Anda di halaman 1dari 76

PROPOSAL

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN


KETIDAKNYAMANAN NYERI PUNGGUNG DI PBM “NS” KOTA
BENGKULU

DISUSUN OLEH :

LAURA NURINDAH SARI


NIM : P05140119073

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHETAN BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIPLOMA III
2022
PROPOSAL
LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN


KETIDAKNYAMANAN NYERI PUNGGUNG DI PBM “NS” KOTA
BENGKULU TAHUN 2022

Laporan Tugas Akhir Ini Diajukan Sebagai


Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Ahli Madya Kebidanan

Disusun Oleh:
LAURA NURINDAH SARI
NIM: P0 5140119073

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHETAN BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIPLOMA III
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Tugas Akhir atas :

Nama : Laura Nurindah Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Kembang Seri, 07 – Maret - 2001

NIM : P05140119073

Judul Proposal LTA : Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III

dengan Ketidaknyamanan Nyeri Punggung di BPM

“NS” Kota Bengkulu 2022

Kami setuju untuk diseminarkan dihadapan tim penguji pada tanggal :

Februari 2022

Bengkulu, 2022

Pembimbing

Ratna Dewi, SKM., MPH

NIP.197810142001122001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan kasih

sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Propposal Laporan Tugas

Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III Dengan

Ketidaknyamanan Nyeri Punggung” di BPM “NS” Kota Bengkulu Tahun 2022.

Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, terutama kepada:

1. Ibu Eliana, SKM, MPH selaku Direktur Poltekkes kemenkes Bengkulu yang

telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan di

program studi Diploma III Kebidanan Bengkulu.

2. Ibu Yuniarti, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Bengkulu yang telah memberikan fasilitas dan arahan.

3. Ibu Ratna Dewi, SKM, MPH selaku Ketua Program Studi Diploma III Jurusan

Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu dan selaku Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran ditengah-tengah

kesibukannya untuk membimbing, mengarahkan, dan memberimotivasi, serta

masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan masukan dalam

menyelesaikan Proposal Laporan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Rialike Burhan, SST.M.Keb selaku Ketua Penguji yang telah menguji

penulis dalam menyelesakaikan Proposal Laporan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Elly Wahyuni, SST.M.Pd selaku Penguji 1 yang telah menguji penulis

dalam menyelesaikan Proposal Laporan Tugas Akhir ini.

iii
6. Ayah, ibu, cici dan nonie Serta keluarga saya tercinta yang selalu memberikan

doa, dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal

Laporan Tugas Akhir ini.

7. Teman-teman Seven terima kasih karena selalu menyadarkan dan memberi

semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Laporan Tugas

Akhir ini.

8. Keluarga Asuhku terutama untuk Kak Amel, kak Yayan dan Rosa terima

kasih telah memberikan semangat, dukungan sehingga penulis bisa

menyelesaikan Proposal Laporan Tugas Akhir ini.

9. Teman-teman mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu Jurusaan Kebidanan

yang banyak memberikan bantuan baik moril maupun materil

10. Untuk Aplikasi social Media terutama tiktok terima kasih telah menghibur

saya di kala saya lelah dan tidak bersemangat membuat Proposal Laporan

Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam

penulisan dan penyusunan Proposal Laporan Tugas Akhir ini dan masih jauh dari

kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

demi kesempurnaan Proposal Laporan Tugas Akhir ini di masa yang akan datang.

Bengkulu, Februari 2022

Laura Nurindah Sari

NIM. P05140119073

iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR............................................................................... vi
DAFTAR BAGAN................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
D. Manfaat Penulisan ........................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Teori Kehamilan..................................................... 9
B. Konsep Dasar Teori Nyeri Punggung............................................ 24
C. Konsep Dasar Senam Hamil.......................................................... 32
D. Antenatal Care (ANC) .................................................................. 37
E. Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan........................................ 40
F. Kerangka Konseptual..................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain ...................................................................................... 47
B. Tempat dan Waktu......................................................................... 48
C. Subyek ...................................................................................... 48
D. Instrumen Pengumpulan Data........................................................ 48
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 48
F. Alat dan Bahan.............................................................................. 48
G. Etika Penelitian.............................................................................. 49
H. Jadwal Kegiatan............................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Intensitas Nyeri ............................................................................. 29

vi
DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman
2.1 Kerangka Pikir............................................................................. 46

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Organisasi penelitian
2. Format pengkajian varney
3. SOP Senam hamil
4. Lembar bimbingan

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan proses alami dan normal dalam kehidupan

wanita pada masa reproduksi. Wanita hamil mengalami perubahan-perubahan

fisik maupun psikis untuk mempersiapakan pertumbuhan janin, masa

persalinan dan juga menyusui. Keadaan perubahan yang terjadi dapat

menimbulkan gangguan hambatan dan ketidaknyamanan dalam kehamilan.

(Astuti dan Sulastri, 2019).

Rasa tidak nyaman pada wanita hamil disebabkan oleh perubahan

hormonal yang meliputi ketidaknyamanan pada trimester 1 berupa nyeri

payudara, sering kencing, mengidam makanan, kelelahan, keputihan, pusing,

mual dan muntah. Ketidaknyaman trimester 2 berupa sulit BAB, wasir, perut

kembung, serta ketidaknyaman trimester 3 berupa sulit tidur, nyeri punggung,

kram kaki, varises, edema kaki dan tangan (Putri, V. R., Rahmiati, L., &

Andrianie, K., 2018).

Nyeri punggung merupakan masalah kesehatan yang nyata berdasarkan

world health organization atau WHO (2018) menyebutkan bahwa nyeri

punggung diperkirakan terjadi pada setengah dari wanita hamil di dunia dan

(8%) diantaranya mengalami kecacatan yang cukup parah. Data untuk

penderita nyeri punggung di Indonesia belum diketahui secara pasti, namun

diperkirakan (70%) ibu hamil mengalami nyeri punggung yang terjadi akibat

perubahan otot punggung.


2

Menurut Wulandari dan Andryani (2018) sebanyak 30% dari sakit

punggung selama kehamilan disebabkan ketidakberesan pada kondisi tulang

belakang yang terjadi sebelumnya. Nyeri punggung terjadi seiring dengan

membesarnya rahim dengan adanya pertumbuhan janin titik berat tubuh lebih

condong ke depan sehingga ibu hamil harus menyesuaikan posisinya untuk

mempertahankan keseimbangan, akibatnya tubuh akan berusaha menarik

bagian punggung agar lebih ke belakang, tulang punggung bagian bawah pun

lebih melengkung (lordosis) serta otot-otot tulang belakang memendek. Hal

ini menyebabkan ketegangan pada otot-otot dan ligamen punggung sehingga

menimbulkan sakit pada punggung dan sering dirasakan diakhir kehamilan

(Tarsikah dan Silfiana, 2017).

Keparahan nyeri punggung bagian bawah biasanya meningkat pada

wanita yang sebelumnya mengalami nyeri punggung, paritas dan

kegemukan. Masalah nyeri punggung akan memburuk jika otot-otot abdomen

pada wanita lemah sehingga gagal menopang uterus atau rahim yang

membesar. Kelemahan otot abdomen lebih umum terjadi pada wanita grand

multipara yang tidak melakukan latihan. Para wanita primigravida biasanya

memiliki otot abdomen yang sangat baik karena otot tersebut belum pernah

mengalami peregangan sebelumnya (Febrianti, V.E 2021).

Ibu hamil yang mengalami nyeri punggung akan kesulitan dalam

menjalankan aktifitasnya seperti berdiri setelah duduk, berpindah dari tempat

tidur, duduk terlalu lama, berdiri terlalu lama, maupun mengangkat dan

memindahkan benda-benda sekitar. Kondisi lebih parah terjadi ketika nyeri


3

sampai menyebar ke daerah pelvis dan lumbal yang menyebabkan kesulitan

berjalan sehingga memerlukan kruk ataupun alat bantu lainnya (Richard,

2017). Dampak lain yang akan timbul jika nyeri punggung yang tidak segera

diatasi akan menyebabkan nyeri punggung jangka panjang, meningkatkan

kecenderungan nyeri punggung pascapartum dan nyeri punggung kronis yang

akan lebih sulit untuk diobati atau disembuhkan (Setiobudi, 2015).

Penatalaksanaan nyeri punggung pada kehamilan bervariatif seperti

penatalaksanaan farmakologi maupun non farmakologi. Secara farmakologi,

nyeri punggung dapat diberikan obat analgetik seperti paracetamol, NSAID,

dan ibuprofen, sedangkan non farmakologi, dapat diberikan senam hamil,

tehnik relaksasi, distraksi, kompres hangat, kompres dingin, dan pemijatan

(Yuspina, dkk, 2018).

Senam hamil merupakan salah satu cara untuk mengurangi nyeri

punggung, karena dalam gerakan senam hamil dapat memperkuat otot perut.

Senam hamil perlu dilakukan untuk mempertahankan tonus otot abdomen

yang baik. Selama melakukan senam hamil, lebih banyak endorphin

diproduksi di dalam tubuh yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat

menciptakan perasaan nyaman (Anggeriani, 2018). Dalam penelitian

Hamdiah, (2020) menyatakan bahwa adanya pengaruh setelah melakukan

senam hamil terhadap nyeri punggung pada ibu hamil dikarenakan senam

hamil berfokus dalam pengutan otot punggung dan panggul dasar dapat

menurunkan nyeri pada punggung selama kehamilan. Senam hamil dilakukan

sebanyak 3 sampai 5 kali dalam seminggu dengan durasi 30-60 menit


4

(Septiani, 2021). Senam hamil merupakan salah satu wewenang bidan dalam

memberikan asuhan kehamilan. Selain itu adapun wewenang bidan selain

senam hamil yaitu memebrikan imunisasi TT, pemberian suplemen dan

vitamin, menentukan starus gizi ibu hamil, dll (Kepmenkes RI, 2020).

Ketidaknyamanan yang dirasakan pada ibu hamil ini bisa dicegah dan

diminimalisir dengan rutin melakukan kunjungan antenatal care (ANC).

