PEMBAHASAN
Penyakit ini sangat menular dan kebanyakan diidap pada anak-anak dengan
gambaran klinis yang bervariasi. Penderita pada tempat tinggal padat sering menimbulkan
penyebaran dan terjadinya reinfeksi dan biasanya sembuh secara spontan menjelang
pubertas. Penularan dapat melalui hewan peliharaan dan dapat dari manusia ke manusia.
Jamur Tricophyton Tonsurans, memperbanyak diri dengan membelah, biasanya banyak
juga cepat, dan memungkinkan untuk menghasilkan cabang-cabang yang pendek.
Koloninya biasa dalam bentuk serbuk
1
Cara Infeksi T.tonsurans Infeksi dimulai pada kulit kepala, yang selanjutnya
dermatofita tumbuh kebawah mengikuti dinding keratin folikel rambut. Infeksi pada
rambut berlangsung tepat diatas akar rambut. Jamurnya akan terus tumbuh kebawah pada
batang rambut yang tumbuh keatas. Sebagian memasuki batang rambut (endodotrix), yang
dapat membuat rambut mudah patah didalam atau pada permukaan folikel rambut.
2
B. Gejala Dan Penyebab Tinea Capitis
Gejala penyakit ini dapat bervariasi pada tiap pengidap. Tetapi umumnya kulit
kepala seseorang yang terkena penyakit ini akan terasa sangat gatal. Selain itu, di kulit
kepala akan tampak bagian bulat yang botak, bersisik, berwarna merah, dan kadang-
kadang bengkak.Kebotakan juga bisa terjadi pada area yang terinfeksi. Biasanya pada sisi
kepala yang mengalami kebotakan tersebut akan tampak pola titik-titik hitam yang
sebenarnya merupakan rambut yang telah patah. Pada kasus tinea capitis yang parah,
terdapat luka di kulit kepala yang mengeluarkan nanah. Selain gejala-gejala di atas, tinea
capitis juga bisa disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan demam
ringan.
Ciri-ciri dari seseorang yang terkena jamur ini (T.tonsurans) yaitu :
• Berbau seperti tikus
• Membentuk crusta cekung (scutulae) yang menempel pada kulit kepala
• Rambut yang terkena tidak patah namun berubah menjadi abu-abu dan suram
• Rambut terkadang rontok dan dapat menyebabkan kebotakan.
Seseorang bisa tertular tinea capitis apabila bersentuhan langsung dengan kulit
pengidap. Kasus penularan seperti ini adalah yang paling sering terjadi. Selain itu,
seseorang juga berisiko tertular tinea capitis jika menyentuh hewan-hewan pembawa
penyakit ini. Contoh-contoh hewan pembawa penyakit tinea capitis adalah kucing, anjing,
kuda, domba, sapi, dan babi.Selain penularan secara langsung, tinea capitis juga bisa
menular secara tidak langsung, yaitu ketika kita menyentuh permukaan benda yang
mengandung jamur dermatofit karena sebelumnya telah tersentuh oleh pengidap atau
hewan pembawa penyakit ini. Contoh-contoh benda perantara adalah handuk, baju, sikat,
sisir, dan seprai.
Penyebab utama tinea capitis adalah serangan infeksi jamur dermatofit di lapisan
luar kulit kepala dan batang rambut. Penyakit ini sangat menular. Cara penularan tinea
capitis yang paling sering terjadi adalah dengan bersentuhan langsung dengan kulit
pengidap. Selain itu, seseorang juga berisiko tertular tinea capitis bila menyentuh hewan-
3
hewan yang membawa penyakit ini. Contoh hewan-hewan yang mungkin membawa
penyakit tinea capitis, yaitu:
Anjing
Kucing
Kuda
Domba
Sapi
Babi
Selain penularan secara langsung dari pengidap atau hewan pembawa penyakit
tersebut, tinea capitis juga bisa menular secara tidak langsung, yaitu bila kamu menyentuh
benda yang sudah terkontaminasi oleh jamur dermatofit karena sebelumnya sudah
tersentuh oleh pengidap atau hewan pembawa penyakit ini. Contoh-contoh benda yang bisa
menjadi perantara penyebaran jamur, antara lain:
Baju
Handuk
Seprai
Sikat
Sisir
4
Pada udara panas baju dari setiap orang cenderung akan basah seketika. Pada
baju basah tersebut sehingga menjadi lembab, jamur dapat tumbuh dan menyerang
kulit sehingga menyebabkan infeksi.
4. Gesekan pada kulit
pada lipatan paha, tingkat kelembapan yang relatif tinggi di wilayah yang
terkena gesekan itu menyebabkan jamur juga tumbuh. Oleh karena itu, disarankan
untuk tidak menggunakan pakaian yang cukup ketat dan padat.
5. Pemakaian antibiotika dalam jangka panjang
jamur ditemukan hampir di mana saja, termasuk tubuh Anda. Jamur
bertumbuh di area di mana terdapat kelembapan dan panas, seperti area genital dan
area tertentu pada kulit. Jamur dapat bertumbuh pada orang dengan sistem imun yang
lemah, seperti wanita hamil, orang dengan diabetes, atau HIV atau AIDS.
Mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang dapat membunuh bakteri alami yang
berada di tubuh dan membuat bertumbuh Trichophyton tonsurans dapat tumbuh lebih
subur
5
D. Pencegahan dan Pengobatan Tinea Capitis
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa diterapkan untuk meminimalkan penularan
penyakit tinea capitis, seperti:
Selalu menjaga kebersihan tangan.
Mencuci rambut dan kulit kepala secara rutin dengan sampo.
Jangan berbagi penggunaan barang-barang, seperti sisir, handuk, dan baju,
dengan orang lain, atau meminjamkan barang-barang tersebut dengan orang lain.
Menghindari hewan yang terinfeksi.
Berbagi informasi seputar tinea capitis dengan orang lain mengenai bagaimana cara
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tinea capitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur pada
kulit kepala yang di sebabkan oleh jamur trihophyton tonsurans.
Ciri-ciri dari seseorang yang terkena jamur ini (T.tonsurans) yaitu :
• Berbau seperti tikus
• Membentuk crusta cekung (scutulae) yang menempel pada kulit kepala
• Rambut yang terkena tidak patah namun berubah menjadi abu-abu dan suram
• Rambut terkadang rontok dan dapat menyebabkan kebotakan.
. Contoh hewan-hewan yang mungkin membawa penyakit tinea capitis, yaitu:
Anjing
Kucing
Kuda
Domba
Sapi
Babi
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa diterapkan untuk
meminimalkan penularan penyakit tinea capitis, seperti:
Selalu menjaga kebersihan tangan.
Mencuci rambut dan kulit kepala secara rutin dengan sampo.
Jangan berbagi penggunaan barang-barang, seperti sisir, handuk, dan baju,
dengan orang lain, atau meminjamkan barang-barang tersebut dengan orang lain.
Menghindari hewan yang terinfeksi.
Berbagi informasi seputar tinea capitis dengan orang lain mengenai bagaimana cara
7
DAFTAR PUSTAKA
James Chin, MD, 2000, Manual Pemberantasan Penyakit Menular, http:// nyomankandun.
Tripod .com/sitebulidercontent/sitebuilderfiles /manual p2m.pdf, diakses tanggal: 29 Maret 2008.
Jawetz, 1995, Mikrobiologi Kedokteran edisi 20, 612-616, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta. Malmsten, Dokter Fungus, http://206.123.73.112/thefungi/trichophyton. htm, diakses
tanggal: 29 Maret 2008.