Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmatNya
sehingga dapat tersusun Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Asuhan Kebidanan
ibu nifas pada Ny.U, umur 31 tahun, P3 A0 14 jam post partum di Wilayah Kerja
Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D III Kebidanan Akademi Kebidanan
Harapan Ibu Pekalongan. Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
3. Didik Eko Ristanto, S.ST, selaku kepala Puskesmas Karanganyar yang telah
Akhir.
iii
5. Ida Baroroh, S.SiT, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan Harapan Ibu
terselesaikan.
terselesaikan.
8. Segenap dosen dan staff tata usaha Akademi Kebidanan Harapan Ibu
9. Bapak dan Ibu serta keluarga tercinta, atas dukungan dan doa yang selalu
10. Teman-teman saya serta rekan mahasiswa seangkatan dan pihak-pihak yang
Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu pada kesempatan ini
Penulis
iv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN.................................................................................................................. i
PENGESAHAN................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL................................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 4
C. Tujuan.................................................................................................................... 4
D. Manfaat.................................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................. 7
A. Tinjauan Teori Medis.............................................................................................. 7
1. Konsep Dasar Masa Nifas.................................................................................7
2. Perubahan Fisiologis Masa Nifas....................................................................20
3. Gangguan Fisiologis Pada Masa Nifas...........................................................24
4. Kebutuhan Dasar Masa Nifas..........................................................................34
5. Ketidaknyamanan Masa Nifas.........................................................................62
6. Tanda Bahaya Masa Nifas..............................................................................68
B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan.......................................................................81
1. Dokumentasi Kebidanan Varney.....................................................................81
2. Dokumentasi Kebidanan SOAP.......................................................................84
C. Landasan Hukum Kewenangan Bidan.................................................................85
BAB III METODE DAN PENGUMPULAN DATA..............................................................94
A. Ruang Lingkup.................................................................................................... 94
B. Metode Memperoleh Data...................................................................................94
C. Sistematika Penulisan.......................................................................................102
BAB IV KASUS DAN PEMBAHASAN............................................................................104
A. Kasus................................................................................................................ 104
B. Pembahasan..................................................................................................... 145
BAB V PENUTUP.......................................................................................................... 170
v
A. Simpulan........................................................................................................... 170
B. Saran................................................................................................................. 177
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Kabupaten Pekalongan
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian Ibu (AKI) saat ini masih jauh dari target Tujuan Pembangunan
kelahiran hidup pada tahun 2030 (Profil Kesehatan Indonesia, 2019). World
kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari
pada tahun 2020 menjadi 4.627/100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2021
kelahiran hidup. Selama periode 2019 sampai 2021 di Provinsi Jawa Tengah
kasus kematian Ibu mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2019 sebesar
1
2
selain itu banyaknya kasus kematian ibu disebabkan oleh kasus Perdarahan,
Pekalongan kasus AKI selama periode 2019 terdapat 1 kasus kematian yang
disebabkan oleh Pre Eklamsia (PE) Preterm, pada tahun 2020 terdapat 1
kasus kematian ibu pada masa nifas yang disebabkan post sectio caesarea
atas indikasi Pre Eklamsia Berat. Sedangkan pada tahun 2021 mengalami
sebesar 99,6%, pada tahun 2020 mengalami peningkatan yaitu 100%, pada
tahun 2021 mengakami penurunan yaitu 99,3%, dari data tersebut cakupan
pelayanan pada Kunjungan Nifas (KF) dari tahun 2019, 2020, 2021 tidak
stabil (Dinkes Kabupaten Pekalongan, 2021). Cakupan KF1, KF2, KF3, dan
KF4 di Puskesmas Karanganyar pada tahun 2019 dan 2020 adalah 100%,
pada tahun 2021 cakupan KF1, KF2, KF3, dan KF4 mengalami penurunan
yaitu sebesar 93,58% yang dikarenakan ibu nifas yang berada di wilayah
memakai masker, sarung tangan, selalu cuci tangan dan melakukan jaga
TAHUN 2022”.
B. Rumusan Masalah
nifas pada Ny.U, umur 31 tahun, P3A0, 14 jam post partum di wilayah kerja
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu memahami asuhan kebidanan masa nifas pada pada Ny. U, umur
2. Tujuan khusus
dengan diperoleh dari hasil data subjektif dan objektif pada Ny. U,
Kabupaten Pekalongan.
pada Ny. U, umur 31 tahun, P3A0, 14 jam post partum post partum
D. Manfaat
1. Pasien
nifas.
