KEHAMILAN
Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan
Praktik Kebidanan Stase 3
Progam Studi Pendidikan Profesi Bidan
Disusun Oleh :
Nama : Endang Martini
NIM : PO6224222546
Disusun Oleh :
Palangka Raya,…………………2022
Koordinator MK Pembimbing Institusi
Stase 3
Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
Dan Pendidikan Profesi Bidan
ii
DAFTAR ISI
Cover ....................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 2
C. Tujuan..................................................................................... 2
D. Manfaat .................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar Kehamilan
1. Definisi Kehamilan....................................................................... 4
2. Tanda-tanda Kehamilan ............................................................... 4
3. Perubahan Fisik dan Psikologis Ibu Hamil TrimesterI,II dan III. 7
4. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan Trimester I, II dan III.............. 14
5. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I, II, III...................................... 18
6. Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester I, II dan III dan Cara
Mengatasinya................................................................................ 21
7. Standar Asuhan Kehamilan ( 10 T )............................................. 43
8. Pelayanan Antenatal Terintegrasi................................................. 46
B. Teori Evidence Based Medicine Pada Kehamilan Fisiologis............. 49
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 54
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehamilan merupakan proses yang alamiah dan normal. Perubahan
yang terjadi pada wanita hamil bersifat fisiologis, bukan patologis. Walau
tidak dipungkiri dalam beberapa kasus mungkin dapat terjadi komplikasi
sejak awal karena kondisi tertentu atau komplikasi tersebut terjadi
kemudian. Ibu hamil juga perlu merasakan adanya tanda-tanda bahaya
kehamilan. Apabila tanda-tanda bahaya dalam kehamilan ini tidak
dilaporkan atau terdeteksi, dapat mengancam jiwanya (Megalina, 2020).
Laporan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2017 menyajikan tentang gangguan atau komplikasi kehamilan yang
dialami oleh wanita 15-49 tahun yang memiliki kelahiran hidup terakhir
dalam 5 tahun sebelum survey. 8 dari 10 (81%) wanita tidak mengalami
selama hamil. Diantara wanita yang mengalami komplikasi kehamilan,
5% mengalami perdarahan berlebihan, masing-masing 3% mengalami
muntah terus-menerus dan bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit
kepala yang disertai dengan kejang, serta masing-masing 2% mengalami
mulas sebelum 9 bulan dan ketuban pecah dini. 8% wanita mengalami
keluhan kehamilan lainnya, diantaranya demam tinggi, kejang dan
pingsan, anemia serta hipertensi (Megalina, 2020).
Dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu, pemerintah bertanggung
jawab agar setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas, mulai sejak hamil, persalinan, perawatan pasca persalinan
(nifas) serta kesehatan bayi baru lahir. Kualitas pelayanan kesehatan ibu
hamil (antenatal care) yang diperoleh ibu hamil akan mempengaruhi
kesehatan ibu beserta janinnya, bayi yang akan dilahirkan serta kesehatan
ibu nifas. Pelayanan antenatal care(ANC) diharapkan dapat mendeteksi
adanya faktor risiko, serta pencegahan dan penanganan komplikasi
(Dharmayanti et all, 2019)
1
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil dalam laporan pendahuluan ini yaitu
Bagaimana landasan teori pada kehamilan fisiologis?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang landasan teori dan evidence midwifery
terbaru tentang kehamilan fisiologis
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui tentang definisi kehamilan
b) Mengetahui tentang tanda-tanda kehamilan
c) Mengetahui tentang perubahan fisik dan psikologis ibu hamil
trimester I, II dan III
d) Mengetahui tentang tanda bahaya dalam kehamilan trimester I, II
dan III
e) Mengetahui tentang kebutuhan ibu hamil trimester I, II, III
f) Mengetahui tentang ketidaknyamanan pada kehamilan trimester I,
II dan III dan cara mengatasinya
3
D. Manfaat
Dengan disusunnya laporan pendahuluan ini mahasiswa profesi
mendapatkan tambahan pengetahuan perkembangan ilmu kebidanan
terbaru tentang kehamilan fisiologis. Mahasiswa profesi dapat menerapkan
ilmu yang telah dipelajari tentang kehamilan fisiolgis pada lahan praktik
berupa pelayanan, pemberian edukasi, pencegahan komplikasi, dan
pemberian solusi terhadap klien dengan kasus kehamilan fisiologis.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Tanda-tanda Kehamilan
Tanda dan Gejala Kehamilan diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu :
a. Tanda dan gejala kehamilan pasti
4
5
Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari Rasa letih dan
mengantuk umum dirasakan pada 3 atau 4 bulan pertama
kehamilan. Hal ini diakibatkan oleh perubahan hormone dan kerja
ginjal, jantung serta paru-paru yang semakin keras untuk ibu dan
janin. Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah anemia, gizi
buruk, masalah emosi dan terlalu banyak bekerja.
