Anda di halaman 1dari 15

3.

Buatlah bagan proses produksi suatu sediaan


berserta QC (IPC) setiap langkah produksi

Use case diagram


4. Perbedaan CPOB 2012 dan CPOB 2018
5. Perbedaan kualifikasi dan validasi
• Kualifikasi dan Validasi
• Proses validasi dimulai dengan perangkat lunak yang
tervalidasi dan sistem yang terjamin, lalu metode yang
divalidasi menggunakan sistem yang terjamin
dikembangkan. Akhirnya, validasi total diperoleh dengan
melakukan kesesuaian sistem. Masing-masing tahap dalam
proses validasi ini merupakan suatu proses yang secara
keseluruhan bertujuan untuk mencapai kesuksesan validasi.
• Kualifikasi merupakan bagian (subset) proses validasi yang
akan memverifikasi modul dan kinerja sistem sebelum
suatu instrumen diletakkan secara on line (atau diletakkan
pada tempatnya dalam suatu laboratorium). Jika instrumen
tidak terjamin dengan baik sebelum digunakan, maka akan
muncul suatu masalah yang sulit untuk diidentifikasi.
Kualifikasi
Validasi untuk mesin, peralatan produksi dan sarana penunjang disebut
kualifikasi. Kualifikasi tersebut adalah langkah pertama dalam
melaksanakan validasi di industry farmasi ( Manajemen Industri Farmasi,
2007).
• Kualifikasi terdiri dari empat tingkatan, yaitu:
1. Kualifikasi Desain/ Design Qualification (DQ)
Kualifikasi desain adalah unsur pertama dalam melakukan validasi
terhadapfasilitas, sistem atau peralatan baru.
2. Kualifikasi Instalasi/ Instalation Qualification (IQ)
Kualifikasi dilakukan terhadap fasilitas, sistem dan peralatan baru atau
yang dimodifikasi, mencakup:
• Instalasi peralatan, pipa dan sarana penunjang hendaklah sesuai dengan
spesifikasi dan gambar teknik yang didesain.
• Pengumpulan dan penyusunan dokumen pengoperasian dan
perawatan peralatan dari pemasok.
• Ketentuan dan persyaratan kalibrasi.
• Verifikasi bahan konstruksi.
Kualifikasi
3. Kualifikasi Operasional/ Operational Qualification (OQ)
Kualifikasi operasional dilakukan setelah kualifikasi instalasi selesai
dilaksanakan, dikaji dan disetujui. Kualifikasi operasional hendaklah
mencakup:
• Kalibrasi
• Prosedur pengoperasian dan pembersihan
• Pelatihan operator dan ketentuan perawatan preventif.
4. Kualifikasi Kinerja/ Performance Qualification (PQ)
Performance Qualification (PQ) dilakukan untuk menjamin dan
mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan yang telah
diinstalasi beroperasi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Meskipun PQ
diuraikan sebagai kegiatan terpisah, dalam bberapa kasus pelaksanaannya
dapat dilakukan dengan kualifikasi operasional. PQ hendaknya mencakup :
• Pengujian dengan menggunakan bahan baku, bahan pengganti yang
memenuhi spesifikasi atau produk simulasi yang dilakukan berdasadrkan
pengetahuan tentang proses, fasilitas, sistem dan peralatan;
• Uji yang meliputi satu atau beberapa kondisi yang mencakup batas
operasional atas dan bawah.
Validasi
• Validasi Proses
Pada umumnya validasi proses dilakukan sebelum produk
dipasarkan (validasi prospektif). Dalam keadaan tertentu, jika hal
di atas tidak memungkinkan, validasi dapat juga dilakukan selama
proses produksi rutin dilakukan (validasi konkuren). Proses yang
sudah berjalan hendaklah juga divalidasi (validasi prospektif).
Validasi
• Jenis-jenis validasi adalah sebagai berikut:
1 Validasi prospektif
Validasi prospektif hendaknya mencakup, tapi tidak terbatas pada hal
berikut :
• Uraian singkat suatu proses
• Ringkasan tahap kritis proses pembuatan yang harus diinvestigasi
• Daftar peralatan/fasilitas yang digunakan termasuk alat ukur, pemantau
dan pencatat serta status kalibrasinya
• Spesifikasi produk jadi untuk diluluskan
• Daftar metode analisis yang sesuai
• Usul pengawasan selama proses dan kriteria penerimaan
• Pengujian tambahan yang akan dilakukan termasuk kriteria penerimaan
dan validasi metode analisisnya, bila diperlukan
• Pola pengambilan sampel
• Metode pencatatan dan evaluasi hasil
• Funsi dan tanggung jawab
• Jadwal yang diusulkan.
Validasi
• 2. Validasi konkuren
• Dalam hal tertentu, produksi rutin dapat dimulai tanpa lebih dulu
menyelesaikan program validasi. Keputusan untuk melakukan
validasi konkuren hendaknya dujustifikasi, didokumentasikan dan
disetujui oleh kepala bagian Manajemen Mutu.
• 3. Validasi retrospektif
• Validasi ini hanya dapat dilakukan untuk proses yang telah mapan,
namun tidak berlaku jika terjadi perubahan formula produk,
prosedur pembuatan atau peralatan. Validasi proses hendaklah
didasarkan pada riwayat produk. Tahap validasi memerlukan
pembuatan protokol khusus dan laporan hasil kajian data untuk
mengambil kesimpulan dan rekomendasi. Sumber data hendaklah
mencakup, tetapi tidak terbatas pada catatan pengolahan bets dan
catatan pengemasan bets, rekaman pengawasan proses, buku log
perawatan alat, catatan penggantian personil, studi kapabilitas
proses, data produk jadi termasuk catatan data tren dan hasil uji
stabilitas.
Validasi
• 4. Validasi pembersihan
• Validasi pembersihan hendaklah dilakukan untuk konfirmasi
efektivitas prosedur pembersihan. Penentuan batas kandungan
residu suatu produk, bahan pembersih dan pencemaran mikroba,
secara rasional hendaklah didasarkan pada bahan yang terkait
dengan proses pembersihan. Batas tersebut hendaklah dapat
dicapai dan diverifiksi. “Uji sampai bersih” (last until clean) bukan
merupakan satu-satunya pilihan untuk melakukan validasi
pembersihan.
• 5. Validasi ulang
• Secara berkala fasilitas, sistem, peralatan dan proses termasuk
proses pembersihan hendaklah dievaluasi untuk kontimasi bahwa
validasi masih absah. Jka tidak ada perubahan yang signifikan dalam
status validasinya, kajian ulang data yang menunjukkan bahwa
fasilitas, sistem, peralatan dan proses memenuhi persyaratan untuk
validasi ulang.
Validasi
6. Validasi metode analisa
• Tujuan validasi metode analisa adalah untuk
mengetahui bahwa metode analisis sesuai tujuan
penggunaanya. Validasi metode analisis
umumnya dilakukan terhadap 4 jenis :
• Uji identifikasi
• Uji kuantitatif kandungan impuritas (impurity)
• Uji batas impuritas, dan
• Uji kuatitatif zat aktif dalam sampel bahan atau
obat atau komponen tertentu dalam obat.
• Kriteria validasi yang umumnya perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut :
• Akurasi
• Presisi
• Ripitabilitas
• Intermediate precision
• Spesifisitas
• Batas deteksi
• Batas kuantitas
• Linearitas, dan
• Rentang
• Dapus :
• Priyambodo, Bambang., 2007, Manajemen
Industri Farmasi edisi ke-1, Global Pustaka
Utama : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai