DAN PERANNYA
2. Model fisiologi
Model kompartemen
• Dalam hal ini tubuh secara matematis diumpamakan
dalam beberapa kompartemen, bukan sebagai wadah
nyata dalam tubuh, tetapi mewakili bagaimana
perjalanan obat melalui aliran darah dari satu
kompartemen ke kompartemen berikutnya
• Tubuh merupakan satu seri kompartemen yang saling
berhubungan secara reversibel
• Kompartemen (jaringan, organ, sistem) yang mempunyai
affinitas dan aliran darah yang sama
• Untuk menilai obat yang masuk/keluar digunakan
ketetapan laju
1. Model mamilar
– Paling banyak dipakai
– Satu atau lebih kompartemen dihubungkan dengan
kompartemen sentral (plasma, ginjal, jantung, hepar dan
paru)
MODEL KOMPARTEMEN
• Adalah: Struktur hipotetik untuk memprediksi atau
memberi ciri karakteristik dan nasib obat dalam
tubuh apabila diberikan dengan cara atau sediaan
tertentu
• Alat untuk mengkarakterisasi kinetika obat dalam
tubuh
• Asumsi sederhana untuk menerangkan kinetika obat
dalam tubuh
• Parameter farmakokinetik tidak diukur langsung,
melainkan ditentukan secara eksperimen dari satu
seri data
Model Kompartemen
Kompartemen 1 Setelah penyerapan ke dalam tubuh, obat
didistribusikan dalam darah
Kompartemen 2 didistribusikan ke seluruh volume plasma
dan ruang interstitial
ORAL
IV Bolus- SATU Kompartemen
ORAL
IV Bolus- DUA Kompartemen
1 2 3
Ka k12 k23
k21 k32
Kel
Model fisiologik
• Disebut juga model aliran darah
• Model berdasarkan atas data anatomi dan
fisiologi
• Kadar obat dlm berbagai jaringan diprediksi
dari ukuran jaringan, aliran darah
• Perlu memperhitungkan perubahan fisiologi
untuk memprediksi kadar darah
Gambar model fisiologi
Penggambaran MF berfungsi
• Mempermudah persamaan deferensial untuk
menyatakan perubahan kadar obat dlam tiap-
tiap kompartemen
• Memberikan gambaran visual kecepatan
proses
• Menyatakan jumlah parameter
farmakokinetika untuk menggambarkan
proses
Peranan Farmakokinetik dalam produksi obat dan klinik
1. Memprediksi kadar obat dalam plasma, jaringan,
dan urin untuk setiap aturan dosis
2. Menentukan dosis optimum individual
3. Estimasi akumulasi obat atau metabolitnya
4. Mengetahui hubungan kadar obat dengan aktivitas
farmakologi atau toksisitasnya
5. Evaluasi BABE
6. Mengetahui pengaruh perubahan fisiologi
terhadap ADME
7. Mengungkap adanya interaksi obat
8. Memberikan gambaran kuantitatif pengaruh
perubahan struktur terhadap ADME
KINETIKA ORDE REAKSI
• menunjukkan bagaimana konsentrasi obat di
dalam tubuh dapat mempengaruhi suatu
reaksi kimia atau proses kimia dalam tubuh.
– zero order
– first order
– second order
– third order
– reversible
– parallel
– consecutive.
KECEPATAN DAN ORDE REAKSI
Obat A Obat B
-dA/dt atau + dB/dt
Cp(mg/
100 95 90 85 80 75 70 65
L)
T (jam) 0 2 4 6 8 10 12 14
Pertanyaan :
Mengikuti orde berapakah data obat tersebut?
1. Berapa nilai K
2. Berapa nilai t ½
3. Jika MEC 30 mg/L, berapa lama obat berefek ?
Ploting kadar obat Vs waktu pada orde satu
Latian 2
1. Buktikan bahwa t1/2 orde o = 0,5 Ao/Ko
2. Buktikan bahwa t1/2 orde 1 = 0,693/K1
• UTS
• 1 Pengantar biofarmasetika dan farmakokinetika
• 2 Dasar-dasar matematika dalam farmakokinetika
• 3 Model kompartemen 1 terbuka: pemberian IV Bolus
• PARAMETER FARMAKOKINETIK DATA DARAH, 1
KOMPARTEMEN, ORDE 1 DAN 0
• UAS
• 5 Infus Intravena
• 6 Eliminasi dan Klirens Obat
• 15 Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
• INFUS, URIN, BABE
• Suatu larutan obat yang dibuat baru
mempunyai konsentrasi 300 mg/mL. setelah
disimpan 30 hari pada suhu 25 derjat celcius,
konsentrasi obat dalam larutan adalah 75
mg/mL
a. Kapan obat berkurang menjadi setengahnya
(jika orde satu)
b. Kapan obat berkurang menjadi setengahnya
(jika orde nol)
• Bila T1/2 peruraian suatu obat sama dengan 12
jam, berapa lamakah yang diperlukan bagi obat
sejumlah 125 mg/L agar tereleminasi 30% dari
konsentrasi awal. Anggaplah kinetika obat
mengikuti reaksi orde satu.
• Suatu sel tunggal di tempatkan dalam tabung
kultur yang mengandung agar nutrien. Jika
jumlah sel menjadi dua klai setiap 2 menit dan
tabuung kultur terisi lengkap dalam 8 jam, berapa
lama yang diperlukan untuk tabung kultur
menjadi separuh penuh sel