Perhitungan : -
Dosis
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15°C hingga 30°C (59°F hingga 86°F).
Jauhkan dari sinar matahahari dan jangkauan anak-anak (Lacy et
al., 2009).
Harga : Rp 2.000/tablet
Gambar Obat :
dan Etiket
2. Paracetamol
Indikasi : untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang dan demam sebagai
antipiretik/antianalgesik (BNF, 2018)
2
Bentuk Sediaan : Tablet
Dosis : Dewasa: 0,5-1 g setiap 4-6 jam; maksimal 4 gram per hari
Anak <12 tahun : 10-15 mg/kg/dosis setiap 4-6 jam sesuai
kebutuhan; jangan melebihi 5 dosis (2,6 g) dalam 24 jam
● Anak 3-5 bulan: 60 mg setiap 4-6 jam; maksimum 4 dosis
per hari
● Anak 6 bulan-1 tahun: 120 mg setiap 4-6 jam; maksimal 4
dosis per hari
● Anak 2-3 tahun: 180 mg setiap 4-6 jam; maksimum 4 dosis
per hari
● Anak 4-5 tahun: 240 mg setiap 4-6 jam; maksimum 4 dosis
per hari
● Anak 6–7 tahun: 240–250 mg setiap 4–6 jam; maksimal 4
dosis per hari
● Anak 8–9 tahun: 360–375 mg setiap 4–6 jam; maksimal 4
dosis per hari
● Anak 10–11 tahun: 480–500 mg setiap 4–6 jam; maksimal
4 dosis per hari
● Anak 12–15 tahun: 480–750 mg setiap 4–6 jam; maksimal
4 dosis per hari
● Anak 16-17 tahun: 0,5-1 g setiap 4-6 jam; maksimum 4
dosis per hari
(BNF, 2018)
Perhitungan :
Dosis
3
Efek Samping : Ruam, anemia, nefrotoksisitas jika overdosis (Lacy et al., 2009)
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15°C hingga 30°C (59°F hingga 86°F).
Jauhkan dari sinar matahahari dan jangkauan anak-anak (Lacy et
al., 2009).
Harga : Rp.400/tablet
Gambar Obat
3. Codein
Kandungan : Codein 10 mg
4
Perhitungan : -
Dosis
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15°C hingga 30°C (59°F hingga 86°F).
Jauhkan dari sinar matahahari dan jangkauan anak-anak (Lacy et
al., 2009).
Gambar Obat
4. Loratadine
Kandungan : Loratadine 5 mg
5
Anak 2–11 tahun (berat badan 31 kg ke atas): 10 mg sekali sehari
Anak 12-17 tahun: 10 mg sekali sehari
Dewasa: 10 mg sekali sehari
Perhitungan : -
Dosis
Efek Samping : Sakit kepala, mulut kering, gugup (4% usia 6-12 tahun),
kelelahan (3% usia 6-12 tahun, 2% hingga 3% usia 2-5 tahun),
malaise (2% usia 6-12 tahun), mengi (4% usia 6-12 tahun) (Lacy
et al., 2009).
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15°C hingga 30°C (59°F hingga 86°F).
Jauhkan dari sinar matahahari dan jangkauan anak-anak (Lacy et
al., 2009).
Harga : Rp1.000/tablet
Gambar Obat
5. Guafenesin
Kandungan : Guaifenesin 50 mg
6
Bentuk Sediaan Tablet
Perhitungan : -
Dosis
Efek Samping : Pusing, mengantuk, sakit kepala, ruam, mual, muntah, dan sakit
perut (Lacy et al., 2009)
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15°C hingga 30°C (59°F hingga 86°F).
Jauhkan dari sinar matahahari dan jangkauan anak-anak (Lacy et
al., 2009).
Harga : Rp 200,-/tablet
Gambar Obat
KAPSUL
7
dan Indikasi 2. Paracetamol 250 : mengatasi demam
3. Codeine 10 mg : mengatasi batuk tidak berdahak
4. Loratadine 5mg : mengatasi alergi
5. Guaifenesin 50 mg : mengatasi batuk berdahak
Perhitungan : -
Dosis
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15°C hingga 30°C (59°F hingga 86°F).
Jauhkan dari sinar matahahari dan jangkauan anak-anak (Lacy et
al., 2009).