Sakit kepala Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang
serta depresi yang disebabkan oleh perubahan hormone tubuh saat
hamil. Meningkatnya pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu
hamil pusing setiap ganti posisi.
Ibu sering berkemih Tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama dan 1
hingga 2 bulan terakhir kehamilan. Kemungkinan penyebab lain
tanda ini adalah stress, infeksi, diabetes, ataupun infeksi saluran
kemih.
Sambelit Sambelit dapat disebabkan oleh meningkatnya hormone
progesterone. Selain mengendurkan otot Rahim, hormone itu juga
mengendurkan otot dinding usus, sehingga memperlambat gerakan
usus agar penyerapan nutrisi janin lebih sempurna.
Sering meludah Sering meludah atau hipersalivasi disebabkan oleh
perubahan kadar esterogen.
Temperature basal tubuh naik Temperature basal adalah suhu yang
diambil dari mulut saat bangun pagi. Temperature ini sedikit
meningkat setelah ovulasi dan akan turun ketika mengalami haid.
Ngidam Tidak suka atau tidak ingin makanan tertentu merupakan
ciri khas ibu hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormone.
Perut ibu membesar Setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya
perut ibu tampak cukup besar sehingga terlihat dari luar.
Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah ibu mengalami
kanker atau pertumbuhan lain di dalam tubuhnya
7
5) Sistem Perkemihan
Aliran plasma renal meningkat 30% dan laju fitrasi glomerulus
meningkat (30 sampai dengan 50%) pada awal kehamilan
mengakibatkan poliuri. Usia kehamian 12 minggu pembesaran
uterus menyebabkan penekanan pada vesika urinaria menyebabkan
peningkatan frekuensi miksi yang fisiologis. Kehamilan trimester II
kandung kencing tertarik ke atas pelvik dan uretra memanjang.
Kehamilan trimester III kandung kencing menjadi organ abdomen
dan tertekan oleh pembesaran uterus serta penurunan kepala
sehingga menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil.
6) Sistem Integumen
Peningkatan esterogen meningkatkan deposit lemak sehingga kulit
dan lemak subkutan menjadi tebal. Hiperpigmentasi pada puting
dan aerola aksila dan garis tengah perut serta pada pipi, hidung, dan
dahi disebabkan oleh peningkatan Melanophore Stimulating
Hormone. Keringat berlebihan selama hami karena peningkatan
laju metabolisme basal dan suplai darah ke kulit.
7) Metabolisme Basal
Metabolisme rate (BMR) umumnya meningkat 15 sampai dengan
20% terutama pada trimester III. Peningkatan BMR menunjukkan
peningkatan pemakaian oksigen karena beban kerja jantung yang
meningkat. Vasodilatasi perifer dan peningkatan aktivitas kalenjer
keringat membantu mengeluarkan kelebihan panas akibat
peningkatan BMR selama hamil.Ibu hamil normal menyerap 20%
zat besi yang masuk. Teh, kopi, tembakau dapat mengurangi
penyerapan zat besi, sedangkan sayuran dan vitamin C
meningkatkan penyerapan zat besi.
8) Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh
Penambahan berat badan yang diharapkan selama kehamilan
bervariasi antara satu ibu dengan lainnya. Faktor utama yang
menjadi pertimbangan untuk rekomendasikan kenaikan berat badan
11
janin tidur maka gerakannya akan melemah dan janin harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Pada trimester III, gerakan
janin sudah bisa dirasakan ibu dan total gerakan janin pada trimester
III mencapai 20 kali perhari. Keadaan berbahaya yang bisa
mengancam keselamatan janin dalam kandungan yaitu bila
gerakannya kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam. Hal ini bisa
merupakan pertanda adanya gawat janin.
e. Bengkak
Bengkak pada kaki, tangan, atau wajah juga tak boleh disepelekan.
Bengkak yang terjadi pada ibu hamil bisa disebabkan oleh
permasalahan tekanan darah yang terjadi di tubuhnya. Apalagi jika hal
ini terjadi disertai dengan sakit kepala atau kejang. Oedema adalah
penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan
tubuh, biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan yang
berlebihan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema
merupakan salah satu tanda trias adanya preeklamsi. Kenaikan berat
badan ½ kg setiap minggu dalam kehamilan masih dapat dianggap
normal, tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu
diwaspadai, karena dapat menimbulkan preeklamsi.
f. Demam
Ibu hamil yang menderita demam > 38° C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah dan dapat membahayakan kandungan.