ANC merupakan suatu pelayanan yang bersifat preventif care untuk

mencegah suatu masalah yang kurang baik pada ibu atau janin (Ningsih,

2020). Kunjungan ANC harus memenuhi frekuensi minimal di tiap trimester,

yaitu minimal satu kali pada trimester pertama dan trimester kedua serta

minimal dua kali pada trimester ketiga. Standar waktu tersebut dianjurkan

untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa deteksi

dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.

Dalam melaksanakan pelayanan ANC ada 10 setandar yang harus dilakukan

yang dikenal dengan 10T (Kemenkes RI, 2021). Keberhasilan pelayanan

ANC dapat dilihat dari cakupan K4 atau persentase kunjungan ke empat ibu

pada trimester ke III kehamilannya (Tassi et al., 2021).

Pada profil Kesehatan Indonesia memperlihatkan bahwa data cakupan

K4 di Indonesia selama periode 3 tahun terakhir dari tahun 2019 sebesar 88%,

tahun 2020 sebesar 88,5% dan tahun 2021 sebesar 84,6% (Kemenkes RI,

2021). Pada profil kesehatan provinsi Bengkulu cakupan kunjungan ibu hamil

K4 di Provinsi Bengkulu pada tahun 2019 sebesar 87,49%, tahun 2020

sebesar 86,6%, dan tahun 2021 sebesar 88,85%. Berdasarkan data profil
5

kesehatan kota Bengkulu cakupan K4 di kota Bengkulu pada tahun 2020

sebesar 83,1% dan pada tahun 2021 sebesar 89,9%.

Di kota Bengkulu terdapat 20 puskesmas dimana cakupan ibu hamil

yang melakukan kunjungan K4 tertinggi yaitu pada Puskesmas Telaga Dewa

dengan 686 ibu hamil (94,8%) dan cakupan ibu hamil yang melakukan

kunjungan K4 terendah yaitu di Puskesmas Bentiring yaitu 92 ibu hamil

(82,9%).

Sebelumnya penulis sudah melakukan survey awal di PMB “NS” di

wilayah kerja Puskesmas Bentiring pada Januari tahun 2022 terhitung 17 ibu

hamil trimester III dan dengan paritas kehamilan ke 2–3. Yaitu dari 17 ibu

hamil tersebut terdapat 14 orang (77%) mempunyai keluhan nyeri punggung

dan mengatakan tidak teratur melakukan senam hamil bahkan tidak

melakukan senaam hamil sama sekali.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, masih banyak ibu hamil pada

trimester III yang mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan seperti

nyeri pada punggung bagian bawah, mudah lelah dan susah tidur. Maka dari

itu, peneliti tertarik untuk melakukan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Trimester III Dengan Nyeri Punggung di PBM “NS” kota Bengkulu tahun

2022”, sehingga ibu hamil dapat dideteksi komplikasi pada kehamilannya.


6

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalahan dalam

penelitian ini adalah masih tingginya keluhan ibu hamil yang mengalami

Nyeri Punggung di PMB “NS”. Maka rumusan masalahnya adalah

“Bagaimanakah Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III Dengan

Nyeri Punggung di PBM “NS” kota Bengkulu tahun 2022?”

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III di PMB

“NS“ Kota Bengkulu dengan menggunakan management Varney dan

catatan perkembangan menggunakan SOAP.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui data subjektif dan objektif pada ibu hamil trimester III di

PMB “NS“ Kota Bengkulu tahun 2022.

b. Mengetahui interpretasi data (diagnosa, masalah, dan kebutuhan) pada

ibu hamil trimester III di PMB “NS“ Kota Bengkulu tahun 2022.

c. Mengetahui diagnosa/masalah potensial pada ibu hamil trimester III di

PMB “NS“ Kota Bengkulu tahun 2022.

d. Mengetahui kebutuhan segera pada ibu hamil trimester III di PMB

“NS“ Kota Bengkulu tahun 2022.

e. Mengetahui rencana tindakan kebidanan pada ibu hamil trimester III

di PMB “NS“ Kota Bengkulu tahun 2022.


7

f. Mengetahui tindakan kebidanan pada ibu hamil trimester III di PMB

“NS“ Kota Bengkulu tahun 2022.

g. Mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III di PMB

“NS“ Kota Bengkulu tahun 2022.

h. Mengetahui kesenjangan antara teori dan kasus

D. MANFAAT PENULISAN

1. Manfaat Teoritis

Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan

informasi bagi perkembangan ilmu kebidanan khususnya dalam pemberian

asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi masyarakat

Manfaat hasil penelitian ini bagi tenaga kesehatan yaitu untuk

mempertahankan pelayanan yang sudah maksimal dan dapat

meningkatkan pelayanan kebidanan pada pasien secara komprehensif,

sehingga pasien merasa puas dan senang atas pelayanan yang

diberikan dan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam

bidang kebidanan khususnya pada ibu hamil trimester III.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Manfaat hasil penelitian bagi institusi yaitu dapat menambah

informasi bagi mahasiswa serta menjadi bahan referensi, masukan dan

bahan pembanding yang dapat dijadikan dasar pemikiran mengenai

pendokumentasian kebidanan khususnya mahasiswa Kebidanan


8

Poltekkes Kemenkes Bengkulu mengenai kehamilan khususnya

tentang ibu hamil trimester III.

c. Bagi masyarakat

Manfaat bagi masyarakat yaitu asuhan ini diharapkan nantinya

dapat memberikan informasi dan menambah wawasan masyarakat

terutama tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III dan

diharapkan ibu dapat melewati masa hamil tanpa terjadi komplikasi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori

1. Kehamilan Trimester III

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis.

Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah

mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan

seseorang pria yang organ reproduksinya sehat, sangat besar

kemungkinannya terjadi kehamilan (Fatimah dan Nuryaningsih, 2017).

Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari

saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan

menurut kalender internasional (Syaiful dan Fatmawati, 2019).

Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40

mingu dimana merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan

kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada

kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai periode penantian

(Lombogia, 2017).
10

b. Perubahan Adaptasi Fisiologis pada Trimester III

1) System Reproduksi

a) Uterus

Ukuran pada kehamilan cukup bulan adalah 30x25x20

cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Berat uterus naik

secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada akhir kehamilan

(40 minggu) (Krisnadi, S. R., & Pribadi, A., 2019).

b) Serviks uteri

Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak

(soft) yang disebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal

membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Oleh

karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya

menjadi livid yang disebut tanda Chadwick. (Krisnadi, S. R.,

& Pribadi, A., 2019).

c) Vulva Vagina

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang

merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu

persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa,

mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos.

Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi dimana sekresi

akan berwarna keputihan, menebal dan PH antara 3,5-6 yang

merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laknat


11

glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari

lactobacillus acidophilus (Wiknjosastro, 2016).

2) Payudara

Selama kehamilan payudara mengalami pertumbuhan

tambah membesar, tegang, dan berat. Hiperpigmentasi pada puting

susu dan areola bila di peras akan keluar air susu (kolostrum)

berwarna kuning. Perkembangan payudara ini terjadi karna

pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen, progesteron, dan

somatomamotropin (Krisnadi, S. R., & Pribadi, A., 2019).

3) System kardiovaskuler

Uterus yang mengalami pembesaran akan meningkatnkan

aliran darah sekitar 20 kali lipat(Septiani, 2021) ( Pratiwi, A.M., &

Fatimah, 2018).

4) System urinaria

Ibu hamil pada masa akhir kehamilan sering mengeluhkan

peningkatan frekuensi buang air kecil (kencing). Pada masa ini,

kepala janin mulai turun ke panggul sehingga menekan kandung

kemih yang menyebabkan sering buang air kecil. Akan tetapi,

urinary akan menjadi lancar akibat terjadinya hemodelusi ( Pratiwi,

A.M., & Fatimah, 2018).

5) System Gastrointestinal

Nafsu makan pada akhir kehamilan akan meningkat dan

sekresi usus berkurang. Usus besar bergeser ke arah lateral atas dan
12

posterior, sehingga aktivitas peristaltik menurun yang

mengakibatkan bising usus menghilang dan konstipasi umumnya

akan terjadi (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful & Fatmawati,

2019).

6) System pernapasan

Keluhan sesak napas yang dirasakan ibu hamil pada

trimester III juga masih terjadi. Ibu hamil merasa kesulitn bernapas

karena usus-usus tertekan oleh uterus kearah diafragma ( Pratiwi,

A.M., & Fatimah, 2018).

7) System Muskuloskletal

Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam

kehamilan mengubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi sehingga

menyebabkan rasa cepat lelah dan sakit pada punggung (Krisnadi,

S. R., & Pribadi, A., 2019).

8) Indeks Massa Tubuh

Pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status

gizi selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan.

Penilaian BB/TB sebelum hamil dilakukan dengan pengukuran

indeks massa tubuh yaitu :

BB
IMT =
TB2

Kategori IMT Reomendasi (KG)


Kurus < 19,8 12,5 - 18
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
13

Overweight 26 -29 7 – 11,5


Obesitas >29 ≥7
Tabel 2.1 rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan
IMT

Kenaikan berat badan pada ibu hamil trimester III adalah

5,5 kg dimulai dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan yakni

11-12,5 kg (Krisnadi, S. R., & Pribadi, A., 2019).

c. Perubahan Psikologis Trimester III

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan

waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu

kelahiran bayinya, Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul

kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya

aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan

berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima

selama hamil. Pada trimester inilah ibu sangat memerlukan keterangan

dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan. Meningkatnya

kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan (Tyastuti, A.,

& Wahyuningsih, H. P., 2016).

d. Kebutuhan Ibu Trimester III

1) Kebutuhan nutrisi ibu hamil

Menurut Yulizawati, dkk (2017), kebutuhan nutrisi pada

ibu hamil meliputi :

a) Karbohidrat
14

Merupakan sumber utama dalam makanan sehari hari.

Sebenarnya tidak ada rekomendasi tetap mengenai asupan

minimal karbohidrat bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Namun

bila di US dan Kanada rekomendasi asupan karbohidrat bagi

ibu hamil sebesar 175 gram per hari dan bagi ibu menyusui

sebesar 210 gram per hari.

b) Protein

Pada trimester II dan III sebanyak 60 gram per hari.

