Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANTENATAL CARE (ANC)

PRAKTIK RSUP FATMAWATI TAHUN 2021

Disusun Oleh :

Dewi Fora Ayuningtyas


Fitri Putri Andriyani
Hajiah Mualifah

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 1


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Asuhan Antenatal
Care. Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, kami dan semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa
mendatang. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
 pengetahuan dan semua pihak yang membacanya.

Jakarta, 20 Januari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN........................................................................................................................2
A. Pengertian Antenatal Care........................................................................................2
B. Tujuan Dari Antenatal Care.....................................................................................2
D. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan................................................................4
BAB III........................................................................................................................................8
PENUTUP....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................8
B. Saran.................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seorang ibu hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya itu
baik ibu yang mengandung dan janin yang ada dalam kandungannya. Maka
perlunya pengawasan dan pendidikan yang diberikan oleh seorang petugas
kesehatan kepada ibu hamil. Petugas kesehatan ini kemudian dijadikan
sebuah program yang di sebut Antenatal care. Program ini sebuah program
untuk mengarahkan dan memberikan informasi tentang hal-hal yang harus
dilakukan seorang ibu hamil agar janin nya tetap sehat dan terjadi
kelahiran normal bagi bayi.

B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan ini kita bias menarik sebuah rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan anternatal care?
2. Apakah tujuan program anternatal care?

1
BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian Antenatal Care


ANC adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memantau keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti oleh upaya
koreksi terhadap penyimpanan yang ditemukan.Menurut Maternal
Neonatal Health asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care
merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh petugas
(dokter/bidan/perawat)dalam membina suatu hubungan daalm proses
pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinan. Dengan
memberikan asuhan antenatal care yang baik akan menjadi salah satu
tiang penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu.

B. Tujuan Dari Antenatal Care


Tujuan dari ANC adalah sebagai berikut :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan
sosial ibu dan bayi.
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

2
ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu
hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik
dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.
Menurut Rustam Muchtar (1998) adalah :Tujuan umum adalah
menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang
sehat. Tujuan khusus adalah

1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang


mungkin dijumpai dalam kehamilan,persalinan,dan
nifas.
2. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin
diderita sedini mungkin.
3. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari
dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan
laktasi.
5. Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah
menyiapkan wanita hamil sebaik- baiknya fisik dan mental
serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada
post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga
mental.

3
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal
bertujuan untuk:
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala
nifas.
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
C. Standar Pelayanan Kebidanan (7 T)
Adapun Standar Pelayanan Kebidanan (7 T) adalah sebagai berikut:
1. Timbang berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur Tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT lengkap
5. Pemberian Tablet zat besi,minimal 90 tablet selam masa kehamilan dan
bisa diberiakan pada masa nifas 30 tablet
6. Tes penyakit menular seks (PMS)
7. Temu wicara

D. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan


Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor psikologis
dan faktor sosial budaya dan ekonomi. Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh
status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui
dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat,
puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan
dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut
adalah :
1. Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun
dapat dipastikan keadaannya.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu,

4
karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan
(bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang
sangat berguna bagi ibu dan janinnya.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada
ibu hamil dan janinnya.
4. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan
mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat
tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan
diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua
pihak.
5. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan
persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun
dapar berjalan dengan lancar mempersiapkan peran ibu dan keluarga
dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima
bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa
kekurangan suatu apa pun Karena manfaat memeriksakan kehamilan
sangat besar, maka dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya secara rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat. Selain
itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh
selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan
akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia,
sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada
janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun
ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin.
Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan
kesulitan saat proses persalinan.Yang harus diperhatikan adalah ibu
hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak
harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati

5
seperti tahu, tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air
putih dan mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin.
6. Faktor Psikologis yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri
dari : Stressor. Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi
kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan
perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu
tidak tertangani dengan baik.
7. Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan
status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan,
mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal,
maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap
dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
8. Yang terakhir adalah Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi.
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat,
fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya
hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya
tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan
dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan,
terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang
dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap
dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah
personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya,
mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan
bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
9. Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan
yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan
dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya
perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka
kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik. Yang patut

6
diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis
yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan
dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan
demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa
agar dapat dilalui dengan aman.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk membantu seorang ibu melalui kehamilan dan persalinan yang
sehat, bidan harus :

1. Menbantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan


kedaruratan yang mungkin terjadi.

2. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul


selama kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obstetri

3. Memelihara peningkatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi


dengan memberikan pendidikan, suplemen immunisasi

4. Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusuai, melalui masa nifas


yang normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologi
dan sosial.

B. Saran
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat
menambah ilmu pengetahuan kepada pembaca. Oleh karena itu, harapan
penulis kepada pembaca semua agar sudi kiranya memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kontjoro, T.,2005. Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan


Bidan Sebagai Strategi Dalam Peningkatan Mutu Klinis, Jurnal
Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol.08/No3. Mochtar, Rustam.
Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi/Rustam Mochtar;
Editor, Defli Lutan, Ed 2 ± Jakarta : EGC, 1998.

Anda mungkin juga menyukai