TUBERKULOSIS PARU
(TB Paru)
Tn. Ri (48 th; 45 kg; 160 cm) datang ke poliklinik RS. DR. M.
Husein dengan keluhan batuk disertai dahak sejak 1 bulan yang
lalu. Batuk disertai darah sejak 2 hari yang lalu. Batuk lebih sering
pada malam hari. Sebenarnya batuk sudah dirasakan sejak 6 bulan
yang lalu. Pasien merasa sesak nafas. Pasien mengeluh selera
makan berkurang. Pasien terlihat letih dan lesu. TD : 110/80
mmHg, Nadi 120 x/menit; Nafas : 28x/menit. Pemeriksaan BTA
(+); Hb : 6,2 %; Trombosit : 214000; Leukosit : 26000; Na : 140; K
: 3,9; Clorida serum : 116
Pertanyaan :
Anamnesa Pasien :
Nama : Tn Ri
Usia : 48 tahun
TB: 160 cm
BB : 45 kg
Diagnosa
2 tipe utama
TB TB
●
Penyakit infeksi ●
TB laten, tidak sakit dan tidak
●
Disebabkan bakteri M. tuberculosis dapat menularkan bakteri M.
●
Target paling umum adalah paru-
tuberculosis kepada orang lain
paru (80%)
●
Dapat menyerang bagian tubuh
●
TB aktif, sakit serta dapat
lain (ex: ginjal, otak, dan tulang menularkan penyakit TB
belakang) tersebut kepada orang lain
Angka prevalensi, insidensi dan mortalitas
Batang
Bakteri aerob lurus/sedikit
melengkung
Ukuran : l= 0,3
– 0,6 p= 1 – Tidak berspora
4(dalam mm)
Tidak
berkapsul
Penularan dan PatofisiologiTB
Faktor penularan
• jumlah organisme yang keluar ketika batuk atau bersin,
• konsentrasi organisme di udara yang ditentukan oleh volume ruangan dan
ventilasi,
• lama waktu seseorang menghirup udara yang tercemar,
• daya tahan tubuh individu yang terpapar.
Reaks
imunolo
Sistem imun yang baik,Droplet
(jaringan
dormant sepanjang sekitarn
nuklei (1-3 Paru-paru
hidupnya jaring
organisme)
parut,
Bakteri
dorman
Sistem imun yang kurang,
berkembangbiak
membentuk
ruangsputum
Patofisiologi
DIAGNOSA TBC
Gejala klinik
Gejala Gejala TB
respiratori
Gejala ekstra
k sistemik paru
●
Demam
●
Tergantung dari
●
Batuk 2 minggu, organ yang
●
Lain : malaise,
darah terkena
keringat malam, Diagnosis pasti
●
Sesak napas ●
Pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan darah dan Tuberkulin Skin Test (TST)/ Test Mantoux
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan sejarah medis dan pemeriksaan jasmani
Kelainan paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior terutama daerah
apeks dan segmen posterior , serta daerah apeks lobus inferior.
Pemeriksa
an Jasmani
Tanda-tanda
Suara nafas
penarikan
bronkial paru
Mediastin Diafragm
um a
2.Pemeriksaan specimen sputum
SPS(Sewaktu-
Pagi-Sewaktu)
*Mukopurulen adalah nanah berwarna hijau kekuning- kuningan, bukan ingus juga
bukan ludah, jumlahnya 3-5ml tiap pengambilan.
3.Pemeriksaan darah dan TB skin test (mantoux)
tuberkulosis.
●
Menyuntikkan tuberculin
Reaksi pada kulit (kemerahan/indurasi)
negatif meragukan
●
Diukur 48-72 jam dari penyuntikan, diukur diameter/indurasinya
4. Pemeriksaan radiologi
Foto toraks
CT Scan
●
Fotolateral
●
Toplordotik
●
Oblik
Gambar paru normal Gambar paru yang terkena flek
TB
Alur Diagnosis TB
FAKTOR RISIKO TB
Orang-orang yang sering kontak
dengan penderita TB
Usia
Pengguna obat-obatan
imunosupresan
Tujuan :
Mencegah penyebaran TB
Melakukan investigasi pada daerah endemic
TB
Meningkatkan kondisi pasien menjadi lebih
sehat
Penanganan non-farmakologi
Olahraga teratur Istirahat yang cukup
●
Ofloxacin
●
Ciprofloxacin
●
Isoniazid (INH) ●
Etionamid
●
Rifampisin ●
Aminosalicylic acid
●
Etambutol ●
Cyclosterin
●
Streptomisin ●
Amikasin
●
Pirazinamid ●
Kanamicyn
●
Capreomicyn
Kemasan OAT
Kemasan
Keuntungan
KDT
KDT ●
Tatalaksana sederhana
Tun (Kombin
●
Peningakatan kepatuhan dan
penerimaan pasien
asi Dosis
ggal Tetap)
●
●
Perbaikan manajamen obat
Menurunkan penyalahgunaan
obat tunggal dan MDR
5. Panduan Pengobatan TBC Dewasa di
Indonesia
Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
elama 2 bulan, minum INH, Rifampicin,Pirazinamid, dan etambutol,setiap hari (tahap intensif)
Diteruskan dengan minum INH, Rifampicin 3 X 1 minggu selama 4 bulan (terapi lanjutan).