Protein pada kehamilan berguna untuk membantu sintesis

jaringan maternal dan pertumbuhan janin.

c) Lemak

Rekomendasi intake lemak dalam masa kehamilan

sebesar 20- 35 % dari total energi keseluruhan. Lemak

membantu penyerapan larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan

K. pada trimester III janin dapat membuat asam lemak sendiri

yang berguna untuk menaikkan berat badan saat lahir nanti.

d) Air

Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain itu juga

bisa minum jus buah, air susu, teh dan makanan berkuah. Air

sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu

tubuh, melarutkan dan mengatur proses metabolisme zat-zat

gizi serta mempertahankan volume darah yang meningkat

selama kehamilan. Mencukupi kebutuhan air juga akan


15

menghindari resiko sembelit dan infeksi saluran kemih karena

buang air besar akan lancar.

2) Kebutuhan Oksigen

Pada saat kehamilan, kebutuhan oksigen meningkat sekitar 15-

20%. Sekitar dari setengah peningkatan ini disebabkan oleh Rahim

dan isinya. Sisanya disebabkan oleh peningkatan kerja ginjal dan

jantung, penambahan yang lebih kecil adalah akibat otot

pernafasan dan payudara.

3) Kebutuhan Personal Hygiene

Pada masa kehamilan kebersihan diri harus dijaga sebaik

mungkin agar Ibu hamil bisa terhindar dari kondisi yang tidak

diinginkan, diantaranya pada ibu hamil dianjurkan untuk mandi

sedikitnya 2 kali sehari, hal ini dikarenakan ibu hamil lebih banyak

mengeluarkan keringat khususnya pada lipatan kulit (ketiak, bawah

payudara, dan pada daerah genetalia.

4) Kebutuhan Eliminasi

Eliminasi pada trimester III, frekuensi BAK meningkat karena

penurunan kepala ke PAP (Pintu Atas Panggul), BAB sering

obstipasi (Sembelit) karena hormon progesteron meningkat

sehingga menyebabkan konstipasi. Pencegahan yang dapat

dilakukan untuk mengatasi hal ini, yaitu dengan mengonsumsi

makanan tinggi serat dan banyak minum air putih.

5) Kebutuhan Istirahat
16

Ibu hamil harus mengurangi semua kegiatan yang

melelahkan. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan

tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan

bayinya. Durasi tidur yang baik bagi ibu hamil adalah + 8 jam pada

malam hari, dan ±1 jam pada siang hari.

6) Kebutuhan Seksual

Pada trimester ketiga minat akan seksual menurun karena

libido menurun. Hal ini disebabkan karena rasa nyaman sudah jauh

berkurang, seperti nyeri punggung, tubuh bertambah berat dan

nafas lebih sesak.

e. Ketidaknyamanan Trimester III

Ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III menurut Pratiwi

dan Fatimah, 2019 yaitu :

1) Sering buang air kecil

Peningkatan frekuensi buang air kecil ini disebabkan karena

tertekannya kandung kemih oleh janin. Rasa ingin buang air kecil

ini cenderung tidak bisa ditahan, oleh sebab itu ibu hamil bisa lebih

mengatur frekuensi minum di malam hari, mengurangi konsumsi

teh dan kopi.

Cara mengatasinya

a) Latihan kegel

b) Ibu hamil disarankan tidak minum saat 2-3 jam sebelum tidur
17

c) Kosongkan kandung kemih sesaat sebelum tidur. Namun agar

kebutuhan air pada ibu hamil tetap terpenuhi, sebaiknya minum

lebih banyak di siang hari.

2) Sesak napas

Disebabkan oleh pembesaran rahim yang menekan daerah

dada. Dapat diatasi dengan senam hamil (latihan pernafasan),

pegang kedua tangan diatas kepala yang akan memberi ruang

bernafas yang lebih luas.

Cara mengatasinya

a) Bantu cara mengatur pernapasan

b) Posisi berbaring dengan semifowler

c) Latihan napas melalui senam hamil

d) Tidur dengan bantal yang tinggi

e) Hindari makan terlalu banyak

3) Insomnia (sulit tidur)

Insomnia pada ibu hamil ini biasanya dapat terjadi mulai

pada pertengahan masa kehamilan sampai akhir kehamilan. dapat

disebabkan oleh perubahan fisik yaitu pembesaran uterus. Di

samping itu insomnia dapat juga disebabkan perubahan psikologis

misalnya perasaan takut, gelisah atau khawatir karena menghadapi

kelahiran.
18

Cara mengatasinya :

a) Lakukan relaksasi napas dalam

b) Pijat punggung

c) Topang bagian tubuh dengan bantal

d) Minum air hangat

4) Kram pada kaki

Kram pada kaki biasanya timbul pada ibu hamil mulai

kehamilan 24 minggu. Faktor penyebab belum pasti, namun ada

beberapa kemungkinan diantaranya adalah kadar kalsium dalam

darah rendah, uterus membesar sehingga menekan pembuluh darah

pelvic, keletihan dan sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah

kurang.

Cara meringankan atau mencegah :

a) Penuhi asupan kasium yang cukup ( susu, sayuran berwarna

hijau gelap).

b) Olahraga secara teratur.

c) Jaga kaki selalu dalam keadaan hangat.

d) Mandi air hangat sebelum tidur.

e) Meluruskan kaki dan lutut ( dorsofleksi).

f) Duduk dengan meluruskan kaki, tarik jari kaki kearah lutut.

g) Pijat otot – otot yang kram.

h) Rendam kaki yang kram dalam air hangat atau gunakan bantal

pemanas.
19

5) Edema Ekstremitas bawah

Edema fisiologis pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi

vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstermitas bawah.

Gangguan ini terjadi karena penumpukan cairan dijaringan. Hal ini

ditambah dengan penekanan pembuluh darah besar di perut sebelah

kanan (vena kava) oleh uterus yang membesar, sehingga darah

yang kembali ke jantung berkurang dan menumpuk di tungkai

bawah. Penekanan ini terjadi saat ibu berbaring terlentang atau

miring ke kanan. Oleh karena itu, ibu hamil trimester III disarankan

untuk berbarik kearah kiri

Cara mengatasi :

a) Meningkatkan periode istirahat dan berbaring pada posisi

miring kiri

b) Meninggikan kaki apabila duduk serta memakai stoking

c) Meningkatkan asupan protein

d) Menurunkan asupan karbohidrat karena dapat meretensi

cairan di jaringan

e) Menganjurkan untuk minum 6-8 gelas cairan sehari untuk

membantu diuresis natural

f) Menganjurkan ibu untuk cukup berolahraga dan sebisa

mungkin jangan berlama-lama dalam sikap statis atau berdiam

diri dalam posisi yang sama


20

6) Varises

Varises biasanya menjadi lebih jelas terlihat seiring dengan

usia kehamilan, peningkatan berat badan, dan lama waktu yang

dihabiskan dalam posisi berdiri. Tekanan femoralis makin

meningkat seiring dengan tuanya kehamilan.

Cara mengatasinya :

a) Hindari menggunakan pakaian ketat

b) Hindari berdiri lama

c) Sediakan waktu istirahat untuk mengelevasi kaki secara teratur

d) Lakukan latihan ringan dan berjalan secara teratur

menggunakan bantalan karet

e) Lakukan latihan kegel untuk mengurangi varises vulva

atau haemoroid untuk meningkatkan sirkulasi

f) Lakukan mandi hangat yang menenangkan (Hutahaean,

2013).

7) Hemoroid

Hemoroid merupakan pelebaran vena dari anus.

Hemoroid dapat bertambah besar ketika kehamilan karena

adanya kongesti darah dalam rongga panggul. Relaksasi dari

otot halus pada bowel, memperbesar konstipasi dan

tertahannya gumpalan.
21

Cara mengatasinya :

a) Hindari konstipasi

b) Beri rendaman hangat/dingin pada anus

c) Bila mungkin gunakan jari untuk memasukkan kembali

hemoroid ke dalam anus dengan pelan-pelan

d) Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah defekasi

e) Usahakan BAB yang teratur

f) Ajarkan ibu tidur dengan posisi knee chest selama 15 menit

g) Ajarkan latihan kegel untuk menguatkan perineum dan

mencegah hemoroid

8) Konstipasi

Konstipasi disebabkan karena pengerasan feses yang terjadi

akibat penurunan kecepatan kerja peristaltik karena progesterone

yang menimbulkan efek relaksasi, pergeseran usus akibat

pertumbuhan uterus atau suplemasi zat besi dan akivitas fisik yang

kurang

Cara mengatasinya :

a) Asupan cairan yang adekuat, yakni minum air minimal 8

gelas/ hari (ukuran gelas minum)

b) Istirahat cukup

c) Minum air hangat saat bangkit dari tempat tidur untuk

menstimulasi peristaltik

d) Makan-makanan berserat dan mengandung sarat alami


22

e) Miliki pola defikasi yang baik dan teratur

f) Lakukan latihan secara umum, berjalan setiap hari, pertahankan

postur tubuh yang baik, mekanisme tubuh yang baik, latihan

kontraksi otot abdomen bagian bawah secara teratur.

f. Tanda bahaya Trimester III

1) Sakit Kepala yang Hebat

Sakit kepala menunjukan kemungkinan masalah yang serius

adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan hanya

beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat, ibu

mungkin merasakan bahwa pengelihatannya menjadi kabur dan

berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala

preeklamsia.

2) Masalah penglihatan

Akibat pengaruh hormonal, ketajaman pengelihatan ibu bisa

berubah selama kehamilan. Masalah visual yang

mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah

perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau

berbayang. Perubahan pengelihatan ini mungkin disertai dengan

sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan tanda

preeklamsia.

3) Keluar cairan pervaginam

Ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum

persalinan berlangsung yang disebabkan karna berkurangnya


23

kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intra uterin atau

oleh kedua factor tersebut juga karena adanya infeksi yang berasal

dari vagina dan servik dan penilainnya ditentukan adanya cairan

divagina.

