Anda di halaman 1dari 28

Skrining Resep

Resep 1

1. Administrasi

a. Nama dokter :

b. Sip :-

c. Alamat Dokter :-

d. Tgl Penulisan Resep :

e. Tanda resep :

f. Nama Obat :

g. Jumlah Obat :

h. Nama Pasien :

i. Badan Pasien :-

j. Umur Pasien :
k. Alamat Pasien :-

l. Aturan Pakai Obat :

m. No. Telepon Pasien :-

n. Tanggal lahir pasien :

o. Ttd/ Paraf Dokter :

2. Farmasetik

a. Citirizin

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : citirizin

 Indikasi : meredakan gejala alergi seperti gatal-gatal, mata

berair, pilek, dan mata/hidung gatal

 Dosis : Untuk mengatasi alergi pada orang dewasa, dosis obat

cetrizine adalah 10 mg sehari sekali atau 5 mg dua kali sehari

b. Natrium Diklofenak

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : natrium diklofenak

 Indikasi : menghilangkan rasa sakit, peradangan, dan kekakuan

sendi yang disebabkan oleh arthritis, asam urat, sakit gigi, dan sebagainya

 Dosis : Untuk mengobati osteoarthritis, dosis diclofenac

adalah 50 mg 2 sampai 3 kali sehari atau 75 mg secara oral dua kali sehari.

Dosis lebih besar dari 150 mg/hari tidak dianjurkan untuk osteoarthritis. Untuk

dosis diclofenac 100 mg, Anda bisa minum sekali sehari.

c. B Kalk

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : kalsium laktat


 Indikasi : untuk mencegah serta mengatasi kadar kalsium yang

rendah di dalam darah atau hipokalsemia

 Dosis : Hipokalsemia: 325-650 mg oral 2-3 kali sehari

sebelum makan. Pengobatan juga mungkin akan termasuk vitamin D oral.

3. Klinis

a. Citirizin

 Kontra Indikasi : Bagi anak-anak dan wanita yang sedang hamil,

menyusui, atau berencana hamil, sesuaikan dosis dan frekuensi pemakaian

 Efek Samping : pusing, ngantuk, batuk, mual, mulut kering

 Interaksi : obat penenang karena dapat meningkatkan efek sedasi.

b. Natrium Diclofenak

 Kontra Indikasi : alergi terhadap Diclofenac

 Efek Samping : nyeri dada, sesak napas, mual muntah, nyeri perut

bagian atas

 Interaksi : Ketorolac

c. B Kalk

 Kontra Indikasi : gangguan kelenjar parathyroid

 Efek Samping : mual muntah, sembelit, gatal-gatal, mulut kering

 Interaksi : digoxin, tetrasiklin,


Resep 2

1. Administrasi

a. Nama dokter :

b. Sip :-

c. Alamat Dokter :-

d. Tgl Penulisan Resep :

e. Tanda resep :

f. Nama Obat :

g. Jumlah Obat :

h. Nama Pasien :

i. Badan Pasien :-

j. Umur Pasien :
k. Alamat Pasien :-

l. Aturan Pakai Obat :

m. No. Telepon Pasien :-

n. Tanggal lahir pasien :

o. Ttd/ Paraf Dokter :

2. Farmasetik

a. Ambroxol

 Bentuk sediaan : sirup

 Komposisi : Ambroxol HCL

 Indikasi : untuk mengecerkan dahak yang banyak dan kental

hingga menyumbat saluran pernapasan

 Dosis : Dosis ambroxol untuk dewasa berkisar dari 30 mg (1

ambroxol tablet) sampai 120 mg (4 ambroxol tablet) per hari yang terbagi

dalam 2-3 dosis.

b. Paracetamol

 Bentuk sediaan : sirup

 Komposisi : paracetamol

 Indikasi : untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang,

mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri yang

dirasakan selama flu. Paracetamol juga bisa digunakan untuk meredakan

demam.

 Dosis : Oral, 10-15 mg/kg/ dosis tiap 4-6 jam saat diperlukan;

jangan melebihi 5 dosis dalam 24 jam. Total dosis maksimal harian: 75

mg/kg/hari tidak melebihi 3750 mg/hari

3. Klinis
a. Ambroxol

 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap komponen yang ada di dalam

obat

 Efek Samping : dispepsia, sakit ulu hati, mual muntah

 Interaksi : antibiotik

seperti amoxicillin, cefuroxim, erythromycin, dan doxycycline

b. Paracetamol

 Kontra Indikasi : penyakit hati

 Efek Samping : mual muntah, sakit perut bagian atas, kurang nafsu

makan

 Interaksi : imatinib, isoniazid, warfarin, carbamazepin

Resep 3
1. Administrasi

a. Nama dokter :

b. Sip :-

c. Alamat Dokter :-

d. Tgl Penulisan Resep :

e. Tanda resep :

f. Nama Obat :

g. Jumlah Obat :

h. Nama Pasien :

i. Badan Pasien :-

j. Umur Pasien :

k. Alamat Pasien :-

l. Aturan Pakai Obat :

m. No. Telepon Pasien :-

n. Tanggal lahir pasien :

o. Ttd/ Paraf Dokter :

