang seiring dengan berkembangnya kehamilan.
Asuhan kebidanan yang mampu mengurangi keluhan ibu di trimester I ini
diantaranya menganjurkan untuk memeriksakan kehamilan secara teratur,
menganjurkan kepada suami atau keluarga untuk berkomunikasi secara baik,
menempatkan nilai-nilai penting sebagai upaya mempersiapkan diri menjadi
orang tua sejak awal kehamilan, melakukan latihan fisik ringan, menjaga
penampilan fisik dan melakukan upaya relaksasi.

2. Trimester Kedua
Trimester kedua ibu merasa lebih tenang, ibu sudah mulai merasa sehat
dan dapat menerima kehamilannya. Ibu biasanya lebih dapat menyesuaikan diri
dengan kehamilan dan selama trimester ini ibu mulai merasakan gerakan janinnya
pertama kali ( quickening).
Ibu akan muali bersosialisasi dengan wanita hamil lainnya dalam
mendiskusikan dan membandingkan perubahan yang dialami dengan perubahan
yang dialami wanita hamil lain. Mulai berniat untuk mempersiapkan peran baru
sebagai ibu, mencari informasi cara membesarkan anak. Mulai bergabung dengan
kelompok kelas ibu hamil sehingga memberikan pengalaman untuk mengerti
keluhan yang mungkin muncul selama kehamilan dan upaya mengatasinya.
Pada ibu hamil yang merasakan adanya perubahan bentuk tubuh yang
semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami
tidak memperhatikan lagi. Dialami oleh ibu yang tidak berhasil melewati adaptasi
psikologis trimester I. kondisi ini dikenal dengan istilah krisis body image.
Dukungan keluarga yang kurang memicu keadaan ini.
Asuhan yang dapat diberikan bidan untuk mengurangi psikologis ini
adalah menganjurkan ibu untuk bergabung dalam kelompok ibu hamil sehingga

14
dialog antara sesame ibu hamil dan pemberian informasi tentang kehamilan akan
sering diperoleh ibu. Selain itu anjuran untuk mendampingi ibu oleh suami dan
keluarga tetap diberikan. Dengan memberikan kelompok ibu hamil seperti
bimbingan kelas ibu hamil ini bidan menyediakan jaringan dukungan sosial untu
ibu, hal ini merupakan kegiatan bidan mengelola kecemasan dan stress kehamilan
di masyarakat.

3. Trimester Ketiga
Seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada periode ini
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya dan terkadang ibu merasa
khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Hal ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala persalinan.
Munculnya perasaan bayinya akan lahir tidak normal, perasaan ini semakin ingin
menyelesaikan kehamilannya.

E. Tanda-Tanda Kehamilan
1. Tanda tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil
Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena tanda-tanda ini
memang sering di jumpai pada wanita hamil, namun tanda-tanda ini belum dapat
memastikan apakah wanita tersebut memang hamil atu tidak. Selain pada wanita
hamil, tanda-tanda ini juga sering di jumpai pada wanita yang tidak hamil tapi
mengalami masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak pasti atau tanda
mungkin kehamilandiantaranya adalah:
a. Amenore (Terlambat datang bulan)
Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang bulan.
Ini terjadi karena terjadi hormone estrogen dan progesterone yang meningkat
selama kehamilan. Hormone tersebut mencegah terjadinya peluruhan dinding
rahim sehingga tidak menjadi menstruasi. Selain pada wanita hamil, amenorejuga
bisa terjadi pada wanita dengan anemia berat, gangguan hormone, stress dan
menopause.

15
b. Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan
progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga
menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga
morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. keadan
ini biasanya disebut dengan morning sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan
ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum.
c. Ngidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau
pingsan. Sinkope sering terjadi pada awal kehamilan dan sering dijumpai bila
berada pada tempat-tempat ramai. biasanya akan hilang setelah kehamilan 16
minggu.
e. Sering miksi
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester kedua umumnya
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.
Pada akhir trimester gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang
panggul dan menekan kembali kandung kencing.
f. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh
peristaltik usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar.
g. Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang
dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam
karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih
hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam

16
(linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
h. Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu.
i. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan
terjadinya penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada
trimester terakhir dan kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan muda,
pada multigravida di dapat pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki
dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
j. Mamae
Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh
estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae untuk
persiapan ASI. Glandula montgomeri tampak lebih jelas.
k. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan- bulan pertama karena
akibat ketidak seimbangan hormone dalam tubuh tetapi setelah itu nafsu makan
timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua
orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.

2. Tanda Mungkin Kehamilan


a. Tanda Hegar
Mengetahui tanda ini dengan meletakan dua jari pada forniks posterior dan
tangan lain yang berada pada bagian dinding perut diatas simpisis pubis. Inilah
yang akan terasa pada korpus uteri yang seakan terpisah dengan serviks. Pada
kehamilan minggu ke 6 hingga minggu ke 8, pemeriksaan bimanua dapat
diketahui dengan tanda hegar ini .
b. Tanda Piskacek
Selanjutnya tanda pembesaran uterus yang tida merata hingga dapat
terlihat menonjol pada kejurussan uterus yang semakin membesar. Kondisi ini
dimana uterus dalam keadaan hamil tumbuh dengan cepat pada tempat
implantasinya.

17
c. Tanda Braxton Hicks
Selanjutnya yang berhubungan dengan tanda kehamilan muda, yaitu kira-
kira pada minggu ke 20. Sehingga pada minggu ini air ketuban jauh lebih banyak
dengan menggoyangkan uterus yang ditekan sehingga janin akan melenting dalam
uterus. Kondisi inlah yang diketahui sebagai ballottement.
d. Tanda Chadwick
Kondisi ini ditandai dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna
yang terjadi pada bagian selaput lendir vulba dan juga vagina yang semakin ungu.