Banyak yang menganggap demam atau panas tinggi yang terjadi
mungkin hanya disebabkan penyakit lain seperti flu atau kelelahan.
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan 16 yaitu
masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil
yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala suatu
penyakit.
g. Air ketuban pecah sebelum waktunya
Ketuban pecah sebelum waktunya atau ketuban pecah dini adalah
ketuban yang pecah sebelum ada pembukaan pada servik. Bila
17
Asam Folat, selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan
asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang
dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari.
Zat besi, untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal,
diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30
mg/hari terutama setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan
anemia pemberian zat besi per minggu cukup adekuat.
b. Perawatan payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga
dapat segera berfungsi dengan baik. Pengurutan payudara untuk
mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus laktiferus,
sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan
yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi
kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika.
Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat
mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang
mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan
menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara
menegang, sensitif, dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya gunakan
penopang payudara yang sesuai brassiere.
c. Perawatan gigi
Dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan, yaitu
pada trimester pertama dan ketiga. Pada trimester pertama terkait
dengan hiperemesis dan ptialisme (produksi liur yang berlebihan)
sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga. Sementara itu,
pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk
pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh
yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu
menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap
terjadinya carries dan gingivitis.
d. Kebersihan tubuh dan pakaian
19
pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang
dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Purwaseh et al, 2019)
jus buah) atau minum susu sebelum tidur atau pada saat bangun
tidur dapat mencegah hipoglikemi. Upayakan mengurangi diet
lemak, diet tinggi lemak dapat memperparah mual muntah, hindari
makanan yang digoreng. Saat bangun pagi atau sore hari secara
perlahan bangun dari tempat tidur, dan hindari gerakan mendadak.
2) Sering BAK
Ibu hamil trimester I seringmengalami keluhan sering Buang Air
Kecil (BAK). Apabila sering BAK ini terjadi pada malam hari akan
mengganggu tidur sehingga ibu hamil tidak dapat tidur dengan
nyenyak, sebentar – sebentar terbangun karena merasa ingin BAK.
Faktor Penyebab :
Uterus membesar sehingga menekan kandung kemih.
Ekskresi sodium (Natrium) yang meningkat.
Perubahan fisiologis ginjal sehingga produksi urine meningkat.
Cara meringankan atau mencegah, upayakan untuk tidak menahan
BAK, kosongkan kandung kencing pada saat terasa ingin BAK.
Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga keseimbangan
hidrasi. Apabila BAK pada malam hari tidak mengganggu tidur
maka tidak dianjurkan mengurangi minum dimalam hari. Ibu hamil
dianjurkan untuk membatasi minum yang mengandung
diuretiksepertiteh, kopi, cola dengan coffeine. Saat tidur posisi
berbaring miring kekiri dengan kaki ditinggikan adalah lebih baik.
Ibu hamil harus secara rutin membersihkan dan mengeringkan alat
kelamin setiap selesai BAK untuk mencegah infeksi saluran kemih.
3) Gatal Dan Kaku Pada Jari.
Faktor penyebab :
Penyebab gatal–gatal ini belum diketahui secara pasti,
kemungkinan penyebabnya adalah hypersensitive terhadap
antigen placenta.
22
7) Keputihan / Leukorrea.
Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang
lebih banyak sehingga membuat perasaan tidak nyaman karena
celana dalam sering menjadi basah sehingga harus sering ganti
celana dalam. Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu hamil
trimester pertama, kedua maupun ketiga. Penyebab utama adalah
meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu hamil trimester I
dapat menimbulkan produksi lendir servix meningkat.Pada ibu
hamil terjadi hyperplasia pada mukosa vagina.
Cara meringankan dan mencegah :
Jaga kebersihan dengan mandi setiap hari.
Bersihan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB atau
BAK
Membersihkan alat kelamin (cebok) dari arah depan ke
belakang.
Ganti celana dalam apabila basah.
Pakai celana dalam yang terbuat dari katun sehingga menyerap
keringat dan mebuat sirkulasi udara yang baik.
Tidak dianjurkan memakai semprot atau douch.
8) Keringat Bertambah.