2. Farmasetik

a. Noza

 Bentuk sediaan : kapsul

 Komposisi : Triprolidine HCl, Pseudoephedrine HCl, dan

Paracetamol

 Indikasi : untuk meringankan gejala flu, demam, sakit kepala,

 Dosis : Dewasa dan anak 12 tahun atau lebih: Diminum 3 x

sehari sebanyak 1 kaplet.

b. Ciprofloxacin
 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : ciprofloxacin

 Indikasi : Mengatasi infeksi akibat bakteri

 Dosis : Dosis penggunaan ciprofloxacin tergantung pada jenis

dan tingkat keparahan infeksi yang diderita

c. Methyl Prednisolon

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : methyl prednisolon

 Indikasi : mengurangi reaksi peradangan serta gejalanya, seperti

pembengkakan, nyeri, atau ruam

 Dosis : berkisar antara 2-60 mg per hari.

3. Klinis

a. Noza

 Kontra Indikasi : gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma, hipertrofi

prostat, hipertiroidismus, gangguan jantung dan diabetes mellitus.

 Efek Samping : ngantuk, tremor, insomnia, mulut kering

 Interaksi : antidepresan tipe inhibitor MAO [mono-amina

oksidase] dapat menyebabkan hipertensi (darah tinggi).

b. Ciprofloxacin

 Kontra Indikasi : Perlu berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal,

tendonitis, penyakit jantung, aritmia

 Efek Samping : diare, mual muntah, sakit kepala

 Interaksi : tizanidin, teofilin, glibenklamid,

c. Methyl Prednisolon
 Kontra Indikasi : hipertensi, penyakit jantung, gangguan ginjal,

gangguan hati, diabetes

 Efek Samping : mual muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, sulit tidur

 Interaksi : rifampisin, isoniazid, kecokonazol, digoxin

Resep 4

1. Administrasi

a. Nama dokter :

b. Sip :-

c. Alamat Dokter :-

d. Tgl Penulisan Resep :

e. Tanda resep :

f. Nama Obat :
g. Jumlah Obat :

h. Nama Pasien :

i. Badan Pasien :-

j. Umur Pasien :

k. Alamat Pasien :-

l. Aturan Pakai Obat :

m. No. Telepon Pasien :-

n. Tanggal lahir pasien :

o. Ttd/ Paraf Dokter :

2. Farmasetik

a. Asam Mefenamat

 Bentuk sediaan : Tablet

 Komposisi : Asam mefenamat

 Indikasi : untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang.

Sering digunakan sebagai obat sakit gigi, sakit kepala, dan meringankan rasa

nyeri pada masa menstruasi

 Dosis : Asam mefenamat 500 mg dilanjutkan dengan 250 mg

setiap 6 jam sesuai kebutuhan, tidak lebih dari 7 hari.

b. Antasid

 Bentuk sediaan : Tablet

 Komposisi : Aluminium hidroksida, Magnesium hidroksida

 Indikasi : Mengurangi asam lambung

 Dosis : sesuai anjuran dokter

3. Klinis

a. Asam Mefenamat
 Kontra Indikasi : alergi terhadap mefenamic acid

 Efek Samping : mual muntah, sakit perut, mulut kering, diare,

kembung

 Interaksi : warfarin, furosemid, prednison

b. Antasid

 Kontra Indikasi : ketidak seimbangan elektrolit

 Efek Samping : nyeri tulang, sembelit, hilang nafsu makan

 Interaksi : Amoxixilin

Resep 5

1. Administrasi

a. Nama dokter :

b. Sip :-
c. Alamat Dokter :-

d. Tgl Penulisan Resep : 

e. Tanda resep :

f. Nama Obat :

g. Jumlah Obat :

h. Nama Pasien :

i. Badan Pasien :-

j. Umur Pasien :

k. Alamat Pasien :-

l. Aturan Pakai Obat :

m. No. Telepon Pasien :-

n. Tanggal lahir pasien : 

o. Ttd/ Paraf Dokter :

2. Farmasetik

a. Paracetamol

 Bentuk sediaan : sirup

 Komposisi : paracetamol

 Indikasi : untuk mengobati rasa sakit ringan hingga

sedang, mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan

nyeri yang dirasakan selama flu. Paracetamol juga bisa digunakan

untuk meredakan demam.

