KELOMPOK :2
1. Formula Baku
Rachmawati, D., & Karim, D. (2021). Formulasi Sediaan Lulur Krim Yang Mengandung
Tepung Jintan Hitam (Nigella sativa L.) dengan Variasi Konsentrasi
Trietanolamin. Media Farmasi, 16(1), 18-26.
5. Alasan Perubahan
Perubahan Alasan
Perubahan zat aktif menjadi Jintan Hitam (Nigella sativa L.) mengandung
Ekstrak Kayu Manis sebanyak asam lemak esensial tak jenuh (asam linoleat dan
10% asam linolenat) yang berfungsi untuk
meremajakan sel-sel kulit dan menunda proses
penuaan dini. Sehingga dilakukan pergantian zat
aktif yang memiliki manfaat yang sama yaitu anti
aging. kayu manis terdapat senyawa kimia seperti
sinamaldehid, asam sinamat, kumarin, tanin,
flavonoid, triterpenoid, dan saponin. Senyawa-
senyawa tersebut diketahui sebagai antioksidan
yang sangat kuat dan juga dapat digunakan
sebagai sediaan tabir surya karena mampu
menyerap radiasi sinar UV-B. Selain itu,
antioksidan sangat diperlukan untuk mencegah
penuaan dini pada kulit kering (Puspitasary,
2021).
Ekstrak kulit batang kayu manis berpotensi
dikembangkan untuk obat anti jamur seperti yang
disampaikan Indah (2019) bahwa ekstrak kulit
batang kayu manis konsentrasi 10% dapat
menghambat pertumbuhan jamur C.albicans
dengan LDH 14,50 mm. Mutiara, et al. (2015)
mengatakan ekstrak etanol kulit batang kayu
manis memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat
dengan nilai IC50 sebesar 9,431 ppm. Hal senada
disampaikan Sufiana dan Harlia (2014) yang
menyatakan uji aktivitas antioksidan pada ekstrak
metanol kulit batang kayu manis dengan metode
DPPH mempunyai nilai IC50 sebesar 19,79 ppm.
Dari kedua pernyataan tersebut dapat dikatakan
bahwa kayu manis dapat digunakan sebagai
antioksidan.
Perubahan konsentrasi Asam Asam stearate sebagai emulgator pada body scrub
Stearat dari 15% menjadi 12% akan menghasilkan sediaan yang mempunyai sifat
lembut dan berkilau karena pembentukan kristal
asam stearate (Kristianingsih, 2021).
Penurunan konsentrasi asam stearate dilakukan
untuk memperbaiki daya sebar. Jika daya sebar
terlalu kecil atau dibawah standar minimum akan
sulit diserap oleh kulit dan dapat menyebabkan
iritasi kulit. Sebaliknya jika terlalu besar atau
diatas standar daya sebar maka sediaan tidak
terserap secara sempurna.
Semakin besar konsentrasi asam stearat dalam
formula maka viskositas yang dihasilkan semakin
tinggi sebaliknya semakin rendah konsentrasi
asam stearat maka viskositas krim akan semakin
rendah karena asam stearat dapat meningkatkan
viskositas sediaan dibandingkan trietanolamin
dimana asam stearat salah satu komponen
pembentukan massa (Ledianasari, dkk, 2020).
Menurut penelitian Kristianingsih (2021), pada
formulasi 2 memiliki konsistensi yang baik
sehingga akan memperbaiki daya sebar.