Mekanisme kerja suflone; mencegah penggunaan bakteri normal dari asam para-aminobenzoic (PABA)
untuk sintesis asam folat dengan bertindak sebagai antagonis kompetitif PABA
(bakterisida dan bakteriostatik terhadap Mycobacterium leprae
% formulasi dalam bentuk pasta dengan konsentrasi antara 5-25% pada granulasi tablet
sebagai pengikat. Sebagai disintegran dengan konsentrasi 3-15%
Kelarutan praktis tidak larut dalam etanol dingin (95%) dan dalam air dingin. Pati akan
membengkak secara instan di dalam air sekitar 5-10% pada suhu 37oC.
Penyimpanan di dalam wadah kedap udara dan di tempat yang sejuk dan kering.
Pemerian :
serbuk halus; putih; licin dan Kelarutan :
mudah melekat pada kulit; praktis tidak larut dalam air,
bau lemah khas. dalam etanol (95%) P dan eter P.
Inkompatibilitas :
kandungan :
Tidak tercampurkan dengan
mengandung tidak kurang khasiat & kegunaan asam kuat, garam alkali dan
dari 6,5% dan tidak lebih antasidum – zat tambahan besi.
dari 8,5% mgo, dihitung
terhadap zat yang telah
dikeringkan.
BM : Penyimpanan :
591,27 g/mol dalam wadah tertutup baik
Kalsium Fosfat
(Calcii Phosphat)
Pemerian :
Serbuk kristalin; putih; tidak berbau; tidak penyimpanan :
berasa; tersusun atas partikel-partikel berpori; dalam wadah tertutup baik
higroskopis
Fungsi :
pengisi tablet (konsentrasi 20-90% b/b); Stabilitas :
penghancur tablet (konsentrasi 5-15% b/b), avicel stabil, meskipun higroskopis.
adsorben (20-90%). Dapat digunakan untuk Harus disimpan dalam wadah
metode kempa langsung maupun granulasi tertutup baik pada tempat sejuk dan
kering.
basah.
Kelarutan :
Sukar larut dalam larutan naoh 5% b/v;
praktis tidak larut dalam air, asam encer
dan sebagian besar pelarut organic
Spesifikasi Produk
dan Kemasan
SPESIFIKASI
PRODUK
SPESIFIKASI
BAHAN
PENGEMAS
• Tinggi botol : 10 cm
• Tinggi badan botol : 8 cm
• Diameter : 5 cm
• Diameter leher : 4,2 cm
• Volume : 200 ml
• Bobot botol kosong : 23,1
g
Kemasan Primer
SPESIFIKASI
BAHAN BAKU
Rancangan
Pembuatan
Siapkan alat dan bahan, timbang masing-masing bahan sesuai
dengan bobot yang dibutuhkan. 2
1
Cara kerja Masukkan sebagian pengisi untuk melapisi mortir, tambahkan dapsone gerus dengan memasukkan sisa pengis
(Pembuatan tablet sedikit demi sedikit ad homogen, tambahkan sebagian dari disintegran (campuran 1)
Kemudian, ditambahkan propil paraben aduk hingga menjadi pasta. Tambahkan FDC secukupnya
hingga menjadi warna yang dikehendaki (Campuran 2)
dengan cara
granulasi basah)
Dilakukan evaluasi granul
Dilakukan penambahan bahan fase luar (sisa disintegran, lubrican, glidan), lalu
campur hingga homogen
• Uji beratjenisnyata,
danberatjenismampatdapatdilakukansebagaiberikut.
Ditimbanggranulsebanyak 25 g,
dimasukkankedalamgelasukur 100 ml dandicatat
volume awalnya (BjNyata).
Dilakukanpengetukandenganalatjoultingvolumemeter.
Kemudiandicatat volume ketukanke 10, 30 dan 500
(BjMampat). Kemudiandihitungdenganrumus:
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑔)
• BjNyata = (Wahyuni, 2016)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑚𝑙)
EVALUASI TABLET
1. Keseragaman Bobot
• Prosedur
Masukkan 6 tablet ke dalam keranjang, turun-naikkan keranjang secara
teratur 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian
tablet yang tertinggal diatas kasa, kecuali fragmen berasal dari zat
penyalut.
Jika tablet tidak memenuhi syarat ini, ulangi pengujian menggunakan tablet
satu persatu, kemudian ulangi menggunakan 5 tablet dengan cakram
penuntun. Dengan pengujian ini tablet harus memenuhi syarat diatas.
Sumber: FI edisi III dan FI edisi IV
4.Kekerasan Tablet
• Prosedur
Tablet diambil sebanyak 20 tablet, lalu
dimasukkan satu per satu ke dalam alat
hardness tester dan alat dinyalakan. Data hasil
pengujian kekerasan tablet dicatat.
5. Kerapuhan Tablet
Sumber: FI edisi V
• Dalam waktu 45 menit harus larut tidak
kurang dari 75% C6H8O6 dari jumlah
yang tertera pada etiket.
Persyaratan
• Prosedur
Lakukan penetapan jumlah C12H12N2O2S, yang terlarut dengan
mengukur serapan larutan yang dibuat sebagai berikut:
Masukkan alikuot yang mengandung lebih kurang 0,2 mg dapson
ke dalam labu tentukur 25 ml tambahkan 5 ml natrium hidroksida 1
N dan encerkan dengan air sampai tanda, pada panjang gelombang
serapan maksimum lebih kurang 290.
Sumber: FI edisi V
C adalah kadar
7. Penetapan Kadar Tablet
• Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 448, 515, 771, 1000
• Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, Jakarta, UI Press
• Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2008.Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Direktorat JenderalPengawasan
Obat dan Makanan.
• Hadisoewignyo, L., Fudholi, A., 2016. Sediaan Solida. Edisi revisi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
• Medscape, 2019, Drug Dapsone, (online), (http://www.reference.medscape.com/dapsone), diakses tanggal 25 Februari 2019
DAFTAR PUSTAKA
• Niazi, S.K. ,2009. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations: Compressed Solid Products 2nd
Edition Volume 1. New York : Informa Healthcare USA, Inc.
• Octavia, Maria Dona, Auzal Halim, Rika Indriyani. 2012. PengaruhBesarUkuran Partiker Terhadap Sifat-
Sifat Tablet Metronidazol. Padang: Universitas Andalas. JurnalFarmasiHigea, Vol. 4, No. 2
• Wahyuni, 2016. Pemanfaatan Pati Umbi Tire (Amorphophallus Onchopillus) Sebagai Bahan Pengikat Tablet
Parasetamol Dengan Metode Granulasi Basah. Fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas islam negeri
alaudin makasar . makasar
• Lachman, L., & Lieberman, H., 1994 Teori dan praktek farmasi industry, Edisi kedua, 1091- 1098, UI press, Jakarta.
• Scior t, raddatz G. 1997. Moleculer modelling study on dapson . j. Mol model 1997,3 : 332-337
• Shahi, S., R., Agrawal, G., R., Shinde, N., V., Shaikh, S., A., Shaikh, S. S., Somani, V., G., dkk, 2008, Formulation And
In Vitro Evaluation Of Orodispersible Tablets Of Etoricoxib With Emphasis On Comparative Functionality
Evaluation Of Three Classes Of Superdisintegrants, Rasayan J. Chem., 1 (2), 292- 300.
• Siregar M., Charles J.P. (2008). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
• Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet DasarDasar Praktis, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta