Anda di halaman 1dari 39

Impelementasi Manajemen Mutu

ISO 9001 : 2015

Fokus: Manajemen Resiko Terpadu

Kuliah Manajemen Mutu


Program Studi Profesi Apoteker
1
1. Apapun bentuk Organisasinya sebagai Institusi Pembelajar
(The Learning Institution) harus melakukan perbaikan
berkelanjutan (continuous improvement) untuk mewujudkan
VMTS mengacu Manajemen Mutu ISO 9001:2015
2. Prinsip Manajemen Mutu adalah MENGERJAKAN APA
YANG DITULIS (Do what is written) dalam RKAP/RKA-KL
dan mencatat/mendokumentasikan apa yang telah
dilaksanakan (write what is done)
Apabila ada hal-hal yang harus dikerjakan namun belum
terakomodasi dalam RKA, harus dibuat mekanisme
solusinya.
3. Dalam ISO 9001:2015 termasuk didalamnya Manajemen
Resiko sebagai kelengkapan/tambahan aspek dibanding ISO
sebelumnya.
2
4. Manajemen Resiko dalam Tata Kelola Organisasi
Universitas ;

4.1 Manajemen Resiko (MR) bukanlah aktivitas “Pemadam


Kebakaran”, melainkan suatu Upaya Meningkatkan
Derajad Kepercayaan Dalam Pencapaian Sasaran
Organisasi (MR berfungsi sebagai Navigator)

4.2 MR adalah metoda & proses dalam Tata Kelola


Organisasi untuk meminimalkan kajutan-kejutan
dan dalam waktu bersamaan. Untuk meningkatkan
peluang-peluang dalam rangka mencapai tujuan
organisasi (A.M.Marcetti, 2012)

3
4.3 MR adalah langkah-langkah untuk mensinkronisasikan
antara strategi, operasi, program, proses dan
pengetahuan untuk mengurangi kejutan-kejutan
(karena tak direncanakan/tak diantisipasi
sebelumnya), kerugian-kerugian potensial, dan
juga untuk kapitalisasi peluang-peluang
(memanfaatkan peluang menjadi keuntungan)
(A.M.Marcetti, 2012).

4.4 Dalam implementasinya harus ada keseimbangan


antara resiko & konsekuensi (consequence
orang-orang & proses)

4
4.5 “Tiga (3) Lini Pertahanan” Terhadap Resiko :
L-1. Kepatuhan terhadap Peraturan yang berlaku
dengan SOP-nya (Day to day risk management and
management control).
L-2. Kerangka Kerja Manajemen Resiko,
Kebijakan-kebijakan dan Metodologi-
metodologi serta Pelaporan lengkap dan tepat
waktu diperlukan untuk pengendalian dan
dokumentasi (Risk Management,Frame Works,
Policy, Methodology).
L-3. Memahami Resiko secara Menyeluruh
dan Penjaminannya secara Independen
(Risk Oversight and Independence Assurance)

5
5. Mengapa Resiko bisa terjadi ?
Karena perubahan akan selalu terjadi sebagai fakta
alamiah (VUCAP)

V : Volatility; Alam dan dinamika perubahan beserta


kekuatan-kekuatan/faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan selalu ada/terjadi.
U : Uncertainty; Ketidakpastian dihadapkan pada kita
karena tidak cukup data dan informasi untuk
meramalkan perubahan-perubahan baik jangka pendek
apalagi jangka panjang.

6
C : Complexity; Meningkatnya kompleksitas
permasalahan, karena ada interaksi yang saling kait-
mengkait dari berbagai faktor.

A : Ambiguity: Keragu-raguan dalam memahami


fenomena yang ada sehingga berpotensi
menyebabkan “salah membaca” kondisi sebenarnya
yang terjadi.

P : Paradoxes; Adanya fenomena yang bersifat


saling berlawanan secara logika.

7
6. Beberapa Faktor Resiko Penting yang berpengaruh :

1. Meningkatnya kompetisi antar institusi.

2. Perubahan teknologi

3. Keamanan cyber

4. Perubahan regulasi

5. Resiko rantai pasok (perubahan supply chain)

6. Kekurangan SDM kompeten

8
7. Empat Kategori Implementasi Manajemen Resiko
Terpadu (MRT):
1. Excellent : MRT sudah menjadi bagian inheren
dalam proses pengambilan keputusan.

2. Strong : Tersedianya kapasitas untuk mentoleransi resiko


dalam mengelola resiko-resiko yang terjadi.

3. Adequate : Lengkapnya implementasi dari prinsip-prinsip


manajemen resiko.

4. Weak : Implementasi manajemen resiko disesuaikan


dengan kinerja yang dicapai (bersifat adjustment).

9
8. Hambatan dalam Penerapan Manajemen Resiko
Terpadu:

1. Kurangnya komitmen pimpinan pada berbagai


tingkatan serta seluruh karyawan yang ada
2. Kurangnya kompetensi SDM
3. Belum adanya SOP
4. Ketidakpatuhan terhadap peraturan/SOP
5. Komunikasi internal yang kurang efektif
6. Budaya kerja yang tidak mendukung.

10
9. Untuk mencapai kategori Excellent dalam
Implementasi Manajemen Resiko Terpadu diperlukan
TRANSFORMASI !
1. Transformasi Proses Kegiatan Sehari-hari
(Operational change) : better/faster/cheaper
2. Transformasi Mendasar : Melakukan perbaikan
mendasar proses bisnis kearah efisiensi
3. Transformasi Strategis: Melakukan perubahan
dari tiap-tiap langkah esensial institusi yang
berdampak strategis.
10. Ukuran Kecerdasan Seseorang adalah
Kemampuannya untuk Berubah ke tahap yang lebih
baik.
11
Albert Einstein

The measure of intelligence


is the ability to change
(Saudara harus merubah cara belajar pasif (menunggu materi kuliah/diktat dari
Dosen) menjadi Proaktif (mencari informasi & mengkaji materi kuliah yang relevan)

12
Sumber : Tita Miawati – Production Div.PT.Eisai Ind.
Selamat Melakukan Perubahan
Melalui Implementasi
Manajemen Resiko Terpadu !

39

Anda mungkin juga menyukai