3. Tanda Pasti Kehamilan


a. Gerakan Janin
Gerakan janin di dalam rahim sudah dapat terlihat dengan menggunakan
USG. Bahkan dokter kandungan atau bidan dapat mengetahui gerakan untuk
menentukan kehamilan yang sehat. Selanjutnya adalah janin sudah mulai teraba
dengan pemeriksaan lebih lanjut, bidan atau dokter kandungan dapat meraba
janin. Bahkan sudah dapat meraba bagian-bagian janin sehingga dapat
megidentifikasi janin sesuai dengan usia kehamilan yang sedang berlangsung.
b. Detak Jantung Janin
Bidan atau dokter kandungan sudah dapat memprediksi detak jantung
janin dengan menggunakan stetoskop leanec, alat dopler dan juga alat
kardiotokografi sehingga dapat dengan langsung mendengarkan detak jantung
janin.

F. Konsepsi dan Tumbuh Kembang Janin


Dibidang kesehatan kata konsepsi sering disebut juga sebagai fertilisasi
yaitu saat penyatuaan ovum dan spermatozoa yang terjadi diampula tuba fallopi.
Konsepsi terjadi sebagai dampak peristiwa kompleks yang mencakup proses
pematangan akhir spermatozoa dan oosit, selanjutnya akan terjadi transfer gamet
yang memiliki jumlah kromosom haploid didalam saluran genitalia wanita, terjadi
peleburan kedua gamet sehingga mengalami pembentukan kromosom diploid.
Proses pembentukan kromosom diploid merupakan hasil mekanisme sperma

18
menembus lapisan ovum yang dikelilingi oleh lapisan sel granulosa yang disebut
koronaradiata dan lapisan zona pellusida.
Sebelum proses fertilisasi, spermatozoa bergerak dengan cepat melalui
kegiatan flagelumnya dari vagina masuk ke dalam saluran saluran telur.
Kemampuan spermatozoa bertahan hidup didalam saluran reproduksi wanita kira-
kira 1-3 hari. Saat sperma masuk saluran reproduksi wanita, belum mampu
membuahi oosit, sperma harus mengalami tahapan kapasitas dan reaksi akrosom.
Reaksi akromosom terjadi setelah penempelan ke zona pelusida dan
diindikasika oleh protein zona. Reaksi ini terjadi pelepasan enzim – enzim yang
diperlukan untuk menembus zona pelusida, antara lain akrisin dan zat tripsin.
Penetrasi yang sempurnannpada zona membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Tahap mekanisme sperma menembus beberapa lapisan ini disebut dengan
tahap fertilisasi, yang terjadi melalui tahap berikut ini.
1. Penetrasi Korona Radiata
Hanya 300 sampai 500 buah sperma yang mampu sampai ke tuban
fallopii dari 200 – 300 juta sperma yang dihancurkan ke dalam vagina.
Selanjutnya sperma dengan bantuan enzim hialuronat melarutkan senyawa
hialuronid pada koron radiate. Enzim hialuronidase ini disimpan dalam waktu
banyak di dalam kromosom sperma. Cara kerja enzim ini mendepolimerisasikan
polimer – polimer asam hialuronat di dalam semen intrseluler yang menahan seel
– sel granulose pada ovum

2. Penetrasi Zona Pelusida


Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoptein de sekeliling telur. Sperma
dengan bantuan enzim akrosin menghancurkan glikoptein. Penetrasi ini memicu
sel – sel granulose untuk mengeluarkan senyawa menyebabkan sel – sel di zona
pelusida berikan satu sama lain untuk membentuk suatu materi yang keras dan
tidak dapat ditembus oleh sperma lain.

3. Memasuki Ruang Pertivitelina


Dalam waktu 30 menit, membrana kepala sperma dan oosit bersatu
kemudian bahan – bahaan genetik dari sperma masuk ke dalam oosit. Peleburan

19
ini mengembalikan jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid sehingga
terbentuk zigot atau tahap ini adalah awal embrio berkembang.

4. Peleburan pronukleus wanita dan pronukleus priaa.


Peleburan ini mengembalikan jumlah kromosom dari haploid menjadi
diploid. Hasil utama proses fertilisassi adalah : pengembalian jumlah kromosom
diploid lagi, penentuam jenis kelamin, dan dimulainya pembelahan secara mitosis
menjadi zigot (2n), dengan tahapan sel menjadi sangat kecil yang disebut dengan
mikrometer, ttingakat dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel (morula)
Trimester Pertama
Kehamilan trimester pertama dimulai dari fertilisasi sampai minggu ke
duabelas. Proses pertumbuhan janin pada trimester awal sering tidak dikenali dan
disadari oleh seorang wanita hamil.
Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan intrauterus dibagi menjadi 2
fase mudigah (embrio) dan janin (fetus). Masa mudigah atau embrio terjadi dalam
8 minggu pertama. Bebrapa ahli menentukan periode mudigah sebagai trismester
pertama kehamilan atau 12 minggu pertama. Angka mortalitas selama priode
mudigah lebih tinggi dari angka mortalitas pada kehiduapan selanjutnya, dengan
sebab meliputi kelainan gen, kromosom, gangguan kesehatan ibu seperti infeksi
dan faktor risiko usia ibu.
Setelah terbentuk morula, proses yang terjadi adalah sel-sel membagi diri
berdasarkan lokasinya yaitu sel-sel membagi diri berdasarkan lokasinya yaitu sel-
sel bagian dalam/massa sel dalam, dan sel-sel bagian luar/massa sel luar. Massa
sel dalam akan membentuk jaringan embrio (embrio blas), sedangkan massa sel
luar membentuk trofoblas yang kemudian membentuk plasenta. Pada waktu
morula memasuki rongga rahim, terjadi proses pemadatan (compaction) dan
terbentuknya gap junction, tight junction dan desmosom diantara sel-sel,
dilanjutkan dengan proses peronggaan untuk membentuk blastool. Hasilnya
adalah blatokista, yang kemudian pada sekitar hati ke-7 setelah fertilisasi akan
mengalami implantasi di dalam uterus.