Harga : Rp 50.000,00,-
Gambar Obat
PENETAPAN HARGA
- Cefadroxil : Rp 1.000,- @12 tablet = Rp 24.000,-
- Parasetamol : Rp 400,- @6 tablet = Rp 2.400,-
- Codeine : Rp 10,- @12 tablet = Rp 12.000,-
- Loratadine : Rp 1.000,- @6 tablet = Rp 6.000,-
- Guaifenesin : Rp 200,- @6 tablet = Rp 1.200,-
8
- Biaya peracikan dan cangkang kapsul = Rp. 5.000
Total Harga : Rp 50.000,-
9
keluarga pasien dalam mengambil
memiliki riwayat keputusan pengobatan
penyakit? atau dari pasien dengan meninjau
keluarga ibu apakah apakah terdapat DRP
ada yang merasakan pada obat yang sudah
keluhan yang sama? diresepkan oleh dokter.
● Apakah keluhan
yang dirasakan
pasien ketika
kambuh?
● Sudah sejak kapan
keluhan tersebut
muncul?
● Seberapa sering
gejala kambuh?
● Apa yang memicu
kekambuhan? (debu,
bulu binatang, udara
dingin)
●
10
obatan untuk dalam pemberian obat
mengatasi gejala kepada pasien.
tersebut?
● Tindakan tersebut
apakah rekomendasi
dari dokter
sebelumnya atau
pengobatan mandiri
tanpa resep dokter
(swamedikasi)?
● Berapa lama pasien
mengkonsumsi obat
tersebut?
5 Three Prime Question Untuk mengetahui
● Apa saja penjelasan pengetahuan pasien
dokter mengenai mengenai penyakit,
penyakit pasien? pengobatan pasien, dan
● Apakah dokter harapan terapi untuk
sudah menjelaskan pasien.
cara memakai obat
pada resep ini?
● Seperti apa
penjelasan dokter
terkait harapan
pengobatan pasien?
● Apakah sebelumnya
pernah
mengkonsumsi obat
yang diresepkan?
11
- Mengantuk makanan berserat.
- Diberikan KIE untuk
tidak mengendarai
kendaraan atau
mengoperasikan alat
berat setelah minum
obat.
Interaksi Tidak terdapat interaksi
Konsistensi sediaan
Dosis
VIII. KIE
Penjelasan Terkait Penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ
saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan
oleh virus, jamur dan bakteri. ISPA akan menyerang host apabila ketahanan tubuh
(immunologi) menurun. Penyakit ISPA dibagi atas dua jenis yaitu ISPA pneumonia dan
12
ISPA bukan pneumonia. Ciri-ciri dari ISPA pneumonia dapat dilihat melalui derajat beratnya
penyakit sedangkan penyakit yang menyerang jalan napas bagian atas lainnya merupakan
ciri-ciri penyakit ISPA bukan pneumonia seperti penyakit batuk dan pilek. Semua jenis
penyakit ISPA disebabkan oleh dua jenis mikroorganisme yakni infeksi bakteri dan virus.
Oleh karena itu, penderita ISPA sering mengalami kekambuhan. ISPA terjadi karena partikel
udara (droplet) yang mengandung mikroorganisme terhirup dan masuk ke dalam tubuh
manusia. Mikroorganisme tersebut masuk ke dalam saluran pernapasan dan menimbulkan
gejala infeksi saluran pernafasan seperti batu, pilek, demam dan lain-lain (de Fretes,
Messakh, and Saogo, 2020)
13
10. Memberikan informasi terkait akan munculnya efek samping ketika penggunaan obat
tersebut
LEAFLET
IX. PUSTAKA
de Fretes, F., Messakh, S.T. and Saogo, I.D.M., 2020. Manajemen Keluarga Terhadap
Penanganan ISPA Berulang Pada Balita di Puskesmas Mangunsari Salatiga.
14
Jurnal Sains dan Kesehatan, 2(4), pp.275-281.
Lacy, C. F. et al. 2009. Drug Information Handbook 2008-2009. 17th edn. Ohio: Lexi-
Comp.
Maula, E.R. and Rusdiana, T., 2016. Terapi Herbal dan Alternatif pada Flu Ringan atau ISPA
non-spesifik. Majalah Farmasetika, 1(2), pp.7-10.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1023/MENKES/SK/XI/2008
Tentang Pedoman Pengendalian Penyakit asma.
Wells, Barbara G., DiPiro, Joseph T., Terry L. Schwinghammer Cecily V. 2015.
Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition. McGraw-Hill Education
ACC DOSEN
15
LAMPIRAN
Kopi Resep
16
Tgl No Resep/ Pemasukan Pengeluaran Sisa ED Paraf
Nama Obat
4/11/21 Novomix 1 Dus - 1 Dus 3/24
2. Kuitansi
17
PATIENT MEDICATION RECORD (PMR)
Catatan Pengobatan Pasien
18
PROFIL PENGOBATAN
Nama Obat,
No Aturan
Tanggal Kekuatan Drug Related Problem (DRP) dan Penyelesaian Paraf
Resep Pakai
dan Jumlah
12/11/21 1 Symbicort, 2 kali
160/4,5 sehari 1 DRP Permasalahan Penyelesaian
Kepatuhan Penggunaannya memiliki Edukasi kepada pasien
mcg, 1 1cs hirup
beberapa tahap dan pasien mengenai pentingnya
baru pertama kali kepatuhan minum obat.
menggunakan sediaan
turbuhaler. Hal ini dapat
mengurangi penggunaan
obat pada pasien
Efek Samping Mulut kering, infeksi saluran Edukasi kepada pasien
pernapasan atas, dan mengenai efek samping
candidiasis oral yang mungkin timbul.