2. Institusi
Menjadi referensi dan tambahan bacaan bagi adik tingkat selanjutnya dan
3. Penulis
nifas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Nifas
Tahapan masa nifas dalam buku yang ditulis oleh (Putri dan Ni’matul,
1) Puerperium Dini
2) Puerperium Intermedial
minggu.
3) Remot Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
7
8
mempunyai komplikasi.
________________________________________________________
Sumber : Andina (2018)
10
e. Laktasi
Menyusui merupakan proses alamiah yang cukup kompleks.
1) Persiapan Menyusui
dilakukan. Ibu yang menyiapkan menyusui sejak dini akan lebih siap
bimbingan persiapan
12
b) Pegang areola disisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk.
2) Pijat Oksitosin
mensekresikan oksitosin.
a) Manfaat pijat oksitosin bagi ibu nifas dan ibu menyusui, adalah
sebagai berikut:
13
implantasi
(1) Meja
(2) Kursi
3) ASI Ekslusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap
terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama
6 bulan pertama.
(bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku
lagi.
bayi baru lahir serta memberikan asuhan pada ibu nifas dan
(2) Kepala dan leher harus berada pada satu garis lurus.
kepala dan leher jangan terpilin karena hal ini juga akan
mengisap-menelan-bernapas.
2016).
2012).
WHO
bayi secara langsung. Akan tetapi, tidak semua ibu memiliki waktu
ibu bekerja.
dunia. Cara ini tidak memerlukan alat khusus, listrik, dan biaya
yang hilang atau tertinggal di rumah. Selain itu, cara perah ASI
dan jari telunjuk pada sisi yang lain, lalu daerah kalang
(5) Daerah kalang payudara di perah dengan ibu jari dan jari
pada semua sisi, agar yakin bahwa ASI telah diperah dari
dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin, atau dapat pula
(Putri dan Ni’matul, 2021), sistem tubuh ibu nifas akan kembali
lain:
1) Uterus
2) Lochea
keluarnya:
a) Lochea rubra
Lochea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa
b) Lochea sanguinolenta
c) Lochea serosa
d) Lochea alba
1) Vagina
2) Perubahan perineum
hamil.
Pada masa nifas, tanda-tanda vital yang harus dikaji antara lain:
1) Suhu badan
tinggi 0,5° dibanding dengan suhu normal. Dalam 1 hari (24 jam)
Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi karena ada
infeksi.
2) Nadi
e) Tekanan darah
postpartum.
f) Pernapasan
keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal,
tanda syok.
proses ikatan.
Blues/Baby Blues)
beberapa hari pertama atau dalam jangka waktu satu minggu pasca
persalinan dan cenderung lebih buruk pada hari ketiga dan keempat
bayinya.
masih dirawat di rumah sakit atau klinik bersalin, tetapi juga bisa
oksidase atau enzim non adrenalin yaitu suatu enzim otak yang
keluarga lain.
dan jarum. Ada dugaan bahwa semakin besar trauma fisik yang
baik dengan suami atau mertua, KDRT, dan jenis kelamin bayi
gejala baby blues ini dengan membantu perawatan diri ibu dan
(Herawati, 2012)
Persalinan)
bayinya.
hormon dan pola tidur dapat berperan dalam terjadinya dan sebagai
dimiliki
bayinya
selanjutnya
dan menyusui)
a) Primipara
kehamilan
33
per 1000 dari ibu yang baru melahirkan, biasanya terjadi dalam 3
ada perbaikan 95% dari ibu dalam 2 sampai 3 bulan. Berikut ini
labil
lain:
a. Nutrisi
nifas
liter/ hari.
______________________________________________________
Sumber: Diah Widyatun (2012)
Kebutuhan kalori untuk ibu menyusui selama satu hari
porsi makan pagi, siang, sore dan selingan. Ibu sebaiknya tidak
benar matang, mengolah daging dan ikan lebih baik dikukus atau
c. Ambulasi
faktor antara lain mobiliasi jangan dilakukan terlalu cepat sebab bisa
dengan benar dan tepat. Tidak Cuma itu, sistem sirkulasi di dalam
membebani jantung.
d. Eliminasi
a) Ibu nifas harus sudah bisa BAK spontan dalam enam jam,
sakit.
b) Bila lebih dari tiga hari belum BAB bisa diberikan obat
laksantia.
regulasi BAB.
dianjurkan.
d. Higiene
infeksi.
didinginkan.
otot. Tidak perlu terkejut bila tidak merasakan apa pun saat
43
minggu.