20
Perkembangan hari ke-8
Pada hari kedelapan, blastokista sebagian terbenam di dalam stroma
endometrium. Pada saat ini trofoblas berdiferensiasi menjadi 2 lapisan yaitu
lapisan sel-sel berinti tunggal disebelah dalam (sinsitiotrofoblas). Sel embrioblas
juga berdiferensiasi menjadi 2 lapisan yaitu lapisan sel-sel kecil kuboid
berdampingan dengan rongga blastokista yang disebut lapisan hipoblas dan satu
lapisan sel silinder bersebelahan dengan rongga amnion disebut lapisan epiblas.
Sinsitiotrofoblas memproduksi human chorionic gonadotropin (HCG) yang
enstimulasi korpus luteum di ovarium untuk memproduksi estrogen dan
progesteronguna mempertahankan kehamilan.
Perkembangan hari ke-9
Blatokista semakin terbenam didalam endometrium, luka bekas
penembusan implantasi pada permuakaan epitel ditutup oleh endapan fibrin. Pada
saat ini trofoblas berkembang dengan pesat, terdapat vakuola-vakuola pada
sinsitium yang selanjutnya membentuk lacuna-lakuna yang besar. Tahap ini
disebut tahap lakunaris.
Perkembangan hari ke-11 sampai 12
Blastokista telah terbenam seluruhnya di dalam stroma endometrium dan
epitel permukaan menutupi hampir seluruh luka pada dinding rahim.
Kini blastokista hanya sedikit menonjol ke dalam rongga rahim. Pada saat
yang sama sel-sel sinistiotrofoblas menembus lebih dalam ke stroma dan merusak
lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibu. Pembuluh ini tersumbat dan
melebar disebut sinusoid. Lacuna sinsitium dan sinusoid kemudian terhubung dan
darah ibu memasuki sistem lacuna, karena trofoblas terus merusak sinusoid, maka
darah ibu mengalir melalui sistem trofoblas sehingga terjadilah sirkulasi utero-
plasenter pertumbuhan cakram mudigah bilaminer lebih lambat dibandingkan
dengan perkembangan trofoblas.
Perkembangan minggu ketiga
Perkembangan bentuk tubuh dimulai pada minggu ketiga dan berpusat di
lapisan kantung kuning primitive, yang berdiferensiasi menjadi tiga lapisan yaitu
ectoderm, mesoderm, dan endoderm, ketiga lapisan ini merupakan cikal bakal
primitive untuk semua jaringan dan organ.

21
a. Lapisan ectoderm, terbagi menjadi:
1) Ectoderm permukaan yang merupakan cikal bakal: epidermis, rambut,
kuku, kelenjar mamae, kelenjar keringat, kelenjar hipofisis bagian anterior,
email gigi, telinga bagian dalam dan lensa mata.
2) Neuroektoderm, yang membentuk ujung saraf: saraf cranial dan ganglia
sensoris, medulla pada kelenjar suprarenal (adrenal), sel-sel pigmen,
kartilago lekuk faringeal, mesenkimkepala dan jaringan penyambung, area
kerucut dan bulat pada jantung. Neuroektoderm yang membentuk
pembuluh saraf: sistem saraf pusat, retina, badan pineal, kelenjar hipofisis
posterior.
b. Lapisan mesoderm, terbagi menjadi:
1) Mesoderm paraksikal: membentuk otot-otot kepala, otot lurik pada tulang
rangka (batang, tubuh, tungkai), tulang rangka kecuali tengkorak, dermis
kulit, jaringan penyambung.
2) Mesoderm intermediate: membentuk sistem urogenital.
3) Mesoderm lateral: membentuk otot visera, membrane serosa pada pleura,
pericardium dan peritoneum, jantung primitive, sel-sel darah dan sel limfe,
limpa, korteks suprarenal.
c. Lapisan endoderm: membentuk epitel saluran pernapasa, parenkim tiroid,
kelenjar paratiroid, saluran cerna, saluran kemih dan uretra, hati dan pankreas,
lapisan epitel kavum timpani dan tuba eustachii.
Menjelang akhir minggu ketiga, perkembangan somit dimulai yang
pada puncaknya menghasilkan 42 hingga 44 pasang somit. Somit bertanggung
jawab membentuk sebagian besar tengkorak kepala dan batang tubuh. Somit
berguna untuk mengetahui usia mudigah/embrio.
Perkembangan minggu ke-4
Pada akhir minggu ke empat, ukuran mudigah kira-kira 28 somit. Jantung
mulai berdetak pada awal minggu keempat pasca-fertilisasi. Selama minggu
keempat ini terjadi perkembangan yang pesat dan terbentuk lapisan lempeng
embrional longitudinal dan transversal. Lapisan longitudinal meliputi lapisan
kepala dan lapisan ekor yang mengubah embrio dari bentuk lurus menjadi bentuk

22
yang memiliki lekuk. Lapisan transversal kiri dan kanan yang melipat kea rah
garis tengah dan mengubah embrio dari bentuk datar menjadi bentuk silindris.
Pada bulan kedua perkembangan, jumlah somit sudah sulit dihitung,
kemudian umur mudigah ditetapkan melalui panjang puncak kepala-bokong
(PPB) dalam ukuran millimeter. PPB merupakan ukuran dari puncak kepala
sampai titik tengah antara kedua apeks bokong. PPB pada umur kehamilan 5
minggu (5-8mm), 6 minggu (10-14 mm), 7 minggu (17-22 mm) dan 8 minggu
(28-32 mm).pada bulan kedua, bentuk luar mudigah berubah sangat pesat,
terbentuknya kepala yang lebih besar, pembentukan anggota badan, muka, telinga,
hidung dan mata.
Perkembangan minggu ke-5
Pada permulaan minggu kelima, anggota bdan depan dan belakang
Nampak sebagai tunas yang membentuk seperti dayung. Dengan berlanjutnya
masa pertumbuhan, ujung tunas kemudian memipih, Nampak empat alur radial
yang memisahkan lima daerah yang agak menebal yang menggambarkan akan
terbentuknya jari-jari.
Mudigah usia 5 minggu normalnya memiliki lengkung punggung
bervariasi antara 5-8mm. telah memiliki cikal bakal otak, jantung, tangan kaki
serta calon mata, telinga meskipun ukuran saat ini masih sebesar kacang.
Embrio usia 5 minggu belum memiliki saluran pencernaan, tetapi lipatan-
lapisan sel yang memproduksi kepala, ekor dan jantung memulai pembentukan
usus. Lipatan ujung depan dan belakang mudigah melingkupi dua buah kantung
kuning telur. Kedua tabung buntu berturut-turut membentuk usus depan dan usus
belakang. Awalnya usus depan masuk ke rongga amniotic, sehingga terbentuk
mulut. Dari usus belakang terbentuk lubang anus.
Perkembangan minggu ke-6
Panjang mudigah/embrio pada periode ini adalah 10-14 mm, sirkulasinya
sudah berjalan dan jantungnya semakin kuat. Kepala embrio masih tampak besar
disbanding dengan anggota tubuh lainnya, tetapi bentuk tubuhnya mulai dapat
dikenali, mata lubang hdiung yang berada di sisi kepala mulai bergerak ke depan.
Kedua matanya dilapisi oleh kulit yang akan membentuk kelopak mata, tetapi