4) Bengkak pada muka dan tangan

Hampir separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yag

normal pada kaki biasanya muncul pada sore hari dan biasanya

akan hilang setelah istirahat atau meningkatakn kaki. Bengkak bisa

menunjukan adanya masalah serius bisa muncul pada muka dan

tangan hilang setelah beristirahat disertai dengan keluhan fisik lain.

Ini bisa juga merupakan tanda anemia, gagal jantung, atau pre

eklamsi.

5) Bayi kurang bergerak

Ibu mulai merasakan gerakan janin selama bulan ke-5 atau

ke-6. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3

jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau

beristirahat dan bila makan dan minum dengan baik.

6) Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan

tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukan masalah

yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri yang hebat,

menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat.


24

B. NYERI PUNGGUNG

1. Pengertian

Nyeri merupakan masalah yang sangat sering terjadi pada

kehamilan khususnya pada trimester III kehamilan. Fenomena nyeri saat

ini telah menjadi masalah kompleks yang didefinisikan oleh

international society for the study of pain sebagai “pengalaman sensorik

dan emosi yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik

actual maupun potensial”. Nyeri menyebabkan ketakukan dan kecemasan

sehingga dapat meningkatkan stress dan perubahan fisiologis yang dratis

selama kehamilan. Nyeri dan kecemasan bekerja secara sinergis, yang

saling memperburuk satu sama lain (Carvalho, 2017).

Nyeri punggung yang terjadi pada kehamilan trimester III seiring

dengan membesarnya rahim dengan adanya partumbuhan janin titik berat

tubuh lebih condong ke depan sehingga ibu hamil harus menyesuaikan

posisinya untuk mempertahankan keseimbangan, akibatnya tubuh akan

berusaha menarik bagian punggung agar lebih ke belakang, tulang

punggung bagian bawah pun lebih melengkung (lordosis) serta otot otot

tulang belakang memendek (Mafikasari dan Kartikasari, 2015).

Nyeri punggung merupakan nyeri yang terjadi pada area

lumbosacral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat intensitasnya

seiring dengan pertambahan usia kehamilan karena pergeseran pusat

gravitasi dan perubahan postur tubuh. Nyeri punggung ditandai dengan

gejala nyeri atau perasaan yang tidak enak di daerah tulang punggung
25

sehingga dapat mengganggu aktivitas ibu hamil (Widatiningsih dan

Dewi, 2017).

2. Etiologi

Faktor penyebab nyeri punggung ini meliputi, penambahan berat

badan, pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan postur,

pengaruh hormon relaksin terhadap ligamen, riwayat nyeri punggung

terdahulu, paritas dan aktivitas.

3. Patofisiologi

Struktur spesifik dalam sistem saraf terlibat dalam mengubah

stimulus menjadi sensasi nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan

persepsi nyeri disebut sebagai sistem nosiseptif. Sensitifitas dari

komponen sistem 10 nosiseptif dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor

dan berbeda diantara individu. Reseptor nyeri (nosiseptor) merupakan

jaras multi arah yang kompleks. Serabut saraf ini bercabang sangat dekat

dengan asalnya pada kulit dan mengirimkan cabangnya ke pembuluh

darah lokal, sel-sel mast, folikel rambut dan kelenjar keringat. Stimuli

serabut ini mengakibatkan pelepasan histamin dari sel-sel mast dan

mengakibatkan vasodilatasi (Wiarto, 2017).

Serabut kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang

lebih jauh dan berhubungan dengan rantai simpatis paravertebra sistem

saraf dan dengan organ internal yang lebih besar. Sejumlah substansi

yang dapat meningkatkan transmisi atau persepsi nyeri meliputi histamin,

bradikinin, asetilkolin dan substansi Prostaglandin dimana zat tersebut


26

yang dapat meningkatkan efek yang menimbulkan nyeri dari bradikinin

(Wiarto, 2017).

Substansi lain dalam tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor

terhadap transmisi nyeri adalah endorfin dan enkefalin yang ditemukan

dalam konsentrasi yang kuat dalam sistem saraf pusat. Kornu dorsalis

dari medulla spinalis merupakan tempat memproses sensori, dimana agar

nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada sistem assenden harus

diaktifkan. Aktivasi terjadi sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang

terletak dalam kulit dan organ internal. Proses nyeri terjadi karena

adanya interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi nyeri (Pravikasari,

2014).

Patofisiologi pada sensasi nyeri punggung bawah dalam hal ini

kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik

yang tersusun atas banyak unit vertebra dan unit diskus intervertebra

yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai ligamen

dan otot paravertebralis. Konstruksi punggung yang unik tersebut

memungkinkan fleksibilitas sementara disisi lain tetap dapat memberikan

perlindungan yang maksimal terhadap sum-sum tulang belakang

(Wiarto, 2017).

Obesitas, masalah postur, masalah struktur dan peregangan

berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung

bawah Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika

usia bertambah tua. Pada orang muda, diskus terutama tersusun atas
27

fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi

fibrokartilago yang padat dan tak teratur (Pravikasari, 2014).

Degenerasi diskus intervertebra merupakan penyebab nyeri

punggung biasa. Diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S6, menderita

stress paling berat dan perubahan degenerasi terberat.Penonjolan diskus

atau kerusakan sendi dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf

ketika keluar dari kanalis spinalis, yang mengakibatkan nyeri yang

menyebar sepanjang saraf tersebut (Setiobudi, 2016).

4. Pencegahan

Menurut Syaiful dan Fatmawati (2019) Nyeri punggung dapat

dicegah dengan :

a. Massage daerah pinggang dan punggung

b. Hindari sepatu hak tinggi

c. Gunakan bantal sewaktu tidur untuk meluruskan punggung

d. Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengangkat apapun.

e. Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan

kaki yang lain saat menekukkan kaki, sehingga terdapat jarak

yang cukup saat bangkit dari posisi setengah jongkok.

5. Penanganan nyeri punggung

Menurut Yuspina (2018) untuk meringankan nyeri punggung

bawah yang sering dirasakan oleh ibu hamil dapat dilakukan beberapa

hal, antara lain :


28

a. Metode Farmakologi

Cara farmakologi adalah dengan pemberian obat-obatan analgesic

seperti paracetamol, NSAID, dan ibuprofen. Namun, jika dikonsumsi

berlebihan dan secara terus menerus, akan menyebabkan gangguan

pada pertumbuhan janin.

b. Metode NonFarmakologi

1) Berolahraga/senam

Olahraga secara rutin akan membuat tubuh lentur dan nyaman,

selain menunjang sirkulasi darah. Hal ini tentu sangat berguna

bagi ibu hamil yang sering dilanda stres. Sedang untuk latihan

yang dapat dilakukan umumnya berkisar pelemasan punggung,

otot leher, dan kekuatan kaki

2) Kompres hangat

Varney mengungkapkan bahwa meringankan nyeri punggung

pada kehamilan dapat diatasi dengan menggunakan kompres air

hangat pada punggung. Panas ini dapat memiliki efek vasodilatasi

yang dapat meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi nyeri

akibat spasme atau kekakuan otot.

3) Praktek postur yang baik

Saat janin semakin membesar, pusat gravitasi tubuh bergeser ke

depan. Hal ini menarik otot-otot dipunggung bawah yang dapat

menyebabkan sakit punggung. Busungkan pantat kebelakang,

tarik bahu, berdiri lurus dan tinggi.


29

4) Pijat

Pijat bagian tubuh belakang bawah sering dapat membantu

menghilangkan lelah dan sakit otot. Mencondongkan tubuh ke

depan disandaran kursi dan berbaring menyamping. Pasangan

anda bias dengan lembut memijat otot-otot sisi tulang belakang

atau berkonsentrasi pada punggung bawah

5) Tidur menyamping

Saat perut semakin membesar, tidur meyamping dengan salah

satu kedua lutut ditekuk. Tidur menyamping dengan bantal

ditempatkan dibawah perut juga dapat mengurangi nyeri

punggung.

6) Duduk dan berdiri dengan hati-hati

Duduk dengan kaki sedikit ditinggikan pilihlah kursi yang

mendukung atau tempatkan bantal kecil dibelakang punggung

bawah. Sering-seringlah mengubah posisi dan menghindari

berdiri untuk jangka waktu yang lama. Jika anda harus berdiri,

istirahatlah satu kaki di bangku yang lebih rendah.

6. Dampak nyeri punggung

Dampak nyeri punggung dalam masa kehamilan adalah ibu akan

mengalami gangguan tidur yang menyebabkan keletihan dan iritabilitas

serta ketidak nyamanan dalam melakukan aktivitas. Jika tidak segera

diatasi rasa nyeri punggung dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan

sehari-hari misalnya, tidur, nafsu makan, konsentrasi, interaksi dengan


30

orang lain, bekerja, keterbatasan gerak fisik dan aktivitas-aktivitas santai,

bahkan dapat menyebabkan kualitas hidup ibu hamil menjadi buruk

(Ikawati, 2018).

7. Penilaian nyeri punggung

Tidak ada cara yang tepat untuk menjelaskan seberapa berat nyeri

seseorang. Individu yang mengalami nyeri adalah sumber informasi

terbaik untuk menggambarkan nyeri yang dialami. Beberapa hal yang

harus dikaji untuk menggambarkan nyeri seseorang antara lain :

a. Intensitas nyeri

Minta individu untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal.

Misal : tidak nyeri, sedikit nyeri, nyeri sedang, nyeri berat, hebat atau

sangat nyeri, atau dengan membuat skala nyeri yang sebelumnya

bersifat kualitatif menjadi bersifat kuantitatif dengan menggunakan

skala 0-10 yang bermakna 0 = tidak nyeri 10 = nyeri sangat hebat.

b. Skala pengukuran Nyeri

Gambar 2.1 : intensitas skala nyeri


Sumber : kajian pustaka.com
31

Keterangan:

0 :Tidak nyeri

1-3 :Nyeri ringan (secara obyektif klien dapat berkomunikasi

dengan baik

4-6 :Nyeri sedang (secara obyektif klien mendesis, menyeringai,

dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya,

dapat mengikuti baik.

7-9 : Nyeri berat (secara obyektif klien terkadang tidak dapat

mengikuti sih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan

lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat

diatasi dengan alih posisi nafas panjang.