2) Memandikan Bayi
c) Mencegah infeksi
e. Istirahat
dilakukan dengan tidur siang selama 1-2 jam dan tidur malam
selama 8 jam. Jika ibu mengalami kesulitan tidur di malam hari dan
malam hari. Hal ini akan mengubah pola istirahat ibu. Oleh karena
itu, ibu dianjurkan istirahat (tidur) saat bayi sedang tidur. Ibu
5. Seksualitas
Diskusikan hal ini sejak mulai hamil dan diulang pada postpartum
terjadi pada kurang lebih 9 minggu pada ibu tidak menyusui dan
kurang lebih 30-36 minggu atau 4-18 bulan pada ibu yang menyusui
semula.
bermesraan.
mencegah kehamilan).
6. Keluarga Berencana
1) Untuk ibu
terlalu pendek.
47
4) Untuk ayah
untuk keluarganya
48
kontrasepsi.
dan umur bayi kurang dari 6 bulan. Metode ini efektif sampai 6
(Hanafi, 2014).
persalinan)
b) Keterbatasan:
kondisi sosial
b) Keterbatasan
sama
(4) Bila lupa saru pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
dermatitis/jerawat
3) Suntikan
pembekuan darah
kehamilan ektopik
panggul
b) Keterbatasan:
suntikan berikutnya.
4) Kontrasepsi Implan
(sampai 5 tahun).
pencabutan
b) Keterbatasan:
hipermenores
berat badan
kehamilan)
b) Keterbatasan:
7. Senam Nifas
agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah
(Norma, 2018).
boleh berjalan.
adalah :
kandungan
melahirkan
dan persalinan
Senam ini dilakukan pada saat sang ibu benar benar pulih dan
tidak ada komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas. Ibu yang
disaat lapar, ibu tidak akan mempunyai tenaga dan lemas. Senam
secara terukur. Senam nifas ini dapat dilakukan pada semua ibu
nifas bahkan pada ibu yang tidak terbiasa berolah raga karena
menit penuh. Frekuensi nadi yang normal adalah 60-90 kali per
menit.
menginginkan.
kondisi ibu yaitu tekanan darah, suhu, pernafasan, dan nadi. Hal
tampak berat dan kelelahan. Anjurkan untuk meminum air putih jika
diperlukan.
1) Hari Pertama
2) Hari kedua :
hingga terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa kencang. Ulangi
sebanyak 8 kali.
Kedua
3) Hari ketiga :
8 kali.
4) Hari Keempat :
tangan kanan di atas perut dan lutut ditekuk. angkat kepala sampai
sebanyak 8 kali.
5) Hari kelima :
6) Hari keenam :
7) Hari ketujuh :
Ketujuh
8) Hari kedelapan
dan tahan 5-10 detik. Saat anus dikerutkan ambil nafas kemudian
sebanyak 8 kali.
9) Hari kesembilan
Kesembilan
sebanyak 8 kali.
Kesepuluh
uterus.
b. Keringat Berlebihan
dengan membuat kulit tetap bersih dan kering. Perawatan juga harus
kulit tetap bersih, kering dan menjaga hidrasi yaitu minum segelas air
c. Pembesaran payudara
produksi ASI terjadi hari ke-3 masa nifas. Payudara mulai distensi,
tegang, dan nyeri tekan saat disentuh. Kulit terasa hangat saat
payudara. Putting payudara lebih keras dan menjadi sulit bagi bayi
menyusui atau tidak. Bagi ibu yang tidak menyusui ini ditujukan
d) Penggunaan analgesic
sementara
a) Kompres hangat
66
c) Penggunaan
d. Nyeri Perineum
pada daerah yang disuplasi oleh saraf pudendus. Rasa nyeri pada
anastesi lokal pada luka bekas jahitan yang mulai habis, sehingga
menit.
perineum.
panggul.
ini.
e. Masalah Konstipasi
nifas volume darah ibu masih tinggi dan menetap sampai 10%
dalam 3 jam hingga harike-7 masa nifas (Asih, 2016). Selain itu,
f. Hemoroid
es.
itu, tiap tenaga kesehatan, ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu
a. Perdarahan Pervaginam
1) Definisi
yang sehat dan tidak anemia pun dapat mengalami akibat fatal
beberapa jam dan kondisi ini dapat tidak dikenali sampai terjadi
(Prawiroharjo, 2013).
4) Penatalaksanaan
1) Definisi
kuman yang masuk kedalam organ genital saat persalinan dan masa
38°C pada waktu air susu mulai keluar tidak perlu dikhawatirkan.
rasa lembek pada payudara begitu produksi penuh air susu mulai
73
a) Vulvitis
jahitan mudah terlepas, dan luka yang terbuka menjadi ulkus dan
infeksi.