23
masih tertutup hingga minggu ke-25-26. Lengan dan tungkai mengalami banyak
perkembangan dan jari-jari primordial mulai berkembang pada lempeng tangan.
Perkembangan minggu ke-7
Pada minggu ini perkembangan tungkai lebih lanjut. Kelopak mata
terbentuk dan dapat dilihat. Aurikula telinga bagian luar telah terbentuk dan mulai
tampak meski belum sepenuhnya berkembang atau naik pada posisi seharusnya.
Usus halus mengalami herniasi ke bagian belakang tali pusat, sebagian leher dan
otot-otot badannya mulai berkontraksi secara spontan.
Perkembangan minggu ke-8
Pada akhir minggu ke-8 pasca fertilisasi, periode ini panjang mudigah 28-
30 mm. kepala tampak besar dibandingkan tubuhnya, wajah mulai terbentuk, mata
lebih besar dan kini terletak di bagian depan muka. Pembuluh airmata juga telah
terbentuk pada minggu kedelapan ini. Telinga yang terletak dileher perlahan
bergerak kea rah kepala. Pergelangan kaki dan tangan mulai terbentuk, jari-jari
telah terbentuk meskipun masih diliputi selaput tipis. Perkembangan urogenital
telah terjadi tetapi diferensiasi masih terlalu dini untuk dapat menentukan jenis
kelamin.
Akhir minggu ke-8 pasca-fertilisasi juga menandai akhir periode
mudigah/embrio. Semua struktur internal dan eksternal yang mengalami
perkembangan lebih lanjut, termasuk penggantian kartilago oleh sel-sel tulang. Di
akhir minggu ke-8 plasenta primitive mulai menyekresi estrogen, progesterone,
dan relaksin. Sebelumnya hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum yang
keberadaan korpus ini dipertahankan oleh hormone chorionic gonadotropin
(HCH). HCG disekresi dalam jumlah yang terus meningkat sampai akhir trimester
pertama kehamilan, selanjutnya terus menurun seiring dengan terbentuknya
plasenta. Trimester pertama kehamilan juga mencakup minggu pertama dan kedua
periode janin.
Perkembangan minggu ke-10
Perkembangan fetus menunjukkan panjang kira-kira 6cm. kepala mulai
membuat, tetapi masih tetap fleksi ke dada, kelopak mata telah terbentuk, dan
gerakannya mulai bertambah, kuku tangan dan kaki mulai terbentuk.

24
Perkembangan minggu ke-12
Perkembangan fetus menunjukkan panjang kira-kira 8cm. Pada saat ini
hormon plasenta mengambil alih kerja korpus luteum, tali pusat menghubungkan
fetus dengan plasenta, kantung amniotic berisi 100 ml cairan amnion, gerakan
fetus meningkat, terapi belum dapat diraba oleh ibunya. Kepala fetus membulat,
leher dan wajahnya telah terbentuk dan telinga sudah berada pada tempat yang
tepat. Telah mampu menelan dan menggerakkan bibir atasnya. Sebagian besar
cairan amnion ditelan dan diserapnya dan mulai menghasilkan urine steril. Kini
bagian luar kelaminnya sudah cukup berkembang sehingga sudah dapat dilihat
dan ditetapkan jenis kelaminnya.
Pertumbuhan peredaran darah janin mencapai bentuk akhir di trimester
pertama yakni usia kehamilan 8-12 minggu.
Trimester Kedua dan Ketiga
Masa perkembangan hasil konsepsi yang dimulai dari awal bulan ketiga
hingga akhir kehamilan disebut dengan masa janin/fetu. Masa ini adalah masa
penyempurnaan jaringan dan organ serta pertumbuhan yang cepat, terutama dalam
dimensi linier. Panjang janin tidak lagi sebut PPB (panjang puncak kepala-
bokong) tetapi disebut dengan PPT (panjang puncak kepala-tumit) yakni ukuran
dari vertex kepala sampai ke tumit (tinggi berdiri) yang dinyatakan dalam
sentimeter yang dihubungkan dengan umur janin dalam minggu atau bulan.
Pertumbuhan panjang sangat mencolok pada bulan ketiga,keempat dan kelima,
sedangkan pertumbuhan berat badan mencolok pada dua bulan terakhir
kehamilan.
Minggu ke-13 sampai ke-16
Janin saat minggu ke 13-16 berukuran panjang 9-14cm dengan berat 60-
400 gram. Pada minggu ke 14 struktur plasenta berkembang dengan penuh, dan
menempel kira-kira sepertiga dinding uterus. Perbedaan jenis kelamin mulai jelas
terlihat pada minggu ke-14.
Perkembangan tubuh semakin cepat, tetapi perkembangan tungkai bawah
lebih lambat daripada lengan dan arah perkembangan dari sefalik ke kaudal
berlanjut. Kedua lengan telah mencapai panjang sesungguhnya.

