Anda di halaman 1dari 59

KOMPARTEMEN

CAIRAN TUBUH
Kelompok 9
2

M. Zuhdi Pratama (1601106)


Putri Santika (1601110)
Rezky Amelia Agustianingsih (1601113)
Shintia Dwi Putri (1601118)
Sukma Wirdaningsih (1601122)

Dosen Pembimbing :
Nofri Hendri Sandi, M.Farm., Apt.
3 KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH

▹ Kompartemen cairan intrasel


▹ Kompartemen ekstrasel ( interstisial,
intravascular )
▹ Proses pergerakan cairan
dihubungkan dengan tekanan
osmosis dan proses lain
▹ Urin, komposisi dan proses
pembentukan
1.Kompartemen Cairan
Tubuh
Let’s start with the first set of slides

4
Pendahuluan
5

▹ Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan


zat terlarut
▹ Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion
▹ Cairan dan elektrolit elektrolit masuk ke dalam tubuh
melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV)
dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
▹ Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya
distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit
ke dalam seluruh bagian tubuh.
Komposisi Tubuh
6
▹ Pria dewasa muda :
a. 18% berat badan terdiri dari protein
b. 7% adalah mineral,
c. 15% adalah lemak.
d. 60% adalah air.
•Komponen intrasel air tubuh 40% BB,
•Komponen ekstrasel : 20%.
•Sekitar 25% komponen ekstrasel terdapat dalam
sistem vaskular (plasma = 5% berat badan) dan 75%
di luar pembuluh darah (cairan inter-stisium = 15%
berat badan).
• Volume darah total adalah sekitar 8% dari berat
badan
7 Cairan Tubuh Total
8
Fungsi Cairan Tubuh
9

▸Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel


▸Mengeluarkan buangan-buangan sel
▸Membantu dalam metabolisme sel
▸Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
▸Membantu memelihara suhu tubuh
▸Membantu pencernaan
▸Mempemudah eliminasi
▸Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim)
Kompartemen Cairan Intrasel (CIS)
10

▹Sekitar 28 dari 42 liter cairan tubuh ada di dalam 75


triliun sel

▹Cairan intrasel merupakan 40 persen dari berat badan


total pada orang “rata-rata”

▹Cairan intrasel mengandung sejumlah kecil ion natrium


dan klorida dan hampir tidak ada ion kalsium.
11 Lanjutan..

▹Cairan ini megandung sejumlah besar ion


kalium dan fosfat, ion magnesium dan sulfat
dalam jumlah sedang.

▹Sel juga mengandung sejumlah besar


protein, hampir 4x jumlah protein dalam
plasma
12
Kompartemen Cairan Ekstrasel (CES)
13

▹Semua cairan diluar sel disebut cairan ekstrasel


▹Cairan ini merupakan 20 persen dar berat badan atau
sekitar 14 liter pada orang dewasa normal dengan berat
badan 70 kg
▹Cairan ini berada di tengah-tengah dimana sel hidup. Sel
menerima garam, makanan serta oksigen dan melepaskan
semua hasil buangannya ke dalam cairan itu juga.
▹2 kompartemen cairan terbesar dari cairan ekstrasel adalah
cairan intersitisial dan plasma
14 Cairan Ekstrasel

1. Cairan intersitisial , yang berjumlah > ¾ bagian


cairan ekstrasel

2. Intravaskuler (plasma), yang berjumlah hampir ¼


cairan ekstrasel atau sekitar 3 liter.
15 ▹Plasma : bagian darah yang tidak mengandung sel ;
plasma terus menerus menukar zat dengan cairan
interstisial melalui pori pori membran kapiler

▹Pori pori bersifat sangat permeabel untuk hampir


semua zat terlarut dalam cairan ekstrasel, kecuali protein

▹Sehingga plasma dan cairan interstisial mempunyai


komposisi yang hampir sama, kecuali protein. (yg
konsentrasinya lebih tinggi dari plasma)
16 Next..

▹Kompartemen cairan lainnya yang kecil disebut sebagai


transeluler yang meliputi cairan dalam rongga sinovia,
peritoneum, perikardium, intraokular, serta cairan
serebrospinal. Cairan transeluler berjumlah sekitar 1-2 liter.
17
18
Proses Pergerakan Cairan
19
▹Karena sel membran yang memisahkan kedua kompartemen ini memiliki
permeabilitas yang berbeda untuk setiap zat, maka konsentrasi larutan
(osmolality) pada kedua kompartemen juga akan berbeda.