Interaksi Terdapat interaksi dengan Penggunaan diberi jarak
Ventolin karena dapat 2 bulan
meningkatkan efek samping
vaskuler, insomnia, dan
peningkatan curah jantung
Konsistensi Sediaan tubuhaler berupa Pasien diedukasi untuk
19
sediaan serbuk, hal ini dapat memicu berkumur setelah
terjadinya candidiasis oral pemakaian obat
symbicort
Dosis Pasien baru pertama kali Apoteker dapat
menggunakan Symbicort, merekomendasikan
dan dokter meresepkan Symbicort dengan
sediaan Symbicort kandungan 60 dosis
mengandung 160 dosis. terlebih dahulu.
Namun pasien perlu Kemudian disarankan
dilakukan monitoring terkait untuk control kepada
efektifitas dari penggunaan dokter untuk rencana
obat Symbicort. terapi selanjutnya apakah
dilanjutkan atau tidak.
Ventolin 1-3 kali
Inhaler, 100 sehari, DRP Permasalahan Penyelesaian
Efek Samping Mulut kering, iritasi pada Edukasi kepada pasien
mcg, 1 pcs jika
tenggorokan mengenai efek samping
sesak
yang mungkin timbul
saja Dosis Ventolin mengandung 200 Pasien diedukasi bahwa
dosis, dan cara BUD dari Ventolin
penggunaannya ketika adalah 3 bulan setelah
mengalami sesak saja. Hal obat pertama kali dibuka.
ini dapat berpengaruh pada Maka setelah masa BUD
20
penggunaan terapi yang habis, obat segera
tidak menentu dan dibuang sesuai aturan
dikhawatirkan setelah 3 pembuangan inhaler.
bulan obat dibuka, sediaan
didalam inhaler belum
habis.
Cetirizine, 1 kali
10 mg, 10 sehari 1
tablet tablet
setelah DRP Permasalahan Penyelesaian
makan Efek Samping Terapi ini dapat memicu Obat dapat diberikan
malam
hari
KEGIATAN KONSELING
Tanggal Materi Konseling Paraf
05/11/2021 Penjelasan Terkait Penyakit
Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang ditandai adanya mengi
episodik, batuk, dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas, termasuk dalam kelompok penyakit
saluran pernafasan kronik (Kepmenkes RI, 2008).
Faktor Risiko Asma, secara umum faktor risiko asma dibedakan menjadi 2 kelompok faktor genetik dan faktor
21
lingkungan.
1. Faktor genetik
● Hiperaktivitas
● Atopik/alergi bronkus
● Faktor yang memodifikasi penyakit genetik
● Jenis kelamin
● Ras Etnik
2. Faktor lingkungan
● Alergen di dalam ruangan (tungau debu rumah kucing, alternaria/jamur dll)
● Alergen diluar ruangan (altemaria, tepung sari)
● Makanan (bahan penyedap pengawet pewarna makanan, kacang makanan laut, susu sapi telur
● Obat-obatan tertentu (misalnya golongan aspirin NSAID B-blocker dll)
● Bahan yang mengiritasi (misalnya parfum household spray dan lain-lain)
● ekspresi emosi berlebih (stress)
● Asap rokok dan perokok aktif dan pasif
● Polusi udara di luar dan di dalam ruangan
● Exercise induced asthma mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan aktifitas tertentu
● Perubahan cuaca
22
menurunkan BHR. Pemicu lingkungan (misalnya, hewan) harus dihindari pada pasien yang sensitif, dan
perokok harus didorong untuk berhenti.
● Pasien dengan asma berat akut harus menerima oksigen untuk mempertahankan PaO2 lebih besar dari 90%
(>95% pada kehamilan dan penyakit jantung). Dehidrasi harus diperbaiki;
(Wells et al., 2015).
23
b. Putar Turbuhaler ke kanan selanjutnya ke kiri dengan cepat, kemudian akan terdengar suara “Klik”
24
d. Letakan alat di antara mulut dan bibir, condongkan kepala ke belakang sedikit.