Pengobatan
5. Panduan Pengobatan TBC Dewasa di
Indonesia
Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
ama 2 bulan, minum HRZES setiap hari, kemudian 1 bulan HRZE setiap hari (terapi itensif
ama 3 bulan).
eruskan selama 5 bulan dengan HRE diberikan tiga kali seminggu (terapi lanjutan)
Pengobatan
5. Panduan Pengobatan TBC Dewasa di
Indonesia
Obat sisipan OAT : HRZE
Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
●
Selama 2 bulan, diberi HRZ setiap hari (terapi
intensif).
●
Diteruskan selama 4 bulan HR tiga kali seminggu ●
Diberikan bila akhir
(terapi lanjutan) pengobatan tahap
intensif menunjukan
hasilmpemeriksaan
Pengobatan dahak masih BTA
positif, diberikan obat
sisipan (HRZE) setiap
hari selama 1 bulan.
Dosis untuk panduan OAT-KDT
BB kg Kategori I Kategori II
Tahap intensif Tahap lanjutan Tahap intensif tiap hari Tahap lanjutan 3 kali
(56 3 x seminggu RHZE(150/75/400/275) seminggu RH (150-
hari)RHZE (16 minggu +S 50)+E(275)
(150/75/400/2 RH9150/150
75) 56 hari 28 hari
30-37 2 tablet 4 2 tablet 2 KDT 2 tab.4KDT 2 tab. 4 2tab.2KDT+2tab E
KDT +500mg Sinj KDT
38-54 3 tablet 4 3 tablet 2 KDT 3 tab.4KDT 3 tab. 4 3tab.2KDT+3tab E
KDT +750mg Sinj KDT
55-70 4 tablet 4 4 tablet 2 KDT 4 tab.4KDT 4 tab. 4 4tab.2KDT+4tab E
KDT +1g Sinj KDT
≥ 71 5 tablet 4 5 tablet 2 KDT 5 tab.4KDT 5 tab. 4 5tab.2KDT+5tab E
KDT +1g Sinj KDT
6. Mekanisme Kerja OAT
Nama obat Mekanisme kerja
Sesuai dengan
Strategi penanggulan penyakit
5 komponen
DOTS WHO
Kesinambung Pencatatan
Peningkatan Pengawasan
an persediaan dan pelaporan
diagnosis TB dengan PMO OAT untuk evaluasi
Komitmen pemerintah
untuk menjalankan
program TB nasional
7. DOTS
(Direct Observed Therapy Short-Course)
Fokus utama:
Penemuan dan
penyembuhan
pasien
• Memutuskan penularan
• Menurunkan insidensi TB
8. Efek samping OAT-TB
Penyebab Efek samping Penanggulangan
Rifampisin Tidak ada naafsu makan, mual, sakit Semua OAT diminum malam sebelum
perut, diare,flu tidur
Warna kemerahan pada urin/air Penjelasan kepada pasien
seni/keringat/air liur
Purpura, hemolitik akut, gagal ginjal, Hentikan segera rifampisin
dan renjatan (syok)
Pirazinamid Nyeri sendi Beri aspirin
INH Kesemutan sampai rasa terbakar di kaki Beri piridoksin (vit. B6) 100mg/hari atau
vit.B kompleks
Streptomisin Tuli Hentikan streptomisin
Gangguan keseimbangan Streptomisin diganti dengan Ethambutol
c) TB pada Anak
2HRZ/4HR
(dosis → sesuaikan dg BB)
.
KONDISI KHUSUS
Titer CD4
normal = 500-
1500
• OAT → 2RHEZ/RH diberikan sampai 6-9 bulan
Second line
First line
●
NRTI (nucleoside
• ART → reverse transcriptase
inhibitor)
●
Zidovudin
●
Lamifudin
●
TDF
●
Inhibitor
●
NNRTI (non Protease
nucleoside reverse
transcriptase inhibitor)
●
Efavirenz
●
Nevirapin
TB + HIV + TB + HIV -
Reaksi hipersensitivitas terhadap HR → reaksi hipersensitivitas terhadap
tidak dapat dilakukan desensitisasi, HR → dapat dilakukan
menyebabkan keracunan yang berat desensitisasi.
karena toksik pada hati.