25
Pada minggu ke-16 terjadi kemajuan pesat pada perkembangan tulang.
Pusat-pusat osifikasi tulang terdiri jelas dan dapat terlihat dengan sinar rontgen.
Minggu ke-17 sampai ke-24
Kepala janin sekarang lebih tegak dan ukurannya separuh panjang badan.
Pada akhir minggu ke-20 panjang kepala bokong 16,5cm dengan berat hampir 500
gram. Gambaran wajah telah jelas, telinga telah terletak pada tempat normalnya.
Kelopak mata, alis mata telah tumbuh sempurna,kelenjar minyak (glandula
sebasea) telah aktif. Pergerakan janin yang lebih kuat dan dinding uterus yang
lebih tipis menghasilkan pengalaman quickening pada ibu, sehingga gerakan janin
dirasakan ibu setelah kehamilan 18 minggu. Ketika janin cegukan, ibu akan
merasakan sebagian sentakan ringan. Traktus renalis mulai berfungsi dan 7-17ml
urine dikeluarkan setiap 24 jam.
Pada minggu ke-20 verniks kaseosa akan melapis hampir seluruh tubuh
janin. Verniks kaseosa adalah campuran sebum (sekresi kelenjar subasea) dan sel
epitel permukaan yang tebal, suatu subtansi seperti kejuyang melindungi kulit
janin. Berangsur-angsur verniks akan diserap oleh kulit, tetapi masih dapat dilihat
sesaat setelah persalinan.Kegunaannya adalah untuk melindungi kulit janin yang
masih sangat tipis, yang pembuluh darah didalamnya masih terlihat. Detak
jantung janin dapat didengar dengan menggunakan stetoskop.
Panjang janin kira-kira 20,3 cm dengan berat kira-kira 625 gram. Seluruh
tubuh janin dilapisi lanugo, alis, bulu mata sudah tumbuh dengan baik, rambut
kepala mulai muncul. Ukuran kepala masih lebih besar dibanding anggota tubuh
lainnya.Kulit berkerut, bening dan kemerahan yang memberi penampilan tua pada
janin,karena kurus, tidak ada lemak subkutan.
Minggu ke-25 sampai ke-28
Panjang janin 35 cm dan beratnya kira-kira 1,1 kg, palpasi abdominal
tinggi rahim antara pertengahan pusat-prosessus xifoideus. Janin dapat bernapas,
menelan dan mengatur suhu, terbentuk surfaktan dalam paru. Antara minggu ke-
26 dan 29 kelopak matanya terbuka, alis dan bulu mata sudah tumbuh rambut
dikepala sudah panjang, lanugo mulai menghilang dan warna kulit berubah. Pada
minggu ini testis bayi laki-laki yang semula diperut mulai turun ke bawah
mencapai skrotum.

26
Minggu ke-29 sampai ke-32
Panjangnya 37 cm dengan berat 1,6 kg dan berat plasenta 450 gram, cairan
amnion kira-kira 1 liter. Denyut jantung janin mulai terdengar jelas antara 120-
160 denyut/menit. Kuku jari tangan sudah mencapai ujungnya, kuku kaki sudah
mulai tumbuh, tetapi belum mencapai ujungnya. Janin telah memiliki kendali
terhadap gerak pernapasan berirama dan temperature tubuh.
Minggu ke-33 sampai ke-36
Panjang bayi sekitar 34 cm dan beratnya 2,5 kg. ginjal telah sempurna
demikian pula dengan paru.proporsi kepala dengan tubuh sudah seimbang.
Rambut memanjang, kuku jari kaki teelah mencapai ujungnya dan testis sebelah
kiri biasanya telah turun ke skrotum.
Minggu ke-37 sampai ke-40
Panjang bayi berkisar 48 cm dan beratnya kira-kira 3,4 kg sampai 4 kg.
diameter biparietal 9,5 cm. pertumbuhan kepala maksimal, lingkar kepala menjadi
lingkar terbesar dari seluruh badan bayi. Panjang bayi berkisar 48 cm dan
beratnya kira-kira 3,4 kg sampai 4 kg. diameter biparietal 9,5 cm. pertumbuhan
kepala maksimal, lingkar kepala menjadi lingkar terbesar dari seluruh badan bayi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin telah tercapai. Janin kini bulat sempurna
dengan dada dan kelenjar payudara menonjol. Kedua testis telah turun ke dalam
skrotum pada akhir bulan ini. Lanugo telah menghilang pada hampir seluruh
tubuh. Kuku mulai mengeras melebihi kedua ujung jari tangan dan jari kaki.

G. Penatalaksanaan Ante Natal Care


1. Pengertian ANC
Antenatal care (ANC) adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

2. Tujuan ANC
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin.

27
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial
ibu.
c. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat
penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman
dengan trauma seminimal mungkin.
e. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka
mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis
untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi.
f. Menyiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan berhasil
memberikan ASI eksklusif.

3. Jadwal Minimal ANC


a. Kunjungan I (1-12 minggu), minimal 1 kali dilakukan untuk :
1) Penapisan dan pengobatan anemia
2) Perencanaan persalinan
3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
4) Pemeriksaan laboratorium.
b. Kunjungan II (13-24 minggu), minimal 1 kali dilakukan untuk:
1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2) Penapisan pre eklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran
perkemihan.
c. Kunjungan III (24-32 minggu) dan kunjungan IV (32 minggu sampai
lahir), minimal 2 kali dilakukan untuk :
1) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
2) Melihat keadaan air ketuban
3) Melihat adanya kemungkinan lilitan tali pusat
4) Memantapkan rencana persalinan
5) Mengenali tanda-tanda persalinan.

28
4. Indikator Standar ANC
a. Kunjungan pertama (K1) yaitu kontak pertama ibu hamil dengan
tenaga kesehatan dilaksanakan sedini mungkin sebelum usia kehamilan
12 minggu.
b. Kunjungan ke-4 (K4) yaitu kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan
yang mempunyai kompetensi 4 kali atau lebih.
c. Penanganan komplikasi (PK) yakni penanganan komplikasi kebidanan
penyakit menular maupun tidak menular, masalah gizi yang terjadi
pada waktu hamil, bersalin, dan nifas.

5. Standar Pemeriksaan Antenatal


a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan. Ditujukan guna
mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan
dan menepis adanya faktor resiko terjadinya cephalopelvic
disproportion karena indikator kemungkinan tinggi bdan kurang dari
145 cm.
b. Pemeriksaan tekanan darah. Untuk mendeteksi adanya hipertensi dan
pre-eklamsia kehamilan.
c. Tentukan status gizi (ukur lingkar lengan atas). Berguna untuk
mendeteksi ibu hamil kurang energi kronis (KEK) yang dapat
mengakibatkan bayi berat lahir rendah.
d. Tentukan tinggi fundus uteri (TFU). Bertujuan untuk mendeteksi
adanya gangguan pertumbuhan janin.
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ). Bertujuan
untuk mengetahui letak janin dan untuk mengetahui keadaan janin
apakah ada gawat janin.
f. Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
toksoid (TT). Untuk mencegah tetanus neonatorum dan agar ibu hamil
mendapatkan perlindungan dari imunisasi tetanus.
g. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet sellama kehamilan. Untuk
mencegah anemia gizi besi.

