1. Bahan Baku
- Bahan baku dikarantina terlebih dahulu,dan diberi label warna kuning, lalu dilakukan kualitas
kontrol oleh petugas QC.
- Bahan baku harus memiliki COA (certifikat of analysis)
- Mempunyai MSDS (material safety data sheat)
- Pengambilan sampel bahan baku dilakukan secara acak pada bagian atas,tengah,dan bawah
dari wadah menggunakan alat thief sampler
- Setelah dilakukan pengujian dan dinyatakan lulus oleh petugas QC diberi warna hijau,selain
itu bagian analisa mengeluarkan lembar “disposisi QC” menerangkan status bahan baku dan
dibuat rangkap dua,dimana tembusannya diserahkan kebagian PPIC untuk perencanaan
produksi dan bagian keuangan untuk pembayaran
2. Bahan Kemas
- Pengujian terhadap bahan kemas meliputi label,brosur,wadah karton,alumunium foil,jika
pemeriksaan bahan kemas telah selesai dilakukan makabagian analisa mengeluarkan lembar
“disposisi QC”
3. Bangunan
Pada pembuatan tablet hisap dilakukan di ruang grey area atau di kelas D. Ruangan
ataupun area yang masuk dalam kelas ini adalah ruang produksi produk non steril,
ruang pengemasan primer, ruang timbang, laboratorium mikrobiologi (ruang
preparasi, ruang uji potensi dan inkubasi), ruang sampling di gudang. Setiap
karyawan yang masuk ke area ini wajib mengenakan gowning (pakaian dan sepatu
grey).
ruang D memiliki persyaratan:
a. jumlah partikel ( untuk non operasional 3.520.000 untuk lebih dari 0,5 µm,untuk
lebih dari 5µm sedangkan untuk operasional tidak ditetapkan ).
b. Jumlah mikroba per meter kubik maksimum 200
c. Tekanan
d. Kelembaban udara (40-60%)
e. Sistem tata udara
f. sistem tata udara terdiri dari evapolator,blower,filter (Pre filter atau Fresh Air
Filter , Medium Filter dan HEPA Filter) ,ducting, dumper dan AC .
g. sistem pengendalian udara (dust colector),cyclone.
4. Peralatan
- Sebelum dilakukan proses produksi, peralatan dibersihkan baik bagian luar maupun
dalam sesuai prosedur.
- Metode pembersihan dengan cara vakum atau cara basah lebih dianjurkan.
Pembersihan dan penyimpanan peralatan yang dapat dipindah-pindahkan dan
penyimpanan bahan pembersih dilaksanakan dalam ruangan terpisah dari ruangan
pengelolaan.
- Prosedur tertulis yang cukup rinci untuk pembersihan dan sanitasi peralatan yang
digunakan dalam pembuatan obat dibuat divalidasi dan ditaati.
- Validasi pembersihan hendaklah dapat dicapai dan diverifikasi “uji sampai bersih/last
until clean”
5. Personalia
Syarat-syarat:
e. Kompeten
g. Menggunakan APD
h. Penggunaan APD penting untuk pelaku produksi karena agar terlindung dari
paparan bahan kimia berbahaya serta agar terlindung dari kecelakaan kerja.
k. Pekerja harus memiliki attitude baik, agar proses produksi berjalan lancar
tanpa adanya kecelakaan kerja karena kecertobohan pekerja akibat attitude
yang kurang baik
6. Proses Produksi
Selama proses produksi dilakukan Validasi Proses
a. Penimbangan
- Sebelum proses penimbangan bahan baku, terlebih dahulu dilakukan line clearance
ruang timbang agar terbebas dari sisa penimbangan sebelumnya untuk menghindari
mix up.
- Penimbangan dilakukan oleh orang gudang dengan diawasi pihak produksi dan
In Process Control (IPC).
- Penimbangan dimulai dari bahan penolong (eksipien), kemudian bahan aktif.
Penimbangan antar zat aktif diberikan jeda waktu selama 12 menit. Hal ini untuk
menghindari terjadinya cross contamination.