10 : Nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi

berkomunikasi).

C. SENAM HAMIL

1. Pengertian

Senam hamil merupakan suatu program latihan fisik yang sangat

penting bagi calon ibu untuk mempersiapkan saat persalinan. Senam

hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara

fisik atau mental pada persalinan cepat, aman dan spontan (Nugroho,

dkk, 2014).
32

2. Tujuan

Membuat elastisitas otot dan ligament yang ada di panggul,

memperbaiki sikap tubuh mengatur kontraksi dan relaksasi serta

mengatur teknik pernafasan.

3. Manfaat

Manfaat senam hamil menurut Wahyuni (2013) adalah mengurangi

stress selama masa kehamilan, dan pasca persalinan, meningkatkan

pertumbuhan janin, mengurangi insiden komplikasi seperti pre eklampsia

dan gestasional diabetes, memudahkan proses persalinan, mengurangi

nyeri punggung, menjaga otot-otot persendian, mempertinggi kesehatan

fisik dan psikologis, meningkatkan kualitas tidur.

4. Kontraindikasi

Ibu dengan anemia gravidarum, hyperemesis gravidarum,

kehamilan ganda, sesak nafas, tekanan darah tinggi, nyeri pubis dan

dada, tidak tahan dengan tempat panas atau lembab, molahydatidosa,

perdarahan pada kehamilan, kelainan jantung, pre eklampsia berat

(Rukiyah, 2014).

5. Durasi

Senam hamil dilakukan 3 sampai 5 kali dalam seminggu dengan durasi

selama 30-60 menit (Septiani, 2021).

6. Hal yang harus diperhatikan sebelum senam hamil

Menurut Rismalinda (2015), hal hal yang harus diperhatikan

sebelum senam hamil yaitu :


33

a. Kehamilan normal

b. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh tenaga

kesehatan

c. Latihan fisik atau olahraga dapat dimulai pada usia kehamilan 7

bulan

d. Makan yang cukup agar tenaga selalu ada

e. Tidak ada kontraindikasi melakukan senam hamil

7. Tempat senam hamil

Ada beberapa perlengkapan yang digunakan ibu hamil untuk

senam hamil, yaitu kaset, tape recorder, matras dan bantal-bantalnya,

serta untuk persiapan ruangan yaitu jauh dari keramaian atau tenang, cat

ruangan yang cerah dan dilengkapi cermin serta gambaran-gambaran

yang berhubungan dengan kehamilan, perlengkapan janin, persalinan,

menyusui, serta cukup ventilasi, serta kamar mandi (fauziah, 2012).

8. Gerakan senam hamil untuk nyeri punggung

a. Lakukan pemanasan

Jalan ditempat diserta gerakan pelan dari seluruh tubuh mulai leher

sampai ujung kaki, dilakukan selama ± 5 menit.

b. Pernafasan

Perut : Tidur terlentang, kedua tangan di atas perut dan tarik nafas

dalam lalu hembuskan melalui mulut.


34

Dada : Letakan tangan disamping dada, tarik nafas dalam seraya

merapatkan dada, lalu hembuskan nafas perlahan melalui mulut

bersamaan dengan melonggarkan dada.

c. Gerakan inti

Posisi tidur terlentang, kedua kaki lurus, kemudian gerakan telapak

kaki keatas dan kebawah. Putar pergelangan kaki ke arah dalam dan

luar. Angkat kaki ke arah atas secara bergantian dengan kedua tangan

diletakan ke arah samping.

d. Posisi terlentang, Kedua kaki ditekuk, letakan kedua tangan di bawah

bokong lalu angkat bokong sambil mengerutkan anus dan turunkan

secara perlahan.

e. Posisi terlentang, 1 kaki lurus, dan 1 kaki ditekukkan, kemudian

jatuhkan kaki yang ditekuk kearah yang lurus, lakukan bergantian.

Kedua tangan diselipkan dilipat paha lalu tarik ke arah atas

bersamaan dengan mengangkat kepala seraya melihat ke arah perut

(seperti posisi mengedan).

f. Posisi merangkak, tundukkan kepala ke bawah, diikuti punggung

membulat, kembali ke atas kemudian punggung diluruskan.

g. Posisi satu lengan diangkat ke atas gerakan ke bawah badan pada sisi

yang berlawanan kemudian kembali ke posisi semula. Posisi

merangkak, angkat satu kaki ke arah atas (sejajar badan) dengan lutut

ditekuk, lakukan dengan bergantian.


35

h. Duduk bersila dengan kedua tangan dibelakang kepala lalu jatuhkan

badan ke depan (semampunya) kemudian kembali ke posisi awal.

i. Duduk, telapak kaki dipertemukan, tangan memegang kaki, gerakan

paha ke arah dalam dengan tahanan pada paha bagian dalam.

j. Posisi bersila kedua tungkai terbentang lebar jatuhkan badan kearah

depan dengan kedua tangan mengulur kedepan.

k. Letakkan kursi di depan badan, kedua tangan memegang tangkai

kursi, kedua kaki diregangkan, telapak kaki menghadap keluar.

lakukan gerakan jongkok dengan posisi punggung tetap lurus.

l. Relaksasi : Tidur miring, rileks, dengan satu tangan didepan badan,

satu tangan dibelakang badan, dan kedua kaki ditekuk. Gerakan

mengkontraksikan secara maksimal otot-otot wajah. Menggenggam

tangan, menekukkan jari-jari kaki lalu rileks (bisa menggunakan

bantal). Lakukan ± 5 menit.

m. Pendinginan : Berjalan-jalan dengan Posisi tegak, Posisi kaki

berjinjjit, Telapak kaki mengenggam, Berjalan sambil menarik dan

meniup napas dengan kedua tangan diangkat keatas. Lakukan

masing-masing secara bergantian (Manuaba, 2019)

9. Efektifitas senam hamil mengatasi nyeri punggung

Senam hamil merupakan suatu bentuk latihan guna memperkuat

dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament –

ligament, serta otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses

persalinan ibu. Latihan ini berfungsi untuk memperkuat stabilitas inti


36

tubuh yang akan membantu memelihara kesehatan tulang belakang.

Mempunyai kekuatan tubuh yang baik dapat meningkatkan

keseimbangan dan kestabilan individu serta meminimalkan resiko trauma

tulang belakang ataupun jatuh pada saat hamil. Senam hamil dapat

meringankan keluhan nyeri punggung yang dirasakan oleh ibu hamil

karena didalam senam hamil terdapat gerakan yang dapat memperkuat

otot abdomen (Veronica et al., 2021). Hal ini sesuai dengan penelitian

Lilis (2019) menyatakan bahwa adanya penurunan yang signifikan antara

intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan senam hamil sehingga

senam hamil efektif dalam menurunkan intensitas nyeri punggung.

Hasil penelitian Septiani (2021) menyatakan bahwa senam hamil

Manuaba memiliki keefektifitasan yang cukup dalam menurunkan nyeri

punggung. Hal ini sesuai dengan isi senam hamil Manuaba dimana

terdapat beberapa gerakan yang melibatkan otot punggung secara

langsung sehingga dapat mengurangi nyeri punggung pada kehamilan

(Septiani, 2021).

D. ANTENATAL CARE (ANC)

1. Pengertian

Antenatal adalah memantau kemajuan kehamilan untuk

memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, meningkatkan

mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi,

mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal, mempromosikan dan


37

menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan,

nutrisi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi, mendeteksi dan

menatalaksana komlikasi medik bedah, atau obstetry selama kehamilan,

mengembangkan persiapan persalinan serta persiapan menghadapi

komplikasi, membantu menyiapkan ibu menyusui dengan dengan sukses,

menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik psikologis dan

social (Yantimala, 2020).

2. Tujuan

Menurut Miftahul (2020) kunjungan kehamilan berupaya untuk

menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan, dan

nifas dengan baik. Tujuan kunjungan ANC antara lain :

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan

sosial ibu dan bayi

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara

umum, kebidanan dan pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,

ibu maupun bayinya dengan trauma sekecil mungkin.

e. Mempersiap ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian air

susu ibu (Asi) ekslusif.


38

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

3. Jadwal pemeriksaan kehamilan

Menurut WHO untuk wanita hamil yang tidak memiliki faktor

risiko dalam kehamilannya, minimal dapat melakukan ANC sebanyak 4

kali yaitu :

a. Kunjungan pertama (K1), sebaiknya sebelum kehamilan 12 minggu

bertujuan untuk penapisan dan pengobatan anemia, perencanaan

persalinan, dan pencegahan komplikasi akibat kehamilan dan

pengobatan.

b. Kunjungan kedua dilakukan pada kehamilan mendekati 26 minggu,

bertujuan untuk pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan

pengobatannya, penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi,

dan saluran perkemihan.

c. Kunjungan ketiga dilakukan pada usia krhamilan mendekati 32

minggu, bertujuan untuk pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan

pengobatannya, penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi,

dan saluran perkemihan.

d. Kunjungan ke empat sebaiknya pada usia kehamilan anatar 36-38

minggu. Tujuannya sama dengan kunjungan II dan III, mengenali

adanya kelainan letak dan presentasi. Memantau rencana persalinan.

Dan mengenali tanda – tanda persalinan.


39

4. Standar Asuhan Pelayanan Antenatal Care

Standar asuhan pelayanan pemeriksaan kehamilan menurut Kemenkes RI

( 2020), adalah sebagai berikut:

a. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan

b. Pengukuran Tekanan Darah

c. Pengukuran lingkar lengan atas (LILA)

d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)

e. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus

toksoid sesuai status imunisasi

f. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan

g. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

h. Pelaksanaan temu wicara

i. Pelayanan tes laboratorium minimal pemeriksaan hemoglobin darah,

pemeriksaan protein urine, dan pemeriksaan golongan darah (bila

belum pernah dilakukan sebelumnya).

j. Tatalaksana kasus

E. KONSEP DASAR TEORI ASUHAN KEBIDANAN

1. Manajemen Asuhan Kebidanan Varney

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan keterampilan dalam

tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada

klien.
40

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DENGAN NYERI PUNGGUNG

DI BPM “NS” KOTA BENGKULU

TAHUN 2022

Hari/ Tanggal :………………. 2022

Waktu Pengkajian :………………. WIB

Tempat Pengkajian : BPM “NS”

Nama Pengkaji : .....................