29
1) Kebutuhan zat besi trimester I ±1 mg/hari dengan kehilangan basal
0,8 mg/hari ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel
darah merah.
2) Kebutuhan zat besi trimester II ±5 mg/hari dengan kehilangan
basal 0,8 mg/hari ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan
kebutuhan janin 115 mg.
3) Kebutuhan zat besi trimester III ±5 mg/hari dengan kehilangan
basal 0,8 mg/hari ditambah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan
janin 223 mg.
h. Tes laboratorium ( rutin dan khusus)
1) Pemeriksaan golongan darah
2) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
3) Pemeriksaan protein dalam urine
4) Pemeriksaan kadar gula darah
5) Pemeriksaan Hepatitis B
6) Pemeriksaan sifilis
7) Pemeriksaan HIV
8) Pemeriksaan BTA ( tuberculosis)
i. Tata laksana kasus. Yaitu setiap kelainan yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan harus ditangani sesuai standar.
j. Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca-persalinan. Untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehamilan.
Dilakukan pada setiap kunjungan ibu hamil, dengan anjuran:
1) Kesehatan ibu hamil
2) Perilaku hidup bersih dan sehat
3) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan
4) Tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
5) Asupan gizi seimbang
6) Gejala penyakit menular dan tidak menular

30
7) Penawaran untuk melakukan tes HIV dan konseling di daerah
epidemic meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS dan
TB di daerah epidemic rendah
8) Inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif
9) KB pasca-persalinan
10) Imunisasi
11) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (brain booster).
Dalam memberikan pelayanan antenatal terpadu, harus meliputi hal
berikut:
1) Anamnesis
a) Menanyakan keluhan ibu hamil
b) Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah
kehamilan dan penyakit yang kemungkinan di derita ibu
2) Pemeriksaan. Berdasarkan 10 standar yang harus dilakukan dalam
pelayanan kehamilan
3) Penanganan dan tindak lanjut kasus. Bidan menegakkan diagnosis
kemudian menyatakan keadaan normal atau komplikasi
4) Pencatatan dan pelaporan pelayanan antenatal terpadu. Bidan wajib
mencatat pada rekam medic yang merupakan bagian dari standar
pelayanan
5) Komunikasi informasi dan edukasi (KIE) efektif. Upaya menciptakan
perubahan perilaku yang dilakukan secara individu atau kelompok
dengan menerapkan komunikasi dua arah selanjutnya membimbing
dan mengatasi permasalahannya.

31
6. Pelayanan ANC terintegrasi.
a. Skrining Pemberian Imunsasi TT

Interval Lama %
Antigen
(Selang waktu minimal) Perlindungan Perlindungan

TT1 Pada kunjungan antenatal - -


pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun / seumur 99
hidup
(Kemenkes, GAVI, Buku Ajar Imunisasi, 2014)
b. Antisipasi defisisensi gizi dalam kehamilan.
c. Pencegahan malaria dalam kehamilan
d. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi
e. Pencegahan dan pengobatan IMS/ISK dalam kehamilan
f. Eliminasi sifilis congenital (ESK/CSE)
g. Penatalaksanaan TBC dalam kehamilan (TB-ANC)
h. Pelayanan kesehatan jiwa pada ibu hamil

H. Nasihat Yang diberikan Pada Ibu Hamil


1. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan
kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu
dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 % digunakan untuk pertumbuhan
janin dan sisanya (60 %) digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal
kenaikan berat badan ibu hamil 11-13 kg.

2. Obat-Obatan
Pemberian obat obatan saat hamil harus memperhatikan apakah obat
tersebut berpengaruh atau tidak terhadap tumbuh kembang janin.. Perlu

32
diperhatikan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap
janin, oleh karena itu harus dipertimbangkan pemakaina obat-obatan tersebut.

3. Pekerjaan
Pekerjaan rutin dapat dilakukan tetapi harus sesuai dengan kemampuan
dan dengan semakin tua kehamilan pekerjaan semakin dibatasi dan dikurangi.
Jangan terlalu lama dan melelahkan, Duduk lama atau statis vena (vena stagnasi)
menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak.

4. Pakaian
a. Pakian harus longgar, bersih, tidak ada ikatan yang ketat pada daerah
perut dan terbuat dari katun sehingga mempunyai kemampuan
menyerap terutama pakaian dalam.
b. Pakailah bra yang menyokong payudara.
c. Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi
d. Pakaian dalam yang selalu bersih.

5. Istirahat
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi
tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak
disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam
waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan
tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan
tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan
kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8
jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.

6. Perawatan payudara
Payudara dipersiapkan untuk proses laktasi. Dengan pemakaian bra yang
longgar maka perkembangan payudara tidak terhalangi kebersihan payudara juga
harus diperhatikan terutama kebersihan puting susu jika puting susu tenggelam

33
atau datar maka ibu harus berusaha mengeluarkan puting susu dengan cara
menariknya keluar.

7. Personal hygiene
Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri.
Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor
banyak mengandung kuman-kuman. Perawatan gigi perlu dalam kehamilan
karena hanya gigi yang baik menjamin pencernaan yang sempurna, Mandi
bermanfaat merangsang sirkulasi, menyegarkan, menghilangkan kotoran.
Perawatan rambut harus dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu. Wanita yang
hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena
irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.

8. Koitus
Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila
terdapat keguguran berulang atau mengancam kehamilan dengan tanda infeksi,
pendarahan, mengeluarkan air. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang
persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat membahayakan. Bisa
terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan persalinan bisa terangsang
karena, sperma mengandung prostaglandin.

9. Eliminasi
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar,
untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu minum dan
menjaga kebersihan sekitar kelamin perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas
usus halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit).
Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya
gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan
gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan). Sembelit dapat
menambah gangguan wasir menjadi lebih besar dan berdarah.

34
10. Senam Hamil
Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai
berikut :
a. Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk
dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak
dan lain-lain.
b. Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam
kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi dapat
berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 02 terpenuhi.
c. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot
dasar panggul dan lain-lain.
d. Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.
e. Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi.
f. Mendukung ketenangan fisik
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan senam
hamil sebagai berikut :
a. Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22 minggu)
b. Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya yang
menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak premature pada persalinan
sebelumnya
c. Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
d. Berpakaian cukup longgar
e. Menggunakan kasur/ matras

11. Imunisasi
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap
berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat
yang membahayakan Janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya
imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT
harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1
bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8
bulan.