 Dosis : Oral, 10-15 mg/kg/ dosis tiap 4-6 jam saat

diperlukan; jangan melebihi 5 dosis dalam 24 jam. Total dosis

maksimal harian: 75 mg/kg/hari tidak melebihi 3750 mg/hari


b. Ranitidin

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : Ranitidin

 Indikasi : untuk mengurangi jumlah asam lambung dalam perut.

Fungsinya untuk mengatasi dan mencegah rasa panas perut (heartburn),

maag, dan sakit perut yang disebabkan oleh tukak lambung

 Dosis : ral 150 mg 2 kali sehari, atau 300 mg sekali sehari

setelah makan malam atau sebelum makan. Parenteral: 50 mg, IV atau IM,

setiao 6-8 jam. Alternatifnya, infus IV bisa diberikan dengan rate 6.25

mg/jam selama 24 jam

c. Omeprazole

 Bentuk sediaan : kapsul

 Komposisi : omeprazole

 Indikasi : untuk mengatasi masalah perut dan

kerongkongan yang diakibatkan oleh asam lambung

 Dosis : 20 mg oral sekali sehari sebelum makan. Kebanyakan

pasien sembuh dalam 4-8 minggu.

d. Citirizin

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : citirizin

 Indikasi : meredakan gejala alergi seperti gatal-gatal, mata

berair, pilek, dan mata/hidung gatal

 Dosis : Untuk mengatasi alergi pada orang dewasa, dosis obat

cetrizine adalah 10 mg sehari sekali atau 5 mg dua kali sehari


3. Klinis

a. Paracetamol

 Kontra Indikasi : penyakit hati

 Efek Samping : mual muntah, sakit perut bagian atas, kurang nafsu

makan

 Interaksi : imatinib, isoniazid, warfarin, carbamazepin

b. Ranitidin

 Kontra Indikasi : alergi ranitidin

 Efek Samping : napas pendek, sakit kepala, insomnia, ngantuk

 Interaksi : triazolam, antibiotik

c. Omeprazole

 Kontra Indikasi : alergi pada obat

 Efek Samping : demam, sakit perut, buang angin, sakit kepala, mual

muntah

 Interaksi : clozapin, clopidogrel, ketokonazol

d. Citirizine

 Kontra Indikasi : Bagi anak-anak dan wanita yang sedang hamil,

menyusui, atau berencana hamil, sesuaikan dosis dan frekuensi pemakaian

 Efek Samping : pusing, ngantuk, batuk, mual, mulut kering

 Interaksi : obat penenang karena dapat meningkatkan efek sedasi.


Resep 6

1. Administrasi

a. Nama dokter :

b. Sip :-

c. Alamat Dokter :-

d. Tgl Penulisan Resep :

e. Tanda resep :

f. Nama Obat :

g. Jumlah Obat :

h. Nama Pasien :

i. Badan Pasien :-

j. Umur Pasien :
k. Alamat Pasien :-

l. Aturan Pakai Obat :

m. No. Telepon Pasien :-

n. Tanggal lahir pasien :

o. Ttd/ Paraf Dokter :

2. Farmasetik

a. Amitripthilin

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : amitripthilin

 Indikasi : untuk mengatasi mengatasi depresi. Obat ini

membantu untuk memperbaiki suasana hati (mood) dan meringankan

kecemasan, sehingga dapat meningkatkan energi dan membuat orang

tersebut lebih mudah beristirahat

 Dosis : 25-50 mg per hari sebagai dosis awal. Dapat

dikonsumsi satu kali sehari saat malam menjelang tidur atau dibagi menjadi

dua dosis.

b. Diazepam

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : diazepam

 Indikasi : insomnia, depresi, kejang otot, kejang karna epilepsi

 Dosis : Anak: 1-2,5 mg/hari. Dosis dapat dinaikkan secara

perlahan jika diperlukan.Dewasa: 2 mg tiga kali sehari. Dosis maksimal

adalah 30 mg/hari.