(1) Simptomatik
b) Vaginitis
Infeksi vagina dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau
kuning putih, berbau amis. Kondisi ini dapat disertai rasa gatal
berhubungan seksual).
Selain itu juga terdapat keluhan gatal, terbakar, dan nyeri pada
area vagina dan vulva, juga rasa terbakar saat berkemih. Bisa
kewanitaan.
haid.
c) Servisitis
berikut:
76
(1) Keluar cairan dari vagina yang tidak biasa dan dalam jumlah
(3) Dispareunia.
(9) Demam.
2015).
d) Endometritis
darah menjadi rekrotis dan mengeluaran getah berbau dan terdiri atas
Pada infeksi yang lebih berat batas endometrium dapat dilampau dan
berikut:
(2) Takikardia
(6) Subinvolusi
(7) Lokhia sedikit, tidak berbau atau berbau tidak sedap, lokhia
seropurulenta
puerperium fisiologis
(Saifuddin, 2014):
antibiotik.
memadai.
banyak manfaatnya.
e) Peritonitis
infeksi berat yaitu demam tinggi atau pasien yang sepsis bisa menjadi
2016):
(4) Muntah
jadi 20 juta S setiap hari. Dapat diberikan sebagai IV atau infus pendek
81
terjadi pada setiap wanita, mastitis semata mata komplikasi pada wanita
tangan orang yang merawat ibu atau bayi, bayi, duktus laktiferus, arah
yang baik tanpa konstriksi, membersihkan hanya dengan air tanpa agen
pengering, observasi bayi setiap hari terhadap adanya infeksi kulit atau
tali pusat dan menghindari kontak dekat dengan orang yang diketahui
payudara
(4) Masase area saat menyusui untuk memfasilitasi aliran air susu
(6) Istirahat
Pada hari-hari pertama postpartum harus dijaga agar luka-luka ini tidak
dimasuki kuman-kuman dari luar. Oleh sebab itu, semua alat dan kain
sedapat mungkin.
infeksi nifas. Sudah barang tentu jenis antibiotika yang paling baik adalah
maka pengobatan perlu dimulai tanpa menunggu hasilnya. Dalam hal ini
a. Definisi
adalah suatu metode berpikir dan bertindak secara sistematis dan logis
84
2008).
a) Data Subjektif
pengetahuan ibu.
b) Data objektif
dikumpulkan.
langkah sebelumnya.
6) Langkah VI : Implementasi
bersifat sederhan, jelas, logis, dan singkat. Prinsisp dari metode SOAP ini
a. Subyektif
b. Obyektif
c. Assesment
d. Planning
87
tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektivitas
a. Pasal 19
2) Pelayanan kesehatan ibu dimana yang dimaksud pada ayat (1) meliputi
pelayanan :
c. Pasal 47
sebagai:
6) peneliti.
2) Masa laktasi
Pasal 18
memberikan:
90
Pasal 19
berikan pada masa nifas, masa menyusui dan pelayanan kesehatan ibu
diturunkan dari gambaran tugas, peran, dan fungsi Bidan. Setiap area
2) Standar 2 : Pendokumentasian
upaya pencegahan kematian pada seluruh siklus hidup tetap harus dipenuhi
komunikasi. Jika ditemui tanda bahaya pada ibu atau bayi, segera ke
fasilitas kesehatan.
b. Pelayanan ibu nifas pada masa pandemi COVID-19 & New Normal sesuai
2) Tidak ada keluhan agar menerapkan isi buku KIA, lakukan pemantauan
fasyankes
kewaspadaan COVID-19.
Konseling meliputi :
2.
COVID-19
6) Bayi yang lahir dari ibu terkonfirmasi COVID-19 dianggap sebagai PDP
9) Cuci tangan pakai sabun, jaga jarak minimal 1,5 meter, semua pasien,
10) Menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan
1) Pra Pelayanan
mandiri (ODP/PDP/COVID +)
pencegahan COVID-19
f) Memberikan KIE & Konseling: Gizi, ASI, KB, dan Protokol Kesehatan
COVID-19
3) Pasca pelayanan
A. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran studi kasus ini adalah Ny. U, umur 31 tahun, P3 A0, 14 jam post
partum.
2. Tempat
3. Waktu
Maret 2022
Metode memperoleh data dalam studi kasus ini cara memperoleh data
keadaan. Metode yang digunakan dalam kasus ini sebagai pengumpulan data
1. Data Subjektif
96
97
yang tidak dapat ditentukan oleh klien namun dapat diperoleh dari sistem
(Dermawan, 2012).
perkawinan, data spiritual, data social budaya, dan data pengetahuan ibu
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan fisik
c) Tanda Vital
(2) Nadi
(3) Suhu
darah.
