Di Kerjakan Oleh :
1. Amyleona Dhanuvitta
2. Safitri Putri Limiyah
A. Identitas Pasien
1. Nama lengkap : Christina lawalata
2. Jenis kelamin : wanita
3. Umur : 32 tahun
4. Suku/Bangsa : manado/Indonesia
5. Pekerjaan : pekerja swasta
6. Alamat : Surabaya, JawaTimur
7. Status perkawinan : Belum menikah
B. Anamnesis
Asma dengan hipertensi
Deskripsikasus
Pasien bernama Crishtina adalah pasien wanita, 32 tahun, dengan tinggi badan/ berat badan
165 cm/ 75 kg, dengan riwayat hipertensi dan asma. Pada sudah mengalami pengobatan di
rumah sakit sebelumnya akibat asma yang menyerangnya dan mendapatkan obatnya saat itu
meliputi albuterol (sesuai kebutuhan melalui inhaler), atenolol 25 mg dua kali sehari, dan 25
mg hydrochlorothiazide.
Pada saat ini ia dirawat di rumah sakit dengan diagnosis eksaserbasi asma akibat bronchitis.
Dia diobati dengan perawatan albuterol setiap 3 jam, antibiotic sefalosporin melalui IV, dan
taper prednisone.PenggunaanAtenololnyatelahdihentikan.Setelah 24 jam, Pasien C mengeluh
kram otot parah meskipun fakta bahwa tingkat potassium masuknya adalah 3,9mEq / L,
dalam batas normal. Profil metabolic dasar yang diminta menunjukkan fungsi ginjal normal
dan tingkat potassium 2,9 mEq / L. Dia diberi 40 mEq dua kali sehari dengan pemantauan
ketat tingkat potassiumnya.
Hasil Pemeriksaan :
Pemeriksaa Tanggal 17 agustus (SMRS) Tanggal 19 agustus
n
TB/BB 165 cm/ 75 kg 165 cm/ 74 kg
N 110 95
T 39,7˚C 37,5˚C
RR 35 x/mnt 30 x/mnt
TD 160/ 115 mmHg 144/100 mm Hg
FeV1 75 % 85%
SaO2 80% 90%
GDP 185 184
Kol total 178 160
Hb 13 g/dl 12,4 g/dl
Kulturbakteri + ( hemofillusinf) -
As urat 6,5 6
Leukosit 15.000 10.500
Pertanyaan :
1. Sebagai Farmasisnya Sudah tepatkah terapi yang diterima oleh nona CL selama di
rumah sakit?
2. Mengapa atenolony adihentikan?
3. Terapi non farmakologi apakah yang tepat untuk nn CL ?
4. Pengobatan apakah yang dapat dibawa pulang oleh nona CL?
5. Nn CL ingin melakukan olahraga setelah keluar RS, jenis oleh raga apa yang tepat
baginya, beri alasan.?
JAWABAN:
1. Sebagai Farmasisnya Sudah tepatkah terapi yang diterima oleh nona CL selama di
rumah sakit?
a. Famakologis :
1. Ringer Laktat Infus :
RL infuse digunakan untuk terapi pemeliharaan pada pasien rawat inap
2. Oksigen (O2) :
Terapi oksigen aliran tinggi pada pasien ini dalam keadaan akut memang
harus menggunakan oksigen. Karena tujuan terapi yang utama untuk akut
adalah mengatasi hipoksemia, memperbaiki obstruksi udara dengan segera.
Jadi penggunaan O2 adalah di anjurkan.
3. Prednison :
Oral prednison : penggunaan kortikosteroid oral memang di anjurkan untuk
pasien yang menderita asma akut setelah pemberian inhalasi B2 agonis kerja
cepat tidak memperbaiki gejala saat obat diberikan. Dengan dosis pada
dewasa : 5 – 60 mg dalam 2 – 4 dosis terbagi. Menurut pendapat saya
pemberian steroid oral pada pasien ini memang perlu karena sebelumnya
pasien telah diberikan agonis B2 saat serangan, berarti sekarang dengan
agonis B2 saja tidak mencukupi untuk melancarkan pernapasan pasien,
maka perlu ditambahkan kortikosteroid. Kenapa tidak dipilih bentuk iv...?
Menurut dipiro penggunaan iv tidak memberikan manfaat yang lebih baik
dibandingkan oral. Artinya sama saja digunakan oral atau iv. Yang juga
harus diperhatikan disini adalah efek samping yang timbul selama
menggunakan kortikosteroid. Penggunaannya harus dibatasi selama 2
minggu. Dan jika harus digunakan untuk jangka lama, maka dipilih dosis
terkecil yang memberikan efek terapi untuk pengobatan asma.
4. Ventolin inhaler (salbutamol inhalasi) :
Pada pasien ini penggunaan β2 agonis (salbutamol) merupakan obat-obat
terpilih untuk mengatasi serangan eksaserbasi asma karena bronkitis. Dapa
tdiberikan secara inhalasi melalui MDI (Metered Dosed Inhaler) atau
nebulizer (Waspadji, 2001).
5. Salbutamol :
Agonis beta-2 yang bekerja cepat, digunakan dalam keadaan serangan akut.
Pada pasien ini tepat digunakan salbutamol dengan bentuk sediaan inhalasi.
Karena obat lebih cepat bekerja dan efek samping juga lebih sedikit.
6. HCT 25 mg
Tekanan darah pasien adalah 160/115 mmHg termasuk dalam hipertensi
f. Atenolol
Edukasipasiendankeluarga,
untukmenjadimitradokterdalampenatalaksanaanasma.
Edukasikepadapasien/keluargabertujuanuntuk:
meningkatkanpemahaman(mengenaipenyakitasmasecaraumumdanpolapenya
kitasmasendiri)
-
meningkatkanketerampilan(kemampuandalampenangananasmasendiri/asma
mandiri)
- meningkatkankepuasan
- meningkatkanrasapercayadiri
- meningkatkankepatuhan(compliance)danpenangananmandiri
- membantupasienagardapatmelakukanpenatalaksanaandanmengontrolasma
2. Identifikasidanmengendalikanfaktorpencetus
3. Pemberianoksigen
4. Banyakminumuntukmenghindaridehidrasiterutamapadaanak-anak
5. Kontrolsecarateratur
6. Polahidupsehat
Dapatdilakukandengan:
Penghentianmerokok
Menghindarikegemukan
Kegiatanfisikmisalnyasenamasma
d. Pengobatanapakah yang tepatdibawapulangolehNn CL?
a. Ventolin inhaler : 2 semprotsetiap 6 jam
b. Salbutamol 2 mg : 1x sehari
c. HCT 25 mg : 1x sehari (pagi)
d. Candesartan 8 mg : ½ tablet 1xsehari
e. Olahraga yang cocokuntukNn CL?
Jalan kaki
Satupenelitianmenunjukkanbahwajalan kakitiga kali semingguselama 12
minggumampumengendalikanasmadanmeningkatkankebugarantubuhtanpamenyulut
gejalaasma. Cobalahberjalan kaki selama 30
menitdiiringiolehpemanasandanpendinginanmasing-masingselamalimamenit.
Yoga
Satustudimenemukan, melakukan yogaHatha 2,5 jam per mingguselama 10
minggumampumembantumeningkatkankualitashidupdanmengurangirisikokekambuh
angejalapadapenderitapenyakitasma.
Bersepeda
Bersepedasantaitidakakanmemicuasma. Lain
ceritanyajikaAndamengayuhsepedadengankecepatan 30 km/jam ataubersepeda di
pegunungan.
Berenang
Olahragainimembangunotot-otot yang digunakanuntukbernapassertamembuatparu-
parumendapatkanbanyakudarahangatdanlembap. Akan
tetapitidakdisarankanuntukberenangterlalu lama atauterlaluseringkarenaklorinpada
air kolamrenangdidugadapatmemicuseranganasma.
Lari
Olahragaatletiklarijarakpendektidakakanmemicuserangan, tapijangancoba-
cobamelakukanlari marathonjikatidakinginmenjadisesaknapas.
Jarakmaksimaluntuklari yang disarankanbagipenderita asthma yaknisekitar 1,5 km
dengandurasilari paling lama 10 menit.