- Setelah penimbangan selesai, selanjutnya dilakukaan pemeriksaan kebersihan wadah
dan tutup bahan awal yang telah ditimbang dan pengecekan berat penimbangan
masing-masing bahan awal oleh IPC
- Setelah status released dikeluarkan oleh bagian QC, maka proses mixing dapat
dilanjutkan dengan menggunakan bahan baku tersebut.
- bahan yang telah lulus uji, dibawa ke ruang produksi menggunakan alat pengangkut
bahan. Lalu dilakukan proses mixing .
b. Pencampuran
Campurkan bahan aktif dequalinium Chloride,manitol,lactosa monohidrat dan PVP
dengan alat mixer
c. Granulasi
- Lalu tambahkan etanol setelah didapat massa yang kalis , dilakukan granulasi dengan
alat high shear granulator
12
Tujuan pengayakan :
1. Agar granul lebih terkonsolidasi,
2. Meningkatkan banyaknya tempat kontak partikel
3. Mengingkatkan luas permukaan untuk mempermudah
proses pengeringan
14
- Setelah proses pengayakan basah selesai, maka selanjutnya dilakukan pengeringan
dengan menggunakan oven
Proses pengeringan
diperlukan untuk
menghilangkan pelarut dan
mengurangi kelembaban
sampai pada tingkat yg
optimum
Pada proses pengeringan yg
memegang peranan yang
penting adalah ikatan antar
partikel akibat
penggabungan atau
rekristalisasi gaya van der
Waals.
- Setelah semua proses selesai, produk antara dilakukan uji evaluasi seperti sifat
alir,kompresibilitas,sudut diam granul,dan bobot jenis,uji kandungan lembab.
a. Uji Kandungan Lembab
Pada uji ini digunakan moisture balance. Pada alat tersebut dimasukkan 1
gram granul dalam aluminium foil lalu ditara dan diukur kadar airnya dengan
menekan tombol start maka akan didapat persen kadar air. Pengukuran dilakukan
hingga didapat kadar air yang konstan pada 3 kali pengukuran.
b. Waktu alir granul
am/detik.
Sudut diam adalah sudut yang dibentuk oleh tumpukan serbuk terhadap bidang
datar setelah serbuk tersebut mengalir secara bebas melalui suatu celah sempit.
Alat yang biasa digunakan adalah corong.Semakin kecil sudut diam maka
semakin mudah serbuk tersebut mengalir. Tujuannya adalah untuk menguji
sudut diam granul terhadap bidang horizontal dan mengevaluasi fluiditas
granul secara tidak langsung. Standar yang digunakan adalah pada umumnya
granul dikatakan mengalir baik (free flowing) apabila sudut diamnya labih
kecil dari 50o. Jika sudut diam lebih besar dari 50o, pada saat pentabletan akan
detemui kesulitan.
d. Uji kompresibilitas
Uji kompresibilitas adalah uji untuk menghitung kerapatan granul, yaitu dengan
memasukkan sejumlah tertentu granul kedalam gelas ukur.
% K = Dapt – Davc x 100 %
Davc
Ket :
Dapt : Berat jenis nyata setelah pemampatan 500 x
Davc : Berat jenis nyata sebelum pemampatan
Jika % K :
5 – 10 % : Aliran sangat baik
11 – 20 % : Aliran cukup baik
21– 25 % : Aliran cukup
> 26 % : Aliran buruk
- Setelah proses evaluasi granulasi selesai, dilanjutkan dengan pencampuran lubrikan dan
pelincir (asam stearat dan PEG 6000) aspartam sebagai pemanis,FDC No.5 sebagai pewarna
dan terakhir tambahkan asam sitrat sebagai perasa dalam tablet dengan alat mixing .