Ibu hamil seringkali mengeluh kepanasan, mengeluarkan keringat
yang banyak. Keringat yang banyak menyebabkan rasa tidak
nyaman, kadang – kadang mengganggu tidur sehingga ibu hamil
merasa lelah karena kurang istirahat. Faktor penyebab :
Karena perubahan hormone pada kehamilan sehingga
meningkatkan aktifitas kelenjar keringat.
Aktifitas kelenjar sebasea ( kelenjar minyak) dan folikel rambut
meningkat.
Penambahan Berat Badan dan meningkatnya metabolism pada
ibu hamil.
25
c. Tentukan nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas) Untuk mendeteksi
ibu hamil berisiko keurang energi kronis (KEK) yaitu dengan ukuran
lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm karena berisiko melahirkan
bayi berat badan lahir rendah.
d. Ukur tinggi fundus uteri Pengukuran menggunakan pita pengukur
yang dilakukan setelah kehamilan 24 minggu. Pengukuran tinggi
fundus uteri untuk mendeteksi pertumuhan janin sesuai atau tidak
dengan kehamilan.
e. Tentukan presentasi janin dan deyut jantung janin (DJJ) Penilaian DJJ
dilakukan pada akhir trimester satu untuk mendeteksi kegawatan janin
bila DJJ kurang dari 160 kali/menit.
f. Skrining status imunisasi tetanus toksoid (TT) dan diberikan imunisasi
tetanus bila diperlukan. Pemberian imunisasi TT untuk mencegah
terjadinya tetanus neonatorum dan dilakukan sesuai dengan status ibu
hamil saat ini.
g. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari kehamilan Setiap ibu hamil
harus mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
untuk mencegah terjadinya anemia gizi besi.
h. Tes laboraturium (rutin dan khusus) Pemeriksaan tersebut melipusi
golongan darah, kadar hemoglobin darah/hb, protein dalam urine,
kadar gula darah.
i. Tata laksana kasus Setiap ibu hamil yang mengalami kelainan harus
ditangani sesuai standar dan kewenangan tenaga kesehatan.
j. Temu wicara/konseling Konseling yang diberikan meliputi kesehatan
ibu, perilaku hidup bersih dan sehat termasuk pentingnya istirahat,
peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan,
tanda bahaya pada kehamilan, hubungan seks selama kehamilan,
persalinan dan nifas, asupan gizi seimbang, pemberian asi eksklusif
dan KB pasca persalinan (Kemenkes, RI 2020)
BB janin, air ketuban, dan penimbunan cairan yang sering terjadi pada
ibu hamil, sehingga pertambahan BB ibu hamil tidak cukup akurat
untuk menilai status gizinya. Adapun penanganan KEK pada ibu
hamil adalah dengan pemberian PMT.
c. Pencegahan dan Pengobatan IMS (Infeksi Menular Seksual)/ISK
(Infeksi Saluran Kemih) dalam Kehamilan : melakukan skrining
dengan anamnesa terarah dan pemeriksaan fisik dan penunjang bila
tersedia, terapi ibu, terapi partner, terapi BBL dan KIE pada infeksi
berulang.
d. Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK) : skrining dengan pemeriksaan Lab
dan rapid test, terapi ibu, terapi partner, terapi BBL dan KIE pada
infeksi berulang.
e. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi (PMTCT) : mencegah
penularan HIV pada WUS, mencegah KTD pada ibu yang HIV(+),
PMTCT, pemberian dukungan psikologis pada keluarga yang HIV(+).
f. Pencegahan Malaria dalam Kehamilan (PMDK) : melakukan KIE
tentang kesehatan lingkungan, repellent (obat nyamuk) dan tanaman
repellent, pemberian kelambu berinsektisida di daerah endemis,
skrining darah malaria di daerah endemis dan diulang jika
memperlihatkan tanda gejala malaria, dan terapi kina.
g. Peningkatan Intelegensia Janin pada Kehamilan (Brain Booster) :
masih dalam pembahasan, dimulai pada usia kehamilan >20 minggu,
pemberian ADIK (Asam folat, DHA, Iodium, dan Kalsium) pada ibu
hamil, dan stimulasi auditorik janin.
h. Penatalaksanaan TB dalam ANC (TB-ANC) : Program DOTS
(Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy) tanpa
Strepsomycin selama 6 – 8 bulan. Program DOTS adalah dengan
pemberian obat-obatan TBC yang terdiri dari : Isoniasid (INH),
Rifamficin, Pirasinamid (untuk BTA), Etambutol (jika resisten
terhadap INH) dan Streptomycin (dapat menembus barier placenta dan
merusak saraf pendengaran janin).