▹Perpindahan substansi melalui membran ada yang secara aktif atau pasif.
Transport aktif membutuhkan energi, sedangkan transport pasif tidak
membutuhkan energi.

▹Metode perpindahan cairan dan elektrolit tubuh dilakukan dengan cara


transpor pasif (difusi dan osmosis), transpor aktif, dan filtrasi.
20 Difusi (transpor pasiv)

▹Difusi merupakan kecenderungan alami dari suatu substansi


untuk bergerak dari suatu area dengan konsentrasi yang lebih
tinggi ke daerah konsentrasi yang lebih rendah.

1. Difusi
sederhana
Difusi 2. Difusi
terfasilitasi
21 Difusi Sederhana

▹Difusi sederhana berarti bahwa gerakan kinetik molekul


atau ion terjadi melalui suatu celah membran atau melalui
ruangantarmolekul tanpa berinteraksi dengan protein
pembawa dalam membran.
22 Difusi terfasilitasi

▹Difusi terfasilitasi membutuhkan interaksi dengan suatu


protein pembawa. Protein pembawa membantu lewatnya
molekul atau ion melalui membran dengan mengikat molekul
atau ion tersebut secara kimiawi sehingga dapat keluar masuk
membran dengan cara ini.
23
24
25
26
Osmosis (transpor pasiv)
▹Osmosis merupakan perpindahan air (pelarut) terjadi
melalui membran dari daerah dengan konsentrasi zat
terlarut yang rendah ke daerah dengan konsentrasi zat
terlarut tinggi sampai dengan kedua konsentrasi air
tersebut sama atau,
▹Perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel
selektif dari bagian yang lebih encer(zat) ke bagian yang
lebih pekat(zat) atau dari bagian yang konsentrasi air tinggi
ke konsentrasi air rendah.
27
28
29 2. Transpor Aktiv

▹ Transpor aktif berarti gerakan ion atau zat lainnya melintasi


membran dalam bentuk kombinasi dengan protein pembawa
dengan suatu cara sedemikian rupa sehingga protein
pembawa menyababkan zat bergerak dengan melawan
gradien energi seperti dari tempat berkosentrasi rendah ke
tempat berkosentrasi tinggi.
Pompa Natrium-Kalium
30
▹Yaitu suatu proses transpor yang
memompa ion natrium keluar melalui
membran yang terdapat di semua sel
dan pada saat yang sama, memompa
ion kalium dari luar ke dalam.
31 Tekanan hidrostatik

▹ Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang


diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap
suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu yang
hanya berlaku pada zat cair yang tidak bergerak.
32
33

Urin, komposisi, dan


proses pembentukan
urin
34 Urin
▹Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal
dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Karakteristik Urin
35
Terdiri atas 95 % air yang mengandungat terlarut sebagai berikut :

▹Zat buangan nitrogen protein :meliputi urea dari,asam urat dari asam
katabolisme asam nukleat,dan kreatinin dari proses penyarinagn kreatinin
fosfat dalam jaringan otot.

▹Asam hipurat (atom kristal): produk sampingan pencernaan sayuran dan


buah-buahan.

▹Badan keton (atom karbon): dihasilkan dalam metabolisme lemak


adalah konstituen.

▹Elektrolit: meliputi ion natrium, klor, kalium, ammonium, sulfat, fosfat,


kalsium, dan magnesium.
36
▹Badan keton (atom karbon): dihasilkan dalam metabolisme lemak adalah
konstituen.
37

▹Elektrolit: meliputi ion natrium, klor, kalium, ammonium, sulfat, fosfat,


kalsium, dan magnesium.

▹Hormon(catabolic hormone):ada secara normal dalam urine.

▹Berbagai jenis taoksin atau kimia asing,pigmen,vitamin atau enzim secara


normal ditemukan dalam jumlah kecil.

▹Konstituen abnormal : meliputi albumin,glukosa,sel darah merah,sejumlah


besar badan keton. Zat kapur yang terbentuk dan mengeras dalam tubulus
akan menjadi batu ginjal (neprotilisasi)
Sifat Fisik Urin
38
▹Warna: kuning pucat,kuning pekat jika kental.urine segar biasanya jernih dan
menjadi keruh jika didiamkan.

▹Bau: urine memiliki bau yang khas,berbauk amoniak jika


didiamkan,bervariasai sesuai dengan makanan yang dimakan.pada diabetes
yang tidak terkontro,aseton akan mrnghasilkan bau manis pada urine.