- Granul siap dicetak dengan masing-masing bobot per tablet 1,5 gram dengan menggunakan
alat pencetak tablet
- Setelah tablet dicetak, pada tablet dilakukan uji evaluasi, yang meliputi uji kekerasan,uji
kerapuhan, uji waktu hancur,uji disolusi,keseragaman bobot, keseragaman ukuran,uji kadar.
c. Keseragaman bobot
f. Waktu hancur
Untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing-
masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul
digunakan sebagai tablet hisap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan
kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan
obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas
diantara periode pelepasan tersebut. Tujuannya adalah tablet dapat hancur atau
mengikis saat dihisap untuki tablet hisap. Standar uang digunakan adalah uji
waktu hancur sesuai dengan persyaratan FI adalah kecuali dinyatakan lain,
semua tablet harus tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan
tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut gula/salut selaput. Apabila, tablet/2
tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya, tidak
kurang 16 dari 18 yang diuji harus hancur sempurna (Indonesia, 1995, 1087)
a. Pengujian dilakukan terhadap 3 tablet secara acak.
b. Panaskan air dalam beaker glass sampai suhu 37oC.
c. Masukkan tablet dalam tabung uji, kemudian ditutup dengan menggunakan
cakram.
d. Letakkan alat pada mesin, kemudian nyalakan mesin dan tunggu hingga
semua tablet hancur.
e. Kemudian catat waktu hancurnya. Waktu hancur suatu tablet yang baik
adalah tidak lebih dari 15 menit.
g. Kerapuhan
Alat uji kerapuhan
h.Keseragaman Ukuran
Alat uji keseragaman ukuran
Fungsi: untuk menseragamkan ukuran tablet agar dosis yang dihasilkan pun
sesuai
Cara kerja: tablet satu per satu diukur ketebalan dan diameter tablet dengan
jangka sorong.
i.Uji Disolusi
Alat uji disolusi
Alat : terdiri dari wadah tertutup terbuat dari kaca. Wadah tercelup
sebagian didalam suatu tangas air yang sesuai berukuran sedemikian sehingga
dapat mempertahankan suhu dalam wadah 370C +/- 0,50C. dayung yang
digunakan terdiri dari daun dan batang sebagai pengaduk
- Validasi Proses
Proses Pembuatan dan Parameter Kritis
Bahan Awal Langkah Produksi Peralatan Parameter Kritis Parameter Pengujian
Dequalinium Penimbangan I Timbangan Kebersihan Cemaran Mikroba
Chloride
PVP
Asam stearat
PEG 6000
Manitol
Lactosa
Monohidrat
Aspartam
Asam sitrat
FDC No. 5
lactosa pengaduk/
monohidrat penyetelan
PVP - Kecepetan
pengaduk potong/
penyetelan
- Volume masa
granul
- Campuran Granulasi II Pengaduk Granulasi : - Pemerian
serbuk dari basah I berkecepat Waktu - Perolehan hasil
langkah II an tinggi pengadukan pengolahan
- dengan etanol Kecepatan
pengaduk/
penyetelan
Kecepetan
pengaduk potong/
penyetelan
Oscillating
Granulator
Mesh Penyaring/
penghalus
Ukuran
Penyaring
- Granul basah Pengeringan I Alat - Waktu - Bilangan kuman
dari langkah III V pengeringa - Suhu aliran udara - Perolehan hasil
n Fluidbed masuk/keluar pengolahan
Dryer - Susut pengeringan
- Granul kering Pengayakan V Oscillating - Ukuran - Produk degradasi
dari langkah IV Granul Granulator penyaringan - Ukuran partikel
Mesh - Penyetelan - Bulk density
- Kecepatan - Tap density
- Perolehan hasil
pengolahan
- Granul Lubrikasi, V Pengaduk - Waktu - Keseragaman kadar
saringan dari Pencampuran I - Kecepatan dalam granul
langkah V Akhir pengadukan - Ukuran partikel
- Magnesium - Volume masa - Bulk density
Stearat granul - Tap density
- Perolehan hasil
pengolahan
Granulasi Pencetakan V Mesin Kecepatan Pemerian
Tablet dari II Pencetak Pencetakan tablet Dimensi tablet
langkah VI Tablet Gaya tekanan Keseragaman bobot
pencetakan tablet
Keseragaman kadar
tablet
Kekerasan
Keregasan
Kecepatan disolusi
Produk degradasi
Perolehan hasil
pencetakan
Tablet CTM Penyortiran V Mesin Kecepatan Bilangan mikroba
II sortir Ketelitian Perolehan hasil
I sortir