Langkah 1 : Pengkajian

1. Subjektif

a. Identitas

Anamnesa meliputi identitas yaitu nama pasien, umur pasien 25-

35 tahun, agama, pendidikan, suku/bangsa, pekerjaan, dan alamat

pasien beserta dengan identitas suami.

b. Keluhan Utama

Ibu mengatakan hamil 28-36 minggu, dengan keluhan nyeri

punggung.

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat kesehatan sekarang : untuk mengetahui kemungkinan

ibu mengalami nyeri punggung sejak kehamilan atau

sebelumnya
41

2) Riwayat Kesehatan Lalu : untuk mengetahui kemungkinan ibu

mengalami nyeri punggung sejak kehamilan yang lalu atau

adanya riwayat nyeri punggung.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga : untuk Mengkaji ada/tidaknya

pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan ibu

dan bayinya, yaitu apabila ada penyakit keluarga yang

menyertai.

d. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

No Tgl/thn Tempat Usia Jenis penolong penyulit BBL


persalinan persalinan kehamilan persalinan
1 PBM 40 mg spontan Bidan Tidak ada 3200 g

2 Kehamilan Ini
e. Riwayat Kehamilan Sekarang

G≥2P≥1A0, HPHT/TP sesuai usia kehamilan, Umur kehamilan

28-36 minggu, tablet fe sudah diberikan, imunisasi TT sudah

diberikan, keluhan saat ini ibu mengalami ketidaknyamanan nyeri

punggung.

f. Pola Kebiasaan Sehari-hari

Meliputi aktifitas ibu sehari-hari baik itu pekerjaan yang

mengharuskan membungkuk berlebihan, sering berjalan,

mengangkat beban, berdiri terlalu lama atau duduk terlalu lama,

ibu yang menggunakan sepatu hak tinggi, memakai pakaian ketat,

posisi tidur yang kurang tepat.


42

2. Data objektif

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda Vital :

Tekanan darah : Batas Normal 90—120/ 60-90 mmHg

Pernafasan : Batas normal 16-24 x/menit

Nadi : Batas Normal 60-80 x/menit

Suhu : Batas Normal 36,5-37,50C

b. Antropometri

BB Sebelum Hamil : ..... Kg

BB Sekarang : ..... Kg

TB : ..... cm

LILA : batas normal 23,5 cm

c. Pemeriksaan Fisik

a) Muka : warna kulit pucat/tidak, ada oedema/tidak, ada

closma gravidarum/tidak.

b) Mata : Konjungtiva merah muda/pucat, sklera

putih/ikterik , fungsi penglihatan baik/tidak.

c) Leher : Ada tidaknya pembesaran vena jugularis, kelenjar

parotis dan tiroid

d) Dada : Payudara simetris, putting susu menonjol, tidak

ada nyeri tekan, hiperpigmentasi aereola dan tidak

ada benjolan. Pengeluaran kolostrum ada.


43

e) Abdomen : Ada tidaknya bekas operasi, ada tidaknya linea

dan striae, ada tidaknya ada nyeri tekan.

Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat- pertengahan pusat-

prosesus xiphodeus (px), bagian atas teraba

bulat, lunak tidak melenting (bokong).

Leopold II : Sebelah kanan/kiri perut ibu teraba bagian

keras memanjang seperti papan (punggung).

Sebelah kanan/kiri perut ibu teraba bagian

kecil-kecil janin (ekstremitas)

Leopold III : bagian bawah perut ibu teraba bagian bulat,

keras melenting (kepala)

Leopold IV : dilakukan untuk mengetahui bagian terendah

janin sudah masuk PAP atau belum.

DJJ : (+),frekuensi : normal 120-160 x/menit, teratur

Tbj : ( TFU-12) X 155 gram (kepala belum masuk

PAP)

f) Punggung : kaji apakah ada kelainan tulang belakang,

nyeri ketuk CVA

g) Genetalia : Kaji kebersihannya, ada tidaknya oedema dan

varises, ada tidaknya pembengkakan kelenjar

bartholini dan pengeluaran.

h) Anus : Ada hemoroid atau tidak.

i) Ekstremitas : Kaji kesimetrisannya, kuku pucat atau tidak,


44

adakah oedema, adakah varises atau tidak

d. Pemeriksaan penunjang

Hb : batas normal (≥11 gr%)

Protein urine : (-)

Glukosa urine : (-)

Langkah II : Interprestasi data (diagnose, masalah, dan kebutuhan)

1. Diagnosa Kebidanan

Ny L umur 27 tahun, G2P1A0, UK 28 minggu, janin tunggal hidup,

intrauterine, preskep, puka, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu

dan janin baik.

a. Data Subjektif

- Ibu mengatakan hamil anak kedua dan belum pernah keguguran

- Ibu mengatakan HPHT 12 Agustus 2021

- Ibu mengatakan hamil 7 bulan (28 minggu)

- Ibu mengatakan riwayat persalinan yang lalu normal

- Ibu mengelur nyeri pada punggung

b. Data Objektif

K/U : Kesadaran CM

TTV : -TD : 120/70 mmHg

-N : 80 x/menit

-P : 20 x/menit

-S : 36,5 °C

Palpasi :
45

Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat (26 cm), menentukan

letak bokong.

Leopold II : punggung sebelah  kanan/ kiri ibu.

Leopold III : Bagian  bawah  perut  ibu  teraba kepala.

Leopold IV : kovergen.

DJJ : 140x/menit, 

Pemeriksaan penunjang :

HB : 11gr%

Protein urin :-

Glukosa urin :-

2. Masalah

Nyeri punggung

3. Kebutuhan

a. KIE ketidaknyamanan ibu hamil TM III

b. KIE tentang tanda-tanda bahaya kehamilan TM III

c. KIE tentang Tablet Fe

d. KIE tentang kebutuhan nutrisi

e. KIE tentang kebutuhan istirahat

f. KIE tentang personal hygiene

g. KIE tentang persiapan persalinan

h. KIE tentang nyeri punggung yang dihadapi ibu

i. KIE tentang penatalaksanaan nyeri punggung

j. Pendampingan senam hamil


46

Langkah III : Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial

Tidak ada

Langkah IV : Identifikasi Kebutuhan Segera

Tidak ada

Langkah V : Intervensi Asuhan

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

2. Lakukan KIE tentang ketidaknyamanan ibu hamil TM III seperti

sering kencing, sesak nafas, susah tidur, kram pada kaki, nyeri perut

bagian bawah, nyeri punggung dan kontsipasi

3. Lakukan KIE tentang tanda-tanda bahaya kehamilan TM III seperti

keluar darah dari jalan lahir, pandangan kabur, sakit kepala hebat, serta

nyeri perut yang hebat.

4. Lekukan KIE pentingnya mengkonsumsi tablet Fe

5. Lakukan KIE tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan

6. Lakukan KIE tentang kebutuhan istirahat selama trimester III yaitu

tidur minimal 7-8 jam malam hari dan 1-2 jam pada siang hari.

7. Lakukan KIE untuk menjaga personal hygiene

8. Lakukan KIE tentang persiapan persalinan

9. Lakukan KIE tentang masalah nyeri punggung yanag dihadapi ibu

adalah hal yang fisiologis

10. Ajarkan ibu gerakan senam hamil

11. Lakukan pendampingan senam hamil

12. Anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil 3-5 kali seminggu
47

Langkah VI : Implementasi asuhan

Melakukan tindakan asuhan kebidanan sesuai intervensi

Langkah VII : Evaluasi

F. KERANGKA KONSEPTUAL

INPUT PROSES OUTPUT


48

Manajemen Asuhan Kebidanan


Ny L umur 27 tahun, G2P1A0 hamil Setelah dilakukan asuhan Kebidanan
28 minggu dengan masalah nyeri 1. Pengkajian selama 7 hari hasil yang diharapkan
punggung 2. Interprestasi data adalah :
DS : 3. Antiipasi diagnose/masalah 1. Keadaan umum ibu dan janin
- Ibu mengatakan hamil anak ke dua potensial baik
dan tidak pernah keguguran 2. TTV : 100-140 / 70-90 mmHg
4. Identifikasi Kebutuhan
- Ibu mengatakan HPHT 12 segera N: 60-90 x/mnt
Agustus 2021 5. intervensi asuhan P: 16-25 x/mnt
- Ibu mengatakan usia kehamilan 6. implementasi asuhan S: 36,5-37,5˚C
7 bulan (28 minggu) 7. evaluasi DJJ : normal
- Ibu mengatakan riwayat 8. catatan perkembangan dengan 3. Ketidaknyamanan Nyeri
persalinan yang lalu normal pendokumentasian soap punggung yang dirasakan ibu
- Ibu mengatakan mengalami hilang/berkurang
nyeri punggung. 4. Mengatasi gangguan aktifitas
DO : pada ibu hamil sehari-hari
TTV: karena nyeri punggung.
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5 C
Palpasi :
Leopold I : TFU 3 jari diatas
pusat (26 cm), menentukan letak
bokong
Leopold II : punggung sebelah
kanan
Leopold III : bagian bawah perut
ibu teraba kepala
DJJ : 140 x/menit
HB : 11 gr
Bagan. 2.I : Kerangka Pikir
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain

Metode yang digunakan dalam studi kasus asuhan kebidanan pada ibu

hamil trimester III ini adalah metode penelitian bersifat deskriptif dan jenis

penelitian deskriptif yang digunakan berupa studi penelaahan kasus (case

study). Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan

melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Peneliti mengidentifikasi

ibu hamil trimester III dengan melakukan pendekatan pada ibu hamil

trimester III tersebut kemudian melakukan kontrak rencana asuhan yang

diberikan.

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan format

asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III baik secara subjektif atau

objektif. Selanjutnya menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan dan

menentukan kebutuhan ibu hamil tersebut. Menentukan rencana asuhan yang

akan dilakukan, menginformasikan pada ibu hamil tentang rencana asuhan

tersebut. Selanjutnya melakukan rencana asuhan kebidanan secara rutin,

seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan komprehensif:

penyuluhan, dukungan, kolaborasi evaluasi dan follow up atau kunjungan

ulang untuk melihat keberhasilan asuhan yang diberikan. Evaluasi dilakukan

secara terus-menerus, asuhan didokumentasikan dengan metode Varney dan

SOAP sampai dengan tujuan dan kriteria yang telah ditentukan berhasil

dicapai.
48

B. Tempat Dan Waktu

Tempat penelitian akan dilakukan di wilayah PMB “NS” Bentiring

pada Maret sampai April 2022.

C. Subyek

Subjek dalam penelitian ini yaitu satu orang ibu hamil trimester III

G2P1A0 umur 25-30 tahun dengan usia kehamilan 28-36 minggu di PMB

“NS” Bentiring Kota Bengkulu dengan keluhan Nyeri Punggung Bagian

Bawah.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Menggunakan format dokumentasi asuhan kebidanan dengan metode

SOAP, buku KIA, dan informed consent untuk mengetahui responden

bersedia menjadi responden penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada laporan LTA ini menggunakan data primer

yang berupa data subjektif dan data objektif serta data penunjang.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara: Anamnesa, pengukuran TTV,

antropemetri, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

F. Alat dan Bahan

1. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan observasi dan

pemeriksaan fisik: tensimeter, stetoskop, timbangan berat badan,

termometer, jam, dan handscoon.


49

2. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan wawancara: Format

pengkajian data subjektif dan objektif dan pendokumentasian asuhan

kebidanan.

3. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan studi dokumentasi:

catatan medic atau status pasien, buku KIA, Alat tulis.

G. Etika Penelitian

Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Notoadmojo (2010), meliputi:

1. Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian,

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan

serta manfaat dilakukannya penelitian. Setelah diberikan kepada subyek

penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti makan mereka harus

menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian

menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya

dan penelitian terhadap subyek tersebut tidak dapat dilakukan.

2. Anomity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor atau kode pada masing-masing lembar

tersebut.
50

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subyek

penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang

akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

Jadwal Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April


1 2 3 4 1 1 1 2 3 4 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul
Perizinan dan
Pelaksanaan
Studi
Pendahuluan
Penyusunan
BAB I
Penyusunan
BAB II
Penyusunan
BAB III
Pengesahan dan
Ujian Proposal
serta Revisi
Proposal
Penyusunan
BAB IV
Penyusunan
BAB V
Penyusunan
BAB I-V
Pengesahan
Laporan
Penelitian
Ujian Laporan
Tugas Akhir
Revisi Laporan
Tugas Akhir dan
Penjilidan
Pengumpulan
Laporan Tugas
Akhir
H. Jadwal Kegiatan

Tabel 3.1 Rencana Matriks Jadwal Kegiatan


51

DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, L. (2019). Efektifitas Senam Dan Yoga. Journal of Chemical


Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Hamdiah, H., Tanuadike, T., & Sulfianti, E. (2020). Pengaruh Senam Hamil
Terhadap Nyeri Punggung Ibu Hamil Trimester III Di Klinik Etam Tahun
2019. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 3(1), 8–12.
https://doi.org/10.35473/ijm.v3i1.418

Husin, farid. (2013). Asuhan Kehamilan Bebasis Bukti. Bandung: Sagung Seto.

Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. In Kemenkes RI.

Kepmenkes RI. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan RI.

Krisnadi, S. R., & Pribadi, A. (2019). Obstetri Fisiologi : Ilmu Kesehatan


Reproduksi. Bandung: CV Pasang Seto.

Kurniasih, Uun. (2019). Pengaruh senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung Pada
Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan, Vol. 10, No 1.

Lilis, D. N. (2019). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung Bawah


Pada Ibu Hamil Trimester III The Effect Of Gymnastics on Lower Back Pain
Among Pregnant Women Trimester III. Journal Health & Science :
Gorontalo Journal Health and Science Community, 3(2), 40–45.
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/article/view/2714

Manuaba, I. (2012). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Ningsih, P. (2020). Hubungan Umur, Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga


Dengan Kunjungan Antenatal Care (Anc) (K4) Ibu Hamil Di Puskesmas
Pariaman Tahun 2018. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(1), 62.
https://doi.org/10.26751/jikk.v11i1.675

Pratiwi, A.M., & Fatimah. (2018). Patologi Kehamilan : Memahami Berbagai


Penyakit dan Komplikasi Kehamilan. yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Putri, V. R., Rahmiati, L., & Andrianie, K. (2018). Gambaran Kebiasaan Ibu
Hamil dalam Mengatasi Ketidaknyamanan Selama Kehamilan di RSUD
R.Syamsudin,SH. Jurnal Sehat Madasa.

Richard, S. D. (2017). Tehnik Effleurage Dan Kompres Hangat Efektif


Menurunkan Nyeri Punggung Ibu Hamil. STIKES RS. Baptis Kediri, 1–10.
52

Septiani, R. (2021). Efektivitas Senam Hamil Menurut Manuaba Terhadap Nyeri


Punggung Ibu Hamil Trimester Iii. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada,
10(2), 82–87. https://doi.org/10.33475/jikmh.v10i2.250

Suryani, P., Handayani, I. (2018). Senam Hamil dan Ketidaknyamanan Ibu Hamil
Trimester Ketiga. Jurnal Bidan "Midwife Journal", Volume 5 No. 01.

Tassi, W. ., Dinaga, M., & Riwu, R. . (2021). Media Kesehatan Masyarakat


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Media
Kesehatan Masyarakat. 3(2), 175–185.

Tyastuti, A., & Wahyuningsih, H. P. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan.


Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

Veronica, S. Y., Kumalasari, D., & Gustianingrum, C. (2021). Hubungan Senam


Hamil Dengan Kejadian Nyeri Punggung pada Kehamilan Trimester III.
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 6, 219–224.
https://doi.org/10.30604/jika.v6is1.790

Wiarto, G. (2017). nyeri tulang dan sendi. Yogyakarta : gosyen publishing.

Widyastuti, A., dkk. (2021). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bandung: CV. Media
Sains Indonesia.
L

N
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN
KETIDAKNYAMANAN NYERI PUNGGUNG
BENGKULU TAHUN 2022

Hari, Tanggal :
Jam :
Tempat Pengkajian :
Pengkaji :

1. Langkah I: Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Identitas
Nama Ibu : Nama Suami :
Umur : Umur :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Suku/Bangsa : Suku/Bangsa :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :

2) Alasan kunjungan

3) Keluhan Utama

4) Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang

b) Riwayat kesehatan lalu

c) Riwayat kesehatan keluarga

5) Riwayat Menstruasi
Menarche Usia :
Siklus :
Lamanya :
Banyaknya :
Teratur atau tidak :
Keluhan :

6) Riwayat Perkawinan
Status pernikahan :
Menikah ke :
Lama pernikahan :
Umur menikah :
7) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

No Tgl/thn Tempat Usia Jenis penolong penyulit anak


persalinan persalinan kehamilan persalinan kelamin BB PB

8) Riwayat kehamilan sekarang


Gravida :
HPHT :
Umur kehamilan :
ANC pertama umur kehamilan :
TP :
Keluhan saat hamil : TM I :
: TM II :
: TM III :
Kunjungan ANC :
Tablet Fe : tablet
Imunisasi TT :

9) Pola Kebiasaan Sehari-hari


a) Pola Nutrisi
(1) Makan
Frekuensi :
Porsi :
Jenis makanan :
Keluhan :
Pantangan :
(2) Minum
Frekuensi :
Jenis :
Keluhan :
b) Eliminasi
(1) BAB
Frekuensi :
Konsistensi :
Warna :
(2) BAK
Frekuensi :
Konsistensi :
Warna :
c) Kebutuhan Istirahat
(1) Tidar siang
Lama :
Keluhan :
(2) Tidur malam
Lama :
Keluhan :
d) Personal hygiene
Mandi :
Ganti pakaian :
Gosok gigi :
Keramas :
e) Aktivitas :

10) Riwayat Psikososial


Komunikasi :
Hubungan dengan keluarga :
Spiritual :
Pengambilan keputusan :
Penerimaan terhadap kehamilan :
Perasaan menghadapi persalinan :
Dukungan suami/keluarga :

b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum :
b) Kesadaran :
c) Tanda-tanda vital
TD :
Nadi :
Pernafasan :
Suhu :
2) Antropometri
a) BB sebelum hamil :
b) BB sekarang :
c) TB :
d) LILA :
3) Pemeriksaan panggul
Distansia spinarum :
Distansia kristarum :
Lingkar panggul :
4) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Kebersihan kulit kepala :
Kesehatan rambut :
Kekuatan rambut :
b) Muka
Oedema :
Warna :
Cloasma gravidarum :
c) Mata
Sklera :
Konjungtiva :
d) Mulut
Bibir :
Lidah :
Gigi :
e) Leher
Pembengkakan kel. Tyroid :
Pembengkakan kel. Parotis :
Pembesaran vena jugularis :
f) Dada
Bentuk :
Benjolan :
Papila :
Colostrum :
g) Abdomen
(1) Inspeksi
Bekas luka operasi :
Pembesaran perut :
Striae gravidarum :
Linea nigra :
(2) Palpasi
Leopold I :
Leopol II :
Leopold III :
Leopold IV :
TFU :
TBBJ :
(3) Auskultasi
DJJ :
Freuensi :
Irama :
Punctum maksimum :
h) Genetalia
Oedema :
Varises :
i) Punggung :
j) Ekstremitas
(1) Atas
Warna kuku :
Oedema :
(2) Bawah
Warna kuku :
Oedema :
Varises :
Reflek patella :
5) Pemeriksaan penunjang
a) Hb :
b) Protein urine :
c) Glukosa urine :

2. Interpretasi Data

Diagnosa :

Ds :

Do :

Masalah :

Kebutuhan :

3. Diagnosa Potensial

4. Tindakan Segera

5. Perencanaan

6. Implementasi

7. Evaluasi
Jadwal Rencana Kegiatan Permingggu Selama Studi Kasus

No Waktu Rencana Asuhan


Kunjungan
1 Hari ke-1 a. Informed Consent
b. Mengetahui tingkat nyeri punggung
menggunakan skala wong – baker pain
rating
c. Memberi dukungan emosional kepada
ibu dan memberitahu keluarga untuk
memberikan dukungan emosional
kepada ibu
d. Melakukan gerakan senam hamil
selama 30-60 menit
e. Mengkaji tingkat penurunan nyeri
punggung.
f. Menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi suplemen hamil (calc
dan tablet fe)
2 Hari ke-2 a. Informed Consent
b. Memberikan konseling tentang nutrisi
selama kehamilan
c. Mengetahui tingkat nyeri punggung
menggunakan skala wong – baker pain
rating
d. Melakukan gerakan senam hamil selama
30-60 menit
e. Mengkaji tingkat penurunan nyeri
punggung.
f. Menganjurkan ibu untuk
memeriksakan kehamilannya (ANC)
g. Memastikan ibu untuk mengkonsumsi
suplemen hamil (calc dan tablet fe)
3 Hari ke-3 a. Informed Consent
b. Memberikan konseling mengenai
persalinan
c. Mengetahui tingkat nyeri punggung
menggunakan skala wong – baker pain
rating
d. Melakukan gerakan senam hamil selama
30-40 menit
e. Mengkaji tingkat penurunan nyeri
punggung.
f. Menganjurkan ibu untuk memeriksa
gerakan janin.
g. Memastikan ibu untuk mengkonsumsi
suplemen hamil (calc dan tablet fe)
4 Hari ke-4 a. Informed Consent
b. Mengetahui tingkat nyeri punggung
menggunakan skala wong – baker pain
rating
c. Melakukan gerakan senam hamil selama
30-40 menit
d. Mengkaji tingkat penurunan nyeri
punggung.
e. Memberikan konseling mengenai tanda
bahaya trimester III
f. Memastikan ibu untuk mengkonsumsi
suplemen hamil (calc dan tablet fe)
5 Hari ke-5 a. Informed Consent
b. Mengetahui tingkat nyeri punggung
menggunakan skala wong – baker pain
rating
c. Mengajarkan orang terdekat ibu untuk
melakukan gerakan senam hamil
d. Melakukan gerakan senam hamil selama
20-30 menit
e. Mengkaji tingkat penurunan nyeri
punggung.
f. Memberikan konseling mengenai IMD
dan ASI Ekslusif
g. Memastikan ibu untuk mengkonsumsi
suplemen hamil (calc dan tablet fe)
6 Hari ke-6 a. Informed Consent
b. Mengkaji tingkat penurunan nyeri
punggung.
c. Memberikan konseling mengenai
tanda-tanda kelahiran.
d. Memastikan ibu untuk mengkonsumsi
suplemen hamil (calc dan tablet fe)
7 Hari ke-7 a. Informed Consent
b. Mengetahui tingkat nyeri punggung
menggunakan skala wong baker pain
rating
c. Mengkaji tingkat penurunan nyeri
punggung.
d. Memberikan konseling mengenai
perencanaan persalinan.
e. Memastikan ibu untuk mengkonsumsi
suplemen hamil (calc dan tablet fe)

Lampiran. Instrumen Pengukuran Skala Nyeri


Lembar Penurunan nyeri punggung Ny ’L”
Di Wilayah Kerja BPM “NS”Kota Bengkulu Tahun 2022

Hari/Tanggal :
Pukul :

Keterangan:
0 :Tidak nyeri
1-3 :Nyeri ringan (secara obyektif klien dapat berkomunikasi
dengan baik
4-6 :Nyeri sedang (secara obyektif klien mendesis, menyeringai,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya,
dapat mengikuti baik.
7-9 : Nyeri berat (secara obyektif klien terkadang tidak dapat
mengikuti sih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan
lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat
diatasi dengan alih posisi nafas panjang.
10 : Nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi).

Lampiran . Sop Senam Hamil


SOP SENAM HAMIL
SOP SENAM HAMIL

PENGERTIA Senam hamil adalah suatu latihan yang dilakukan selama kehamilan untuk
N menjaga kesehatan selama hamil dan mewujudkan persalinan yang normal.
TUJUAN Membuat elastisitas otot dan ligament yang ada di panggul, memperbaiki
sikap tubuh mengatur kontraksi dan relaksasi serta mengatur teknik
pernafasan.
MANFAAT Mengurangi stress selama masa kehamilan, dan pasca persalinan,
meningkatkan pertumbuhan janin, mengurangi insiden komplikasi seperti
pre eklampsia dan gestasional diabetes, memudahkan proses persalinan,
mengurangi nyeri punggung, menjaga otot-otot persendian, mempertinggi
kesehatan fisik dan psikologis, meningkatkan kualitas tidur.
LANGKAH- 1 Persiapan alat dan bahan
LANGKAH a. Kelengkapan alat
b. Kerapian
c. Ergonomis
2 Persiapan ruangan
a. Kebersihan
b. Kerapian
c. Kenyamanan
3 Memberitahu klien langkah yang akan dilakukan (Informed Consent)
4 Melakukan pemanasan dan perenggangan
Berjalan ditempat dengan hitungan 1 x 8
5 Berjalan ditempat dengan kedua tangan dipinggang kemudian kepala
ditundukkan kedepan dan kebelakang dengan hitungan 1 x 8
6 Berjalan ditempat dengan kedua tangan dipinggang sambil
menggerakan kepala ke kiri, kembali semula dan ke kanan dengan
hitungan 1 x 8
7 Berjalan ditempat dengan kedua tangan dipinggang sambil memutar
kepala ke arah kanan lalu balas ke arah kiri dengan hitungan 1 x 4
8 Posisi berdiri, tangan lurus kesamping badan kemudian angkat tangan
sampai menyentuh pundak, lalu putar pundak kedepan dan kebelakang
dengan hitungan 1 x 8
9 Posisi berdiri, 1 tangan memegang pinggiran meja / kursi, 1 tungkai
ditekuk kedepan badan kemudian lakukan penguluran pada otot bagian
paha depan. Lakukan bergantian dengan hitungan 1 x 8
10 Posisi berdiri, kursi didepan badan, kemudian bungkukkan badan
sampai tangan menyentuh kursi, pandangan lurus ke bawah, kemudian
angkat kepala keatas dan keposisi semula dengan hitungan 1 x 8
11 Tangan di taruh didepan perut, putar pinggul secara bergantian dari
arah kanan lalu ke arah kiri. lakukan dengan hitungan 1 x 4
12 Penafasan
Pernafasan perut:
Tidur terlentang, kedua tangan di atas perut dan tarik nafas dalam lalu
hembuskan melalui mulut. Lakukan hitungan 1 x 5
13 Pernafasan dada:
Letakan tangan disamping dada, tarik nafas dalam seraya merapatkan
dada, lalu hembuskan nafas perlahan melalui mulut bersamaan dengan
melonggarkan dada. Lakukan dengan hitungan 1 x 5
14 Gerakan Inti
Posisi tidur terlentang, kedua kaki lurus, kemudian gerakan telapak
kaki keatas dan kebawah. Lakukan dengan hitungan 1 x 8
15 Putar pergelangan kaki ke arah dalam dan luar. Lakukan dengan
hitungan 1 x 8
16 Angkat kaki ke arah atas secara bergantian dengan kedua tangan
diletakan ke arah samping. Lakukan dengan hitungan 1 x 4
17 Kedua kaki ditekuk, letakan kedua tangan di bawah bokong lalu angkat
bokong sambil mengerutkan anus dan turunkan secara perlahan.
Lakukan dengan hitungan 1 x 8
18 Posisi terlentang, 1 kaki lurus, dan 1 kaki ditekukkan, kemudian
jatuhkan kaki yang ditekuk kearah yang lurus, lakukan bergantian
dengan hitungan 1 x 4
19 Kedua tangan diselipkan dilipat paha lalu tarik ke arah atas bersamaan
dengan mengangkat kepala seraya melihat ke arah perut (seperti posisi
mengedan). Lakukan dengan hitungan 1 x 4
20 Posisi merangkak, tundukkan kepala ke bawah, diikuti punggung
membulat, kembali ke atas kemudian punggung diluruskan. Lakukan
dengan hitungan 1 x 4
21 Posisi tetap satu lengan diangkat ke atas gerakan ke bawah badan pada
sisi yang berlawanan kemudian kembali ke posisi semula. Lakukan
dengan hitungan 1 x 4
22 Posisi merangkak, angkat satu kaki ke arah atas (sejajar badan) dengan
lutut ditekuk. Lakukan dengan hitungan 1 x 4
23 Duduk bersila dengan kedua tangan dibelakang kepala lalu jatuhkan
badan ke depan (semampunya) kemudian kembali ke posisi awal.
Lakukan dengan hitungan 1 x 4
24 Duduk, telapak kaki dipertemukan, tangan memegang kaki, gerakan
paha ke arah dalam dengan tahanan pada paha bagian dalam. Lakukan
dengan hitungan 1 x 4
25 Posisi bersila kedua tungkai terbentang lebar jatuhkan badan kearah
depan dengan kedua tangan mengulur kedepan. Lakukan dengan
hitungan 1 x 4
26 Letakkan kursi di depan badan, kedua tangan memegang tangkai kursi,
kedua kaki diregangkan, telapak kaki menghadap keluar. lakukan
gerakan jongkok dengan posisi punggung tetap lurus. Lakukan dengan
hitungan 1 x 4
27 Relaksasi
Tidur miring, rileks, dengan satu tangan didepan badan, satu tangan
dibelakang badan, dan kedua kaki ditekuk. Gerakan mengkontraksikan
secara maksimal otot-otot wajah. Menggenggam tangan, menekukkan
jari-jari kaki lalu rileks (bisa menggunakan bantal). Lakukan ± 5 menit.
28 Pendinginan
Berjalan-jalan dengan:
- Posisi tegak
- Posisi kaki berjinjjit
- Telapak kaki mengenggam
- Berjalan sambil menarik dan meniup napas dengan kedua tangan
diangkat keatas
Lakukan masing-masing secara bergantian
Sumber : Manuaba: Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan, 2019.

Anda mungkin juga menyukai