(4) Pernapasan
b) Pemeriksaan dada
c) Pemeriksaan perut
tidak.
d) Pemeriksaan dermatologis
Melihat kondisi kulit dan kuku untuk mengetahui ada atau tidaknya
e) Pemeriksaan ekstremitas
maupun kaki.
b. Pemeriksaan Obstetri
1) Inspeksi
sebagai berikut :
kurang.
b) Mata :
2) Palpasi
(Dorland, 2017).
b) Payudara
pertama.
c) Abdomen
adanya pre eklamsi dan bila ada nyeri tekan, rasa panas dan
3) Auskultasi
103
terdengar suara napas yang normal, tanpa ada mengi, stridor, atau
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan darah
2) Pemeriksaan urine
itu, pemeriksaan urine juga biasanya dilakukan pada ibu nifas untuk
mendeteksi preeklamsia.
104
C. Sistematika Penulisan
Maka Proposal Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam 5 BAB. Adapun
BAB I : PENDAHULUAN
sitematika penulisan.
BAB V : PENUTUP
a. Simpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB IV
A. KASUS
I. PENGUMPULAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Kec.Karanganyar, Kab.Pekalongan
106
107
b. Riwayat kehamilan
P:3 A:0
Sp.OG
Sp.OG
Sp.OG
Imunisasi TT : TT 1
Tanggal 20-5-2021
TT
Tangg
al 5-
11-
2021
108
Keluhan TM I :
K : Letak janin
e presentasi
l bokong
I
109
Terapi : Tablet FE 60 mg
diberikan 1x1
Naseha : Kneechest
diberika sujud
K :
el
u K
h e
a n
n c
T e
M n
III g
g
110
Terapi : Tablet FE 60 mg
diberika 1x1
Nasehat yang :
diberikan Persiap
an
persali
nan
c. Riwayat Haid
6 HPL : 11-02-2022
sebelum hamil.
c. Lama Persalinan
1) Kala I : 2 jam
2) Kala II : 10 menit
4) Kala IV : 2 jam
f. Ketuban Pecah
2) Warna : Jernih
3) Bau : Khas
5. Riwayat Kesehatan
b. Kesehatan sekarang
112
malaria, TBC.
c. Kesehatan keluarga
6. Kebiasaan
mutih
miras/rokok
7. Kebutuhan Sehari-hari
buah-buahan.
Gangguan Tidak ada Tidak ada
Minum 11/2/2022
Frekuensi 7-8 gelas/hari 5 gelas (12.45 WIB)
Jenis Teh, air putih Teh, air putih
Gangguan Tidak ada Tidak ada
b. Pola Eliminasi
BAB 11/2/2022
Frekuensi 1x sehari 1x (11.40 WIB)
Warna Kuning Kuning
Konsistensi Lembek Lembek
Gangguan Tidak ada Nyeri
BAK 11/2/2022
Frekuensi 5x sehari
Warna Kuning jernih 2
Gangguan Tidak ada x
s
p
o
nt
a
n
1
1:
3
5
W
I
B
Kuning jernih
Tidak ada
c. Pola Istirahat
11/2/2022
Siang 1 jam 1 jam (12.00 WIB)
Gangguan Tidak Ada Tidak Ada
Malam 7 jam Kurang lebih 4 jam
Gangguan Tidak ada Sering terbangun
untuk menyusui
karena bayi rewel
x
(1
0.
35
W
IB
)
Ganti baju 2 x sehari
Ganti Pembalut Tidak Ada x
(1
0
5
W
IB
)
2
x
(1
1.
45
W
IB
)
f. Pola Seksual
Frekuensi 2 x seminggu Belum
115
8. Data Psikologis
keluarganya
Hukum
b. Perkawinan ke :1
makan.
mengatasinya
masa nifas
masa nifas
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : Composmentis
e. Berat badan : 69 kg
f. LILA : 27 cm
di kedua payudara
t. Ekstremitas
2. Pemeriksaan Obstetric
a. Mammae
b. Abdomen
c. Genetalia
3. Pemeriksaan Penujang
(BUKU KIA)
normal.
Data Dasar :
119
a. Data Subjektif:
keguguran.
b. Data objektif
2) Kesadaran : Composmentis
3) TD : 120/80 mmHg
4) Nadi : 80x/menit
5) Rr : 24x/menit
6) Suhu : 36°C
7) Lila : 27 cm
c. Masalah
d. Kebutuhan
benar
Tidak ada
Tidak ada
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 80 x /menit
c. S : 36°C
d. Rr : 24x/menit
g. Kontraksi : baik/keras
ibu alami merupakan hal yang normal, karena rahim yang keras
setelah melahirkan.
luka jahitan pada perineum itu adalah hal yang wajar. Cara
agar tidak terjadi infeksi pada luka, cara mencebok dari arah
a. Perdarahan berlebihan pascamelahirkan
ini perlu dicurigai jika Anda harus mengganti pembalut lebih dari
satu kali per jam. Keadaan ini juga bisa disertai dengan pusing
sebagai penanganannya.
Keluhan ini juga bisa disertai dengan nyeri pada bagian perut,
pasca melahirkan.
misalnya paru-paru.
penurunan kesadaran.
Tidak bisa buang air kecil (BAK), tidak bisa mengontrol keinginan
hari atau minggu. Namun, bila perasaan tersebut tak juga hilang,
penanganan.
Mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar, yaitu perut
ibu dan perut bayi menempel berhadapan, posisi ibu duduk dengan
memberikan ASI nya setiap bayi meminta atau setiap 2 jam apabila
payudara.
BPM
VII. EVALUASI
JAM S O A P PARAF
13- 1. Ibu mengatakan 1. Kesadaran: composmentis Ny. U umur 31 1. (Jam 10.15 WIB) ( )
02- perutnya masih mulas, 2. Keadaan umum : baik tahun P3A0 3 Memberitahu ibu hasil pemeriksaannya
2022 bekas jahitan masih 3. Tanda-Tanda Vital hari post dengan hasil:
makan dengan gizi jahitan laserasi derajat Perineum : Ada jahitan laserasi
seimbang, makan 3-4 2, keadaan luka masih derajat 2, keadaan luka masih
kali dalam sehari yaitu basah, tidak basah, tidak mengeluarkan cairan
nasi, sayur, lauk dan mengeluarkan cairan berbau abnormal dari bekas jahitan
makanan bervariasi berbau abnormal dari dan tidak ada tanda-tanda infeks.
lainnya serta minum 8- bekas jahitan dan tidak f. Mamae : ASI keluar lancar
10 gelas air putih, teh ada tanda-tanda infeks. (kolostrum) di kedua payudara
hangat dan minuman 6. Mamae : E/V : Ibu sudah mengerti dengan hasil
frekuensi BAK ibu saat payudara Menganjurkan ibu untuk menjaga personal
ini yaitu 3-4 kali dalam hygiene dengan sering ganti pakaian
129
sehari dan tidak ada pembalut sudah dirasa penuh untuk segera
istirahat 1 jam siang ibu cara cebok yang benar yaitu dari
yang dirasa yaitu ibu E/V : Ibu sudah paham dan bersedia
diri dengan mandi secara bergantian kanan dan kiri, selain itu
setiap hari sehari 2 kali ibu dapat melakukan perah ASI yang bisa
pagi dan sore, ganti dilakukan dengan 2 tehnik yaitu dengan alat
pembalut sehari 3 kali pompa ASI dan Perah ASI dengan tangan,
mengatasinya merata
f. Ulang tekan-perah-lepas-tekan-perah-
ASI perah
perawatan bayi
135
JAM S O A P PARAF
03- 1. Ibu mengatakan sudah 1. Kesadaran : composmentis Ny. U umur 31 i. (Jam 10.15 WIB) ( )
03- tidak ada keluhan perut 2. Keadaan umum : baik tahun P3A0 21 Memberitahu ibu hasil pemeriksaannya
2022 mulas, bekas jahitan 3. Tanda-Tanda Vital hari post dengan hasil:
JAM 2. Ibu mengatakan sudah b. N : 80 x /menit nifas normal b. Keadaan Umum : baik
nutrisi ibu saat ini yaitu oedem Vulva/vagina : bersih, tidak oedem
pola makan 3-4x dalam b. PPV : lochea alba PPV : lochea alba
gizi seimbang yaitu nasi, jahitan laserasi derajat 2, derajat 2, keadaan luka sudah kering,
lauk dayur dan makanan keadaan luka sudah tidak mengeluarkan cairan berbau
bervariasi lain serta kering, tidak abnormal dari bekas jahitan dan tidak
bervariasi lainnya bekas jahitan dan tidak lancar (Air Susu Matur) di kedua
dalam sehari. 6. Mammae : ASI keluar lancer E/V : Ibu sudah mengerti dengan hasil
ini yaitu 3-4 kali dalam Memastikan tidak ada tanda-tanda demam,
kali sehari dan tidak ada tanda bahaya masa nifas yang bisa muncul
hari yaitu 7 jam. diatasi dapat menjadi infeksi. Selain itu, infeksi
7. Ibu mengatakan aktifitas bisa disebabkan oleh luka bekas jahitan pada
menjaga kebersihan diri cairan dan istirahat. Manfaat dari ibu cukup
keluhan.