35
12. Dukungan psikologis
Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan
keyakinan dalam keberhasilan dalam menyusui. Persiapan psikologis ibu untuk
menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena keputusan atau sikap yang
positif harus sudah terjadi pada saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya.
Banyak ibu yang memiliki masalah. Oleh karenanya bidan harus dapat membuat
ibu tertarik dan simpati. (Obgyn UNPAD, 1983)

I. Asuhan Sayang Ibu Pada Ibu Hamil


1. Menciptakan suasana yang menyenangkan
2. Panggil ibu sesuai dengan namanya dan perlakukan ibu sesuai dengan
harkat dan martabatnya
3. Jelaskan pada ibu semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum
memulai asuhan tersebut
4. Anjurkan ibu untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti oleh ibu
5. Hargai privasi ibu
6. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
7. Meminta persetujuan pada ibu mengenai prosedur pemeriksaan.
(Obgyn UNPAD, 1983)

36
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL PADA NY. S
DI PUSKESMAS GANJAR AGUNG
TAHUN 2020

A. Data Subjective
1. Biodata
Biodata Ibu Penanggung Jawab
Nama : Ny. S Nama : Tn. K
Umur : 20 Tahun Umur : 24 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Ganjar Agung Alamat : Ganjar Agung
No. HP : 081271527492 Status : Suami
Gol darah :A No. HP :-

2. Alasan Kunjungan/Keluhan Utama


Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilan anak ke-1 dengan usia
kandungan 33 minggu dan ibu mengeluh kakinya bengkak

3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 02-02-2020
TP : 09-11-2020
Siklus : ±28 hari
Masalah yang pernah dialami : Tidak ada masalah

4. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke :1
Usia saat kawin sekarang : 20 Tahun
Lama perkawinan : 1 tahun

37
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu
Keadaan
Tahun Tempat Jenis Anak
No UK Penolong Nifas anak
Partus Partus Partus JK/BB
sekarang
- - - - - - - - -

6. Riwayat Kehamilan Saat Ini


Kunjungan ketujuh : G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu
Masalah yang pernah dialami : ibu mengeluh kakinya bengkak

7. Riwayat Imunisasi
TT 1 : Dilakukan 2 minggu sebelum menikah

8. Riwayat Penyakit/Operasi Yang Lalu


Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menahun, menular, dan
menurun serta tidak memiliki riwayat operasi

9. Riwayat Yang Berhubungan Dengan Masalah Kesehatan Reproduksi


Ibu mengatakan tidak ada masalah pada kesehatan reproduksi

10. Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit menahun,
menular, dan menurun

11. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kontrasepsi apapun

12. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari


Umum : Pemenuhan kebutuhan nutrisi makan 3x sehari porsi
±1 piring minum 7-8 gelas perhari. Tidur 6-8 jam
tidur malam, 1 jam tidur siang.
Data psikososial : Ibu mengatakan kehamilan ini diterima dan
diharapkan serta akan merawat bayinya dengan baik.

38
Lainnya : Ibu mengatakan ingin melahirkan dirumah bidan dan
penanggung jawabnya adalah keluarganya yaitu
suami

13. Pemberian Tablet Fe


Ibu mengatakan selalu mengkonsumsi tablet Fe dan vitamin yang
diberikan petugas kesehatan. Cara mengkonsumsi tablet Fe dengan cara 1
tablet perhari, diminum 1 jam setelah makan dan sebelum tidur dengan air
putih.

B. Data Objective
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik BB sebelum hamil : 58 kg
Kesadaran Umum : Compos Mentis BB sekarang : 64,5 kg
Tanda-tanda vital TB : 146
TD : 122/78 mmHg IMT : 30,2
N : 83x/menit LILA : 29 cm
P : 20x/menit
S : 36,7oC

2. Pemeriksaan Fisik Yang Berhubungan Dengan Kebidanan


Kepala dan wajah : Normal, simetris, tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Leher : Tidak ada pembesaran pada kelejar tiroid dan vena
jugularis
Payudara : Tidak dilakukan pemeriksaan
abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra
Pemeriksaan Leopold
Leopold I : Teraba bagian lunak, bulat, dan tidak melenting
(bokong). TFU teraba pada pertengahan px-pusat
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian rata,
keras, dan memanjang seperti papan (punggung),

39
pada kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil
(ekstremitas)
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bagian bulat,
keras, melenting (kepala)
Leopod IV : Tidak dilakukan
TFU Mc Donald : 31 cm
TBJ : (31-12)x155 = 2945 gram
DJJ : 140x/menit
Ekstremitas : Terdapat pembengkakan pada kaki, tidak ada
varises
Anogenetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

3. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11,5 g/dl HBsAg : Negatif (-)
HIV : Negatif (-) Protein Urine : Negatif (-)
Sifilis : Negatif (-) Glukosa Urine : Negatif (-)

C. Assesment
Ny. S G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu, janin tunggal, hidup intrauterine,
presentasi kepala dengan anemia fisiologis
Masalah : Ibu mengeluh kakinya bengkak

D. Plan
1. Jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
2. Jelaskan kepada ibu cara mengurangi pembengkakan di kaki
3. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang seperti
karbohidrat, protein, dan vitamin
4. Anjurkan ibu menkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
5. Jelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
6. Jelaskan kepada ibu tentang persiapan persalinan
7. Jelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan
8. Anjurkan kunjungan ulang satu bulan lagi ada jika ada keluhan