45
Rendah (BBLR), bayi lahir premature atau bahkan bayi lahir mati. Pada
saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi,
dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya,
makanan yang berlebih dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang
berlebihan, bayi besar, dan dapat pula terjadi preeklamsi (keracunan
kehamilan). Nutrisi layak mendapatkan perhatian khusus selama
kehamilan dan menyusui karena kebutuhan nutrisi yang tinggi dan peran
penting gizi bagi janin dan bayi (Retnaningtyas et al, 2022).
Nutrisi ibu selama kehamilan dan menyusui penting karena jumlah
nutrisi penting yang tidak memadai dapat mempengaruhi ibu dan anak.
Selama kehamilan, perkembangan jaringan ibu, pertumbuhan janin, dan
produksi ASI meningkatkan kebutuhan nutrisi. Organisasi nasional dan
internasional yang berbeda menganjurkan peningkatan pola makan,
seperti mengikuti pola diet Mediterania, yang ditandai dengan kandungan
tinggi buah-buahan, sayuran, minyak zaitun, kacang-kacangan, produk
susu, dan kacang-kacangan, dan merekomendasikan asupan minimal
daging merah, lemak hewani, gula, dan garam. Beberapa studi
observasional dan intervensi menggarisbawahi peran diet Mediterania
dalam mencegah diabetes mellitus tipe 2, sindrom metabolik, dan
obesitas pada orang dewas. Diet Mediterania juga telah dikaitkan dengan
penurunan risiko persalinan prematur, diabetes gestasional, berat lahir
yang lebih tinggi, dan perkembangan obesitas pada anak-anak. Oleh
karena itu, langkah-langkah yang mempromosikan nutrisi sehat selama
kehamilan sangat penting, dengan mempertimbangkan bahwa pola diet
ibu dapat dikaitkan dengan faktor sosial-ekonomi, budaya dan gaya
hidup (Jardi et al, 2019).
Salah satu alternatif untuk mengatasi mual muntah dalam kehamilan
secara non farmakologis adalah dengan menggunakan aromaterapi. Beberapa
jenis minyak essensial dapat digunakan sebagai aromaterapi, antara lain
peppermint, spearmint, lemon dan jahe. Aromaterapi lemon adalah minyak
essensial yang dihasilkan dari ekstrak kulit jeruk (Citrus Lemon) yang sering
50
Petraglia et al pada wanita hamil dengan kondisi fisik yang sehat dan
aktivitas sehari - hari yang padat menunjukan bahwa tingkat stres tidak
berkaitan dengan peningkatan kadar kortisol maternal dan korelasi
kedua hal ini tidak menetap. Kadar kortisol hanya akan meningkat
maupun menurun sesuai dengan siklus diurnalnya, hal ini menyebabkan
pola diurnal sehari – hari menjadi indikator penting dalam manajemen
stres antenatal.(Jidan, et al. 2022)
Gangguan psikologi berupa kecemasan dan depresi sering kali
menyebabkan ketegangan dan mengganggu pola tidur, Kecemasan
tersebut berhubungan dengan kesiapan persalinan, proses perawatan
dan penyembuhan yang akan dihadapi (Rinata and Andayani, 2018).
Salah satu terapi non farmakologis yang diberikan untuk mengurangi
ketidaknyamanan trimester III yaitu terapi pijat ibu hamil. Terapi pijat
dapat menstimulasi syaraf dan otot sehingga mengalami relaksasi.
Relaksasi otot dan syarat menstimulasi peningkatan hormon endorphine
dan menurunkan hormone adrenalin sehingga dapat mengurangi nyeri,
membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kecemasan
(Resmaniasih, K, 2018)
Pregnancy Massage merupakan teknik pemijatan dengan cara
lembut dan halus pada bagian tertentu untuk membuat ibu merasa lebih
segar dan nyaman. Tujuan utama terapi pemijatan ibu hamil adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin. Manfaat teknik pijat
ibu hamil selama TM III antara lain; menurunkan intensitas nyeri
punggung, meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kecemasan/
stres serta dapat membuat ibu merasa bahagia.(Maryani, Amalia, and
Nurmalita Sari 2020)
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Rahmaini Fitri, Lazuar Dani Rose Alamanda, dan Idam Lestari Harefa,
2020. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Jahe Terhadap Penurunan Mual
Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I. Jurnal Ilmu Keperawatan
(2020) 8:1 ISSN: 2338-6371, e-ISSN 2550-018X
58
59
Medforth, J. et al. (2013) Kebidanan Oxford dari Bidan untuk Bidan. Jakarta:
EGC. 486/jurnal_kebidanan.v10i1.92