keadaan ibu
JAM S O A P PARAF
17- 1. Ibu mengatakan luka 1. Kesadaran : composmentis Ny. U umur 31 1. (Jam 13.10 WIB) ( )
03- bekas jahitan sudah tidak 2. Keadaan umum : baik tahun P3A0 35 Memberitahu ibu hasil pemeriksaannya
JAM melakukan senam nifas b. N : 80 x /menit nifas normal b. Keadaan Umum : baik
oleh suami, orang tua dan Metode ini dapat digunakan oleh
144
dalam
sanggama
6) Keterbatasan:
(potting), hipermenores
peningkatan/penurunan berat
146
badan
c) Membutuhkan tindak
pembedahan minus
b. AKDR/IUD
1) Pengertian
2) Efektifitas
3) Indikasi
147
Lopps.
4) Cara kerja
dalam uterus
terpengaruhi
dengan obat-obatan
149
6) Keterbatasan:
lebih sakit.
penyebab anemia
kontrasepsi
yang diberikan
B. Pembahasan
bab ini akan membahas ada atau tidaknya kesenjangan antara teori
a. Data subyektif
1) Usia
Ny U berumur 31 tahun.
beresiko karena usia ibu tidak kurang dari 20 tahun dan lebih
(2013).
2) Keluhan
hal yang wajar bagi ibu nifas yang terjadi pada 2-3 hari pasca
menerus. Nyeri ini lebih umum terjadi pada paritas tinggi dan
(Romauli, 2016).
(Romauli, 2016).
3) Pola nutrisi
dengan nasi, lauk (telur, tempe dan tahu) sayur dan bervariasi
serta minum air ± 9-10 gelas yaitu air putih dan teh manis.
jumlah dan mutunya, selain itu ibu nifas harus banyak minum
brokoli).
dehidrasi.
Astuti (2012).
4) Pola Istirahat
keluhan.
rata 6-8 jam untuk tidur dan semakin sedikit waktu yang
bayi.
Marni (2012).
5) Personal hygiene
jika berdiri lama), sudah gosok gigi 1 kali, sudah ganti baju 1
ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil
Bahiyatun (2016).
b. Data objekif
1) Pemeriksaan Obstetrik
composmentis.
(Ratnawati, 2020).
mengalami penurunan.
sebagai berikut:
NO Tanggal TTV
TD Nadi Rr Suhu
160
37,5°C.
c) Mata
d) Mammae
payudara.
Indriani, (2015).
Susu Matur. Hal ini sesuai dengan teori dari Diah, (2012)
e) Abdomen
pusat.
2012).
hamil.
Mochtar (2012).
f) Genetalia
terasa sakit.
kuning berisi darah dan lendir ini terjadi pada hari ke 3-7
persalinan.
Handayani (2011).
lancar keluar.
hilang.
(2015).
2. Interpretasi data
ketiga 14 jam lalu dan ibu belum pernah keguguran, Ny.U mengatakan
sekarang dirinya merakan mules pada perut dan bekas jahitan sakit.
Data Objektif yang diperoleh ialah TD 120 /80 mmhg, Suhu: 36,6°C,
3. Diagnose potensial
pada kasus Ny. U tidak ada data yang menunjang terjadinya masalah
dilakukan pada kasus Ny. U dengan teori menurut Saminem (2010), tidak
segera.
bidan maupun klien agar efektif, karena pada akhirnya klien tersebut yang
170
dilakukan pada kasus Ny. U dengan teori menurut Mufdillah (2012) dan
5. Planning
abnormal.
tanda-tanda penyulit.
kondisi pasien atau masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
Sehingga tidak ada kesenjangan antara kasus Ny. U dengan teori dari
keduanya.
6. Implementasi
Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dilengkapi (Varney,
2019).
perdarahan.
173
sesuai dengan teori Varney (2015), Rasa nyeri pada luka jahitan
dirasakan ibu saat ini diakibatkan efek anastesi lokal pada luka bekas
(2014), maka tidak terdapat kesenjangan karena ibu sudah bisa tidur
hamil. Ibu bisa tidur pada saat bayi tidur dan keluarga bisa gentian
Karena pada pengkajian III tidak merasakan ada keluhan sehingga ibu
kontrasepsi.
hubungan seksual pada saat ibu merasa tidak sakit pada daerah
tengah masuk ke dalam vagina ibu tanpa rasa nyeri dan setelah ibu
7. Evaluasi
mengatasinya
(2015).