3. Klinis

a. Amitripthilin
 Kontra Indikasi : glaukoma, diabetes, serangan jantung

 Efek Samping : anoreksia, penglihatan kabur, diare, aritmia

 Interaksi : linezolid, fentanyl, lithium, tramadol

b. Diazepam

 Kontra Indikasi : pecandu alkohol

 Efek Samping : ngantuk, pusing, lemas, agresif, penglihatan kabur

 Interaksi : isoniazid, rifampicin, teofilin

Resep 7

1. Administrasi

a. Nama dokter :

b. Sip :-
c. Alamat Dokter :-

d. Tgl Penulisan Resep :

e. Tanda resep :

f. Nama Obat :

g. Jumlah Obat :

h. Nama Pasien :

i. Badan Pasien :-

j. Umur Pasien :

k. Alamat Pasien :-

l. Aturan Pakai Obat :

m. No. Telepon Pasien :-

n. Tanggal lahir pasien :

o. Ttd/ Paraf Dokter :

2. Farmasetik

a. Asetil Sistein

 Bentuk sediaan : kapsul

 Komposisi : asetilsistein

 Indikasi : untuk mengobati overdosis paracetamol dan

mengencerkan lendir tebal yang menghalangi pernapasan pada penderita

penyakit paru

 Dosis : 5-10 mL 10% atau 20% solusi dengan nebulisasi

setiap 6-8 jam jika perlu (PRN)

b. Amoxicilin

 Bentuk sediaan : kapsul

 Komposisi : amoxicilin
 Indikasi : Mengatasi infeksi akibat bakteri, terutama pada gigi,

saluran kemih, telinga, hidung, tenggorokan, saluran pernapasan, saluran

pencernaan

 Dosis : 3 gram, diulang sesudah 8 jam

c. Paracetamol

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : paracetamol

 Indikasi : untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang,

mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri yang

dirasakan selama flu. Paracetamol juga bisa digunakan untuk meredakan

demam.

 Dosis : Oral, 10-15 mg/kg/ dosis tiap 4-6 jam saat diperlukan;

jangan melebihi 5 dosis dalam 24 jam. Total dosis maksimal harian: 75

mg/kg/hari tidak melebihi 3750 mg/hari

d. Cotrimoxazole

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : Sulfamethoxazole dan Trimethoprim

 Indikasi : untuk mengatasi infeksi akibat bakteri gram-positif

maupun bakteri gram-negatif, tetapi tidak bisa mengatasi infeksi akibat virus.

 Dosis : 480 mg diminum 2 kali sehari

3. Klinis

a. Asetilsistein

 Kontra Indikasi : riwayat asma atau sakit maag.

 Efek Samping : ngantuk, mual muntah, pusing, demam, sariawan


 Interaksi : tetrasiklin, codein, nitrogliserin

b. Amoxixilin

 Kontra Indikasi : alergi obat

 Efek Samping : mual muntah, ruam, sakit kepala, diare

 Interaksi : allopurinol, pil KB

c. Paracetamol

 Kontra Indikasi : penyakit hati

 Efek Samping : mual muntah, sakit perut bagian atas, kurang nafsu

makan

 Interaksi : imatinib, isoniazid, warfarin, carbamazepin

d. Cotrimoxazole

 Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap Sulfamethoxazole dan


Trimethoprim

 Efek Samping : hiperkalemi, mual, selera makan hilang, pusing

 Interaksi : asam folat, sulfonilurea, phenitoin, warfarin


Resep 8

1. Administrasi

a. Nama dokter :

b. Sip :-

c. Alamat Dokter :-

d. Tgl Penulisan Resep :

e. Tanda resep :

f. Nama Obat :

g. Jumlah Obat :

h. Nama Pasien :

i. Badan Pasien :-
j. Umur Pasien :

k. Alamat Pasien :-

l. Aturan Pakai Obat :

m. No. Telepon Pasien :-

n. Tanggal lahir pasien :

o. Ttd/ Paraf Dokter :

2. Farmasetik

a. Hemafort

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : Fe fumarate 300 mg, manganese sulphate 0.4 mg,

copper sulphate 0.4 mg, vit C 100 mg, folic acid 2 mg, vit B12 15 mcg,

intrinsic factor 25 mg

 Indikasi : untuk pengobatan anemia dari gizi asal, kehamilan,

bayi, atau anak-anak, peningkatan kebutuhan folat dalam tubuh selama

kehamilan, anemia defisiensi besi, defisiensi tembaga

 Dosis : 1 tablet per hari, dapat ditingkatkan menjadi 2 tablet

per hari bila perlu

b. Paracetamol

c. Bentuk sediaan : tablet

d. Komposisi : paracetamol

e. Indikasi : untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang,

mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri yang

dirasakan selama flu. Paracetamol juga bisa digunakan untuk meredakan

demam.
f. Dosis : Oral, 10-15 mg/kg/ dosis tiap 4-6 jam saat diperlukan;