25
f. Keluarkan alat dari mulut
g. Tahan napas 5-10 detik, kemudian bernafaslah secara perlahan
h. Tutup kembali Turbuhaler dan berkumur dengan air hangat
26
Cara Pemeliharaan Turbuler :
Secara teratur bersihkan bagian luar corong dengan kain/tisu kering. Terutama setelah pemakaian. Jangan gunakan
air atau cairan lainnya untuk membersihkan corong.
Cara Penggunaan Ventolin Inhaler
27
a. Duduk tegak atau berdiri dengan dagu terangkat.
b. Buka tutup inhaler dan kocok dengan teratur.
28
c. Untuk penggunaan pertama, sebelum digunakan semprotkan inhaler ke telapak tangan untuk mengecek
apakah inhaler berfungsi.
d. Tarik nafas dalam dan buang perlahan.
e. Masukkan inhaler ke dalam mulut (di antara gigi atas dan bawah), kemudian tutup mulut dengan merapatkan
bibir (jangan digigit).
29
f. Sambil menarik nafas, secara bersamaan tekan bagian tombol inhaler untuk melepaskan obat.
g. Lanjutkan untuk bernapas dalam untuk memastikan obat dapat mencapai paru-paru.
h. Tahan napas selama kurang lebih 10 detik (atau selama kondisi senyaman yang terasa) lalu buang napas
30
perlahan.
i. Jika membutuhkan semprotan berikutnya, tunggu sampai 30 detik, dan kocok kembali inhaler, ulangi langkah
d sampai h.
j. Gunakan sesuai dosis.
k. Tutup kembali mulut inhaler dan simpan di tempat yang kering.
l. Setelah selesai, berkumur-kumur, dan catat dosis yang sudah terpakai
31
LEMBAR INFORMASI OBAT
Dosis : Symbicort® 80/4.5, Symbicort® 160/4.5: 2 inhalasi dua kali sehari. Pasien yang saat ini menerima inhalasi dosis rendah
hingga menengah kortikosteroid dapat dimulai pada kombinasi kekuatan yang lebih rendah; mereka yang menerima
kortikosteroid inhalasi dosis sedang hingga tinggi dapat dimulai dengan kombinasi kekuatan yang lebih tinggi.
Pertimbangkan kombinasi dosis yang lebih tinggi untuk pasien yang tidak cukup terkontrol pada kombinasi yang lebih
rendah setelah 1-2 minggu terapi. Jangan gunakan lebih dari 2 inhalasi dua kali sehari dari kedua kekuatan.
Cara Pemberian : 1-2 kali inhalasi 2 kali sehari. Maksimal 8 kali inhalasi/hari.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap amina adrenergik, formoterol, budesonide, atau komponen apa pun dari formulasi; kebutuhan
bronkodilatasi akut (termasuk status asmatikus)
Efek Samping : Pusing (7-10%), infeksi saluran nafas atas (8-11%), mual (1-3%)
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 20°C hingga 25°C dengan corong menghadap ke bawah. Buang inhaler setelah digunakan atau
dalam waktu 3 bulan setelah dikeluarkan dari kantong foil.
Harga : Rp 300.000,-
32
Gambar Obat dan :
Etiket
Dosis : Bronchospasm :
● Dewasa : 2 semprot setiap 4-6 jam
● Anak- anak < 4 tahun : 1-2 semprot setiap 4-6 jam
● Anak-anak 5-11 tahun : 2 semprot setiap 4-6 jam
● Anak-anak > 12 tahun : 2 semprot setiap 4-6 jam
Eksaserbasi pada asma (akut dan kronis)
● Dewasa : 4-8 semprot setiap 20 menit sampai 4 jam, dapat dilanjut 1-4 jam sesuai kondisi pasien
● Anak-anak <12 tahun : 4-8 semprot tiap 20 menit untuk 3 dosis kemudian diberikan tiap 1-4 jam jika diperlukan
● Anak-anak ≥12 tahun: 4-8 semprot tiap 20 menit selama 4 jam kemudian diberikan tiap
1-4 jam jika diperlukan
Cara Pemberian : Sebelum digunakan kocok perlahan, pertama kali penggunaan harus dalam kondisi prima, dan inhaler tidak boleh digunakan
lebih dari 2 minggu atau ketika sudah jatuh. Sebelum pemakaian, menyemprotkan 3-4 tes dosis ke udara (jauh dari wajah).
Perangkat spacer atau ruang penampung berklep direkomendasikan untuk digunakan dengan inhaler dosis terukur.
33
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap albuterol, adrenergik amina, atau komponen formulasi lainnya.
Harga : Rp 155.000
Gambar Obat
34
Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar 15°C hingga 30°C (59°F hingga 86°F). Jauhkan dari sinar matahahari dan jangkauan anak-anak
BUD : -
Harga : Rp 5.000,-/strip
Gambar Obat
35