Saminem (2015) hasil asuhan yang diberikan pada Ny. U berhasil dengan
melihat keluhan yang berangsur membaik disetiap pengkajian I, II, III, dan
IV.
177
BAB V
PENUTUP
1) Simpulan
a. Data subjektif
178
1) Pengkajian I
2) Pengkajian II
hasil ibu mengatakan masih ada keluhan rasa mulas dan bekas
sering merembes.
3) Pengkajian III
dengan hasil ibu tidak mengeluh apa-apa, ibu terlihat sehat dan
4) Pengkajian IV
dengan hasil ibu tidak mengeluh apa-apa, ibu terlihat sehat dan
b. Data objektif
1) Pengkajian I
80x/ menit, TFU 2 jari dibawah pusat, Kontraksi : teraba keras, PPV
luka masih basah, tidak mengeluarkan bau atau cairan abnormal dan
tidak ada tanda-tanda infeksi. BAK : ibu sudah bisa BAK, sehingga
semuanya normal.
b. Pengkajian II
umum: baik, Tanda-tanda vital, TD: 120/80 mmHg. Suhu: 36,7°C, Rr:
masih basah, tidak mengeluarkan bau atau cairan abnormal dan tidak
c. Pengkajian III
bau atau cairan abnormal dan tidak ada tanda-tanda infeksi, PPV:
lochea alba.
d. Pengkajian IV
2. Interpretasi Data
3. Diagnosa Potensial
5. Planning
181
abnormal.
tanda-tanda penyulit.
6. Implementasi
Rencana asuhan yang telah disusun atau planning dengan efesien dan
7. Evaluasi
Telah memberikan evaluasi dari asuhan yang di berikan pada Ny. U Umur
mengatasinya
B. Saran
1. Bagi Pasien
6. Bagi Institusi
7. Bagi Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun, Aini. 2016 "Asuhan Kebidanan Masa Nifas". Yogyakarta Nuha Medika
Jakarta: EGC.
Bobak, 2015. "Buku Ajar Keperawatan Matemnitas Edisi 4". Jakarta: EGC
______. 2019 Profil Kesehatan Jawa Tengah: Dinkes Jawa Tengah diakses pada
15 Februari 2022
______. 2020 Profil Kesehatan Jawa Tengah: Dinkes Jawa Tengah diakses pada
15 Februari 2022
______. 2021 Profil Kesehatan Jawa Tengah: Dinkes Jawa Tengah diakses pada
15 Februari 2022
Heni, 2015. Perawatan Masa Nifas Dan Menyusui Yogyakarta: Pustaka Medika
Kemenkes, RI. 2020. Gugus Tugas Penanganan COVID-19 RI. “Petunjuk Praktis
Layanan Kesehatan”.
Kepmenkes 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan. Di dapat dari :
http://www.ibi.or.id. Kepmenkes 320 Tahun 2020 Tentang Standar
Profesi Bidan.pdf diakses pada 21 Februari 2022
Mantalia. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui : PT Aditama
Nanny, 2011. “Konsep dan Penerapan ASI Ilmu Kebidanan”. Jakarta: Salemba
Medika
Ni’matul Ulya, dkk. 2021. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
Pekalongan : PT. Nasya Expanding Management
188
Putri Andanawarih dan Ni’matul Ulya, 2021. Efektifitas Jamu Kunyit Asam
terhadap Penyembuhan Laserasi Perineum di Kota Pekalongan. Journal
of TSCNers, Vol. 6, No.1, Tahun 2021.
Rustam, Mochtar. 2012. Buku Ajar Asuhanb Kebidanan Ibu Nifas dan Menyusui
Yogyakarta: Pustaka Rihama
Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2014. "Ilmu Kebidanan". Jakarta: PT Bina Pustaka
Suherni, Hesty Widyasih, & Anita Rahmawati. 2014. "Perawatan Masa Nitas
Yogyakarta: Fitramaya
______. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 2. Jakarta: EGC.
Wulandari, 2011. "Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas". JAKARTA
191
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Pekalongan
193
Lampiran 3
Pekalongan
194
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
2019
198
Data Angka Kematian Ibu Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2020
199
Data Angka Kematian Ibu Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2021
200
Lampiran 8
201
Lampiran 9
204
2020
2021
Lampiran 10
207
Lampiran 11
213
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
224
Lampiran 15
Dokumentasi Kunjungan
226
227
228
229
230
231
232
233
CURICULUM VITAE
NIM : P0119101