jangan melebihi 5 dosis dalam 24 jam. Total dosis maksimal harian: 75

mg/kg/hari tidak melebihi 3750 mg/hari

g. Amoxicilin

 Bentuk sediaan : kapsul

 Komposisi : amoxicilin

 Indikasi : Mengatasi infeksi akibat bakteri, terutama pada gigi,

saluran kemih, telinga, hidung, tenggorokan, saluran pernapasan, saluran

pencernaan

 Dosis : 3 gram, diulang sesudah 8 jam

h. Natrium diklofenak

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : Natrium diklofenak

 Indikasi : untuk menghilangkan rasa sakit, peradangan, dan

kekakuan sendi yang disebabkan oleh arthritis, asam urat, sakit gig

 Dosis : 50 mg secara oral 3 kali sehari

3. Klinis

a. Hemafort

 Kontra Indikasi :-

 Efek Samping :-

 Interaksi :-

b. Amoxicilin

c. Kontra Indikasi : alergi obat

d. Efek Samping : mual muntah, ruam, sakit kepala, diare


e. Interaksi : allopurinol, pil KB

c. Paracetamol

 Kontra Indikasi : penyakit hati

 Efek Samping : mual muntah, sakit perut bagian atas, kurang nafsu

makan

 Interaksi : imatinib, isoniazid, warfarin, carbamazepin

d. Natrium Diklofenak

 Kontra Indikasi : alergi diklofenak

 Efek Samping : mual muntah, sakit perut bagian atas, kurang nafsu

makan

 Interaksi : ketorolak, clopidogrel

Resep 9
1. Administrasi

a. Nama dokter :

b. Sip :-

c. Alamat Dokter :-

d. Tgl Penulisan Resep : 

e. Tanda resep :

f. Nama Obat :

g. Jumlah Obat :

h. Nama Pasien :

i. Badan Pasien :-

j. Umur Pasien :

k. Alamat Pasien :-

l. Aturan Pakai Obat :

m. No. Telepon Pasien : -

n. Tanggal lahir pasien : 

o. Ttd/ Paraf Dokter :

2. Farmasetik

a. Oralit

 Bentuk sediaan : pulvis

 Komposisi : Natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan

natrium bikarbonat

 Indikasi : untuk mengatasi kondisi kekurangan eletrolit dan

mineral di dalam tubuh akibat dehidrasi yang terjadi akibat diare,

muntah kronis, hingga aktivitas fisik yang berlebihan


 Dosis : 50 ml cairan per kg berat badan yang diminum dalam

4-6 jam sekali

3. Klinis

a. Oralit

 Kontra Indikasi : hiperkalemi

 Efek Samping : perut kembung, mual

 Interaksi :-

Resep 10

4. Administrasi

a. Nama dokter :

b. Sip :-

c. Alamat Dokter :-

d. Tgl Penulisan Resep : 


e. Tanda resep :

f. Nama Obat :

g. Jumlah Obat :

h. Nama Pasien :

i. Badan Pasien :-

j. Umur Pasien :

k. Alamat Pasien :-

l. Aturan Pakai Obat :

m. No. Telepon Pasien :-

n. Tanggal lahir pasien : 

o. Ttd/ Paraf Dokter :

5. Farmasetik

p. Betamethasone

 Bentuk sediaan : cream

 Komposisi : betamethason

 Indikasi : untuk mengatasi reaksi alergi atau mengurangi

peradangan kulit akibat sejumlah kondisi, seperti eksim serta

dermatitis

 Dosis : satu ruas ujung jari telunjuk, 1-2 kali sehari

q. Citirizin

 Bentuk sediaan : tablet

 Komposisi : citirizin

 Indikasi : meredakan gejala alergi seperti gatal-

gatal, mata berair, pilek, dan mata/hidung gatal


 Dosis : Untuk mengatasi alergi pada orang dewasa, dosis obat

cetrizine adalah 10 mg sehari sekali atau 5 mg dua kali sehari

6. Klinis

r. Betamethason

 Kontra Indikasi : Anak-anak usia di bawah 12 tahun disarankan tidak

menggunakan obat ini

 Efek Samping : iritasi kulit, kulit kering, kemerahan, gatal, dan panas

 Interaksi :-

s. Citirizine

 Kontra Indikasi : Bagi anak-anak dan wanita yang sedang hamil,

menyusui, atau berencana hamil, sesuaikan dosis dan frekuensi pemakaian

 Efek Samping : pusing, ngantuk, batuk, mual, mulut kering

 Interaksi : obat penenang karena dapat meningkatkan efek sedasi.

Anda mungkin juga menyukai