40
LEMBAR IMPLEMENTASI
Waktu Paraf dan
(tanggal/ KEGIATAN nama
jam) petugas
21-09-2020 1. Menjelaskan kepada ibu bahwa hasil
09.40-09.45 pemeriksaan ibu saat ini dalam keadaan
normal dan keadaan janinnya baik atau masih
dalam batas normal dengan hasil
pemeriksaan :
TD : 122/78 mmHg
N : 83x/menit
P : 20x/menit
S : 36,7oC
TFU : 31 cm
DJJ : 140x/menit
TBJ : 2945 gram
Evaluasi : ibu sudah mengerti dan paham
bahwa kondisi ibu dan janinnya saat ini dalam
09.45-09.50 batas normal.
2. Menjelaskan kepada ibu cara mengurangi
pembengkakan pada kaki yaitu dengan cara
meninggikan kaki lebih dari kepala ketika
berbaring dengan menambah bantal pada kaki
dan tidak menggantung kaki terlalu lama agar
pembengkakan pada kaki berkurang.
Evaluasi : ibu mengerti dan paham cara
mengurangi pembengkakan pada kaki yaitu
dengan menambah bantal pada kaki saat
09.50-09.55 berbaring dan tidak terlalu lama menggantung
kaki.
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan
bergizi seimbang yaitu:

41
a. Karbohidrat yang bisa didapat dari nasi,
roti, kentang, atau jagung.
b. Protein yang bisa didapat dari tempe,
kacang-kacangan, ikan, daging ayam,
daging sapi, dan telur
c. Vitamin yang bisa didapat dari buah-
buahan dan sayur mayur
Dan cukupi kebutuhan air minum pada saat
hamil yaitu 10 gelas perhari
Evaluasi : ibu sudah paham dan mengerti untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan
mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
yaitu karbohidrat seperti nasi, roti, kentang,
09.55-10.00 atau jagung. Protein seperti tempe, kacang-
kacangan, ikan, daging ayam dan sapi, dan
telur. Vitmin yang bisa didapat dari buah-
buahan dan sayur mayur.
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi untuk
menaikkan kadar haemoglobin dalam darah
yang bisa didapat dari bayam, kismis, kurma,
10.00-10.05 daging merah, atau hati.
Evaluasi : ibu bersedia untuk makan makanan
yang mengandung zat besi seperti bayam,
kismis, kurma, daging merah, atau hati.
5. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya
kehamilan, yaitu :
a. Muntah terus dan tidak mau makan
b. Demam tinggi (>38oC)
c. Bengkak kaki, tangan, dan wajah, atau
sakit kepala disertai kejang

42
d. Janin dirasakan kurang bergerak
dibandingkan sebelumnya. Normalnya
janin bergerak 10 kali dalam 24 jam.
e. Pendarahan pada hamil muda dan hamil
tua
f. Air ketuban keluar sebelum waktunya.
Jika ditemui tanda-tanda diatas, segera bawa
ibu hamil ke puskesmas, rumah sakit, dokter,
atau bidan.
Evaluasi : ibu sudah paham dan mengerti
tentang tanda bahaya kehamilan yaitu muntah
10.05-10.10 terus dan tidak mau makan, demam tinggi,
bengkak kaki, tangan dan, wajah, atau sakit
kepala disertai kejang, janin dirasa kurang
bergerak, normalnya janin bergerak 10 kali
dalam 24 jam, pendarahan pada hamil muda
mauoun hamil tua, dan air ketuban keluar
sebelum waktunya.
6. Menjelaksan kepada ibu tentang persiapan
persalinan
a. Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki
golongan darah sama dan bersedia
menjadi pendonor
b. Persiapkan tabungan atau dana cadangan
untuk biaya persalinan dan biaya lainnya
c. Suami, keluarga, dan masyarakat
menyiapkan kendaraan jika sewaktu-
waktu diperlukan
d. Rencanakan melahirkan ditolong oleh
dokter atau bidan di fasilitas kesehatan
e. Pastikan ibu hamil dan keluarga
menyepakati amanat persalinan dalam

43
stiker P4K dan sudah ditempelkan didepan
rumah ibu hamil
f. Siapkan KTP, KK, dan keperluan lain
untuk ibu dan bayi yang akan dilahirkan
g. Rencanakan ikut KB setelah bersalin
Evaluasi : ibu sudah menyiapkan lebih
10.10-10.15
dari satu orang yang bersedia menjadi
pendonor, sudah mempersiapkan dana
untuk persalinan, sudah menyiapkan
kendaraan yaitu motor, rencana akan
melahirkan di bidan, dan sudah
menyiapkan keperluan lain yang
dibutuhkan ibu dan bayi.
7. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda
persalinan :
a. Perut mulas-mulas yang teratur, timbulnya
semakin sering dan semakin lama
10.15-10.17
b. Keluar lendir bercampur darah dari jalan
lahir atau keluar cairan ketuban dari jalan
lahir
Evaluasi : ibu sudah mengerti tanda- tanda
persalinan yaitu perut mulas-mulas yang
teratur dan keluar lender bercampur darah dari
jalan lahir.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan
kunjungan ulang satu bulan lagi atau jika ada
keluhan.
Evaluasi : ibu bersedia untuk melakukan
kujungan ulang satu bulan lagi atau jika ada
keluhan.

44
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang
perempuan. Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan dimana bertemunya
cairan mani suami dengan sel telur istri. Setelah pembuahan, maka terbentuk
kehidupan baru berupa janin. (JNPK-KR, 2014)
Pelayanan / asuhan antenatal merupakan cara yang paling penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal. Selama kehamilanya Ny. I melakukan asuhan antenatal
secara teratur hampir setiap bulan baik pada trimester I, trimester II dan trimester
III pada Bidan.Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian,
masing-masing: 
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu)
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu) 
3. Kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu)

B. Saran
1. Untuk Bidan dan Mahasiswa
Dalam melakukan asuhan antenatal care pada ibu hamil hendaknya dapat
menyesuaikan antara teori dan praktek terutama dalam asuhan kebidanan pada ibu
hamil sehingga meningkatkan pelayanan terutama dalam mencegah kematian
pada ibu.

2. Untuk Pasien
Sebaiknya melakukan pemeriksaan ANC rutin sesuai dengan usia
kehamilan, sehingga dapat mengetahui kadaan kehamilannya.

45
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran


Bandung, edisi 1983.

Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia. 2017. Kebidanan Teori dan Asuhan
Volume 1. Jakarta: EGC

Irianti Bayu, Mutiara Halida Reda, dkk.2015. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti.
Jakarta: Sagung Seto

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International
Cooperation Agency)

Obstetric. 2016. Revised edition medical mini notes

Prawirohardjo Sarwono.2014. Ilmu Kebidanan Edisi Keempat. PT. Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

46

Anda mungkin juga menyukai