▹Asiditas (keadaan asam) atau alkalinitas (keadaan alkali): ph urine bervariasi


antara 4,8-7.5 dan biasanya 6.0 tergantung pada diet.makanan protein tinggi
akan meningkatkan asiditas,sedangkan diet sayuran akan meningkatkan
alkalinisitas.

▹Berat jenis urine : berkisar antara 1.001-1.035 tergantung pada konsentrasi


urine.
Fungsi Sitem Urin
39
▹Menyaring zat-zat sampah metabolisme dari darah

▹Mengontrol volume darah, yaitu dengan mengeluarkan kelebihan air


yang dihasilkan sel-sel tubuh. Mempertahankan jumlah air dalam darah
penting untuk memelihara tekanan darah agar gerakan gas, dan
pengeluaran zat sampah padat tetap normal.

▹Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu. Garam-


garam ini harus ada dalam konsentrasi tertentu untuk kelangsungan
kegiatan sel.
Proses
40

Pembentukan
Urin
Ginjal
41
42
43
Proses pembentukan urin terjadi di dalam organ
44
ginjal melalui beberapa tahapan atau proses sampai
akhirnya urine dapat diekskresikan melalui saluran
ekskresi .
Urine disaring didalam ginjal, dibawa melalui
ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar
tubuh melalui uretra.
Jumlah pengeluaran urine normal selama 24 jam
sekitar 1 sampai 2 liter

Proses pembentukan urin terdiri dari 3 fase :


45 Pembentukan Urin

Filtasi reabsorpsi augmentasi


46 Tahap Filtrasi (Penyaringan)

Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang


tersaring ditampung oleh simpai Bowman. Cairan
tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion
anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor.
Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah
karena tidak dapat menembus pori–pori
glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman
disebut urine primer. Selama 24 jam darah yang tersaring
dapat mencapai 170 liter.
47
Proses :
▹Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan
zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke
glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong
air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati
pori-pori endotelium kapiler glomerulus, sebagian yang
tersaring adalah bagian cairan darah kecuali sel-sel darah dan
molekul protein.
▹Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng
filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman.
48
Daya yang terjadi pada saat filtasi
49

1) Tekanan hidrostatik di dalam kapiler


glomerulus yang mendorong filtrasi
2) Tekanan hidrostatik dalam kapsula Bowman
di luar kapiler yang melawan filtrasi
3) Tekanan osmotik koloid protein plasma di
dalam kapiler glomerulus yang melawan
filtrasi
4) Tekanan osmotik koloid protein dalam
kapsula Bowman yang mendorong filtrasi.
Reabsoprsi (Penyerapan Kembali)
50

▹Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses


yang terjadi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih
dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali
adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik.
Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang
dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder.
51 Proses
▹Mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus
proksimal,
▹kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat
yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air,
dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang.
Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus.
Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu
yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder
masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-
zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk
urine.
52
53 ▹Bila suatu zat akan direabsorpsi, pertama zat tersebut
harus ditranspor
1) Melintasi membran epitel tubulus ke dalam
cairan intertisial dan
2) Melalui membran kapiler peritubulus kembai ke
dalam darah.

Reabsorpsi melalui epitel tubulus ke dalam


cairan intertisial meliputi transpor aktif atau
pasif dengan mekanisme dasar yang sama,
yaitu transpor melalui membran lain di dalam
tubuh.
54

▹Kemudian setelah absorpsi melalui sel epitel


tubulus ke dalam cairan intertisial ini, air dan
zat terlarut selanjutnya di transpor melalui
dnding kapiler ke dalam darah dengan cara
ultrafiltrasi (aliran yang besar) yang
diperantarai oleh tekanan hidrostatik dan
tekanan osmotik.
Tahap Augmentasi
55 (pengumpulan)

▹Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di


saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan
cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih
terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan
yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang
kemudian disalurkan ke rongga ginjal.
56 Lanjutan..

▹Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga


ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter, kandung
kemih dan uretra. Proses pengeluaran urine disebabkan
oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan
pada kandung kemih selain disebabkan oleh pengaruh
saraf juga adanya kontraksi otot perut dan organ-organ
yang menekan kandung kemih. Dan tahap ini merupakan
tahap akhir dari proses pembentukan urine
57
Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan
58 Cairan
▹Usia
▹Aktivitas
▹Iklim
▹Diet
▹Stress
▹Penyakit
▹Tindakan medis
▹Pengobatan
▹Pembedahan
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai